Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Intisari manajemen logistik adalah perpaduan yang seimbang dari seluruh komponen yang
membentuk sistem logistik. Perpaduan yang seimbang itu, idealnya adalah dengan mengatur
operasi logistik tercapai usaha pelayanan yang diinginkan dengan total biaya yang serendah
mungkin. Operasi logistik dapat dianggap sebagai sekelompok siklus usaha. Dengan demikian,
dapat kita peroleh suatu orientasi dasar yang dapat digunakan untuk analisis disain dan
administrasi operasional. Aspek operasional logistic ini adalah mengenai manajemen pemindahan
(movement) dan penyimpanan material dan produk jadi perusahaan. Jadi operasi logistic itu
dapat dipandang sebagai berawal dari pengangkutan pertama material atau komponen-komponen
dari sumber perolehannya dan berakhir pada penyerahan produk yang dibuat atau diolah itu
kepada langganan atau konsumen. Untuk manufaktur besar, operasi logistic ini dapat terdiri dari
ribuan pemindahan (movement = pergerakan) yang berakhir pada penyerahan produk-produk itu
pada industri pemakai, para pengecer. Grosir, dealer, atau perantara pemasaran lainnya.
Dengan sistem-sistem tersebut peran operasi logistik dalam dunia perindustrian sangat
bermanfaat sekali, segala sesuatu tentang pengadaan,transportasi, distribusi, dll dapat berjalan
sangat efektif dan efisien.

Manajemen Logistik Page 1


1.2 Identifikasi Masalah

1. Apa definisi dari Operasi Logistik?


2. Bagaimana Siklus Usaha Logistik?
3. Apa definisi Management Distribusi Logistik?
4. Bagaimanakah Penyelenggaraan Distribusi Fisik?
5. Apa yang dimaksud Operasi Management Material?
6. Apa tujuan Operasi Management Material?
7. Apa definisi operasi pemindahan internal?
8. Bagaimanakah Logistik dalam Strategi Pemasaran?

1.3 Pembatasan Masalah

Pembahasan karya ilmiah ini hanya lebih mendalami aspek-aspek Operasi, Distribusi dan
Strategi Manajemen Logistik, karena pembatasan waktu, dana dan biaya , dalam penulisan ini
tidak mendetailkan segala tentang lingkup keseluruhan tentang Manajemen Logistik namun
dapat memberikan gambaran singkat tentang pengoperasiaanya

1.4 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Operasi Manajemen Material dan Tujuannya?


2. Apa yang dimaksud dengan Siklus Usaha Logistik?
3. Apa definisi Manajemen Distribusi Logistik?
4. Bagaimanakah Penyelenggaraan Distribusi Fisik?
5. Apa definisi Operasi Pemindahan Internal?
6. Bagaimanakah Logistik dalam Strategi Pemasaran?

Manajemen Logistik Page 2


1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat pada rumusan masalah tersebut.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi tentang Operasi Logistik dan Manajemen


Distribusi Logistik.
2. Memberi gambaran singkat tentang proses Operasi Logistik
3. Memberikan ruang lingkup lebih dalam tentang aplikasi manajemen logistic.

