Anda di halaman 1dari 100

Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Ai-Malibari

Penerbit AL- IIDAYAH Surabaya j


fikrifajar.wordpress.com

Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari

1
1
1
Terjemah
l
l

FAT-HUL MU’ir> V

Alih Bahasa
Ust. Abul Hiyadh

Penerbit AL-HIDAYAH Surabaya


fikrifajar.wordpress.com
IJTIHAD, TAJDID DAN ISU
KEBEBASAN BERPIKIR

Oleh: Ust. Abul Hiyadh


FAT-HUL MU IN
Bisyarkhi Q rratul 'Ain Bimuhimmadid Din

Esensi keberadaan sistem penalaran, jauh sebelumnya sudah


diisyaratkan oleh Nabi saw., sebagaimana yang terungkap dalam
peristiwa salat Asar di Bani Quraidhah. Sebuah hadis yang terkenal
di kalangan kaum Muslimin menyebutkan:
Ketika sahabat Mu adz bin Jabcu >tia ngkal oleh Nabi saw. menjadi Hakim
di Yaman, oleh Nabi saw. ditanyakan: "Bagaimana sikapmu dalam
Teijemah
mmgambil kepulusanjika dihadapkan sebuah persoalan hukum?" Mu'adz
FAT-IIII, RtIJTO menjawab: "Akan akuputuskan berdasarkan Kitabullah." Nabi bertanya:
"Jika di dalamnya tidak kamu temui?" Mu'adz menjawab: "Akan aku
Penerjemah: Abul Hidayd putuskan berdasarkan Sunah Rasul." "Jika tidak kamu dapati”, kata
Penyunting: H. Aiuul Ghoerry Soechaimi Nabi. "Aku akan berijtihad sekuat kemampuanku", jawab Mu'adz.
Jawaban-jawaban sahabat Mu'adz tersebut mendapat pujian dari
Desain Sampul: As-Sa'diyyah Design Nabi saw. Demikian pula dalam berbagai Sunah, terdapat
bimbingan Nabi saw. yang mengarahkan para sahabat pada upaya
Lay Out & filming: As-Sa'diyah
penalaran. Sistem penalaran tersebut berlangsung dari generasi
Penerbit: AL-HIDAYAH, Surabaya ke generasi seterusnya sampai kiamat, hanya masalah yang digarap
antargenerasi tersebut berbeda.

Pengertian Ijtihad
Ijtihad menurut bahasa berarti "pengerahan tenaga sekuat
mungkin". Karena itu, tidak benar jika dikatakan: Zaid berijtihad
dalam mengangkat lidi. Sebab, mengangkat lidi itu pekerjaan yang
ringan. Tapi, jika dikatakan: la berijtihad dalam mengangkat batu
All rights reserved
besar, adalah dibenarkan. Sedang menurut istilah, Ijtihad adalah:

111
fikrifajar.wDrdpress.com
"Pengerahan segenap kesanggupan, oleh seorang fakih logika. Hukum seperti ini berlaku abadi, universal dan tidak dapat
(Mujtahid) untuk memperoleh tirigkat zhan mengenai hukum diubah. Ia bukan bidang garapan mujtahid. Pengertian yang ada
syarak." pada kategori ini sudah jelas dan autentik, baik dalam teori
maupun praktik. Jenis ini juga dinamakan mujma'alaih wa ma'lum
Hal tersebut berarti, bahwa ijtihad berfungsi untuk mengeluarkan minad din bidh-dharurah. Hal-hal ini diketahui secara
hukum syarak yang 'amah. Yaitu hukum yang berkaitan dengan berkesinambungan sejak dari jaman Nabi saw. berlanjut dari
sepak terjang seorang Muslim sehari-hari. Karena itu, Ijtihad tidak generasi ke generasi sampai masa sekarang dan seterusnya.
berlaku dalam bidang Akidah dan Akhlak. Bukan pula untuk Contoh dalam bidang ini adalah jumlah bilangan salat
mengeluarkan hukum syarak amali yang statusnya qath'i. wajib, puasa bulan Ramadhan, zakat, keharaman perzinaan dan
semua bentuk kejahatan lainnya, serta hukum-hukum yang
Syarat-syarat Berijtihad menjadi keharusan untuk diketahui oleh kaum Muslimin. Bidang
Ijtihad mempunyai tingkat kesaijanaan yang tinggi dalam tersebut tidak boleh disentuh oleh kajian ijtihad. Salat Zuhur yang
hukum Islam. Karena itu, untuk melakukan pekerjaan yang mulia jumlah rakaatnya empat, dengan dalih apa pun tidak dapat diubah
tersebut, seseorang harus mempunyai persyaratan ilmiah sebagai menjadi tiga atau lima rakaat. Kewajiban salat Jumat, karena tidak
berikut: bertepatan dengan hari libur kerja, maka harus dipindah pada
1. Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai han Minggu, misalnya; Puasa Ramadhan ditukar saja dengan
Alqur-an dan Alhadis yang berhubungan dengan hukum. bulan yang lain dan sebagainya. Hal itu bukan karena ijtihad;
2. Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai kalau Allah sudah menetapkan hari Jumat atau puasa harus di
bahasa Arab; mulai ilmu Gramatikal sampai Sastranya. bulan Ramadhan, kita semua harus menerimanya.
3. Mengetahui hukum-hukum yang telah disepakati oleh ulama Kedua, yang disebut dengan istilah Azh-Zhanniyyah, lawan
(ijmak). dari qath'iyyah di atas. Inilah yang menjadi ruang lingkup kajian
4. Mengetahui ushul fikih. ijtihad. Dalam masalah zhanniyah, dimungkinkan adanya lebih
5. Memiliki pengetahuan tentang kias (analogi). dari satu interpretasi. Karena itu, ia bersifat mukhtalaf faih,
6. Mengetahui Nasikh-Mansukh. menampung terjadinya perbedaan pendapat di kalangan
Syarat lainnya, seorang mujtahid harus mempunyai moral mujtahid. Dengan demikiaru dimungkinkan adanya variasi dalam
yang tinggi, sifat-sifat terpuji, takwa dan sadar, bahwa pelaksanaan ketentuan hukum yang tidak qath'iyyah. Di sini pula
kedudukannya sebagai pemberi fatwa, adalah kedudukan yang letak kemudahan penerapannya atas beberapa kondisi dan situasi,
sangat mulia. Karena itu, dia tidak boleh memutuskan hukum baik yang menyangkut perseorangan maupun masyarakat, yang
berdasarkan hawa nafsunya, dan tidak menjual agamanya untuk senantiasa berubah dan berkembang. Dari sini pula dapat diamati
kepentingan duniawi. keindahan teori-teori ilmu fikih dan kumpulan teknik-teknik
hukum dalam ilmu fikih. Hal ini juga yang telah mendatangkan
Ruang Lingkup Ijtihad kekaguman para ahli hukum barat, seperti yang terungkap dari
Hukum Islam amali dibagi menjadi dua: Pertama, yang catatan Keputusan Konggres Ahh-Ahh Hukum Internasional, di
dikenal dengan istilah Al-Qath'iyyah, yaitu hukum-hukum yang London, 2 Juli 1951.
ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang tegas dan kongkret serta Sekarang ini, dikenal dengan "fikih", yang merupakan suatu
tidak mengandung kemungkinan untuk diberikan penafsiran disiplin ilmu yang utuh dan berdiri sendiri, yang sangat terkenal
dan dominan dalam kehidupan umat Islam, merupakan produk

