Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK


REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PERLINDUNGAN ANAK TERPADU


BERBASIS MASYARAKAT (PATBM)
DA L AM PAN DE MI COVI D- 19

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110
Sumber foto:
PANDUAN PERLINDUNGAN ANAK
Tim PATBM Propinsi Lampung
TERPADU BERBASIS MASYARAKAT (PATBM)
DALAM PANDEMI COVID-19

Diterbitkan Oleh :
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia – 2020

Pengarah :
Nahar, SH, M.Si. - Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dr. Doseba T. Sinay, MBA - Direktur Wahana Visi Indonesia

Pembina :
Dra. Valentina Ginting, M.Si. - Asisten Deputi Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi
Ciput Eka Purwianti, S.Si., MA. - Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi

Penyusun :
Antik Bintari, S.IP., MT, Fasilitator Nasional PATBM
L Kekek Apriana DH, MSi, Fasilitator Nasional PATBM
Nelly Siswaty Sembiring S.IP, Wahana Visi Indonesia
Evelina Hotmaria Simanjuntak, S. Ikom, Wahana Visi Indonesia
Junito Drias, Wahana Visi Indonesia

Design Sampul dan Isi :


Fifiani Lugito, S.Ds.

iii |  PAT B M DA L AM PA N D E M I COV ID -1 9


ii |  PAT B M DAL A M PAN D E M I COV ID- 1 9

https://www.kemenpppa.go.id/ https://wahanavisi.org/id

https://twitter.com/kpp_pa @wahanavisi_id

https://www.facebook.com/kppdanpa @WahanaVisi_ID

Hotline Kemen PPPA : 0821 2575 1234 https://www.facebook.com/wahanavisiindonesia

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Jl. Graha Bintaro Blok GB/GK 2 No.09,
Perlindungan Anak Republik Indonesia Jl. Pondok Aren, Tangerang Selatan 15228
Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat
10110
DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR, FOTO, DAFTAR MATERI KOMUNIKASI
DAN KOTAK INFORMASI INFORMASI EDUKASI

i Halaman Sampul 1. Gambar Konsep PATBM a. Cara cuci tangan yang benar dengan sabun
ii Daftar Isi
2. Kotak Informasi Penjelasan PATBM b. Cara bersin dan bantuk yang benar
iii Daftar Gambar dan Kotak Informasi
3. Kotak Informasi Peruntukan Panduan c. Cara Jaga Jarak yang benar
iv Daftar Materi Komunikasi Informasi Edukasi
v Daftar Singkatan 4. Foto Kegiatan PATBM dalam Pandemi d. Cara menggunakan masker
vi Definisi Operasional
COVID-19 e. Apa itu Corona Virus Disease -19 ?
vii Kata Pengantar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
5. Gambar Pola-pola hubungan dalam Pandemi f. Pencegarah Penularan Covid-19
viii Kata Pengantar Wahana Visi Indonesia
COVID-19: Puskesmas, RSUD dan Gugus g. Jaga diri keluarga
1 Bab I Pendahuluan
Tugas di RT RW. h. Di rumah saja, belajar dan bermain di rumah
2 A. Latar Belakang Penggunaan Panduan PATBM dalam Pandemi COVID-19
6. Kotak Informasi Tingkat Kegiatan PATBM i. Pengasuhan selama Pandemi Covid19
7 B. Tujuan Pedoman PATBM dalam Pandemi COVID-19
9 C. Sasaran dan Ruang Lingkup PATBM dalam Pandemi COVID-19 7. Kotak Informasi Langkah Pencegahan Efektif
12 D. Landasan Hukum
8. Kotak Informasi Pengasuhan Alternatif

9. Kotak Informasi Persiapan Karantina Mandiri


13 Bab II
14 A. Pelaksanakan PATBM dalam Pandemi COVID-19 10. Gambar dan Tata Perilaku (code of conduct)
27 B. Mengukur Keberhasilan PATBM dalam Pandemi COVID-19
11. Gambar Ukuran Keberhasilan PATBM
28 C. Pelaporkan Kasus Anak dalam Pandemi COVID-19
iv  |   PAT BM DA L A M PAN D E M I COVI D -19

v |  PAT B M DAL A M PAN D E M I COV ID - 1 9


30 Bab III
31 A. Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi
34 B. Contoh kegiatan PATBM dalam Pandemi COVID-19

37 Daftar Pustaka
DAFTAR SINGKATAN DEFINISI OPERASIONAL

A L B penyakit atau kontaminasi.


ASI, Air Susu Ibu LSM, Lembaga Swadaya Masyarakat • Bidang adalah kelompok tugas yang • Karantina Wilayah adalah pembatasan
LKS, Lembaga Kesejahteraan Masyarakat melakukan tugas/peran sejenis. klaster terdiri penduduk dalam suatu wilayah termasuk
APD, Alat Perlindungan Diri
dari unsur pemerintah, masyarakat dan wilayah pintu masuk beserta isinya yang
ATG, Anak tanpa Gejala LKSA, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak
lembaga usaha. diduga terinfeksi penyakit dan/atau
ADP, Anak Dalam Pemantauan LPAS, Lembaga Penitipan Anak Sementara
terkontaminasi sedemikian rupa untuk
E mencegah kemungkinan penyebaran
B O • Episenter adalah kota/kabupaten dan penyakit atau kontaminasi.
BNPB, Badan Nasional Penanggulangan OTG, Orang Tanpa Gejala propinsi yang telah dinyatakan sebagai PSBB
Bencana RI ODP, Orang Dalam Pemantauan suatu wilayah P
• PPE, Personal Protective Equipment (PPE)
C P I adalah peralatan yang harus dikenakan untuk
PATBM, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis • Imunisasi adalah pemberian vaksin ke mencegah kemungkinan tertular penyakit
COVID-19, Corona Virus Disease -19
dalam tubuh bayi atau seseorang untuk menular.
Masyarakat
memberikan kekebalan terhadap penyakit. • Perlindungan Anak adalah segala kegiatan
D PSBB, Pembatasan Sosial Berskala Besar
• Isolasi adalah pemisahan orang sakit dari untuk menjamin dan melindungi anak dan
DP3A, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan PDP, Pasien Dalam Pengawasan
orang sehat yang dilakukan di fasilitas hak haknya agar dapat hidup, tumbuh,
Perlindungan Anak PADP, Pasien Anak Dalam Pengawasan pelayanan Kesehatan untuk mendapatkan berkembang, dan berpartisipasi, secara
PHBS, Pola Hidup Bersih dan Sehat pengobatan dan perawatan optimal sesuai dengan harkat dan martabat
I Puskemas, Pusat Kesehatan Masyarakat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan

vi i |   PAT B M DAL A M PA N DE M I COVI D -19


PASI, Pengganti Air Susu Ibu K dari kekerasan dan diskriminasi. Anak adalah
vi  |   PAT BM DA L A M PAN D E M I COVI D -19

ISPA, Infeksi Saluran Pernapasan Akut


• Karantina adalah pembatasan kegiatan dan/ seseorang yang belum berumur 18 tahun.
R atau pemisahan seseorang yang terpapar • Pengasuhan alternatif adalah pengasuhan
K
penyakit menular sebagaimana ditetapkan yang dilakukan oleh pihak lain yang
Kemen PPPA RI, Kementerian Pemberdayaan RT, Rukun Tetangga
dalam peraturan perundangundangan. merupakan bagian kontinum dari pengasuhan
Perempuan dan Perlindungan Anak Republik RW, Rukun Warga
• Karantina Rumah adalah pembatasan keluarga.
Indonesia Kemenkes RI , Kementerian Kesehatan penghuni dalam suatu rumah beserta isinya • Pandemi adalah suatu wabah penyakit global.
Republik Indonesia S yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau
KLB, Kejadian Luar Biasa SE, Surat Edaran terkontaminasi sedemikian rupa untuk
mencegah kemungkinan penyebaran
Kata Pengantar Kementerian Kata Pengantar
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Wahana Visi Indonesia