Manajemen Logistik Page 3


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Operasi Logistik
Aspek operasional logistic ini adalah mengenai manajemen pemindahan (movement) dan
penyimpanan material dan produk jadi perusahaan. Jadi operasi logistic itu dapat dipandang
sebagai berawal dari pengangkutan pertama material atau komponen-komponen dari sumber
perolehannya dan berakhir pada penyerahan produk yang dibuat atau diolah itu kepada
langganan atau konsumen. Untuk manufaktur besar, operasi logistic ini dapat terdiri dari ribuan
pemindahan (movement = pergerakan) yang berakhir pada penyerahan produk-produk itu pada
industri pemakai, para pengecer. Grosir, dealer, atau perantara pemasaran lainnya.
Intisari manajemen logistik adalah perpaduan yang seimbang dari seluruh komponen yang
membentuk sistem logistik. Perpaduan yang seimbang itu, idealnya adalah dengan mengatur
operasi logistik tercapai usaha pelayanan yang diinginkan dengan total biaya yang serendah
mungkin. Operasi logistik dapat dianggap sebagai sekelompok siklus usaha. Dengan demikian,
dapat kita peroleh suatu orientasi dasar yang dapat digunakan untuk analisis disain dan
administrasi operasional. Suatu siklus usaha harus didukung oleh nodes (lokasi fasilitas dalam
suatu siklus usaha), links (aspek komunikasi dan transportasi dari siklus usaha), dan persediaan
yang merupakan bagian integral dari sistem operasi. Siklus usaha harus disesuaikan dengan
kebutuhan masukan/luaran agar ia dapat berfungsi secara dinamis. Masukan bagi suatu siklus
usaha adalah volume pesanan produk atau pesanan material yang ditangani oleh sistem tersebut.
Luaran sistem berkaitan dengan kemampuan struktur siklus usaha untuk memenuhi kebutuhan
operasionalnya. Frekuensi kegiatan logistik sangat berbeda-beda diantara berbagai siklus usaha.
Ada 3 (tiga) hal penting dalam pendekatan siklus usaha untuk dapat memahami pengaturan
logistiknya. Pertama, siklus usaha itu dikenal sebagai konsep dasar untuk mencapai integrasi
fungsi logistik. Kedua, struktur siklus usaha pada dasarnya adalah sama, baik untuk distribusi fisik,
manajemen material maupun transfer persediaan. Ketiga, bagaimanapun luas dan kompleksnya
keseluruhan struktur sistem logistik itu, namun aspek kerja yang esensial dari anatominya dapat
diketahui dan dilukiskan dari struktur siklus usaha individualnya.
Dengan demikian, secara umum operasi logistik meliputi manajemen distribusi fisik,
manajemen material, dan transfer persediaan (inventory transfer).

Manajemen Logistik Page 4


Supplier Factory Retail Delivery CentreRetailer
Delivery Centre Costumer

Raw Matrial Finish Good

Marketing

Informasi Proses Operasi Logistik


(Gbr 1.1 )

A. Manajemen Distribusi Fisik


Manajemen distribusi fisik adalah aspek logistik yang berkenaan dengan pengolahan dan
pengiriman barang yang dipesan oleh pelanggan. Tujuan utama distribusi fisik adalah mengatur
penyerahan/pengantaran produk organisasi ke para pelanggan. Cara terbaik untuk menggambarkan
kebutuhan bagi usaha distribusi fisik yang dinamis adalah dengan siklus hidup produk. Konsep
siklus hidup produk melukiskan keadaan-keadaan persaingan yang berbeda-beda yang dapat terjadi
selama masa hidup suatu produk. Tahapan dari siklus hidup produk meliputi pendahuluan,
pertumbuhan, kejenuhan-kematangan, kekunoan-kemerosotan.
Tugas manajemen dalam distribusi fisik adalah mengkoordinir hubungan antara fasilitas-
fasilitas organisasi dengan para perantara yang akan memberikan hasil tercapainya aspek waktu
dan tempat . Hasilnya adalah barang-barang itu dan hak pemilikannya sampai kepada pelanggan.

Manajemen Logistik Page 5


Jalur Struktur Distribusi Fisik
(Gbr 1.2 )

B. Manajemen Material
Aspek logistik yang berkaitan dengan pembelian bahan mentah, suku cadang dan barang-
barang untuk dijual kembali disebut manajemen material. Manajemen material ini esensial bagi
manufacturing karena penyerahan yang ekonomis dan tepat waktu adalah penting untuk
mempertahankan produksi yang efisien dan kontinu. Fokus dari manajemen material adalah
memberikan kontinuitas dan stabilitas dalam procurement. Tujuan pokonya adalah memberikan
assortment yang benar dari material, suku cadang, atau barang dagang untuk dijual kembali pada
lokasi yang dikehendaki, pada waktu dibutuhkan dan dengan cara yang ekonomis. Dengan
demikian, manajemen material meliputi transportasi, penggudangan persediaan, komunikasi,
penanganan dan penyimpanan serupa dengan distribusi fisik dan transfer persediaan.

