Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan respon klien yang
dianalisa dan diidentifikasi dapat menunjukkan adanya gangguan pada status
kesehatan yang dialami klien serta dapat diselesaikan secara mandiri, kolaborasi
serta edukasi oleh penulis.
Setelah dilakukan pengkajian melalui pengumpulan data, mengklasifikasikan
dan menganalisa data didapatkan beberapa masalah keperawatan yang menjadi
diagnosa keperawatan. Adapun diagnosa yang penulis dapatkan melalui
pengkajian yaitu:
1. Diagnosa Kurang Pengetahuan berhubungan dengan ketidakpahaman
proses dan pengobatan penyakit.
Kurang Pengetahuan berhubungan dengan ketidakpahaman
proses dan pengobatan penyakit dengan data subjektif klien
mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit klien dan cara
mengobatinya, klien juga mengatakan kurang mendapatkan
informasi tentang kesehatan, dengan data objektifnya klien
tampak bingung, klien tampak pucat dengan hasil EKG
menunjukan adanya ST Elevasi, TD : 190/120 mmhg, RR
30x/mnt, T 37 o C, N : 110x/mnt.

B. Intervensi
Menurut Asmadi (2010), sebelum menentukan intervensi keperawatan harus
ditentukan tujuan dilakukan tindakan sehingga rencana tindakan dapat
diselesaikan dengan metode smart yaitu spesifik adalah rumusan tujuan yang
harus jelas dan khusus Measurable adalah tujuan yang dapat diukur, Achierable
adalah tujuan yang dapat diterima, dicapai dan ditetapkan bersama klien, rasional
adalah tujuan dapat tercapai dan nyata dan time harus ada target waktu.

84
85

Tindakan keperawatan yang dilaksanakan kelompok sesuai dengan rencana


keperawatan yang ditetapkan. Sebelum melakukan tindakan, kami membuat
rencana keperawatan dan setiap kali berinteraksi dengan klien kami
mengevaluasi kemampuan klien sesuai kriteria hasil dan indikator yang telah
kami buat. Tindakan keperawatan yang dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan
yaitu shift pagi, sore, malam. Tindakan keperawatan dilakukan dalam waktu 3
hari karena keterbatasan waktu dan intervensi tetap dilanjutkan dengan perawat
ruangan.
Intervensi yang akan dilakukan untuk diagnosa kurang pengetahuan
berhubungan dengan ketidakpahaman proses dan pengobatan penyakit
yang terdiri dari: Menilai pengetahuan sebelumnya tentang penyebab angina,
prosedur diagnose, rencana pengobatan dan faktor resiko terjadinya penyakit
arteri coroner, Dorong untuk menghindari faktor resiko serangan angina, seperti
kerja fisik, stress emosional, Diskusikan langkah yang diambil jika terjadi
serangan angina, Dorong pasien untuk menghitung nadi sendiri selama
beraktivitas.

C. Implementasi
Pada tahap implementasi atau pelaksanaan, penulis menyesuaikan dengan
rencana intervensi yang mengacu pada rumusan masalah dan rencana tindakan
yang telah ditetapkan dengan melibatkan keluarga dan melakukan kerjasama
dengan tim medis lain.
Implementasi yang dilakukan pada diagnosa kurang pengetahuan yaitu
terdiri dari : Memberikan informasi tentang angina pectoris merupakan tahap
pembelajaran kepada klien dan keluarga klien. Menyiapkan pasien untuk
menghilangkan rasa takut dan cemas pada pasien ketika tidak tahu apa yang
harus dilakukan jika terjadi serangan. Membiarkan pasien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang dapat dimodifikasikan untuk menghindari stress serangan jantung.

D. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan setiap selasai melakukan tindakan dan
dilakukan evaluasi ulang ke pasien sebelum dilakukan pertukaran shift. Evaluasi
86

yang kami lakukan sesuai dengan teoritis yakni berdasakan analisis SOAP
(Subjektif, Objektif, Analisis dan Planning).
Pada hari kedua planning pada diagnosa kurang pengetahuan dilanjutkan
karena ada masalah yang belum teratasi yaitu : memberikan informasi terkait
penyakit dan pengobatannya. Dan mengajarkan teknik relaksasi untuk
mengurangi kecemasan dan rasa takut terhadap pasien.
Maka pada hari ketiga intervensi masih dilanjutkan, dan pada hari ke tiga
intervensi di hentikan karena masalah sudah teratasi dan dilanjutkan dengan
perawat ruangan.

Anda mungkin juga menyukai