Dalam situasi pandemi COVID-19, anak menjadi kelompok Melalui Panduan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) keamanan semua pihak, yakni: meminimalkan terjadinya
rentan mengalami perlakuan salah dan sejumlah kondisi Masyarakat (PATBM) dalam pandemi COVID-19, PATBM yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan kontak langsung, melakukan pembatasan sosial, dan
yang dapat memperburuk perkembangan anak, seperti: di Indonesia agar bangkit dan bergerak melaksanakan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen PPPA- mengoptimalkan penggunaan media dalam jaringan
terpisah/ tidak lagi mendapatkan pengasuhan dari pencegahan penularan COVID-19 pada anak dan RI), selama ini berperan aktif dalam upaya perlindungan (daring). Selain itu, PATBM sebagai bagian yang tidak
pengasuh utama dalam keluarga, resiko menjadi korban menurunkan kekerasan pada anak dalam situasi pandemi dan penghapusan kekerasan terhadap anak di Indonesia, terpisahkan dari banyak sektor lain yang juga berupaya
eksploitasi, kekerasan, gangguan kesehatan mental dan COVID-19, mendukung pelaksanaan dari gugus tugas terutama pada kelompok masyarakat di tingkat desa atau untuk mencegah dan menangani wabah COVID-19,
psikososial. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan percepatan penanganan COVID-19, memastikan anak- RT/RW. Kita bersama juga tentu mendengar dan membaca maka kerja sama lintas sektor menjadi bagian yang tidak
Perlindungan Anak melalui Deputi Bidang Perlindungan anak mendapatkan perlindungan dan terpenuhinya bagaimana PATBM menjadi gerakan organik yang responsif terpisahkan dari kegiatan PATBM.
Anak, terus melakukan pemantauan terhadap data Anak hak-hak dasar anak selama masa darurat hingga masa ketika dihadapkan pada adanya bentuk ancaman atau
yang terdampak COVID-19 dan upaya lainnya dalam pemulihan. kasus pelanggaran pemenuhan hak dan perlindungan anak, Dengan adanya Panduan PATBM dalam Situasi Wabah
perlindungan anak yang diselaraskan dalam situasi termasuk ancaman yang tengah kita hadapi bersama saat COVID-19 ini, diharapkan agar para aktivis, kader, dan
penanganan pencegahan dan pengendalian COVID-19. Kami berharap Panduan ini dapat membawa banyak ini yaitu wabah Coronavirus disease (COVID-19). relawan PATBM mampu memahami langkah-langkah yang
manfaat dan dapat digunakan beriringan dengan perlu diambil secara bijaksana ketika kasus COVID-19
Merespon pandemi COVID-19 diperlukan keterlibatan protokol yang direkomendasikan menjadi acuan bersama Merebaknya wabah COVID-19 dapat menempatkan masuk dalam komunitas mereka dan mengancam
masyarakat secara massif. Perlindungan Anak Terpadu lintas sektoral di semua wilayah di Indonesia. Kami anak pada situasi tanpa adanya kehadiran orangtua atau pemenuhan hak serta perlindungan anak.
Berbasis Masyarakat (PATBM) sebagai salah satu gerakan menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada tim pengasuh mereka untuk sementara waktu bahkan dapat
perlindungan anak berbasis masyarakat yang telah diinisiasi penyusun yang telah bekerja keras mempersiapkan juga terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Wabah Kami menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada
oleh Kemen PPPA dan telah dikembangkan bersama panduan ini. Semoga wabah penyakit akibat COVID-19 COVID-19 juga menghambat tidak hanya kegiatan tim penyusun yang telah menyelesaikan panduan ini di
Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota, perlu menegaskan dapat segera berlalu dan teratasi, seluruh masyarakat belajar-mengajar anak di sekolah, pelaksanaan pos tengah segala keterbatasan akibat wabah COVID-19.
atas peran dan tugasnya untuk perlindungan anak dalam khususnya anak dalam kondisi sehat dan terlindungi. pelayanan terpadu (Posyandu) bagi balita, tetapi juga Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Kemen
pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19. melumpuhkan kegiatan ekonomi keluarga dan masyarakat. PPPA-RI atas kerja sama dan arahan yang diberikan,
Hal ini kemudian berpotensi untuk menyebabkan tidak sehingga panduan ini dapat selesai dan menjadi petunjuk
terpenuhinya hak-hak anak termasuk perlindungan bagi teknis bagi para aktivits, kader, dan relawan PATBM dalam
anak itu sendiri. mencegah dan menangani wabah COVID-19. Semoga
panduan ini mampu memberikan manfaat luas bagi banyak
Pada situasi demikian, kehadiran PATBM sebagai bagian pihak dan bersama kita dapat terus melindungi anak-anak
dari inisiatif masyarakat yang inovatif menjadi sangat dalam situasi wabah COVID-19 ini, “Akhiri Kekerasan
strategis. Peran aktif dari para aktivis, kader, dan relawan Terhadap Anak, Dimulai Dari Saya”.
vi ii |   PAT B M DAL A M PA N DE M I COVI D- 19

ix |   PAT B M DA L AM PA N DE M I COVI D- 19


PATBM yang menguasai situasi di masyarakat menjadi
penting dalam memerangi wabah COVID-19. Adanya
Deputi Bidang Perlindungan Anak, jaringan PATBM yang telah dibentuk juga semakin
memudahkan dalam menindaklanjuti hal apa saja yang
diperlukan saat terjadi kasus COVID-19 di lingkungan Salam,
mereka.

Namun demikian, wabah COVID-19 yang dapat menular


dengan mudah antarmanusia, niat baik dan semangat
altruisme para aktivis, kader, dan relawan PATBM Dr. Doseba T. Sinay, MBA
ini perlu diselaraskan dengan Protokol Kementerian CEO & Direktur Nasional
Kesehatan Republik Indonesia untuk perlindungan dan
Wahana Visi Indonesia
x |   PAT B M DAL A M PA N DE M I COVI D - 19

Sumber foto:
PATBM desa Torue - Kab Parigi Provinsi Sulawesi Tengah
BAB I
PENDAHULUAN

1 |  PAT B M DAL A M PAN D E M I COV ID - 1 9


A. Latar Belakang Penggunaan Panduan PATBM
dalam Pandemi COVID-19

Anak-anak adalah kunci masa depan suatu Surat tersebut menegaskan dalam pandemi
bangsa dimana generasi sehat harus menjadi COVID-19 sejumlah kondisi memperburuk
perhatian orang tua, orang dewasa, guru perkembangan anak seperti anak terpisah
dan masyarakat. Pandemi COVID-19 telah atau tidak lagi mendapatkan pengasuhan dari
dinyatakan sebagai kedaruratan kesehatan pengasuh utama dalam keluarga, stigma sosial
masyarakat atau kejadian luar biasa (KLB) dan diskriminasi terhadap anak dikaitkan dengan
dan telah menyebar ke banyak negara dan etnis tertentu dan keluarga yang terinfeksi
wilayah. Konsekuensi dari pandemivirus corona berpotensi atau memunculkan tindakan
(COVID-19) sangatlah besar dan dirasakan oleh diskriminatif terhadap anak, situasi belajar dari
semua orang di seluruh dunia, termasuk anak- rumah berpotensi meningkatkan kadar stress
anak yang sedang tumbuh dan berkembang. keluarga sehingga anak berpotensi menjadi
korban dari perlakukan salah, melemahnya
Dalam situasi pandemi Coronavirus Disease 2019, pengasuhan dan kesulitan ekonomi berisiko
yang disingkat COVID-19, peran serta masyarakat meningkatkan angka perkawinan pada anak,
dalam penyelenggaraan perlindungan anak dan berita media sosial yang berpotensi pada sudah bekerja di masyarakat yaitu Perlindungan
mengacu pada pasal 20 dan 25 Undang- Undang gangguan kesehatan mental dan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) PATBM
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan psikososial anak. dengan panduan penanganan anak dalam
Anak. Selain Undang-Undang Perlindungan Anak, pandemi COVID-19. Panduan PATBM dalam Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat
dalam penanganan pandemi COVID-19 pada Sejalan dengan hal tersebut, Menteri penanganan anak dalam pandemi COVID-19 (PATBM) adalah sebuah gerakan dari jaringan atau
anak juga memiliki acuan yang kuat dari surat Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan nanti akan dapat digunakan beriringan kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak merekomendasikan agar terbit protokol dan memperkuat protokol intergrasi yang secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan
2 |  PAT B M DAL A M PAN D E M I COV ID - 1 9

3 |  PAT B M DAL A M PAN D E M I COV ID - 1 9


Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen terintegrasi yang dapat digunakan untuk direkomendasikan menjadi acuan bersama lintas anak. PATBM merupakan inisiatif masyarakat sebagai
PPPA) yang ditujukan kepada Kepala Badan penanganan COVID-19 pada anak yang merujuk sektoral di semua wilayah di Indonesia. ujung tombak untuk melakukan upaya-upaya pencegahan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB-RI) pada kasus anak yang memerlukan penanganan
dengan membangun kesadaran masyarakat agar terjadi
selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan tindaklanjut. Secara pararel, Kemen PPPA akan
perubahan pemahaman, sikap dan perilaku yang
Penanganan COVID-19 pada tanggal memperkuat terlebih dahulu sistim gerakan yang
memberikan perlindungan kepada anak.
23 Maret 2020.

