Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
penatalaksanaan. T-score adalah perbandingan densitas tulang dengan orang sehat muda pada
jenis kelamin yang sama. Kriteria saat ini, T-score kurang dari -2,5 pada collum femur
pada orang dengan umur dan jenis kelamin yang sama dengan pasien. Z-score kurang dari
Sekitar 5-10% penyembuhan fraktur menjadi delayed atau non-union. Delayed union
terjadi dimana respon periosteal awal berhenti sebelum bridging fraktur, sedangkan non-
union terjadi karena kegagalan menetap dari bridging setelah perbaikan intramembranous dan
endochondral berhenti.11
Delayed union berarti penyembuhan fraktur tidak pada tempatnya pada tingkat dan
waktu yang diharapkan tetapi proses penyembuhan masih mungkin terjadi. Secara klinis,
fraktur pada ekstremitas memiliki bengkak lokal dan pergerakan terbatas atau sangat nyeri
saat menahan berat sebagian (PWB). Bila waktu untuk union memanjang, dapat digunakan
Penyebab delayed union adalah karena faktor: biological, biomechanical, atau terkait
pasien:12
- Biological disebabkan karena: tidak adekuatnya suplai darah, kerusakan soft tissue berat,
periosteal stripping.
- Biomekanikal karena: splint yang tidak sempurna, fiksasi terlalu keras, infeksi.
Gambaran klinis pasien delayed union adalah berupa nyeri tekan persisten, bila tulang
ditekan dapat terasa nyeri akut. Pada pemeriksaan X-ray, garis fraktur masih tampak dan ada
sangat sedikit atau pembentukan callus inkomplit atau reaksi periosteal. Ujung tulang tidak
Penanganan Konservatif
Dua prinsip yang penting adalah: (1) untuk menghilangkan semua kemungkinan
penyebab delayed union, dan (2) untuk mengawali proses penyembuhan dengan memberi
lingkungan biologis yang paling tepat. Imobilisasi harus adekuat untuk mencegah robekan
fracture site, tetapi beban fraktur adalah stimulus yang penting untuk penyambungan (union)
dan dapat ditingkatkan dengan: (1) meningkatkan latihan otot, dan (2) minimal partial
weight-bearing dalam cast atau brace. Pasien harus sabar. Bagaimanapun, pada titik waktu
Penanganan Operatif
Bila delayed lebih dari 6 bulan dan tidak ada tanda pembentukan kalus, maka indikasi
dilakukan fiksasi interna dan bone grafting. Operasi dilakukan dengan meminimalkan
merekrut sel mesenkimal dan bermigrasi ke tulang rawan atau jaringan ikat
subperiosteal melalui pembuluh darah. Selama proses osifikasi endokondral, sel- sel
tulang. VEGF meregulasi ekspresi faktor pertumbuhan dan sitokin dalam sel endotel
Bone Formation
Osifikasi Endokondral
dalam osteogenesis. Sebuah studi terbaru oleh Bluteau et al. menunjukkan bahwa
VEGF-C dan VEGF-D terdeteksi dan diregulasi di mRNA pada tingkat protein selama
untuk VEGF berperan penting dalam invasi pembuluh darah ke tulang rawan
dipromosikan oleh VEGF. Dalam osteogenesis, yang terkait erat dengan angiogenesis,
tulang rawan pada tulang. Satu studi penelitian mengamati apakah VEGF diperlukan
tulang sekunder pada model tikus.14 Fraktur femur digunakan sebagai model osifikasi
endokondral. Perbaikan fraktur terjadi dalam serangkaian tahap, yang melibatkan tahap
awal inflamasi, fase kalus lunak, fase kalus keras dan fase remodeling. Penghambatan
VEGF pada tikus mengahambat perbaikan patah tulang femur dan gangguan
pembentukan tulang baru. Hasil penelitian memberikan bukti bahwa aktivitas VEGF
sangat penting untuk konversi dari kalus tulang rawan lunak untuk tulang kalus keras
dan mineralisasi sebagai respon cedera tulang. Berdasarkan percobaan pada kelinci,
