Anda di halaman 1dari 41

-1

KURIKULUM DARURAT
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
MI NURUL SALAM
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

DOKUMEN : I

Disusun dalam rangka memberikan arah pengelolaan kegiatan


pembelajaran dan pendidikan
di masa Pandemic Covid 19 di MI Nurul Salam
Oleh
Tim Pengembang Kurikulum MI Nurul Salam
Kabupaten Pemalang

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM NURUL SALAM


MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL SALAM
Alamat : Jl. Sutomo Timur Wanarata
e-mail : mins.wanarata@gmail.com

TAHUN 2020
-2
LEMBAR PENETAPAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari komite madrasah dan dilakukan


validasi oleh pengawas madrasah maka dengan ini Suplemen Kurikulum Darurat MI
Nurul Salam ditetapkan dan diberlakukan mulai tahun pelajaran 2020/2021 selama
masa daruratcovid 19 berlangsung

Ditetapkan di : Wanarata
Tanggal : 11 Juli 2020

Ketua Komite Madrasah Kepala Madrasah

WAGIMIN STEFANI ROSMAWATI, S.Pd


NIP. _
-3
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM NURUL SALAM
MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL SALAM
Alamat.Jln. Sutomo Timur Ds. Wanarata Kec. Bantarbolanng Kab. Pemalang
Email: mins.wanarata@gmail.com

PENGESAHAN
Nomor : MI.NS/21/B.25/VII/2020

Berdasarkan hasil telaah dan kajian Tim Pengembang Kurikulum Madrasah


Ibtidaiyah Nurul Salam Wanarata Kab.Pemalang dengan memperhatikan
pertimbangan dari Komite Madrasah dan rekomendasi Pengawas Madrasah maka
dengan ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Madrasah ibtidaiyah Nurul
Salam Wanarata disahkan dan dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2020/2021,
selanjutnya pada akhir tahun pelajaran akan dievaluasi keterlaksanaan dan
ketercapaiannya sebagai acuan pengembangan kurikulum pada tahun pelajaran
berikutnya.

Ditetapkan di: Wanarata


Pada tanggal : 11 Juli 2020

Ketua Komite Madrasah Kepala Madrasah

WAGIMIN STEFANI ROSMAWATI, S.Pd


NIP. _

Mengetahui
Kepala/a.n. Kepala
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah

Dra. Hj Supiyati
NIP: 196302041990032002
-4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, MI Nurul Salam telah menyusun Dokumen I Kurikulum Darurat yang
sekaligus juga penerapan Kurikukum 2013. Penyusunan Dokumen Kurikulum
Darurat ini merupakan salah satu upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan
yang dilaksanakan oleh madrasah selama masa pandemic covid 19, sesuai dengan
karakteristik kondisi zona/daerahmadrasah dan zona asal peserta didik serta
berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Kurikulum darurat ini disusun dengan mengacu pada SK Dirjen PendisNo
2791 tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada madrasah danKeputusan
Menteri Agama Nomor 792 Tahun 2018 tentang Pedoman Kurikulum
Madrasah;DokumenKurikulum Darurat yang kami susun ini mulai dilaksanakan pada
tahun pelajaran 2020/2021selama masa pandemi covid 19.
Namun demikian, kami menyadari bahwa Dokumen kurikulum darurat ini
masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan
seiring dengan perubahan dan penyempurnaan Kurikukum darurat dimasa pandemic
covid 19.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh warga
madrasah dan Staf Madrasah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membantu baik waktu maupun tenaganya untuk menyusun dokumen ini.Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Wanarata, 11 Juli 2020


KepalaMadrasah,
-5
DAFTAR ISI

LEMBAR PENETAPAN ……………………………………………………….. i


LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... Iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang…............………………………………......…….. 1
B. Dasar Hukum………........……………………………........…….. 2
C. TujuanPenyusunanDokumen SuplementKurikulumDarurat… 2
D. Landasan dan PrinsipPengembanganKurikulumDarurat…. 3
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH
A. Visi..............................................………………………………… 6
B. Misi.................................………............…...................……........ 6
C. Tujuan................................. ....…………............…….....……….. 6
BAB III KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM DARURAT
A. Kerangka Dasar KurikukumDarurat..................................... 7
1. KonsepdasarKurikulumDarurat ……………………… 7
2. KonsepPembelajaranDarurat …………………………. 7
3. PrinsipPembelajaran Masa Darurat …………………… 8
4. Materi, Metode dan Media Pembelajaran Masa Darurat.. 9
5. Langkah-langkahPembelajaran masa Darurat ……………. 10
6. Pengelolaan Kelas Pada Masa Darurat …………………… 13
B. Struktur dan MuatanSuplemenKurikulumDarurat…………… 14
1. StrukturKurikulum................................................................... 14
2. Pengaturan Beban Belajar......................................................... 17
3. Penilaian Hasil Belajar……………………………………… 17
4. Kriteria Kenaikan Kelas............................................................. 19
5. Kriteria Kelulusan...................................................................... 19
6. Mutasi......................................................................................... 20
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
A. PermulaanTahunPelajaran …………………………………....... 21
B. Jumlah Minggu Efektif…………………………………………… 23
C. Jadwal Waktu Libur ....................................................................... 24
BAB V PENUTUP........................................................................................... 26

LAMPIRAN
1. Pemetaan KI dan KD materiesensial, contohRPPM dan RPPH yang
disederhanakansesuaidengan kurikulum darurat
2. SK penetapanKurikulumDarurat 2020/2021
3. Berita acara, daftar hadir dan
notulakegiatanpenyusunanSuplemenKurikulumDarurat
4. Instrumen Verifikasi/Validasi DokumenSuplemenKurikulumDarurat
5. FotokegiatanpenyusunanSuplemenKurikulumDarurat
-6
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara
normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan
layanan pendidikan dan pembelajaran.
Pada masa darurat Covid-19, madrasah telah melaksanakan kegiatan
pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan kreatifitas
masing-masing madrasah dimana peserta didik belajar darirumah dengan
bimbingan dari guru dan orang tua.
Menghadapi tahunpelajaran 2020/2021 yang masih dalam masa darurat,
tentunya madrasah membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran yaitu Kurikulum Darurat yang merupakan kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada
masa darurat dengan memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta
kondisi keterbatasan masing-masing satuan pendidikan di masa darurat. Masa
darurat yang dimaksud bukan hanya pada masa darurat wabah Corona Virus
Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula pada masa darurat karena terjadi
bencana alam, huru-hara dan sebagainya.
Suplemen Kurikulum daruratini dikembangkan untuk menghadapi masa
darurat covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum madrasahyang meliputi
kerangka dasar Kurikulum Darurat, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur
dan muatan kurikulum, serta kalender pendidikan, Sebelum mengembangkan
Kurikulum Darurat, madrasah melakukan analisis kondisi internal yang ada di
satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan
dengan melakukan skrening zona lokasi tempat tinggal guru, tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk memastikan tempat tinggalnya bukan
merupakan episentrum penularan Covid-19.
Suplemen Kurikulum Darurat ini disusun dan dilaksanakan pada masa
darurat covid 19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan
perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar
disesuaikan dengan kondisi darurat pada setiap satuan pendidikan
madrasah.Dalam menyusun suplemen kurikulum darurat, satuan pendidikan
-7
dapat melakukan modifikasi dan inovasi kurikulum, disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan madrasah.
Dengan tersusunnya dokumen Suplemen Kurikulum Darurat ini, MI Nurul
Salam akan menjadi madrasah yang memiliki Kurikulum Darurat yang
disesuaikan dengan situasi dankondisi lingkungan madrasah dimasa pandemi
covid 19, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan
madrasah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan dan
kreatifitas dan inovasi madrasah.

B. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 tahun
2014 tentangStandarNasional PendidikanAnakUsiaDini.
2. Peraturan Menteri Pendidikandan Kebudayaan No. 146 Tahun 2014
tentangKurikulum2013PendidikanAnakUsiaDini.
3. KMA. 792 Tahun 2018. Tentang Implementasi Kurikulum Raudlatul
Athfal (RA).
4. SK Dirjen Pendis Kemenag RI Nomor: 2761 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Taknis Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Raudlatul Athfal
5. SK Dirjen Pendis Kemenag RI Nomor: 2762 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Taknis Penyusunan Rencana Pembelajaran Raudlatul Athfal
6. SK Dirjen Pendis Kemenag RI Nomor: 2763 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Taknis Pengembangan Pembelajaran Agama Islam Raudlatul
Athfal.
7. SK Dirjen Pendis Kemenag RI Nomor: 2764 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Taknis Pengembangan Bahan Ajar di Raudlatul Athfal
8. SK Dirjen Pendis Kemenag RI Nomor: 2765 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Taknis Strategi Pembelajaran di Raudlatul Athfal
9. SK Dirjen Pendis Kemenag RI Nomor: 2766 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Taknis Penilaian Perkembangan anak Raudlatul Athfal
10. SK Dirjen Pendis Kemenag RI Nomor: 2767 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Teknis Deteksi dini tumbuh kembang anak Raudlatul
Athfal.
11. SK Dirjen Pendis Kemenag RI Nomor: 2768 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Taknis Pendidikan Inkulsif di Raudlatul Athfal.
12. SK Dirjen Pendis Kemenag RI Nomor: 2769 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Taknis Pemberdayaan Orang Tua di Raudlatul Athfal.
13. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020
tentang Kalender Pendidikan Madrasah TP. 2020/2021, dan
14. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020
tentang Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah
15. Surat Edaran no 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat PenyebaranCovid 19
16. Surat Edaran Kemendikbud nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman
-8
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Covid 19
17. Surat EdaranDirjenPendisNomor : B-937/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/05/2020
tentangKurikulumDarurat pada Madrasah
18. Rapat Tim Pengembang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tanggal
8 Juli 2020

C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM DARURAT


Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan
(otonomi),dan mendorong madrasah untuk melakukan pengambilan keputusan
secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Sedangkan secara khusus
tujuannya adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala madrasah, pendidik, tenaga kependidikan,
peserta didikdan Komite madrasah tentang berbagai peraturan dan
perundang-undangan yang mendasari implementasi kurikulum 2013 pada
masa pandemiccovid 19
2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran
selama pandemi covid 19 di Madrasah.Dengan harapan agar
pembelajaran di.MI Nurul Salam ini dapat terlaksana dengan baik dan
efektif
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agarmemiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman,produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi padakehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia
4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
madrasah dalam mengembangkan kurikulum.
5. Memberdayakan sumberdaya yang tersedia.
6. Meningkatkan kepedulian warga Madrasah dalam mengembangkan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan
keunggulan madrasah.
7. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan,
melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan
dukungan psikososial bagi pendidik, pesertadidik dan orang tua.
-9
D. LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Suplemen Kurikulum Darurat MI Nurul Salam .dikembangkan sesuai dengan
kondisi lingkungan eksternal dan internal madrasah yang meliputi sarana
prasarana, guru, peserta didik, pemetaan zona lokasi tempat tinggal peserta didik
maupun gurupada masa darurat pandemic covid 19. Pengembangan Suplemen
Kurikulum Darurat MI Nurul Salam mengacu pada regulasi dan pedoman yang
sesuai, serta memperhatikan pertimbangan komite madrasah dan dikembangkan
berdasarkan landasan dan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Landasan pengembangan Kurikulumdarurat adalah sebagai berikut
1. Landasan Filosofis
Kurikulum daruratmadrasah dikembangkan menggunakan filosofi:
a. Madrasah sebagai satuan pendidikan formal dengan kekhasan agama
Islam yang mendasarkan kepada Alquran dan Hadis sebagai
sumberutama.
b. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang.
c. Target utama pendidikan madrasah adalah pembentukan karakter
mulia atau akhlakul karimah serta pembekalan kompetensi sebagai
bekal masa depan peserta didik.
d. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
e. Guru adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum darurat dikembangkan atas dasar kebutuhan merespon
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan keberagamaan, bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara,membangun masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan
terutama pada masa daruratcovid 19
3. Landasan Psiko-pedagogis
Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik
sesuaidengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkanperlakuan
pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan zamannya pada masa
darurat covid 19.
-10
Prinsip-prinsip Pengembangan SuplemenKurikulum darurat
Kurikulum darurat dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di bawah koordinasi
Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kementerian Agama
Provinsi.Kurikulumdaruratinidikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memilikiposisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, menjadi warga negara yangdemokratis dan bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuantersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan denganpotensi, perkembangan, kebutuhan,
kepentingan peserta didik dan tuntutanlingkungan.Memiliki posisi sentral
berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada pesertadidik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, terutama pada
masa daruratcovid 19 saatini.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan
SeniKurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan,teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh
karena itu,pada masa darurat semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didikuntuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan melalui teknologi .
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan
pemangkukepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengankebutuhan kehidupan termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan,dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena itu,
pengembanganketerampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan
akademik danketerampilan vokasional sangat penting.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidangkajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
-11
disajikansecara berkesinambungan antar semua jenjang
pendidikanmenyesuaikandengankondisi masa darurat.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,
danpemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dandaerah untuk membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa
danbernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi
danmemberdayakan sejalan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila,
UUD1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
RepublikIndonesia (NKRI).
-12
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUANMI NURUL SALAM

A. VISI
“TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK YANG BERIMAN BERILMU
DAN BERTAKWA”
INDIKATOR VIS

A. UNGGUL DAN BERPRESTASI:

1. Peserta didik didik kelas 1-5 naik kelas 100% secara normatif.

2. Peserta didik kelas 6 lulus 100% dengan Perolehan nilai rata –rata UN di

atas 7,60; nilai UM/US di atas 8,50

3. Out put Hafal juz Amma, Asmaul Husna, dan hafal surat-surat pilihan

4. Out put dapat melaksanakan ibadah dengan benar

B RelegiusRELIGIUS :

Peserta didik :

1 Hafal dan fasih bacaan salat, gerakan salat, dan keserasian gerakan dan
bacaan.

2 Hafal dan fasih do’a setelah salat

3 Hafal dan fasih do’a-doa harian muslim.

4 Tertib menjalankan salat fardhu

5 Tertib menjalankan salat sunah rowatib

6 Memberikan infaq dan shadaqah

7 \Mengikuti acara hari besar Islam

8 Mengucapkan salam

9 Mengucapkan kalimah toyibah

10 Memulai dan mengakhiri pelajaran dengan berdoa

11 Membaca al-Qur’an setelah salat

C . DISIPLIN:

Peserta didik :

• Masuk ke madrasah tepat waktu


-13
• Pulang dari madrasah tepat waktu

• Istirahat tepat waktu

• Mengerjakan tugas tepat waktu

• Memakai pakaian sesuai aturan madrasah

• Melaksanakan tata tertib madrasah

• Menggunakan peralatan madrasah dengan baik

• Merawat peralatan belajar secara baik

D.PEDULI

Peduli Lingkungan:

Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan:

• Menjaga kebersihan lingkungan

• Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam dan di luar kelas.