(Pedoman PATBM, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak Republik Indonesia.)
Gangguan terhadap ketahanan keluarga, gerakan perlindungan anak berbasis masyarakat Panduan umum ini bersifat terpadu yang dapat semua dimensi gerakkan perlindungan anak
hubungan pertemanan, proses belajar, rutinitas dirasa perlu menegaskan kembali peran dan digerakkan oleh relawan, kader aktivis PATBM dari kekerasan yang ada di komunitas baik desa
sehari-hari dan komunitas yang lebih luas dapat tugasnya dalam mendukung pencegahan dan dan seluruh masyarakat di desa/kelurahan dan kota dengan tujuan untuk mempermudah
memiliki konsekuensi negatif bagi kesejahteraan, penangananan pademi COVID-19 dengan untuk mendukung pelaksanaan dari gugus tata kelola pencegahan COVID-19, perawatan,
perkembangan, dan perlindungan anak-anak. mengacu pemenuhan hak anak. Hal ini sejalan tugas percepatan penanganan COVID-19 pada dukungan biopsikososial dan pengobatan
Berdasarkan hal tersebut, COVID-19 tidak dengan materi kegiatan-kegiatan thematik anak. PATBM dapat berkolaborasi ke dalam COVID-19 pada anak di seluruh Indonesia.
lagi menjadi persoalan individu, melainkan PATBM yang menekankan pada kesehatan
persoalan bersama. Per 21 Mei 2020: 7,1% positif pada anak; kualitas hidup anak dengan
COVID-19 (1432 anak); 8,5% dirawat/isolasi mendapatkan kelayakan hidup seperti air, sanitasi
(1194 anak); 1,4% meninggal dunia (18 anak) dan kebersihan; kesempatan untuk belajar
(Gugus tugas COVID-19, BNPB) atau mengakses informasi, pola pengasuhan
keluarga dengan perspektif gender, anak-anak
Merespon pandemi COVID-19 tersebut mendapatkan perlindungan dari kekerasan,
diperlukan keterlibatan masyarakat secara massif eksploitasi dan pelecehan; dan anak-anak yang
khususnya yang berkaitan dengan kelompok- menjadi pengungsi atau migran, dan anak yang
kelompok peduli pada perlindungan anak terkena dampak konflik.
berbasis masyarakat. PATBM sebagai salah satu

PERUNTUKAN PANDUAN

Panduan umum ini ditujukan bagi


seluruh relawan/ aktivis/ kader PATBM
di seluruh Indonesia baik tingkat desa
ataupun kelurahan agar dapat mencegah,
mendukung perawatan dan merujuk pada
4 |  PAT B M DAL A M PAN D E M I COV ID - 1 9

5 |  PAT B M DAL A M PAN D E M I COV ID - 1 9


pelayanan yang dibutuhkan oleh anak dari
pademi COVID-19 di sekitarnya.
Panduan PATBM dalam penanggulangan COVID-19 ini, berpotensi untuk melakukan PATBM dalam pandemi COVID-19 perlu Masyarakat terutama anak-anak yang akan
pendemi COVID-19 akan diterapkan oleh seluruh kekerasan dalam rumah tangga terhadap memastikan terpenuhinya hak-hak dasar anak dijangkau, ditangani dan dirujuk terdiri dari anak-
relawan, aktivis atau kader di daerah PSBB atau anaknya. Kesulitan ekonomi keluarga akibat selama masa darurat hingga masa pemulihan. anak yang tanpa gejala atau dikenal dengan istilah
Pembatasan Sosial Berskala Besar, daerah dengan pandemi beresiko meningkatkan angka putus Kebutuhan anak terdiri dari mendapatkan orang tanpa gejala-OTG untuk dewasa, mereka
potensial kasus COVID-19 dan daerah yang masih sekolah dan jumlah perkawinan anak informasi, tetap mengikuti pendidikan kegiatan yang dalam masa pengawasan atau orang dalam
belum ditemukan kasus COVID-19 di Indonesia. belajar mengajar secara online atau virtual, pengawasan yang disingkat ODP dan terakhir
Dalam PSBB, anak-anak berisiko tinggi terhadap • Tekanan kesehatan jiwa dan psikososial kebutuhan beribadah, kebutuhan sosial, adalah keluarga pasien dalam pengawasan
eksploitasi, kekerasan, dan perlakuan salah ketika anak; situasi pandemi, pembatasan sosial kebutuhan untuk berekspresi, kesehatan dasar COVID-19 atau PDP. Untuk mencapai
sekolah ditutup, layanan sosial terganggu, dan berskala besar, kabar bohong, berita-berita dan kesehatan reproduksi serta kebutuhan penanganan dan pengandalian COVID-19,
gerakan dibatasi karenanya seluruh relawan/ lewat media konvensional dan media sosial pendukung teknologi seperti akses, pulsa internet Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
aktivis/ kader perlu memperhatikan dampak berpotensi meningkatkan tekanan (stres) dan lainnya. Secara umum kerangka penanganan Perlindungan Anak menerbitkan panduan PATBM
kepada anak dengan kerentanan sebagai berikut : pada anak dan pada akhirnya menyebabkan nasional masih berfokus pada kasus pengobatan dalam Pandemi COVID-19 untuk mendukung
gangguan kesehatan mental dan psikososial dan perawatan maka menjadi penting melibatkan kerja-kerja lapangan seluruh aktivis, relawan
• Kekerasan, perlakuan salah secara emosional, anak. masyarakat dalam upaya pencegahan, dukungan, atau kader PATBM di Indonesia agar bangkit dan
fisik dan seksual; diantaranya kekerasan perawatan dan pengobatan yang terpadu di mengerakkan PATBM sebagai salah satu pola
dan eksploitasi secara daring (online) dapat • Keterpisahan pengasuhan dari keluarga inti masyarakat. pendekatan dan penanganan pandemi COVID-19.
meningkat karena akses dan penggunaan sehari-hari baik langsung ataupun tidak
internet lebih lama. langsung karena penanganan cepat medis
dan kesehatan masyarakat. Penanganan ini
• Kekerasan dalam rumah tangga; Keberadaan berisiko yang akan muncul secara langsung B. Tujuan Panduan PATBM dalam Pandemi COVID-19.
orangtua, pengasuh, atau anggota keluarga adalah keterpisahan anak atau tidak adanya
lainnya yang merupakan pelaku kekerasan pengasuhan dari pengasuh inti (orang tua,
dan perlakuan salah di rumah dapat pengasuh, atau anggota keluarga). Hal ini Tujuan panduan PATBM dalam pandemi Prioritas yang utama PATBM dalam pandemi
melipatgandakan dan memperpanjang dikarenakan pengasuh inti tertular dan harus COVID-19 selaras dengan Keputusan Presiden COVID-19 :
kekerasan dan perlakuan salah selama menjalani perawatan dalam isolasi, bahkan No 9 Tahun 2020 tentang perubahan atas
pembatasan sosial. Orangtua yang mengalami kemungkinan meninggal dunia karena Keputusan Presiden Nomer 7 tahun 2020 tentang 1. Mendukung program pencegahan di
kesulitan-kesulitan ekonomi karena dampak COVID-19. gugus tugas percepatan penanganan Corona masyarakat melalui gugus tugas RT/RW baik
Virus Disease 2019 (COVID-19) yang secara kelurahan dan desa dengan mempromosikan
umum adalah melaksanakan pencegah penularan gerakkan bersama Kemen PPPA untuk
6 |  PAT B M DAL A M PAN D E M I COV ID - 1 9

7 |  PAT B M DAL A M PAN D E M I COV ID - 1 9


COVID-19 pada anak dan menurunkan kekerasan menjaga keluarga kita untuk melindungi
pada anak dalam situasi pandemi COVID-19. perempuan dan anak dari bahaya paparan
COVID-19.

2. Membangun kesadaran dan tanggung jawab


bersama dari orangtua, keluarga inti atau
masyarakat sekitar melalui informasi tentang
pola pengasuhan atas risiko keterpisahan
anak atau tidak adanya pengasuhan dalam relawan/Aktivis PATBM sebagai rujukkan
pandemi COVID-19. Perhatikan prespektif hotline, dukungan pengasuhan pengganti
gender kepada anak di masa pandemi untuk anak-anak jika orangtua dinyatakan
C. Sasaran Dan Ruang Lingkup PATBM dalam Pandemi COVID-19.
COVID-19. COVID-19, dukungan untuk anak-anak
dengan COVID-19, dan mitigasi risiko
3. Memperkuat program karantina untuk jika ada anggota keluarga jatuh sakit dan
penerapan social distancing atau jaga jarak di dinyatakan COVID-19. 1. Sasaran
desa dan kelurahan. Program karantina wajib
berkoordinasi dengan RT/RW atau tim gugus 6. Ikut terlibat aktif dalam membangun Panduan ini fokus pada anak yang belum mencapai usia 18 tahun, memiliki hak-hak dasar yang melekat
tugas di setiap wilayah. lingkungan yang mendukung dengan pada setiap diri anak yang harus dihormati, dilindungi, dipenuhi dan juga memiliki kerentanan yang khas
informasi dan tahapan penanganan sehingga dalam penangan COVID-19 harus mendapatkan perhatian yang khusus melalui pelaksanaan
4. Menginformasikan layanan kesehatan COVID-19 di masing-masing wilayah. PATBM. Anak diseluruh wilayah baik yang berasal daerah PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala
ataupun psikososial tingkat puskesmas, Kader/relawan/Aktivis PATBM dapat Besar dan daerah lainnya yang belum namun berpotensi menjadi daerah konsentrasi dari COVID-19.
rumah sakit daerah atau layanan P2TP2A memberitahu jalur rujukan yang diadaptasi Anak yang ada dalam pandemi COVID-19 akan mendapatkan perlindungan melalui kegiatan-kegiatan
untuk merujuk warga baik anak dan orangtua sesuai RT/RW masing-masing termasuk PATBM secara virtual atau online dengan melibatkan anak sendiri, orangtua, keluarga dan masyarakat
yang bergejala mendapatkan layanan pemberian dukungan psikososial jarak di wilayah tersebut. Di beberapa wilayah yang terbatas jangkuan internet, maka relawan, kader atau
perawatan, dukungan dan pengobatan baik jauh untuk anak-anak dan orang tua atau aktivis dapat melakukan tatap muka dengan memperhatikan protokol jaga jarak dan menggunakan
secara mental ataupun kesehatan. menginformasikan bagi warga yang baru masker.
masuk ke wilayah.
5. Melakukan pendokumentasian dan
merujuk kasus. Kader/ relawan atau aktivis 7. Membantu meminimalkan dampak negatif
PATBM perlu meningkatan pengetahuan terhadap anak, orangtua dan keluarga
dan membangun kesadaran mulai dari yang sudah ditetapkan dalam perawatan Pengertian Kelompok Anak dalam pandemi COVID-19
mengenali tanda-tanda dan gejala penyakit, COVID-19 di wilayah dari stigma dan
penyediaan nomor telp dan WA dari kader/ diskriminasi. 1. Anak Tanpa Gejala (ATG)
Anak yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang positif COVID-19.
Anak tanpa gejala merupakan kontak erat dengan kasus positif COVID-19.
Termasuk dalam kategori ini adalah anak yang pernah berkontak dengan kasus
positif COVID-19, atau salah satu atau kedua orangtuanya atau pengasuhnya atau
8 |  PAT B M DAL A M PAN D E M I COV ID - 1 9

9 |  PAT B M DAL A M PAN D E M I COV ID - 1 9


penjaga atau petugas di sekelilingnya masuk kategori Orang Dalam Pemantauan
(ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau kasus konfirmasi COVID-19.