yang signifikan dalam vaskularisasi dan regenerasi tulang pada defek segmental yang
luas pada tulang. Dengan demikian, matriks gen VEGF yang diaktifkan dapat berfungsi
kelinci menggunakan transfer gen VEGF berbasis sel tanpa vektor virus 15
dan penyembuhan tulang. Penelitian menunjukan bahwa kombinasi dari VEGF dan
BMP-4 mampu merekrut MSC lebih bayak untuk meningkatkan kelangsungan hidup
sel dan menginduksi pembentukan tulang rawan pada tahap awal pembentukan tulang
endokondral. Selanjutnya, efek pada VEGF pada penyembuhan tulang tergantung pada
Ossifikasi Intramembran
terjadi secara langsung dari jaringan ikat tanpa melalui tahap tulang rawan. Sebuah
contoh pada fossa glenoid yang terbentuk ketika sel-sel mesenkimal langsung
dalam jaringan ikat perivaskular. VEGF juga merangsang sel-sel endotel vaskular
sel mesenkimal untuk memasuki jalur osteogenik dan terlibat dalam osteogenesis.13
proliferasi, diferensiasi dan aktivasi jenis beberapa sel. Penambahan VEGF pada
dan kuantitas tulang yang baru dibentuk pada daerah graft.13 Penelitian menunjukkan
bahwa angiogenesis yang diinduksi VEGF, tidak hanya berperan dalam pembentukan
tulang di lokasi cedera lempeng pertumbuhan tetapi juga di osifikasi endokhondral dan
Periosteum membentuk lebih banyak tulang dan lebih menyebar daripada sumsum tulang, tet
api untuk restorasi pemeliharaan dinding kortikal dari keduanya menunjukkan hasil densitas
optimal.2
Bone Fragility
Fraktur karena fragilitas disebabkan karena osteoporosis sebagai penyebab utama dari
kecacatan dan kematian pada wanita lanjut usia, membawa beban financial sangat besar, dan
BMP2
- Definisi
Bone morphogenetic Protein (BMP) merupakan family growth factor yang
melibatkan reseptor transmembran serine treonine kinase dan protein Smad. Mereka
terlibat dalam regulasi angiogenesis fisiologis pada masa perkembangan embrio dan
pembentukan tulang. Sel endotel dan sel otot halus vaskuler mengekspresikan BMP,
termasuk BMP-2.18 Lebih dari 20 anggota family BMP telah diidentifikasi sejauh ini.
Dari semua BMP yang telah diidentifikasi, BMP-2, BMP-4, BMP-7 masing-masing
dapat menginduksi formasi tulang secara de novo dan pada daerah ektopik secara in
vivo. Pada penelitian tertentu, BMP-2 merupakan anggota family BMP yang paling
- Fungsi
Penyembuhan dan regenerasi tulang menggunakan BMP pertama kali dikemukakan
pada tahun 1965. Marshall Urist menemukan bahwa implantasi Demineralized Bone
Matrix (DBM) pada kelinci menginduksi pembentukan tulang baru, yang kemudian
dinamakan BMP. Sejak saat itu kemampuan BMP untuk menstimulasi penyembuhan
tulang pada fraktur menjadi lini depan dalam orthopedi. Osteogenetic Protein-1 (OP-
1), yang juga dikenal sebagai BMP-7 dan BMP-2 telah disetujui oleh FDA sebagai
BMP rekombinan yang dapat dikombinasikan dengan DBM secara klinis untuk
menjanjikan pada pengobatan fraktur non union dan meningkatkan fusi tulang
belakang. Bone Morphogenetic Protein diketahui dapat mengikat reseptor sel pada
- Mekanisme
tipe sel. Hampir semua efek BMP 2 tergantung pada waktu dan konsentrasi 21. BMP 2
memiliki sifat kemotaktik terhadap monosit manusia dan menstimulasi ekspresi sitokin
memasuki jaringan, dimana akan terjadi diferensiasi menjadi makrofag, yang dapat
menunjukan bahwa hewan ini memiliki kemampuan yang kurang baik dalam
pembentukan tulang rawan dan tulang secara in vivo dan in vitro melalui reseptor
spesifik tipe I dan tipe II. BMP 2 memegang peran vital dalam proliferasi, apoptosis,
