Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

KECERDASAN NATURALIS

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

DOSEN PEMBIMBING :

Herawati Mansur,SST.,M.Pd.,M.Psi.

DISUSUN OLEH :

Nadilia Ramadania Firdausi ( P17310193037 )

KELAS 1B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN MALANG

TAHUN 2020

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan
karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas makalah etikolegal ini yang berjudul “
Kecerdasan Naturalis”. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar dapat menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah Pengembangan Kepribadian.

Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Dan tak
lupa kami juga mengucapkan terima kasih pada dosen mata kuliah Pengembangan Kepribadian,
Ibu Herawati Mansur yang senantiasa dengan sabar membimbing kami.

Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dalam
segi penulisan maupun penempatan kata-kata, untuk itu saya sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan pada makalah berikutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi tambahan bagi masyarakat dan bisa
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua khususnya dalam
mengembangkan diri di kehidupan masyarakat sehari-hari.

Malang, April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................2
Daftar Isi……………………………………………………………………………..…….…3
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………….………4
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………...….....4
Bab II Pembahasan
2.1. Pengertian kecerdasan naturalis………………………………………..,……,….......6

2.2. Ciri – ciri kecerdasan naturalis ………………..………………………,……,…..….7

2.3. Cara menelusuri kecerdasan naturalis ………………………………………,…..,…7

2.4. Pemberian stimulus untuk menumbuhkan kecerdasan naturalis……………,,…..….8

2.5. Cara mengembangkan kecerdasan Naturalis……………………………….….….,,.9

2.6. Metode Penerapan Kecerdasan Emosional Pada Anak…………………,,….….…..9

Bab III Penutup


3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………..11
3.2. Saran…………………………………………………………………………..…..11

Daftar Pustaka………………………………………………………………………...…..12

3
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kecerdasan Naturalis dapat diartika sebagai kecerdasan yang dimiliki


oleh individu terhadap tumbuhan, hewann dan lingkungan alam sekitarnya.
Individu yang memiliki kecerdasan naturalis yang tinggi akan mempunyai minat
dan keinginan yang tinggi terhadap tumbuhan, hewan dan alam semesta yang
baik.

Kecerdasan naturalis perlu dikembangkan sejak dini, karena sangat


berpengaruh pada perkembangan berikutnya. Kecerdasan naturalis dapat
dikembangkan melalui kegiatan wisata pada suatu tempat tertentu. Semakin baik
kecerdasan naturalis, maka akan semakin besar pula kepedulian terhadap
lingkungan.

Setiap individu menggunakan kecerdasan naturalis saat individu tersebut


mengenali individu ;ain, tanaman, hewan, dan benda yang ada di sekelilingnya.
Dengan berinteraksi dengan lingkungan fisik di sekitar, seseorang akan
mengembangkan kepekaan akan hukum sebab- akibat. Selain itu juga dapat
mengamati pola – pola dalam interaksi dan perilaku seperti keadaan cuaca dan
perubahan – perubahan yang terjadi pada tanaman dan hewan.

I.2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian kecerdasan naturalis?

b. Apa saja ciri – ciri kecerdasan naturalis ?

c. Bagaimana cara menelusuri kecerdasan naturalis ?

c. Bagaimana pemberian stimulus untuk menumbuhkan kecerdasan naturalis ?

4
d. Bagaimana cara mengembangkan kecerdasan Naturalis ?

d. Bagaimana metode penerapan kecerdasan naturalis ?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian kecerdasan naturalis

Kecerdasan merupakan kemampuan pola pikir seseorang yang terbentuk secara


ilmiah. Kecerdasan atau intelegensi bisa juga diartikan sebagai kombinasi sifat – sifat
manusia yang mencakup kemampuan untuk memahami hal – hal yang kompleks dan
saling berhubungan.