2. Anak Dalam Pemantauan (ADP)


• Anak yang mengalami demam (≥38oC) atau riwayat demam; atau gejala
gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN tidak
ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN pada 14
hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
Sasaran kedua adalah sebagai berikut ; contoh utama bagi anak role model
untuk anak, seseorang anak akan
negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal; 1) Keluarga meniru orangtuanya dalam melakukan
• Anak yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan Merupakan unit terkecil dari masyarakat pencegahan COVID-19. Sangat penting
seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari yang terdiri atas kepala keluarga dan orangtua memiliki PHBS yang dapat
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan beberapa orang yang terkumpul dan menjadi contoh anak-anaknya.
kasus konfirmasi COVID-19. tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling 2) Masyarakat
3. Pasien Anak Dalam Pengawasan (PADP) ketergantungan. Dalam pandemi Komunitas (kelompok orang yang saling
• Anak dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu COVID-19 penting kiranya orang tua, berinteraksi) yang tinggal di suatu
demam (≥380C) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/ pengasuh atau orang dewasa yang wilayah tertentu (geografis atau batas-
tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit berada dalam satu rumah dengan anak batas adminstrasi pemerintahan–desa/
tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat DAN khususnya memberi perhatian lebih kelurahan). PATBM yang merupakan
tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang pada Pola Hidup Bersih dan Sehat bagian dari masyarakat diharapkan
meyakinkan DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala (PHBS) serta berbagi pengetahuan dapat bersama menemukenali dan
memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang mengenai bahaya COVID-19. Orangtua berinisiatif untuk memecahkan
melaporkan transmisi lokal; atau orang dewasa sekitar anak adalah permasalahan yang ada secara mandiri.
• Anak dengan demam (≥380C) atau riwayat demam atau ISPA
DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19;
• Anak dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain 2. Ruang Lingkup
berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
Panduan ini meliputi pelaksanaan PATBM dalam
4. Kelompok lain yang menjadi perhatian adalah pandemi COVID-19 yang terdiri dari tatalaksana
• Anak yang menjadi korban kekerasan, eksploitasi, dan perlakuan PATBM, pengetahuan tentang COVID-19,
salah dan membutuhkan penanganan cepat (kasus yang baru pendidikan masyarakat tentang COVID-19
dilaporkan). melalui pelaksanaan PATBM, dan bekerjasama
10  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

11  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


• Anak yang belajar dan tinggal di pesantren atau asrama dengan semua kelompok yang melakukan
• Pengungsi anak intervensi penanganan COVID-19 di setiap desa
• Anak jalanan atau hidup di jalanan. dan kelurahan yang dimulai dari RT/RW setempat.
• Anak berkonflik dengan hukum yang menjalani progam asimiliasi Termasuk mengukur keberhasilan PATBM dalam
dan reintegrasi. pandemi COVID-19 dan pelaporkan kasus
anak dalam pandemi COVID-19. Panduan ini
disusun berdasarkan rekomendasi Kemen PPPA
sehubungan dengan adanya COVID-19 yang telah
menjadi pandemi di dunia.
D. Landasan Hukum.
BAB II
PELAKSANAAN PATBM
Secara nasional ada beberapa kebijakan terkait dengan perlindungan anak.

1) Undang-Undang nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia


2) Undang-undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak DALAM PANDEMI COVID-19
3) Undang-undang nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak
4) Undang-undang nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan kekerasan Dalam Rumah Tangga
5) Undang-undang nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
6) Undang-undang nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
7) Keputusan Presiden nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona
Virus Diseases 2019 (COVID-19)
8) Pedoman Kementerian Kesehatan tentang Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease
(COVID-19), per 27 Maret Tahun 2020.
9) Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal
10) Surat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia kepada
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan
Penanganan COVID-19 Nomor B-31/MPP-PA/PA.01.02/03/2020 tentang Perlindungan
Perempuan dan Anak dalam Percepatan Penanganan COVID-19.
11) Protokol Lintas Sektor Untuk Anak Yang Membutuhkan Perlindungan Khusus dalam SItuasi
Pandemi Covid-19 edisi 21 April 2020.
12  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

13  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


3. Pastikan bahwa orang dewasa dalam Pendampingan
keluarga menerima juga pesan yang jelas
A. Pelaksanaan PATBM dalam Pandemi COVID-19 mengenai bagaimana berkomunikasi 1. Menerima laporan kekerasan terhadap anak
dengan anak-anak mengenai COVID-19, atau memantau menjangkau kasus-kasus
untuk mengurangi stres pada anak-anak. kekerasan terhadap anak akibat kondisi
Kegiatan ini termasuk mengidentifikasi pandemi COVID-19 di lokasi PATBM,
Panduan ini dapat digunakan oleh seluruh kader aktivis dan relawan PATBM baik yang baru ataupun kasus COVID-19 yang terjadi pada anak agar dapat ditangani sedini mungkin oleh
yang lama. Panduan ini harus dibaca secara keseluruhan agar memudahkan pelaksanaan PATBM dalam dan komunikasi dengan anak bagaimana pikah-pihak yang berkompeten, termasuk
pandemi COVID-19. Panduan ini dijelaskan dalam empat hal yaitu ; mengurangi stress di masa pandemi memperkuat program karantina yang ramah
1. Tata laksana PATBM dalam pandemi COVID - 19 COVID-19. dan peka gender untuk anak-anak .
2. Pengetahuan tentang pandemi COVID -19 bagi seluruh kader/aktivis dan relawan PATBM
3. Pendidikan masyarakat tentang pandemi COVID-19 melalui pelaksanaan PATBM 4. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan 2. Menerapkan pemantauan agar mekanisme
4. Bekerjasama dengan gugus tugas di RT/RW untuk melakukan intervensi penanganan pandemi koordinasi baik virtual atau penerapan jaga PATBM yang telah terbangun di setiap
COVID-19 di setiap desa dan kelurahan yang dimulai dari RT/RW setempat. jarak (physical distancing) di tingkat desa/ daerah diperkuat dengan keterampilan
keluarahan secara periodik untuk memantau kader/aktivis dan relawan untuk menolong,
Berikut adalah penjelasan empat hal tentang COVID-19 yang harus dilaksanakan oleh kader, aktivis dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan mencegah, merawat, mendukung
atau relawan PATBM: terutama mendiskusikan pola pengasuhan pengobatan dan melindungi anak-anak
bagi anak yang orang tua/pengasuhnya bahkan yang sudah terpapar untuk
menjadi OPD, PDP dan positif COVID-19. mendapatkan penanganan yang optimal.
1. Tata laksana PATBM dalam pandemi COVID - 19
Kegiatan ini termasuk pengalangan dana dari
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan partisipasi masyarakat ataupun dana dari
Dalam pelaksanaannya PATBM, aktivis/relawan Tentukan tema atau materi kegiatan
virtual atau penerapan jaga jarak dalam Gugus Tugas di masing-masing RT-RW baik
PATBM melakukan beberapa kegiatan mengacu perlindungan anak dalam merespon kasus
menggalang dukungan/partisipasi (dalam di kota ataupun di desa.
pada kegiatan aktivis/relawan dalam buku COVID-19 di lokasi PATBM.
bentuk materil dan non-material) dari warga
pedoman umum penyelenggaraan PATBM,
maupun lembaga/organisasi sosial dan
diantaranya sebagai berikut : 2. Tentukan kegiatan-kegiatan kampanye/
mengoptimalkan tanggung jawab sosial
sosialisasi perlindungan anak dan pemenuhan
perusahaan setempat untuk merealisasi
Persiapan hak anak yang peka gender dengan
kegiatan perlindungan anak dari dampak
membangun kesadaran dan kepedulian
14  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

15  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


COVID-19.
1. Sebelum kegiatan, aktivis, kader dan relawan masyarakat untuk melakukan pencegahan
PATBM dapat membuat perencanaan awal COVID-19. Sosialiasi dengan tema
kegiatan apakah akan melalui grup terkait pandemi COVID-19 seperti
komunikasi dalam whatsapp atau pertemuan bagaimana menerapkan pola hidup bersih
langsung. Jika dilakukan secara langsung dan sehat (PHBS), penggunaan masker,
kelompok kecil terapkan protokol jaga jarak perlunya menghindari keramaian/kerumunan
dan gunakan masker. massa, cara mencuci tangan yang benar dan
gejala-gejala. Kegiatan ini berpedoman pada
prinsip jaga jarak.
2. Pengetahuan tentang pandemi COVID -19 bagi seluruh kader/aktivis dan relawan PATBM
Rujukkan

