Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN FESES

1. Makroskopis Feses
Tujuan : untuk dapat mengidentifikasi hasil pemeriksaan feses secara makroskopis
melihat kemungkinan adanya penyakit tertentu

Prinsip Pemeriksaan :
a. Konsistensi : tinja dilihat secara visual
b. Warna : Warna tinja dilihat secara visual pada feses yang diterima
c. Lendir : Lendir dilihat secara visual pada feses yang diterima
d. Bau : Feses didekatkan pada hidung dan cium bau yang ada
e. Darah : Perhatikan feses apakah mengandung darah atau tidak
f. Parasit : Perhatikan apakah tinja mengandung parasit (cacing) yang terlihat

Alat dan Bahan :


a. Pot feses
b. Feses

Prosedur kerja :
a. Konsistensi
- Amati konsistensi feses dalam wadah
- Catat hasil pengamatan
b. Warna
- Amati warna feses dalam wadah
- Catat hasil pengamatan
c. Lendir
- Angkat bagian feses dengan lidi/pengaduk
- Amati lender yang terdapat dalam feses
- Catat hasil pengamatan
d. Bau
- Feses segar dalam wadah
- Kipas-kipaskan tangan pada permukaan wadah
- Catat bau yang ada
e. Darah
- Amati ada tidaknya darah dalam feses
- Catat hasil pengamatan
f. Parasit
- Amati ada tidaknya parasite (cacing dewasa/proglotid cacing) dalam feses
- Catat hasil pengamatan

Hasil dan Interpretasi :


a. Konsistensi
Norma : semi padat
Abnormal : padat, cair
b. Warna
Normal : kuning coklat
Abnormal : merah, hijau, hitam, abu-abu, dll
c. Lendir
Normal : tidak ditemukannya lendir
d. Bau
Normal : khas (indol, skatol, asam butirat)
Abnormal : bau tengik, asam, basi
e. Darah
Normal : tidak adanya darah
f. Parasit
Normal : tidak ditemukannya parasit
2. Makroskopis feses
Tujuan : Untuk mengetahui adanya telur atau larva cacing pada sampel tinja

Prinsip : Adanya telur atau larva cacing dalam tinja dapat diketahui dengan
pemeriksaan secara mikroskopis dengan pengecatan lugol atau eosin,
menggunakan pembesaran 100x (lensa objektif 10x dan lensa okuler
10x)

Alat dan Bahan :


1. Mikroskop
2. Objek glass
3. Lidi/tusuk gigi
4. Kertas saring
5. Larutan Lugol atau eosin 2%
6. Asam asetat 10%
7. Larutan garam 0,9%
8. Sampel tinja

Prosedur Kerja :
1. Siapkan 4 kaca objek dan deretkan
2. Teteskan masing-masing 1 tetes zat warna lugol, eosin, asam asetat dan larutan
garam pada permukaan kaca objek
3. Ambil seujung lidi/sedikit feses, campurkan pada masing-masing tetesan zat
warna
4. Aduk sampai menjadi suspense lalu tutup dengan kaca penutup
5. Amati masing-masing apusan dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 x
untuk pengamatan serat, lemak, karbohidrat dan Kristal
6. Lanjutkan pengamatan dengan pembesaran 40xuntuk pengamatan telur cacing,
sel eritrosit dan leukosit, sel epitel, makrofag, amoeba dan sel ragi
7. Catat hasil pengamatan
Hasil dan Interpretasi :
- Sel epitel : Positif (+)
- Leukosit : 0-2/LPB
- Eritrosit : 0-1/LPB
- Kristal-kristal : Kadang-kadang ada
- Sisa makanan : 1-4/LPB
- Serat daging : negatif (-)
- Parasit : negatif (-)

3. Kimia
Tujuan : Untuk dapat mengidentifikasi hasil pemeriksaan feses (makroskopis,
mikroskopis, kimia) dan kemungkinan adanya penyakit tertentu

Prinsip :
1. Pemeriksaan darah samar haemoglobin sebagai peroksidase akan menguraikan
H2O2 dan On. On yang terbentuk akan mengoksidasi benzidin membentuk warna
biru kehijauan
2. Pemeriksaan stercobilin/urobilin bereaksi dengan HgCl 2 membentuk zat warna
merah

Alat dan Bahan :


1. Objek glass
2. Pipet tetes
3. Pengaduk
4. Tabung reaksi
5. Sendok tanduk
6. Sampel feses
7. Bubuk benzidine
8. Larutan garam
9. HgCl2 jenuh
10. Asam asetat glasial
11. Larutan hidrogen peroksida 3%

Prosedur Kerja :
1. Pemeriksa darah samar (metode benzidine) :
- Buat emulsi feses dengan air atau larutan garam kira-kira 10 ml dan
panaskan hingga mendidih
- Saring emulsi yang masih panas dan biarkan filtrate menjadi dingin kembali
- Kedalam tabung reaksi lain dimasukkan benzidin basa sebanyak seujung
sendok tanduk
- Tambahkan 3 ml asam asetat glasial , kocok sampai benzidin larut
- Bubuhi 2 ml emulsi feses dan aduk
- Berilah 1 ml larutan hidrogen peroksida 3% dan aduk
- Hasil dibaca dalam waktu 5 menit (jangan lebih lama)
2. Pemeriksaan stercobilin (metode Schmidt) :
- Beberapa gram feses ditambah dengan HgCl 2 jenuh dan campur
- Panaskan
- Amati ada tidaknya stercobilin

Interpretasi Hasil :
Negatif : tidak ada perubahan warna atau hijau samar-samar
Positif 1 : hijau
Positif 2 : Biru-hijau
Positif 3 : Biru
Positif 4 : Biru tua

Anda mungkin juga menyukai