Kecerdasan naturalis yaitu keahlian mengenali dan mengkategorikan species flora


dan fauna di lingkungan sekitar. Materi program kurikulum yang dapat mengembangkan
kecerdasan naturalis antara lain: sains permulaan, ilmu botani, gejala – gejala alam atau
hubungan benda – benda hidup dan tak hidup yang ada di alam sekitar. Kecerdasan ini
juga bisa dikenal dengan istilah Nature Smart. Menurut Armstrong ( 2009 : 7 ), naturalist
is expertise in the recognition and classificication of the numerous species the flora and
fauna. Dimana kecerdasan naturalis adalah keahlian dalam mengenali dan
mengklarifikasi berbagai spesies flora dan fauna.

Gardne ( 1983 ) mengemukakan bahwa kecerdasan naturalis merupakan


kemampuan memahami alam sekitar, mengenali binatang dan tumbuhan di lingkungan,
sensitive terhafap corak yang berkaitan dengan dunia alami seperti awan, formasi batu
untuk mengenali dan mengkatogorikan spesies, flora, dan fauna di lingkungan sekitar.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada fenomena alam lainnya, dan bagi mereka yang
dibesarkan di perkotaan, kemampuan membedakan benda tak hidup.

Kecerdasan naturalis meliputi kemampuan seseorang untuk membedakan dan


mengelompokkan benda atau fenomena alam. Seseorang dengan kecerdasan naturalis
yang menonjol akan menunjukkan kepekaan membedakan spesies, mengenali eksistensi
spesies lain, dan memetakan hubungan antar spesies. Kemampuan yang mereka miliki
adalah meneliti, mengklasifikasi, mengidentifikasi gejala – gejala alam ( Slavin, 2000 ).
Dengan kemampuan naturalis, seseorang mampu mengembangkan kepekaan pada hukum
sebab akibat, mengamati pola interaksi dan perilaku seperti keadaan cuaca dan perubahan
yang terjadi pada benda atau makhluk hidup.

Budiningsih dalam Muhammad ( 2012 : 91 ) mengidentifikasi bahwa kecerdasan


naturalis adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan individu mengenali,
memahami, dan mengenali tanda – tanda pada lingkungan alam atau perubahan alam
dengan melihat tanda – tandanya. Bahkan kemampuan melihat segi – segi keindahan

6
alam dan keteraturan sehingga kecerdasan ini lebih banyak dimiliki orang – orang pakar
lingkungan atau yang peduli terhadap lingkungan.

Senada dengan Sinatayani ( 2011 : 79 ) kecerdasan natural melibatkan


kemampuan mengenali bentuk – bentuk alam di sekitar kita; bunga, pohon, alam sekitar,
dan juga binatang – binatang. Hal ini berarti kecerdasan naturalis berhubungan dengan
segala sesuatu dilingkungan sekitar.

2.2. Ciri – ciri kecerdasan naturalis.

Orang dengan kecerdasan naturalis yang berkembang baik mempunyai ciri-ciri


sebagai berikut “Gunawan, 2012:130-131”:

1. Menjelajahi lingkungan alam dan lingkungan manusia dengan penuh


ketertarikan dan antusiasme.

2. Suka mengamati, mengenali, berinteraksi atau peduli dengan objek, tanaman


atau hewan.

3. Mampu menggolongkan objek sesuai dengan karakteristik objek tersebut.

4. Mampu mengenali pola di antara spesies atau kelas dari objek.

5. Suka menggunakan peralatan seperti mikroskop, binokuler, teleskop dan


komputer untuk mempelajari suatu organisme atau sistem.

6. Senang mempelajari siklus kehidupan flora dan fauna.

7. Ingin mengerti bagaimana sesuatu itu bekerja.

8. Mempelajari taksonomi tanaman dan hewan.

9. Tertarik untuk berkarier di bidang biologi, ekologi, kimia dan botani.

10. Senang memelihara tanaman atau hewan.

2.3. Cara menelusuri kecerdasan naturalis

Penelusuran kecerdasan naturalis dapat diketahui melalui :

1. Kepekaan terhadap lingkungan

7
Menurut Sprinthil ( dalam Simanjutak, 2012 ) kecerdasan naturalis adalah
kemampuan beradaptasi dengan situasi baru, belajar kesalahan di masa
lampaum, dan mengkreasikan pola pikiran baru.