Pengetahuan tentang pandemi COVID-19 1) Pencegahan


1. Jika mendapatkan informasi ADP ataupun
PADP COVID-19, siap menerapkan dapat diartikan peningkatan kesadaran dan
pengetahuan seluruh kader/aktivis dan Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
penanganan awal melalui proses merujuk
relawan dalam meningkatkan kapasitas diri khusus anak, distribusi Informasi dan media
ke layanan kesehatan, layanan dukungan
dan meningkatkan kapasitas masyarakat tentang COVID-19 yang dapat diakses baik
psikososial seperti P2TP2A mendampingi
terutama anak-anak. Kader, relawan atau aktivis melalui whatapp group atau komunikasi perubahan
kasus dan melaporkan kasus kepada
yang telah terbentuk atau bergabung dalam perilaku jaga jarak, informasi terpadu pada pos
pemerintah setempat.
PATBM dapat memperkuat kelompok gugus gugus tugas COVID-19, informasi sembako dan
tugas COVID-19 baik secara langsung secara APD, pendidikan ke orangtua tentang pola asuh,
2. Jika terdapat kasus khusus, bersama tim
individua atau kelompok kecil. Kader, aktivis informasi pemeriksaan dan pastikan imunisasi
gugus tugas COVID-19 mengupayakan
Tingkat Kegiatan PATBM atau relawan PATBM karena menjadi agen untuk anak di Puskesmas tetap berjalan, informasi dan
terwujudnya pengasuhan berbasis
mempromosikan PHBS, perilaku jaga jarak dan pembagian alat seperti masker, hand sanitizer.
masyarakat apabila terdapat anak atau
orangtua yang masuk dalam kategori ADP • Tingkat Anak-Anak: kegiatan menjadikan dirinya sebagai sumber informasi.
dan PADP. diarahkan untuk meningkatkan Terdapat paket pengetahuan PATBM dalam
kemampuan anak melindungi hak- COVID-19 terdiri dari lima unsur penanganan
Pelaporan haknya termasuk melindungi diri dari secara komprehensif. Kelima unsur tersebut
penularan COVID-19. adalah :
1. Mengumpulkan data harian khususnya • Tingkat Keluarga: kegiatan ini
anak secara terpilah (jenis kelamin, usia) diarahkan untuk meningkatkan
bersama perangkat pemerintahan desa/ kemampuan orang tua dalam
kelurahan (dengan melibatkan partisipasi mengasuh anak agar tidak terpapar
warga masyarakat lainnya) dalam gugus tugas COVID-19 dengan menguatkan Langkah-langkah pencegahan yang paling efektif di masyarakat meliputi:
COVID-19 untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan fungsi keluarga seperti
umum jumlah anak di lokasi PATBM, jumlah membangun komunikasi dan • Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer atau rutin cuci
orangtua dalam kategori OTG, ODP dan keharmonisan keluarga. tangan dengan sabun.
16  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

17  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


PDP. Pastikan bahwa sudah dilakukan • Tingkat Komunitas atau Masyarakat • Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut.
identifikasikan kelompok rentan terdampak Desa/Kelurahan atau Gugus Tugas • Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan
COVID-19 di wilayah kerja PATBM. RT/RW: Kegiatan ini diarahkan untuk lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah.
membangun dan memperkuat sebuah • Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan
2. Membuat laporan kegiatan PATBM mekanisme ketahanan Kesehatan kebersihan tangan setelah membuang masker.
berkaitan dengan pencegahan dan respon anak dalam pandemi COVID-19 di • Menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang yang mengalami gejala gangguan
kasus ADP dan PADP. dalam masyarakat tersebut serta pernapasan.
membangun responsibilitas • Gunakan masker selama bekerja atau berinteraksi dengan orang lain.
2) Konseling, Edukasi dan Pengasuhan Alternatif • Pengasuhan alternatif dalam COVID-19 yang mampu menjalankan pengasuhan. 4) Rumah, ruangan atau bangunan yang berada
merupakan salah satu hal yang harus Relawan, aktivis, kader PATBM hendaknya di loksi tempat tinggal anak sehingga dapat
• Konseling dan edukasi dilakukan oleh kader, dilakukan untuk tetap mendukung tumbuh juga dapat mengetahui pengasuhan memberikan rasa aman kepada anak.
relawan atau aktivis PATBM yang didukung kembang anak. Proses pengasuhan alternatif alternatif yang dimaksud, dimana bisa 5) Penentuan individu / lembaga/ keluarga yang
oleh DP3A Propinsi dan Kota/kabupaten pada anak dalam pandemi COVID-19 dilakukan oleh keluarga inti selain orang tua dapat memberikan pengasuhan, diutamakan
untuk membantu anak yang mengalami dapat dilakukan setelah anak dinyatakan (nenek, kakek, kakak yang sudah dewasa, adalah orang yang dikenal oleh anak.
rasa tertekan akibat COVID-19 dan sehat, dapat dirawat di rumah atau tempat keluarga lainnya dsb). Namun bila tidak 6) Adanya pengawasan berbasis masyarakat,
membutuhkan dukungan lebih dalam. tinggalnya. Relawan, kader atau aktivis dimungkinkan maka terdapat beberapa hal untuk menghindari tindak kekerasan
• Sasaran lanjutan adalah orangtua yang PATBM dapat membantu anak dalam situasi yang perlu dipersiapkan oleh pemerintah terhadap anak, saat anak tidak bersama
anaknya mengalami COVID-19. Jika tersebut untuk hidup normal dengan tetap setempat (kelurahan/desa) yang difasilitasi orang tuanya.
membutuhkan bantuan secara khusus dalam memberikan dukungan melalui bimbingan oleh relawan, kader atau aktivis PATBM,
dirujuk melalui pada pelayanan professional belajar, aktivitas beribadah, pemberian diantaranya:
seperti P2TP2A, Puskesmas atau Rumah makanan yang bergizi, rujukkan jika
Sakit terdekat. Perlu ditekankan juga terkait dibutuhkan perawatan lainnya, konseling
dengan pengasuhan sementara bagi anak ataupun pengasuhan sementara jika
tanpa gejala, anak dalam pemantauan, diperlukan.
Pengasuhan alternatif
pasien anak dalam pengawasan, dan
kasus konfirmasi, dan anak dengan Jika keluarga anak tidak memberikan
• Pengasuhan alternatif bisa dilakukan melalui sistem orang tua asuh (fostering), wali
orangtua/pengasuh berstatus orang dalam pengasuhan yang memadai pada masa
(guardianship) atau pengangkatan anak dan pada pilihan terakhir adalah pengasuhan
pemantauan, pasien dalam pengawasan, dan COVID-19 sehingga anak terpisah, maka
berbasis residential (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak). Pengasuhan tersebut, kecuali
kasus konfirmasi. tim dalam gugus tugas dapat mengusulkan
pengangkatan anak, bersifat sementara, dan apabila setelah melalui asesmen, orang tua
• Pengasuhan alternatif pada anak dalam kepada instansi pemerintah setempat
atau keluarga besar atau kerabat anak dianggap sudah mampu untuk mengasuh anak, maka
pandemi COVID-19 diperlukan jika anak yang berwenang atau melalui organisasi
anak akan dikembalikan kepada asuhan dan tanggung jawab mereka.
menghadapi keterpisahan dengan orangtua/ masyarakat yang diberi izin, bertanggung
pengasuh/wali dengan kondisi sebagai jawab untuk melindungi hak-hak anak dan
• Anak yang membutuhkan pengasuhan alternatif adalah anak yang berada pada situasi
berikut: menjamin pengasuhan alternatif yang sesuai.
sebagai berikut:
Dalam masa pandemi COVID- 19 yang
a. Keluarga anak tidak memberikan pengasuhan yang memadai sekalipun dengan
1) Keadaan keluarga: orangtua/pengasuh/ merupakan bagian dari kondisi bencana
dukungan yang sesuai, mengabaikan, atau melepaskan tanggung jawab terhadap
18  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