• Tersedianya tempat cuci tangan

• Membuang sampah di tempatnya

• Memungut sampah di lingkungan madrasah

• Memelihara lingkungan kelas

• Tidak melakukan pembakaran sampah

Mencegah terjadinya kerusakan lingkungan :

• Tidak melakukan corat-coret

• Tidak merusak taman

• Memelihara taman

• Penggunaan sarana madrasah sesuai dengan tata tertib yang ditentukan.

• Merawat dan memelihara sarana dan prasarana madrasah dengan baik

Melakukan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup:

• Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan

madrasah.
-14
• Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan.

• Menyediakan kamar mandi dan air bersih.

• Pembiasaan hemat energi dan hemat air.

• Membuat biopori di area madrasah.

• Membangun saluran pembuangan air limbah dengan baik.

• Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan

anorganik.

• Penugasan pembuatan kompos dari sampah organik.

• Penanganan limbah hasil praktik

• Menyediakan peralatan kebersihan.

• Membuat tandon penyimpanan air.

• Memrogramkan cinta bersih lingkungan.

• Melakukan aksi LH,Tamanisasi, Toganisasi, dan Program SUSU

(Sak Uwong Sak Uwit/satu orang satu tanaman) di Madrasah.

Peduli Sosial:

• Memberikan sebagian uang jajan untuk infaq jumat dan senin beramal

• Memberikan pinjaman alat tulis kepada teman yang membutuhkan

• Menjenguk orang sakit

• Berta’ziyah kepada keluarga madrasah yang meninggal

• Memberikan santunan yatim

• Memberikan sumbangan PMI

• Memberikan ZIS kepada fuqara dan masakin di lingkungan madrasah.

B. MISI
Misi MI Nurul Salam
a. Melaksanakan pembelajaran profesional dan bermakna dengan pendekatan
PAKEM yang dapat menumbuh kembangkan potensi peserta didik secara
maksimal dengan landasan religius, dsiplin, dan peduli.
-15
b. Melaksanakan program bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki agar
menjadi insan yang religius, dsiplin, dan peduli.
c. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan siswa terhadap ajaran agama
Islam serta mengembangkan pembiasaan yang religius, disiplin, dan
peduli
d. Menumbuhkan dan mengembangkan pembiasaan religius, disiplin, dan
peduli di lingkungan madrasah.
e. Melaksanakan pengelolaan madrasah dengan manajemen partisipatif dengan
melibatkan seluruh warga madrasah dan kelompok kepentingan dengan
landasan nilai religius, dsiplin, dan peduli.
f. Melaksanakan pembelajaran ekstrakurikuler melalui kegiatan unit
pengembangan bakat dan minat secara efektif sesuai bakat dan minat
sehingga setiap siswa memiliki keunggulan dalam berbagai lomba non
akademik dengan landasan nilai religius, dsiplin, dan peduli .
g. Melaksanakan Pembelajaran yang ramah lingkungan melalui kegiatan yang
mengarah pada upaya pencegahan terhadap terjadinya pencemaran dan
kerusakan lingkungan serta upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup
secara integratif di dalam kegiatan intra dan ekstra kurikuler dengan
landasan nilai religius, disiplin, dan peduli.
h. Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan kepedulian sosial
warga madrasah dengan landasan nilai religius, dsiplin, dan peduli.

Tujuan Pendidikan di Madrasah


Untuk mencapai visi dan misi di atas pendidikan pada MI Nurul Salam
Wanarata bertujuan agar:
a. Pada tahun pelajaran 2020/2021 rata-rata US mencapai nilai minimal 7,6
rata-rata UAMBAN-UM 8,50; yang diperoleh dengan cara religius dan
disiplin.
b. Peserta didik memiliki kompetensi dan konsistensi dalam
mengamalkanajaran agama Islam dengan disiplin: salat dengan benar,
tertib dan khusu’; gemar, fasih, dan tartil membaca Al Qur’an, sadar
beramal, dan berakhlak mulia
c. Terwujudnya perilaku dan budaya Islami di lingkungan madrasah yang
religius, disiplin dan peduli
-16
SASARAN
Untuk mencapai visi dan misi di atas pendidikan pada MI Nurul Salam
Wanarata sasaran yang akan dicapai adalah :
a. Rata-rata Nilai UN Pada tahun pelajaran 2014/2015 mencapai nilai minimal
7,6 , UAMBN-UM 8,50 .
b. Lulusan madrasah pada tahun pelajaran 2014/2015 hafal juz Amma,
Asmaul Husna, hafal surat-surat pilihan( QS. Yasin, QS. Waqi’ah, QS. Al
Mulk)
c. 100 % Peserta didik terbiasa melaksanakan akhlak mulia dgn baik.
d. Seluruh warga madrasah berperilaku dan berbudaya islami.
e. Sebanyak 95 % warga madrasah datang dan pulang tepat waktu dan tidak ada
jam pembelajaran yang kosong .
f. Meningkatnya kesadaran infaq dan sedekah warga madrasah serta
kegiatan sosial madrasah sebesar 100%.
PROGRAM
Untuk mencapai visi dan misi di atas pendidikan pada MI Nurul Salam
Wanarata maka program yang akan dilaksanakan adalah :
a. Pendalaman materi mapel yang di-US, di-UAMBN, dan di-UM-kan.
b. Pengadaan Buku/ Soal-soal US/ UAMBN/ UM
c. Pembiasaan hafalan ayat dan doa. Hafalan Juz Amma, Asmaul Husna ,
sebelum pelajaran, dan sebelum istirahat. Hafalan doa sebelum pulang setiap
hari.
-17
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM DARURAT

A. KERANGKA DASAR KURIKUKUM DARURAT

1. KONSEP KURIKULUM DARURAT


a. Kurikulum Darurat disusun dan dilaksanakan hanya pada masa
darurat covid 19.
b. Penyusunan kurikulum darurat dilakukan dengan cara memodifikasi
dan melakukan inovasi pada struktur kurikulum, beban belajar,
strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain
sebagainya sesuai dengan kondisi madrasah.
c. Pada masa darurat covid 19, seluruh peserta didik tetap
mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari
madrasah.
d. Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat covid
19dan dilakukan apabila madrasah mampu memenuhi persyaratan
protocol kesehatan yang ditetapkan pemerintah setempat yang
meliputi sarana yaitu Tempat cucitangan, hand sanitizer,
penataan kelas yang memenuhi physical distanching, bilik untuk
penyemprotan disinfektan, Alat pengukur suhu badan, masker
cadangan, pengoptimalan fungsi UKS dll. Bila kondisi sudah
normal maka kegiatan pembelajaran akan kembali
dilaksanakans ecara normal seperti biasanya.

