Anda di halaman 1dari 112

PEMBINGKAIAN BERITA JATUHNYA PESAWAT LION AIR

PK-LQP DI DETIK.COM
(Analisis Framing Robert M. Entman pada detik.com Edisi 29 Oktober – 05
November 2018)

SKRIPSI

Nama : Dinah Erwina


NIM : 1571505096
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Broadcast Journalism

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2019
PEMBINGKAIAN BERITA JATUHNYA PESAWAT LION AIR
PK-LQP DI DETIK.COM
(Analisis Framing Robert M. Entman pada detik.com Edisi 29 Oktober – 05
November 2018)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar


Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)

Nama : Dinah Erwina


NIM : 1571505096
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Broadcast Journalism

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2019

i
PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip,
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Dinah Erwina


NIM : 1571505096
Tanda Tangan :

Tanggal : 26 Juli 2019

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Setelah dilakukan bimbingan, maka skripsi dengan judul: “Pembingkaian Berita


Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP di Detik.com (Analisis Framing Robert
M. Entman pada detik.com Edisi 29 Oktober – 05 November 2018)” yang
diajukan oleh Dinah Erwina – 1571505096 disetujui dan siap untuk dipertanggung
jawabkan di harapan penguji pada saat Sidang Skripsi Strata Satu (S1), Program
Studi Broadcast Journalism, Fakultas Ilmu Komunikasi Budi Luhur Jakarta.

Dosen Pembimbing

Dr. Dudi Iskandar, M.I.Kom

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Program Studi Ilmu Komunikasi,
Universitas Budi Luhur Jakarta, guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) Program Studi Ilmu
Komunikasi

Jakarta, 12 Juli 2019

Tim Penguji
1. Dr. Dudi Iskandar, S.Ag., M.I.Kom (________________)

2. Arbi Cristional Lokananta, S.I.Kom., M.I.Kom (________________)

3. Rini Lestari, S.Sos., M.I.Kom (________________)

Ketua Program Studi


Ilmu Komunikasi

Bintarto Wicaksono, S.P.T., M.Sn

v
ABSTRAK

PEMBINGKAIAN BERITA JATUHNYA PESAWAT LION AIR PK-LQP


DI DETIK.COM
(Analisis Framing Robert M. Entman pada detik.com Edisi 29 Oktober – 05
November 2018)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pembingkaian Berita


Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP di detik.com (Analisis Framing Robert M.
Entman pada detik.com Edisi 29 Oktober – 05 November 2018). Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pembingkaian berita atas
pemberitaan Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP di detik.com. Metode Penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teori yang
digunakan dalam penelitianini adalah analisis framing Robert M. Entman. Hasil
penelitian dari penelitian ini terlihat bagaimana detik.com mengkonstruksi
pemberitaan tersebut. Define Problem: detik.com melakukan pembingkaian
dengan memandang dan memaknai peristiwa ini sebagai masalah sosial Segala
pembahasan terkait berita tersebut difokuskan ke ranah sosial. Diagnose Causes:
detik.com menganggap penjahat/penyebab masalah (actor) adalah pihak Lion Air,
sebaliknya yang dijadikan korban ialah pihak penumpang Lion Air, keluarga serta
kerabat penumpang Lion Air. Pihak KNKT, Basarnas, kepolisian yang menjadi
pahlawan. Make Moral Judgement: detik.com memberikan penilaian moral bahwa
seharusnya dilakukan investigasi menyeluruh kepada pesawat Lion Air yang jatuh
di Karawang. Pihak keluarga korban diberikan santunan uang sekitar Rp. 1,25
miliar dan beberapa santunan lainnya. Treatment recommendation: detik.com
menekankan penyelesaian masalah terkait jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP,
pihak pemerintah tidak boleh lengah menelusuri investigasi jatuhnya pesawat
Lion Air PK-LQP, evakuasi perlu dilakukan agar mempercepat investigasi agar
bisa melakukan tindakan hukum apabila pihak Lion Air melakukan kesalahan.

Kata kunci : Analisis Framing, Framing Robert M. Entman, Berita,


Jatuhnya Pesawat Lion Air

vi Universitas Budi Luhur


ABSTRACT

FRAMING NEWS FALL OF LION AIR PK-LQP IN DETIK.COM


(Analysis of Framing Robert M. Entman on detik.com Edition 29 October – 05
November 2018)

The research aims to find out the framing of the Lion Air PK-LQP
aircraft crash at detik.com (Robert M Framing analysis).Entman on detik.com
issue 29 October – 05 November 2018). The problem formulation in this
research is how to framing the news for the preaching of Lion Air aircraft PK-
LQP in detik.com. the research methods used in this study are qualitative
descriptive. The theory used in this research was Robert M Entman’s Framing
analysis The research results from this research see how detik.com constructed
the news. Define Problem:detik.com does framing by looking and interpreting this
event as a social problem. All discussions related to the news are focused on the
social consider. Diagnose Causes: detik.com consider the villain / cause of the
problem (actor) is the Lion Air, otherwise the victim is the Lion Air passenger,
family and relatives of Lion Air passengers. KNKT, Basarnas, police who are
heroes. Make Moral Judgement: detik.com gave a moral assessment that a
thorough investigation should be carried out on the Lion Air plane that crashed in
Karawang. The victim’s family was given compensation of around Rp. 1.25 bilion
and several other benefits. Treatment Recommendation: detik.com emphasizes the
resolution of problems related to the fall of Lion Air PK-LQP aircraft, the
government should not be reluctant to trace the investigation of the fall of Lion
Air PK-LQP aircraft, evacuation needs to be done in order to accelerate
investigations in order to take legal action if Lion Air make a mistake.

Keyword : Analysis of Framing, Robert M. Entman Framing, News, The Fall


Of Lion Air Aircraft

vii Universitas Budi Luhur


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga dapat
menyelesaikan Tugas Akhir Penelitian ini dengan judul “Pembingkaian Berita
Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP di Detik.com (Analisis Framing Robert
M. Entman Pada Detik.com Edisi 29 Oktober – 05 November 2018)”.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Gelar
Sarjana Strata-1 (S-1) Ilmu Komunikasi di Universitas Budi Luhur.
Penulisan skripsi ini tidak akan berjalan baik tanpa campur tangan dari
semua pihak. Oleh karena itu, Peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada
Keluarga terutama Orang Tua dan Adik dari Peneliti yang telah memberikan
dukungan, doa serta nasehat kepada Peneliti untuk tidak patah semangat dalam
mengerjakan penelitian ini.
Pada kesempatan ini, Peneliti juga ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu Peneliti dalam menyelesaikan
penelitian skripsi ini, terutama kepada:
1. Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc.MM, selaku Plt. Rektor Universitas Budi
Luhur.
2. Dr. Nawiroh Vera, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi.
3. Dr. Hadiono Afdjani, MM., M.Si, selaku Ketua Program Studi Magister
Ilmu Komunikasi.
4. Bintarto Wicaksono, S.P.T., M.Sn, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi.
5. Wenny Maya Arlena, M.Si, selaku Ketua (Pengembangan) Program Studi
Komunikasi Pariwisata.
6. Benny Muhdaliha, M.Sn, selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi
Visual.
7. Rini Lestari, M.I.Kom, selaku Kepala Sekretariat Fakultas Ilmu
Komunikasi.
8. Amin Aminudin, M.I.Kom, selaku Sekretaris Program Studi Magister
Ilmu Komunikasi.
9. Haronas Kutanto, S.PT., M.I.Kom, selaku Kepala Konsentrasi Broadcast
Journalism Fakultas Ilmu Komunikasi.
10. Indah Suryawati, M.Si, selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan semangat serta dukungan kepada penulis.
11. Dr. Dudi Iskandar, S.Ag., M.I.Kom, selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang senantiasa membantu dan memberikan arahan, saran dan nasehat
selama pembuatan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan tepat
waktu.
12. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Budi Luhur yang telah memberikan ilmu, tenaga dan pikiran selama
Peneliti mengikuti perkuliahan.

viii Universitas Budi Luhur


13. Teman-teman di grup TANGJAKPAR (Shena Julian Irfan, Yasmin
Fernanda, Meilisa Murni Melati, Jaenk, Jeje) dan TEAM SAMSUNG
(Kristina Monita, Fadhillah Azzahra, Sazkia Indri Yuli, Theresia Shylka,
Annisa Murezky, Bunga Tri Setyowati) yang selalu mendengarkan keluh
kesah dan semangat kepada Peneliti.
14. Terima kasih kepada @BTS_twt, @saythename_17, Indomy dan Carat
karena selalu memberi semangat lewat lagu dan karya yang menemani
Peneliti begadang saat mengerjakan skripsi.
15. Lungid Kendah Setyosukti, Vivi, Nabila Aryanti yang membantu Peneliti
saat mengerjakan skripsi.
16. Beberapa angkatan 2014 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi
Luhur (Sudono Salim, Veronica Pratiwi, Andra Elfita, Windari Tri
Ningtyas, Meylisa Sahan, Syarah Sahani) yang telah mendukung dan
menyemangati Peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
17. Teman-teman seperjuangan Kaula Patra Gajendra yang telah
menyemangati Peneliti dalam mengerjakan skripsi.
18. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu yang telah
memberikan masukan, arahan, dukungan dan bantuan dalam
menyelesaikan penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna,
baik bentuk, isi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, saran yang
membangun sangat diharapkan oleh Peneliti agar nantinya mampu membawa
kemajuan dan manfaat di masa yang akan datang. Semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bagi Mahasiswa/I Ilmu Komunikasi Universitas
Budi Luhur.

Jakarta, 25 Juni 2019

Peneliti

Dinah Erwina

ix Universitas Budi Luhur


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
1.4.1 Aspek Teoritis .................................................................. 5
1.4.2 Aspek Praktis ................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kajian Pustaka ......................................................................... 7
2.2 Kerangka Teoritis ...................................................................... 12
2.2.1 Komunikasi Massa ........................................................ 12
2.2.2 Media Online ................................................................. 13
2.2.3 Jurnalistik Online .......................................................... 14
2.2.4 Berita ......................................................................... 14
2.2.5 Jenis Berita .................................................................... 15
2.2.6 Nilai Berita .................................................................... 15
2.2.7 Analisis Framing ........................................................... 17
2.2.8 Analisis Framing Model Robert M. Entman ................ 19
2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Paradigma Penelitian ................................................................. 24
3.2 Pendekatan Penelitian ............................................................... 25
3.3 Metode Penelitian...................................................................... 25
3.4 Subjek dan Objek Penelitian ..................................................... 26
3.4.1 Subjek Penelitian ........................................................... 26
3.4.2 Objek Penelitian ............................................................ 27
3.5 Definisi Konsep ......................................................................... 30
3.5.1 Media Online ................................................................. 30
3.5.2 Berita ......................................................................... 30
3.5.3 Analisis Framing ........................................................... 31

x Universitas Budi Luhur


3.6 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 31
3.6.1 Data Primer ................................................................... 31
3.6.2 Data Sekunder ............................................................... 31
3.7 Teknik Analisa Data .................................................................. 31
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 32
3.9 Validitas Data ......................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................... 34
4.1.1 Sejarah Singkat Detik.com ............................................ 34
4.1.2 Profile Media Online Detik.com ................................... 35
4.1.3 Moto, Visi, dan Misi Detik.com .................................... 36
4.1.4 Nilai Detik.com ............................................................. 36
4.1.5 Kepemilikan .................................................................. 36
4.1.6 Logo Detik.com ............................................................. 37
4.1.7 Alamat dan Kontak Redaksi .......................................... 37
4.2 Hasil Penelitian ......................................................................... 37
4.2.1 Teks Berita Detik.com Kesatu ......................................... 41
4.2.2 Teks Berita Detik.com Kedua .......................................... 45
4.2.3 Teks Berita Detik.com Ketiga .......................................... 49
4.2.4 Teks Berita Detik.com Keempat ...................................... 53
4.2.5 Teks Berita Detik.com Kelima ......................................... 58
4.3 Pembahasan ......................................................................... 63
4.3.1 Media Online.................................................................... 64
4.3.2 Nilai Berita ....................................................................... 65
4.3.3 Visualisasi Gambar .......................................................... 65
4.3.4 Analisis Framing.............................................................. 66
4.3.5 Framing Robert M. Entman ............................................. 66
4.3.6 Seleksi Isu dan Penonjolan Aspek ................................... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ............................................................................... 77
5.2 Saran .......................................................................................... 77
5.2.1 Saran Teoritis ................................................................ 77
5.2.2 Saran Praktis .................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi Universitas Budi Luhur


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Pergerakan Pesawat Lion Air PK-LQP .............................. 2


Gambar 1.2 Peringkat Detik.com ...................................................................... 4
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 23
Gambar 3.1 Triangulasi Sumber Data ............................................................... 33
Gambar 4.1 Logo Detik.com ............................................................................. 37

xii Universitas Budi Luhur


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinjauan Perbandingan Penelitian Sejenis Terdahulu ...................... 9


Tabel 2.2 Definisi Framing Menurut Beberapa Ahli ....................................... 18
Tabel 2.3 Dimensi Besar Robert M. Entman ................................................... 19
Tabel 2.4 Konsep Framing Robert M. Entman ................................................ 20
Tabel 3.1 Macam-macam Paradigma Dalam Ilmu Sosial ................................ 24
Tabel 3.2 Daftar Berita di Detik.com ............................................................... 27
Tabel 3.3 Objek Berita Detik.com yang dianalisis ........................................... 29
Tabel 4.1 Pendefinisian Berita Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP Edisi
29 Oktober – 05 November 2018 ..................................................... 38
Tabel 4.2 Objek Berita Detik.com yang dianalisa............................................ 40
Tabel 4.3 Unsur 5W+1H dalam Teks Berita Kesatu Detik.com ...................... 42
Tabel 4.4 Dimensi Framing Berita Kesatu ...................................................... 42
Tabel 4.5 Element Framing Kesatu ................................................................. 44
Tabel 4.6 Unsur 5W+1H dalam Teks Berita Kedua Detik.com ....................... 46
Tabel 4.7 Dimensi Framing Berita Kedua ....................................................... 46
Tabel 4.8 Element Framing Kedua .................................................................. 48
Tabel 4.9 Unsur 5W+1H dalam Teks Berita Ketiga Detik.com ...................... 50
Tabel 4.10 Dimensi Framing Berita Ketiga ....................................................... 50
Tabel 4.11 Element Framing Ketiga .................................................................. 52
Tabel 4.12 Unsur 5W+1H dalam Teks Berita Keempat Detik.com ................... 54
Tabel 4.13 Dimensi Framing Berita Keempat ................................................... 55
Tabel 4.14 Element Framing Keempat .............................................................. 57
Tabel 4.15 Unsur 5W+1H dalam Teks Berita Kelima Detik.com ..................... 59
Tabel 4.16 Dimensi Framing Berita Kelima ...................................................... 60
Tabel 4.17 Element Framing Kelima ................................................................. 61
Tabel 4.18 Seleksi Isu dan Penonjolan Aspek Detik.com .................................. 67

xiii Universitas Budi Luhur


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang pada
tanggal 29 Oktober 2018 menambah daftar peristiwa jatuhnya pesawat di Indonesia.
Dikutip dari detik.com, Pihak AirNav Indonesia mengatakan bahwa pesawat Lion
Air PK-LQP melakukan take off pukul 06.20 WIB dan mengalami lost contact
pukul 06.33 WIB. Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkalpinang dipastikan
jatuh. Situs FlightRadar24 memperlihatkan rute perjalanan pesawat JT 610 yang
terlacak. Pesawat berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang melewati
Provinsi DKI Jakarta dan terbang kearah utara. Pesawat melintasi utara Jakarta dan
perairan Teluk Jakarta hingga kearah timur laut di Jawa Barat. Titik terakhir
pesawat Lion Air PK-LQP ada di perairan sebelah utara Karawang.
Sebelum jatuh, pilot sempat meminta return to base (ingin kembali ke Bandara
Soekarno-Hatta) sebelum akhirnya hilang dari radar selama 13 menit
mengudara. Menurut Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi
(KNKT) pesawat Lion Air yang jatuh dinyatakan masih berumur muda.
Pesawat Boeing 737 Max 8 itu baru bergabung dengan Lion Air pada Agustus
2018. Jam terbangnya masih sekitar 800 flight hour.1

Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan Ketua Komite Nasional


Keselamatan Transportasi (KNKT), pesawat Lion Air yang jatuh tersebut
mengangkut 189 Orang. 178 dewasa. 1 anak-anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 6 awak kabin.
Tercatat dari tanggal 29 Oktober - 23 November 2018 pihak kepolisian telah
menidentifikasi sebanyak 125 korban dan proses pencarian maupun identifikasi
korban telah dihentikan. Korban yang teridentifikasi kebanyakan adalah korban
yang duduk di bagian tengah hingga bagian belakang.

1https://news.detik.com/berita/d-4277595/knkt-pesawat-lion-air-yang-jatuh-masih-sangat-
baru diakses tanggal 29 Oktober 2018 pukul 19.42 WIB.

1 Universitas Budi Luhur


Gambar 1.1
Grafik Pergerakan Pesawat Lion Air PK-LQP
(Sumber: https://pbs.twimg.com/media/DqqM6CjWkAAsaiE.png)

Dikutip dari berita liputan6.com, grafik yang disediakan situs pemantau


penerbangan Flightradar24 menjadi petunjuk awal pergerakan Lion Air PK-
LQP pada 13 menit khusial sebelum akhirnya terjun tinggi dengan kecepatan
tinggi. Para ahli penerbangan menganalisis bahwa pesawat sempat terbang
dalam kondisi tidak menentu, turun naik, dalam waktu singkat, sebelum terjun
dramatis menghempas laut. Sekitar tiga menit setelah Boeing 737 Max 8 lepas
landas menuju Pangkalpinang, pilot Bhavye Suneja meminta izin pada petugas
control lalu lintas udara untuk kembali ke Bandara Internasional Soekarno-
Hatta, Tangerang, Banten. Data awal yang ditransimisikan oleh penerbangan
Lion Air PK-LQP menunjukan pesawat nahas itu jatuh dengan kecepatan
sangat tinggi, diperkirakan jatuh dari ketinggian 1.479 meter hanya dalam
waktu 21 detik. Lion Air telah mengkonfirmasi pesawat memiliki “masalah
teknis” pada penerbangan hari Minggu, 28 Oktober sehari sebelum kecelakaan
(penerbangan Denpasar - Jakarta) namun telah diselesaikan sesuai dengan
prosedur.2 Teknisi juga telah memberikan lampu hijau terhadap pesawat
tersebut untuk digunakan.

Ramainya pemberitaan terhadap jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP yang


terjadi di perairan Karawang telah dimuat diberbagai media baik cetak, elektronik
maupun online yang menjadi konsumsi publik sehingga menimbulkan berbagai
opini dalam masyarakat. Soal penyebab jatuhnya pesawat ini belum diketahui pasti.
Dugaan sementara, pesawat Boeing 737 Max 8 mengalami masalah teknis yang

2https://www.liputan6.com/global/read/3679982/ini-yang-terjadi-pada-13-menit-krusial-
sebelum-lion-air-jt-610-jatuh diakses terakhir pada tanggal 30 Oktober 2018 pada pukul
15:18 WIB.

2 Universitas Budi Luhur


dialami usai pesawat menyelesaikan penerbangan dengan tujuan Denpasar - Jakarta
pada 28 Oktober 2018. Kementrian Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan
ada dua indikasi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP. Menurutnya, meski
hasil investigasi belum menemukan kepastian penyebab dan kesimpulan, namun
ada dua indikasi yakni faktor human error atau kesalahan manusia dan gangguan
teknis pesawat. BMKG juga berpendapat bahwa cuaca pada hari pesawat jatuh
cerah sehingga cuaca pada saat itu tidak begitu berpengaruh dalam jatuhnya
pesawat.
Peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP disajikan kepada masyarakat
menjadi sebuah berita. Hal ini dikarenakan dalam sebuah berita, nilai berita
dianggap menjadi sebuah rating dalam berita. Karena setiap berita memiliki nilai
atau bobot yang berbeda antara satu dengan lainnya. Maka dari itu wartawan perlu
mengetahui pentingnya nilai berita. Selain itu berita jatuhnya pesawat Lion Air
mengandung nilai berita penting karena menyangkut nyawa manusia. Korban
meninggal pada kasus pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang
menyebabkan luka serta duka untuk keluarga dan kerabat yang ditinggalkan.
Dedy Iskandar Muda menjelaskan dalam buku Jurnalistik Teori dan Praktik,
nilai berita disaster & crimes keduanya menyangkut masalah keselamatan manusia
karena keselamatan manusia merupakan faktor nomor satu bagi kehidupan dasar
manusia.
Bagi masyarakat awam, berita mungkin akan dinilai seperti apa adanya yang
terjadi dalam berita dan seolah pemberitaan sesuai dengan objektivitas. Namun
apabila dicermati lebih dalam, realitas atau peristiwa yang terjadi di sekitar telah
direkonstruksi dan dibingkai oleh media. Maka realitas sosial dimaknai dan
menghasilkan makna-makna tertentu, karena jurnalis sebagai pembuat berita begitu
juga pers sebagai lembaga praktik jurnalisme bisa mempengaruhi realitas.
Objek pemberitaan dapat bercitra baik maupun buruk, bahkan dibuat lebih
buruk dari yang sesungguhnya. Di sinilah media massa mempunyai kekuatan yang
penting. Media massa tidak saja hanya mengumpulkan fakta atau menyajikan
realitas kepada publik, melainkan juga menyertakan sejumlah elemen opini,
narasumber, dan data pendukung tertentu yang dimasukkan ke dalam bingkai

3 Universitas Budi Luhur


(frame) berdasarkan sikap media atas suatu peristiwa. Oleh karena itu, dengan
semakin banyaknya media massa, tidak mustahil bahwa peristiwa yang sama bisa
disajikan secara berbeda.

Gambar 1.2
Peringkat Detik.com
(Sumber: https://www.alexa.com/siteinfo/detik.com )

Dalam penelitian ini, peneliti memilih media yang mempunyai peringkat situs
online yang cukup baik dan paling sering di akses di Indonesia menurut statistik
www.alexa.com pada 02 November 2018 yakni detik.com yang berada pada
peringkat kelima untuk situs online yang paling sering diakses dan sekaligus berada
pada peringkat kedua untuk situs pemberitaan online yang paling sering diakses di
Indonesia. Alexa juga memberikan data bahwa setiap harinya 4900 orang
berkunjung ke Detik.com. Detik.com memberikan informasi terbaru terkait dengan
jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP mulai dari tanggal 29 Oktober – 05 November
2018. Bahkan terdapat fokus : Lion Air Jatuh berada pada peringkat pertama sejak
diumumkan bahwa pesawat Lion Air PK-LQP mengalami lost contact dari radar.
Peneliti memilih situs online detik.com karena berita yang diposting sebanyak 827

4 Universitas Budi Luhur


berita. Detik.com juga sering menggunakan kata “jatuh atau jatuhnya pesawat Lion
Air PK-LQP”.
Analisis framing adalah analisis yang dipakai untuk melihat bagaimana media
mengkonstuksikan realitas. Analisis framing juga dipakai untuk melihat
bagaimana peristiwa dipahami dan dibingkai oleh media. Ada dua esensi
utama dari framing. Pertama, bagaimana peristiwa dimaknai. Ini berhubungan
dengan bagaimana yang diliput dan mana yang tidak diliput. Kedua,
bagaimana fakta itu ditulis. Aspek ini berhubungan dengan pemakaian kata,
kalimat, dan gambar untuk mendukung gagasan. Framing, terutama, melihat
bagaimana pesan atau peristiwa dikonstruksi oleh media. Bagaimana wartawan
mengkonstruksi peristiwa dan menyajikannya kepada khalayak pembaca. 3

Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan diatas peneliti mengambil judul


penelitian “Pembingkaian Berita Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP Di
Detik.com (Analisis Framing Robert M. Entman Pada Detik.com Edisi 29
Oktober – 05 November 2018)”.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan Masalah penelitian ini adalah, “bagaimana pembingkaian berita
jatuhnya pesawat lion air PK-LQP di detik.com (analisis framing Robert M. Entman
edisi 29 Oktober – 05 November 2018?”

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembingkaian detik.com
tentang berita jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP edisi 29 Oktober – 05 November
2018.

3Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LKiS
Group, 2017), Hlm 11

5 Universitas Budi Luhur


1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Aspek Teoritis
Untuk mengembangkan kajian ilmu komunikasi khususnya dibidang broadcast
journalism yang berkaitan dengan pembingkaian suatu berita dengan analisis
Robert M. Entman.