IV Terjemah Fat-hul Mu'in Ijtihad, Tajdid dan Isu V


fikrifajar.wordpress.com
ijtihad yang berkesinambungan, sejak jaman sahabat Nabi saw. dengan sunah. Boleh jadi orang dalam hadis di atas berarti individu
sampai sekarang ini. Begitulah yang diungkapkan oleh dan boleh jadi segolongan atau kelompok. Pribadi dalam hadis
Dr. K.H. Ali Yafie. Selanjutnya: .bahwa pada mulanya fikih tersebut adalah pribadi yang memiliki kelebihan intelektual, moral
hanya berupa catatan-catatan yang memuat yurisprodensi dan dan amal; sebuah pribadi yang mampu memudakan kembali
interpretasi para sahabat terhadap materi-materi hukum yang ada agamanya, mampu memberikan vitalitas dan dinamika agama
dalam Alqur-an dan As-Sunah. Setelah tiba masa registrasi dan secara kuat, melalui pikiran-pikiran yang menarik had, aktivitas
kodifikasi hukum Islam, mulai terbentuk pola-pola dan metode amal saleh, atau lewat perjuangan yang tidak pernah berhenti.
penalaran hukum Islam sebagai cara mengolah sumber-sumber Garapan Tajdid adalah lebih luas, yang dicakup daripada
hukum menjadi diktum-diktum hukum yang dibutuhkan pleh ijtihad. Sebab, ijtihad itu sendiri termasuk dari bidang Tajdid.
umat manusia dalam penyelenggaraan ibadah dan penertiban Sebagaimana yang tersebutkan di atas mengenai ijtihad; bahwa
muamalahnya dalam hidup bermasyarakat dan pemerintahan. ijtihad adalah ditekankan terhadap penalaran ilmiah hukum
Metode berijtihad yang dikembangkan oleh seorang ulama Islam amaii yang zhanni, sedang Tajdid atau Pembaruan meliputi
mujtahid, biasanya disebut Mazhab. Pada mulanya, tercatat 500 bidang pemikiran sikap mental dan bertindak. Yakni, segi-segi
mazhab, tetapi kemudian menciut menjadi puluhan, dan setelah yang dicakup dalam Islam: ilmu, iman dan amal. Dengan demikian,
melalui seleksi alamiah selama beberapa abad, kini tinggal empat mujtahid mesti mujaddid, sedangkan mujaddid belum mesti
mazhab yang terkenal dan diberlakukan di seluruh dunia Islam; mujiahid.
dengan mengecualikan mazhab Syi'ah. Dalam sistematikanya, Pribadi pribadi seperti yang disabdakan oleh Nabi saw.
materi-materi hukum yang bersifat qath'iyah dirangkai dengan dalam hadis di atas, telah lahir pada tiap generasi. Pada kurun
diktum hukum yang bersifat zhanmyah, yang dihasilkan oleh pertama adalah Khalifah Umar bin Abdul Aziz {dalam bidang
produk ijtihad pemerintahan); kurun kedua adalah Imam Asy-Syafi’i; kurun
ketiga adalah Al-Qadhi Abul Abbas, Ahmad bin Umar bin Suraij;
Pengertian Tajdid dan Tanggapan kurun keempat adalah Syekh Abu Ilamid, Ahmad bin Muhammad
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu A1 Asfiraini -ada yang mengatakan: Abu Sahl, Muhammad bin
Dawud dalam As-Sunan, Al-Hakim dalam AL-Mustadrak, Al-Baihaqi Sulaiman-; kurun kelima adalah Hujjatul Islam, Abu Hamid
dalam Ma'rifatus Sunan wal-Atsar, dan Imam Ath-Thabrani dalam Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali, dan seterusnya.
Al-Ausath, Nabi saw. bersabda: Mengenai pandangan orang terhadap pembaruan, ada tiga
m.u am, begitulah yang ditulis Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Yaitu:
1. Pandangan yang menolak secara total. Golongan ini lebih
cenderung mempertahankan kondisi yang ada. Mereka
menyatakan, bahwa warisan generasi leluhur sudah
"Sesungguhnya Allah membangkitkan untuk umat ini, seorang mencukupi "Apa yang akan terjadi belum tentu lebih baik
yang membarui urusan agamanya." daripada yang sudah ada". Sikap 'jumud" seperti ini justru
menyentuh berbagai lapangan kehidupan: ilmu pengetahuan,
Dalam riwayat lain, dengan kata-kata: ".pada permulaan tiap-
pemikiran, kebudayaan, dan aktivitas kehidupan lainnya,
tiap seratus tahun ." Sedangkan yang dimaksud "Mujaddid
terutama sekali pembaruan di bidang agama. Istilah ’Tajdid"
(Pembaru)" dalam hadis tersebut, ialah orang yang
bagi mereka dipandang sebagai perbuatan bid'ah yang
membangkitkan kelesuan agama dan memisahkan antara bid'ah

