KECERDASAN NATURALIS
DOSEN PEMBIMBING :
Herawati Mansur,SST.,M.Pd.,M.Psi.
DISUSUN OLEH :
KELAS 1B
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2020
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan
karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas makalah etikolegal ini yang berjudul “
Kecerdasan Naturalis”. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar dapat menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah Pengembangan Kepribadian.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Dan tak
lupa kami juga mengucapkan terima kasih pada dosen mata kuliah Pengembangan Kepribadian,
Ibu Herawati Mansur yang senantiasa dengan sabar membimbing kami.
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dalam
segi penulisan maupun penempatan kata-kata, untuk itu saya sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan pada makalah berikutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi tambahan bagi masyarakat dan bisa
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua khususnya dalam
mengembangkan diri di kehidupan masyarakat sehari-hari.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................2
Daftar Isi……………………………………………………………………………..…….…3
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………….………4
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………...….....4
Bab II Pembahasan
2.1. Pengertian kecerdasan naturalis………………………………………..,……,….......6
Daftar Pustaka………………………………………………………………………...…..12
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
d. Bagaimana cara mengembangkan kecerdasan Naturalis ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
alam dan keteraturan sehingga kecerdasan ini lebih banyak dimiliki orang – orang pakar
lingkungan atau yang peduli terhadap lingkungan.
7
Menurut Sprinthil ( dalam Simanjutak, 2012 ) kecerdasan naturalis adalah
kemampuan beradaptasi dengan situasi baru, belajar kesalahan di masa
lampaum, dan mengkreasikan pola pikiran baru.
1. Jalan-jalan di alam terbuka dan lakukan diskusi dengan anak mengenai apa yang ada
dialam sekitar.
4. Membawa hewan peliharaan ke kelas, anak diberi tugas mengamati perilaku hewan
tersebut.
8
2.5. Cara mengembangkan kecerdasan Naturalis
5. Studi lingkungan/eco-study.
Sains merupakan suatu ilmu yang menyenangkan dan asyik untuk dipelajari
karena berkaitan dengan kehidupan sehari hari, bahkan sangat dekat dengan diri kita,
namun pada beberapa kasus, anak merasa kesulitan dalam memahami sains itu sendiri.
Pada dasarnya sains itu mudah karena bersifat nyata/ riil. Kesulitan anak dalam belajar
sains lebih disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan berorientasi pada
aspek teoritis mengesampingkan aspek praktis. Sains jika dikembangkan dengan model
pembelajaran yang baik dan tepat, dapat memicu keingintahuan, itulah anak akan
bereksplorasi, memahami dan menemukan jawaban. Hal ini berbeda jika metode yang
digunakan adalah ceramah dan teoritis. Anak cenderung pasif dan mengandalkan
kemampuan kognitif untuk mengejar nilai. Hafalan bukanlah jaminan seseorang
memahami banyak materi. Banyak anak yang tidak paham ketika diadakan ujian dan
hanya mengingat teori saja. Sayangnya, ingatan anak dalam ha pelajaran sangat terbatas.
IPA seharusnya menjadikan anak kenal dan akab dengan lingkungan serta
mencintai alam. Namun system pembelajaran memaksa siswa untuk berimajinasi dengan
apa yang dia pelajari dan hafalan. Itu akan sangat memprihatinkan jika dibiarkan lebih
lanjut anak tidak akan memiliki kepekaan dan pengalaman langsung dalam mengenali
lingkungannya. Menurut Sudjana ( 2002 : 147 – 158 ) Metode kunjungan lapangan
dilakukan untuk memberikan pengalaman langsung dari obyek – obyek yang dikunjungi
9
serta memperoleh pengalaman belajar dari kegiatan di lapangan. Di samping itu metode
ini dapat dgunakan untuk menetapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki
oleh anak dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata,
Menurut Bahri dan Zain ( 1997 : 105 – 106 ), metode kunjungan lapangan atau
karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakn dengan mengajak siswa ke suatu
tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki suatu
peternakan, perkebuan, lingkungan alami dan sebagainya. Metode pembelajaran ini dapat
membuat pelajarn sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan
masyarakat. Di samping itu melalui metode ini dapat merangsang kreativitas siswa.
Pendapat di atas juga didukung oleh Sriyono (1992 : 10 -12 ) yang menyatakan bahwa
melalui metode kunjungan lapangan atau karyawisata anak dapat lebih mengenal realita
kehidupan masyarakat, mampu mengamati, meneliti, dan mempelajari suatu obyek di
luar sekolah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode kunjungan lapangan ( field
visit technique ) adalah suatu prosedur pembelajaran dengan melakukan kunjungan ke
obyek – obyek tertentu di luar sekolah untuk meneliti suatu lingkungan mengenal realita
kehidupab masyarakat, mengembangkan kreativitas serta memperkaya pengalaman anak.
Dan diharapkan dengan metode ini anak dapat meningkatkan kecerdasan naturalis pada
diri mereka.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/09/090000623/khawatir-terinfeksi-corona-apa-
saja-gejala-yang-harus-dicurigai-
https://www.halodoc.com/alami-gejala-awal-corona-perhatikan-ini-saat-isolasi-di-rumah
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
https://www.sehatq.com/artikel/positif-terinfeksi-virus-corona-ini-yang-harus-dilakukan
https://www.alodokter.com/ketahui-cara-untuk-mencegah-penularan-virus-corona
12