1.4.2 Aspek Praktis


Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guna mengembangkan
kreatifitas dalam membuat program berita agar tetap mengacu pada prinsip-prinsip
jurnalistik, khususnya jurnalistik dalam media online. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan dan cara pandang khalayak lebih luas
dalam melihat keberpihakan dan kepentingan dalam media dalam pembingkaian
berita di media online.

6 Universitas Budi Luhur


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Penelitian Terdahulu


Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tiga penelitian sejenis yang bisa
dijadikan perbandingan dari penelitian yang akan di teliti, yaitu:
2.1.1 PEMBINGKAIAN BERITA KECELAKAAN PESAWAT AIR ASIA
QZ8501 OLEH KORAN “KOMPAS DAN RADAR BANTEN” (Analisis
Framing Robert N. Entman pada Koran dan Radar Banten Periode 30
Desember 2014 – 13 Januari 2015)
Penelitian ini dilakukan oleh Ichsan Adil Prayogi dari Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa pada tahun 2015. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah
“Bagaimana Pembingkaian Berita Kecelakaan Pesawat Air Asia QZ8501 pada
Koran Kompas dan Radar Banten (Analisis Framing Robert N. Entman pada Koran
Kompas dan Radar Banten periode 30 Desember 2014 – 13 Januari 2015)?”
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengungkap pembingkaian berita
koran Kompas dan Radar Banten mengenai kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501
dan seperti apa Kompas dan Radar Banten memaknai dan membingkai berita
kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teori
Penelitian ini menggunakan analisis framing Robert Entman. Analisis framing
adalah analisis untuk mengetahui bagaimana realitas yang ada terbingkai oleh
media.
Hasil penelitian peneliti menyimpulkan bahwa koran Kompas dan Radar
Banten memaknai dan membingkai peristiwa kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501
sebagai musibah alam dan kesalahan manajerial maskapai Air Asia.

7 Universitas Budi Luhur


2.1.2 ANALISIS FRAMING PADA PEMBERITAAN KECELAKAAN
PESAWAT AIR ASIA QZ8501 (Analisis Framing Robert Entman Pada
Pemberitaan Kecelakaan Pesawat Air Asia QZ8501 di Detik.com)
Penelitian ini dilakukan oleh Ravenna Ravika dari Universitas Telkom pada
tahun 2015. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana media
online detik.com, membingkai berita mengenai kecelakaan pesawat Air Asia?” dan
“Bagaimana konstruksi realitas yang dibentuk oleh media online detik.com,
mengenai kecelakaan pesawat Air Asia?”
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana media online
detik.com membingkai berita mengenai kecelakaan pesawat Air Asia dan untuk
mengetahui bagaimana konstruksi realitas yang dibentuk oleh media online
detik.com, mengenai kecelakaan Air Asia.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teori
Penelitian ini menggunakan analisis framing Robert Entman. Analisis framing
adalah analisis untuk mengetahui bagaimana realitas yang ada terbingkai oleh
media.
Hasil penelitian ini ditemukan terdapat pembingkaian yang dilakukan media
detik.com memfokuskan pemberitaan pada beberapa faktor penyebab jatuhnya
pesawat Air Asia QZ8501 tesrsebut, mulai dari faktor cuaca sampai dengan
pengumuman resmi dari KNKT terkait penyebab pasti dari jatuhnya pesawat Air
Asia QZ8501 yaitu kerusakan komponen dan adanya kesalahan teknis pada
peristiwa tersebut. Pada berita pra pengumuman KNKT, analisa pakar tentang
penyebab yang menyebutkan bahwa adanya faktor cuaca, human error dan
kesalahan teknis lebih menggambarkan apabila kesalahan berada di pihak Air Asia.
Sedangkan pada berita paska pengumuman KNKT, penyebab kecelakaan pesawat
Air Asia QZ8501 disebabkan oleh adanya kerusakan komponen pesawat dan
kesalahan teknis yang artinya kesalahan tidak berada pada pihak Air Asia.

8 Universitas Budi Luhur


2.1.3 Jurnalisme Bencana SKH Republika Dalam Musibah Jatuhnya Pesawat
Air Asia QZ8501
Penelitian ini dilakukan oleh Zamhari dari Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2015. Rumusan masalah adalah “Bagaimana
republika mengkonstruksi pemberitaan musibah jatuhnya pesawat Air Asia
QZ8501?” dan “Bagaimana penerapan jurnalisme bencana oleh republika dalam
pemberitaan musibah jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501?”.
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana republika
mengkonstruksi berita proses pencarian dalam musibah jatuhnya pesawat Air Asia
QZ8501 dan untuk mengetahui bagaimana republika menerapkan jurnalisme
bencana dalam musibah jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teori
Penelitian ini menggunakan analisis framing Zhongdang Pan dan Kosicki. Analisis
framing adalah analisis untuk mengetahui bagaimana realitas yang ada terbingkai
oleh media.
Hasil penelitian ini republika dalam mengkonstruksi berita lebih menonjolkan
aspek-aspek kisah personal antara korban dengan pihak maskapai. Republika
banyak memberi label negative para korban, sedangkan pihak maskapai mendapat
citra positif. Dengan demikian, republika membingkai pemberitaan musibah
jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 dari segi kepentingan industri. Hal ini terlihat
dari frame yang dibangun terdapat dua komprasi antara korban dengan pihak
maskapai. Sedangkan hasil dari penerapan jurnalisme bencana, peliti masih
menemukan bias pemberitaan yang condong terhadap dosa-dosa media saat meliput
bencana.
Tabel 2.1
Tinjauan Perbandingan Penelitian Sejenis Terdahulu
Dengan Penelitian Yang dilakukan
Judul PEMBINGKAIAN ANALISIS Jurnalisme PEMBINGKAIAN
BERITA FRAMING PADA Bencana SKH BERITA
KECELAKAAN PEMBERITAAN Republika Dalam JATUHNYA
PESAWAT AIR KECELAKAAN Musibah PESAWAT LION
ASIA QZ8501 PESAWAT AIR Jatuhnya Pesawat AIR PK-LQP DI
OLEH KORAN ASIA QZ8501 Air Asia QZ8501 DETIK.COM
“KOMPAS DAN (Analisis Framing (Analisis Framing
RADAR Robert Entman Robert M. Entman

9 Universitas Budi Luhur


BANTEN” Pada Pemberitaan Pada Detik.com
(Analisis Framing Kecelakaan Edisi 29 Oktober
Robert N. Entman Pesawat Air Asia 2018 – 05
pada Koran QZ8501 Di November 2018)
Kompas dan Radar Detik.com)
Banten periode 30
Desember 2014 –
13 Januari 2015)
Peneliti Ichsan Adil Prayogi Ravenna Ravika Zamhari Dinah Erwina
Lembaga Universitas Sultan Universitas Universitas Islam Universitas Budi
dan Ageng Tirtayasa Telkom Tahun Negeri Sunan Luhur Tahun 2018
Tahun Tahun 2015 2015 Kalijaga Tahun
2015
Rumusan “Bagaimana “Bagaimana “Bagaimana “Bagaimana
Masalah Pembingkaian media online republika pembingkaian
Berita Kecelakaan detik.com, mengkonstruksi berita jatuhnya
Pesawat Air Asia membingkai berita pemberitaan pesawat Lion Air
QZ801 pada Koran mengenai musibah jatuhnya PK-LQP di
Kompas dan Radar kecelakaan pesawat Air Asia Detik.com
Banten (Analisis pesawat Air QZ8501?” dan (Analisis Framing
Framing Robert N. Asia?” dan “Bagaimana Robert M. Entman
Entman pada Koran “Bagaimana penerapan Edisi 29 Oktober –
Kompas dan Radar konstruksi realitas jurnalisme 05 November
Banten periode 30 yang dibentuk bencana oleh 2018?”
Desember 2014 – oleh media online republika dalam
13 Januari 2015)?” detik.com, pemberitaan
mengenai musibah jatuhnya
kecelakaan pesawat Air Asia
pesawat Air QZ8501?”
Asia?”
Tujuan Untuk mengungkap Untuk mengetahui Untuk Untuk mengetahui
Penelitian pembingkaian bagaimana media mengetahui pembingkaian
berita koran online Detik.com bagaimana detik.com tentang
Kompas dan Radar membingkai berita republika berita jatuhnya
Banten mengenai mengenai mengkonstruksi pesawat Lion Air
kecelakaan pesawat kecelakaan berita proses PK-LQP edisi 29
Air Asia QZ8501 pesawat Air Asia pencarian dalam Oktober – 05
dan seperti apa dan untuk musibah jatuhnya November 2018.
Kompas dan Radar mengetahui pesawat Air Asia
Banten memaknai bagaimana QZ8501 dan
dan membingkai konstruksi realitas untuk mengetahui
berita kecelakaan yang dibentuk bagaimana
pesawat Air Asia oleh media online republika
QZ8501. detik.com, menerapkan
mengenai jurnalisme
kecelakaan Air bencana dalam
Asia. musibah jatuhnya
pesawat Air Asia
QZ8501.

10 Universitas Budi Luhur


Metode Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif
Penelitian
Teori Analisis Framing Analisis Framing Analisis Framing Analisis Framing
Penelitian Robert N. Entman Robert N. Entman Zhongdang Pan Robert M. Entman
dan Kosicki
Hasil Peneliti Ditemukan Republika dalam Detik.com dalam
Penelitian menyimpulkan terdapat mengkonstruksi mengkonstruksi
bahwa koran pembingkaian berita lebih berita lebih
Kompas dan Radar yang dilakukan menonjolkan menonjolkan
Banten memaknai media detik.com aspek-aspek aspek-aspek sosial
dan membingkai memfokuskan kisah personal antara korban
peristiwa pemberitaan pada antara korban dengan pihak
kecelakaan pesawat beberapa faktor dengan pihak maskapai.
Air Asia QZ8501 penyebab jatuhnya maskapai. Detik.com lebih
sebagai musibah pesawat Air Asia Republika banyak memberi
alam dan kesalahan QZ8501 tesrsebut, banyak memberi label negatif pada
manajerial mulai dari faktor label negatif para maskapai,
maskapai Air Asia. cuaca sampai korban, sementara korban
dengan sedangkan pihak serta pihak
pengumuman maskapai basarnas
resmi dari KNKT mendapat citra mendapatkan citra
terkait penyebab positif. Dengan positif.
pasti dari jatuhnya demikian,
pesawat Air Asia republika
QZ8501 yaitu membingkai
kerusakan pemberitaan
komponen dan musibah jatuhnya
adanya kesalahan pesawat Air Asia
teknis pada QZ8501 dari segi
peristiwa tersebut. kepentingan
Pada berita pra industri. Hal ini
pengumuman terlihat dari
KNKT, analisa frame yang
pakar tentang dibangun terdapat
penyebab yang dua komprasi
menyebutkan antara korban
bahwa adanya dengan pihak
faktor cuaca, maskapai.
human error dan Sedangkan hasil
kesalahan teknis dari penerapan
lebih jurnalisme
menggambarkan bencana, peliti
apabila kesalahan masih
berada di pihak menemukan bias
Air Asia. pemberitaan yang
Sedangkan pada condong terhadap
berita paska dosa-dosa media
pengumuman saat meliput
KNKT, penyebab bencana.
kecelakaan

11 Universitas Budi Luhur


pesawat Air Asia
QZ8501
disebabkan oleh
adanya kerusakan
komponen
pesawat dan
kesalahan teknis
yang artinya
kesalahan tidak
berada pada pihak
Air Asia.
Persamaan dari penelitian yang sudah dilakukan di atas adalah adanya
persamaan metodologi yaitu menggunakan metode kualitatif, terdapat dua
penelitian yang menggunakan teori analisis framing Robert N. Entman dan
Penelitian ketiga menggunakan teori analisis framing Zhongdang Pan dan Kosicki.
Ketiga penelitian sebelumnya membahas kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501
pada media cetak dan juga media online.

2.2 Kerangka Teoritis


Pada sub bab ini, peneliti memaparkan teori-teori yang digunakan dalam
penelitian untuk menguatkan argument peneliti dalam menjawab permasalahan
yang ada dalam penelitian.

2.2.1 Komunikasi Massa


Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan
elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari
pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa).4
Pengertian komunikasi atau communication berasal dari Bahasa Latin
“communis” berarti sama. Jadi apabila kita berkomunikasi (to communicate),
ini berarti bahwa kita berada dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan
suatu persamaan (commonness) dalam hal sikap dengan seseorang. Jadi,
pengertian komunikasi adalah sebagai proses “menghubungi” atau
“mengadakan perhubungan”.5 Sedangkan pengertian massa menurut Gustave
Le Bon (pelopor psikologi massa), massa merupakan suatu kumpulan orang
banyak, berjumlah ratusan atau ribuan yang berkumpul dan mengadakan saling

4 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), Hlm. 3-4.
5 Rosmawaty, Mengenal Ilmu Komunikasi, (Bandung: Widya Padjajaran, 2010), Hlm. 17.

12 Universitas Budi Luhur


berhubungan untuk sementara waktu karena minat atau kepentingan Bersama
yang bersifat sementara.6

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media


massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi
kepada khalayak luas.7
Jadi peneliti dapat menyimpulkan komunikasi massa adalah komunikasi yang
dilakukan oleh organisasi, perusahaan atau lembaga yang ditunjukan oleh khalayak
yang luas dengan menggunakan media massa sebagai perantara.

2.2.2 Media Online


Media online (online media) disebut juga cybermedia (media siber), internet
media (media internet), dan new media (media baru) dapat diartikan sebagai
media yang tersaji secara online di situs web (website) internet. Media online
bisa dikatakan sebagai media “generasi ketiga” setelah media cetak dan media
elektronik. Media online merupakan produk jurnalistik online atau cyber
journalism yang didefinisikan sebagai “pelaporan fakta atau peristiwa yang
diproduksi dan didistribusikan melalui internet” (Wikipedia).8

Media online termasuk dalam golongan media baru atau media internet.
Meskipun tergolong dalam media baru, saat ini media online berkembangan sangat
pesat. Bahkan saat ini mayoritas masyarakat lebih menggemari mencari informasi
melalui media online dibandingkan media massa yang lainnya seperti koran,
majalah, radio, dan televisi.
Dengan media online, masyarakat akan mendapatkan informasi secara cepat
dan mudah di akses. Kelebihan media online menurut Indah Suryawati sebagai
berikut:
1. Informasi bersifat up to date (senantiasa baru)
Media online dapat melakukan upgrade suatu informasi atau berita dari
waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena media online memiliki proses
penyajian informasi dan berita yang lebih mudah dan sederhana
dibandingkan dengan jenis media massa lainnya.
2. Informasi bersifat real time

6 Ibid, Hlm. 119.


7Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), Hlm.
15
8 Asep Syamsul Romli, Jurnalistik Online, (Bandung: Nuansa Cendikia, 2014), Hlm. 30.

13 Universitas Budi Luhur


Media online dapat menyajikan informasi dan berita saat peristiwa sedang
berlangsung (live). Sebagian besar wartawan media online dapat
mengirimkan informasi langsung ke meja redaksi dari lokasi peristiwa.
3. Informasi bersifat praktis
Media online dapat diakses dimana dan kapan saja, sejauh didukung oleh
fasilitas teknologi internet. Pengguna internet dapat mengakses informasi di
kantor, rumah, kamar, warung internet (warnet), bahkan didalam mobil
sekalipun.9

Media online sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat metropolitan
karena media online menyedikan informasi yang serbaragam dengan penyebaran
yang cepat dan luas.

2.2.3 Jurnalistik Online


Jurnalistik online adalah seorang jurnalis pada media online seperti website,
blog, forum, sosial media atau media-media online lainnya. Sama seperti jurnalistik
konvensional, jurnalistik online juga harus menaati kode etik wartawan dan
melakukan tugas-tugas jurnalis pada umumnya. Bedanya hanya pada media yang
digunakan untuk menyajikan berita.
Menurut Romli, jurnalistik dipahami sebagai proses peliputan, penulisan, dan
penyebarluasan informasi atau berita melalui media massa. Online dipahami
sebagai keadaan konektivitas (kesambungan) pada internet. Online juga
diartikan bahasa internet yang berarti informasi dapat diakses di mana saja dan
kapan saja selama ada jaringan internet.10

Menurut Indah Suryawati menjelaskan sejumlah literatur maupun diskusi


dikalangan jurnalis, istilah jurnalis online atau wartawan ber-internet
(cyberjournalist) lebih sering dikategorikan menjadi tiga kelompok besar, yakni:
1. Jurnalis yang memanfaatkan internet sebagai salah satu sarana kerja
2. Jurnalis yang bertugas di redaksi online (portal berita) dari media massa
yang berbasis cetak atau elektronik; dan
3. Jurnalis yang bekerja di multimedia massa hanya berbasis portal
berita.11

9 Indah Suryawati, Op. Cit., Hlm. 46


10 Asep Syamsul Romli, Op. Cit., Hlm. 11.
11 Indah Suryawati, Op. Cit., Hlm. 117-118

14 Universitas Budi Luhur


Dapat disimpulkan bahwa jurnalistik online adalah proses wartawan dalam
meliput, menulis serta menyebarluaskan informasi atau berita melalui media online
yang dapat diakses kapan pun dan dimana pun dengan menggunakan jaringan
internet.

2.2.4. Berita
Berita (news) merupakan informasi yang layak disajikan kepada publik. Berita
yang tergolong layak adalah informasi yang sifatnya faktual, aktual, akurat,
objektif, penting dan tentu saja menarik perhatian publik.
Berita yang aktual merupakan berita yang dipublikasikan oleh media massa.
Berita merupakan unsur terpenting dalam media massa. Sedangkan menurut
Nimmo, “berita adalah apapun yang anda temukan hari ini, yang tidak anda ketahui
sebelumnya. Ringkasnya berita adalah baru.12
Secara sederhana, berita adalah NEWS, kependekan dari empat arah mata
angina, North, East, West, South. Maksudnya, sifat berita ialah menghimpun
keterangan atau informasi dari empat penjuru mata angin. Intinya, berita merupakan
laporan yang berisikan informasi yang terbaru dan aktual yang mencerminkan hasil
kerja jurnalistik wartawan (bukan opini wartawan). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa berita adalah suatu informasi yang terdiri dari beberapa unsur yakni 5W+1H
(what, why, who, where, when, how).

2.2.5 Jenis Berita


Menurut Indah Suryawati dalam berbagai literatur, berita bisa dilihat dari
berbagai sudut pandang. Berita dapat diklasifikasikan kedalam tiga kategori,
yaitu:
1. Berita Berat (Hard News)
Hardnews adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi
masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi.
2. Berita Ringan (Soft News)
Softnews seringkali disebut juga dengan feature, yaitu berita yang tidak
terkait dengan aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya.
3. Berita Mendalam (Indepth News)

12Dan Nimmo, Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan, dan Media, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), Hlm. 215

15 Universitas Budi Luhur


Berita mendalam adalah berita yang memfokuskan pada peristiwa atau
fokus dan pendapat yang mengandung nilai berita.13

2.2.6 Nilai Berita


Nilai berita bisa disederhanakan menjadi dua kata: penting dan menarik. Jadi,
suatu cerita atau fakta bernilai berita jika dianggap penting atau menarik bagi
khalayak pada waktu itu. Jika berita memiliki keduanya, sungguh bagus karena
berarti jurnalis bisa mengumpulkan dan memadukan fakta-fakta yang penting
dan menarik bagi khalayak di dalam satu cerita.14

Hal yang paling penting selain cara menyajikan berita adalah nilai dari berita
itu sendiri, yaitu sebuah kejadian atau fakta bagaimanapun “dibumbu-bumbui”
diberi warna kalau tidak memiliki nilai yang penting tetap akan menjadi
hambar. Jadi, perpaduan antara fakta dan kejadian serta nilai berita itu sendiri
akan menjadikan sebuah berita menarik.15

Menurut Suryawati berikut dimensi nilai-nilai berita menurut Brian S. Brook


yaitu sebagai berikut:
1. Aktual (Timeliness)
Berita yang sedang atau baru saja terjadi.
2. Keluarbiasaan (Unusualness)
Berita adalah sesuatu yang luar biasa.
3. Akibat (Impact)
Berita adalah hal yang berdampak luas.
4. Kedekatan (Proximity)
Berita adalah sesuatu yang dekat, baik psikologis maupun geografis.
5. Informasi (Information)
Berita adalah informasi. Informasi adalah hal yang bisa menghilangkan
ketidakpastiaan.
6. Konflik (Conflict)
Berita adalah konflik atau pertentangan.
7. Orang Penting (Public Figure/News Maker)
Berita adalah tentang orang-orang penting yang menjadi figur publik,
sehingga apa yang dilakukannya atau apa yang terjadi pada dirinya menarik
perhatian untuk tahu.
8. Kejutan (Suprising)
Berita adalah kejutan, yang datangnya tiba-tiba di luar dugaan, saat
sebelumnya hampir tidak mungkin terjadi
9. Ketertarikan Manusia (Human Interest)
Berita adalah yang menggetarkan hati, menggugah perasaan, dan mengusik
jiwa.

13 Ibid, Hlm. 70-72


14 Engelbertus Wendratama, Jurnalisme Online Panduan Membuat Konten Online yang
Berkualitas dan Menarik, (Bandung: Mizan Media Utama, 2017), Hlm. 44
15 Indah Suryawati, Op. Cit., Hlm. 78

16 Universitas Budi Luhur


10. Seks (Sex)
Berita adalah informasi seputar seks, yang terkait dengan perempuan.16

Dedy Iskandar Muda dalam buku Jurnalistik Teori dan Praktik memaparkan
nilai berita sebagai berikut:
A. Aktualitas (Timeliness)
Jika kejadian itu terjadi hari ini atau akhir-akhir ini, bukan beberapa hari
yang lalu, maka bisa jadi itu adalah berita. Jurnalis selalu berpacuan pada
kejadian-kejadian yang bersifat terkini bukan seminggu atau dua minggu
yang lalu. Bagi jurnalis, kejadian yang baru saja terjadi meski itu beberapa
jam yang lalu adalah sesuatu yang segar dan siap untuk diangkat menjadi
sebuah berita.
B. Kedekatan (Proximity)
Ketika suatu kejadian sekiranya familiar bagi pembaca, bukan tempat yang
sangat jauh dan pembaca tak pernah mengetahui keberadaan lokasi tersebut,
maka bisa jadi itu adalah berita.
C. Kepentingan (Prominence)
Jika kejadian itu terjadi kepada seseorang yang terkenal, maka bisa jadi itu
adalah berita. Publik figure bisa menjadi sorotan media untuk konsumsi
informasi masyarakat.
D. Konsekuensi atau Akibat (Consequence)
Segala tindakan atau kebijakan, peraturan, perundangan dan lain-lain yang
dapat berakibat merugikan atau menyenangkan orang banyak merupakan
bahan berita yang menarik.
E. Konflik dan Kontroversi (Conflict and Controversy)
Ketika terdapat kejadian yang menggambarkan seseorang sedang bergumul
dengan masalah bisa jadi itu adalah berita.
F. Development
Merupakan materi berita yang cukup menarik apabila reporter yang
bersangkutan mengulas dengan baik. Berita yang menyangkut kegagalan
dan keberhasilan pembangunan pasti akan melibatkan kepentingan
pengusaha dan masyarakat.
G. Dissaster & Crimes
Dua peristiwa yang pasti mendapat tempat bagi pemirsa. Keduanya
menyangkut masalah keselamatan manusia, karena dalam pendekatan
psikologis keselamatan manusia menempati urutan pertama bagi kebutuhan
dasar manusia.
H. Cuaca (Weather)
Di Indonesia dan negara-negara yang dilewati garis khatulistiwa memang
tidak banyak terganggu. Sehingga di Indonesia berita tentang cuaca masih
dianggap belum memiliki nilai jual. Namun informasi cuaca tetap
memberikan kemudahan bagi masyarakat mengenai perkiraan cuaca yang
akan terjadi.