19  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


wali PDP, positif atau meninggal karena nasional, salah satu yang perlu menjadi
anaknya
COVID-19 perhatian adalah perlindungan bagi anak
b. Anak yang tidak memiliki keluarga atau keberadaan keluarga atau kerabat tidak
2) Pengasuhan: tidak ada orangtua atau yang orang tuanya menjadi ODP dan PDP.
diketahui.
pengasuh lain yang dapat mengasuh Pengasuhan alternatif menjadi salah satu
c. Anak yang menjadi korban kekerasan, perlakuan salah, penelantaran, sehingga
anak solusi bagi anak negatif COVID-19 meski
demi keselamatan dan kesejahteran diri mereka, pengasuhan dalam keluarga
3) Keadaan rumah: tidak ada ruang orang tua atau pengasuh anak positif
justru bertentangan dengan kepentingan terbaik anak.
terpisah atau rumah untuk isolasi COVID-19 dan harusenjalani perawatan
d. Anak yang terpisah dari keluarga karena bencana, baik konflik sosial, non bencana
mandiri atau tempat lainnya yang di rumah sakit, tidak ada orang tua atau
alam maupun bencana alam.
memungkinkan anak tetap berada dalam pengasuh atau anggota keluarga lain yang
lingkungan keluarganya) tinggal bersama di rumah dengan anak
4) Lingkungan Kondusif c. Mobiliasi masyarakat melalui sosial
3) Perawatan, dukungan, dan pengobatan • Kader, relawan atau aktivis PATBM perlu media untuk mengurangi kekerasan,
COVID-19 mencari informasi tentang bayi, anak dan ibu • Intervensi struktural ini terkait dengan stigma dan diskriminasi yang dialami oleh
menyusui yang berasal dari keluarga-keluarga kesiapan pemerintah daerah dalam anak, keluarga atau masyarakat yang
• Perawatan di dalam COVID-19 kita kenal yang dikarantina secara khusus karena baru menerapkan gugus tugas dari tingkat RT dan sedang dalam perawatan COVID-19 atau
dengan istilah pengendalian infeksi minimal kembali dari luar kota atau tamu dari sebuah RW, perubahan kebijakan seperti karantina sudah meninggal yang membutuhkan
dengan karantina 14 hari di rumah dan keluarga kemudian melakukan asesmen wilayah, arus mudik atau migrasi warga, dukungan masyarakat bagi keluarga yang
perawatan di rumah sakit bagi mereka kebutuhan yang diperlukan. Khusus untuk pengurangan stigma dan diskriminasi pada ditinggalkan.
yang dinyatakan PDP. Pengobatan dan balita perlu diperhatikan tentang kebutuhan PDP, anak dengan orangtua PDP, keluarga d. Memastikan kontinuitas dan konsistensi
diagnosis terkait COVID-19 adalah informasi imunisasi, ASI ataupun PASI. yang bekerja merawat pasien COVID-19, dari program gugus tugas Kementerian
bagaimana melakukan agar tubuh dapat keterlibatan masyarakat dalam penyediaan Dalam Negeri melalui surat edaran nomer
melawan COVID-19 dengan beberapa saran • Jika berdasarkan informasi layanan kesehatan cuci tangan dengan sabun di tempat- 440/2622/SJ tentang pembentukan
dari para medis termasuk untuk pemulihan perlu di karantina, maka kader, relawan tempat strategis, sarana hand sanitazer dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan
dalam perawatan yang berbasis rumah. atau aktivis PATBM dapat membantu dalam evaluasi, dan kepemimpinan dan koordinasi Covid-19 di daerah.
Pastikan alur rujukkan untuk perawatan dan proses memberikan dukungan terutama pada pemerintah kota/kabupaten. e. Melakukan pencatatan harian kasus anak
dukungan psikologis yang tepat untuk anak- anak-anak selama proses pengasuhan. secara rutin di RT/RW masing-masing dan
anak di wilayah masing-masing. Dimana anak • Dukungan dana untuk pelaksanaan kegiatan meneruskan laporan kasus melalui sistem
tetap merasa aman dan nyaman mengikuti PATBM baik yang terintegrasi dengan data di gugus tugas covid-19 dan DP3A di
pemeriksaan psikologis, kesehatan hingga program gugus tugas COVID-19 ataupun setiap kota/kabupaten.
pengobatan, termasuk jika harus dirawat. intervensi khusus dalam perlindungan anak
selama pandemi COVID-19.
5) Informasi Strategis
• Beberapa yang bisa dilakukan oleh kader,
aktivis dan relawan PATBM dalam gugus Masyarakat di wilayah episenter perlu
Informasi Yang Dapat Diberikan Dalam Persiapan Karantina Mandiri
tugas COVID-19; memperkirakan potensi jumlah warga
kemungkinan tertular, melakukan update tentang
• Orang dewasa atau orangtua yang memiliki anak ditempatkan di ruang dengan ventilasi
a. Mempromosikan rapat koordinasi jumlah data anak yang masuk dalam kategori ODP
cukup serta kamar single yang layak yang dilengkapi dengan toilet. Jika kamar single tidak
secara rutin di RT/RW masing-masing dan PDP termasuk orangtuanya. Pemantauan
tersedia pertahankan jarak minimal 1 meter dari penghuni rumah lain.
20  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

21  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


melalui sistem online atau jaga jarak kebijakan dan hukum akan membantu aktivis,
• Meminimalkan penggunaan ruang bersama dan penggunaan peralatan makan bersama,
dengan menimal diikuti lima orang setiap kader dan relawan PATBM yang berkolaborasi
serta memastikan bahwa ruang bersama (dapur, kamar mandi) memiliki ventilasi yang baik.
pertemuan. dengan gugus tugas COVID-19 untuk
• Pengendalian infeksi lingkungan yang sesuai, seperti ventilasi udara yang memadai, sistem
b. Penyelarasan kebijakan dan praktik memastikan kebutuhan pelayanan dan program
penyaringan dan pengelolaan limbah.
penanganan COVID-19 sesuai dengan yang efektif dan relevan termasuk program
• Pembatasan jarak sosial (lebih dari 1 meter) terhadap orang-orang yang dikarantina;
Keputusan Presiden Nomer 12 Tahun karantina wilayah, tinjauan kebijakan atas
• Akomodasi dengan tingkat kenyamanan yang sesuai termasuk, penyediaan makanan, air
2020 tentang Penetapan Bencana Non COVID-19 di wilayah dan monitoring wilayah
dan kebersihan, perlindungan barang bawaan perawatan medis; komunikasi dalam bahasa
Alam Penyebaran COVID-19 sebagai serta pemantauan kemajuan dari pengobatan bagi
yang mudah dipahami mengenai. Jika memungkinkan, akses internet, berita dan hiburan.
Bencana Nasional. warga yang dinyatakan sudah sembuh.
Poster Tata Perilaku
Bekerja dengan Anak Boleh Dilakukan
dalam Situasi
COVID-19
1. Sabar, tekun dan berperilaku menyenangkan 4. Berpakaian, berkomunikasi dan berperilaku

saat bekerja dengan anak. sopan sesuai dengan budaya lokal.


dikeluarkan oleh 2. Hargai dan hormati pandangan anak demi 5. Dukung pemulihan psikologis dan kebutuhan
Kementerian Pemberdayaan
kepentingan terbaik bagi anak. dasar anak.
Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia 3. Rahasiakan identitas Anak Dalam Pantauan 6. Hormati harga diri dan martabat anak

(ADP), Pasien Anak Dalam Pengawasan 7. Perhatikan kebutuhan khusus bagi anak

(PADP) dan Anak Positif COVID-19. penyandang disabilitas

Tidak Boleh Dilakukan

1. Melakukan kekerasan, eksplotasi, 4. Mendampingin anak tanpa pendamping lain/


penelantaran dan perlakuan salah lainnya. keluarga/ orang tua di tempat dan kondisi
2. Menempatkan anak dalam situasi rentan apapun.
dieksploitasi. 5. Membagikan identitas anak berupa foto,
22  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

23  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


3. Menggunakan sesuatu yang bermakna video, dan/ atau kontak melalui media
sarana seksual. apapun.
• Mengidentifikasikan influencer (misalnya. • Menjelaskan jarak sosial melalui komunikasi
tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas perhatian - ini berarti menjelaskan mengapa
3. Pendidikan masyarakat tentang pandemi COVID-19 melalui pelaksanaan PATBM kesehatan, tabib tradisional, dll) dan jejaring jarak sosial penting untuk melindungi anak
komunitas yang ada (mis. Organisasi dan keluarga, serta pekerja kasus selama
Kemasyarakatan/LSM kesehatan, kelompok COVID-19
Deteksi dini di setiap wilayah dilakukan melalui sehat maka proses memberikan ASI harus perempuan (PKK) yang dapat digunakan
peningkatan kegiatan pemantauan dan pelaporan menggunakan masker selama menyusui dan kembali untuk pelibatan masyarakat dalam • Mendorong jarak sosial - jaga jarak satu
warga melalui gugus tugas COVID-19. Relawan, menggunakan hand sanitizer atau mencuci penanganan pandemi COVID-19. Pastikan hingga dua meter dengan anak dan pastikan
aktivis atau kader PATBM akan fokus membantu tangan sebelum dan setelah kontak dengan bahwa orang dewasa dalam keluarga dan kunjungan dilakukan di ruangan berventilasi
pada pencatatan anak yang berpotensi tertular anak balita. Jika seorang ibu sedang dalam masyarakat menerima juga pesan yang atau ruang terbuka yang aman. Adopsi metode
atau berada dalam lingkungan keluarga dalam kondisi sakit, pastikan untuk mengeluarkan jelas mengenai bagaimana berkomunikasi main-main yang potensial untuk menjelaskan
karantina atau masa perawatan dan pengobatan. ASI dan memberikannya kepada anak melalui dengan anak-anak mengenai COVID-19 dan tindakan pencegahan ini menggunakan bahasa
Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan adanya cangkir bersih dengan sendok/ botol susu meminimalisir stres pada anak-anak. yang ramah anak.
indikasi OTG, ODP, dan PDP COVID-19 yang harus atau pertimbangkan PASI sesuai dengan
segera direspon untuk dirujuk. Adapun bentuk rekomendasi puskesmas atau rumah sakit dan • Mengatasi ketidakpastian, persepsi, dan • Jika relawan, kader atau aktivis merasakan
respon dapat berupa verifikasi, rujukan kasus, pencegahan penularan sesuai dengan standar manajemen informasi yang salah/hoaks dan gejala COVID-19 maka tidak boleh
investigasi, notifikasi, dan respon penanggulangan Kementerian Kesehatan RI. membangun sistem untuk pemantauan berita/ meninggalkan rumah dan segera memberi
secara bersama-sama. isu dan, jika perlu, memberikan klarifikasi tahu koordinator atau ketua Gugus Tugas
• Orangtua atau keluarga diingatkan atau terhadap rumor/isu/hoaks, dan pertanyaan COVID-19.
Bentuk kegiatan verifikasi dan investigasi adalah diberikan informasi tentang jadwal imunasi publik yang menjadi topik terhangat.
identifikasi dan pemantauan kontak, rujukan, balita agar orang tua atau keluarga membawa • Selalu miliki dan selalu mutakhir mengenai
komunikasi risiko dan penanganan lebih lanjut. anak ke puskesmas atau rumah sakit sesuai • Cuci / bersihkan tangan mereka sebelum, jalur rujukan untuk layanan Kesehatan dan
Beberapa persiapan yang harus dilakukan dalam dengan jadwal imunisasi dan kebijakan selama dan setelah setiap kunjungan WASH (akses ke perangkat kebersihan, dll),
pendidikan masyarakat, terutama orangtua dan imunasi dari Dinas Kesehatan di masing- untuk memberi tahu keluarga tentang jalur
anak-anak; masing wilayah dalam masa COVID-19. • Menjelaskan jarak sosial melalui komunikasi yang berbeda untuk kohort populasi yang
• Mengindetifikasikan materi atau KIE yang Relawan, aktivis atau kader PATBM dapat perhatian - ini berarti menjelaskan mengapa berbeda
bisa digunakan untuk memberikan infomasi memastikan dengan mencari tahu informasi jarak sosial penting untuk melindungi anak
tentang COVID-19 dan mengumpulkan tentang program imunisasi pemerintah dan keluarga. Pastikan imunisasi untuk anak- • Pastikan ponsel kader, relawan atau aktivis
24  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