VI Terjemah Fat-hul Mu'in Ijtihad, Tajdid dan Isu Vll


fikrifajar.wordpress.com
yang tidak prinsip."
menyesatkan. Sebenarnya, mereka bermaksud menegakkan
Antara ijtihad dan tajdid, adalah mempunyai hubungan
Islam dengan tulus ikhlas. Tapi sangat disayangkan, adalah
yang erat. Islam memandang ijtihad suatu cara memahami
sikap mereka yang bagaikan sikap seorang ibu yang keliru
hukum-hukum Alqur-an dan As-Sunah. Bagaimana sikap Islam
dalam memberikan kasih sayang kepada anaknya. Akibat
dalam menghadapi pembaruan? Adakah pembaman dipandang
penjagaan ibu yang terlalu ketat, si anak kekurangan cahaya
bertentangan dengan jiwa Islam yang membawa misi akidah,
matahari, udara segar, dan akhirnya mati.
moralitas, ideologi, dan hukum-hukum untuk mengatur suatu
2. Pandangan kaum modern yang ekstrem. Golongan ini
menghendaki dihapus semua yang berbau kuno, meski telah kehidupan yang damai? Atau antara Islam dan pembaruan
memiliki misi sendiri?
menjadi akar budaya masyarakat. Mereka seakan-akap ingin
menghilangkan "kemarin", menghapus keija masa lampau, dan
meniadakan pengetahuan sejarah. Pembaruan yang mereka Pembaruan Versi Budak-budak Pikiran Barat
canangkan, adalah "westernisasi". Apa yang dihasilkan oleh Selanjutnya, sebuah asumsi menyatakan, di dunia Islam
barat di hari kemarin, adalah barn bagi mereka KaumWesternis dewasa ini, antara 'Tajdid (Pembaman) dan Mujaddid (Pembaru)"
mengajukan tuntutan agar menerima kebudayaan barat secara teijadi arah pandang yang berbeda. Di sana-sini sering dilontarkan
total, yang baik dan buruk, yang manis maupun pahit. "Mereka bermacam tuduhan, baik oleh kaum sekularis maupun kaum ateis
mengajukan tuntutan pembaruan (modernisasi) dalam agama, tci selubung Tujuan mereka, agar kaum Muslimin melepaskan
bulan dan matahari", kata Ar-Rafi'i keyakinan agamanya. Apakah ini dapat disebut pembaman, dan
3. Pandangan moderat Golongan ini menolak pandangan mereka disebut kaum pembaru? Dr. Yusuf Qardhawi menjawabnya
golongan pertama yang jumud, dan kedua yang menolak sebagai berikut: Saya kira, sebutan Mujaddid bagi mereka adalah
warisan Islam secara ekstrem Mereka menerima pembaruan, salah alamat. Sebab, mereka bukan kaum pembaru dalam arti
bahkan menganjurkannya. Pembaruan yang mereka inginkan yang sebenarnya. Yang lebih tepat mereka disebut "Mubaddid
harus tetap berada dalam naungan Islam. Mereka setuju (kaum Imperialis)".
mengambil hal-hal baru yang sesuai dan menolak yang tidak Ijtihad dan tajdid, adalah tidak dapat diidentikkan dengan
sejalan dengan Islam. Mengambil ilmu pengetahuan dan kebebasan berpikir yang ada di dunia barat. Sebab, kebangkitan
teknologi dart sumber mana pun demi kemajuan Islam dan berpikir di Eropa pada abad ke-16 dan ke-17 berangkat dari
umatnya, tetap dipandang perlu, tetapi tanpa melanggar kungkungan kepausan, akibat penyelewengan kaum agama.
dasar-dasar dan moralitas Islam. Hanya saja ilmu pengetahuan Tbkoh-tokoh agama tersebut menyalahgunakan kekuasaan besar
dan teknologi tersebut diambil bukan dengan jalan membeli yang ada di tangannya. Kesalahan terbesar dan kejahatan terhebat
sedemikian rupa, sehingga menjadi barang yang asing bagi yang dilakukan mereka terhadap agama yang mereka wakili,
umat Islam. adalah penyelundupan ke dalam Kitab Suci akan keanekaragaman
Sikap seperti inilah yang hams dimiliki para dai Muslim yang pikiran manusia, data-data sejarah, ilmu ilmu Fisika dan Geografi
sejati. Semboyan mereka adalah "memelihara sistem lama yang yang diakui masyarakat saat itu. Sehingga banyak dari ilmuwan
bermanfaat dan mengambil sistem baru yang lebih baik; yang dibantai oleh sistem kepausan tersebut. Dr. Ali Yafie berkata:
membuka mata terhadap kenyataan yang berlangsung dan "Dengan memahami latar belakang historis tersebut, pengertian
tidak menutup diri; teguh dalam mencapai tujuan dan luwes tentang reformasi (pembaruan), renaisans, humanisme, dan
dalam cara, ketat dalam prinsip dan mudah dalam persoalan rasionalisme, dapat ditangkap secara tepat, sehingga kita tidak