16Ibid, Hlm. 78-80

17 Universitas Budi Luhur


I. Olahraga (Sport)
Berita olahraga sudah lama memiliki daya tarik. Setiap stasiun televisi,
media cetak, maupun media online memberi waktu untuk memberikan
informasi mengenai berita olahraga.
J. Human Interest
Berita human interest di media televisi memiliki daya tarik yang lebih tinggi
dibandingkan media lainnya, karena dilengkapi dengan objek asli secara
visual bukan imajinatif.17

2.2.7 Analisis Framing


Pada dasarnya framing adalah metode untuk melihat cara bercerita (story
telling) media atas peristiwa. Cara bercerita itu tergambar pada ”cara melihat”
terhadap realitas yang dijadikan berita. “Cara melihat ini berpengaruh pada
hasil akhir dari konstruksi realitas. Analisis framing adalah analisis yang
dipakai untuk melihat bagaimana media mengkonstruksi realitas. Analisis
framing juga dipakai untuk melihat bagaimana peristiwa dipahami dan
dibingkai oleh media.18

Ada dua esensi utama dari framing. Pertama, bagaimana peristiwa dimaknai.
Ini berhubungan dengan bagaimana yang diliput dan mana yang tidak diliput.
Kedua, bagaimana fakta itu ditulis. Aspek ini berhubungan dengan pemakaian
kata, kalimat, dan gambar untuk mendukung gagasan. Framing, terutama,
melihat bagaimana pesan atau peristiwa dikonstruksi oleh media. Bagaimana
wartawan mengkonstruksi peristiwa dan menyajikannya kepada khalayak
pembaca. 19

Ada berbagai definisi mengenai framing yang didefinisikan oleh para ahli yang
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2.2
Definisi Framing Menurut Beberapa Ahli
Robert M. Entman Proses seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga
bagian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol
ketimbang aspek lain. Ia juga menyertakan
penempatan informasi-informasi dalam konteks
yang khas, sehingga sisi tertentu mendapatkan
alokasi lebih besar dari pada sisi yang lain.
William A. Gamson Cara bercerita atau gugusan ide-ide yang
teorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan
konstuksi makna peristiwa-peristiwa yang
berkaitan dengan objek suatu wacana. Cara
bercerita itu terbentuk dalam sebuah kemasan

17 Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik,


(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Hlm. 58-66.
18 Eriyanto, Op. Cit., Hlm 10-11.
19 Ibid, Hlm. 11.

18 Universitas Budi Luhur


(package). Kemasan itu semacam skema atau
struktur pemahaman yang digunakan individu
untuk mengkonstruksi makna pesan yang ia
sampaikan, serta untuk menafsirkan makna pesan-
pesan yang ia terima.
Todd Giltin Strategi bagaimana realitas/dunia dibentuk dan
disederhanakan sedemikian rupa untuk
ditamplakan kepada khalayak pembaca. Peristiwa-
peristiwa ditampilkan dalam pemberitaan agar
tampak menonjol dan menarik perhatian khalayak
pembaca. Itu dilakukan dengan seleksi,
pengulangan, penekanan, dan presentasi aspek
tertentu dan realitas.
David E. Snow and Robert Pemberitaan makna untuk menafsirkan peristiwa
Sandford dan kondisi yang relevan. Frame
mengorganisasikan sistem kepercayaan dan
diwujudkan dalam kata kunci tertentu, anak
kalimat, citra tertentu, sumber informasi, dan
kalimat tertentu.
Amy Binder Skema interpretasi yang digunakan oleh individu
untuk menempatkan, menafsirkan,
mengidentifikasi, dan melabeli peristiwa secara
langsung dan tidak langsung. Frame mengorganisir
peristiwa yang kompleks ke dalam bentuk dan pola
yang mudah dipahami dan membantu individu
untuk mengerti makna peristiwa.
Zhongdang Pan dan Gerald Strategi konstruksi dan memproses berita.
M. Kosicki Perangkat kognisi yang digunakan dalam
mengkode informasi, menafsirkan peristiwa, dan
dihubungkan dengan rutinitas dan konvensi
pembentukan berita.
Sumber : Eriyanto, 2002:77

2.2.8 Analisis Framing Model Robert M. Entman


Framing adalah cara untuk memberikan penafsiran keseluruhan untuk
mengisolasi fakta-fakta. Hampir tidak dapat dihindari oleh jurnalis untuk
melakukan ini dan dengan demikian memisahkannya dari objektivitas yang
murni.20
Entman melihat framing dalam dua dimensi besar: seleksi isu dan penekanan
atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau isu. Penonjolan adalah

20Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Mcquail, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011),
Hlm. 124.

19 Universitas Budi Luhur


proses membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih menarik, berarti, atau
lebih diingat oleh khalayak.21
Realitas yang disajikan secara menonjol ataupun mencolok memiliki
kemungkinan lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam
memahami suatu realitas. Framing yang disajikan media memperhatikan isu yang
beredar sehingga perlu adanya menyeleksi isu tertentu. Framing adalah pendekatan
untuk mengetahui bagaimana prespektif atau cara pandang yang digunakan oleh
wartawan ketika menseleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif
itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang
ditonjolkan dan dihilangkan dan hendak dibawa ke mana berita tersebut.
Tabel 2.3
Dimensi Besar Robert M. Entman
Seleksi isu Aspek ini berhubungan dengan pemilihan fakta. Dari realitas yang
kompleks dan beragam itu, aspek mana yang diseleksi untuk
ditampilkan? Dari proses ini selalu terkandung di dalamnya ada bagian
berita yang dimasukan (included), tetapi ada juga berita yang
dikeluarkan (excluded). Tidak semua aspek atau bagian dari isu
ditampilkan, wartawan memilih aspek tertentu dari suatu isu.
Penonjolan Aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta. Ketika aspek tertentu
aspek dari isu tertentu dari suatu peristiwa atau isu tersebut ditulis? Hal ini
sangat berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar, dan citra
tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak.
Sumber: Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,
2002:222

Frame berita timbul dalam dua level. Pertama, konsepsi mental yang
digunakan untuk memproses informasi dan sebagai karakteristik dari teks berita.
Kedua, perangkat spesifik dari narasi berita yang dipakai untuk membangun
pengertian mengenai peristiwa. Frame berita dibentuk dari kata kunci, metafora,
konsep, simbol, citra yang ada dalam narasi berita. Maka frame dapat di deteksi dan
di selidiki dari kata, citra, dan gambar tertentu yang memberi makna tertentu dari
teks berita. Kosakata dan gambar diletakan dalam teks sehingga lebih menonjol
dibandingkan bagian lain dalam teks. Secara luas, definisi dari masalah ini
menyertakan didalamnya konsepsi atau skema interpretasi wartawan. Pesan secara

21 Eriyanto, Op. Cit., Hlm. 221.

20 Universitas Budi Luhur


simbol di dalamnya menyertakan sikap, nilai yang membentuk dan
menginterpretasikan makna.
Tabel 2.4
Konsep Framing Robert M. Entman
Define Problems Bagaimana suatu peristiwa atau isu
dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai
masalah apa?
Diagnose Causes Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh
apa? Apa yang dianggap sebagai
penyebab dari suatu masalah? Siapa
(aktor) yang dianggap sebagai penyebab
masalah?
Make Moral Judgement Nilai moral apa yang disajikan untuk
menjelaskan masalah? Nilai moral apa
yang dipakai untuk melegitimasi atau
mendelegitimasi suatu tindakan?
Treatment Recommendation Penyelesaian apa yang ditawarkan
untuk mengatasi masalah atau isu? Jalan
apa yang ditawarkan dan harus
ditempuh untuk mengatasi masalah?

Berikut ini adalah penjelasan dari konsep-konsep Robert M. Entman:


Define problem (pendefinisian masalah) adalah elemen yang pertama kali
dapat kita lihat mengenai framing. Elemen ini merupakan master frame atau
bingkai yang paling utama. Dia menekankan bagaimana peristiwa dipahami
oleh wartawan. Ketika ada masalah atau peristiwa, bagaimana peristiwa atau
isu tersebut dipahami. Peristiwa yang sama dapat dipahami secara berbeda.
Ketika ada demonstrasi yang diakhiri bentrok, bagaimana peristiwa ini
dipahami? Peristiwa ini bisa dipahami sebagai tindakan anarkisme atau juga
bisa dipahami sebagai pengorbanan demonstran.

Diagnose causes (memperkirakan penyebab masalah), merupakan elemen


framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai actor dari suatu
peristiwa. Penyebab disini bisa berarti (what), tetapi bisa juga berarti siapa
(who). Bagaimana peristiwa dipahami, tentu saja menentukan apa dan siapa
yang dianggap sebagai sumber masalah. Karena itu, masalah yang dipahami
secara berbeda, penyebab masalah secara tidak langsung juga akan dipahami
secara berbeda pula.

Make moral judgement (membuat pilihan moral) adalah elemen framing yang
dipakai untuk membenarkan.memberi argumentasi pada pendefinisian
masalah yang sudah dibuat. Ketika masalah sudah diidentifikasi, penyebab
masalah sudah ditemukan, dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat untuk
mendukung gagasan tersebut. Gagasan yang dikutip berhubungan dengan
sesuatu yang familiar dan dikenal oleh khalayak.

21 Universitas Budi Luhur


Treatment recommendation (menekankan penyelesaian). Elemen ini dipakai
untuk menilai apa yang dikehendaki wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk
menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat tergantung pada
bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai penyebab
masalah. Kalau dalam berita mengenai demonstrasi dapat dilihat sebagai
aparat kepolisian yang mendamaikan aksi demonstrasi ataupun penyelesaian
lainnya yaitu melakukan demonstasi dalam jumlah massa yang lebih besar. 22

2.3 Kerangka Pemikiran


Berdasarkan judul penelitian yang dipilih oleh Peneliti adalah pembingkaian
berita jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di Detik.com (Analisis Framing Robert
M. Entman di Detik.com Edisi 29 Oktober – 05 November 2018) dengan rumusan
masalahnya “bagaimana pembingkaian berita jatuhnya pesawat lion air PK-LQP di
Detik.com (analisis framing Robert M. Entman edisi 29 Oktober – 05 November
2018?” menggunakan analisis framing untuk melihat bagaimana berita dipilih dan
dibingkai oleh media. Analisis framing Robert M. Entman memiliki dua dimensi
besar yaitu seleksi isu dan penonjolan aspek dengan konsepsinya yaitu melihat
media dalam mengkonstruksi berita dengan empat langkah yaitu define problems
(pendefinisian masalah), diagnose causes (memperkirakan masalah atau sumber
masalah), make moral judgement (membuat keputusan moral) dan treatment
recommendation (menekankan penyelesaian). Berguna untuk mengetahui
pembingkaian berita Pembingkaian Berita Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP di
Detik.com (Analisis Framing Robert M. Entman Edisi 29 Oktober – 05 November
2018).

22 Ibid, hlm 225-227.

22 Universitas Budi Luhur


Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

23 Universitas Budi Luhur


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian


Menurut Agus Salim paradigma ibarat sebuah jendela tempat orang
mengamati dunia luar, tempat orang bertolak menjelajahi dunia dengan
wawasannya (world-view). Namun secara umum paradigma dapat diartikan
sebagai seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menentukan
seseorang dalam bertindak pada kehidupan sehari-harinya.23

Dedy N. Hidayat yang dikutip oleh Liza Dwi Ratna Dewi membagi paradigma
dalam ilmu sosial menjadi 3 yaitu paradigma klasik, paradigma konstruktivisme
dan paradigma kritis.
Tabel 3.1
Macam-Macam Paradigma Dalam Ilmu Sosial
Paradigma Klasik Paradigma Konstruktivisme Paradigma kritis
Menempatkan ilmu sosial Memandang ilmu sosial Mendefinisikan ilmu
seperti halnya ilmu-ilmu sebagai analisis sistemats sosial sebagai suatu proses
alam dan fisika. terhadap socially yang secara kritis berusaha
Menempatkan ilmu-ilmu meaningfull action, ilmu mengungkap “the
sosial sebagai metode yang diperoleh melalui reakstruchteres” dibalik
terorganisir untuk pengamatan langsung dan ilusi atau kesadaran palsu
mengkombinasikan rinci terhadap perilaku yang ditampakan
deducative logic dengan sosial dalam suasana dipermukan. Bertujuan
pengamatan empiris. keseharian yang alamiah, membantu membentuk
Bertujuan menemukan agar mampu memahami suatu kesadaran sosial agar
hokum sebab-akibat yang dan menafsirkan seseorang atau masyarakat
dapat dipergunakan bagaimana para perilaku dapat memperbaiki dan
memprediksi pola-pola sosial yang bersangkut merubah kondisi
umum dari gejala sosial menciptakan dan kehidupannya.
tertentu. memelihara/mengelola
dunia sosial mereka.
(Sumber: Liza Dwi Ratna Dewi, Teori Komunikasi, Pemahaman dan Penerapan,
2008:15)

Kontruktivisme berpendapat bahwa semesta secara epistemologi merupakan


hasil kontruksi sosial. Konstruktivisme menolak pengertian ilmu sebagai yang
“terberi” dari obyek kepada subyek yang mengetahui. Unsur objek dan subjek
sama-sama berperan dalam mengonstruksi ilmu pengetahuan. Dengan

23Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. (Yogyakarta: Tiarawacana, 2006),
Hlm. 33

24 Universitas Budi Luhur


demikian, paradigma konstruksivis mencoba menjebatani obyektivisme-
subyektivisme.24

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivis. Berita


adalah hasil konstruksi sosial dimana selalu melibatkan pandangan, ideologi,
dan nilai-nilai dari wartawan atau media. Berita dalam pandangan
konstruksionis ialah ibarat seperti drama. Ia bukan menggambarkan realitas,
melainkan potret dari arena pertarungan antara berbagai pihak yang berkaitan
dengan peristiwa.25

3.2 Pendekatan Penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif menurur Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J.
Moleong dalam buku metodologi penelitian kualitatif mendefinisikan
metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Penelitian ini diarahkan pada latar dan individu tersebt
secara holistic (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu
atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya
sebagai bagian dari suatu keutuhan.26

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan


pemahaman yang bersifat umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif
partisipasi. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi
diperoleh melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus
penelitian, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum
tentang kenyataan-kenyataan tersebut. 27

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami


fenomena tentang apa yang dialanai oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.28

Peneliti menyimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian


deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian deskriptif

24 Khaerul Azmi, Filsafat Ilmu Komunikasi, (Tangerang: Indigo Media, 2014), Hlm. 131.
25 Eriyanto, Op. Cit., Hlm. 25
26 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2017) Hlm. 4
27 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation & Media Komunikasi, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2010), Hlm. 215


28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), Hlm. 6

25 Universitas Budi Luhur


hanya menggambarkan hasil penelitian dengan kata-kata. Dalam penelitian ini,
peneliti mencoba untuk menggambarkan suatu hasil penelitian dari pembingkaian
berita mengenai jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di media online detik.com.

3.3 Metode Penelitian


Menurut Rachmat Kriyantono, metode adalah suatu prosedur atau cara
mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang sistematik.
Metodologi riset merupakan suatu pengkajian daru peraturan-peraturan yang
terdapat dalam metode riset.29
Untuk mengetahui pembingkaian berita mengenai jatuhnya pesawat Lion Air
PK-LQP yang dimuat oleh media online detik.com maka penulis dalam
penelitian ini menggunakan analisis framing. Sebagai sebuah metode analisis
framing mempunyai karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan analisis
isi kuantitatif. Dalam analisis isi kuantitatif, yang ditekankan adalah isi
(content) dari suatu pesan/teks komunikasi. Sementara dalam analisis framing,
yang menjadi pusat perhatian adalah pembetukan pesan dari teks. Framing,
terutama, melihat bagaimana pesan/peristiwa dikontruksi oleh media.
Bagaimana wartawan mengkontruksi peristiwa dan menyajikan kepada
khalayak pembaca.30

Berkaitan dengan objek penelitian mengenai teks dalam pemberitaan di media


online detik.com tentang jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP. Pada akhirnya akan
diketahui bagaimana media online detik.com membingkai peristiwa jatuhnya
pesawat Lion Air PK-LQP.

3.4 Subjek dan Objek Penelitian


3.4.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting kedudukannya di
dalam penelitian, subyek penelitian harus didata sebelum peneliti siap untuk
mengumpulkan data. Subyek penelitian dapat berupa benda, hal atau orang.31

29 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenamedia


Group, 2014), Hlm. 49
30 Eriyanto, Op. Cit., Hlm. 11
31 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Aksara, 2010), Hlm. 125

26 Universitas Budi Luhur


Penelitian ini menggunakan subjek penelitian portal media online detik.com
yang melakukan pembingkaian berita mengenai jatuhnya pesawat Lion Air PK-
LQP periode 29 Oktober – 05 November 2018.
Peneliti memilih media online detik.com dikarenakan media online detik.com
menjadi media berita online urutan kedua menurut survey www.alexa.com.
Detik.com merupakan situs berita online yang popular di Indonesia. Setiap hari
terdapat 4900 pengunjung yang melihat berita Detik.com. Detik.com juga
menggunakan Bahasa yang ringan agar mempermudah pembaca untuk memahami
berita.

3.4.2 Objek Penelitian


Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan
penelitian atau dengan kata lain segala sesuatu menjadi sasaran penelitian. 32
Objek penelitian yang peneliti pilih berdasarkan teks dalam isi berita pada
media online detik.com yang tersaji pada periode 29 Oktober - 05 November 2018.
Peneliti mencoba menganalisis teks berita pada 29 Oktober dikarenakan pada waktu
tersebut terjadi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP. Penyebab jatuhnya pesawat
masih diselidiki dan belum menemukan titik terang, Flight Data Recorder Black
Box pesawat Lion Air PK-LQP telah ditemukan, namun Komite Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menindaklanjuti kasus tersebut.
Detik.com memberitakan sebanyak 54 berita.
Tabel 3.2
Daftar Berita di Detik.Com
Mengenai Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP Edisi 29 Oktober – 05
November 2018
No. Judul Berita Tanggal/Waktu
1 Lion Air Jakarta-Pangkal Pinang Hilang Senin, 29 Oktober 2018.
Kontak 08:57 WIB
2 Lion Air Hilang Kontak Pukul 06.33 WIB Senin, 29 Oktober 2018.
08:59 WIB
3 Lion Air Fokus Cari Informasi Posisi Senin, 29 Oktober 2018.
Pesawat yang Hilang Kontak 09:08 WIB
4 Breaking News: Lion Air Hilang Kontak di Senin, 29 Oktober 2018.
Atas Karawang 09:14 WIB

32Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,


2011), Hlm. 108

27 Universitas Budi Luhur


5 Pesawat Lion Air Hilang Kontak Usai 13 Senin, 29 Oktober 2018.
Menit Terbang 09:20 WIB
6 Lacak Lion Air di Karawang, Basarnas Senin, 29 Oktober 2018.
Kirim 3 Kapal dan 1 Helikopter 09:26 WIB
7 Breaking News: Basarnas Pastikan Pesawat Senin, 29 Oktober 2018.
Lion Air JT 610 Jatuh 09:35 WIB
8 Pesawat Lion Air Jatuh di Laut, Sudah Senin, 29 Oktober 2018.
Ditemukan 09:48 WIB
9 Lion Air yang Jatuh Angkut 188 Orang, Ada Senin, 29 Oktober 2018.
2 Bayi 09:55 WIB
10 Ini Rute Terakhir Lion Air JT 610 yang Senin, 29 Oktober 2018.
Terlacak Sebelum Jatuh 09:58 WIB
11 Ini Titik Koordinat Pesawat Lion Air Jatuh Senin, 29 Oktober 2018.
Ditemukan 10:09 WIB
12 Puing Pesawat Lion Air Ditemukan di Senin, 29 Oktober 2018.
Perairan Karawang 10:11 WIB
13 Lion Air JT 610 Jatuh di Laut Kedalaman 35 Senin, 29 Oktober 2018.
Meter 10:16 WIB
14 Sebelum Jatuh, Pilot Lion Air JT 610 Senin, 29 Oktober 2018.
Sempat Ingin Kembali ke Bandara 10:16 WIB
15 KNKT: Pesawat Lion Air yang Jatuh Masih Senin, 29 Oktober 2018.
Sangat Baru 10:19 WIB
16 KNKT: Lion Air Jatuh Bawa 189 Orang Senin, 29 Oktober 2018.
10:23 WIB
17 Jejak Lion Air JT 610 di Flightradar Senin, 29 Oktober 2018.
10:28 WIB
18 Kronologi Lion Air JT 610 Jatuh di Perairan Senin, 29 Oktober 2018.
Karawang 11:11 WIB
19 Pesawat Lion Air yang Jatuh Baru Senin, 29 Oktober 2018.
Beroperasi 2,5 Bulan 11:11 WIB
20 Pesawat Lion Air yang Jatuh Baru Senin, 29 Oktober 2018.
Dioperasikan Agustus 2018 11:14 WIB
21 BMKG: Tak Ada Masalah Cuaca Sesaat Senin, 29 Oktober 2018.
Sebelum Lion Air JT 610 Jatuh 11:21 WIB
22 Lion Air JT 610 Jatuh, Pilot Bhavye Suneja Senin, 29 Oktober 2018.
Punya 6000 Jam Terbang 11:24 WIB
23 Potongan Tubuh Ditemukan di Lokasi Senin, 29 Oktober 2018.
Jatuhnya Lion Air JT 610 11:32 WIB
24 Rekam Jejak Bhavye Suneja, Pilot Lion Air Senin, 29 Oktober 2018.
JT 610 yang Jatuh 11:44 WIB
25 Ini Spesifikasi Pesawat Lion Air yang Jatuh Senin, 29 Oktober 2018.
di Perairan Karawang 12:08 WIB
26 Lion Air Maskapai Pertama di RI yang Senin, 29 Oktober 2018.
Pakai Boeing 737 MAX 8 12:21 WIB
27 Misteri Pilot Lion Air JT 610 Sempat Ingin Senin, 29 Oktober 2018.
Balik ke Bandara, Ada Apa? 12:25 WIB
28 Boeing Buka Suara soal Pesawat Lion Air Senin, 29 Oktober 2018.
yang Jatuh 12:56 WIB

28 Universitas Budi Luhur


29 Kritik Pemerintah, Komisi V DPR Soroti 2 Senin, 29 Oktober 2018.
Misteri Jatuhnya Lion Air JT 610 13:01 WIB
30 Pertanyaan yang Belum Terjawab dari Senin, 29 Oktober 2018.
Jatuhnya Lion Air JT 610 13:08 WIB
31 Menengok Kinerja Lion Air yang Senin, 29 Oktober 2018.
Pesawatnya Jatuh Pagi Ini 13:17 WIB
32 Lion Air: Pesawat yang Jatuh Sempat Senin, 29 Oktober 2018.
Dilaporkan Bermasalah 14:23 WIB
33 Kenapa Lion Air JT 610 ke Arah Karawang? Senin, 29 Oktober 2018.
Ini Penjelasan AirNav 14:28 WIB
34 Masalah di Lion Air PK-LQP Dilaporkan Senin, 29 Oktober 2018.
Setelah Mendarat dari Denpasar 14:36 WIB
35 Lion Air JT 610 Diprioritaskan Return to Senin, 29 Oktober 2018.
Base, Tapi Hilang Kontak 14:59 WIB
36 AirNav: Lion Air JT 610 yang Jatuh Senin, 29 Oktober 2018.
Harusnya Terbang Lebih Tinggi 15:04 WIB
37 CEO Lion Air Belum Bisa Pastikan JT 610 Senin, 29 Oktober 2018.
Meledak 15:18 WIB
38 Berduka, Akun Medsos Lion Air Hitam Senin, 29 Oktober 2018.
Putih 15:21 WIB
39 Lion Air PK-LQP yang Jatuh: Semalam Senin, 29 Oktober 2018.
Diperbaiki, Pagi Ini Terbang Lagi 15:25 WIB
40 Lion Air JT 610 Jatuh, Menhub: Nyaris Tak Senin, 29 Oktober 2018.
Ada Kelalaian AirNav 16:16 WIB
41 KNKT: Pilot Lion Air JT 610 Sempat Lapor Senin, 29 Oktober 2018.
Masalah Flight Control 16:25 WIB
42 Sederet Kecelakaan yang Dialami Lion Air Senin, 29 Oktober 2018.
16:36 WIB
43 Baru 2 Bulan, Kenapa Pesawat Lion Air Senin, 29 Oktober 2018.
yang Jatuh Sudah Bermasalah? 16:51 WIB
44 KNKT Cari Tahu Penyebab Pilot Lion Air Senin, 29 Oktober 2018.
JT 610 Ajukan Return to Base 18:02 WIB
45 BMKG: Rute Lion Air JT 610 Tak Ada Senin, 29 Oktober 2018.
Awan Kumulonimbus 19:06 WIB
46 Basarnas: Kondisi Pesawat Lion Air Senin, 29 Oktober 2018.
Tenggelam Mirip AirAsia 2014 20:26 WIB
47 Pesawat Jatuh, Komisi V DPR akan Panggil Selasa, 30 Oktober 2018.
Lion Air Hingga Kemenhub 11:33 WIB
48 Ini Dugaan Masalah Lion Air PK-LQP di Selasa, 30 Oktober 2018.
Malam Sebelum Jatuh di Karawang 11:39 WIB
49 Pemerintah Harus Serius Pelototi Selasa, 30 Oktober 2018.
Permasalahan di Lion Air 12:01 WIB
50 Anggota Komisi V: Jangan Salahkan Jumat, 02 November 2018.
Karyawan Lion Air, tapi Manajemen 00:13 WIB
51 Pakar Jerman: Jatuhnya Lion Air Bukan Jumat, 02 November 2018.
Masalah Pemeliharaan Pesawat 09:52 WIB
52 Data FDR Lion Air PK-LQP Di download, Minggu, 04 November
Ini Sebagian Hasilnya! 2018. 17:43 WIB

29 Universitas Budi Luhur


53 KNKT: Dilihat dari Serpihan, Lion Air PK- Senin, 05 November 2018.
LQP Tak Pecah di Udara 11:24 WIB
54 Pihak Korban Sorot Bos Lion Air: Senin, 05 November 2018.
Jangankan Empati, Telepon Pun Tidak 12:00 WIB

Peneliti mencoba untuk menganalisa teks berita yang terkait dengan fenomena
tersebut. Pemilihan berita yang diambil oleh peneliti adalah berita-berita yang
muncul ketika peristiwa tersebut muncul di media. Peneliti memilih 5 dari 54 berita
untuk di analisis. Berikut 5 berita yang akan peneliti analisis:
Tabel 3.3
Objek Berita Detik.Com Yang Di Analisis
No Judul Berita Waktu
1 KNKT: Pesawat Lion Air yang Jatuh Masih Senin, 29 Oktober 2018.
Sangat Baru 10:19 WIB
2 BMKG: Tak Ada Masalah Cuaca Sesaat Senin, 29 Oktober 2018.
Sebelum Lion Air JT 610 Jatuh 11:21 WIB
3 Lion Air PK-LQP yang Jatuh: Semalam Senin, 29 Oktober 2018.
Diperbaiki, Pagi ini Terbang Lagi 15:25 WIB
4 Ini Dugaan Masalah Lion Air PK-LQP di Selasa, 30 Oktober 2018.
Malam Sebelum Jatuh di Karawang 11:39 WIB
5 Pihak Korban Sorot Bos Lion Air: Senin, 05 November 2018.
Jangankan Empati, Telepon Pun Tidak 12:00 WIB

Peneliti memilih kelima objek berita karena pada tanggal 29 Oktober 2018
bertepatan pada pesawat lion air jatuh dan tanggal 05 November 2018 karena masih
dilaksanakan proses evakuasi badan pesawat maupun penumpang. Peneliti memilih
tanggal yang berdekatan dengan peristiwa yang terjadi. Kelima objek juga memiliki
seleksi isu dan penonjolan kata untuk dianalisis.