2. Kemampuan menglarifikasi flora dan fauna

Rose C ( dalam Simanjutak, 2012 ) mengemukakan bahwa seseorang


yang mempunyai kecerdasan naturalis tinggi adalah seseorang yang
senang memelihara binatang, dapat mengenali dan menamai banyak jenis
tanaman, mempunyai minat dan pengetahuan yang baik tentang
bagaimana tubuh bekerja, dapat membaca tanda – tanda cuaca,
mempunyai minat pada isu – isu lingkungan global, dan berpandangan
bahwa pelestarian sumber daya alam dan pertumbuhan yang berkelanjutan
keharusan.

2.4. Pemberian stimulus untuk menumbuhkan kecerdasan naturalis.

Dalam aktivitas pembelajaran berbasis Naturalis Intelligece, salah satu strategi


yang digunakan Belajar Melalui Alam “Learning Through Nature” sebagai bentuk
perbaikan proses dalam rangka untuk memperbaiki hasil pembelajaran. Stimulus yang
dugunakan untuk mengembangkan kecerdasan naturalis menurut Yuliani Nurani
“2012:194” ialah:

1. Jalan-jalan di alam terbuka dan lakukan diskusi dengan anak mengenai apa yang ada
dialam sekitar.

2. Melihat ke luar jendela.

3. Gunakan tanaman sebagai metmorfora naturalistik untuk ilusterasi konsep setiap


pembelajaran.

4. Membawa hewan peliharaan ke kelas, anak diberi tugas mengamati perilaku hewan
tersebut.

5. Ekostudi yaitu ekologi yang diintegrasikan ke dalam setiap bagian pembelajaran di


sekolah, kesimpulan penting bahwa agar anak memiliki sikap hormat pada alam sekitar.

8
2.5. Cara mengembangkan kecerdasan Naturalis

Menurut Armstrong “2013:100-104”, strategi Pengajaran Kecerdasan Naturalis dapat


dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Berjalan-jalan di alam terbuka.

2. Jendela pembelajaran/windows onto learning.

3. Tanaman sebagai alat peraga.

4. Binatang peliharaan di dalam kelas.

5. Studi lingkungan/eco-study.

Cara mengoptimalkan kecerdasan naturalis menggunakan metode-metode pengajaran


seperti: Akuarium, terrariums, dan ekosistem portabel lainnya, Kelas stasiun pemantau
cuaca, Eco-Studi, Berkebun, Perangkat lunak yang berorientasi alam, Peralatan untuk
mempelajari alam, Video, film alam, jalan-jalan di dalam terbuka, hewan peliharaan di
dalam ruang kelas, tanaman sebagai alat peraga “Armstrong, 2013:69”.

2.6. Metode Penerapan Kecerdasan Emosional Pada Anak

Sains merupakan suatu ilmu yang menyenangkan dan asyik untuk dipelajari
karena berkaitan dengan kehidupan sehari hari, bahkan sangat dekat dengan diri kita,
namun pada beberapa kasus, anak merasa kesulitan dalam memahami sains itu sendiri.
Pada dasarnya sains itu mudah karena bersifat nyata/ riil. Kesulitan anak dalam belajar
sains lebih disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan berorientasi pada
aspek teoritis mengesampingkan aspek praktis. Sains jika dikembangkan dengan model
pembelajaran yang baik dan tepat, dapat memicu keingintahuan, itulah anak akan
bereksplorasi, memahami dan menemukan jawaban. Hal ini berbeda jika metode yang
digunakan adalah ceramah dan teoritis. Anak cenderung pasif dan mengandalkan
kemampuan kognitif untuk mengejar nilai. Hafalan bukanlah jaminan seseorang
memahami banyak materi. Banyak anak yang tidak paham ketika diadakan ujian dan
hanya mengingat teori saja. Sayangnya, ingatan anak dalam ha pelajaran sangat terbatas.

