Anda di halaman 1dari 8

Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Telaah Jurnal

Fakultas Kedokteran Juni 2020


Universitas Muslim Indonesia

Infection Prevention and Control for the safe management of a dead body in the
context of COVID-19

Oleh:

Suardiman

111 2017 1013

Pembimbing Supervisor :

dr. Denny Mathius, Sp.F,M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertandangan di bawah ini menyatakan bahwa :

Nama : Suardiman

NIM : 111 2018 2090

Judul : Infection Prevention and Control for the safe management of a


dead body in the context of COVID-19

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Makassar, 21 Juni 2020

Pembimbing

dr. Denny Mathius,Sp.F, M.Kes


Latar Belakang

Panduan ini di buat untuk petugas kesehatan serta keluarga pasien meninggal yang di
curigai terinfeksi oleh penyakit covid-19.panduan yang di berikan di berikan merupakan
berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang referensi yang di keluarkan oleh WHO,update serta
tambahan mungkin ada di masa yang akan apabila di temukan buti-bukti terbaru.hal-hal
yang mesti di perhatikan meliputi

 Covid-19 merupakan suatu virus yang menyebabkan penyakit pernafasan akut


yang di sebabkan oleh N-Corona virus-19 yang dimana mempengaruhi sistem
pernafasan(paru) penderitanya

 Beberapa bukti terbaru mengatakan bahwa corona virus menyebar ke orang lain
melalui droplet,pakaian dan serta barang pribadi penderita dan juga kontak
langsung dengan penderita

 Penyebaran juga dapat melalui feces,berdasarkan bukti terbaru penyebaran


masih belum bisa melalui airborne

 Penyebaran penyakit juga dapat melalui tindakan autopsy yang tidak sesuai
prosedur sehingga dapat menyebarkan virus ke orang lain

Persiapan dan pembungkusan mayat dan pemindahan dari ruang pasien ke ruang
autopsy serta ke tempat Ruang Mayat, tempat kremasi ataupun ke penguburan.Tanaga
medis yang berinteraksi dengan pasien termasuk tenaga medis yang melakukan
penguburan harus memperhatikan.Penggunaan PPE termasuk Jubah dan handscoen
medis.jika terdapat resiko terkena cipratan dari cairan tubuh pasien di wajibkan
penggunaan face Shield serta masker medis.Pencabutan setiap infus serta kateter
yang menempel di tubuh pasien.Pastikan setiap cairan yang keluar dari tubuh pasien di
tampung di wadah tertentu.Pastikan saat pemindahan pasien di gerakkan sesedikit
mungkin untuk mencegah paparan virus di tempat lainnya secara berlebihan.Untuk
kendaraan pemindahan pasien sebaiknya bentuk tertutup,walaupun begitu standarisasi
tentang kendaraan yang membawa pasien covid belum ada

Prosedur penanganan pasien pada kamar mayat yang di curigai meninggal karena
Covid meliputi

Petugas Medis serta orang-orang yang melakukan penguburan pasien terduga


covid-19 sebaik menjaga hygienitas tubuh seperti mandi,merapikan rambut,muncukjur
kuku serta bercukur),wajib menggunaka PPE yang berstandar. Di perbolehkan jika
anggota keluarga ingin melihat mayat pasien yang terinfeksi covid-19 Dengan syarat
menggunakan pakaian pelindung serta menjaga hiegenitas tangan (mencuci
tangan).tidak di perbolehkan untuk mencium atau menyentuh tubuh mayat penderita
covid.Pembalseman tidak di rekomendasikan.orangtua >60 tahun dan orang dengan
penyakit immunosuppresed sebaik tidak berinteraksi langsung dengan tubuh mayat
pasien penderita covid-19

Prosedur saat melakukan Autopsi dan pengontrolan pada lingkungan sekitar

Orang-orang yang meninggal selama pandemi covid-19,paru-paru dan organ


tubuhnya masih memiliki virus sehingga resiko terinfeksi juga tinggi.Wajib penggunaan
PPE untuk tenaga medis yang melakukan autopsy (Aerosol generating
Procedure).Fasilitas kesehatan tempat di lakukannya autopsy juga harus di
perhatikan.Ruangan Dengan ventilasi yang Adekuat (160L/s/patient).Ruangan dengan
Negative Pressure (12l Air charge per Hour) dengan arah aliran udara yang di kontrol
ventilasi mekanik. Orang yang melakukan autopsy sebaik sesedikit mungkin.alat PPE
harus lengkap, termasuk scrub suit, Jubah lengan panjang anti air,handscoen untuk
autopsy, dan faceshield serta sepatu boot.untuk masker sebaiknya (N95 mask atau
FFP2 or FFP3 atau yang setara) di gunakan saat autopsy khususnya saat melakukan
tindakan aerosol-generating procedures.

