Disusun Oleh
KEPANJEN MALANG
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui mengenai pesawat sinar x konvensional
1.3.2 Dapat mengetahui perkembangan pesawat sinar x konvenional
1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dari makalah ini adalah wawasan yang dapat dijadikan
referensi dan sumber pengetahuan mengenai pesawat sinar-x dan perkembangannya.mulai
dari manual processing, Computed Radiography (CR), dan Digital Radiography (DR)
1.5
BAB II
ISI
Pesawat Sinar-X konvensional adalah salah satu jenis pesawat Sinar-X yang
digunakan untuk radiografi. Arti konvensional di sini, menunjukkan jenis pesawat dari
pergerakannya, dimana pesawat konvensional pergerakannya terbatas pada stasionernya
dan bedanya dgn pesawat mobile tidak dapat berpindah dari suatu ruangan keruangan lain.
1. Fungsi
Digunakan pada pasien yang bisa diajak kerja sama, dengan kata lain pasien bisa
atau mampu di periksa di kamar pemeriksaan.
2. Kapasitas
Kapasitasnya tinggi sehingga dapat digunakan dalam berbagai variasi mA.
3. Tingkat keawetan
Lebih awet karena dapat digunakan dalam berbagai variasi mA yang membuat
pesawat terpelihara keawetannya.
4. Kenyamanan dalam digunakan radiographer
Lebih nyaman karena lebih mudah digunakan.
5. Penggunaan faktor eksposi
Faktor eksposi yang digunakan tinggi, sehingga memungkinkan pemeriksaan pada
seluruh bagian tubuh dan juga dapat dilakukan pemeriksaan menggunakan contrass
media dan fluoroskopi
a. Kaset
b. Imaging plate
c. Read (pembacaan)
d. Erasure (penghapusan)
PERBEDAAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pesawat sinar-x atau pesawat Rontgen merupakan salah satu alat yang digunakan
untuk melakukan diagnose medis yang memanfaatkan sinar-x. Pada dasarnya pesawat
sinar-x terdiri dari bagian utama, yaitu tabung sinar-x, sumber tegangan tinggi (HV), dan
unit pengatur.
Pesawat Sinar-X konvensional adalah salah satu jenis pesawat Sinar-X yang
digunakan untuk radiografi. Arti konvensional di sini, menunjukkan jenis pesawat dari
pergerakannya, dimana pesawat konvensional pergerakannya terbatas pada stasionernya
dan bedanya dgn pesawat mobile tidak dapat berpindah dari suatu ruangan keruangan
lain.
Perkembangan pesawat sinar-x konvensional awalnya berbasis manual processing
dengan menggunakan tenaga manusia yang melalui beberapa proses yaitu
:Developer ( pembangkitan ) ; Rinsing ( pembilasan ) ; Fixing ( penetapan ) ; Washing
( pencucian ) ; dan Drying ( pengeringan ). Lalu menjadi automatic processing yang
hampir sama dengan manual processing hanya perbedaannya pada prosesnya tidak
mengalami proses rinsing ( pembilasan ), menggunakan tenaga mesin . Namun belum lama
berkembang, automatic processing pun mulai di tinggalkan. Penyebabnya adalah
perkembangan teknologi computer yang fluktuatif. Alasan mengapa radiologi bealih ke
Digital yaitu : Efisien tempat, sebab setiap pasien memiliki berkas-berkas yang setiap saat
akan dipakai lagi dikemudian hari. Untuk itu mulailah muncul Computer Radiography
(CR) dan yang terbaru Digital Radiography (DR)
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Boddy M S. 2013. Pengaruh Radiasi Hambur Terhadap Kontras Radiografi Akibat Variasi
Ketebalan Obyek Dan Luas Lapangan Penyinaran. Skripsi. Makassar: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas HasanuddinD Martina, S. S. (2015).
UJI KOLIMATOR PADA PESAWAT SINAR-X MERK/ TYPE MEDNIF/SF-100BY
DI. Jurnal MIPA, 38 (2) , 122.
Martina, D., Susilo, & Sunarno. (2015). UJI KOLIMATOR PADA PESAWAT SINAR-X
MERK/ TYPE MEDNIF/SF-100BY DI. Jurnal MIPA, 38 (2) , 122.
Suyatno, F., Harsono, D., & Marwiana, A. (2011). RANCANG BANGUN PEMILIH ARUS
DAN PEWAKTU PADA PESAWAT SINAR X BERBASIS MIKROKONTROLER
AT89S51. JFN, 5 (2), 152-155.