2. KONSEP PEMBELAJARAN MASA DARURAT


a. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat dilakukan dengan
berpedoman pada Kalender Pendidikan Madrasah tahun
pelajaran 2020/2021 yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia
b. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilakukan tidak hanya untuk
mencapai ketuntasan kompetensidasar (KD) kurikulum, namun lebih
menititik beratkan pada penguatan karakter, praktek ibadah,
peduli pada lingkungan dan kesalehan social lainnya.
c. Kegiatan pembelajaran masa daruratcovid 19 melibatkan guru, orang
tua, pesertadidik dan lingkungan sekitar.
-18
d. Kegiatan pembelajaran dilakukan setelah madrasah melakukan:
Pemetaan/skriningzona desa/kelurahan tempat tinggal peserta
didik, guru serta tenaga kependidikan yang ada di madrasah sebagai
bahan penentuan pelaksanaan metode pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh madrasah, selain itu untuk memastikan tempat
tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19 (zona
hijau) atau termasuk lingkungan yang tidakaman (zona merah),
dalam hal ini dapat diketahui antara lain melalui gugus tugas
penanganan covid 19, melalui aplikasi pemantauan covid 19 atau
surat keterangan dari kepala desa/kelurahan atau kecamatan, selain
itu pemetaan/ skrining kesehatan bagi peserta didik, guru dan
tenaga kependidikan untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak
berpotensi untuk menularkan atau tertular Covid-19 hal tersebut
dapat ditunjukkan melalui surat keterangan sehat dari puskesma
ssebagai bentuk pemenuhan kelengkapan apabila proses
pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka atau kelas
nyata.
e. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilaksanakan dengan
mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan
keselamatan pesertadidik, pendidik, tenaga kependidikan dan
masyarakat baik pada aspek fisik maupun psikologi, untuk
pembelajaran tatap muka atau kelas nyata hal tersebut ditunjukkan
dengan surat rekomendasi dari pemerintah setempa melalui
Kementerian Agama dan surat persetujuan dari orang tua.

3. PRINSIP PEMBELAJARAN MASA DARURAT


a. Pembelajaran dilakukan dengan tata pmuka, tatap muka terbatas,
dan/atau pembelajaran jarak jauh, baik secara Daring
(dalamjaringan) dan Luring (luarjaringan) kegiatan tersebut
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh
capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan;
b. Pembelajaran berlangsung di madrasah, rumah, dan di lingkungan
sekitar sesuai dengan kondisi masing-masing termasuk
-19
mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar
dirumah.
c. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam
mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif,
dan kolaboratif peserta didik.
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapas aja adalah peserta didik, dan di mana sajaa dalah kelas.
e. Pemanfaatan teknologi nformasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
f. Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitik beratkan
pada pendidikan kecakapan hidup, misalnya pemahaman
mengatasi pandemi Covid-19, penguatan nilai karakter atau
akhlak, serta keterampilan beribadah peserta didik di tengah
keluarga;
g. Keselamatan dan kesehatan lahir batin pesertadidik, pendidik,
kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan
menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan belajar dari rumah
h. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif
antara guru dengan peserta didik dan orang tua/wali
i. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik
yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan
memberi skor/nilai kuantitatif

4. MATERI, METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN MASA


DARURAT
a. Pengembangan Materi Ajar.
Guru memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas
dalam pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta
didik secara mandiri. Materi pembelajaran diambilkan dan
dikumpulkan serta dikembangkan dari:
1. Buku – buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman
guru, maupun buku atau literatur lain yang berkaitan dengan
ruang lingkup yang sesuai dan benar.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan
dengan fenomena sosial yang bersifat kontekstual,misalnya
-20
berkaitan dengan pandemi Covid-19 atau hal lain yang sedang
terjadi di sekitar peserta didik.
b. Model dan MetodePembelajaran.
1. Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang
menggambarkan proses rincian dan pennciptaan situasi
lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam
pernbelajaran sehingga terjadi perubahan pada diri anak. Model
pembelajaran pada MI Nurul Salam meliputi:
a. Model Pembelajaran Kelompok
b. Model pembelajaran di mana anak-anak dibagi menjadi
beberapa kelornpok dan setiap kelompok melakukan
kegiatan yang berbeda-beda dalam satu kali pertemuan.
c. Model Sentra
d. Model pembelajaran fokus pada anak di mana proses
pembelajaran berpusat di sentra bermain dan pada saat anak
dalam lingkaran.
e. Model Area
f. Model pembelajaran yang lebih memberikan kesempatan
kepada anak untuk memilih atau melakukan kegiatan
sendiri sesuai dengan minatnya.
g. Model Sudut
2. Metode Pembelajaran
Untuk mewujudkan pembelajaran yang menanamkan nilai-
nilai karakter Islami, maka diperlukan metode yang tepat.
Selain metode cerita, proyek sederhana, karyawisata, tanya
jawab, demonstrasi, pemberian tugas, terdapat jenis metode
yang dapat diterapkan dan sesuai ajaran Islam, yaitu:
a. Metode Bercakap-cakap (hiwar), yaitu:hiwar khitabi
(percakapan dialogis);hiwar washi (percakapan
deskriptif);hiwar qishashi (percakapan berkisah);hiwarjadali
(percakapan dialektis); danhiwar Nabawi (percakapan yang
digunakan nabi dalam mendidik sahabat)
b. Metode Kisah (peristiwa)
Islam menyadari sifat alamiah manusia untuk menyenangi
cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasan.
c. Metode melalui perumpamaan (amtsat)
Metode perumpamaan berarti menyentuhkan atau
memberikan menjelaskan perumpamaan dalam suatu
pembicaraan, untuk menjelaskan sesuatu hal dan isi yang
-21
menyingkapkan kebaikan dan keburukan. (Q.S Al-Baqarah:
26)
d. Metode Latihan dan Pengalaman
Salah satu metode yang digunakan Rasulullah saw dalam
mendidik para sahabat, yaitu metode latihan atau
pembiasaan. Rasulullah bersabda kepada mereka,
"Sesungguhnya aku berbuat yang demikian itu agar kalian
mengikutiku dan mempelajari shalatku. Metode latihan dan
pengalaman yang sering disebut metode trial and error
(mencoba-coba dan salah).
e. Metode Praktis untuk Menghafal
Rasulullah Saw mengajarkan doa-doa yang penting dan
ayat-ayat Alquran kepada para sahabat secara praktis.
Rasulullah Saw membacakannya dan mengulanginya di
hadapan mereka disertai dengan mendengarkan ayat dan
doa tersebut, dengan maksud mendapatkan pembetulan.
Metode praktis untuk menghafal, dimaksudkan
menanamkan akhlak yang baik pada jiwa anak, sehingga
tumbuh menjadi pribadi yang istiqamah dan bahagia, karena
anak dapat merasa sukses dengan perilaku dan
pekerjaannya.
f. Metode hikmah dan nasihat ('Ibrah dan Mau 'idzah)
Metode hikmah ('ibrah) adalah suatu kondisi yang
memungkinkan peserta didik sebagai pembelajar dari
pengetahuan yang konkrit menuju pengetahuan yang
abstrak. Sedangkan metode nasihat (Mau'idah/al-Wa'du),
yaitu pernberian nasihat dan peringatan akan kebaikan dan
kebenaran dengan cara yang menyentuh qalbu dan
menggugah untuk mengamalkannya, seperti dalam bagian
Q.S AlBaqarah: 232:
"Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang
yang beriman di antara kalian kepada Allah dan
hari kemudian. "
g. Metode Targhib dan Tarhib
Targhib adalah janji yang disertai dengan bujukan dan
membuat senang terhadap sesuatu maslahat. Sedangkan
tarhib adalah ancaman dengan siksaan sebagai akibat
melakukan dosa atau kesalahan yang dilarang oleh Allah
atau akibat lengah dalam menjalankan kewajiban yang
diperintahkan Allah. Metode targhib dan tarhib merupakan
upaya menggugah dan mendidik perasaan Rabbaniyah yaitu
perasaan khaufkepada Allah seperti dalam Q.S Ali Imran:
175.
3. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan
pembelajaran pada kondisi darurat.
-22
4. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif
yang disesuaikan dengan karakteristik materi/tema dan karakter
situasi yang dihadapi madrasah pada kondisi darurat.
5. Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah
dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan
kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah.
6. Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan
mempertimbangkan konsep belajar dari rumah, yaitu sebagai
usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka beban
tugas yang diberikan kepada peserta didik dipastikan dapat
diselesaikan tanpa keluar rumah dan tetap terjaga kesehatan,
serta cukup nya waktu istirahat untuk menunjang daya imunitas
pesertadidik
c. Media dan Sumber Belajar.
Guru menggunakan media yang adadi sekitar lingkungan, dapat
berupa benda – bendayang dapat dijadikans ebagai media
pembelajaran sederhana. Pemilihan media disesuaikan dengan
materi/temayang diajarkan dan tagihan dengan tetap
mempertimbangkan kondisi kedaruratan. Selain itu guru dan peserta
didik dapat menggunakan media dan sumber belajar antara lain:
buku sekolah elektronik ( https://bse.kmendikbud.go.id), sumber
bahan ajar pesertadidik, Guru berbagi (E-Learning Madrasah),
aplikasi e -learning madrasah (https://elearning.kemenag.go.id/), web
RumahBelajarolehPusdatinKemendikbud(https://belajar.ke
mdikbud.go.id),TVRI, TV edukasiKemendikbud
(https:tve.kemendikbud.go.id/live/), Pembelajaran Digital oleh
Pusdatin dan SEAMOLEC, Kemendikbud (http://rumahbelajar.id),
Tatap muka daring program sapa dutar umah belajar Pusdatin
Kemendikbud (pusdatin.webex.com),Aplikasi daring untukpaket
A,B,C.(http://setara.kemdikbud.go.id/), Guru berbagi (
http://guruberbagi.kemdikbud.go), Membaca digital
(http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/), Video
pembelajaran ( Video pembelajaran), Radio edukasiKemendikbud (
https://radioedukasi.kemdikbud), Ruang guru PAUD Kemendikbud
(http://anggunpaud.kemdikbud), Mobile edukasi - Bahan ajar
multimedia ( https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka), Modul
-23
Pendidikan Kesetaraan (https://emodul.kemdikbud.go.id/), Kursus
daring untuk Guru dari SEAMOLEC (http://mooc.seamolec.org/),