25  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


informasi tentang kebiasaan sehari-hari setempat. anak tetap dilakukan dan diberikan sehingga memiliki data yang cukup, isi ulang kartu dll.
untuk pendidikan jaga jarak. Pastikan bahwa meningkatkan kekebalan tubuh anak. Untuk menjaga layanan untuk kelompok yang
anak-anak menerima komunikasi yang jelas • Mengindetifikasikan ruang-ruang atau papan sangat rentan dan juga memberi tahu keluarga
dan ramah anak dan peka gender tentang informasi atau social media seperti WA yang • Tidak berjabat tangan selama kunjungan - mereka dapat memanggil mereka ketika
COVID-19. dapat digunakan sebagai alat pendidikan mohon jelaskan kepada anak dan keluarga dibutuhkan.
dalam menginformasikan tentang bagaimana mengapa hal ini perlu dilakukan
• Informasi tentang bayi yang harus tetap dapat bertahan dan hidup dengan
mendapatkan ASI segera konsultasikan normal dalam pandemi COVID-19.
atau rujuk jika ibu bergejala ke puskesmas
atau rumah sakit. Jika ibu dalam kondisi
4. Bekerjasama dengan gugus tugas di RT/RW untuk melakukan intervensi B. Mengukur Keberhasilan PATBM dalam Pandemi COVID-19.
penanganan pandemi COVID-19 di setiap desa dan kelurahan yang dimulai
dari RT/RW setempat.

Mengukur keberhasilan PATBM dalam pandemi Berikut indikator keberhasilan PATBM dalam pandemi COVIID 19 :
Relawan, aktivis atau kader PATBM mendukung 2. Berkoordinasi dan mendukung pekerja sosial COVID-19 mengacu pada pedoman PATBM
dan bekerjasama dengan anggota lain di gugus dan staf dinas yang menyelenggarakan secara umum dan memperhatikan indikator
tugas pandemi COVID-19. Kerjasama relawan, urusan sosial, petugas dari UPTD PPA, keberhasilan pelaksanaan gugus tugas COVID-19
aktivis atau Kader PATBM bersama gugus tugas dan konselor psikologis PUSPAGA dalam di setiap wilayah. Selain mengacu pada pedoman
sesuai dengan protokol pengasuhan anak dalam penelusuran dan asesmen anak dan keluarga, PATBM, secara khusus PATBM dalam pandemi
situasi pandemi COVID-19 yaitu; perencanaan dan pelaksanaan pengasuhan, COVID-19 harus memperhatikan protokol
termasuk dengan mengidenfitikasi dan Kementerian Kesehatan RI yang menekankan
1. Menerima dan mengolah informasi dari menyediakan pengasuhan oleh kerabat atau pada penggunaan masker, menjaga jarak dan rajin
Kepala Dinas yang menyelenggarakan tetangga di desa. mencuci tangan. Pada wilayah pedesaan atau
Perlindungan Anak dan/atau Kepala Dinas 3. Mencatat dan melaporkan seluruh wilayah dimana akses internet terbatas, maka
yang menyelenggarakan urusan sosial terkait: penempatan pengasuhan anak oleh keluarga kegiatan-kegiatan lapangan harus memperhatian
besar, kerabat atau sistem ketetanggaan jarak aktivitas satu sama lain. Relawan, aktivis
• Anak dalam Pemantauan atau Pasien Anak kepada dinas yang menyelenggarakan urusan atau kader diharapkan secara sederhana terlibat
dalam Pengawasan dengan gejala ringan yang sosial. mengembangkan rencana kerja (lengkap dengan
tidak memiliki orangtua atau pengasuh atau 4. Mencatat dan melaporkan kepada dinas yang tujuan, strategi, aktifitas, mitra, anggaran dan
wali yang bertanggung jawab dan memiliki menyelenggarakan urusan sosial apabila jadwal) bersama tim anggota gugus tugas
kapasitas untuk mengasuh anak, ATAU tidak anak untuk sementara akan ditempatkan di COVID-19. Keberhasilan PATBM dalam pandemi
memiliki tempat tinggal Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), COVID-19 mencakup indikator-indikator
• Pasien Anak dalam Pengawasan dan harus UPTD, Balai/Loka AMPK Kementerian Sosial. yang mencerminkan gender, usia, agama dan
menjalani prosedur perawatan dalam isolasi. 5. Melaporkan kepada dinas yang etnisitas dan yang memungkinkan pelacakan dan
Pengasuh sementara dibutuhkan bagi anak- menyelenggarakan urusan sosial apabila anak pengukuran kinerja relawan, aktivis atau kader di
anak yang tidak menjalani perawatan dalam memerlukan pengasuhan alternatif berbasis setiap wilayah PATBM.
26  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

27  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


isolasi keluarga dalam jangka panjang.
• Anak yang orangtua tunggal/pengasuh 6. Jika menemukan anak dari orangtua/
tunggalnya menjalani pemeriksaan medis pengasuh berstatus ODP dan PDP dan kasus
ditetapkan sebagai PDP yang harus menjalani konfirmasi dimana pengasuhan sementara
perawatan dalam isolasi dibutuhkan, melaporkan kepada dinas yang Keterangan Tabel:
• Anak yang salah satu atau kedua orangtuanya menyelenggarakan urusan perlindungan Peserta kegiatan adalah
meninggal karena COVID-19. anak. contoh. Relawan, aktivis
atau kader PATBM dapat
menyesuaikan sesuai kondisi
masing-masing daerah.
Contoh Laporan Harian Kasus Anak dalam Pandemi COVID-19.
Kemen PPPA menetapkan serangkaian indikator
kualitas kinerja khusus untuk pelaksanaan
PATBM secara umum. Semua lokasi PATBM
selama ini mengumpulkan data terkait dengan
penggunaan layanan dan kegiatan PATBM dengan
menggunakan format pencatatan, pelaporan dan
pengiriman foto secara online melalui DP3A yang
diteruskan ke Kemen PPPA. Beberapa aktivis,
relawan dan kader melakukan update kegiatan
melalui whatsapp group.

