Anda di halaman 1dari 3

AKIBAT INFEKSI TORCH PADA

KEHAMILAN SELANJUTNYA
Pendahuluan

TORCH adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus dan parasit


Toxoplasma gondii, Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Virus Herpes Simplek
(HSV1 - HSV2). TORCH dapat menyerang anak-anak, orang tua juga ibu hamil.
TORCH menyerang jaringan organ tubuh yang termasuk system saraf pusat dan
perifer (yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan, pendengaran, system
kardiovaskuler dan metabolisme tubuh.

a). TOXOPLASMA GONDII

Toxolasma Gondii disebabkan parasit Toxoplasma gondii. Gejala Toxoplasma


gondii pada ibu hamil yaitu sering terjadi flek selama kehamilan, janin di dalam
rahim tidak berkembang, hamil anggur, bayi meninggal saat usia kandungan 7-8
bulan, dan sering dan umumnya tidak menimbulkan masalah.

b). RUBELLA

Rubella disebabkan virus Rubella. Rubella dapat menyerang anak - anak dan
dewasa muda. Infeksi Rubella adalah penyakit ringan pada anak dan dewasa,
tetapi jika menyerang ibu hamil virus ini bisa menembus dinding plasenta dan
langsung menyerang janin.

c). CYTO MEGALO VIRUS (CMV)

Disebabkan oleh Virus cytomegalo. Virus ini aktif jika kondisi fisik menurun ,
dan kadang muncul keluhan seperti vertigo, migren, radang sendi, radang
tenggorokan, radang lambung, lemah, lesu dan keluhan pada saraf mata dan otak.

d). HERPES SIMPLEX

Disebabkan virus HSV (HSV1 dab HSV2).

Perbedaan HSV1 dan HSV2 :


 HSV1 menempati kulit dan selaput lendir mukosa di mata atau hidung dan
telinga, bentuknya adalah bercak verikel kecil dan tersebar.
 HSV2 menempati kulit dan selaput lendir pada alat kelamin dan perianal,
bercak verikel besar, tebal dan terpusat.

Dampak TORCH
1. Infeksi Toxoplasma pada trimester pertama kehamilan dapat mengenai 17%
janin dengan akibat abortus, cacat bawaandan kematian janin dalam
kandungan, risiko gangguanperkembangan susunan saraf, serta retardasi
mental. Infeksi saat kehamilan trimester berikutnya bisa menyebabkan
hidrosefalus dan retinitis.

2. Infeksi rubella erat kaitannya dengan kejadian pertumbuhan bayi terhambat,


patent ductus Botalli, stenosis pulmonalis, katarak, retinopati,
mikrophthalmi, tuli dan retardasi mental.

3. Infeksi cytomegalovirus dapat menimbulkan sindrom berat badan lahir


rendah, kepala kecil, pengapuran intrakranial, khorioretinitis dan retardasi
mental, hepatosplenomegali dan ikterus

4. Infeksi herpes simplex timbul vesikula (bintik-bintik) bergerombol, mudah


pecah sehingga menimbulkan perlukaan (mirip koreng) di permukaan kulit
yang kemerahan (eritematus), dan nyeri.

Pencegahan
1. Lakukan pemeriksaan terhadap binatang peliharaan Anda di rumah, seperti
kucing, burung, ikan, kelinci dan anjing untuk mengetahui apakah mereka
memiliki infeksi aktif atau tidak. Jika binatang peliharaan anda ternyata
memiliki infeksi aktif, titipkan mereka ke tempat pemeliharaan atau pada
teman sekurang kurangnya selama 6 minggu [yaitu dimana masa infeksi dapat
ditularkan]. Jika mereka bebas dari infeksi, biarkan mereka seperti biasanya
dengan tidak membiarkan mereka memakan makan daging mentah, pergi
keluar rumah, memburu tikus atau burung, atau bermain dengan bintang lain.

2. Mintalah seseorang untuk membersihkan kandang dan kotorannya. Bila anda


harus melakukannya sendiri, gunakan sarung tangan dan cuci tangan anda
setelah selesai. Kandang harus dibersihkan setiap hari karena Oosit yang
memindahkan penyakit akan sangat menular dengan berjalannya waktu.
3. Gunakan sarung tangan jika anda berkebun. Jangan berkebun di tanah yang
terkena kotoran kucing, juga jangan biarkan anak bermain di pasir yang
terkena kotoran kucing.

4. Cuci buah dan sayur terutama yang ditanam sendiri dengan sabun pencuci
piring, bilas sampai benar-benar bersih.

5. Jangan makan daging mentah atau daging yg kurang matang atau susu yang
tidak di pasteurisasi. Bila anda ke restoran pesanlah daging yang matang
penuh.

6. Termometer daging yang anda masak aau rebus. Minimal harus menunjukan
70º C. [Kista ini di lingkungan dapat hidup sampai beberapa bulan, dan dia
tahan terhadap desinfektan, freezing, and drying. Tetapi dia akan mati pada
suhu 70 derajat C dalam 10 menit].

7. Jika Anda sedang hamil lakukan pemeriksaan rutin untuk menghindari dan


mengatisipasi jika terkena Toksoplasma

Anda mungkin juga menyukai