Ijtihad, Tajdid dan isu ix


VI11 Terjemah Fat-hul Mu'itt
fikrifajar word press. com
keliru menempatkannya. Selain itu, suatu kenyataan sejarah tidak menyatakan seluruh hukum Alqur-an tidak bersifat universal dan
dapat dikesampingkan begitu saja, yaitu bahwa kebangkitan Dunia abadi. Batas apa yang kita gunakan untuk membedakan antara
Modern (barat), yang telah melahirkan ilmu dan teknologi yang hukum yang kini bersifat abadi dan yang temporal? Jika hari ini
menakjubkan dan dikagumi oleh dunia sekarang ini, terjadi sesuai kita katakan, bahwa hukum warisan dalam Alqur-an harus diubah,
kontak frontal barat dan timur (Islam) melalui Perang Sahb. Kontak karena sudah dianggap tidak adil menurut ukuran sekarang, apa
frontal ini berpengaruh besar pada perubahan pandangan barat. kiranya yang akan menghalangi kita agar pada suatu saat
Di dalam dunia Islam, kebebasan manusia dan bei pikir menyatakan, bahwa hukum perkawinan pun harus diubah?
tidak iahir dari suatu proses sejarah, sebagaimana yang teijadi di Seorang laki-laki sekarang -menurut ketentuan Alqur-an— hanya
Dunia Barat, tapi berpangkal dari inti ajaran slam sendiri. boleh mengawini empat wanita, sekaligus dengan syarat-syarat
Bukankah tiang pancang Islam adalah 'mengingkan keterikatan tertentu. Mungkin pada suatu saat, dengan alasan jumlah wanita
pada kekuasaan apa pun, kecuali kekuasaan Allah swt (La ilaha lebih banyak daripada laki-laki, akan kita lakukan perubahan nash
illallah la syarika lah). Bukankah ini mengandung nilai tertinggi Alqur-an mengenai hal ini, sehingga seorang pria boleh
kebebasan manusia?." mengawini sepuluh wanita sekaligus?.Bahkan hukum-hukum
Dr. Yusuf Qardhawi berkata: "Pembaruan berarti kembali ibadah pun sudah mulai digugat, karena dianggap menghambat
pada awal terbentuk suatu bangunan, dan memperbaiki pembangunan negara, misalnya puasa; atau menghamburkan
kekurangan yang ada, tanpa merusak bahan dasar berikut segi- devisa negara, misalnya haji. Jika hal-hal seperti ini terns saja
segi khasnya. Ini sama dengan pemugaran sebuah bangunan kuno berlangsung, maka akan datang saatnya orang berkata, bahwa
atau gedung bersejarah. Pemugaran bukan berarti mengubah salat pun harus "disesuaikan dengan perkembangan jaman";
keaslian, bentuk dan ciri khasnya, melainkan menjadikan misalnya, diganti dengan sejenis transcendental meditation. Mungkin
bangunan tersebut kembali seperti aslinya. Jika kita hancurkan ada orang yang menganggap pikiran seperti ini ekstrem, namuii
atau robohkan, lalu kita dirikan di tempat itu sebuah bangunan tidaklah mungkin bahwa inilah yang pernah dikhawatirkan oleh
baru yang megah dan modern, hal itu bukan pembaruan Rasulullah saw., ketika beliau bersabda:

namanya." "Akan tiba saatnya, kalian melepaskan ikatan-ikatan agama,


Pada abad kedua puluh, yang ditandai dengan kemajuan satu demi satu. Yangpertama teruraikan adalah hukum (yakni,
ilmu dan teknologi, menjadikan seseorang bangga jika dipandang penerapan hukum Islam dalam peradilan dan pemerintahan)
sebagai "rasionalis" atau "reformis", tanpa mengingat lagi akar dan yang terakhir adalah salat".
sejarah kedua kata tersebut. Sebagian dar golongan ini berkata. Setelah mengikuti uraian ijtihad dan tajdid, sekarang
"Hukum-hukum Alqur-an yang diturunkan di Jazirah Arab empat nyatalah bagi kita, mana yang Tajdid (pembaruan) dan yang
belas abad yang lalu, sesuai dengan situasi dan kondisi sosiai Tabdid. Akhirnya, kita tidak salah dalam menempatkan
budaya waktu itu. Oleh sebab itu, tidak semua kandungan Alqur- pengertian tajdid, seperti yang dimaksudkan dalam hadis Nabi
an harus diperlakukan sebagai bersifat universal dan a a ... . saw. Dalam menanggapi kaum Mubaddid (kaum imperialis).
Dalam menanggapi hal tersebut, Muhammaci Al-Baqir
Dr. Yusuf Al-Qardhawimelontarkankritikyangtajam: "Barangkali
berkata: "Pikiran-pikiran seperti ini dapat berakibat senus. Sekali mereka termasuk dalam model ini. Mereka ingin merobohkan
kita menyatakan, bahwa tidak semua kandungan Alqur-an harus mesjid kuno untuk digantikan dengan 'gereja' modern, berikut
diperlakukan sebagai bersifat universal dan abadi, pada hakikatnya segenap kelengkapan dan ciri khasnya dengan memberikan
kita telah membuka pintu lebar-lebar, yang pada akhirnya. sebutan 'mesjid'.