5. LANGKAH - LANGKAH PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


MASA DARURAT
A. Langkah- Langkah Penyiapan sarana pendukung pembelajaran
kurikulum darurat yang dilakukan oleh Madrasah:
1. Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan untuk menentukan model
pengelolaan pembelajaran dan mengajukan rekomendasi apabila
termasuk pada zona hijau
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa darurat
3. Memastikan system pembelajaran yang terjangkau bagi semua
peserta didik termasuk peserta didik penyandang disabilitas
4. Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua/wali
dalam mendampingi peserta didik belajar, minimal satu kali
dalam satu minggu melalui materi pengasuhan pada laman
https://sahabat keluarga. kemdikbud.go.id/laman/.
5. Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di
madrasah terdiri dari unsur guru, tenaga kependidikan, komite
madrasah, dan memberikan pembekalan mengenai tugas dan
tanggung jawab kepada tim, berkoordinasi dengan Kemenag dan /
gugus tugas penanganan COVID-19 setempat.
6. Memberikan laporan secara berkala kepada Kantor Kemenag
melalui pengawas madrasah tentang kondisi kesehatan warga
madrasah, metode pembelajaran yang digunakan ( kelasnyata,
daring/luring atau kombinasi), kendala pelaksanaan dan praktik
pelaksanaannya serta capaian hasil belajar peserta didik.
B. Langkah – langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum darurat
yang dilakukan oleh guru:
1. Menyiapkan Perencanaan Pembelajaran
a. Program Semester (PROSEM)
Program semester berisi daftar tema satu semester yang
dikembangkan menjadi sub-tema atau sub-sub tema,
kompetensi yang ditetapkan untuk dicapai pada setiap tema,
-24
alokasi waktu setiap tema dan strategi pembelajaran yang
dipakai lembaga RA.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk
pembelajaran selama satu hari. RPP dijabarkan dari Program
Semester. RPP berisi:identitas program layanan;KD yang
dipilih;materi pernbelajaran;tujuan pembelajaran; danrencana
kegiatan.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
RPPH merupakan capaian harian yang diturunkan dari RPPM
dengan capain enam (6) aspek perkembangan atau disesuaikan
dengan karakteristik pengembangan tema dengan tuntutan
kecakapan abad 21 pada RA. Guru mengembangkan tema
menjadi tema esensial yang disesuaikan dengan lingkungan
bermain, satuan RA, dan daerah/kearifan lokal.
2. Muatan dan integrasi RPPH
Karakter kecakapan abad 21 dapat dikembangkan sesuai
dengan karakteristik KD dan tema/ sub-tema dan
pengembangan materi yang akan dibahas. Oleh sebab itu
dalam merencanakan pembelajaran yang mengintegrasikan
karakter kecakapan abad 21, dapat digunakan langkah-langkah
seperti tampak pada gambar berikut:
a. Menentukan jenis kecakapan yang akan dikembangkan
sesuai dengan kompetensi dasar (misalnya berpikir kritis
dan problem solving/ kreatif, atau kolaborasi);
b. Menginterpretasi dan menyelesaikan masalah merupakan
salah satu kernampuan dalam kecakapan berpikir kritis dan
pernecahan masalah. Dengan demikian, maka terkait
dengan Kl), guru mengembangkan karakter kecakapan
berpikir kritis dan pemecahan masalah;
c. Merumuskan jenis permainan dan pola permainan yang
disesuaikan dengan pengembangan tema dan indikator 6
aspek pencapaian perkembangan yang akan dicapai;
d. Merumuskan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari KD
agar cukup jelas dalam menunjukkan kecakapan yang harus
-25
dimiliki peserta didik. Tujuan pembelajaran ini juga
bertujuan untuk menguatkan pilar pendidikan RA yang
berkarakter islami, yaitu penanarnan keimanan dan
peningkatan akhlak mulia;
e. Mengembangkan Indikator Pencapaian Perkembanganagar
dapat mencapai KD dan dapat mengembangkan karakter
kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah (kreatif);
f. Mengembangkan tema pembelajaran yang relevan yang
diturunkan dari tema/ sub terna dan tema esensial;
g. Tema/ materi dikembangkan sesuai dengan karakteristik
KD yang mencakup materi yang bersifat faktual,
konseptual, prosedural, materi-materi tersebut dipilih dan
dipilah agar dapat memenuhi mengembangkan karakter
kecakapan perkembangan peserta didik yang telah
dirurnuskan sesuai tuntutan KL);
h. Kegiatan pernbelajaran yang sesuai dengan pengembangan
berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and
problem solving skills);
i. Peserta didik juga dapat menerapkan pengetahuannya dalam
bentuk suatu karya (gambar, mewarnai, tulis, lisan, atau
perbuatan) yang berkaitan dengan proses/cara belajar
melalui bermain untuk mengerjakan (learning to do);
j. Kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan
kreatifitas dan kegiatan tersebut juga dapat mengembangkan
bakat dan minat peserta didik dalam mencapai cita-cita yang
diinginkannya melalui pengembangan kreatifitas yang
ditugaskan (learning to be) serta mengerjakan suatu karya
yang berkaitan dengan konsep yang diperolehnya (learning
to do) dan inovasi (creativity and innovation skills); dan
k. Kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan
kolaborasi (collaboration skills). Melalui kegiatan
kolaboratif, peserta didik dapat mengembangkan sikap
kerja sama, saling menghargai dan menghormati (ethics) ,
serta masing=masing dapat mengembangkan minat dan
-26
bakatnya (learning to be) sesuai dengan peran masing-
masing dalam kelompok.
3. Sebelum melakukan aktifitaspembelajaran, guru menyusun
rencanapelaksanaan pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun
secara simple/sederhana, mudah dilaksanakan, sertamemuat hal -
hal pokok saja namun tetapberpedoman pada SK Dirjen Pendis
Nomor 2791 Tahun 2020 dan KMA Nomor 792 tahun 2018.
4. Dalam menyusun RPPH, guru merujuk pada SKL, KI-
KDdarimateriesensidan dan Indikator Pencapaian yang diturunkan
dari KD.
5. Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensiyang akan
di ajarkan kepada peserta didik pada masa darurat.
6. Dalam setiap menyusun RPPH, terdapat 3 (tiga) ranah yang
perludicapai dan perlu diperhatikan pada setiap akhir
pembelajaran,yaitu dimensi sikap, aspek pengetahuan dan
aspekketerampilan.
7. Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujudiman
dan takwa kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak yangterpuji dan
menjadi teladan bagi keluarga masyarakat danbangsa, yaitu sikap
peserta didik yang jujur, disipilin,tanggungjawab, peduli, santun,
mandiri, dan percaya diri danberkemauan kuat untuk
mengimplementasikan hasilpembelajarannya di tengah kehidupan
dirinya danmasyarakatnya dalam rangka mewujudkan
kehidupanberagama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
yanglebih baik.
8. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan
pengetahuan secara konseptual, faktual, prosedural dan
metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat sederhana,
kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan
regional, nasional maupun internasional.
9. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat
tinggi dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri,kolaboratif,
dan komunikatif serta mampu bersaing di era global dengan
kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
10. Setelah penyusunan RPPHselesai dan disahkan oleh kepala
madrasah,RPPH tersebut dapat juga dibagikan kepada orang tua
peserta didik agar orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran,
tugas dan target capaian kompetensi yang harus dilakukan anaknya
pada masa darurat.
-27

3. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran:


Pembelajaran ternatik terpadu dilaksanakan dalam tahapan pembukaan,
inti, dan penutup. Pada kegiatan inti seluruh aktivitas pembelajaran
meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengomunikasikan (pendekatan saintifik) yang berorentasi
pada pembelajaran abad 21 dengan mengedepankan nilai-nilai yang
terkandung dalam ajar-an agama Islam. Kegiatan pelaksanaan
pembelajaran meliputi:

1) Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Kelas Nyata (tatap muka)


a. Kegiatan Pembukaan
Kegiatan pembukaan dilakukan untuk menyiapkan peserta didik
secara fisik dan psikis untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan
ini berhubungan dengan pembahasan sub tema yang akan
dilaksanakan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
berbaris, mengucap salam, berdoa dan menghafal Asmaul Husna,
bercerita atau berbagi pengalaman yang memberikan motivasi.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik
untuk berinisiatif, kreatif, kritis, dan mandiri sesuai dengan bakat,
minat, dan kebutuhan anak. Kegiatan inti dilaksanakan dengan
pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar, dan mengomunikasikan yang dintegrasikan dengan
nilai-nilai Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Literasi, dan 4 C dan
dibungkus dengan nilai agama dan moral. Kegiatan inti ini berprinsip
pada aspek perkembangan anak dan memperhatikan prinsip
pengembangan karakter Islami.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang bersifat
penenangan. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan
penutup di antaranya:
 membuat kesimpulan sederhana dari kegiatan yang telah dilakukan,
termasuk di dalamnya pesan moral yang ingin disampaikan dan
dikaitkan dengan ajaran Islam serta pendapat anak terkait substansi
sesuai tata nilai kegiatan yang telah dilewati;
 nasehat-nasehat yang mendukung pernbiasaan yang baik dikaitkan
dengan ajaran Islam;
 refleksi dan umpan balik terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan;
 membuat kegiatan penenangan seperti bernyanyi, bersyair, dan
bercerita yang sifatnya menggembirakan dan bernuansa Islami;
 menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya; dan memberikan pesan moral serta informasi
pandemic covid 19.
-28
 berdoa sebagai rasa bersyukur kepada Allah SWT.
2) Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Daring
a. Kegiatan pra pembelajaran
a) Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau orang tua/wali
peserta didik dan membuat grup WhatsApp (ataua plikasi
komunikasi lainnya) sebagai media interaksi dan komunikasi
b) Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan peserta didik
untuk memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik
mendukung proses pembelajaran daring
c) Memberikan penjelasan tentang materi, media/ aplikasi yang akan
dipakai pembelajaran daring
d) Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan akses
pembelajaran daring.
b. Kegiatansaatpembelajaran
a) Guru memeriksa kehadiran pesertadidik dan
pastikan peserta didik dalam kondisi sehat dan siap
mengikuti pembelajaran
b) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum
pembelajaran
c) Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode
yang direncanakan
d) Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya, mengemukakan pendapat
dan/atau melakukan refleksi
c. Kegiatanpasca pembelajaran
a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai
bahan pemantauan belajar harian.
b) Mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau
peserta didik untuk mengumpukan foto
aktifitas/lembar tugas atau file penugasan
c) Memberikan umpan balik terhadap hasil
karya/tugas peserta didik/lembar refleksi
pengalaman belajar
d) Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa,
guru memberikan informasi kepada peserta didik
tentang materi/kompetensi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya dan memberikan pesan
moral sertain formasi tentang pandemic covid
19

3) Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Luring


2. KegiatanPraPembelajaran
a) Guru menyiapkan RPP, bahan ajar, jadwal dan
penugasan
b) Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim
melalui kurir atau diambil oleh orangtua/wali peserta
-29
didik sekali eminggu di akhir minggu dan atau
disebarkan melalui media komunikasi yang tersedia.
c) Guru memastikan semua peserta didik telah
mendapatkan bahan ajar, lembar jadwal dan
penugasan.
d) Guru dan orangtua/wali peserta didik yang bertemu
untuk menyerahkan jadwal dan penugasan
diwajibkan melakukan prosedur keselamatan
pencegahan COVID-19.