Proses penguburan

Orang yang meninggal karena covid-19 dapat di kuburkan ataupun di


kremasi.Keluarga dan teman-teman almarhum di perbolehkan untuk melihat mayat
pasien covid setelah di lakukan prosedur persiapan penguburan pada pasien
(pemandian,mengkafani serta membungkus mayat),tidak di perbolehkan untuk
menyentuh,dan mencium badan mayat pasien,dan di wajibkan untuk mencuci tangan
setelah menyaksikan prosedur penguburan.Orang yang meletakkan badan mayat
pasien covid ke dalam liang kubur juga harus menggunakan handscoen serta alat
pelindung diri,dan mencuci tangan setelah penguburan selesai. Apabila kita
mendapatkan kasus dimana pasien terduga covid meninggal di rumah,dan tidak
terdapat tenaga medis tidak dapat melaksanakan persiapan penguburan maka anggota
keluarga dapat di ajarkan untuk menguburkan pasien tersebut sesuai dengan
guidelines berikut.setiap anggota keluarga dapat menyiapkan penguburan dan di
wajibkan mencuci tangan serta membersihkan tubuh.dan menggunakan sarung tangan
dari karet serta faceshield dan masker medis.pakaian yang di gunakan oleh oleh mayat
harus segera di lepaskan dan di cuci dan pada saat pembersihan harus menggunkana
gaun medis yang tahan air.
Pembersihan dan pengendalian lingkungan

Virus korona manusia dapat tetap menular di permukaan tubuh hingga 9


hari.Virus COVID-19 telah terdeteksi setelah sampai 72 jam dalam kondisi
eksperimental Oleh karena itu, pembersihan lingkungan adalah yang terpenting.Kamar
mayat harus tetap bersih ,berventilasi setiap saat.Pencahayaan harus memadai.
Permukaan dan instrumen harus terbuat dari bahan yang bisa mudah didesinfeksi dan
di gunakan saat otopsi.Instrumen yang digunakan selama otopsi seharusnya
dibersihkan dan didesinfeksi segera mungkin setelah otopsi, sebagai bagian dari
prosedur rutin.Permukaan lingkungan, tempat tubuh berada siap, harus dibersihkan
terlebih dahulu dengan sabun dan air, atau dengan deterjen yang biasanya di
gunakan.Setelah dibersihkan, desinfektan dengan minimum konsentrasi 0,1% (1000
ppm) natrium hipoklorit (pemutih), atau 70% etanol seharusnya ditempatkan di atas
permukaan selama minimal 1 menit. Disinfektan tingkat rumah sakit juga dapat
digunakan sebagaiSelama mereka memiliki label klaim terhadap yang muncul virus dan
mereka tetap di permukaan sesuai dengan rekomendasi pabrikan Personil harus
menggunakan APD yang sesuai, termasuk pelindung pernapasan dan mata, saat
mempersiapkan dan menggunakan cairan disinfektan; dan Barang-barang yang
diklasifikasikan sebagai limbah klinis harus ditangani dan dibuang dengan benar
menurut hukum.