X Terjemah Fat-hul Mu'in


Ijtihad, Tajdid dan Isu xi
fikrifajar.wordpress.com
Predikatyang lebih tepat diberikan terhadap kaum pembaru ulama-ulama terdahulu.
tersebut, adalah 'kaum imperialis', murid-murid atau antek- 2. Menutup pintu ijtihad, berarti menutup kesempatan bagi para
anteknya, baik mereka dari kalangan kaum orientals atau ulama Islam untuk menciptakan pemikiran-pemikiran yang
pengagumnya. Lebih mengena lagi, jika mereka disebut budak- baik dalam memanfaatkan dan menggali sumber (dalil) hukum
budak pikiran barat'. Sebab, mereka ternyata bukan murid-mu- Islam.
rid yang baik dari pikiran barat. Seorang murid yang baik dapat 3. Membuka pintu ijtihad, berarti membuat setiap permasalahan
melancarkan kritik terhadap gurunya, atau menjawab keterangan barn yang dihadapi uniat dapat diketahui hukumnya, sehingga
sang guru, untuk sejumlah persoalan yang mungkin keliru. Tetapi hukum Islam akan selalu berkembang serta sanggup menjawab
yang mereka perlihatkan, adalah sikap seorang budak. Apa saja tantangan jaman.
yang dikatakan barat, adalah kebenaran dan kejujuran yang Argumentasi kelompok ulama yang berpendapat, bahwa
diimani; apa yang diketjakan barat, adalah baik dan indah. Tak pinm ijtihad telah tertutup, antara lain:
ada bedanya budak kanan ataupun kiri. \hng jelas, sumbetnya 1. Hukum-hukum Islam dalam bidang ibadah, muamalah,
satu. Masing-masing bagaikan ranting atau cabang dari sebuah munakahah, jinayat dan sebagainya, sudah lengkap dan
pohon yang dikutuk Qur-an, Injil dan Taurat. Yakni, pohon dibukukan secara rinci dan rapi. Karena itu, ijtihad dalam hal-
materialisme yang menjijikkan', yang membuat manusia menjadi hal ini tidak diperlukan lagi.
jasad yang tak bernyawa, yang menghilangkan iman dari 2. Mayoritas Ahlusunah hanya mengakui mazhab empat. Karena
kehidupan, dan menyesatkan masyarakat." Muhamamd Iqbal, itu, penganut mazhab Ahlusunah hendaknya memilih salah
penyair dan pemikir Islam modern yang besar menyatakan satu dari mazhab empat, dan tidak boleh pindah mazhab.
dengan tegas, bahwa: "Ka'bah tidak mungkin dapat diganti batu lam 3. Membuka pintu ijtihad, selain hal itu percuma dan membuang-
dari Eropa". buang waktu, hasilnya akan berkisar pada hukum yang terdiri
atas kumpulan dua mazhab atau lebih, hal semacam ini terkenal
Tertutupkah Pintu Ijtihad? dengan istilah talfiq, yang kebolehannya masih diperselisihkan
Para ulama Hanbali berpendapat, bahwa tidak satu masa oleh kalangan ulama ushul; hukum yang telah dihasilkan oleh
pun berlalu di dunia ini, kecuali di dalamnya ada orang yang salah satu mazhab empat, berarti ijtihad itu tahshilul hashil;
mampu berijtihad. Dengan adanya orang tersebut, agama akan hukum yang sesuai dengan salah satu mazhab di luar mazhab
teijaga, dan upaya-upaya pengacau agama dapat dicegah. Abu empat, padahal selain mazhab empat tidak dianggap sah oleh
Zahrah berkata: "Kita tidak tahu, siapa yang dapat menutup pintu mayoritas ulama Ahlusunah; hukum yang tidak seorang ulama
yang telah dibuka oleh Allah swt. bagi perkembangan akal dan pun membenarkannya, hal semacam ini pada hakikatnya sama
pikiran manusia. Bila ada orang yang berkata: 'Pintu ijtihad telah dengan menentang ijmak.
tertutup', mana dalilnya?" . 4. Kenyataan sejarah menunjukkan, bahwa sejak awal abad
Argumentasi ulama yang berpendapat, bahwa pintu ijtihad keempat Hijriah sampai kini, tak seorang ulama pun berani
tetap terbuka: menonjolkan diri atau ditonjolkan oleh pengikutnya sebagai
1. Menutup pintu ijtihad, berarti menjadikan hukum Islam yang seorang Mujtahid mutlak mustaqil. Hal ini menunjukkan, bahwa
dinamis menjadi kaku dan beku, sehingga Islam akan syarat-syarat berijtihad itu memang sulit, kalau tidak dapat
ketinggalan jaman. Sebab, banyak kasus baru yang hukumnya dikatakan, tidak mungkin lagi untuk saat sekarang.
belum dijelaskan dalam Alqur-an, Sunah dan dibahas oleh

xii Terjemah Fat-hul Mu'in


Ijtihad, Tajdid dan Isu Xlll
Dalam mempertemukan kedua kelompok di atas. Prof. K.H.
Beliau berkata: "Dengan demikian, tidak tepat kalau
Ibrahim Hosen, LML. mengutip hasil keputusan Lembaga
dikatakan pintu ijtihad tetap sepenuhnya terbuka tanpa ada
Penelitian Islam Al-Azhar, di Kairo, Maret 1964 Ma
batasan. Sebab, hal ini selain tidak realistis, juga akan membuka
"Muktamar mengambil keputusan, bahwa Alqur-an dan Sunah Rasul peluang bagi orang yang tidak bertanggung jawab untuk
merupakan sumber hukum Islam; dan bahwa berijtihad untuk mengambil mengacau Islam dengan dalih ijtihad. Hal ini sangat berbahaya.
hukum dari Alqur-an dan Sunah, adalah dibenarkan bagi orang yang Demikian juga, tidak tepat kalau dikatakan, bahwa pintu ijtihad
memenuhi persyaratannya, manakala ijtihad itu dilakukan pada sudah sepenuhnya tertutup tanpa ada batasan. Sebab, dalam
tempatnya; dan bahwa jalan untuk memelihara kemaslahatan dan kenyataannya banyak masalah baru yang muncul, yang belum
menghadapi masalah-masalah yang selalu timbul, hendaklah dipilih pernah disinggung dalam Alqur-an dan Sunah, bahkan belum
antara hukum-hukum fikih pada tiap-tiap mazhab yang memuaskan. pernah dibicarakan oleh para mujtahid terdahulu, dan masalah-
Jika dengan jalan tersebut tidak terdapat suatu hukum yang memuaskan, masalah tersebut memerlukan keputusan hukum. Apabila pintu
maka berlakulah ijtihad bersama (kolektif) berdasarkan mazhab; dan jika ijtihad tertutup, maka akan banyak permasalahan yang tidak
tidak memuaskan, maka berlakulah ijtihad bersama secara mutlak. diketahui hukumnya. Dengan demikian, hukum Islam menjadi
lembaga penelitian akan mengatur usaha-usaha untuk ijtihad bersama, kaku, beku dan statis, sehingga Islam akan ketinggalan jaman."
baik secara mazhab maupun mutlak, agar dapat dipergunakan bila Ten tang ijtihad dewasa im dan hasil-hasil yang telah dicapai
diperlukan." oleh ahli-ahli fikih di masa lampau, Muhammad Al-Madani dalam
Kesimpulan Ibrahim Hosen dari keputusan Lembaga Mawathinul Ijtihad fisy Syari'ah Al-Islamiyyah berkomentar. "Kita
Penelitian Islam Al-Azhar tersebut: harus mengakui, bahwa mereka memang telah berbuat banyak
1. Pintu Ijtihad mutlak mustaqil, baik secara perseorangan maupun dan bermanfaat bagi kita. Mereka telah melakukan dalam berbagai
kolektif sudah tertutup, Ijtihad mutlak mustaqil, adalah ijtihad persoalan, sejauh apa yang mereka temukan pada jamannya.
yang dilakukan dengan cara menciptakan norma-norma Mereka memang tidak menciptakan persoalan baru, seperti juga
hukum dan kaidah istinbath, yang menjadi sistem (metode) bagi dengan Rasulullah saw Tugas mereka hanyalah melakukan koreksi
mujtahid dalam menggali hukum. Norma dan kaidah-kaidah dan menilai segala bentuk muamalah yang berkembang dalam
itu dapat diubah, manakala dipandang perlu. masyarakatnya.
2. Pintu Ijtihad mutlak muntasib, secara perseorangan sudah Kita adalah ulama, pewans Nabi saw. dan pembawa panji-
tertutup, tetapi tetap terbuka bagi orang-orang yang memenuhi panji Islam. Sudah seharusnya berbuat sebagaimana yang
syarat dan dilakukan secara bersama. Ijtihad mutlak Muntasib, dikeijakan Rasulullah ketika h jrah ke Madinah. Sikap kita adalah
adalah ijtihad yang dilakukan dengan mempergunakan norma- sikap seorang pengamat yang jeli dalam melihat persoalan, bukan
norma hukum dan kaidah-kaidah istinbath yang telah dibuat sikap yang dengan mudah mengharamkan sesuatu sebelum
oleh mujtahid mutlak mustaqil, dan berhak menafsirkan apa mengetahui persoalannya secara jelas dan detail."
yang dimaksud dengan norma-norma dan kaidah tersebut. Sekali lagi, kami ingin mengingatkan kepada para pewaris
3. Pintu ijtihad di bidang tarjih oleh perseorangan maupun Nabi saw.: Waspadalah akan pikiran-pikiran Budak Barat yang
bersama, masih tetap terbuka bagi mereka yang memenuhi kian hari semakin menggerogoti keimanan kita! Kita mempunyai
syarat-syarat ijtihad. tanggung jawab atas kelangsungan Risalah Islamiah ini. Para
4. Masalah fikih tidak dapat dilepaskan dari persoalan mazhab, Mubaddid (perusak agama atau kaum imperialis) sekarang sudah
sebab mazhab merupakan sistem orang yang melakukan ijtihad. banyak bei tebaran di atas bumi tercinta, Indonesia, setelah mereka
nyantri di duma barat.