3. Saat Pembelajaran
a) Pembelajaran dibantu orang tua/wali peserta didik
sesuai dengan jadwal dan penugasan yang telah
diberikan.
b) Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta
didik untuk melakukan pengecekan dan
pendampingan belajar dengan wajib melakukan
prosedur pencegahan penyebaran COVID-19.
c) Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.
4. Pasca Pembelajaran
a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai
bahan pemantauan belajar harian.
b) Orang tua/wali peserta didik memberikan tanda
tangan pada tiap sesi belajar yang telah tuntas
dilembar pemantauan harian
c) Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu
Pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai
pandemic COVID-19. Selain itu, menambahkan
konten rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/
kegiatan fisik dalam upaya menjaga kesehatan
mental dan fisik peserta didik selama masa belajar
dari rumah.
d) Hasil penugasandan lembar pemantauan aktivitas
harian dikumpulkan setiap akhi rminggu sekaligus
mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu
berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat
juga melalui alat komunikasi atau kurir.
-30
6. PENGELOLAAN KELAS MASA DARURAT (pilihan opsi dapat
dipilih sesuaikan dengan rekomendasi dan kondisi sertamelakukan
modivikasi sesuai kondisi madrasah masing-masing)

a. Contoh Pedoman Pengelolaan Kelas pada Madrasah yang berada


pada zona hijau (opsi 1)
Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata atau tatap muka
dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dari pemerintah daerah
setempat atau kantor kementerian agama, dengan alas an bahwa
semua peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan bertempat
tinggal di zona hijau, namun pelaksanaan proses pembelajaran
tetap mengikuti kepada protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah baik dari segi sarana prasarana, metode pembelajara
nmaupun jumlah peserta didik dalam satu kelas, Bila ruangan
kelas tidak mencukupi, maka proses pembelajaran dilaksanakan
secara sift pagi dan siang sesuai dengan kondisi kedaruratan. Atau
pembelajaran dapat dilakukan dengan membagi menjadi dua
kelompok masing – masing kelompok secara bergiliran dengan cara
melakukan pembelajaran 3 hari tatap muka dan 3 hari secara daring/
luring pada masing – masing kelompok secara bergantian.
Kegiatan pembelajaran kelas nyata dimulai pada bulanpertama
dan kedua tahun pelajaran 2020/2021 untukj enjang MA dan MTs,
dimulai pada bulan ketiga dan keempat untuk jenjang MI dan
dimulai pada bulan kelima pada jenjang RA dan PAUD dengan
pertimbangan kemampuan peserta didik dalam menerapkan protocol
kesehatan. Namun pelaksanaan pembelajaran kelas nyata akan
dihentikan apabila ada perubahan kondisi menjadi darurat pada
lingkungan madrasah dan sekitarnya

b. Contoh Pedoman Pengelolaan Kelas pada Madrasah yang berada


pada zona merah(opsi2)
1) Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau
kelas virtual Dalam Jaringan (Daring) yaitu bagi peserta didik
yang terpenuhi fasilitasnya berupa laptop Hp android maupun
jaringan internet, madrasah dan guru menggunakan aplikasi
-31
pembelajaran digital dengan menyediakan menu/pengaturan kelas
virtual antara lain Elearning Madrasah dari Kementerian Agama,
dan/atau aplikasi lain yang sejenis. Pada proses pembelajaran
Daring tatapmuka virtual juga dilakukan melalui video
conference, teleconference, dan/atau diskusi dalam group di media
social ataua plikasi pesan, hal tersebut dilakukan untuk
memastikan adanya interaksi/ komunikasi dua arah antara guru
dengan pesertadidik.
2) Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan (Luring)
dilaksanakan bagi peserta didik yang belum terpenuhi
fasilitasnya berupa laptop, Hp android maupun jaringan internet,
guru dan peserta didik menggunakan vasilitas melalui media
buku, modul, dan bahan ajar dari lingkungan sekitar.
Selainitu, para peserta didik juga dapat menggunakan media
televisi dan radio atau pengiriman bahan ajar menggunakan
kurir.
3) Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring
maupun Luring, jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu
dalam sehari hanya ada satu atau dua kelas virtual, hal tersebut
dilakukan agar peserta didik tidak berada di depan computer
/laptop/HP seharian penuh. Disamping itu juga untuk menghemat
penggunaan paket data internet.

B. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ( Jumlah hari dan jam


belajar dimodifikasi sendiri oleh Satuan Pendidikan)

1. Struktur Kurikulum dan muatan kurikulum

Struktur kurikulum MI Nurul Salammeliputi sejumlah matapelajaran yang


keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan
kompetensi dasar yang ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab sesuai KMA Nomor
792 tahun 2018 tentang Pedoman Kurikulum RA (KI, KD Terlampir).
Sedangkan mata pelajaran Umum sesuai dengan Permendikbud Nomor
137 tahun 2016 ( Terlampir).
-32
a. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu ( disesuaikan dengan kondisi
darurat di madrasah dan jenjang)
Ambil dari SK Kepala MI tentang Penetapan Kurikulum darurat
b. MuatanLokal Bahasa Jawa

2. Pengaturan Beban Belajar ( diatur sendiri oleh madrasah sesuai


kondisi darurat dan jenjang pada madrasah masing-masing)

Ada di SK Kepala MI tentang penetapan Kurikulum darurat

3. Penilaian Hasil Belajar Pada Masa Darurat

Penilaian hasilbelajar pada masa darurat memperhatikan hal – hal sebagai


berikut;
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian hasil
belajar dari Kemenag RI dengan penyesuaian masa darurat.
b. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan.
c. Penilaian hasil belajar berbentuk antara lain portofolio, penugasan,
proyek, praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes
daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan
ditempuh secara jarak jauh dan tetap memperhatikan protocol
kesehatan dan/atau keamanan.
d. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir
semester(PAS) dan penilaianakhirtahun (PAT).
e. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang
bermakna, dan tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian
kurikulum secara menyeluruh;
f. Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar
pada masa Belajar dari Rumah dilaksanakan bervariasi antar peserta
didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses ketersediaan fasilitas belajar
di rumah. Pemberian tugas diberikan secara proporsional atau tidak
berlebihan dengan tujuan perlindungan kesehatan, keamanan, dan
motivasi peserta didik selama masa darurat tetap terjaga.
g. Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berup afoto,
gambar, video, animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis
kegiatannya dan yang memungkinkan diwujudkan di masa darurat.
-33
h. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran
dan pengerjaan tugas disesuaikan dengan jadwal yang/siaran dan
waktu pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau disesuaikan
dengan kondisi peserta didik dan ketersediaan waktu peserta didik
dan orangtua/wali
i. Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik dengan
tekniks kala capaian perkembangan, maupun hasil karya.
j. Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi
dasar yang muncul lalu dilakukan skoring.

4. Kenaikan Kelas ( madrasah dapat melakukan kebijakan sesuai


dengan kondisi di masing-masing lembaga)

Sesuaidengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor


5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar Pada
MI Nurul Salam .menentukan criteria kenaikankelassebagaiberikut:

PesertaDidikdinyatakannaik kelasapabilamemenuhipersyaratan:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
b. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan olehMI Nurul Salam.
c. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan
minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan olehMI Nurul
Salam
d. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-
masing capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM.
Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada
semester ganjil dan/atau semester genap, maka nilai akhir mata
pelajaran diambil dari rata-rata nilai mata pelajaran pada semester
ganjil dan genap untuk aspek yang sama.

5. Kelulusan (menyesuaikan kondisi dan kebutuhan)

Sesuaidengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor


5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar Pada
-34
MI Nurul SalamPesertadidikdinyatakan lulus dariSatuan Pendidikan
setelahmemenuhikriteria:
a. Menyelesaikanseluruh program pembelajaran;
b. Memperolehnilaisikap/perilaku minimal BAIK;
c. Lulus uji kompetensi RA

Sedangkanuntuk criteria kelulusan pesertadidikMI Nurul Salam


ditentukansebagaiberikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di MI Nurul Salam
Bagi peserta didik pindahan memiliki rapot dari sekolah /madrasah
sebelumnya yang menunjukkan peserta didik telah mengikuti
program pembelajaran di kelas sebelum melakukan pindah.
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
c. Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh MI Nurul Salam

Bila terdapat peserta didik yang tidak lulus, harus diadakan


pendekatan kepada peserta didik dan keluarga agar peserta didik yang
bersangkutan dapat mengulang di Tahun Pelajaran berikutnya, atau dapat
mengikuti alternative pendidikan lain

6. Mutasi peserta didik pada masa darurat


Mutasi peserta didik MI Nurul Salam Kerosari pada masa darurat sebagai
berikut:
a. Mutasimasuk :
1) Menunjukkan surat pindah dari madrasah/sekolah asal
2) Menunjukkan surat keterangan sehat dari Puskesmas
3) Menunjukkan rapot asli dari madrasah/sekolahasal yang telah
direkomendasi oleh instansi terkait.
4) Memenuhi pernyaratan administrative
b. Mutasikeluar
1) Mempunyai alasan yang jelas dan dibenarkan dibuktikan dengan surat
permohonan orang tua
2) Menunjukkan surat pernyataan diterima dari madrasah yang menjadi
tujuan mutasi.
3) Mengisi surat pernyataan untuk tidak kembali kemadrasah asal
-35
4) Memperoleh rekomendasi dari instansi yang terkait.
-36
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Alokasi Waktu
1. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun
ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, dan hari libur.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran. Madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu
efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri
4. Permulaantahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
5. Waktu libur adalah waktuy ang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu
libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari –
hari besar nasional, dan hari liburk husus.
6. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,dan/atau Menteri Agama dalam
hal yangt erkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat
kabupaten/kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menempatkan hari libur khusus.
7. Madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi
madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
-37
pembelajaran efektif.
8. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan peraturan pemerintah
pusat/provinsi/kabupaten/kota.
Tabel
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

ALO
KEGIATA KASI
NO KETERANGAN
N WAK
TU

1 Minggu Mini Digunakan untuk kegiatan pembelajaran


efektif mum efektif pada setiap satuan pendidikan.
belajar 36
mingg
u dan
2 Jeda antar Maksi Antara semester I dan II.
Semester mum
2
mingg
u

3 Libur akhir Maksi Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan


tahun mum administrasi akhir dan awal tahun pelajaran.
pelajaran 3
4 Hari libur 2–4 Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan mingg keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya
u sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

5 Hari libur Maksi Disesuaikandenganperaturanpemerintah.


umum / mum
Nasional 2
6 Hari Maksi Untuk satuan pendidikan sesuai dengan cirri
liburkhusus mum kekhususan masing- masing.
1
7 Kegiatan Maksi Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan
khusus mum 3 secarak husus oleh madrasah tanpa mengurangi
madrasah mingg jumlah minggu efektif belajar dan waktu
u pembelajaran efektif.
-38

B. Jadwal Waktu Libur

KALDIK 2020/2021
SERTA PENJELASANNYA

C. PenetapanKalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional,dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan
atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
3. Pemerintah pusat/provinsi /kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan – satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-
masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagai mana
tersebut pada dokumen standar isi ini dengan memerhatikan ketentuan
dari pemerintah/ pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul – betul digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun pelajaran2020/2021 adalah
258 hari belajar yang digunaka nuntuk kegiatan pembelajaran, sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul – betul digunakan untuk
proses pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar
efektif setiap minggu untuk kelasA sebanyak …. jam pelajaran
sedangkan untuk kelas…..sebanyak…..jam. Untuk
kelas…..sebanyak…..jam pelajaran, dengan alokasi waktu…. Menit
perjam pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas
-39
….sebanyak …..jam pelajaran, sedangan kelas….sebanyak…. jam
pelajaran, dan kelas… sebanyak ….jam pelajaran.
Sesuai acuan penetapan kalender pendidikan, MI Nurul Salam .berdasarkan:
1) Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama
Republik Indonesia
2) Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Tengah
3) Edaran Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Pemalang
4) Program kegiatan MI Nurul Salam
-40

BAB V
PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan dokumen Suplemen Kurikulum


Darurat MI Nurul Salam pada awal tahun pelajaran 2020/2021 maka salah
satu pedoman dan acuan dalam penyelenggaraan pendidikan di MI Nurul
Salam telah tersedia
Sangat besar harapan kami, semoga Dokumen Suplemen Kurikulum
Darurat MI Nurul Salam ini dapat digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-
kegiatan dalam proses penyelenggaraan pendidikan di masa darurat pandemic
covid 19.Kami juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya
guru, karyawan, maupun para peserta didik serta masyarakat yang peduli
terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama mendukung keterlaksanaan
kurikulumdarurat ini. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari
berbagai pihak ,kami mengucapkan banyak terimakasih.Kepada pemerintah
khususnya Kepala Kantor dan Kasi PendmaKemenag Kabupaten Pemalang
dan Pengawas Madrasah Kecamatan Bantarbolang ,yang memberi dukungan
dan bimbingan kepada kami dalam Menyusun Kurikulum darurat.
Semoga Dokumen Suplemen Kurikulum Darurat MI Nurul Salam.ini
mampu menjadi sarana bagi madrasah untuk ikut mencerdaskan generasi
muda harapan bangsa di masa pandemic covid 19 ini.
Amiiin.

Wanarata, Juli 2020


Kepala Madrasah

Stefani Rosmawati, S.Pd.


Lampiran-lampiran
1. Pemetaan KI dan KD materi esensial, contoh silabus dan RPP yang
disederhanakan sesuai dengan kurikulum darurat
2. SK penetapan Kurikulum 2020/2021
3. SK TPK, UraianTugas Tim Penyusun, program dan jadwal kerja TPK
-41
4. Berita acara, daftar hadir dan notulan kegiatan penyusunan Kurikulum
5. Instrumen Verifikasi/Validasi Dokumen Suplemen Kurikulum Darurat
6. Foto kegiatan penyusunan kurikulum masa darura tcovid -19

Anda mungkin juga menyukai