3.5 Definisi Konsep


Dalam penelitian ini agar peneliti lebih rinci dalam menjelaskan berita yang
dimuat dalam media online detik.com, peneliti akan menjelaskan konsep-konsep
yang ada dalam teori yang peneliti gunakan dalam penelitian yang peneliti tulis

3.5.1 Media Online


Media online termasuk dalam golongan media baru atau media internet.
Meskipun tergolong dalam media baru (new media), saat ini media online
berkembangan sangat pesat. Bahkan saat ini mayoritas masyarakat lebih

30 Universitas Budi Luhur


menggemari mencari informasi melalui media online dibandingkan media massa
yang lainnya seperti koran, majalah, radio, dan televisi. Media online merupakan
media yang dapat diakses secara praktis pada era millenial.

3.5.2 Berita
Artikel berita harus memiliki unsur news value (nilai berita) dan 5W+1H What
(apa), Who (siapa), When (kapan), Where (dimana), Why (kenapa), How
(bagaimana). Berita terdiri dari berita berat (hardnews) dan berita ringan (softnews).
Dapat disimpulkan bahwa berita merupakan laporan mengenai fakta dalam
peristiwa yang menarik perhatian khalayak yang disebarkan melalui media seperti
surat kabar, radio, televisi, atau internet.

3.5.3 Analisis Framing


Analisis framing adalah analisis yang dipakai untuk melihat bagaimana media
mengkonstruksi realitas. Analisis framing juga dipakai untuk melihat bagaimana
peristiwa dipahami dan dibingkai oleh media.33

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data yang diambil,
yaitu data primer dan data sekunder. Data ini digunakan untuk mendukung dan
memperkuat hasil penelitian yang peneliti tulis, berikut data-data tersebut:

3.6.1 Data Primer


Data primer pada penelitian ini adalah teks berita yang didapat dengan cara
melakukan pengamatan dari berita dari detik.com mengenai jatuhnya pesawat Lion
Air PK-LQP pada 29 Oktober – 05 November 2018.

33 Eriyanto, Op. Cit., Hlm 10-11.

31 Universitas Budi Luhur


3.6.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang didapatkan untuk melengkapi data
primer. Data sekunder dalam hal ini diperoleh peneliti dari sumber bacaan, internet,
dan melalui studi kepustakaan yang dapat memperkuat data primer.

3.7 Teknik Analisis Data


Menurut Bogdan & Biklen, analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.34

Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
deskriptif, yaitu penjabaran data-data dari data primer yaitu naskah berita mengenai
jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP edisi 29 Oktober – 05 November 2018 di media
online detik.com.
Peneliti menggunakan analisis framing Robert M. Entman untuk melakukan
penelitian isi teks berita jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP edisi 29 Oktober – 05
November 2018 pada media online detik.com dengan menggunakan empat elemen
yang ada dalam analisis framing Robert M. Entman.

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di perpustakaan Universitas Budi Luhur dan juga di
kediaman peneliti. Kemudian waktu penelitian untuk melakukan penelitian ini
dengan rentan waktu dari bulan Oktober di tahun 2018 sampai dengan bulan Juni
2019.

3.9 Validitas Data


Validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukan tingkat kevalidan atau
keabsahan suatu instrument. Uji validitas dalam penelitian kualitatif disebut
juga keabsahan data sehingga instrument atau alat ukur yang sah dalam
penelitian kualitatif dapat digunakan dengan akurat dan dapat dipercaya.
Menurut Lexy J. Moleong dalam bukunya yang berjudul “Metodologi

34 Lexy J. Moleong, Op. Cit., Hlm. 248

32 Universitas Budi Luhur


Penelitian Kualitatif”, untuk menentukan keabsahan (trustworthiness) data
diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan
atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu
derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan
(dependability), dan kepastian (confirmability).35

Untuk menguji sebuah validitas dan reabilitas instrument pengumpulan data


dapat menggunakan analisis triagulasi karena dapat dilihat secara jelas apakah
data yang kita peroleh valid atau tidak. Menurut Dwidjowinoto analisis
triagulasi adalah menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya
dengan data empiris dimana jawaban subjek di cross-check dengan beberapa
dokumen yang ada.
Menurut Dwidjowinoto ada beberapa macam triagulasi yaitu:
1. Triangulasi sumber
Untuk menguji kredibilitas data, dilakukan dengan cara mengecek data yang
telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi Periset
Menggunakan lebih dari satu periset dalam mengadakan observasi atau
wawancara. Karena masing-masing periset mempunyai gaya, sikap dan
persepsi yang berbeda dalam megamati fenomena maka hasil
pengamatannya bisa berbeda
3. Triangulasi Teori
Memanfaatkan dua teori atau lebih teori untuk diadu dan dipadu. Untuk itu
diperlukan rancangan riset, penggumpulan data, dan analisis data yang
lengkap supaya hasilnya komprehensif.
4. Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Untuk itu dalam rangka
pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau
situasi yang berbeda.
5. Triangulasi Metode
Usaha mengecek keabsahan data atau data dari suatu subjek di didalogkan
dengan pendapat, pandangan atau data dari satu teknik pengumpulan data
untuk mendapatkan data yang sama. 36

35 Lexy J. Moleong, Op. Cit., Hlm 324.


36 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., Hlm. 72.

33 Universitas Budi Luhur


Berita Jatuhnya Pesawat Lion Air

Studi Pustaka Observasi Non Partisipan


Gambar 3.1
Triangulasi Sumber Data
Untuk menemukan validitas dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada
strategi triangulasi sumber data. Peneliti menggunakan sumber data seperti data
yang di dapatkan dari media online yang sesuai dengan peneliti teliti. Selain itu,
peneliti akan melakukan pengamatan dengan teliti dan rinci, dalam hal ini yaitu
pengamatan pada berita-berita yang ditayangkan oleh detik.com mengenai jatuhnya
pesawat Lion Air PK-LQP pada periode 29 Oktober – 05 November 2018. Setelah
itu peneliti akan menganalisis dengan teliti sesuai dengan persoalan yang sudah
ditentukan, dan dapat menjawab fokus penelitian yang telah ditentukan bagaimana
pembingkaian berita jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di detik.com pada periode
29 Oktober – 05 November 2018.

34 Universitas Budi Luhur


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian


Media pemberitaan di Indonesia sudah cukup bervariasi dari cetak hingga
online. Mengikuti perkembangan zaman dan teknologi adalah upaya-upaya yang
dilakukan para pengusaha media agar tetap eksis dalam bidang pemberitaan.
Pemberitaan media online berkembang pesat pada era millenial. Dengan terhubung
dengan internet masyarakat dapat mengakses informasi secara praktis. Salah
satunya dapat diakses pada media online detik.com. sebelum peneliti membongkar
beberapa pemberitaan kasus dari jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, peneliti akan
memaparkan sejarah perusahaan media online detik.com.

4.1.1 Sejarah Singkat Detik.com


Server detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun
mulai dari dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya
ditetapkan sebagai hari lahir detik.com yang didirikan Budiono Darsono (eks
wartawan detik), Yayan Sopyan (eks wartawan detik), Abdul Rahman (mantan
wartawan tempo), dan Didi Nugrahadi, dan teknologi informasi. Baru setelah
situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, detik.com memutuskan
untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga. 37

Tercetuslah keinginan membentuk detik.com yang updatenya tidak lagi


menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, bulanan. Yang
dijual detik.com adalah breaking news. Dengan bertumpu pada vivid description
macam ini detik.com melesat sebagai situs informasi digital paling populer di
kalangan users internet.
Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi detik.com (PT Agranet Multicitra
Siberkom/Agrakom). Mulai pada tanggal itulah secara resmi detik.com berada di
bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detik.com secara

37
https://www.detik.com/ diakses terakhir pada tanggal 2 April 2019 pada pukul 10:36
WIB.

35 Universitas Budi Luhur


total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp. 521-540 miliar. Setelah diambil
alih, maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp
sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Komisaris utama dijabat
Jendral (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri yang saat ini juga menjabat sebagai
Komisaris Utama Carrefour Indonesia. Sebelum diakuisisi oleh CT Corp, saham
Detik.com dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet
memiliki 59% saham di detik.com, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui
2%.

4.1.2 Profile Media Online Detik.com


Detik.com ialah sebuah portal web yang berisi berita aktual dan artikel tentang
suatu peristiwa dalam jaringan di Indonesia. Detik.com merupakan salah satu situs
berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita di Indonesia lainnya,
detik.com merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news).
Sejak tanggal 3 Agustus 2011, detik.com menjadi bagian dari Trans Corpora.
Detik.com berdiri pada tahun 1998, didirikan oleh 4 orang, mereka adalah
Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi. Dari
keempat pendiri detik tersebut. Sejak tanggal 3 Agustus 2011 detik.com resmi
menjadi bagian dari Trans Corpora yang juga menangui dua media televise besar
di Indonesia Trans 7 dan Trans TV. Diharapkan dengan bergabungnya detik.com
dalam bagian dari Trans Corpora memperkuat kedudukan detik.com dalam portal
berita ter-update dan terpercaya sehingga akan terus digemari masyarakat Indonesia
dalam mencari informasi.
Detik.com membagi beberapa berita ke dalam kanal, yang tersedia di dalam
website cara ini dilakukan untuk mempermudah khalayak dalam mencari berita
yang dibutuhkan. Kanal-kanal berita detik.com antara lain adalah:
1. Detik News : Berisi informasi berita politik – peristiwa.
2. Detik Finance : Memuat berita ekonomi dan keuangan.
3. Detik Hot : Berisi info gossip artis/selebriti dan infotaiment.
4. Detik Net : Memuat informasi teknologi informasi.
5. Detik Sport : Berisi informasi olahraga termasuk sepakbola.

36 Universitas Budi Luhur


6. Detik Otomotif : Berisi informasi seputar dunia otomotif.
7. Detik Travel : Berisi informasi tentang tempat-tempat wisata dan
tips-tips untuk merencanakan liburan ataupun berpergian.
8. Detik Food : Informasi tentang resep makanan dan kuliner.
9. Detik Health : Memuat info dan artikel kesehatan detikTV.
10. Wolipop : Berisi informasi tentang wanita dan gaya hidup.

4.1.3 Moto, Visi dan Misi Detik.com


• Moto Detik.com
“Mengapa menunggu besok, detik ini juga.” Sebagai media pemberitaan
internet pertama di Indonesia. Hadir untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan informasi dan tercepat.
• Visi Detik.com
Menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan konten dan
layanan digital, baik melalui internet maupun selular/mobile.
• Misi Detik.com
Memiliki komitmen tinggi untuk memberikan kepuasaan kepada pelanggan.
Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat baik
untuk berkarier. Memberikan hasil optimal yang berkesinambungan bagi
pemegang saham.

4.1.4 Nilai Detik.com


• Cepat dan Akurat
• Kreatif dan Inovatif
• Integritas
• Kerjasama
• Independen

4.1.5 Kepemilikan
Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi Detik.com (PT Agranet
Multicitra Siberkom/Agrakom). Mulai pada tanggal itulah secara resmi

37 Universitas Budi Luhur


detik.com berada di bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp
membeli detik.com secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp.
521-540 miliar. Setelah diambil alih, maka selanjutnya jajaran direksi akan
diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp sebagai perpanjangan tangan CT Corp
di ranah media. Komisaris utama dijabat Jendral (Purn) Bimantoro, mantan
Kapolri yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour
Indonesia. Sebelum diakuisisi oleh CT Corp, saham Detik.com dimiliki oleh
Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di
detik.com, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%.38

4.1.6 Logo Detik.com

Gambar 4.1
Logo Detik.com
(Source: https://www.google.com/ )

4.1.7 Alamat dan Kontak Redaksi


Alamat : Gedung Transmedia – Lantai 8-9
Jln. Kapten Tendean kav. 12-14A, Jakarta Selatan. 12790.
Telepon : (021) 79187722 (Hunting)
Fax : (021) 79187727
Email : redaksi@detik.com

4.2. Hasil Penelitian


Hasil penelitian ini akan menjelaskan tentang pemberitaan jatuhnya pesawat
Lion Air PK-LQP pada media online detik.com yang akan dianalisis dengan
menggunakan konsep framing Robert M. Entman. Selanjutnya teks media online
ini dianalisis dengan menggunakan empat elemen yang mendukung objek
penelitian, yaitu pendefinisian masalah, memperkirakan masalah atau sumber
masalah, membuat keputusan moral, dan menekankan penyelesaian. Dibawah ini
tabel yang merupakan objek penelitian dari pemberitaan media online detik.com.

38 https://www.detik.com/ diakses terakhir pada 02 April 2019 pada pukul 10:36 WIB.

38 Universitas Budi Luhur


Tabel 4.1
Pendefinisian Berita Jatuhnya Pesawat Lion Air Pk-Lqp Edisi 29
Oktober – 05 November 2018 Di Detik.Com
No Judul Berita Moral Hukum Politik Sosial
Lion Air Jakarta-Pangkal Pinang
1. √
Hilang Kontak
Lion Air Hilang Kontak Pukul 06.33
2. √
WIB
Lion Air Fokus Cari Informasi Posisi
3. √
Pesawat yang Hilang Kontak
Breaking News: Lion Air Hilang
4. √
Kontak di Atas Karawang
Pesawat Lion Air Hilang Kontak Usai
5. √
13 Menit Terbang
Lacak Lion Air di Karawang, Basarnas
6. √
Kirim 3 Kapal dan 1 Helikopter
Breaking News: Basarnas Pastikan
7. √ √
Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh
Pesawat Lion Air Jatuh di Laut, Sudah
8. √
Ditemukan
Lion Air yang Jatuh Angkut 188 Orang,
9. √
Ada 2 Bayi
Ini Rute Terakhir Lion Air JT 610 yang
10. √
Terlacak Sebelum Jatuh
Ini Titik Koordinat Pesawat Lion Air
11. √ √
Jatuh Ditemukan
Puing Pesawat Lion Air Ditemukan di
12. √
Perairan Karawang
Lion Air JT 610 Jatuh di Laut
13. √
Kedalaman 35 Meter
Sebelum Jatuh, Pilot Lion Air JT 610
14. √
Sempat Ingin Kembali ke Bandara
KNKT: Pesawat Lion Air yang Jatuh
15. √ √
Masih Sangat Baru
16. KNKT: Lion Air Jatuh Bawa 189 Orang √ √
17. Jejak Lion Air JT 610 di Flightradar √
Kronologi Lion Air JT 610 Jatuh di
18. √ √
Perairan Karawang
Pesawat Lion Air yang Jatuh Baru
19. √
Beroperasi 2,5 Bulan
Pesawat Lion Air yang Jatuh Baru
20. √
Dioperasikan Agustus 2018
BMKG: Tak Ada Masalah Cuaca Sesaat
21. √ √
Sebelum Lion Air JT 610 Jatuh
Lion Air JT 610 Jatuh, Pilot Bhavye
22. √
Suneja Punya 6000 Jam Terbang
Potongan Tubuh Ditemukan di Lokasi
23. √
Jatuhnya Lion Air JT 610

39 Universitas Budi Luhur


Rekam Jejak Bhavye Suneja, Pilot Lion
24. √
Air JT 610 yang Jatuh
Ini Spesifikasi Pesawat Lion Air yang
25. √
Jatuh di Perairan Karawang
Lion Air Maskapai Pertama di RI yang
26. √
Pakai Boeing 737 MAX 8
Misteri Pilot Lion Air JT 610 Sempat
27. √ √
Ingin Balik ke Bandara, Ada Apa?
Boeing Buka Suara soal Pesawat Lion
28. √
Air yang Jatuh
Kritik Pemerintah, Komisi V DPR
29. Soroti 2 Misteri Jatuhnya Lion Air JT √
610
Pertanyaan yang Belum Terjawab dari
30. √
Jatuhnya Lion Air JT 610
Menengok Kinerja Lion Air yang
31. √
Pesawatnya Jatuh Pagi Ini
Lion Air: Pesawat yang Jatuh Sempat
32. √
Dilaporkan Bermasalah
Kenapa Lion Air JT 610 ke Arah
33. √ √
Karawang? Ini Penjelasan AirNav
Masalah di Lion Air PK-LQP
34. Dilaporkan Setelah Mendarat dari √
Denpasar
Lion Air JT 610 Diprioritaskan Return
35. to Base, Tapi Hilang Kontak

AirNav: Lion Air JT 610 yang Jatuh
36. Harusnya Terbang Lebih Tinggi

CEO Lion Air Belum Bisa Pastikan JT
37. 610 Meledak

Berduka, Akun Medsos Lion Air Hitam
38. Putih
√ √
Lion Air PK-LQP yang Jatuh: Semalam
39. Diperbaiki, Pagi Ini Terbang Lagi

Lion Air JT 610 Jatuh, Menhub: Nyaris
40. Tak Ada Kelalaian AirNav

KNKT: Pilot Lion Air JT 610 Sempat
41. Lapor Masalah Flight Control
√ √
Sederet Kecelakaan yang Dialami Lion
42. Air
√ √
Baru 2 Bulan, Kenapa Pesawat Lion Air
43. yang Jatuh Sudah Bermasalah?

KNKT Cari Tahu Penyebab Pilot Lion
44. Air JT 610 Ajukan Return to Base
√ √
BMKG: Rute Lion Air JT 610 Tak Ada
45. Awan Kumulonimbus
√ √
Basarnas: Kondisi Pesawat Lion Air
46. √ √
Tenggelam Mirip AirAsia 2014

40 Universitas Budi Luhur


Pesawat Jatuh, Komisi V DPR akan
47. √ √
Panggil Lion Air Hingga Kemenhub
Ini Dugaan Masalah Lion Air PK-LQP
48. √ √
di Malam Sebelum Jatuh di Karawang
Pemerintah Harus Serius Pelototi
49. √
Permasalahan di Lion Air
Anggota Komisi V: Jangan Salahkan
50. √
Karyawan Lion Air, tapi Manajemen
Pakar Jerman: Jatuhnya Lion Air Bukan
51. √
Masalah Pemeliharaan Pesawat
Data FDR Lion Air PK-LQP Di
52. download, Ini Sebagian Hasilnya!
√ √
KNKT: Dilihat dari Serpihan, Lion Air
53. PK-LQP Tak Pecah di Udara
√ √
Pihak Korban Sorot Bos Lion Air:
54. Jangankan Empati, Telepon Pun Tidak
√ √ √
Jumlah 1 2 19 51

Berdasarkan tabel berita detik.com yang telah dipaparkan, peneliti


mengidentifikasi adanya 1 berita berkaitan dengan moral, 2 berita berkaitan dengan
hukum, 19 berita berkaitan dengan politik, dan 51 berita berkaitan dengan sosial
terkait jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP edisi 29 Oktober – 05 November 2018.
Berdasarkan isi beritanya, detik.com memandang ini sebagai kasus sosial dan
politik. Berdasarkan data terkait jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, peneliti
memilih 5 berita dari media online detik.com untuk diteliti, berikut kelima berita
yang akan diteliti:
Tabel 4.2
Objek Berita Detik.Com Yang Dianalisa
No Judul Berita Waktu
1. KNKT: Pesawat Lion Air yang Jatuh Masih Senin, 29 Oktober 2018.
Sangat Baru 10:19 WIB
2. BMKG: Tak Ada Masalah Cuaca Sesaat Sebelum Senin, 29 Oktober 2018.
Lion Air JT 610 Jatuh 11:21 WIB
3. Lion Air PK-LQP yang Jatuh: Semalam Senin, 29 Oktober 2018.
Diperbaiki, Pagi Ini Terbang Lagi 15:25 WIB
4. Ini Dugaan Masalah Lion Air PK-LQP di Malam Selasa, 30 Oktober 2018.
Sebelum Jatuh di Karawang 11:39 WIB
5. Pihak Korban Sorot Bos Lion Air: Jangankan Senin, 05 November 2018.
Empati, Telepon Pun Tidak 12:00 WIB
Pada bagian hasil penelitian ini, peneliti akan menguraikan hasil data yang
diperoleh kemudian mendeskripsikan data tersebut menggunakan teori yang sesuai
dengan teori peneliti gunakan yaitu analisis framing Robert M. Entman. Peneliti

41 Universitas Budi Luhur


akan menganalisis teks berita dari media online detik.com dengan menggunakan
dua dimensi besar Entman yaitu seleksi isu dan penonjolan aspek, serta akan
menganalisis teks berita dengan menggunakan empat elemen framing Robert M.
Entman yaitu define problem, diagnose causes, make moral judgement, dan
treatment recommendation. Berikut adalah analisis berita detik.com:

4.2.1 Teks Berita Detik.com Kesatu


Senin 29 Oktober 2018, 10:19 WIB
KNKT: Pesawat Lion Air yang Jatuh Masih Sangat Baru
Nur Azizah Rizki - detikNews

l
lustrasi oleh Bagus S Nugroho

Jakarta - Pesawat Lion Air yang jatuh laut utara Karawang, Jawa Barat,
dinyatakan masih berumur muda. Pesawat Boeing 737 MAX 8 itu baru
bergabung dengan Lion Air tahun ini.

"Pesawat ini mulai masuk jajaran Lion Air Agustus 2018," kata Ketua
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono
dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta
Pusat, Senin (29/10/2018).

Pesawat ini bernomor penerbangan JT-610. Pesawat ini lepas landas dari
Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada pukul 06.20 WIB. Selanjutnya,
pesawat itu hilang kontak pukul 06.33 WIB.

"Jam terbangnya masih sekitar 800 flight hour. Jadi masih relatif sangat
baru, boleh dikatakan baru," kata Soerjanto.