Manajemen Logistik Page 6


Aktivitas manajemen material berawal dari rencana operasi. Rencana tersebut memberikan uraian
tentang kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang operasi manufacturing dan operasi
pemasaran, dan memuat spesifikasi mengenai kapan dan untuk fasilitas apa item-item itu akan
dibeli. Tugas manajemen material adalah untuk memenuhi secara ekonomi kebutuhan yang
diuraikan dalam perencanaan operasi. Berdasarkan rencana operasi tersebut, manajemen material
berusaha mencapai 6 (enam) tujuan yang saling berkaitan, yaitu :
1. Pembelian dengan harga terbaik
Yang paling penting adalah bahwa manajemen material itu bertujuan membeli bahan mentah,
suku cadang dan produk-produk untuk dijual kembali dengan harga yang sebaik mungkin
2.  Kontinuitas suplai
Pemeliharaan suplai yang kontinu merupakan suatu aspek yang esensial dari manajemen
material. Untuk menghindari persediaan yang tidak menentu, maka perlulah diadakan standing
commitments (perjanjian tetap) dengan para penjual untuk menjamin suplai yang kontinu .
3.   Pemeliharaan mutu
Walaupun material, suku cadang, dan produk yang direncanakan untuk dijual kembali itu dibeli
menurut spesifikasi standard, namun banyak perbedaan mutu terdapat diantara berbagai sumber
suplai. Tanggung jawab utama dari manajemen material adalah memilih sumber yang paling
konsisten dalam memenuhi spesifikasi standard.
4.   Biaya pembelian logistic yang rendah
Suatu tujuan lagi dari manajemen material adalah mendisain dan mengoperasikan system yang
sangat efisien untuk memperoleh item-item yang dibeli. Untuk mencapai tujuan ini, para manajer
material haruslah mengintegrasikan transportasi, persediaan, komunikasi pemesanan, dan
penyimpanan & penyelenggaraan, ke dalam suatu system penunjang yang seimbang.
5.   Bantuan riset dan pengembangan
Tanggung jawab utama dari manajemen material adalah untuk selalu waspada terhadap gagasan-
gagasan baru dalam teknik disain produk.
6.  Memelihara hubungan dengan supplier
Tujuan yang terakhir adalah pengembangan dan pemeliharaan hubungan yang positif dengan
para suplier.

Manajemen Logistik Page 7


Untuk merencanakan dan mendisain sistem manajemen material dapat digunakan siklus
material yaitu mencari sumber, menempatkan dan melancarkan pesanan, transportasi, penerimaan
dan inspeksi. Siklus material ini dalam banyak hal mirip dengan siklus pengolahan pesanan
langganan dalam distribusi fisik, perbedaannya adalah
1. waktu penyerahan, besar pengiriman, metode transport dan nilai dari produk menimbulkan
banyak perubahan dalam siklus material;
2. kurangnya orang perantara dalam siklus material dibandingkan dengan saluran pemasaran
produk selesai;
3. sistem manajemen material adalah menempatkan pesanan. Oleh karena itu, tingkat
pengawasan siklus material adalah jauh lebih besar daripada siklus pengolahan pesanan
pelanggan karena besarnya ketidakpastian penurunan. Ketidakpastian yang besar dalam
siklus material terdapat dalam penilaian terhadap kemungkinan perubahan harga yang besar
di masa depan atau terhadap terhentinya supplai.

C. Transfer Persediaan Internal


Transfer persediaan internal adalah pemindahan yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan
operasi distribusi fisik dengan operasi manajemen material dalam suatu organisasi. Tujuan utama
dari transfer persediaan internal adalah untuk menyeimbangkan operasi distribusi fisik dan
manajemen material dengan mengatur pergerakan barang-barang setengah jadi diantara berbagai
tahap pembuatan dan pergerakan barang jadi ke dan diantara gudang-gudang yang dipakai oleh
organisasi itu. Pergerakan produk, material, dan suku cadang setengah jadi dan komponen-
komponen diantara fasilitas-fasilitas organisasi adalah tanggung jawab operasi transfer persediaan.
Kebutuhan terpenting dari transfer persediaan adalah usaha logistik yang terkoordinir dalam
organisasi itu. Identifikasi terhadap transfer persediaan internal sebagai suatu bidang yang berdiri
sendiri merupakan suatu konsep yang relatif baru dalam manajemen logistik. Alasannya adalah
distribusi fisik dan manajemen material serta operasi transfer harus didisain dalam satu rangkaian
tujuan dan batas-batas tertentu. Oleh karena itu, untuk mencapai manfaat maksimum, maka lokasi
usaha dan pengawasan logistik di dalam masing-masing bidang usaha akan berbeda-beda dalam
organisasi yang sama walaupun sebaiknya menstandardisasikannya sepraktis mungkin.