C. Pelaporan Kasus Anak Dalam Pandemi COVID-19

Tahapan pelaporan kasus anak dalam pandemi yang dibuat secara sederhana. Kader, aktivis
COVID-19 harus memastikan data terpilah sesuai dan relawan selesai melakukan kegiatan akan
usia anak, jenis kelamin anak dan pendidikan melaporkan dalam catatan masing-masing yang
anak. Laporan yang dibuat haruslah ringkas dan kemudian dikirimkan secara online ke DP3A
singkat untuk memastikan laporan tersebut kota/kabupaten sesuai dengan alur pelaporan
dikirim dan dibaca oleh pihak terkait, seperti tim yang ada dalam panduan umum peran, tanggung
di gugus tugas COVID-19 dan DP3A di masing- jawab, tugas dan mekanisme kerja tim kerja
28  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

29  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


masing kota/kabupaten dan propinsi. Sertakan gerakkan bersama jaga keluarga kita untuk
lampiran pada laporan yang mencakup semua melindungi perempuan dan anak dari bahaya
data dan penemuan yang ada. Sistem pencatatan paparan COVID-19 Kementerian Pemberdayaan
dan pelaporan berdasarkan pengamatan, Perempuan dan Perlindungan Anak.
informasi warga, asesmen dan menganalisa
berbagai laporan aktifitas yang dikumpulkan
melalui formulir pelaporan dan pencatatan
A. MEDIA KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI
BAB III
PENUTUP
Berikut ini merupakan contoh media promosi Beberapa Contoh KIE :
komunikasi, informasi dan edukasi yang a. Cara cuci tangan yang benar dengan sabun
dikeluakan Kemen PPPA dan Wahana Visi b. Cara bersin dan bantuk yang benar
Indonesia yang dapat disebarluaskan kepada c. Cara Jaga Jarak yang benar
anak-anak, orangtua, keluarga dan masyarakat d. Cara menggunakan masker
mengenai infeksi COVID-19. e. Apa itu Corona Virus Disease -19 ?
f. Pencegarah Penularan Covid-19
g. Jaga diri keluarga
h. Di rumah saja, belajar dan bermain di rumah
i. Pengasuhan Selama Pandemi COVID-19

a. Cara cuci tangan yang benar dengan sabun

CEGAH PENULARAN

COVID-19
dengan Cuci Tangan Pakai
Sabun dan Air Mengalir
Secara umum, Anda harus
Dalam konteks pencegahan selalu mencuci tangan di
COVID-19, Anda harus waktu berikut:
memastikan untuk mencuci
30  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

31  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


tangan di waktu berikut: Setelah menggunakan toilet

uhuk Setelah membuang Sebelum dan


uhuk
ingus, batuk atau bersin sesudah makan

Setelah mengunjungi Setelah memegang sampah


ruang publik, termasuk
transportasi umum, pasar
dan fasilitas layanan
kesehatan Setelah menyentuh binatang
dan hewan peliharaan

Setelah menyentuh
Setelah mengganti popok bayi
permukaan benda di luar
atau membantu anak-anak
rumah, termasuk uang
menggunakan toilet

Sebelum, selama dan Saat tangan Anda


setelah merawat terlihat kotor
orang yang sakit

Sebelum menyusui
Sumber: UNICEF

Wahana Visi Indonesia www.wahanavisi.org Wahana Visi Indonesia


b. Cara bersin dan bantuk yang benar c. Cara jaga jarak yang benar d. Cara menggunakan masker g. Jaga diri keluarga h. Di rumah saja, bermain dan belajar di rumah

e. Apa itu Corona Virus Disease -19 ? f. Pencegarah Penularan Covid-19 i. Pengasuhan Selama Pandemi COVID-19

KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA

Berkenalan
dengan
32  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

33  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


COVID-19
B. CONTOH KEGIATAN PATBM DALAM PANDEMI COVID-19 Contoh rencana kegiatan untuk anak dalam pandemi COVID-19. Contoh kegiatan dapat diambil dari
buku kegiatan PATBM Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

PATBM sebagai sebuah gerakan masyarakat yang Kegiatan PATBM dalam Pandemi COVID-19 Kampaye Cuci Tangan Dengan Sabun Lokasi kegiatan :
bekerja secara terkoordinasi dalam melakukan Kegiatan dilakukan dengan membagikan
pencegahan dan respon cepat jika terjadi bencana Bentuk-bentuk kegiatan secara umum yang Gambaran Kegiatan : video melalui whatsapp group dan dilanjutkan
atau kekerasan di masyarakat desa/kelurahan. dapat dilakukan dan usahakan dengan cara Kampanye cuci tangan dengan sabun mendiskusikan dalam group tersebut. Bagi
Gerakan PATBM ini dilaksanakan oleh kelompok virtual atau online. Namun jika daerah tidak dilakukan oleh anak-anak yang berasal dari anak yang belum dan tidak menggunakan
aktivis, relawan atau kader PATBM yang sudah memungkinkan karena keterbatasan akses pada forum anak kepada anak-anak lainnya untuk HP maka kegiatan ini dilakukan di lapangan
dilatih dengan berbagai pengetahuan tentang internet kegiatan tetap dilakukan secara langsung membiasakan diri mencuci tangan sehingga terbuka dan diberikan jarak satu dengan yang
perlindungan anak. Untuk mendukung kinerja dengan menegakkan aturan kewasapadan dan mencegah virus COVID-19 masuk ke dalam lain kurang lebih 1 meter.
aktivis, relawan dan kader di desa atau kota memperhatikan jaga jarak, menggunakan masker tubuh. Dalam kegiatan ini akan direkam
dalam pandemi COVID-19, maka Pemerintah dan APD serta mencuci tangan. Bentuk –bentuk dalam video dan disebarluaskan secara online Durasi Waktu :
melalui Kemen PPPA dan DP3A berupaya untuk kegiatan secara umum mencakup: melalui whatsapp group yang ada di kelurahan Kegiatan membutuhkan waktu 120 menit
memberikan prasarana dan sarana pendukung atau desa. karena ada sesi praktek cuci tangan. Kegiatan
seperti buku panduan PATBM dalam pendemi 1. Penyadaran: Kegiatan penyadaran adalah diikuti oleh 8 anak yang berasal dari desa/
COVID-19. Bagian ini akan memberikan contoh kegiatan untuk membangun kesadaran Tujuan : kelurahan tersebut.
thematik terkait kegiatan yang dalam dilakukan kelompok-kelompok sasaran; desa/ Menumbuhkan kesadaran pada anak-anak
dalam pademi COVID-19. kelurahan, komunitas,keluarga dan anak agar mulai mencegah penularan atau infeksi Sasaran Yang ingin Diicapai :
dengan bentuk seperti kegiatan kampanye, COVID-19 melalui kontak langsung seperti Anak-anak memilik harapan dan semangat
perlombaan dan peringatan hari besar. jabat tangan atau berpelukan. untuk sehat dengan perilaku yang disiplin.
2. Pengetahuan: Lingkup kegiatan ini mencakup
pengetahuan dan pemahaman norma yang Latar Belakang : Penanggungjaawab :
anti kekerasan dan dalam situasi sekarang Kasus pertama COVID-19 pada anak terjadi Koordinator PATBM
dikaitan dengan pandemi COVID-19. di Jakarta dan menimbulkan kecemasan
Kegiatan online atau virtual di prioritaskan pada anak-anak dan orangtua. Sebagaian Dokumentasi :
dan jika tidak ada internet maka terapkan anak-anak dan orangtua tidak menyadari Video, Notulensi dan jumlah peserta yang
jaga jarak dan batasi peserta yang mengikuti
34  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

35  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


bahwa COVID-19 dapat menular melalui mengikuti atau merespon secara online.
kegiatan tidak lebih dari lima orang. Contoh kontak fisik. Kampanye cuci tangan melalui
kegiatan; diskusi, sarasehan/penyuluhan dan online diharapkan mampu mengurangi atau Biaya Kegiatan :
penguatan kapasitas kelompok. menghentikan kasus penularan COVID-19 Dana Desa untuk COVID-19
3. Keterampilan: Kegiatan keterampilan kepada anak di desa ataupun kota. Kegiatan
ini berhubungan dengan meningkatkan menyadarkan anak-anak, orangtua, keluarga Evaluasi dan Laporan Kegiatan :
keterampilan kelompok-kelompok sasaran dan lingkungan untuk displin melakukan Akan ada pelaporan kegiatan pelaksanaan
mulai dari desa/Kelurahan, Komunitas, gerakan cuci tangan untuk mencegah kampaye cuci tangan dengan sabun selama
Keluarga dan Anak dalam bentuk. Contoh COVID-19. satu minggu yang diikuti 30 orang anak di
kegiatan pelatihan, lokakarya, pembinaan dan desa tersebut.
bimbingan teknis.
FOTO KEGIATAN PATBM DAFTAR PUSTAKA
Sumber foto:
Tim PATBM Propinsi Lampung dan Sulawesi Tengah

KEPPRES No. 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). SETKAB. Jakarta. Indonesia.

Pedoman PATBM Tahun 2016 tentang Pedoman Nasional Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Jakarta. Indonesia.

Panduan Umum Peran, Tanggung Jawab, Tugas dan Mekanisme Kerja Tim Kerja Gerakkan Bersama Jaga

Keluarga Kita untuk melindungi Perempuan dan Anak dari Bahaya Paparan COVID- 19, Tahun 2020.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Jakarta. Indonesia

Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disesase Revisi ke-4 Tahun 2020.

Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. Indonesia.


36  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19

37  |   PAT BM DA L A M PAN DE M I COVI D -19


Kemen PPPA menggagas sebuah gerakan atau jaringan
di tingkat masyarakat atau desa yang dikenal dengan
istilah PATBM atau perlindungan anak terpadu berbasis
masyarakat. Dalam pandemi COVID-19, peran aktif
dari para aktivis, kader, dan relawan PATBM menjadi
sangat strategis untuk terus membantu pengendalian
COVID-19 terutama pada anak.

Panduan ini berisi langkah-langkah komunitas dalam


penanganan COVID-19 yang dapat diterapkan di desa
atapun kelurahan. PATBM adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari banyak sektor lain yang juga berupaya
untuk mencegah dan menangani wabah COVID-19,
maka kerja sama lintas sektor menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan PATBM.

https://www.kemenpppa.go.id/ https://wahanavisi.org/id

https://twitter.com/kpp_pa @wahanavisi_id

https://www.facebook.com/kppdanpa @WahanaVisi_ID

Hotline Kemen PPPA : 0821 2575 1234 https://www.facebook.com/wahanavisiindonesia

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai