1 Dan 2
1 Dan 2
NRP : 114219527
1. Seorang pasien masuk IGD rumah sakit dengan keluhan sesak nafas dan mual. Dokter
mendiagnosis pasien menderita status asmatikus dan meresepkan aminofilin injeksi bolus
karena masih sesak setelah pemberian inhalasi bronkodilator kerja cepat dan simetidin
tablet sehari 2x400mg. Apakah mekanisme interaksi obat yang potensial terjadi?
Alasan :
Karena Cimetidine adalah inhibitor enzim yang mengurangi metabolisme (terutama N-
demethylation) teofilin oleh sitokrom P450 isoenzim CYP1A2 di hati, sehingga
meningkatkan kadar serumnya. Cmetidin juga memperpanjang t1/2 teofilin sekitar 30
hingga 65% dan menurunkan clearance dari theophilin sekitar 20 hingga 40%.
(Stockley 9th edition, 2011, p 1441)
2. Seorang pasien datang ke poli spesialis penyakit dalam di rumah sakit dengan keluhan
demam, batuk, dan sesak nafas. Dokter mendiagnosis pasien menderita pneumonia dan
meresepkan eritromisin sehari 4x500mg. Pasien memiliki riwayat penyakit asma dan
menggunakan teofilin jika sesak. Apakah mekanisme interaksi obat yang potensial
terjadi?
Alasan : Karena jika Teofilin dikonsumsi dengan eritromisin, kadar eritromisin dapat
menurun. Penurunan kadar eritromisin dapat disebabkan oleh teofilin yang mempengaruhi
penyerapan eritromisin oral, selain itu Cl Renal eritromisin akan meningkat, sehingga
Teofilin akan meningkatkan eliminasi eritromisin. (Stockley 9th edition, 2011, p 1446 -
1447)
NAMA : Zenicha Nobelta Kristinaully Gultom
NRP : 114219527
3. Seorang pasien (berat badan 100kg, tinggi badan 160cm) masuk IGD rumah sakit dengan
keluhan sesak nafas dan mual. Dokter mendiagnosis pasien menderita status asmatikus
dan meresepkan aminofilin injeksi bolus karena masih sesak setelah pemberian inhalasi
bronkodilator kerja cepat.
Parameter farmakokinetika tablet 300mg oral dosis tunggal pada pria normal (20-30
tahun, 50-75 kg), tidak merokok, dengan fungsi paru-paru, hati, ginjal dan jantung normal
adalah AUC=97,56 μg/ml jam, Cp maks=5,83 μg/ml, Ka=0,209 jam-1, t maks=4 jam,
K=0,080 jam-1, dan t½=8,87 jam (Parfati et al., 2018). Satu ampul aminofilin
mengandung 24mg/mL teofilin@10mL.
c. Berapakah kadar teofilin setelah satu jam pemberian, pada kasus pasien di atas?
Jawaban :
Dik :
AUC = 97.56 μg/ml jam Cp maks = 5.83 μg/ml
Ka = 0.209 jam-1 tmaks = 4 jam
K = 0,080 jam-1 t½ = 8,87 jam
NAMA : Zenicha Nobelta Kristinaully Gultom
NRP : 114219527
Dit :
a. Dosis muatan :
Vd = 1,29 x TBW0,74
= 1,29 x 1000,74
= 38, 9574 L
MEC Teofilin = 10-20 mg/L (Shargel Edisi 5 Hal 616)
DL (Teofilin) = Cpss x Vd
= 10 mg/L x 38,9574 L
= 389,574 L
Aminofilin mengandung 84-87% Teofilin (MD Ed 38) yang dipakai 85% (Shargel Edisi
7 p.695)
100 %
DL (Aminofilin) : x 389,574 = 458,322
85 %
1 Ampul Aminofilin : 240mg/10 mL Teofilin atau 24mg/mL Teofilin
458,322
DL (Aminofilin) =1,9 Ampul
240 mg/ Ampul
= 2 Ampul Aminofilin
= 480 mg
85 %
DL (Teofilin) = x 480 mg
100 %
= 408 mg Teofilin
DL ( Teofilin ) 408 mg
Cpss (Teofilin) = = = 10,472 mg/L (Masuk MEC 10-20 mg/L)
Vd 38 ,9574 L
Jadi dosis muatan 2 ampul Aminofilin, boleh direkomendasikan untuk pasien ini.
b. Klirens teofilin :
Cl (Teofilin) = K x Vd
NAMA : Zenicha Nobelta Kristinaully Gultom
NRP : 114219527
= (0,08/jam) x (38,9574)
= 3,1165 L/Jam
408
= .e-0,08 x1
38 , 9574
= 9,6678 mg/L
d. Profil log Cp vs t injeksi bolus teofilin, apabila diberikan 12 jam sebanyak 6 kali (dosis) pemberian :
F . Do 1
Cpmax∞ = ( )
Vd 1−e−k . τ
Cp Max x( 1−e−k . τ )
D0=
F
D0= 456,7768 mg
F .D0 1
Cp Max = x( )
Vd 1−e−k . τ
1 x 456,7768 mg 1
= x( −0,08 x12 = 18,9999 mg/L
38,9574 1−e
Cp Min = Cp Max . e¿ ¿)
= 7,2749
F .D0
Cav =
Vd . K . τ
1,456,7768
=
38,9574 x 0.08 x 12
= 12,2135 mg/L
Jam ke 0 disuntikkan loading dose saja
= 4,32 x 8,87
= 38,3184 jam
= 10,4730mg/L
= 4,010mg/L
1−e−1.0,08 .12
)
1−e−0,08.12
Cp = 11,7250mg/L
24 Cp = F . Do 1−e−n . k. T 13.3167mg/L 1,1243
Cp = = ( )
Vd 1−e−k .T
= 1,4752mg/L
1−e−2.0,08 .12
)
1−e−0,08.12
Cp = 11,8415 mg/L
36 Cp = F . Do 1−e−n . k. T 18,5213mg/L 1,2677
Cp = = ( )
Vd 1−e−k .T
= 0,5879mg/L
1−e−3.0,08 .12
)
1−e−0,08.12
Cp = 17,9334mg/L
48 Cp = F . Do 1 19, 2250 mg/L 1,2836
Cp = = ( )
Vd 1−e−k .T
Cp = 18,9999 mg/L
60 Cp = F . Do 1 19,086 mg/L 1,2807
Cp = = ( )
Vd 1−e−k .T
= 0,0861 mg/L
1
)
1−e−0,08.12
Cp = 18,9999 mg/L
72 Cp = F . Do 1 19,0329 mg/L 1,2795
Cp = = ( )
Vd 1−e−k .T
= 0,0330mg/L
1
)
1−e−0,08.12
Cp = 18,9999 mg/L
Log Cp vs t
1.4
1.2
1
0.8
Log Cp 0.6
0.4
0.2
0
1 2 3 4 5 6 7
t (menit)
NAMA : Zenicha Nobelta Kristinaully Gultom
NRP : 114219527
a. Profil log Cp vs t tablet teofilin 300 mg, apabila diberikan setiap 12 jam sebanyak 6 kali (dosis)
pemberian :
1.
Seorang pasien (berat badan 100kg, tinggi badan 160cm) masuk IGD rumah sakit dengan keluhan
sesak nafas dan mual. Dokter mendiagnosis pasien menderita status asmatikus dan meresepkan
NAMA : Zenicha Nobelta Kristinaully Gultom
NRP : 114219527
aminofilin injeksi bolus karena masih sesak setelah pemberian inhalasi bronkodilator kerja cepat.
Riwayat sosial pasien: merokok 1 bungkus/minggu selama 20 tahun. Satu bungkus terdiri dari 12
batang.
a. Berapa persenkah penurunan klirens teofilin pada pasien perokok dibandingkan pasien non
perokok?
b. Berapakah dosis muatan yang sesuai untuk pasien pada kasus di atas?
c. Apabila diberikan injeksi bolus aminofilin 240mg/10mL, setiap berapa jam kah interval
pemberian yang sesuai untuk pasien pada kasus di atas?
d. Apabila diberikan tablet teofilin 300mg, setiap berapa jam kah interval pemberian yang sesuai
untuk pasien pada kasus di atas?
JAWABAN :
a. Merokok menyebabkan peningkatan klirens teofilin sebesar 58-100% dan menurunkan waktu
paruh (t1/2) sebesar 63% pada perokok dibandingkan dengan yang bukan perokok.
Dikarenakan rokok mengandung benzpiren yang dapat menginduksi enzim. Meroko juga dapat
meningkatkan metabolisme teofilin sehingga meningkatkan klirens obat dengan menginduksi
enzim pemetabolisme. Sitokrom P450 1A2 yang bertanggung jawab untuk metabolism teofilin
dan klirens ditingkatkan 60-100% pada perokok dibandingkan dengan non perokok.
b. DL (Dosis Muatan)
BB 100 kg
BMI = = =31.25 (Obese)
( TB ( m) ) 2 (1.6 m)2
IBW MALE IBW FEMALE
50 + (2.3(tinggi(inch.)-60)) 45,5 + (2.3(tinggi(inch.)-60))
160 kg 160 kg
50 + (2.3( ¿−60 ¿ ¿ 45.5 + (2.3( ¿−60 ¿ ¿
2.54 2.54
56,8819 kg 52,38183 kg
VD MALE VD FEMALE
0,45 L/kg x 56.8819 kg 0,45 L/kg x 52.38183 kg
25,596855 L 23,571823 L
MEC TEOFILIN = 5-20 mg/L MEC TEOFILIN = 5-20 mg/L
DL TEOFILIN MALE DL TEOFILIN female
Cpss x Vd Cpss x Vd
5 x 25,596855 5 x 23,571823
127,984225 mg 117,859 mg
Aminofilin mgd 84%-87% (MD 38) Aminofilin mgd 84%-87% (MD 38)
DL Teofilin Male DL Teofilin Female
NAMA : Zenicha Nobelta Kristinaully Gultom
NRP : 114219527
100 % 100 %
x 127,984225 x 117,859
85 % 85 %
150,5696794 mg 138,6575 mg
1 Ampul aminofilin 240 mg/10 mL 1 Ampul aminofilin 240 mg/10 mL
DL Aminofilin Male DL Aminofilin Female
150,5696794 138,6575
=0,6273/ ampul =0,5777 /ampul
240 mg/ampul 240 mg/ampul
19 mg/L 1
= −0,08.Ʈ
6 mg/L e
6 mg/ L
e−0,08.Ʈ =
19 mg/ L
6
−0,08. Ʈ =¿
19
−1,1526951
Ʈ=
−0,08
d. Apabila diberian tablet teofilin 300 mh, setiap berapa jam kah interval pemberian yang sesuai
untuk pasien?