Manajemen Logistik Page 8


Bidang transfer persediaan internal mempunyai perbedaan dengan distribusi fisik dan
manajemen material, yaitu bahwa transfer persediaan internal berada dalam organisasi itu
sedangkan distribusi fisik dan manajemen material harus berhadapan dengan ketidakpastian dari
sumber pembelian eksternal dan pelanggan. Jadi, pengawasan menyeluruh adalah mungkin untuk
bidang transfer. Sistem transfer internal memberikan pengawasan operasional terhadap komponen
produk setengah jadi dan produk jadi ke dan diantara gudang yang dipakai oleh organisasi itu.
Dengan demikian, operasi transfer ini terbatas pada pergerakan di dalam organisasi dan di bawah
kontrol struktur organisasi itu. Oleh karena itu, penyelenggaraan kegiatan transfer, memungkinkan
alokasi lebih optimal.

Contoh Peta Proses Operasi


(Gbr 1.3 )

Manajemen Logistik Page 9


Contoh Marketing Flows of the Japanese Distribution Chanel
(Gbr 1.4 )

Manajemen Logistik Page 10


2.2 Siklus Usaha Logistik
Dengan membayangkan operasi logistic itu sebagai sekelompok siklus usaha, maka
dapatlah kita memperoleh suatu orientasi dasar yang dapat digunakan untuk analisa disain dan
untuk administrasi operasional. Disamping nodes dan links, suatu siklus usaha logistic haruslah
ditunjang oleh suatu level persediaan yang merupakan bagian integral dari system operating.
Akhirnya, siklus usaha itu haruslah disesuaikan dengan kebutuhan masukan/luaran (input/output
requitment) agar ia dapat berfungsi secara dinamis.

Pandangan Siklus Usaha Logistik


(Gbr 1.4 )

Manajemen Logistik Page 11


2.3 Logistik dalam Strategi Pemasaran
Terdapat dua strategi logistik yang penting, antara lain :
1. Rantai Suplai Manajemen
2. Pemanfaatan waktu yang optimum
Faktor-faktor pengambil keputusan :
1. Pertumbuhan global
2. Pengabungan dan Pengembangan (Akuisi)
3. Perampingan
4. Kompetisi makin ketat dan kompleks, Ketidakpastian.
5. Teknologi Informasi
Sejarah Strategi Logistic serta elememm penting dalam strategi pemasaran
1. Tersedianya produk, Kecepatan pengiriman, Tepat Waktu, Rata-rata kelambatan dan
kerusakan minimal,  cv Fleksibel,
2. Teknik-Teknik lain : J I T (Optimalisasi Pemanfaatan Waktu) , cepat tanggap, Pelanggan
adalah raja, Keberlangsungan

Teknik manajemen baru adalah mengabungkan inventarisasi dengan transpor, informasi, aset
logistik dan sistem logistik menjadi tolok ukur kinerja perusahaan.

1. Rantai Suplai Manajemen dengan pemangkasan : Biaya pembelian, Biaya transport,


biaya inventaris, biaya gudang.

2. Penerapan Taktik Cepat Tanggap


Kunci komponen dari banyak system pada umumnya meliputi :
• Ketepatan waktu ;
• EDI (electronik data Interchange) ;
• Perakitan menggunakan peralatan yang otomatis ;

Sehingga data dalam memenuhi produksi barang dapat dilakukan dengan tehnologi informasi,
berupa berupa satelit yang dapat mangakomodir permintaan harian.