XIV Tetjemah Fat-hul Mu'in


Ijtihad, Tajdid dan Isu XV

_
ar.wordpress.com
Sebelum kami mengakhiri tulisan ini, kami ingin
mengulangi yang pernah dikatakan oleh Muhammad Iqbal,
PENGANTAR PENERJEMAH
bahwa: "Ka'bah tidak mungkin dapat diganti dengan. batu lain dari
Eropa"; dan sabda Nabi saw.: "Akan datang satu masa ketika kalian
mengikuti cara hidup dan adat-istiadat umat-urnat sebelum kalian,
sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga seandainya
mereka memasuki Hang biawak pun, kalian akan turut memasukinya"
Para sahabat bertanya: "Umat-umat Yahudi dan Nasranikah mereka itu,
wahai, RasuluUah?" Beliau menjawab: "Siapa lagi kalau bukan mereka ?"

Buku yang berada di tangan para pembaca yang budiman


ini, adalah terjemah dan kitab Fat-hul Mu'in, karangan Ai-Alamah
Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, murid Imam
Ibnu Hajar Al-Haitami, seorang Mujtahid Taijih. Kitab tersebut
kami terjemahkan dengan berpedoman pada kitab I'anatuth
Thalibin. Yakni, kitab yang ditulis oleh Sayid Bakri bin Sayid
Muhammad Syaththa Ad-Dimyathi Al-Mishri, yang terdiri dari
empat jilid —sebagai komentar dalam bentuk Hasyiyah terhadap
kitab Fat-hul Mu'in—. Kami pun berusaha menjelaskan kalimat-
kalimat dari kitab tersebut yang kami anggap penting, serta sulit
untuk dipahami. Selain itu, kami banyak merujuk terhadap sistem
penerjemahan yang dilakukan oleh Ust. Drs. H. Aliy As'ad.
Sekalipun akhirnya kami mengadakan perubahan di sana-sini.

xvi Terjemah Fat-hul Mu'in XVII


/
Sebagaimana yang telah kita maklumi bersama, bahwa kitab memikirkan langkah di atas dan menata kurikulum yang kita
Fat-hul Mu'in, di kalangan pesantren adalah sebuah kitab hukum anggap kurang efektif;
Islam yang dianggap sukar dan sulit untuk dipahaminya. 4. Sementara ini, sebenarnya kita mempunyai kader-kader yang
Sehingga, kitab tersebut merupakan barometer (pengukur) mumpuni, tapi karena mereka tidak diberi pendidikan tulis-
kepandaian para santri dalam membaca dan memahami kitab- menulis di bidang karya tulis ilmiah — kalau toh ada pesantren
kitab fikjh lainnya yang berbahasa Arab. Kami juga merasa yang sudah membekalinya, kami kira sedikit sekali—, maka
demikian kenyataannya. suara mereka kurang (tidak didengar) di lapisan atas. Sehingga,
Dalam rangka mencetak santri-santri yang berkualitas dan bila ada hal-hal yang bertentangan dengan ajaran yang mereka
berbobot tinggi, serta membuka cakrawala berpikir para santri, terima di pesantren, mereka tidak mampu melontarkan
terutama dalam bidang ilmu fikih, sekaligus mengajak pesantren- pikirannya lewat makalah.
pesantren yang ada di Indonesia, agar memikirkan langkah- Itulah permasalahannya, sehingga kami yang mendapat
langkah di bawah ini: didikan penuh dalam pesantren, merasa prihatin terhadap
1. Melakukan pembidangan (spesialisasi) terhadap satu bidang keadaan syariat Islamiah yang banyak dikacaukan oleh (kaum
kliusus yang dipelajari secara intensif dan mendalam pada ilmu imperialist dengan dalih ijtihad dan tajdid. Maka, lewat tulisan
fikih, sehingga ia nanti dapat menjadi panutan masyarakat di ini, kami ingin mengajak para pewarits Nabi saw. untuk
bidang yang dipilihnya. Misalnya, memilih bidang ibadah, memikirkan langkah di atas. Memang, praktiknya tidak semudah
muamalah, aqdhiyah, jinayah dan seterusnya. yang kita bayangkan, tapi alangkah baiknyajika kita mau berusaha
Langkah tersebut ditempuh setelah para santri menyelesaikan untuk mencobanya. Yang lebih penting lagi, kita harus
dirasah fikih yang umum. Misalnya, setelah mereka memahami mewujudkan koordinasi yang baik di antara kita dalam menggapai
Fat-hul Mu'in. langkah tersebut.
2. Memberikan dirasah Fikih Muqaranatil Madzahibil Arba'ah, yang Sebelum kami mengakhiri pengantar ini, jika yang kami
sesuai dengan bidang yang mereka pilih. tuangkan dalam lembaran mulai awal hingga akhir, kurang
3. Menekankan dirasah Ushul Fikih, Al-Qa'idah Al-Fiqhiyyah, dan berkenan di hati kawan-kawan, saudara-saudara, masyayekh dan
Hikmatut Tasyri' terhadap mereka. guru-guru kami, maka kami mohon maaf yang banyak.
4. Mensyaratkan mereka membuat karya tulis ilmiah yang sesuai Dengan segala kerendahan hati, bila para pembaca yang
bidang masing-masing, setelah menyelesaikan pendidikannya. budiman menemukan kesalahan-kesalahan dalam teijemah ini,
Hal tersebut berangkat dari pemikiran kami: maka kami harap sudilah kiranya berkenan untuk membetul-
1. Banyak timbul masalah fikih di masyarakat yang belum pernah kannya demi kesempurnaannya. Akhirnya, hanya ke hadirat
dibahas oleh ahli-ahli fikih di masa lampau; Allah swt. jualah kami bertawakal dan berdoa, semoga dalam
2. Banyak timbul pemikiran yang dilontarkan oleh para 4 penerjemahan ini dapat bermanfaat, sebagaimana buku aslinya,
Mubaddid (budak-budak pikiran barat), di mana kita mem- serta menjadi amal baik bagi kami dan di hari akhir nanti.
punyai tanggung jawab bersama dalqm membentenginya
(baca: Ijtihad, Tajdid dan Isu Kebebasan Berpikir); Wabillahit taufiq wal hidayah.
3. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para santri, sehingga
banyak dari mereka yang pulang dan pesantren kurang 27 Zulkaidah 1413 H.
Demak,
memahami seluk-beluk ilmu fikih. Karena itu, kita perlu 19 M e i 1993 M.