Jumlah penumpang yang dibawa pesawat nahas itu adalah 189 penumpang.
Saat ini Personel Basarnas masih mengevakuasi pesawat itu. (dnu/tor)

42 Universitas Budi Luhur


Tabel 4.3
Unsur 5w + 1h Dalam Teks Berita Kesatu Detik.Com
No 5W + 1H Teks Berita
1. What (Apa) Pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang adalah
pesawat yang berumur muda
2. Who (Siapa) Ketua Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono
3. Where (Dimana) Kantor Basarnas, Jl. Angkasa, Kemayoran,
Jakarta Pusat
4. When (Kapan) Senin, 29 Oktober 2018
5. Why (Kenapa) Pesawat Boeing 737 Max 8 baru bergabung
dengan Lion Air di tahun 2018.
6. How (Bagaimana) Pesawat Lion Air yang jatuh diperairan laut
Karawang termasuk pesawat yang baru dengan
jam terbang sekitar 800 flight hour sehingga
boleh dikatakan merupakan pesawat baru
penumpang yang dibawa pesawat tersebut
berjumlah 189 penumpang. Personel Basarnas
masih mengevakuasi pesawat Lion Air yang
jatuh.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menjelaskan dalam jumpa pers di Kantor
Basarnas di Jl. Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Senin 29 Oktober 2018
bahwa pesawat Lion Air yang jatuh di perairan laut Karawang merupakan jenis
pesawat Boeing 737 Max 8 yang baru bergabung dengan Lion Air pada tahun 2018.
Pesawat tersebut boleh dikatakan baru apabila dilihat dari jam terbang yang
masih sekitar 800 flight hour. Jumlah penumpang yang dibawa pesawat nahas itu
adalah 189 penumpang dan Basarnas masih mengevakuasi pesawat tersebut.
Tabel 4.4
Dimensi Framing Berita Kesatu
No Dimensi Teks Berita
Framing
1. Seleksi Isu Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menjelaskan dalam
jumpa pers bahwa pesawat Lion Air yang jatuh
merupakan pesawat yang masih sangat baru.
2. Penonjolan 1. Kata : jumpa pers, lepas landas, pesawat nahas.
Aspek 2. Kalimat : Pesawat itu baru bergabung dengan
Lion Air tahun ini.
3. Kalimat : Jam terbangnya masih sekitar 800
flight hour.
4. Kalimat : Jumlah penumpang yang dibawa
pesawat nahas itu adalah 189 penumpang.
5. Foto:

43 Universitas Budi Luhur


Berita pertama detik.com dengan judul berita “KNKT: Pesawat Lion Air yang
Jatuh Masih Sangat Baru” isu yang dimunculkan detik.com ialah pernyataan
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono dalam jumpa pers bahwa pesawat Lion Air
yang jatuh diperairan Karawang masih berumur muda atau masih baru. Jumpa
pers adalah pertemuan seorang tokoh atau pejabat resmi dengan (beberapa)
wartawan yang diorganisasi untuk menyiarkan kebijakan, rencana, pekerjaan,
dan sebagainya tokoh atau pejabat resmi itu.39

Aspek yang ditonjolkan detik.com yaitu pesawat Boeing 737 Max 8 itu baru
bergabung dengan Lion Air tahun ini. Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono
menjelaskan bahwa pesawat ini mulai masuk jajaran Lion Air Agustus 2018
sehingga dinyatakan bahwa pesawat yang jatuh di laut utara Karawang masih
berumur muda.
Detik menekankan isi berita dalam jumpa pers KNKT yaitu jam terbangnya
masih sekitar 800 flight hour. Jadi masih relatif sangat baru, boleh dikatakan baru.
Pesawat bernomor penerbangan JT-610 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta,
Banten, pada pukul 06.20 dan hilang kontak pukul 06.33 WIB.
Lepas Landas adalah lepas dari landasan, pada waktu bergerak meninggalkan
landasan (tentang pesawat terbang).40
Jumlah penumpang yang dibawa pesawat nahas itu adalah 189 penumpang.
Saat ini personal Basarnas masih mengevakuasi pesawat itu. Nahas adalah sial;
celaka; malang (terutama dihubungkan dengan hari, bulan, dan sebagainya yang
dianggap kurang baik menurut perhitungan).41

39 https://kbbi.web.id/jumpa diakses pada 11 Mei 2019 pukul 15.30 WIB.


40 https://kbbi.web.id/lepas diakses pada 11 Mei 2019 pukul 15:34 WIB.
41 https://kbbi.web.id/nahas diakses pada 11 Mei 2019 pukul 15:35 WIB.

44 Universitas Budi Luhur


Lalu foto yang ditampilkan detik.com tersebut adalah gambaran pesawat Lion
Air yang berada di Bandara Soekarno Hatta dan juga logo perusahaan Lion Air
(singa merah dengan sayap). Gambaran foto tersebut untuk memperkuat
argumentasi dari teks berita tentang masalah jatuhnya pesawat Lion Air bernomor
penerbangan JT-610.
Tabel 4.5
Element Framing Kesatu
No Element Teks Berita
1. Define Problem Masalah pesawat masih dinyatakan baru
2. Diagnose Cause Ketua KNKT menyatakan bahwa pesawat
Lion Air PK-LQP yang jatuh masih
berumur muda dan relatif baru.
3. Make Moral Judgement Pesawat hilang kontak pukul 06.33 WIB.
Jumlah penumpang yang dibawa pesawat
nahas itu adalah 189 penumpang.
4. Treatment Recommendation Pihak tim SAR sedang menuju ke lokasi
untuk melakukan evakuasi korban dan
badan pesawat.
Sumber yang diwawancari adalah yang berlatar belakang sosial, yaitu ketua
KNKT Soerjanto Tjahjono dan dengan adanya jatuhnya pesawat Lion Air
menimbulkan keresahan keluarga penumpang Lion Air PK-LQP sehingga termasuk
dalam masalah sosial. “Pesawat ini mulai masuk jajaran Lion Air Agustus 2018,”
kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto
Tjahjono dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jl. Angkasa, Kemayoran, Jakarta
Pusat. (Paragraf 2).
Ia juga menuturkan “Jam terbang masih sekitar 800 flight hour. Jadi masih
relatif sangat baru, boleh dikatakan baru,” kata Soerjanto. (paragraf 4). Sehingga
pesawat Lion Air diidentifikasi sebagai penyebab masalah (actor), sedangkan yang
menjadi korban adalah penumpang pesawat Lion Air PK-LQP. Berdasarkan
pernyataan Ketua KNKT, Soerjanto bahwa pesawat masih baru berarti terdapat
masalah pada pesawat Lion Air PK-LQP. Perawatan pesawat Lion Air patut
dipertanyakan sehingga merenggut nyawa penumpang.
Pilihan moral yang digunakan oleh detik.com adalah pesawat nahas tersebut
gagal mendarat di Pangkalpinang karena hilang kontak pada pukul 06.33 WIB
dengan membawa 189 penumpang. Penyelesaian masalah yang dilakukan adalah

45 Universitas Budi Luhur


pihak tim SAR sedang menuju ke lokasi pesawat jatuh untuk mengevakuasi korban
dan badan pesawat untuk di investigasi.

4.2.2 Teks Berita Detik.com Kedua


Senin 29 Oktober 2018, 11:21 WIB
BMKG: Tak Ada Masalah Cuaca Sesaat Sebelum Lion Air JT 610 Jatuh
Gibran Maulana Ibrahim - detikNews

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang hilang kontak. (Pradita Utama/detikcom)

Jakarta - Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh saat


terbang di wilayah Karawang, Jawa Barat. BMKG memastikan tak ada
masalah cuaca sebelum hingga saat pesawat itu terbang.

"Informasi kondisi cuaca saat pesawat itu take off pada ketinggian antara 10
ribu feet sampai 24 ribu feet itu arah angin dari barat laut dengan kecepatan
5 knot. Jadi ini relatif lemah, tidak ada masalah, dan dilaporkan tidak ada
kondisi cuaca signifikan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati via
video kepada wartawan, Senin (29/10/2018).

Dwikorita menyebut cuaca signifikan artinya cuaca yang membahayakan


saat penerbangan. Dia memastikan cuaca saat kejadian jatuhnya Lion Air
JT 610 layak terbang. Dijelaskan dia, tidak ada juga awan kumulonimbus
saat kejadian itu.

"Maksudnya cuaca signifikan itu kondisi cuaca yang membahayakan yang


kami pantau baik sebelum pesawat take off, saat take off, bahkan
diperkirakan sampai akhir pendaratan itu tidak ada cuaca signifikan dan
yang terakhir kami juga mencatat tidak terjadi atau tidak ada indikasi adanya
awan cb (kumulonimbus). Awan cb itu awan yang biasanya menimbulkan
turbulensi," sebut Dwikorita.

BMKG mendapat informasi, pada saat pesawat jatuh, ketinggian terbang


masih di bawah 10 ribu kaki.

46 Universitas Budi Luhur


"Ya, jadi kami mendapat informasi lost contact itu ketinggian pesawat
belum mencapai 10 ribu feet. Pada ketinggian itu kecepatan angin 5 knot,"
sebut Dwikorita.

Pesawat itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 06.10 WIB
dan seharusnya mendarat di Bandar Udara Depati Amir di Pangkalpinang
pukul 07.10 WIB. KNKT mengatakan pesawat Boeing 737 MAX 8 yang
baru bergabung dengan Lion Air pada 2018 mengangkut 189 penumpang.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan pesawat membawa 189


orang. "178 dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 6 awak kabin," kata
Soerjanto dalam jumpa pers Basarnas dan KNKT, Jakarta, Senin (29/10).
(gbr/tor)
Tabel 4.6
Unsur 5w + 1h Dalam Teks Berita Kedua Detik.Com
No 5W + 1H Teks Berita
1. What (Apa) BMKG memastikan tidak ada masalah cuaca
sebelum hingga saat pesawat Lion Air terbang
2. Who (Siapa) Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
3. Where (Dimana) Jakarta, Kantor BMKG
4. When (Kapan) Senin, 29 Oktober 2018
5. Why (Kenapa) Tidak terdapat masalah dan dilaporkan tidak ada
kondisi cuaca signifikan
6. How (Bagaimana) Cuaca signifikan artinya cuaca yang
membahayakan saat penerbangan. BMKG
memastikan cuaca saat kejadian jatuhnya Lion
Air JT610 layak terbang. Dijelaskan juga tidak
terdapat awan kumulonimbus saat kejadian itu
BMKG memastikan tidak ada masalah cuaca sebelum hingga pada pesawat
Lion Air terbang. Senin, 29 Oktober 2018 Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
menjelaskan bahwa tidak ada cuaca yang signifikan yang artinya cuaca tidak
membahayakan saat penerbangan. Dijelaskan juga tidak ada awan kumulonimbus
saat kejadian sehingga pesawat dinyatakan layak terbang. Awan kumulonimbus itu
adalah awan yang biasanya menimbulkan turbulensi pada pesawat. BMKG
mendapat informasi lost contact pada saat pesawat jatuh, ketinggian pesawat masih
di bawah 10 ribu kaki.
Tabel 4.7
Dimensi Framing Berita Kedua
No Dimensi Teks Berita
Framing
1. Seleksi Isu BMKG memastikan tidak ada masalah cuaca sebelum
hingga saat pesawat Lion Air terbang.

47 Universitas Budi Luhur


2. Penonjolan 1. Kata : layak terbang, turbulensi.
Aspek 2. Kalimat : Dia memastikan cuaca saat kejadian
jatuhnya Lion Air JT 610 layak terbang.
3. Kalimat : Awan kumulonimbus adalah awan
yang biasanya menimbulkan turbulensi.
4. Kalimat : BMKG mendapat informasi pada saat
pesawat jatuh, ketinggian terbang masih di bawah 10
ribu kaki.
5. Foto:

Berita kedua detik.com dengan judul “BMKG: Tak Ada Masalah Cuaca Sesaat
Sebelum Lion Air JT 610 Jatuh” dibingkai sebagai isu BMKG memastikan tidak
ada masalah cuaca sebelum hingga saat pesawat Lion Air terbang. Kepala BMKG,
Dwikorita Karnawati melaporkan tidak ada kondisi cuaca signifikan (paragraf 2).
Cuaca signifikan artinya cuaca yang membahayakan saat penerbangan. Dia
memastikan cuaca saat kejadian jatuhnya Lion Air JT 610 layak terbang. Layak
adalah wajar; pantas; patut.42
Aspek yang ditonjolkan dalam berita kedua tersebut ialah “kami pantau baik
sebelum pesawat take off, saat take off, bahkan diperkirakan sampai akhir
pendaratan itu tidak ada cuaca signifikan dan yang terakhir kami juga mencatat
tidak terjadi atau tidak ada indikasi adanya awan cb (kumulonimbus). Awan cb itu
awan yang biasanya menimbulkan turbulensi,” sebut Dwikorita (paragraf 4).
Turbulensi adalah gerak bergolak tidak teratur yang merupakan ciri gerak zat alir.43
BMKG mendapat informasi pada saat pesawat jatuh, ketinggian terbang masih
di bawah 10 ribu kaki. “Ya, jadi kami mendapat informasi lost contact itu

42 https://kbbi.web.id/layak diakses pada 11 Mei 2019 pukul 16:10 WIB.


43 https://kbbi.web.id/turbulensi diakses pada 11 Mei 2019 pukul 16:14 WIB.

48 Universitas Budi Luhur


ketinggian pesawat belum mencapai 10 ribu feet. Pada ketinggian itu kecepatan
angin 5 knot,” sebut Dwikorita (paragraf 5).
Lalu foto yang ditampilkan detik.com tersebut adalah gambaran dimana
keadaan situasi dan kondisi cuaca dari BMKG saat pesawat Lion Air JT 610 jatuh
di perairan Karawang. Gambaran foto tersebut untuk memperkuat pernyataan dari
teks berita tentang masalah jatuhnya pesawat Lion Air bernomor penerbangan
JT610.
Tabel 4.8
Element Framing Kedua
No Element Teks Berita
1. Define Problem Masalah cuaca
2. Diagnose Cause BMKG memastikan tidak ada masalah
cuaca sebelum hingga saat pesawat Lion
Air PK-LQP jatuh di perairan Karawang
3. Make Moral Judgement Tidak ada masalah pada cuaca dan
dilaporkan tidak ada kondisi cuaca yang
membahayakan penerbangan, pesawat
layak terbang
4. Treatment Recommendation Pesawat Lion Air PK-LQP jatuh bukan
dikarenakan faktor cuaca
Sumber yang diwawancari adalah yang berlatar belakang sosial yaitu Kepala
BMKG, Dwikorita Karnawati. Ia menyebutkan tidak ada cuaca yang
membahayakan saat penerbangan dan memastikan cuaca saat kejadian jatuhnya
Lion Air PK-LQP layak terbang. “Maksudnya cuaca signifikan artinya cuaca yang
membahayakan yang kami pantau baik sebelum pesawat take off, saat take off,
bahkan diperkirakan sampai akhir pendararan tidak ada cuaca signifikan dan yang
terakhir kami juga mencacat tidak terjadi atau tidak ada indikasi adanya awan cb
(kumulonimbus). Awan cb itu awan yang biasanya menimbulkan turbelensi,” sebut
Dwikorita. (paragraf 4).
Sehingga pesawat Lion Air diidentifikasi sebagai penyebab masalah (actor),
sedangkan yang menjadi korban adalah penumpang pesawat Lion Air PK-LQP.
Berdasarkan pernyataan Kepala BMKG yang menjelaskan bahwa tidak terdapat
cuaca yang membahayakan penerbangan dan pesawat dinyatakan layak terbang.
Pilihan moral yang dilakukan detik.com adalah BMKG menyatakan tidak ada
kondisi cuaca yang membahayakan seperti awan kumulonimbus yang akan

49 Universitas Budi Luhur


menyebabkan guncangan di udara. Sehingga mereka menyatakan bahwa pesawat
memang layak untuk terbang. Penyelesaian masalah yakni berarti pesawat jatuh
bukan dikarena faktor cuaca, dua faktor yang menjadi dugaan sementara oleh
kementerian perhubungan yakni faktor human error/ kesalahan manusia dan faktor
teknis pada mesin pesawat.

4.2.3 Teks Berita Detik.com Ketiga


Senin 29 Oktober 2018, 15:25 WIB
Lion Air PK-LQP yang Jatuh: Semalam Diperbaiki, Pagi Ini Terbang Lagi
Muhammad Fida Ul Haq - detikNews

Presiden Lion Air Edward Sirait/Foto: Ari Saputra


Jakarta - Pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610
yang jatuh di Karawang, Jawa Barat ternyata dilaporkan sempat mengalami
masalah. Manajemen Lion Air menyatakan perbaikan sudah dilakukan
sejak malam tadi.

Semalam, pesawat tersebut bertolak dari Denpasar ke Jakarta. Berdasarkan


informasi yang didapatkan dari situs flightradar24.com, pesawat ini bertolak
22.21 WITA, padahal dijadwalkan take off pukul 19.30 WITA. Pesawat itu
landing di Jakarta pukul 22.56 WIB.

"Pesawat ini terakhir terbang dari Denpasar menuju Cengkareng, dalam


posisi dirilis untuk terbang. Memang ada laporan mengenai masalah teknis
dan masalah teknis ini sudah dikerjakan sesuai dengan prosedur
maintenance yang dikeluarkan oleh pabrikan pesawat," ujar Presiden
Direktur Lion Air Edward Sirait dalam konferensi pers di Bandara Soekarno
Hatta, Tangerang, Banten, Senin (29/10/2018).

Edward mengatakan kondisi pesawat dari Denpasar ke Jakarta dalam


kondisi baik. Apabila ada masalah, lanjutnya, tidak mungkin pesawat itu
diizinkan terbang.

"Kalau dia rusak tidak mungkin dirilis terbang dari Denpasar, iya. Cuma

50 Universitas Budi Luhur


memang benda bergerak sebagaimana kita ketahui akan bisa mengalami
gangguan setelah dia mendarat, hanya ketika dia mendarat adalah laporan
dari awak pesawat itu langsung kita kerjakan itu yang kita lakukan," tutur
Edward.

"Malam itu langsung dilakukan pemeriksaan dan perbaikan sesuai petunjuk


pabrik pesawat," tutur Edward.

Keesokan harinya, Senin (29/10) pagi tadi, sekitar pukul 06.20 WIB,
pesawat itu sudah lepas landas dengan rute Jakarta-Pangkalpinang. Sekitar
13 menit di udara, pesawat hilang kontak, kemudian dinyatakan jatuh di
perairan Karawang. (fjp/tor)

Tabel 4.9
Unsur 5w + 1h Dalam Teks Berita Ketiga Detik.Com
No 5W + 1H Teks Berita
1. What (Apa) Pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di
Karawang ternyata dilaporkan sempat
mengalami masalah.
2. Who (Siapa) Presiden Direktur Lion Air, Edward Sirait.
3. Where (Dimana) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
4. When (Kapan) Senin, 29 Oktober 2018.
5. Why (Kenapa) Pesawat memang ada laporan mengenai masalah
teknis dan masalah teknis ini sudah dikerjakan
sesuai prosedur.
6. How (Bagaimana) Malam setelah pesawat mendarat langsung
dilakukan pemeriksaan dan perbaikan sesuai
petunjuk pabrik pesawat.
Pesawat Lion Air PK-LQP dilaporkan sempat mengalami masalah saat terbang
dari Denpasar menuju Cengkareng. Presiden Direktur Lion Air, Edward Sirait
mengatakan bahwa memang terdapat masalah, malam setelah pesawat mendarat
langsung dilakukan pemeriksaan dan perbaikan sesuai dengan petunjuk pabrik
pesawat. Keesokan harinya, pesawat itu sudah lepas landas dengan rute Jakarta-
Pangkalpinang. Sekitar 13 menit di udaram pesawat hilang kontak, kemudian
dinyatakan jatuh di perairan Karawang.
Tabel 4.10
Dimensi Framing Berita Ketiga
No Dimensi Teks Berita
Framing
1. Seleksi Isu Pesawat Lion Air PK-LQP dilaporkan sempat
mengalami masalah dan manajemen menyatakan
perbaikan sudah dilakukan sejak malam.

51 Universitas Budi Luhur


2. Penonjolan 1. Kata : bertolak, laporan, gangguan.
Aspek 2. Kalimat : Semalam, pesawat tersebut bertolak
dari Denpansar ke Jakarta.
3. Kalimat : Memang ada laporan mengenai
masalah teknis dan masalah teknis ini sudah dikerjakan
sesuai dengan prosedur maintance yang dikeluarkan
oleh pabrikan pesawat.
4. Kalimat : Cuma memang benda bergerak
sebagaimana kita ketahui akan bisa mengalami
gangguan setelah dia mendarat, hanya ketika dia
mendarat adalah laporan dari awak pesawat itu
langsung kita kerjakan itu yang kita lakukan.
5. Foto:

Berita ketiga detik.com ketiga dengan judul “Lion Air PK-LQP yang Jatuh:
Semalam Diperbaiki, Pagi ini Terbang Lagi” isu yang ditampilkan detik.com ialah
pesawat Lion Air dilaporkan sempat mengalami masalah dan manajemen sudah
menyatakan perbaikan dilakukan pada malam hari setelah pesawat mendarat di
Bandara Soekarno Hatta. Semalam, pesawat tersebut bertolak dari Denpasar ke
Jakarta. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari situs flightradar24.com,
pesawat ini bertolak 22.21 WITA, padahal dijadwalkan take off pukul 19.30 WITA.
Pesawat itu landing di Jakarta pukul 22.56 WITA. (paragraf 2). Bertolak adalah
berangkat atau berlayar; berangkat; pergi meninggalkan (menghindar dari). 44
Edward mengatakan kondisi pesawat dari Denpasar ke Jakarta dalam kondisi
baik. Apabila ada masalah, tidak mungkin pesawat diizinkan terbang. “Kalau dia
rusak tidak mungkin dirilis terbang dari Denpasar, iya. Cuma memang benda
bergerak sebagaimana kita ketahui akan bisa mengalami gangguan setelah dia

44 https://kbbi.web.id/tolak diakses terakhir pada 23 Mei 2019 pada pukul 07.43 WIB.

52 Universitas Budi Luhur


mendarat, hanya ketika dia mendarat adalah laporan dari awak pesawat itu kita
kerjakan itu yang kita lakukan,” tutur Edward (paragraph 5).
Gangguan adalah halangan; rintangan; godaan; 2. sesuatu yang menyusahkan;
3. hal yang menyebabkan ketidakwarasan atau ketidaknormalan (tentang jiwa,
kesehatan, pikiran); 4.hal yang menyebabkan ketidaklancaran.45 Laporan adalah
segala sesuatu yang dilaporkan.46
Lalu foto yang ditampilkan oleh detik.com adalah gambar tokoh yakni Presiden
Direktur Lion Air, Edward Sirait ketika sedang mengadakan konferensi pers di
Bandara Soekarno Hatta. Gambaran foto tersebut memperkuat argumentasi dari
teks berita tentang masalah jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP.
Tabel 4.11
Element Framing Ketiga
No Element Teks Berita
1. Define Problem Masalah teknis pada mesin pesawat
2. Diagnose Cause Pesawat Lion Air PK-LQP dengan
penerbangan JT 610 yang jatuh di
Karawang dilaporkan sempat mengalami
masalah.
3. Make Moral Judgement Apabila ada masalah dalam pesawat, tidak
mungkin pesawat itu diizinkan terbang.
4. Treatment Recommendation Manajemen Lion Air menyatakan
perbaikan sudah dilakukan sejak malam
tadi.

Sumber yang diwawancari adalah yang berlatar belakang sosial yaitu Presiden
Direktur Lion Air, Edward Sirait. Pesawat Lion Air yang jatuh ternyata dilaporkan
sempat mengalami masalah. Namun manajemen Lion Air menyatakan perbaikan
sudah dilakukan sejak malam hari. “memang ada laporan mengenai teknis dan
masalah teknis ini sudah dikerjakan susuai dengan prosedur maintenance yang
dikeluarkan oleh pabrikan pesawat,” ujar Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait
dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta (paragraph 3). Pesawat tersebut
bertolak dari Denpasar ke Jakarta. Kondisi pesawat dari Denpasar ke Jakarta dalam
kondisi baik. Apabila ada masalah, tidak mungkin pesawat itu diizinkan terbang.

45 https://kbbi.web.id/ganggu diakses terakhir pada 23 Mei 2019 pada pukul 07.45 WIB.
46 https://kbbi.web.id/lapor diakses terakhir pada 23 Mei 2019 pada pukul 07.45 WIB.

