Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN PESAWAT SINAR X KONVENSIONAL

Dikerjakan untuk memenuhi UTS mata kuliah Fisika Radiasi

Dosen pengampu: Yeni Cahyati, S.Si M.Si

Disusun Oleh

Bagus Dwi Styowahyudi (171141043)

DIII RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA CIPTA HUSADA

KEPANJEN MALANG

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sinar X atau sinar Rontgen merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombang sangat pendek (1 Ǻ = 10-8 cm), sehingga mempunyai daya tembus yang tinggi.
Menurut Carlton seperti dikutip Boddy (2013), ada 2 tipe kejadian dalam proses
menghasilkan sinar-X, yaitu sinar-X Bremstrahlung dan sinar-X Karakteristik. Sinar-X
yang diproduksi dengan jalan menembaki target logam dengan elektron cepat dalam satu
tabung vakum sinar katoda. Ketika elektron menabrak target logam, maka sinar-X akan
terpancar dari permukaan logam tersebut yang dikenal dengan sinar-X Bremsstrahlung
(Busberg 2001). Sinar-X dapat juga terjadi melalui proses perpindahan elektron atom dari
tingkat lebih tinggi menuju ke tingkat energi lebih rendah. Karena setiap jenis atom
memiliki tingkat energi elektron yang berbeda-beda, maka sinar-X yang terbentuk disebut
sinar-X karakteristik dengan spektrum energi diskrit.
Perkembangan teknologi begitu pesat, didalam dunia kesehatan telah berkembang
berbagai teknologi dari tahun ketahun. Dibidang radiologi khususnya, sejak pertama
didirikannya radiologi semakin lama semakin berkembang. Dimulai dari teknik
pengambilan gambar oleh radiographer secara langsung tanpa memakai shilding. Karena
sejak saat itu belum diketahui dampak yang berarti akibat radiasi yang di timbulkan oleh
sinar-X. Dan juga masih mamakai processing secara manual, sehingga banyak kerugian
materi dan non materi. Namun di tahun 70-an mulai muncul perkembangan khususnya
dalam processing film. Dari yang sebelumnya menggunakan teknik developing, washing,
hingga fixing sudah beralih memakai automatic processing. Namun belum lama
berkembang, automatic processing pun mulai di tinggalkan. Penyebabnya adalah
perkembangan teknologi computer yang fluktuatif. Dalam bidang kedokteran khususnya
radiologi dikenal istilah Digital Image yaitu prosedur yang berbasis computer, mulai dari
registrasi pasien hingga pasien mendapatkan hasil foto. Alasan mengapa radiologi bealih
ke Digital yaitu : Efisien tempat, sebab setiap pasien memiliki berkas-berkas yang setiap
saat akan dipakai lagi dikemudian hari. Kalau setiap hari berkas-berkas tersebut tertumpuk
dalam rak-rak maka akan memakan tempat. Untuk itu jika disimpan dalam sebuah
penyimpanan computer yang disebut Cloud , maka semua data pasien akan tersimpan
dengan aman tanpa perlu khawatir merasa kehilangan film, semakin banyak film di reject
maka radiologi semakin merugi. Karena 1 film bernilai harganya.
Untuk itu mulailah muncul Computer Radiography (CR) dan yang terbaru Digital
Radiography (DR).
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan pesawat sinar x konvensional ?
1.2.2 Bagaimana perkembangan pesawat sinar x konvensional ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui mengenai pesawat sinar x konvensional
1.3.2 Dapat mengetahui perkembangan pesawat sinar x konvenional

1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dari makalah ini adalah wawasan yang dapat dijadikan
referensi dan sumber pengetahuan mengenai pesawat sinar-x dan perkembangannya.mulai
dari manual processing, Computed Radiography (CR), dan Digital Radiography (DR)
1.5
BAB II