Penguburan oleh anggota keluarga atau untuk kematian di rumah

Dalam konteks di mana layanan kamar mayat tidak standar atautersedia dengan andal,
atau di tempat biasanya orang sakit meninggal duniarumah, keluarga dan pembantu
pemakaman tradisional bisadilengkapi dan dididik untuk mengubur orang di bawah
pengawasan.• Setiap orang (mis. Anggota keluarga, pemimpin agama)menyiapkan
almarhum (mis. mencuci, membersihkan atauberpakaian tubuh, merapikan rambut,
memotong kuku ataumencukur) dalam lingkungan komunitas harus memakai sarung
tanganuntuk setiap kontak dengan tubuh. Untuk aktivitas apa pun itumungkin
melibatkan percikan cairan tubuh, mata danperlindungan mulut (pelindung wajah atau
kacamata danmasker medis) harus dipakai. Pakaian dikenakanMempersiapkan tubuh
harus segera dilepasdan dicuci setelah prosedur, atau celemek atau gaunharus
dipakai;• Orang yang menyiapkan tubuh tidak harus menciumnyameninggal. Siapa pun
yang telah membantu dalam mempersiapkantubuh harus mencuci tangan dengan
sabundan air setelah selesai;• Menerapkan prinsip-prinsip sensitivitas budaya dan
memastikanbahwa anggota keluarga mengurangi paparan mereka sebanyak
mungkinmungkin. Anak-anak, orang tua (> 60 tahun),dan siapa saja dengan penyakit
yang mendasarinya (sepertipenyakit pernapasan, penyakit jantung, diabetes,
atausistem kekebalan tubuh yang terganggu) tidak seharusnyaterlibat dalam
mempersiapkan tubuh. Minimumjumlah orang yang harus dilibatkanpersiapan. Orang
lain mungkin mengamati tanpa menyentuhtubuh pada jarak minimum 1 m. Keluarga
dan teman-teman dapat melihat tubuh setelah itutelah disiapkan untuk penguburan,
sesuai dengan kebiasaan.Mereka seharusnya tidak menyentuh atau mencium tubuh
dan harusCuci tangan mereka dengan sabun dan airmengikuti tontonan; langkah-
langkah jarak fisikharus diterapkan secara ketat (setidaknya 1 m di antaranyaorang-
orang).• Orang dengan gejala pernapasan seharusnya tidakberpartisipasi dalam
tontonan atau setidaknya memakai medistopeng untuk mencegah kontaminasi tempat
danpenularan lebih lanjut penyakit ini ke orang lain;• Mereka yang ditugaskan
menempatkan mayat di kuburanpembakaran kayu bakar, dll. harus memakai sarung
tangan dan mencucitangan dengan sabun dan air setelah penguburanlengkap;•
Pembersihan APD yang dapat digunakan kembali harus dilakukan disesuai dengan
instruksi pabrik untuk semuaproduk pembersih dan desinfeksi(misalnya konsentrasi,
metode aplikasi danwaktu kontak, dll.);• Anak-anak, orang dewasa> 60 tahun, dan
imunosupresiorang tidak boleh berinteraksi langsung dengan tubuh;• Meskipun
penguburan harus dilakukan tepat waktucara, sesuai dengan praktik setempat,
pemakamanseharusnya upacara yang tidak melibatkan penguburanditunda, sebanyak
mungkin, sampai akhirepidemi. Jika upacara diadakan, jumlahpeserta harus dibatasi.
Peserta harusamati jarak fisik setiap saat, plusetika pernapasan dan kebersihan
tangan;• Barang-barang milik orang yang meninggal tidak perluuntuk dibakar atau
dibuang. Namun,mereka harus ditangani dengan sarung tangan dan
dibersihkandeterjen diikuti oleh desinfeksi dengan larutansedikitnya 70% etanol atau
0,1% (1000 ppm) pemutih,dan• Pakaian dan kain lainnya milik almarhumharus dicuci
dengan mesin air hangat di60−90 ° C (140−194 ° F) dan deterjen. Jikamesin cuci tidak
mungkin, linen bisadirendam dalam air panas dan sabun dalam drum besar
menggunakan atetap aduk dan berhati-hati untuk menghindari percikan. Itudrum
kemudian harus dikosongkan, dan linen direndamdalam 0,05% klorin selama sekitar 30
menit.Akhirnya cucian harus dibilas dengan bersihair dan linen dibiarkan kering
sepenuhnya di bawah sinar matahari.
Referensi

1. Pan American Health Organization. Leadership during a pandemic: What your


municipality can do. Tool 18: Management of dead bodies.
https://www.paho.org/disasters/index.php?option=c
om_docman&view=download&category_slug=tool s&alias=545-pandinflu-
leadershipduring-tool- 18&Itemid=1179&lang=en (accessed March 23, 2020).
2. World Health Organization. (2007). Standard precautions in healthcare.
https://www.who.int/publications-detail/standard-precautions-in-health-care (accessed
March 22, 2020).
3. World Health Organization. (2020). Infection prevention and control during health
care when COVID-19 is suspected: interim guidance, 25 January 2020.
https://www.who.int/publications-detail/infection-prevention-and-control-during-health-
care-when-novel-coronavirus-(ncov)-infection-is-suspected- 20200125. (accessed
March 22, 2020).
4. Royal College of Pathologists (UK). (2020). Autopsy practice relating to possible
cases of COVID-19 (2019 nCov, novel coronavirus from China 2019/2020).
https://www.rcpath.org/uploads/assets/d5e28baf- 5789-4b0f-
acecfe370eee6223/fe8fa85a-f004-4a0c- 81ee4b2b9cd12cbf/Briefing-on-COVID-19-
autopsy-Feb-2020.pdf (accessed March 22, 2020).
World Health Organization. (2009).Natural ventilation for infection control in health care
settings. World Health Organization. https://apps.who.int/iris/handle/10665/44167
(accessed March 22, 2020).
6. Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Interim guidance for collection
and submission of post-mortem specimens from deceased persons under investigation
(PUI) for COVID-19, February 2020. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-
ncov/hcp/guidance-postmortem-specimens.html (accessed March 22, 2020).
7. Kampf G, Todt D, Pfaender S, Steinmann E. Persistence of coronaviruses on
inanimate surfaces and their inactivation with biocidal agents. Journal of Hospital
Infection. 2020;104(3):246-51. https://doi.org/10.1016/j.jhin.2020.01.022 (accessed
March 22, 2020).
8. Aerosol and Surface Stability of SARS-CoV-2 as Compared with SARS-CoV-1
https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMc200 4973
9. World Health Organization. (2020). Water, sanitation, hygiene, and waste
management for the COVID-19 virus. Interim guidance: 19 March 2020.
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/33 1499/WHO-2019-nCoV-IPC_WASH-
2020.2- eng.pdf?sequence=1&isAllowed=y (Accessed March 22, 2020 ).

Anda mungkin juga menyukai