pembentukan tulang dan tulang rawan, penyembuhan patah tulang dan perbaikan
jaringan muskuloskeletal lainnya. BMP adalah protein yang disekresikan oleh sel- sel,
yang berfungsi sebagai sinyal agen yang mempengaruhi pembelahan sel, sintesis
BMP dikumpulkan dari protein sekitar otot, sumsum tulang atau pembuluh darah dan
berdiferensiasi menjadi osteoblas untuk membuat tulang secara langsung atau melalui
sel tulang rawan yang kemudian berubah menjadi sel-sel tulang. BMP juga membantu
dalam produksi matriks tulang dan vaskularisasi. BMP pada fraktur nonunion
dicampur dan ditambahkan ke pembawa kolagen spons, dan BMP-7 dengan carier
kesehatan yang berhubungan dengan hidup pasien dengan menghindari nyeri pada
Pengobatan BMP-2 bisa lebih efisien untuk stimulasi penyembuhan. Telah terbukti
dalam berbagai model hewan dimana kaskade sinyal BMP-2 dimulai saat awal fase
awal penyembuhan tulang, memicu respon inflamasi dan aktivasi periosteal. Namun,
BMP-2 juga penting selama fase kondrogenesis dan osteogenesis.22
mempunyai peran kunci selama proses diferensiasi osteoblas adalah BMP2, BMP4,
dan BMP7. Efek utama BMPs adalah pada sel pluripotent sehingga dapat
mengarahkan sel tersebut untuk berdeferensiasi ke jalur osteoblas sama halnya dengan
BMP4 dan BMP7. BMP2 dapat meningkatkan proses diferensiasi sel menjadi
osteoblas dan turunannya dengan pembentukan nodul tulang dan ekspresi marker
fenotip osteoblas yang telah dewasa. BMP2 ini dapat meningkatkan regulasi RUNX2
pada kondisi tertentu dan proses diferensiasi osteoblas. Oleh karena itu RUNX2
merupakan target hilir BMPs meskipun SMAD kompleks juga dapat secara langsung
VEGF
- Definisi
vaskuler (disebut juga vascular permeability factor; VPF) dan proliferasi sel endotel
- Fungsi
mineralisasi kalus pada fraktur femur tikus, juga menghambat penyembuhan defek
tulang korteks pada tibia tikus. Dalam percobaan terpisah, VEGF eksogen
(kalus) pada fraktur femur tikus, dan meningkatkan bridging tulang pada defek celah
setelah fraktur pada tikus.28,29 VEGF dapat mengontrol struktur tulang rawan
Pada tahap awal perbaikan tulang, jumlah yang banyak dari VRGF aktif
ditemukan pada hematom fraktur,31 sebuah sumberVEGF yang tidak muncul dalam
perkembangan tulang.
memungkinkan sel – sel inflamasi masuk ke lokasi cidera, dan meningkatkan migrasi
Ikatan VEGF dengan reseptornya terjadi pada sel endotel, dan merangsang
motilitas sel endotel vaskuler serta sel monosit. VEGF secara selektif dan reversibel,
memungkinkan permeabilitas sel endotel terhadap plasma dan protein plasma tanpa
mengakibatkan injury pada sel endotel tersebut. Protein VEGF diekspresikan oleh
berbagai jaringan dan organ. VEGF terdiri dari N-linkage glycosylation site, yang
growth factor A (VEGF-A), atau yang lebih sering disebut VEGF adalah glikoprotein
dengan ukuran 34-42 kDa, dimeric, berikatan dengan disulfida. Protein VEGF
dengan reseptor spesifik tyrosine kinase family. Pada jaringan normal, level VEGF
paling tinggi didapatkan pada jaringan paru, ginjal, jantung, dan kelenjar adrenal pada
manusia dewasa. Pada level yang lebih rendah, VEGF didapatkan pada organ hati,
limpa, dan mukosa lambung. Vascular endotelial growth factor B (VEGF-B) terdapat
pada organ jantung dan susunan saraf pusat, terekspresi pada neoplasma payudara,
terdapat pada organ jantung, ovarium, plasenta, otot bergaris, dan usus halus.
Terekspresi pada neoplasma payudara, serviks, kolon, paru, prostat, dan lambung.