ISI

2.1 Pengertian pesawat sinar x konvensional


Pesawat sinar-x atau pesawat Rontgen merupakan salah satu alat yang digunakan
untuk melakukan diagnosa medis yang memanfaatkan sinar-x. Sinar-x yang dipancarkan
dari tabung diarahkan pada bagian tubuh yang akan didiagnosa. Berkas sinar-x tersebut
akan menembus bagian tubuh dan akan ditangkap oleh film, sehingga akan terbentuk
gambar dari bagian tubuh yang disinari.
Pada dasarnya pesawat sinar-x terdiri dari bagian utama, yaitu tabung sinar-x, sumber
tegangan tinggi (HV), dan unit pengatur.
1) Tabung sinar-x
Di dalam tabung pesawat sinar-x yang biasanya terbuat dari bahan gelas
terdapat filament yang bertindak sebagai katoda, dan sasaran yang bertindak
sebagai anoda. Tabung sinar-x dibuat hampa udara agar electron yang berasal dari
filamen tidak terhalang dalam perjalanannya menuju anoda.
Pada proses bremsstrahlung sinar-x mempunyai kemungkinan dipancarkan ke
segala arah. Namun demikian, bagian dalam tabung atau di sekitar tabung,
misalnya logam, penghantar anoda, gelas tabung dan juga rumah tabung yang
biasanya terbuat dari logam berat menyerap sebagian besar sinar-x yang
dipancarkan. Sinar-x yang dimanfaatkan adalah berkas yang mengarah ke jendela.
Tumbukan electron yang dipancarkan dari katoda menuju anoda
menimbulkan sejumlah besar panas (99%) dan sinar-x (1%), oleh karena itu
tabung sinar-x perlu pendinginan ketika dioperasikan.
2) Sumber tegangan (HV)
Tegangan tinggi (HV) berfungsi untuk menaikkan tegangan dari sumber
tegangan PLN yang telah diatur dengan kV selector ke tegangan kerja tabgung
sinar-x. Tegangan kerja ini untuk mencatu tegangan listrik pada kedua elektroda
dalam tabung sinar-x, yang mempengaruhi kecepatan dan energy dari elektrin
cepat yang dihasilkam.
3) Unit pengatur
Unit pengatur pada pesawat terbagi atas:
1. Tegangan (kV)
Digunakan untuk menentukan daya tembus sinar-x.
2. Arus (mA)
Berpengaruh pada intensitas sinar-X atau derajat terang (brightness). Arus
(mA) adalah parameter yang berkaitan dengan jumlah electron yang
dihasilkan oleh filament yang dipanaskan.
3. Waktu (s)
Parameter waktu digunakan untuk menggerakkan SCR sebagai
penghubung antara control tegangan tinggi dengan sumber tegangan
tinggi pada tabung sinar-x.

Pesawat Sinar-X konvensional adalah salah satu jenis pesawat Sinar-X yang
digunakan untuk radiografi. Arti konvensional di sini, menunjukkan jenis pesawat dari
pergerakannya, dimana pesawat konvensional pergerakannya terbatas pada stasionernya
dan bedanya dgn pesawat mobile tidak dapat berpindah dari suatu ruangan keruangan lain.

Perbandingan atau kemampuan pesawat sinar-X konventional yaitu :

1. Fungsi
Digunakan pada pasien yang bisa diajak kerja sama, dengan kata lain pasien bisa
atau mampu di periksa di kamar pemeriksaan.
2. Kapasitas
Kapasitasnya tinggi sehingga dapat digunakan dalam berbagai variasi mA.
3. Tingkat keawetan
Lebih awet karena dapat digunakan dalam berbagai variasi mA yang membuat
pesawat terpelihara keawetannya.
4. Kenyamanan dalam digunakan radiographer
Lebih nyaman karena lebih mudah digunakan.
5. Penggunaan faktor eksposi
Faktor eksposi yang digunakan tinggi, sehingga memungkinkan pemeriksaan pada
seluruh bagian tubuh dan juga dapat dilakukan pemeriksaan menggunakan contrass
media dan fluoroskopi

2.2 Perkembangan pesawat sinar x konvenional


2.2.1 Manual processing

Dengan menggunakan tenaga manusia yang melalui beberapa proses yaitu


:Developer ( pembangkitan ) ; Rinsing ( pembilasan ) ; Fixing ( penetapan ) ;
Washing ( pencucian ) ; dan Drying ( pengeringan ).