IPA seharusnya menjadikan anak kenal dan akab dengan lingkungan serta
mencintai alam. Namun system pembelajaran memaksa siswa untuk berimajinasi dengan
apa yang dia pelajari dan hafalan. Itu akan sangat memprihatinkan jika dibiarkan lebih
lanjut anak tidak akan memiliki kepekaan dan pengalaman langsung dalam mengenali
lingkungannya. Menurut Sudjana ( 2002 : 147 – 158 ) Metode kunjungan lapangan
dilakukan untuk memberikan pengalaman langsung dari obyek – obyek yang dikunjungi

9
serta memperoleh pengalaman belajar dari kegiatan di lapangan. Di samping itu metode
ini dapat dgunakan untuk menetapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki
oleh anak dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata,

Menurut Bahri dan Zain ( 1997 : 105 – 106 ), metode kunjungan lapangan atau
karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakn dengan mengajak siswa ke suatu
tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki suatu
peternakan, perkebuan, lingkungan alami dan sebagainya. Metode pembelajaran ini dapat
membuat pelajarn sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan
masyarakat. Di samping itu melalui metode ini dapat merangsang kreativitas siswa.
Pendapat di atas juga didukung oleh Sriyono (1992 : 10 -12 ) yang menyatakan bahwa
melalui metode kunjungan lapangan atau karyawisata anak dapat lebih mengenal realita
kehidupan masyarakat, mampu mengamati, meneliti, dan mempelajari suatu obyek di
luar sekolah.

Sebelum kegiatan berlangsung seorang guru harus mempersiapkan tujuan dan


obyek kunjungan serta memperkenalkan terlebih dahulu kepada siswa obyek yang akan
diamati. Melalui pengarahan, siswa akan memperoleh banyak informasi tentang kegiatan
yang akan dilakukan. Selama kegiatan siswa dibagi dalam kelompok – kelompom untuk
mendiskusikan observasi yang dilakukan. Setelah kegiatan lapangan, dilakukan kembali
diskusi kelas untuk lebih memperdalam pengetahuan yang didapat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode kunjungan lapangan ( field
visit technique ) adalah suatu prosedur pembelajaran dengan melakukan kunjungan ke
obyek – obyek tertentu di luar sekolah untuk meneliti suatu lingkungan mengenal realita
kehidupab masyarakat, mengembangkan kreativitas serta memperkaya pengalaman anak.
Dan diharapkan dengan metode ini anak dapat meningkatkan kecerdasan naturalis pada
diri mereka.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Kecerdasan Naturalis adalah kombinasi sifat – sifat manusia yang mencakup


kecakapan dalam mengenal, mengklasifikasi flora fauna, dan benda – benda alam lainnya
serta memiliki kepekaan terhadap kondisi lingkungan. Lingkungan dan alam merupakan
dasar pemikiran yang sangat penting bagi awal perkembangan pola pikir. Melalui
lingkungan dan alam, anak bebas beraktivitas dan mengembangkan kemampuan. Selain
itu juga perlu diketahui cara menelusuri kecerdasan naturalis. Kecerdasan naturalis juga
perlu untuk diberi stimulus, agar kecerdasan naturalis pada seseorang bisa berkembang.
Dengan metode kecerdasan naturalis yang tepat.

3.2. SARAN

Sebagai manusia sudah sepatutnya kita mengembangkan sesuatu yang diberikan


Tuhan, salah satunya dalam bentuk kecerdasan. Khususnya kecerdasan naturalis, karena
juga berhubungan dengan makhluk hidup ciptaan tuhan yang lain. Kita juga perlu
mengetahui cara – cara yang tepat untuk mengembangkan kecerdasan naturalis tersebut,
dengan beberapa metode yang juga tepat.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/virus-corona

https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/09/090000623/khawatir-terinfeksi-corona-apa-
saja-gejala-yang-harus-dicurigai-

https://www.halodoc.com/alami-gejala-awal-corona-perhatikan-ini-saat-isolasi-di-rumah

https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus

https://www.sehatq.com/artikel/positif-terinfeksi-virus-corona-ini-yang-harus-dilakukan

https://www.alodokter.com/ketahui-cara-untuk-mencegah-penularan-virus-corona

12

Anda mungkin juga menyukai