Manajemen Logistik Page 12


Penerapan Taktic Crossdocking

1. Meminimalkan pemanfaatan gudang, barang masuk gudang dilakukan ortir kemudian


dilakukan distribusi, serta dapat memenuhi permintaan pasar.

Kelemahan operasi crossdocking, meliputi :

2. Kodifikasi bar umum dan standar penandaan

3. Jaringan EDI antara penjual dan pemiliki gudang sebaik antara wholesar dan vendor

4. Tingkat keandalan pengangkut yang tinggi dalam melaksanakan jadual yang telah
ditetapkan oleh system

5. Perangkat lunak sistem informasi yang mampu mendukung proses data dalam volume
yang tinggi

Permasalahan Pelaksanaan

1. Rantai suplai manajemen dan mempersingkat siklus waktu adalah strategi yang saling
melengkapi.
Kedua strategi ini kelihatan bersama karena itu keduanya sulit dipisahkan dan dibedakan
antara keduanya.

2. Setiap strategi mempunyai keterbatasan pada keberhasilan penerapan. Banyak


kemungkinan kesulitan dalam pemakaian strategi ini, tetapi permasalahan yang sangat
menentukan dapat dibudakan menjadi dua tipe pada bagian ini.

 Tingkat Komplsiputas yang sangat tinggi dalm menerapkan strategi pemasaran.

 Kepercayaan yang tinggi. Rantai suplai manajemen dan pemendekan siklus


waktu harus berdasarkan pada tingkat kepercayaan yang tinggi antara prodksi
dan distribusi.

Manajemen Logistik Page 13


3. Teknologi informasi adalah kunci pemanfaatan teknologi yaitu dengan kepercayaan
kepada kecepatan dan akurasi teknologi informasi. Untuk komunikasi data jarak jauh
digunakan EDI.

4. Pengurangan barang inventaris sebagai keuntungan. Penghematan dari barang inventaris


akan sanngat berpengaruh terhadap keuntungan, namun pada kasus lain relatif kecil
kemungkin untuk dipertimbangkan.

5. Keberhasilan strategi logistik haruslah terintegrasi dengan proses produksi, pemasaran


dan strategi perusahaan keseluruhan.
Dimana hal ini berbasis pada kompetisi waktu.

Implikasi terhadap Transportasi

1. Ketepatan waktu,
Menerapkan manejemen waktu secara terarah dan terprogram pada setiap tahap dalam
proses produksi

2. Kecepatan pengiriman
Melalui kemajuan tehnologi informasi, suatu produk dapat dikirim dari tempat asal ke
pelanggan dalam waktu yang lebih cepat..

3. Rata-rata kelambatan dan kerusakan minimal


Melalui moda transport yang baik, barang yang bersifat khusus dapat dikemas dan
dikirim ke tujuan dengan baik dan terhindar dari kerusakaan.

4. Fleksibel dalam permintaan,


Berdasarkan data permintaan yang akurat dan cepat melalui kemajuan tehnologi
informasi dapat dilakukan pemenuhan terhadap permintaan pasar.

5. Meminimalkan pemanfaatan gudang,


Saat ini keberadaan gudang merupakan fenomena yang dianggap sebagai pemborosan
dalam perusahaan, sehingga diupayakan produk dapat langsung didistribusikan ke pasar