2.2.2 Automatic processing

Dalam processing automatic hampir sama dengan processing manual hanya


perbedaannya pada prosesnya tidak mengalami proses rinsing ( pembilasan ),
menggunakan tenaga mesin .

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan automatic :

1. Harga alat lebih murah


2. Peralatan yang digunakan sangat sederhana.
3. Menggunakan cairan kimia (developer dan fixer) sehingga bisa
menghasilkan limbah kimia.
4. Image Reseptor yang digunakan berupa kaset radiografi biasa
5. Memerlukan kamar gelap untuk memproses film.
6. Radiograf nya tidak bisa didokumentasikan atau disimpan.
7. Tidak bisa mengedit foto
8. Processing film lebih lama
9. Sulit untuk menerapkan sistem teleradiografi
10. Memungkinkan film rontgen terbakar
11. Lebih menguntungkan dari segi ekonomi
12. Tidak perlu teknisi khusus dalam memperbaiki berbagai kerusakan
2.2.3 Computed Radiogarphy (CR)

Computed Radiography (CR) digunakan pada pesawat rontgen


konvensional, tapi film yang digunakan bukan lagi film biasa, melainkan kaset
CR yang berisi detector dan sel memori seperti memory card, kaset CR ini
nantinya harus dibaca dengan CR Cassette Reader untuk mendapatkan image
atau gambar digital hasil pemotretan objek pasien.

KOMPONEN COMPUTED RADIOGRAPHY (CR)

a. Kaset
b. Imaging plate
c. Read (pembacaan)
d. Erasure (penghapusan)

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan CR :

1. Harga alat mahal


2. Peralatan yang digunakan banyak seperti Scanner (untuk memasukkan
gambar), Komputer (untuk memproses gambar) dan Printer (untuk
mencetak gambar)
3. Tidak menggunakan cairan kimia (developer dan fixer) sehingga lebih
ramah lingkungan.
4. Perlu Image Receptor khusus untuk merekam objek karena berbeda
dengan kaset radiografi biasa.
5. Tidak memerlukan kamar gelap
6. Radiograf bisa didokumentasikan dengan rapi didalam komputer
7. Bisa mengatur atau mengedit foto sebelum dicetak
8. Processing film lebih cepat
9. Bisa menerapkan sistem Teleradiografi berbasis digital sehingga hasil foto
bisa dikirim ke berbagai lokasi dalam area rumah sakit seperti ruangan
dokter, kamar operasi, IGD, atau ICU.
10.Kerusakan film karena film terbakar bisa dihindari.
11.Tidak menguntungkan dari segi ekonomi jika dipakai di klinik atau rumah
sakit yang sepi pasien
12.Perlu teknisi handal untuk memperbaikinya

2.2.4 Direct Radiograpghy (DR)

Sistem Direct Radiography (DR) adalah system baru pada pesawat


rontgen digital yang berkembang saat ini dimana image atau gambar hasil
expose dari objek radiografi diubah kedalam format digital secara real time
dengan menggunakan sensor berupa flat panel atau Charge Coupled Devices
(CCD), jadi tak perlu menggunakan cassette reader untuk mendapatkan gambar
secara digital.

PERBEDAAN

1. Pada Proses radiografi konvensional


A. Harus menunggu beberapa waktu untuk mencetak film
B. Harus menunggu lagi untuk mengirimkan film kepada dokter
C. Menunggu hasil expertise kepada dokter penunjuk
D. Waktu tunggu menjadi lama
E. Dalam situasi darurat tidak dapat langsung membaca film
F. Biaya yang cukup besar untuk pembuatan film, bahan kimia, jasa pengiriman,
G. Ruang penyimpanan
H. Adanya limbah

2. Pada Proses Computed Radiography


A. Hasil foto dapat di simpan dalam bentuk file.
B. Tidak menggunakan processing film seperti developer dan fixer.
C. Tidak memerlukan kamar gelap, karena kaset sudah di lengkapi image plate.
D. Foto dapat di edit sebelum di cetak
E. Waktu processing lebih cepat
F. Kerusakan film karena terbakar bisa di hindari
G. Mengurangi dari jumlah reject film.