VEGF-C dan VEGF-D dapat berikatan dengan VEGFR3 merupakan pemicu proses
proliferasi, dan sprouting pada sel endotel vaskuler yang dikultur dan pada
VEGF.26
Terdapat 3 reseptor tirosin kinase dari VEGF yang telah diidentifikasi, yaitu:
besar oleh sel endotel. Reseptor ini terdapat pada sel tumor, selain itu ditemukan pula
pada sel otot polos, sel beta pankreas, dan osteoblast. VEGFR-2 merupakan reseptor
VEGFR-3 paling banyak terdapat pada endotel vena pada perkembangan embrionik
awal, dan selanjutnya merupakan reseptor pada sel endotel pembuluh limfe.33,26
- Mekanisme
Angiogenesis adalah pembentukan pembuluh darah baru yang berasal dari
pembuluh darah yang sudah ada. Angiogenesis sangat dibutuhkan dalam pembentukan
organ baru serta untuk diferensiasi saat embriogenesis, penyembuhan luka. Faktor
merupakan faktor proangiogenik paling penting dan paling banyak diekspresikan pada
berbagai tipe tumor, baik sel tumor jinak maupun ganas, VEGF berasal dari famili
kinase (MAPk) dengan melonggarkan sambungan antara sel endotel dalam kompleks
cadherin.33
Efek VEGF ditransduksikan melalui dua reseptor tirosin kinase, VEGFR1 dan
VEGFR2. Efek tersebut dimodulasi oleh neuropilin-1 (NRP-1) dan neuropilin-2 (NRP-
2) yang bertindak sebagai co- reseptor pada VEGFR. VEGFR1 inaktif dalam sel
VEGFR1 maupun VEGFR2 sehingga upaya mengahambat angiogenesis tumor ini lebih
Semua jenis VEGF merangsang tanggapan selular dengan cara mengikat kinase
tirosin reseptor (VEGFRs) pada permukaan sel, menjadi bentk dimer dan aktif melalui
transphosphorylation, VEGF mengikat Fetal liver kinase 1(Flt-1) VEGFR-1 dan fms
semua tanggapan selular yang dikenal VEGF. Fungsi VEGFR- 1 diduga memodulasi
sinyal VEGFR-2. Fungsi lain VEGFR-1 dapat bertindak sebagai umpan reseptor,
a. Permeabilitas
melalui simulasi reseptornya pada sel endotel. VEGF pada awalnya ditemukan
vaskuler ini menjadi salah satu sifat VEGF paling penting, terutama mengenai
sel endotel. Efek tersebut meliputi perubahan morfologi sel endotel, perubahan
c. Survival
Secara in- vitro, VEGF telah diketahui dapat menghambat apoptosis dengan
mengaktivasi jalur PI3K-Akt dan meningkatkan regulasi protein antiapoptotik
d. Proliferasi
VEGF adalah suatu mitogen bagi sel – sel endotel. Poliferasi sel endotel ini
mitogenik VEGF mungkin juga melibatkan jalur protein kinase C, yang sebagian
diregulasi oleh oksida nitrat. Walau peran mitogen VEGF penting bagi sel enditel,
penting di catat bahwa faktor angiogenik lain peran mitogennya bagi sel endotel
lebih baik. Akan tetapi faktor angiogenik lain aktivitas pluripotennya kurang
Degradasi membran dasar dibutuhkan untuk migrasi dan invasi sel endotel
dan merupakan langkah awal yang penting dalam memulai angiogenesis. VEGF
menginduksi berbagai macam enzim dan protein yang penting untuk proses
yang berhubungan dengan FAK yang menyebabkan pergantian adhesi fokal dan
dependent VEGF pada osteoblas primer dan sel-sel progenitor mesenkimal.13 VEGF
pada awal diferensiasi osteoblas dan ekspresinya meningkat hanya selama diferensiasi
demikian, VEGF memainkan peran penting dalam regulasi pembentukan tulang dengan
ekspresi RANK pada sel endotel melalui jalur kinase FLK-1 / KDR-protein C-ERK.
VEGF memainkan peran penting dalam modulasi aksi angiogenik RANKL dalam
kondisi fisiologis atau patologis. Kombinasi dari VEGF dan dosis rendah colony-
dewasa, VEGF ikut serta dalam perekrutan osteoklastik, diferensiasi dan peningkatan
Beras Angkak
- Definisi
Beras ragi merah (beras angkak ) adalah obat tradisional tiongkok dan suplemen makanan
yang populer di negara-negara asia timur seperti cina, jepang, korea, dan thailand. 36,37 Ini
diproduksi oleh fermentasi beras, monascus purpureus, yang mengubah beras menjadi
- Fungsi
Sebagai bagian dari diet asia, beras angkak digunakan sebagai bahan tambahan
makanan untuk meningkatkan warna daging, ikan, dan produk kedelai. Ini juga diakui
sebagai obat tradisional untuk meremajakan tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, dan
negara barat untuk menggunakan statin, sekelompok obat yang digunakan untuk mengobati
hiperlipidemia, beras angkak telah menarik perhatian penelitian yang cukup besar.40
Beras angkak telah dilaporkan memiliki banyak sifat biologis dengan aktivitas
anti hipertensi, dan anti-mikroba . Beras angkak juga dapat meningkatkan kualitas telur.