Manajemen Logistik Page 14


6. Pelanggan adalah raja,
Sangat menghargai keberadaan pelanggan, sehingga sangat memanjakan pelanggan dan
selalu berusaha untuk dapat memenuhi selera dan keinginan pelanggan, karena pelanggan
akan bersedia membayar lebih untuk suatu barang, asalkan yang didapatkan memiliki
nilai/ cita rasa yang lebih.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Pengelolaan logistik atau yang dikenal dengan sebutan siklus logistik yang terdiri dari
perencanaan kebutuhan dan penganggaran; pengadaan; penggunaan; pemanfaatan; pengamanan
dan pemeliharaan; penilaian; penghapusan; pemindahtanganan; penatausahaan; pembinaan,
pengawasan dan pengendalian merupakan rangkaian kegiatan yang wajib dilaksanakan secara
berkesinambungan dengan tujuan agar dukungan logistik dapat berjalan efektif dan efisien.
Agar pelaksanaan pengelolaan logistik dapat diselenggarakan secara profesional, transparan, dan
akuntabel di lingkungan Perusahaan atau Industri di Indonesia maka diperlukan penerapan
manajemen logistik oleh seluruh Manajemen pengemban tugas fungsi.tentang manajemen
logistik sehingga bisa diterapkan dalam mengelola manajemen logistik nantinya.
Proses logistik pada dasarnya diarahkan untuk mengoptimalkan faktor produksi, yaitu untuk
melakukan optimasi terhadap biaya, waktu dan kualitas. Oleh karena itu penentuan lokasi sangat
mempengaruhi logistik. Lokasi dipengaruhi oleh:
Biaya produksi, terutama dalam kaitannya ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, bahan bakar,
dan daerah produksi, biaya pergudangan dan lokasi penempatan gudang, biaya untuk melakukan
dekonsolidasi, faktor kualitas dari produksi, dekonsolidasi dan transportasi
Peluang untuk menggunakan berbagai moda transportasi termasuk biaya dan waktu yang
diperlukan.

Manajemen Logistik Page 15


Logistik pada gilirannya ditentukan oleh lokasi yang tepat untuk menghantarkan kebutuhan
barang kepada konsumen pada harga yang murah, waktu yang tepat dan kualitas yang baik.
Dengan penegelolaan manajemen logistic dan penelolaan manajemen persediaan yang baik maka
tujuan perusahaan bisa tercapai dengan cepat dan tepat. Untuk itu berbagai tantangan harus
benar-benar bisa ditangani oleh suatu perusahaan. Kegiatan ini harus didukung dengan pelayanan
yang baik dan bisa memberikan kepuasan pelanggan agar setiap produk yang dihasilkan bisa
memberikan manfaat yang tepat kepada pelanggan.

SARAN
Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu bagaimana mendapatkan
keuntungan yang tinggi dan membuat setiap pelanggan merasa puas terhadap setiap produknya.
Maka dari itu untuk mencapai tujuan itu diperlukan planning yang matang baik itu bagaimana
mengelola SDA,SDM,manajemen logistic,manajemen persediaan dan pelayanan
pelanggannya,maupun structure organisasinya. Semua aspek itu harus bisa dijalankan dengan
prosedur yang sudah diterapkan sebagai strategi suatu perusahaan itu. Sehingga apa yang
menjadi tujuan utama sebuah perusahaan bisa tercapai dengan baik.

Manajemen Logistik Page 16


DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/13817840/Konsep-Dasar-Manajemen-Logistik
http://mythayummy.blogspot.com/2011/04/makalah-manajemen-strategi.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2195156-pengertian-dan-fungsi-customer-
service/#ixzz1tua71kce
http://wiryasaputra.blogspot.com/search/label/Pelayanan%20Memuaskan
http://ekonomitransportasi.blogspot.com/2011/05/peran-transportasi-multimoda-dalam.html
http://andiwijayanto.blog.undip.ac.id/?category_name=manajemen-distribusi-dan-logistik
luluk.staff.gunadarma.ac.id/.../MANAJEMEN+PERSEDIAAN.doc
http://harisahmad.blogspot.com/2011/01/peran-sumber-daya-alam-dan-lingkungan.html
http://id.shvoong.com/business-management/management/2279773-pengertian-unsur-dan-jenis-
jenis/
http://ronawajah.wordpress.com/2007/06/26/keunggulan-kompetitif/
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=keinginan+pelanggan+terhadap+suatu+produk&source=web&cd=3&ved=0CE8
QFjAC&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id
%2F23014%2F1%2FANALISIS_PENGARUH_HARAPAN_PELANGGAN
%2C_KUALITAS_PRODUK%2C_KEPUAA.pdf&ei=RG-
mT_G7C8bsrAfnrPHvAQ&usg=AFQjCNGNEeodE8z-jOMEvNqX5Hi-qka_bw&cad=rja
http://andiwijayanto.blog.undip.ac.id

Manajemen Logistik Page 17


Manajemen Logistik Page 18

Anda mungkin juga menyukai