3. Pada Proses Digital Radiography


A. Diagnosa tepat melalui gambar digital
B. Efisiensi waktu untuk mendistribusikan gambar
C. Mengurangi biaya pencetakan gambar
D. Arsip digital, menghilangkan ruangan penyimpanan film dan memudahkan
pencarian gambar
E. Mengurangi resiko kehilangan film
F. Awet, kualitas gambar digital tidak menurun
G. Dapat dihubungkan dengan data-data teks
H. Dapat disimpan dan dikirim secara elektronik melalui jaringan internet dan
telepon.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pesawat sinar-x atau pesawat Rontgen merupakan salah satu alat yang digunakan
untuk melakukan diagnose medis yang memanfaatkan sinar-x. Pada dasarnya pesawat
sinar-x terdiri dari bagian utama, yaitu tabung sinar-x, sumber tegangan tinggi (HV), dan
unit pengatur.
Pesawat Sinar-X konvensional adalah salah satu jenis pesawat Sinar-X yang
digunakan untuk radiografi. Arti konvensional di sini, menunjukkan jenis pesawat dari
pergerakannya, dimana pesawat konvensional pergerakannya terbatas pada stasionernya
dan bedanya dgn pesawat mobile tidak dapat berpindah dari suatu ruangan keruangan
lain.
Perkembangan pesawat sinar-x konvensional awalnya berbasis manual processing
dengan menggunakan tenaga manusia yang melalui beberapa proses yaitu
:Developer ( pembangkitan ) ; Rinsing ( pembilasan ) ; Fixing ( penetapan ) ; Washing
( pencucian ) ; dan Drying ( pengeringan ). Lalu menjadi automatic processing yang
hampir sama dengan manual processing hanya perbedaannya pada prosesnya tidak
mengalami proses rinsing ( pembilasan ), menggunakan tenaga mesin . Namun belum lama
berkembang, automatic processing pun mulai di tinggalkan. Penyebabnya adalah
perkembangan teknologi computer yang fluktuatif. Alasan mengapa radiologi bealih ke
Digital yaitu : Efisien tempat, sebab setiap pasien memiliki berkas-berkas yang setiap saat
akan dipakai lagi dikemudian hari. Untuk itu mulailah muncul Computer Radiography
(CR) dan yang terbaru Digital Radiography (DR)
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Boddy M S. 2013. Pengaruh Radiasi Hambur Terhadap Kontras Radiografi Akibat Variasi
Ketebalan Obyek Dan Luas Lapangan Penyinaran. Skripsi. Makassar: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas HasanuddinD Martina, S. S. (2015).
UJI KOLIMATOR PADA PESAWAT SINAR-X MERK/ TYPE MEDNIF/SF-100BY
DI. Jurnal MIPA, 38 (2) , 122.

Martina, D., Susilo, & Sunarno. (2015). UJI KOLIMATOR PADA PESAWAT SINAR-X
MERK/ TYPE MEDNIF/SF-100BY DI. Jurnal MIPA, 38 (2) , 122.

Mulyanah, A. (1 Jamuari 2014). Diakses pada 9 Juli, 2020, dari


http://perpustakaanradiologi.blogspot.com/2014/01/perkembangan-teknologi-bidang-
radiologi.html

P., R. Y. (21 Oktober 2018). Diakses pada 9 Juli, 2020, dari


https://zonaradiografi.wordpress.com/2018/10/21/perbedaan-antara-cr-dr-radiologi-
materi-perkuliahan/

Rhyni. (30 Mei 2015). Diakses pada Juli 9, 2020, dari


http://raturhyni.blogspot.com/2015/05/a.html

Suyatno, F., Harsono, D., & Marwiana, A. (2011). RANCANG BANGUN PEMILIH ARUS
DAN PEWAKTU PADA PESAWAT SINAR X BERBASIS MIKROKONTROLER
AT89S51. JFN, 5 (2), 152-155.

Unknown. (2 Oktober 2013). Diakses pada 9 Juli, 2020, dari


http://kristinanaralyawan.blogspot.com/2013/10/perbandingan-konvensional-cr-
computer.html

Anda mungkin juga menyukai