53 Universitas Budi Luhur


Sehingga pihak Lion Air diidentifikasi sebagai penyebab masalah (actor),
sedangkan yang menjadi korban adalah penumpang pesawat Lion Air PK-LQP.
Walaupun telah melakukan perbaikan namun pesawat PK-LQP berakhir nahas
jatuh ke perairan Karawang.
Pilihan moral yang dilakukan detik.com adalah manajemen Lion menyatakan
bahwa apabila mesin pesawat bermasalah maka tidak akan diizinkan terbang karena
akan membahayakan manusia di dalam pesawat (penumpang dan staf Lion).
Penyelesaian masalah dilakukan dengan cara pesawat saat mendarat di Bandara
Soekarno-Hatta pada malam hari memang mengalami kerusakan sehingga
dilakukan perbaikan. Pagi harinya pesawat kembali terbang dan gagal mendarat di
Pangkalpinang karena terjatuh di perairan Karawang.

4.2.4 Teks Berita Detik.com Keempat


Selasa 30 Oktober 2018, 11:39 WIB
Ini Dugaan Masalah Lion Air PK-LQP di Malam Sebelum Jatuh di Karawang
Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Foto: Lion Air PK LQP yang jatuh (Dokumentasi Lion Air)

Jakarta - Di malam sebelum insiden jatuh, pesawat Lion Air PK-LQP


sempat dilaporkan mengalami masalah dalam penerbangan dari Denpasar
ke Jakarta. Lion Air menyatakan persoalan sudah diatasi, namun penyebab
insiden jatuh di pagi harinya masih jadi misteri.

Permasalahan di Lion Air PK-LQP ini diungkap langsung oleh Presiden


Direktur Lion Air Edward Sirait dalam konferensi pers, Senin (29/10/2018).
Kendala muncul saat Lion Air PK-LQP tengah terbang dari Denpasar ke
Jakarta pada Minggu (28/10) malam.

"Pesawat ini terakhir terbang dari Denpasar menuju Cengkareng, dalam


posisi dirilis untuk terbang. Memang ada laporan mengenai masalah teknis

54 Universitas Budi Luhur


dan masalah teknis ini sudah dikerjakan sesuai dengan prosedur
maintenance yang dikeluarkan oleh pabrikan pesawat," ujar Edward.

Edward mengatakan kondisi pesawat dari Denpasar ke Jakarta dalam


kondisi baik. Apabila ada masalah, lanjutnya, tidak mungkin pesawat itu
diizinkan terbang.

"Kalau dia rusak tidak mungkin dirilis terbang dari Denpasar, iya. Cuma
memang benda bergerak sebagaimana kita ketahui akan bisa mengalami
gangguan setelah dia mendarat, hanya ketika dia mendarat adalah laporan
dari awak pesawat itu langsung kita kerjakan itu yang kita lakukan. Malam
itu langsung dilakukan pemeriksaan dan perbaikan sesuai petunjuk pabrik
pesawat," tutur Edward.
Keesokan harinya, Senin (29/10) pagi tadi, sekitar pukul 06.20 WIB,
pesawat itu sudah lepas landas dengan rute Jakarta-Pangkalpinang. Sekitar
13 menit di udara, pesawat hilang kontak, kemudian dinyatakan jatuh di
perairan Karawang.

Tak lama setelah insiden jatuh ini, beredar dokumen log book Lion Air PK-
LQP saat menempuh perjalanan dari Denpasar menuju Jakarta. Berdasarkan
data yang ada di log book tersebut, kerusakan di pesawat dianggap cukup
serius.

Foto: Log book penerbangan Lion Air PK-LQP pada Minggu (28/10) malam
Permasalahan muncul pada panel navigasi yang ada di sisi kapten pilot.
Adapun untuk panel navigasi di sisi co-pilot tak mengalami gangguan.
Merujuk pada informasi di log book tersebut, pesawat terbang dengan
mengandalkan panel navigasi milik kopilot.

"Apa yang terjadi menurut yang beredar di log book itu, segera setelah take
off dari Denpasar, panel di sebelah kiri punya kapten pilot mengalami
kerusakan. Seharusnya yang dilakukan adalah segera kembali ke bandara
asal karena yang mati itu masuk kategori 'no go item'. Tapi pilot tetap
memilih ke Soekarno Hatta," tutur pengamat penerbangan Alvin Lie.

55 Universitas Budi Luhur


Apapun persoalan di Lion Air PK-LQP di Minggu malam, pesawat tersebut
bisa landing dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta. Persoalan yang
muncul di pesawat itu, menurut manajemen Lion Air, sudah diperbaiki
sesuai prosedur. (fjp/tor)

Tabel 4.12
Unsur 5w + 1h Dalam Teks Berita Keempat Detik.Com
No 5W + 1H Teks Berita
1. What (Apa) Dugaan masalah Lion Air PK-LQP di malam
sebelum jatuh di Karawang.
2. Who (Siapa) Pengamat penerbangan, Alvin Lie.
3. Where (Dimana) Jakarta
4. When (Kapan) Senin, 30 Oktober 2018
5. Why (Kenapa) Beredar dokumen log book Lion Air PK-LQP saat
menempuh perjalanan dari Denpasar menuju
Jakarta.
6. How (Bagaimana) Berdasarkan data log book kerusakan di pesawat
dianggap cukup serius. Panel navigasi punya
kapten pilot mengalami kerusakan. Seharusnya
yang dilakukan adalah segera kembali ke
bandara tapi pilot tetap memilih ke Soekarno
Hatta.

Hari Senin, 30 Oktober 2018 tepatnya di Jakarta, tidak lama setelah insiden
pesawat jatuh, beredar dokumen log book Lion Air PK-LQP saat menempuh
perjalanan dari Denpasar menuju Jakarta. Berdasarkan data yang ada di log book
tersebut, kerusakan di pesawat dianggap cukup serius. Permasalahan muncul pada
panel navigasi yang ada di kapten pilot. Sehingga saat penerbangan menggunakan
panel navigasi copilot.
Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan panel di sebelah kiri punya
kapten pilot mengalami kerusakan. Seharusnya yang dilakukan adalah segera
kembali ke bandara asal karena yang mati itu masuk kategori ‘no go item’. Tapi
pilot tetap memilih untuk ke Soekarno Hatta. Alvin juga menambahkan masalah
cukup serius namun yang penting pesawat mendarat dengan selamat di Soekarno-
Hatta.

56 Universitas Budi Luhur


Tabel 4.13
Dimensi Framing Berita Keempat
No Dimensi Teks Berita
Framing
1. Seleksi Isu Beredar dokumen data pesawat Lion Air PK-LQP yang
mengalami masalah kerusakan.
2. Penonjolan 1. Kata : Dokumen, kerusakan, selamat, prosedur.
Aspek 2. Kalimat : berdasarkan data yang ada di log book
tersebut, kerusakan di pesawat dianggap cukup serius.
3. Kalimat : adapun untuk panel navigasi di sisi co-
pilot tidak mengalami gangguan.
4. Kalimat : seharusnya yang dilakukan adalah
segera kembali ke bandara karena yang mati itu masuk
kategori ‘no go item’.
5. Foto:

Berita keempat detik.com dengan judul berita “Ini Dugaan Masalah Lion Air
PK-LQP di Malam Sebelum Jatuh di Karawang” isu yang dimunculkan oleh
detik.com adalah beredarnya dokumen log book milik Lion Air PK-LQP saat
menempuh perjalanan dari Denpasar menuju Jakarta.
Berdasarkan data tersebut terdapat kerusakan yang dianggap cukup serius.
(paragraf 6). Kerusakan adalah perihal rusak atau menderita rusak (kecelakaan).47
Aspek yang ditonjolkan detik.com yaitu menurut data dokumen log book yang
beredar setelah take off dari Denpasar, panel di sebelah kiri punya kapten pilot
mengalami kerusakan. Tapi pilot tetap memilih ke Soekarno Hatta dan tidak
melalukan return of base (kembali ke bandara). (Paragraph 8). Dokumen
adalah surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan
(seperti akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian).48

47 https://kbbi.web.id/rusak diakses terakhir pada 23 Mei 2019 pada pukul 08. 12 WIB.
48 https://kbbi.web.id/dokumen diakses terakhir pada 23 Mei 2019 pada pukul 08. 15 WIB.

57 Universitas Budi Luhur


Apapun persoalan di Lion Air PK-LQP di Minggu malam, pesawat tersebut
bisa landing dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta. Persoalan yang muncul di
pesawat itu, menurut manajemen Lion Air sudah diperbaiki sesuai prosedur.
Selamat adalah terbebas dari bahaya, malapetaka, bencana; terhindar dari
bahaya, malapetaka; bencana; tidak kurang suatu apa; tidak mendapat
gangguan; kerusakan, dan sebagainya.49 Prosedur adalah tahap kegiatan untuk
menyelesaikan suatu aktivitas; metode langkah demi langkah secara pasti
dalam memecahkan suatu masalah.50

Lalu foto yang ditampilkan detik.com tersebut adalah gambaran pesawat Lion
Air yang sedang take off di Bandara Soekarno Hatta. detik.com mengambarkan
bahwa pesawat Lion Air PK-LQP sedang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta
namun gagal untuk mendarat. Gambaran foto tersebut untuk memperkuat
argumentasi dari teks berita tentang masalah jatuhnya pesawat Lion Air bernomor
penerbangan JT-610.
Tabel 4.14
Element Framing Keempat
No Element Teks Berita
1. Define Problem Masalah data kerusakan mesin pesawat
2. Diagnose Cause Beredar dokumen data pesawat Lion Air
PK-LQP yang mengalami masalah
kerusakan.
3. Make Moral Judgement Apapun persoalan di Lion Air PK-LQP di
Minggu malam, pesawat tersebut bisa
landing dengan selamat di Bandara
Soekarno Hatta.
4. Treatment Recommendation Persoalan yang muncul di pesawat itu,
menurut manajemen Lion Air sudah
diperbaiki sesuai prosedur.
Sumber yang diwawancari adalah yang berlatar belakang sosial yaitu pengamat
penerbangan, Alvin Lie. Berdasarkan dokumen log book Lion Air PK-LQP saat
menempuh perjalan dari Denpasar ke Jakarta, panel navigasi pilot mengalami
kerusakan. Adapun untuk panel navigasi di sisi co-pilot tidak mengalami gangguan.
Merujuk pada informasi di log book tersebut, pesawat terbang dengan
mengandalkan panel navigasi milik kopilot. (paragraf 7). Pesawat Lion Air

49 https://kbbi.web.id/selamat diakses terakhir pada 23 Mei 2019 pada pukul 08. 16 WIB.
50 https://kbbi.web.id/prosedur diakses terakhir pada 23 Mei 2019 pada pukul 08. 16 WIB.

58 Universitas Budi Luhur


diidentifikasi sebagai penyebab masalah (actor), sedangkan yang menjadi korban
adalah penumpang pesawat Lion Air PK-LQP. Terdapat kerusakan pada mesin
pesawat PK-LQP walaupun sudah dilakukan perbaikan namun pada akhirnya
pesawat Lion Air PK-LQP tidak berhasil mendarat di Bangka Belitung dikarenakan
jatuh di perairan Karawang.
Pilihan moral yang dilakukan detik.com adalah apapun persoalan di Lion Air
PK-LQP di Minggu malam, pesawat tersebut bisa landing dengan selamat di
Bandara Soekarno Hatta. Penyelesaian masalah dilakukan dengan persoalan
kerusakan yang muncul di pesawat itu, menurut manajemen Lion Air sudah
diperbaiki sesuai prosedur. (paragraf 9).

4.2.5 Teks Berita Detik.com Kelima


Senin 05 November 2018, 12:00 WIB
Pihak Korban Sorot Bos Lion Air: Jangankan Empati, Telepon Pun Tidak
Samsudhuha Wildansyah - detikNews

Ilustrasi (Pradita Utama/detikcom)


Jakarta - Orang tua Shandy Johan Ramadhan mempertanyakan
ketidakhadiran Lion Air pada saat awal kabar pesawatnya jatuh. Shandy
merupakan jaksa fungsional Kejaksaan Negeri Bangka Selatan yang
menjadi salah satu penumpang pesawat JT 610 tersebut.

"Saya ingin memberi perhatian kepada Pak Rusdi Kirana dan tim. Pada saat
krisis, saya tidak pernah dihubungi oleh pihak Lion. Jangankan empati,
menelepon pun tidak," ucapnya di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin
(5/11/2018).

Hal itu disampaikannya saat tanya-jawab dengan Menteri Perhubungan


(Menhub) Budi Karya Sumadi, Kabasarnas Marsdya M Syaugi, Ketua
KNKT Soerjanto Tjahjono, Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi, dan
beberapa perwakilan lainnya. Mereka sebelumnya memberikan paparan
mengenai kecelakaan itu, termasuk proses evakuasi dan sebagainya.

59 Universitas Budi Luhur


"Kalau Lion mempresidentasikan uang itu kewajiban Lion. Tapi sekarang
ini kami keluarga perlu dirangkul. Tidak ada telepon itu yang jadi
permasalahan. Kami kehilangan anak kami," ucapnya.

"Saya tidak ingin jadi provokasi," imbuhnya.


Selain itu, orang tua Shandy mengapresiasi tim SAR gabungan. Dia juga
meminta pemerintah dapat mendorong KNKT segera mendapatkan hasil
investigasi penyebab jatuhnya pesawat itu.

"Ini atas pribadi kami mungkin ada kesamaan keluhan yang bisa dilengkapi,
saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada tim Basarnas dan
tim lain, kami tersanjung begitu cepatnya Bapak-bapak datang," ucapnya.

Pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 itu jatuh di
perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 Oktober
2018. Pesawat berjenis Boeing 737 Max 8 itu membawa 189 orang,
termasuk pilot, kopilot, dan awak kabin.

Pada Selasa (30/10), pendiri Lion Group, Rusdi Kirana, menemui keluarga
korban di Hotel Ibis. Rusdi menyampaikan dukacita atas jatuhnya Lion Air
JT 610 itu.

Sementara itu, Direktur Operasional Lion Group I Putu Wijaya mengatakan


setiap keluarga korban mendapatkan uang sekitar Rp 1,25 miliar dan
beberapa santunan lainnya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut
Angkutan Udara. (dhn/tor)
Tabel 4.15
Unsur 5w + 1h Dalam Teks Berita Kelima Detik.Com
No 5W + 1H Teks Berita
1. What (Apa) Pihak keluarga korban pesawat Lion Air
mempertanyakan ketidakhadiran perwakilan dari
Lion Air pada saat pesawat Lion Air PK-LQP
jatuh.
2. Who (Siapa) Orang tua Shandy Johan Ramadhan (penumpang
Lion Air PK-LQP).
3. Where (Dimana) Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur.
4. When (Kapan) Senin, 5 November 2018.
5. Why (Kenapa) Pada saat krisis, dia tidak pernah dihubungi oleh
pihak Lion Air.
6. How (Bagaimana) Dia tidak menerima telepon dari pihak Lion Air,
pihak korban sekarang ini perlu dirangkul karena
kehilangan sanak keluarga. Ia tidak ingin
menimbulkan provokasi namun ia mengapresiasi

60 Universitas Budi Luhur


tim SAR gabungan dalam mengevakuasi para
korban.
Orang tua korban pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang
mempertanyakan ketidakhadiran perwakilan Lion Air pada saat pesawat Lion Air
tujuan Pangkalpinang jatuh di Perairan Karawang. Pada saat krisis, dia tidak pernah
dihubungi oleh pihak Lion Air.
Dia beragumen bahwa pihak Lion Air harusnya merangkul keluarga dan
kerabat penumpang perlu di rangkul karena telah kehilangan orang terdekat.
Keluarga korban justru berterima kasih kepada tim SAR yang cepat dalam proses
evakuasi. Pada Selasa, pendiri Lion Group, Rusdi Kirana menemui keluarga korban
di Hotel Ibis. Rusdi menyampaikan dukacita atas jatuhnya Lion Air JT 610 itu.

Tabel 4.16
Dimensi Framing Berita Kelima
No Dimensi Teks Berita
Framing
1. Seleksi Isu Pihak keluarga korban mengatakan pihak Lion Air tidak
pernah menghubungi keluarga terkait belasungkawa atas
korban pesawat Lion Air PK-LQP.
2. Penonjolan 1. Kata : empati, krisis, provokasi, dukacita,
Aspek santunan.
2. Kalimat : saya ingin memberi perhatian kepada
pak Rusdi Kirana dan tim. Pada saat krisis, saya tidak
pernah dihubungi oleh pihak Lion Air. Jangankan
empati, menelepon pun tidak.
3. Kalimat : ini atas pribadi kami mungkin ada
kesamaan keluhan yang bsia dilengkapi, saya
mengucapkan terima kasih pada tim Basarnas dan tim
lain, kami tersanjung begitu cepatnya bapak-bapak
datang.
4. Foto:

61 Universitas Budi Luhur


Berita kelima detik.com dengan judul berita “Pihak Korban Sorot Bos Lion
Air: Jangankan Empati, Telepon Pun Tidak” isu yang dimunculkan ialah
pernyataan keluarga korban mengenai bahwa tidak pernah dihubungi oleh Lion
Group. Dia mengatakan bahwa harusnya keluarga diperhatikan karena telah
kehilangan orang yang disayang (korban/penumpang). (paragraf 4).
Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau
mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan
orang atau kelompok lain.51
Aspek yang ditonjolkan detik.com yaitu keluarga merasa bahwa pihak Lion
Group tidak berempati dan tidak menghubungi keluarga korban saat pesawat Lion
Air PK-LQP jatuh di peraiaran Karawang. “Saya ingin memberi perhatian kepada
pak Rusdi Kirana dan tim. Pada saat krisis, saya tidak pernah dihubungi oleh pihak
Lion. Jangankan empati, menelpon pun tidak,” ucapnya di Hotel Ibis, Cawang,
Jakarta Timur. (paragraf 2).
Kritis adalah keadaan yang berbahaya (dalam menderita sakit); parah
sekali; keadaan yang genting; kemelut; keadaan suram (tentang ekonomi, moral,
dan sebagainya).52
Kemudian ia juga menyampaikan tidak ingin melakukan provokasi namun dia
meminta pemerintah dapat mendorong KNKT segara mendapatkan hasil investigasi
penyebab jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP. (paragraph 5).
Provokasi adalah perbuatan untuk membangkitkan kemarahan; tindakan
menghasut; penghasutan; pancingan.53
Pada Selasa (30/10), pendiri Lion Group, Rusdi Kirana, menemui keluarga
korban di Hotel Ibis. Rusdi menyampaikan dukacita atas jatuhnya Lion Air JT 610
itu. (paragraph 8). Dukacita adalah kesedihan (hati); kesusahan (hati).54 Sementara
itu, Direktur Lion Air Group I Putu Wijaya mengatakan setiap keluarga korban
mendapatkan uang sekitar Rp. 1,25 Miliar dan beberapa santunan lainnya. Hal ini

51 https://kbbi.web.id/empati diakses terakhir pada 23 Mei 2019 pada pukul 08. 20 WIB.
52 https://kbbi.web.id/krisis diakses terakhir pada 23 Mei 2019 pada pukul 08. 20 WIB.
53 https://kbbi.web.id/provokasi diakses terakhir pada 23 Mei 2019 pada pukul 08. 22

WIB.
54 https://kbbi.web.id/dukacita diakses terakhir pada 23 Mei 2019 pada pukul 08.24 WIB.

62 Universitas Budi Luhur


sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang
Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara. (paragraph 9).
Santunan adalah uang yang diberikan sebagai pengganti kerugian karena
kecelakaan, kematian, dan sebagainya.55
Lalu foto yang ditampilkan detik.com tersebut adalah gambaran lokasi pesawat
Lion Air yang jatuh di perairan Karawang. Terdapat foto tim SAR yang sedang
melakukan evakuasi pesawat. Gambaran foto tersebut untuk memperkuat
argumentasi dari teks berita tentang masalah jatuhnya pesawat Lion Air bernomor
penerbangan JT-610.
Tabel 4.17
Element Framing Kelima
No Element Teks Berita
1. Define Problem Masalah keluh kesah keluarga korban
2. Diagnose Cause Pihak Lion Group diidentifikasi sebagai
penyebab masalah (actor), sedangkan
yang menjadi korban adalah keluarga
penumpang Lion Air PK-LQP yang jatuh
di perairan Karawang.
3. Make Moral Judgement Pilihan moral pada masalah jatuhnya
pesawat Lion Air ini adalah pihak
keluarga korban meminta agar pemerintah
mendapatkan hasil investigasi penyebab
jatuhnya pesawat.
4. Treatment Recommendation Setiap keluarga korban mendapatkan
uang sekitar Rp. 1,25 miliar dan beberapa
santunan lainnya.
Sumber yang diwawancari adalah yang berlatar belakang sosial yaitu keluarga
korban PK-LQP yang mewakili keresahan pihak keluarga korban terhadap
permasalahaan jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP. Berita ini juga masuk ke dalam
ranah moral dikarenakan menyangkut sikap Lion Group yang tidak memiliki
empati terhadap keluarga korban. Juga termasuk ranah hukum dikarenakan terdapat
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab
Pengangkut Angkutan Udara.
Pihak Lion Air diidentifikasi sebagai penyebab masalah (actor), sedangkan
yang menjadi korban adalah penumpang pesawat Lion Air PK-LQP, keluarga serta

55 https://kbbi.web.id/santun diakses terakhir pada 23 Mei 2019 pada pukul 08.25 WIB.

63 Universitas Budi Luhur


rekan yang ditinggalkan. Sebelumnya pada penerbangan Denpasar-Jakarta terdapat
laporan mesin pesawat bermasalah. Hal ini yang membuat keluarga korban geram
terhadap pihak Lion Air.
Pilihan moral yang dilakukan detik.com yakni orang tua Shandy meminta
pemerintah dapat mendorong KNKT segera mendapatkan hasil investigasi
penyebab jatuhnya pesawat itu. (paragraf 5). Keluarga korban menginginkan
pemerintah segera mendapatkan hasil penyebab jatuhnya pesawat Lion Air PK-
LQP.
Penyelesaian masalah yakni Direktur Operasional Lion Group I Putu Wijaya
mengatakan bahwa keluarga korban mendapatkan uang sekitar Rp 1,25 miliar dan
beberapa santunan lainnya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Angkutan Udara.
Sehingga hasil penelitian dari kelima berita yang diteliti menghasilkan empat
konsepsi framing Robert M. Entman adalah sebagai berikut:
1. Define problems (pendefinisian masalah), berdasarkan hasil penelitian
detik.com melakukan pembingkaian dengan memandang dan memaknai
peristiwa ini sebagai masalah sosial, karena dari keseluruhan berita yang
berjumlah 54 berita edisi 29 Oktober – 05 November 2018. Detik.com
menggiring kasus ini ke ranah sosial.
2. Diagnose causes (memperkirakan penyebab masalah), Detik.com
menempatkan satu aktor terkait jatuhnya pesawat Lion Air yaitu pihak Lion
Group sebagai penyebab masalah. Sedangkan penumpang, keluarga serta
kerabat diposisikan sebagai korban. Pihak KNKT, Basarnas, kepolisian yang
menjadi pahlawan.
3. Make moral judgement (membuat pilihan moral), detik.com memberikan
penilaian moral bahwa seharusnya dilakukan investiga secara menyeluruh
kepada pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di Karawang. Pihak keluarga
korban diberikan santunan uang sekitar Rp 1,25 miliar dan beberapa santunan
lainnya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77
Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Angkutan Udara.

64 Universitas Budi Luhur


4. Treatment recommendation (menekankan penyelesaian), detik.com
menekankan penyelesaian masalah terkait jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP,
pihak pemerintah tidak boleh lengah menelusuri investigasi jatuhnya pesawat
Lion Air PK-LQP, evakuasi perlu dilakukan agar mempercepat jalannya
investigasi agar bisa melakukan tindakan hukum apabila pihak Lion Air
melakukan kesalahan.
Berdasarkan hasil penelitian, detik.com dalam mengkonstruksi berita lebih
menonjolkan aspek-aspek sosial antara korban dengan pihak maskapai. Detik.com
lebih banyak memberi label negatif pada maskapai, sementara korban serta pihak
Basarnas maupun pihak yang membantu dalam proses evakuasi jatuhnya pesawat
Lion Air mendapatkan citra positif.

4.3. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian tersebut, maka dapat dipahami bahwa
setiap media memiliki pandangan yang berbeda dalam membingkai isu atau berita
yang sama karena pada umumnya setiap media mempunyai tujuan. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil konstruksi dan realitas yang ada terhadap berita “Jatuhnya
Pesawat Lion Air PK-LQP” pada detik.com periode 29 Oktober – 05 November
2018.