Analisis kimia telah mengungkapkan bahwa beras angkak mengandung monacolin, pigmen,
asam organik, asam amino, sterol, turunan decalin, flavonoid, lignan, kumarin, terpenoid,
dan polisakarida. Namun, hanya sedikit dari senyawa-senyawa ini yang telah disaring dalam
uji bioaktivitas, dan strukturnya belum dikarakterisasi dengan baik. Meskipun beras angkak
efektif dalam mengobati berbagai infeksi, keamanan konstituen kimianya belum ditentukan.
Selain itu, kontrol kualitas beras angkak belum diselidiki, dan ada kekurangan informasi
Pada umumnya angkak digunakan untuk mewarnai berbagai produk makanan seperti produk
ikan, daging, anggur, dan minuman beralkohol. Beberapa contoh produk makanan yang telah
menggunakan pewarna merah angkak adalah anggur, keju, sayuran, pasta ikan, kecap ikan,
minuman beralkohol, aneka kue, serta produk olahan daging (sosis, ham, kornet).17
Proses fermentasi angkak yang dilakukan oleh kapang Monascus purpureus akan
warna yang terdiri atas monaskin (C21H26O5) dan ankaflavin (C23H30O5) sebagai
poliketida.42
Kestabilan zat warna angkak dipengaruhi oleh suhu, lama pemanasan, cahaya
matahari, pH, reduktor, dan oksidator. Hasil percobaan menunjukkan bahwa angkak dalam
bentuk bubuk lebih tahan terhadap pengaruh suhu dibanding dalam bentuk pekat dan masih
stabil pada pemanasan 100°C selama 1 jam. Stabilitas pigmen angkak dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti sinar matahari, sinar ultraviolet, pH, suhu, dan oksidator. Pengaruh
suhu akan mengakibatkan zat warna mengalami dekomposisi dan berubah strukturnya
sehingga dapat terjadi pemucatan. Beras yang cocok digunakan sebagai substrat pada
pembuatan angkak adalah beras pera, yaitu yang memiliki kadar amilosa tinggi, dan rendah
amilopektin. Suhu optimum untuk pertumbuhan kapang Monascus purpureus adalah 30ºC,
sedangkan pH optimumnya adalah 6,0. Komposisi kimia angkak dapat dilihat pada Tabel 1.
osteoporosis. Pada tikus dengan kehilangan tulang yang diinduksi ovariektomi dan sel-sel
osteoblas, pemberian ekstrak etanol dari Beras Angkak (dengan dosis sangat tinggi 1,56-6,24
g / kg) selama 20 minggu secara signifikan meningkatkan kepadatan mineral tulang dan
menurunkan kadar tulang penanda turnover in vivo, termasuk osteocalcin dan asam fosfatase
meningkatkan ekspresi mRNA dan protein protein morfogenetik tulang (Bmp) 2 dan Bmp4,
menunjukkan bahwa Beras Angkak mungkin berguna dalam mencegah dan mengobati
osteoporosis.17
dalam kondisi klinis dengan dosis rendah Beras Angkak yang cocok untuk pemberian
manusia. Pada kelinci dengan kerusakan tulang dan sel UMR 106, pemberian ekstrak Red
Yeast Rice secara signifikan mempromosikan pembentukan tulang baru secara in vivo,
vitro, menunjukkan bahwa beras angkak adalah produk alami yang berpotensi mengobati
cacat tulang dan osteoporosis. Namun, bukti tambahan dari uji coba terkontrol secara acak
jawab atas efek anti-osteoporosis. Konstituen bioaktif dari ekstrak ini juga tetap tidak
diketahui.36
Hubungan
Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Bone Morphogenetic Protein
2 (BMP 2) adalah dua regulator kunci dari angiogenesis dan osteogenesis dan
diferensiasi osteogenik dari sel induk. Kedua faktor ini secara sinergis meningkatkan
regenerasi tulang. Hasil penelitian menegaskan bahwa kombinasi dari VEGF dan BMP
2 memiliki efek aditif pada regenerasi tulang. Namun, masih belum ada bukti langsung
mengenai mekanisme kerja dari kedua faktor selama diferensiasi dan regenerasi tulang.
DAFTAR PUSTAKA