4.3.1 Media Online


Detik.com sebagai salah satu media online di Indonesia yang menyajikan
informasi kepada masyarakat luas dengan cepat. Masyarakat cukup mengakses
berita melalui portal online Detik.com. Dengan adanya media online, kita dapat
dengan mudah mencari kebutuhan informasi. Kita dapat mengakses informasi
dimanapun dan kapanpun dengan tersambung koneksi internet pada computer
maupun handphone.
Detik.com menseleksi isu tentang “Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP”
sebagai isu sosial. Karena narasumber pada berita “Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-
LQP”, detik.com mewawancari sumber yang berlatar belakang sosial seperti Ketua
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kepala Badan Meteorologi

65 Universitas Budi Luhur


Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Presiden Direktur Lion Air, pengamat
penerbangan, dan juga keluarga korban Lion Air PK-LQP.
Isu yang dimunculkan oleh detik.com ialah pesawat Lion Air yang jatuh
merupakan pesawat yang masih sangat baru (berita kesatu), BMKG memastikan
tidak ada masalah cuaca sebelum hingga saat pesawat Lion Air terbang (berita
kedua), pesawat Lion Air PK-LQP dilaporkan sempat mengalami masalah dan
manajemen menyatakan perbaikan sudah dilakukan sejak malam (berita ketiga),
beredar dokumen data pesawat Lion Air PK-LQP yang mengalami masalah
kerusakan (berita keempat), pihak korban menyatakan pihak Lion Air tidak pernah
menghubungi keluarga terkait belasungkawa atas korban pesawat Lion Air PK-
LQP (berita kelima). Kemudian aspek yang ditonjolkan pada kata atau kalimat dari
judul yang digunakan, ditambahkan dengan unsur foto narasumber sebagai
penguatan dalam menonjolkan aspek tertentu atas sebuah realitas.

4.3.2 Nilai Berita


Dalam pemberitaan tentang jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP terdapat nilai
berita yang menjadi acuan di detik.com dalam mencari berita. Nilai berita yang
terdapat dalam pemberitaan tersebut adalah sehubungan dengan pernyataan
Kementerian Perhubungan, Budi Karya Sumandi yang menyatakan ada dua
indikasi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP yakni faktor human error
atau kesalahan manusia dan juga faktor gangguan teknis pada pesawat, nilai berita
juga berhubungan dengan nyawa penumpang (korban) jatuhnya pesawat Lion Air,
penumpang yang meninggal dunia juga menyebabkan luka serta duka bagi keluarga
dan kerabat yang ditinggalkan.
Tahapan paling awal dari produksi berita adalah bagaimana mempresepsi
peristiwa/fakta yang akan diliput. Lalu dijadikan sebuah teks berita yang utuh.
Wartawan memiliki penafsirannya sendiri atas realitas dari suatu peristiwa yang
terjadi. Begitu pula dalam mengkontruksi hasil pemberitaan tentang jatuhnya
pesawat Lion Air PK-LQP di detik.com

66 Universitas Budi Luhur


4.3.3 Visualisasi Gambar
Foto bila diartikan sebagai gambaran visual yang dapat dicitrakan, maka foto
sumber utama berita yang ditampilkan detik.com memiliki arti tersendiri.
Detik.com menggunakan gambar/visual pesawat Lion Air untuk mengibaratkan sisi
pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang. Detik.com
mengibaratkan visual pesawat Lion Air yang sedang take off namun gagal mendarat
di Bandara Depati Amir sehingga pesawat jatuh nahas di perairan Karawang.
Detik.com juga menggunakan logo perusahaan Lion Air yaitu kepala singa
dengan sayap berwarna merah. Simbol kepala singa menjadi lambang semangat dan
keberanian, sedangkan sayap melambangkan jenis usaha penerbangan, dan
matahari merupakan kebutuhan bagi semua orang.56
Tampilan visual lain juga terdapat foto perairan di laut yang
memvisualisasikan bagaimana kondisi dan keadaan di perairan Karawang. Foto-
foto tersebut untuk memperkuat argumensi dari pemberitaan yang disampaikan
oleh media tersebut.

4.3.4 Analisis Framing


Menurut Entman dalam bukunya Eriyanto yang berjudul Analisis Framing
Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media menjelaskan analisis framing secara
sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas
(peristiwa, faktor, kelompok atau apa saja) dibingkai oleh media seperti Detik.com
yang mengkontruksi berita Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP.
Peneliti mengkaji konstuksi media online detik.com dalam berita Jatuhnya
Pesawat Lion Air PK-LQP dengan menggunakan frame yang dikemukakan oleh
Robert M. Entman, setelah melakukan analisis framing Robert M. Entman pada
lima teks berita yang diteliti ambil dari detik.com Periode 29 Oktober – 05
November 2018 mengenai pemberitaan Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP.

56https://m.liputan6.com/amp/3683392/makna-di-balik-seragam-pramugari-lion-air
diakses terakhir pada tanggal 16 Juni 2019 pada pukul 17.21 WIB.

67 Universitas Budi Luhur


4.3.5 Framing Robert M. Entman
Setelah melakukan analisis framing Robert M. Entman pada lima berita yang
diambil peneliti dalam media online detik.com edisi 29 Oktober – 05 November
2018. Selanjutnya peneliti akan membahas dua dimensi framing Robert M.Entman
yaitu seleksi isu dan penonjolan aspek yang terdapat dalam teks berita jatuhnya
pesawat Lion Air PK-LQP yang ditampilkan media online detik.com.
Entman melihat framing dalam dua dimensi besar: seleksi isu dan penonjolan
aspek-aspek tertentu dari realitas atau isu. Penonjolan adalah proses membuat
informasi menjadi leih bermakna, lebih menarik, berarti atau lebih diingat oleh
khalayak. Dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi isu
tertentu dengan mengabaikan isu yang lain; dan menonjolkan aspek dari isu;
tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana penempatan yang
mencolok (menempatkan di headline depan atau di headline belakang),
pengulangan, pemakaian grafis, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan
orang/peristiwa yang di beritakan.57
Detik.com dalam menonjolkan isu yang ingin disampaikan kepada khalayak
luas, menggunakan kata dan kalimat untuk mengkontruksi beritanya. Setiap media
menonjolkan isu suatu realita atau peristiwa dengan kata-kata yang mampu
membuat suatu opini dalam masyarakat dalam setiap pemberitaannya.

4.3.6 Seleksi Isu dan Penonjolan Aspek


Tabel 4.18
Seleksi Isu dan Penojolan Aspek Detik.com
Seleksi Isu Penonjolan Aspek
Masalah yang dikembangkan oleh 1. Pesawat (40 kali muncul)
detik.com adalah sebagai masalah 2. Jatuh (10 kali muncul)
sosial dengan jatuhnya pesawat Lion 3. Cuaca (10 kali muncul)
Air PK-LQP, kerusakan pada pesawat 4. Laporan (7 kali muncul)
Lion Air PK-LQP. 5. Bandara (6 kali muncul)
Karena Lion Air PK-LQP yang terbang 6. Lepas Landas (5 kali muncul)
menuju Pangkalpinang dan jatuh di 7. Penumpang (4 kali muncul)
perairan Karawang terdapat indikasi 8. Jumpa Pers (4 kali muncul)
gangguan teknis pesawat. Kata-kata tersebut sering muncul
dalam pemberitaan

57 Eriyanto, Op.Cit., Hlm. 221

68 Universitas Budi Luhur


1. Masih
2. Sangat
3. Baru
4. Berumur
5. Muda
6. Bergabung
7. Jajaran
8. Nahas
9. Hilang Kontak
10. Evakuasi
11. Perbaikan
12. Masalah
13. Relatif
14. Pantau
15. Penerbangan
16. Membahayakan
17. Layak
18. Terbang
19. Pendaratan
20. Turbulensi
21. Manajemen
22. Teknis
23. Kerusakan
24. Pemeriksaan
25. Petunjuk
26. Dokumen
27. Gangguan
28. Korban
29. Dukacita
30. Investigasi
31. Krisis
32. Empati
33. Keluarga
34. Pilot
35. Awak Kabin
36. Perairan
37. Misteri
38. Pengamat
39. Prosedur
40. Kewajiban
41. Kehilangan
42. Santunan
43. Memastikan
44. Bos
45. Sorot
46. Personel

69 Universitas Budi Luhur


47. Informasi
48. Membawa
49. Orang
50. Dewasa
51. Bayi
52. Anak-anak
53. Mengangkut
54. Bertolak
55. Pemeriksaan
56. Udara
57. Penyebab
58. Insiden
59. Serius
Kata-kata tersebut merupakan kata-
kata yang muncul dalam pemberitaan,
namun sekalinya muncul kata itu akan
mudah diingat oleh khalayak. Karena
kata-kata tersebut yang biasa
menggambarkan kata-kata sehari-hari
Berdasarkan analisis berita pada 5 berita yang terdapat pada media online
detik.com terkait jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP edisi 29 Oktober – 05
November 2018 detik.com melihat masalah ini ke dalam ranah sosial.
Penonjolan aspek detik.com pada berita “KNKT: Pesawat Lion Air yang
Jatuh Masih Sangat Baru” pada judul berita terdapat penonjolan kata. Menurut
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata “pesawat” berarti alat perkakas;
mesin; kapal terbang, kata “jatuh” berarti (terlepas dan) turun atau meluncur ke
bawah dengan cepat karena gravitasi bumi (baik ketika masih dalam gerakan turun
maupun sesudah sampai ke tanah dan sebagainya), kata “masih” berarti sedang
dalam keadaan belum selesai atau sedang berlangsung, kata “sangat” berarti
terlebih-lebih (halnya, keadaannya, dan sebagainya); amat; terlalu, kata “baru”
berarti belum pernah ada (dilihat) sebelumnya; belum lama selesai (dibuat,
diberikan). Detik.com ingin menyampaikan bahwa pesawat Lion Air PK-LQP yang
jatuh di perairan Karawang merupakan jajaran pesawat yang belum lama selesai
(dibuat) atau pesawat baru.
Selanjutnya penonjolan aspek dalam berita pertama detik.com yang dimulai
dari paragraf pertama.

70 Universitas Budi Luhur


Pesawat Lion Air yang jatuh laut utara Karawang, Jawa Barat, dinyatakan
masih berumur muda. Pesawat Boeing 737 MAX 8 itu baru bergabung
dengan Lion Air tahun ini.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata “pesawat” berarti alat
perkakas; mesin; kapal terbang, kata “jatuh” berarti (terlepas dan) turun atau
meluncur ke bawah dengan cepat karena gravitasi bumi (baik ketika masih dalam
gerakan turun maupun sesudah sampai ke tanah dan sebagainya), kata “berumur”
berarti mempunyai umur, kata “muda” berarti belum sampai setengah umur; belum
lama ada (berdiri dan sebagainya), kata “bergabung” berarti menjadi satu (dengan);
berkumpul menjadi satu. Detik.com ingin menyampaikan bahwa pesawat Lion Air
yang jatuh masih berumur muda. Pesawat tersebut baru bergabung dengan Lion Air
pada tahun 2018.
Selanjutnya dalam paragraf kedua terdapat tiga kata penonjolan yang masih
berkaitan dengan paragraf sebelumnya.
"Pesawat ini mulai masuk jajaran Lion Air Agustus 2018," kata Ketua
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono
dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat,
Senin (29/10/2018).

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata “pesawat” berarti alat
perkakas; mesin; kapal terbang, kata “jajaran” berarti baris; deret(an), kata “jumpa
pers” berarti pertemuan seseorang tokoh atau pejabat resmi dengan (beberapa)
wartawan yang diorganisasi untuk menyiarkan kebijakan, rencana, pekerjaan, dan
sebagainya tokoh atau pejabat resmi itu. Detik.com ingin menyampaikan bahwa
dalam jumpa pers, KNKT menyampaikan bahwa pesawat masuk ke deretan Lion
Air pada Agustus 2018.
Selanjutnya dalam paragraf ketiga terdapat lima kata penonjolan yang masih
berkaitan dengan paragraf sebelumnya.
Pesawat ini bernomor penerbangan JT-610. Pesawat ini lepas landas dari
Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada pukul 06.20 WIB. Selanjutnya,
pesawat itu hilang kontak pukul 06.33 WIB.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata “pesawat” berarti alat
perkakas; mesin; kapal terbang, kata “jajaran” berarti baris; deret(an), kata

71 Universitas Budi Luhur


“bernomor” berarti mempunyai nomor; ada nomornya, kata “penerbangan” berarti
proses/cara/perbuatan menerbangkan; perjalanan dengan pesawat terbang; lalu
lintas dengan pesawat terbang; segala sesuatu yang bertalian dengan lalu lintas
udara; perihal terbang dengan pesawat terbang, kata “lepas landas” berarti lepas
dari landasan; pada waktu bergerak meninggalkan landasan (tentang pesawat
terbang), kata “bandara” berarti bandar udara, kata “hilang kontak” berarti tidak ada
lagi hubungan satu dengan yang lain. Detik.com ingin menyampaikan bahwa
pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 telah lepas landas dari bandara
Soekarno-Hatta pada pukul 06.20 WIB. Pesawat hilang kontak pada pukul 06.33
WIB.
Selanjutnya dalam paragraf keempat terdapat dua kata penonjolan yang masih
berkaitan dengan paragraf sebelumnya.
"Jam terbangnya masih sekitar 800 flight hour. Jadi masih relatif sangat baru,
boleh dikatakan baru," kata Soerjanto.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata “relatif” berarti tidak
mutlak; nisbi, kata “baru” berarti belum lama selesai (dibuat, diberikan). Detik.com
ingin menyampaikan bahwa jam terbang pesawat masih sekitar 800. Sehingga
boleh dikatakan masih baru (dibuat).
Selanjutnya dalam paragraf terakhir terdapat empat kata penonjolan yang
masih berkaitan dengan paragraf sebelumnya.
Jumlah penumpang yang dibawa pesawat nahas itu adalah 189 penumpang.
Saat ini Personel Basarnas masih mengevakuasi pesawat itu.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata “penumpang” berarti
orang yang menumpang atau orang yang naik (kereta, kapal, dan sebagainya), kata
“nahas” berarti sial; celaka; malang (terutama dihubungkan dengan hari, bulan, dan
sebagainya yang dianggap kurang baik menurut perhitungan), kata “personel”
berarti pegawai; anak buah; awak (kapal, pesawat terbang, dan sebagainya), kata
“mengevakuasi” berarti melakukan evakuasi; memindahkan. Detik.com ingin
menyampaikan bahwa jumlah penumpang yang dibawa oleh pesawat malang
berjumlah 189 orang. Personel Basarnas masih melakukan evakuasi pesawat.
Selanjutnya berita detik.com “BMKG: Tak Ada Masalah Cuaca Sesaat
Sebelum Lion Air JT610 Jatuh” pada judul berita terdapat penonjolan kata.

72 Universitas Budi Luhur


Menurut KBBI kata “masalah” berarti sesuatu yang harus diselesaikan
(dipecahkan); soal; persoalan, kata “cuaca” berarti keadaan udara (tentang
temperatur, cahaya matahari kelembapan, kecepatan angin, dan sebagainya) pada
satu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas, kata “jatuh” berarti (terlepas
dan) turun atau meluncur ke bawah dengan cepat karena gravitasi bumi (baik ketika
masih dalam gerakan turun maupun sesudah sampai ke tanah dan sebagainya).
Detik.com ingin menyampaikan bahwa BMKG mengatakan tidak ada kendala
cuaca saat pesawat Lion Air jatuh.
Selanjutnya penonjolan aspek dalam berita kedua detik.com yang dimulai dari
paragraf pertama.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh saat terbang di
wilayah Karawang, Jawa Barat. BMKG memastikan tak ada masalah cuaca
sebelum hingga saat pesawat itu terbang.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata “pesawat” berarti


berarti alat perkakas; mesin; kapal terbang, kata “jajaran” berarti baris; deret(an),
kata “jatuh” berarti (terlepas dan) turun atau meluncur ke bawah dengan cepat
karena gravitasi bumi (baik ketika masih dalam gerakan turun maupun sesudah
sampai ke tanah dan sebagainya), kata “terbang” berarti bergerak atau melayang di
udara dengan tenaga sayap (tentang burung dan sebagainya) atau dengan tenaga
mesin (tentang pesawat terbang dan sebagainya), kata “masalah” berarti sesuatu
yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal; persoalan, kata “cuaca” berarti keadaan
udara (tentang temperatur, cahaya matahari kelembapan, kecepatan angin, dan
sebagainya) pada satu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas. Detik.com
ingin menyampaikan bahwa BMKG mengatakan tidak ada kendala cuaca saat
pesawat Lion Air jatuh.
Selanjutnya dalam paragraf kedua terdapat empat kata penonjolan yang masih
berkaitan dengan paragraf sebelumnya.
"Informasi kondisi cuaca saat pesawat itu take off pada ketinggian antara 10
ribu feet sampai 24 ribu feet itu arah angin dari barat laut dengan kecepatan 5
knot. Jadi ini relatif lemah, tidak ada masalah, dan dilaporkan tidak ada
kondisi cuaca signifikan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati via video
kepada wartawan, Senin (29/10/2018).

73 Universitas Budi Luhur


Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata “cuaca” berarti
keadaan udara (tentang temperatur, cahaya matahari kelembapan, kecepatan angin,
dan sebagainya) pada satu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas, kata
“ketinggian” berarti hal (keadaan dan sebagainya) tinggi, kata “masalah” berarti
sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal; persoalan. Detik.com ingin
menyampaikan bahwa BMKG mengatakan tidak ada kendala cuaca saat pesawat
Lion Air jatuh.
Selanjutnya dalam paragraf ketiga terdapat lima kata penonjolan yang masih
berkaitan dengan paragraf sebelumnya.
Dwikorita menyebut cuaca signifikan artinya cuaca yang membahayakan
saat penerbangan. Dia memastikan cuaca saat kejadian jatuhnya Lion Air JT
610 layak terbang. Dijelaskan dia, tidak ada juga awan kumulonimbus saat
kejadian itu.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata “cuaca” berarti


keadaan udara (tentang temperatur, cahaya matahari kelembapan, kecepatan angin,
dan sebagainya) pada satu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas, kata
“penerbangan” berarti proses/cara/perbuatan menerbangkan; perjalanan dengan
pesawat terbang; lalu lintas dengan pesawat terbang; segala sesuatu yang bertalian
dengan lalu lintas udara; perihal terbang dengan pesawat terbang, kata “layak”
berarti wajar; pantas; patut, kata “terbang” berarti bergerak atau melayang di udara
dengan tenaga sayap (tentang burung dan sebagainya) atau dengan tenaga mesin
(tentang pesawat terbang dan sebagainya). Detik.com ingin menyampaikan tidak
ada cuaca yang membahayakan saat penerbangan, bahkan pesawat wajar untuk
terbang juga tidak terdapat awan kumulonimbus yang bisa mengganggu
penerbangan.
Selanjutnya dalam paragraf keempat terdapat tiga kata penonjolan yang masih
berkaitan dengan paragraf sebelumnya.
"Maksudnya cuaca signifikan itu kondisi cuaca yang membahayakan yang
kami pantau baik sebelum pesawat take off, saat take off, bahkan diperkirakan
sampai akhir pendaratan itu tidak ada cuaca signifikan dan yang terakhir kami
juga mencatat tidak terjadi atau tidak ada indikasi adanya awan cb
(kumulonimbus). Awan cb itu awan yang biasanya menimbulkan turbulensi,"
sebut Dwikorita.

74 Universitas Budi Luhur


Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata “pantau” berarti
menengok; menjenguk; mengamati atau mengecek dengan cermat; terutama untuk
tujuan khusus; mengawasi; memonitor, kata “pendaratan” berarti proses atau cara
atau perbuatan mendarat atau mendaratkan, kata “turbulensi” berarti gerak bergolak
tidak teratur yang merupakan ciri gerak zat alir. Detik.com ingin menyampaikan
BMKG memantau cuaca sebelum pesawat Lion Air terbang sampai pesawat Lion
Air jatuh, tidak terdapat awan kumulonimbus saat pesawat jatuh.
Selanjutnya berita detik.com “Lion Air PK-LQP yang Jatuh: Semalam
Diperbaiki, Pagi Ini Terbang Lagi” pada judul berita terdapat penonjolan kata.
Menurut KBBI kata “jatuh” berarti (terlepas dan) turun atau meluncur ke bawah
dengan cepat karena gravitasi bumi (baik ketika masih dalam gerakan turun maupun
sesudah sampai ke tanah dan sebagainya), kata “diperbaiki” berarti pembetulan; hal
(hasil, perbuatan, usaha, dan sebagainya), kata “terbang” berarti bergerak atau
melayang di udara dengan tenaga sayap (tentang burung dan sebagainya) atau
dengan tenaga mesin (tentang pesawat terbang dan sebagainya). Detik.com ingin
menyampaikan Lion Air PK-LQP yang jatuh terdapat kerusakan sehingga
dilakukan perbaikan pada malam hari dan paginya terbang menuju Pangkalpinang.
Selanjutnya penonjolan aspek dalam berita ketiga detik.com yang dimulai dari
paragraf pertama.
Pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di
Karawang, Jawa Barat ternyata dilaporkan sempat mengalami masalah.
Manajemen Lion Air menyatakan perbaikan sudah dilakukan sejak malam
tadi.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata “manajemen” berarti


penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; pimpinan yang
bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi, kata “perbaikan”
berarti pembetulan; hal (hasil, perbuatan, usaha, dan sebagainya). Detik.com ingin
menyampaikan Lion Air PK-LQP yang jatuh terdapat kerusakan sehingga
dilakukan perbaikan pada malam hari
Selanjutnya dalam paragraf ketiga terdapat satu kata penonjolan yang masih
berkaitan dengan paragraf sebelumnya.

75 Universitas Budi Luhur


Semalam, pesawat tersebut bertolak dari Denpasar ke Jakarta. Berdasarkan
informasi yang didapatkan dari situs flightradar24.com, pesawat ini bertolak
22.21 WITA, padahal dijadwalkan take off pukul 19.30 WITA. Pesawat itu
landing di Jakarta pukul 22.56 WIB.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata “bertolak” berarti


berangkat berlayar; berangkat; pergi meninggalkan. Detik.com menjelaskan
pesawat Lion Air yang delay di penerbangan Denpasar menuju Jakarta.
Pada paragraf selanjutnya terdapat penonjolan kata yang masih berkaitan
dengan paragraf sebelumnya.
"Malam itu langsung dilakukan pemeriksaan dan perbaikan sesuai petunjuk
pabrik pesawat," tutur Edward.

Menurut KBBI kata “pemeriksaan” berarti lihat dengan teliti, kata “perbaikan”
berarti pembetulan; hal (hasil, perbuatan, usaha, dan sebagainya), kata “petunjuk”
berarti buku yang berisikan keterangan dan petunjuk praktis untuk melakukan
(melaksanakan, menjalankan) sesuatu. Detik.com ingin menyampaikan pesawat
Lion Air memeriksa dengan teliti perbaikan pesawat sesuai dengan buku panduan
dari pabrik pesawat (boeing).
Selanjutnya berita keempat detik.com “Ini Dugaan Masalah Lion Air PK-
LQP di Malam Sebelum Jatuh di Karawang” pada judul berita terdapat
penonjolan kata. Menurut KBBI kata “dugaan” berarti hasil dari perbuatan
menduga; sangkaan; perkiraan; taksiran, kata “masalah” berarti sesuatu yang harus
diselesaikan (dipecahkan); soal; persoalan, kata “jatuh” berarti (terlepas dan) turun
atau meluncur ke bawah dengan cepat karena gravitasi bumi (baik ketika masih
dalam gerakan turun maupun sesudah sampai ke tanah dan sebagainya). Detik.com
ingin menyampaikan dugaan masalah pada pesawat Lion Air PK-LQP saat terbang
dari Denpasar menuju ke Jakarta.
Selanjutnya penonjolan aspek dalam berita keempat detik.com yang dimulai
dari paragraf pertama.
Di malam sebelum insiden jatuh, pesawat Lion Air PK-LQP sempat
dilaporkan mengalami masalah dalam penerbangan dari Denpasar ke
Jakarta. Lion Air menyatakan persoalan sudah diatasi, namun penyebab
insiden jatuh di pagi harinya masih jadi misteri.

76 Universitas Budi Luhur


Menurut KBBI kata “insiden” berarti peristiwa (khususnya yang kurang
penting dalam hubungannya dengan peristiwa lainnya yang lebih besar); kejadian,
kata “misteri” berarti sesuatu yang masih belum jelas (masih menjadi teka-teki;
masih belum terbuka rahasianya). Detik.com ingin menyampaikan Lion Air PK-
LQP yang jatuh terdapat kerusakan sehingga dilakukan perbaikan pada malam hari
walaupun telah perbaikan sudah dilakukan namun jatuhnya pesawat di pagi hari
masih menjadi teka-teki.
Selanjutnya dalam paragraf ketujuh terdapat satu kata penonjolan yang masih
berkaitan dengan paragraf sebelumnya.
Tak lama setelah insiden jatuh ini, beredar dokumen log book Lion Air PK-
LQP saat menempuh perjalanan dari Denpasar menuju Jakarta. Berdasarkan
data yang ada di log book tersebut, kerusakan di pesawat dianggap cukup
serius.

Menurut KBBI kata “dokumen” berarti surat yang tertulis atau tercetak yang
dapat dipakai sebagai bukti keterangan (seperti akta kelahiran, surat nikah, surat
perjanjian); barang cetakan atau naskah karangan yang dikirim melalui pos;
rekaman suara, gambar dalam film, dan sebagainya yang dapat dijadikan bukti
keterangan, kata “kerusakan” berarti perihal rusak; menderita rusak (kecelakaan),
kata “serius” berarti sungguh-sungguh; tidak bergurau; gawat; genting. Detik.com
ingin menyampaikan bahwa beredar bukti keterangan dokumen log book Lion Air
PK-LQP pada perjalanan dari Denpasar ke Jakarta. Berdasarkan data tersebut
kerusakan pesawat cukup gawat.
Selanjutnya berita kelima detik.com “Pihak Korban Sorot Bos Lion Air:
Jangankan Empati, Telepon Pun Tidak” pada judul berita terdapat penonjolan
kata. Menurut KBBI kata “korban” berarti orang, binatang, dan sebagainya yang
menjadi menderita (mati dan sebagainya) akibat suatu kejadian, perbuatan jahat,
dan sebagainya, kata “sorot” berarti tanggapan (atas ucapan, gagasan, dan
sebagainya), kata “bos” berarti pemimpin; ketua, kata “empati” berarti keadaan
mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam
keadaan perasaan atau pemikiran yang sama dengan orang kelompok lain.
Detik.com ingin menyampaikan perasaan keluarga korban terhadap
staf/tim/direktur Lion Air yang tidak berempati terhadap mereka.

77 Universitas Budi Luhur


Selanjutnya penonjolan aspek dalam berita keempat detik.com yang dimulai
dari paragraf pertama.
"Saya ingin memberi perhatian kepada Pak Rusdi Kirana dan tim. Pada saat
krisis, saya tidak pernah dihubungi oleh pihak Lion. Jangankan empati,
menelepon pun tidak," ucapnya di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin
(5/11/2018).
Menurut KBBI kata “perhatian” berarti tertujunya perhatian kepada sesuatu;
tidak terpecah-pecah, kata “krisis” berarti keadaan yang genting; kemelut; keadaan
suram. Detik.com ingin menyampaikan korban ingin agar pihak Lion Air memberi
mereka perhatian karena pada saat kemelut pihak Lion tidak menghubungi
keluarga. Seharusnya Lion Air berempati terhadap keluarga korban.

78 Universitas Budi Luhur


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV yang bertujuan
untuk mengetahui pembingkaian di media online detik.com mengenai
pembingkaian pemberitaan terkait jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP edisi 29
Oktober – 05 November 2018 menggunakan analisis framing Robert M. Entman
sebagai alat untuk menganalisis objek penelitian berupa teks berita detik.com
mengenai jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP.
Peneliti menganalisis, detik.com kontra terhadap berita jatuhnya pesawat Lion
Air PK-LQP. Detik.com dalam mengkonstruksi berita lebih menonjolkan aspek-
aspek sosial antara korban dengan pihak maskapai. Detik.com memberi label
negatif kepada maskapai Lion Air, sementara korban serta pihak Basarnas
mendapatkan citra positif. Basarnas dijadikan pahlawan karena membantu evakuasi
pesawat Lion Air PK-LQP.

5.2 Saran
Berdasarkan pada kegiatan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa misalnya
terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini, berdasarkan hal tersebut peneliti
mencoba untuk memberikan saran agar dapat bermanfaat bagi penelitian
selanjutnya.

5.2.1 Saran Teoritis


A. Penelitian yang ingin menggunakan analisis framing khususnya analisis
framing Robert M. Entman agar memilih pemberitaan yang sedang ramai
dibicarakan dan diperdebatkan agar lebih mudah melihat sisi-sisi mana saja
yang ditonjolkan dan dihilangkan dalam pemberitaan tersebut.

79 Universitas Budi Luhur


B. Setelah mendapatkan masalah (berita) yang ingin diteliti, peneliti harus
menentukan inti dari masalah tersebut, guna memudahkan peneliti dalam
melihat bingkai yang ingin dikembangkan oleh media tersebut.
C. Apabila tujuan penelitian ingin melihat perbandingan media dalam
membingkai suatu isu. Penelitian dapat menggunakan dua media agar
mudah melihat pembingkaiannya.
D. Penelitian ini dapat diteruskan dengan paradigma lain seperti paradigma
kritis, agar dapat membongkar ideologi detik.com dan menjawab mengapa
detik.com memilih mengembangkan bingkai tersebut dan menonjolkan
fakta-fakta seperti itu.

5.2.2 Saran Praktis


A. Media massa, khususnya media online seharusnya dapat memberitakan
peristiwa sesuai fakta dilapangan, dimana informasi yang diberikan kepada
khalayak adalah informasi seutuhnya tanpa ada campur tangan dari pihak
yang tidak bertanggungjawab atau tanpa ada fakta dan informasi yang
ditutupi.
B. Masyarakat harus bisa memilah-milah media massa yang dapat lebih
dipercaya dalam membuat pemberitaannya, sehingga masyarakat tidak
terpancing dengan adanya berita-berita yang belum jelas, yang dapat
merugikan masyarakat baik moril maupun materil.
C. Sudah saatnya masyarakat harus kritis dan tidak mudah percaya dalam
menerima informasi dan berita, karena suatu peristiwa yang menjadi sebuah
berita tidak lepas dari kepentingan media tersebut, pada dasarnya media
adalah agen konstruksi dimana peristiwa adalah hasil proses dari konstruksi
realitas yang selalu melibatkan pandangan, ideologi dan nilai-nilai dari
wartawan serta media, bagaimana realitas itu dijadikan berita sangat
tergantung pada bagaimana fakta itu dipahami dan dimaknai oleh media
tersebut.

80 Universitas Budi Luhur


DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta

Azmi, Khaerul. 2014. Filsafat Ilmu Komunikasi. Tangerang: Indigo Media

Dewi, Liza Ratna. 2008. Teori Komunikasi Pemahaman dan Penerapan. Jakarta:
Renata Pratama Media

Eriyanto. 2017. Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.


Yogyakarta: LKiS Group

Kriyantono, Rachmat. 2014. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana


Prenamedia Group

Kusumaningrat, Hikmat & Kusumaningrat Purnama. 2009. Jurnalistik Teori dan


Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa Mcquail. Jakarta: Salemba


Humanika

Moleong, J. Lexy. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Nimmo, Dan. 2011. Komunikasi Politik: Komunikasi Politik: Komunikator,


Pesan, dan Media. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nurudin. 2015. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers

Rosmawaty. 2010. Mengenal Ilmu Komunikasi. Bandung: Widya Padjajaran

Ruslan, Rosady. 2012. Manajemen public relations & media komunikasi. Jakarta:
Rajawali Pers

Salim, Agus. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta:


Tiarawacana

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Suryawati, Indah. 2014. Jurnalistik Suatu Pengantar: Teori & Praktik. Bogor:
Ghalia
Syamsul, Asep & Romli. 2014. Jurnalistik Online Panduan Praktis Mengelola
Media Online. Bandung: Nuansa Cendikia

Tamburaka, Apriadi. 2013. Agenda Setting Media Massa. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada.

Wendratama, Engelbertus. 2017. Jurnalisme Online Panduan Membuat Konten


Online yang Berkualitas dan Menarik. Bandung: Mizan Media Utama

Skripsi Terdahulu

Prayogi, Ichsan Adil. 2015. Pembingkaian Berita Kecelakaan Pesawat Air Asia
QZ8501 oleh Koran “Kompas dan Radar Banten” (Analisis Framing N.
Entman Pada Koran dan Radar Banten Periode 30 Desember 2014 – 13
Januari 2015). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Skripsi.

Ravika, Ravenna. 2015. Analisis Framing Pada Pemberitaan Kecelakaan Pesawat


Air Asia QZ8501 (Analisis Framing Robert Entman Pada Pemberitaan
Kecelakaan Pesawat Air Asia QZ8501 di Detik.com). Universitas
Telkom, Skripsi.

Zamhari. 2015. Jurnalisme Bencana SKH Republika Dalam Musibah Jatuhnya


Pesawat Air Asia QZ8501. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Skripsi.

Website

www.alexa.com, Akses terakhir pada tanggal 02 November 2018 pada pukul


07:36 WIB.

https://news.detik.com/berita/d-4277555/ini-rute-terakhir-lion-air-jt-610-yang-
terlacak-sebelum-jatuh, Akses terakhir pada tanggal 29 Oktober 2018 pada pukul
19:39 WIB.

https://news.detik.com/berita/d-4277595/knkt-pesawat-lion-air-yang-jatuh-masih-
sangat-baru, Akses terakhir pada tanggal 29 Oktober 2018 pada pukul 19:42 WIB.

https://www.liputan6.com/global/read/3679982/ini-yang-terjadi-pada-13-menit-
krusial-sebelum-lion-air-jt-610-jatuh, Akses terakhir pada tanggal 30 Oktober
2018 pada pukul 15:18 WIB.

www.detik.com, Akses terakhir pada tanggal 02 April 2019 pada pukul 10:36
WIB.

https://kbbi.web.id/jumpa, Akses terakhir pada tanggal 11 Mei 2019 pada pukul


15.30 WIB.
https://kbbi.web.id/lepas, Akses terakhir pada tanggal 11 Mei 2019 pada pukul
15:34 WIB.

https://kbbi.web.id/nahas, Akses terakhir pada tanggal 11 Mei 2019 pada pukul


15:35 WIB.

https://kbbi.web.id/layak, Akses terakhir pada tanggal 11 Mei 2019 pada pukul


16:10 WIB.

https://kbbi.web.id/turbulensi, Akses terakhir pada tanggal 11 Mei 2019 pada


pukul 16:14 WIB.

https://kbbi.web.id/tolak, Akses terakhir pada tanggal 23 Mei 2019 pada pukul


07.43 WIB.

https://kbbi.web.id/ganggu, Akses terakhir pada tanggal 23 Mei 2019 pada pukul


07.45 WIB.

https://kbbi.web.id/lapor, Akses terakhir pada tanggal 23 Mei 2019 pada pukul


07.45 WIB.

https://kbbi.web.id/rusak, Akses terakhir pada tanggal 23 Mei 2019 pada pukul


08.12 WIB.

https://kbbi.web.id/dokumen, Akses terakhir pada tanggal 23 Mei 2019 pada


pukul 08.15 WIB.

https://kbbi.web.id/selamat, Akses terakhir pada tanggal 23 Mei 2019 pada pukul


08. 16 WIB.

https://kbbi.web.id/prosedur, Akses terakhir pada tanggal 23 Mei 2019 pada pukul


08. 16 WIB.

https://kbbi.web.id/empati, Akses terakhir pada tanggal 23 Mei 2019 pada pukul


08. 20 WIB.

https://kbbi.web.id/krisis, Akses terakhir pada tanggal 23 Mei 2019 pada pukul


08. 20 WIB.

https://kbbi.web.id/provokasi, Akses terakhir pada tanggal 23 Mei 2019 pada


pukul 08.22 WIB.

https://kbbi.web.id/dukacita, Akses terakhir pada tanggal 23 Mei 2019 pada pukul


08.24 WIB.
https://kbbi.web.id/santun, Akses terakhir pada tanggal 23 Mei 2019 pada pukul
08.25 WIB.

https://m.liputan6.com/amp/3683392/makna-di-balik-seragam-pramugari-lion-air,
Akses terakhir pada tanggal 16 Juni 2019 pada pada pukul 17.21 WIB.
LAMPIRAN
Lampiran 1 (Berita 1 Detik.com)

Senin 29 Oktober 2018, 10:19 WIB


KNKT: Pesawat Lion Air yang Jatuh Masih Sangat Baru
Nur Azizah Rizki - detikNews

l
lustrasi oleh Bagus S Nugroho

Jakarta - Pesawat Lion Air yang jatuh laut utara Karawang, Jawa Barat,
dinyatakan masih berumur muda. Pesawat Boeing 737 MAX 8 itu baru bergabung
dengan Lion Air tahun ini.

"Pesawat ini mulai masuk jajaran Lion Air Agustus 2018," kata Ketua Komite
Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono dalam jumpa
pers di Kantor Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin
(29/10/2018).

Pesawat ini bernomor penerbangan JT-610. Pesawat ini lepas landas dari Bandara
Soekarno-Hatta, Banten, pada pukul 06.20 WIB. Selanjutnya, pesawat itu hilang
kontak pukul 06.33 WIB.

"Jam terbangnya masih sekitar 800 flight hour. Jadi masih relatif sangat baru,
boleh dikatakan baru," kata Soerjanto.

Jumlah penumpang yang dibawa pesawat nahas itu adalah 189 penumpang. Saat
ini Personel Basarnas masih mengevakuasi pesawat itu.
(dnu/tor)
Lampiran 2 (Berita 2 Detik.com)

Senin 29 Oktober 2018, 11:21 WIB


BMKG: Tak Ada Masalah Cuaca Sesaat Sebelum Lion Air JT 610 Jatuh
Gibran Maulana Ibrahim - detikNews

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang hilang kontak. (Pradita


Utama/detikcom)

Jakarta - Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh saat terbang
di wilayah Karawang, Jawa Barat. BMKG memastikan tak ada masalah cuaca
sebelum hingga saat pesawat itu terbang.

"Informasi kondisi cuaca saat pesawat itu take off pada ketinggian antara 10
ribu feet sampai 24 ribu feet itu arah angin dari barat laut dengan kecepatan 5
knot. Jadi ini relatif lemah, tidak ada masalah, dan dilaporkan tidak ada kondisi
cuaca signifikan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati via video kepada
wartawan, Senin (29/10/2018).

Dwikorita menyebut cuaca signifikan artinya cuaca yang membahayakan saat


penerbangan. Dia memastikan cuaca saat kejadian jatuhnya Lion Air JT 610 layak
terbang. Dijelaskan dia, tidak ada juga awan kumulonimbus saat kejadian itu.

"Maksudnya cuaca signifikan itu kondisi cuaca yang membahayakan yang kami
pantau baik sebelum pesawat take off, saat take off, bahkan diperkirakan sampai
akhir pendaratan itu tidak ada cuaca signifikan dan yang terakhir kami juga
mencatat tidak terjadi atau tidak ada indikasi adanya awan cb (kumulonimbus).
Awan cb itu awan yang biasanya menimbulkan turbulensi," sebut Dwikorita.

BMKG mendapat informasi, pada saat pesawat jatuh, ketinggian terbang masih di
bawah 10 ribu kaki.

"Ya, jadi kami mendapat informasi lost contact itu ketinggian pesawat belum
mencapai 10 ribu feet. Pada ketinggian itu kecepatan angin 5 knot," sebut
Dwikorita.

Pesawat itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 06.10 WIB dan
seharusnya mendarat di Bandar Udara Depati Amir di Pangkalpinang pukul 07.10
WIB. KNKT mengatakan pesawat Boeing 737 MAX 8 yang baru bergabung
dengan Lion Air pada 2018 mengangkut 189 penumpang.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan pesawat membawa 189 orang. "178
dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 6 awak kabin," kata Soerjanto dalam
jumpa pers Basarnas dan KNKT, Jakarta, Senin (29/10).
(gbr/tor)
Lampiran 3 (Berita 3 Detik.com)

Senin 29 Oktober 2018, 15:25 WIB


Lion Air PK-LQP yang Jatuh: Semalam Diperbaiki, Pagi Ini Terbang Lagi
Muhammad Fida Ul Haq - detikNews

Presiden Lion Air Edward Sirait/Foto: Ari Saputra

Jakarta - Pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang
jatuh di Karawang, Jawa Barat ternyata dilaporkan sempat mengalami masalah.
Manajemen Lion Air menyatakan perbaikan sudah dilakukan sejak malam tadi.

Semalam, pesawat tersebut bertolak dari Denpasar ke Jakarta. Berdasarkan


informasi yang didapatkan dari situs flightradar24.com, pesawat ini bertolak 22.21
WITA, padahal dijadwalkan take off pukul 19.30 WITA. Pesawat itu landing di
Jakarta pukul 22.56 WIB.

"Pesawat ini terakhir terbang dari Denpasar menuju Cengkareng, dalam posisi
dirilis untuk terbang. Memang ada laporan mengenai masalah teknis dan masalah
teknis ini sudah dikerjakan sesuai dengan prosedur maintenance yang dikeluarkan
oleh pabrikan pesawat," ujar Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait dalam
konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin
(29/10/2018).

Edward mengatakan kondisi pesawat dari Denpasar ke Jakarta dalam kondisi


baik. Apabila ada masalah, lanjutnya, tidak mungkin pesawat itu diizinkan
terbang.

"Kalau dia rusak tidak mungkin dirilis terbang dari Denpasar, iya. Cuma memang
benda bergerak sebagaimana kita ketahui akan bisa mengalami gangguan setelah
dia mendarat, hanya ketika dia mendarat adalah laporan dari awak pesawat itu
langsung kita kerjakan itu yang kita lakukan," tutur Edward.

"Malam itu langsung dilakukan pemeriksaan dan perbaikan sesuai petunjuk pabrik
pesawat," tutur Edward.
Keesokan harinya, Senin (29/10) pagi tadi, sekitar pukul 06.20 WIB, pesawat itu
sudah lepas landas dengan rute Jakarta-Pangkalpinang. Sekitar 13 menit di udara,
pesawat hilang kontak, kemudian dinyatakan jatuh di perairan Karawang.
(fjp/tor)
Lampiran 4 (Berita 4 Detik.com)

Selasa 30 Oktober 2018, 11:39 WIB


Ini Dugaan Masalah Lion Air PK-LQP di Malam Sebelum Jatuh di Karawang
Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Foto: Lion Air PK LQP yang jatuh (Dokumentasi Lion Air)

Jakarta - Di malam sebelum insiden jatuh, pesawat Lion Air PK-LQP sempat
dilaporkan mengalami masalah dalam penerbangan dari Denpasar ke Jakarta. Lion
Air menyatakan persoalan sudah diatasi, namun penyebab insiden jatuh di pagi
harinya masih jadi misteri.

Permasalahan di Lion Air PK-LQP ini diungkap langsung oleh Presiden Direktur
Lion Air Edward Sirait dalam konferensi pers, Senin (29/10/2018). Kendala
muncul saat Lion Air PK-LQP tengah terbang dari Denpasar ke Jakarta pada
Minggu (28/10) malam.

"Pesawat ini terakhir terbang dari Denpasar menuju Cengkareng, dalam posisi
dirilis untuk terbang. Memang ada laporan mengenai masalah teknis dan masalah
teknis ini sudah dikerjakan sesuai dengan prosedur maintenance yang dikeluarkan
oleh pabrikan pesawat," ujar Edward.

Edward mengatakan kondisi pesawat dari Denpasar ke Jakarta dalam kondisi


baik. Apabila ada masalah, lanjutnya, tidak mungkin pesawat itu diizinkan
terbang.

"Kalau dia rusak tidak mungkin dirilis terbang dari Denpasar, iya. Cuma memang
benda bergerak sebagaimana kita ketahui akan bisa mengalami gangguan setelah
dia mendarat, hanya ketika dia mendarat adalah laporan dari awak pesawat itu
langsung kita kerjakan itu yang kita lakukan. Malam itu langsung dilakukan
pemeriksaan dan perbaikan sesuai petunjuk pabrik pesawat," tutur Edward.
Keesokan harinya, Senin (29/10) pagi tadi, sekitar pukul 06.20 WIB, pesawat itu
sudah lepas landas dengan rute Jakarta-Pangkalpinang. Sekitar 13 menit di udara,
pesawat hilang kontak, kemudian dinyatakan jatuh di perairan Karawang.
Tak lama setelah insiden jatuh ini, beredar dokumen log book Lion Air PK-LQP
saat menempuh perjalanan dari Denpasar menuju Jakarta. Berdasarkan data yang
ada di log book tersebut, kerusakan di pesawat dianggap cukup serius.

Foto: Log book penerbangan Lion Air PK-LQP pada Minggu (28/10)
malam

Permasalahan muncul pada panel navigasi yang ada di sisi kapten pilot. Adapun
untuk panel navigasi di sisi co-pilot tak mengalami gangguan. Merujuk pada
informasi di log book tersebut, pesawat terbang dengan mengandalkan panel
navigasi milik kopilot.

"Apa yang terjadi menurut yang beredar di log book itu, segera setelah take off
dari Denpasar, panel di sebelah kiri punya kapten pilot mengalami kerusakan.
Seharusnya yang dilakukan adalah segera kembali ke bandara asal karena yang
mati itu masuk kategori 'no go item'. Tapi pilot tetap memilih ke Soekarno Hatta,"
tutur pengamat penerbangan Alvin Lie.

Apapun persoalan di Lion Air PK-LQP di Minggu malam, pesawat tersebut bisa
landing dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta. Persoalan yang muncul di
pesawat itu, menurut manajemen Lion Air, sudah diperbaiki sesuai prosedur.
(fjp/tor)
Lampiran 5 (Berita 5 Detik.com)

Senin 05 November 2018, 12:00 WIB


Pihak Korban Sorot Bos Lion Air: Jangankan Empati, Telepon Pun Tidak
Samsudhuha Wildansyah - detikNews

Ilustrasi (Pradita Utama/detikcom)


Jakarta - Orang tua Shandy Johan Ramadhan mempertanyakan
ketidakhadiran Lion Air pada saat awal kabar pesawatnya jatuh. Shandy
merupakan jaksa fungsional Kejaksaan Negeri Bangka Selatan yang menjadi
salah satu penumpang pesawat JT 610 tersebut.

"Saya ingin memberi perhatian kepada Pak Rusdi Kirana dan tim. Pada saat krisis,
saya tidak pernah dihubungi oleh pihak Lion. Jangankan empati, menelepon pun
tidak," ucapnya di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).

Hal itu disampaikannya saat tanya-jawab dengan Menteri Perhubungan (Menhub)


Budi Karya Sumadi, Kabasarnas Marsdya M Syaugi, Ketua KNKT Soerjanto
Tjahjono, Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi, dan beberapa perwakilan
lainnya. Mereka sebelumnya memberikan paparan mengenai kecelakaan itu,
termasuk proses evakuasi dan sebagainya.

"Kalau Lion mempresidentasikan uang itu kewajiban Lion. Tapi sekarang ini
kami keluarga perlu dirangkul. Tidak ada telepon itu yang jadi permasalahan.
Kami kehilangan anak kami," ucapnya.

"Saya tidak ingin jadi provokasi," imbuhnya.


Selain itu, orang tua Shandy mengapresiasi tim SAR gabungan. Dia juga meminta
pemerintah dapat mendorong KNKT segera mendapatkan hasil investigasi
penyebab jatuhnya pesawat itu.

"Ini atas pribadi kami mungkin ada kesamaan keluhan yang bisa dilengkapi, saya
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada tim Basarnas dan tim lain, kami
tersanjung begitu cepatnya Bapak-bapak datang," ucapnya.

Pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 itu jatuh di
perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 Oktober 2018.
Pesawat berjenis Boeing 737 Max 8 itu membawa 189 orang, termasuk pilot,
kopilot, dan awak kabin.

Pada Selasa (30/10), pendiri Lion Group, Rusdi Kirana, menemui keluarga korban
di Hotel Ibis. Rusdi menyampaikan dukacita atas jatuhnya Lion Air JT 610 itu.

Sementara itu, Direktur Operasional Lion Group I Putu Wijaya mengatakan setiap
keluarga korban mendapatkan uang sekitar Rp 1,25 miliar dan beberapa santunan
lainnya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun
2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara.
(dhn/tor)

Anda mungkin juga menyukai