xviii Terjemah Fat-hul Mu’in Pengantar Penerjemah XIX


fikrifajar.wordpress.com
DATTAR PUSTAKA DAFTAR ISI

SEKAPUR SIRIH DARI PENERJEMAH DI SEKITAR IJTIHAD


1. Imam Ahmad bin Muhammad Al-Mahalli, Syarh, MatanJam'ul DAN TAJDID DAN ISU KEBEBASAN BERPIKIR . iii
Jawami', jilid II. PENGANTAR PENERJEMAH . xvii
DAFTAR PUSTAKA. xx
2. Imam As-Suyuthi, Al-Jami'ush Shaghir.
DAFTAR ISI. xxi
3. Syekh Muhammad Yasin bin Isa Al-Fadani Al-Indunisi, Al- PENDAHULUAN
Fawaid Al-Janiyyah, jilid I, cet. Al-Masyhad, Al-Husaini, Mesir. Basmalah. , 1
Hamdalah, Salawat dan Salam. 4
4. Dr. K.H. Ali Yafie, Posisi Ijtihad dalam Keutuhan Ajaran Islam,-, Fengertian Nabi dan Rasul. 6
makalah beliau dalam: Ijtihad dalam Sorotan. Fengertian Rkih dan Imam Syafi'i . 8
Sumber PeganganTenulisan Kitab Fat-hul Mu'in. 10
5. Prof. K.H. Ibrahim Hosen, Memecahkan Permasalahan Hukum
Islam: Ijtihad dalam Sorotan. BAB SALAT.
Fengertian Salat dan Salat-salat Fardu . 13
6. Muhammad Al-Baqir, Otoritas dan Ruang Lingkup Ijtihad; Ijtihad Orang yang Terkena Kewajiban Salat . 14
dalam Sorotan. Hukum Orang yang Menmggalkan Salat ... 15
(Ketiga makalah di atas, dimuat dalam: Ijtihad dalam Sorotan, Peringatan-. Mayatyang Mempunyai Tanggungan Salat. 18
penerbit Mizan). Pendidikan Salat dan Ibadah Lain Terhadap Anak. 19
Peringatan: Istri Kecil yang Masih Mempunyai Ayah.. 21
7. Dr. Yusuf Qardhawi, Al-Ijtihad wat Tajdid bainadh Dhawabith Asy- PASAL 1 : SYARAT-SYARAT SALAT. 23
Syar'iyyah wal Hayah Al-Mu'asharah; yang dimuat dalam majalah Fengertian Syarat. 23
Ummah, no. 45, th. IY Ramadhan 1404 H. Syarat Salat Pertama : Thaharah. 23
Thaharah Pertama : Wudu. 24
8. Muhammad Al-Madani, Mawathin Al-Ijtihad fisy Syari'ah Al-
Syarat-syarat Wudu. 24
Islamiyyah, terbitan Maktabah Al-Manar, Kuwait.
1. AirMudak. 25
(Kedua makalah ini, telah diteijemahkan ke dalam bahasa In¬ Cabang : Wudu dengan Memasukkan Tangan. 27
donesia dan terhimpun dalam buku: Dasar Pemikiran Hukum Air yang Mengalami Perubahan. 28
Islam). Air Dua Kulah. 31
Air Sedikit. 33
9. Abul Hasan Al-Hasani An Nadawi, Kerugian Apa yang Diderita
2. Mengalirkan Air pada Anggota yang Dibasuh. 35
Dunia Akibat Kemerosotan Kaum Muslimin, Al-Ma'arif.
3. Tiada Sesuatu yang Mengakibatkan Air Berubah. 36
4. Dada Penghalang antara Anggota Basuhan dengan Air 36
5. Masuk Waktu Salat Bagi yang Berhadas Terus-menerus. 38
Fardu Wudu .. 40
1. Niat . 40
2. Membasuh Muka . 42
3. Membasuh Dua Tangan ...- 45
Cabang : Lupa Membasuh Seberkas Anggota .i. 46

xx XXI
fikrifajar. wfflrdpress.com
4. Mengusap Sebagian Kepala ..... 46 Hal-hal yang Membatalkan Wudu .r:. 79
5. Membasuh Dua Kaki . ... 47 1. Yakin Telah Keluar Sesuatu dari Pintu Felepasan Selain
Cabang : Kaki Terkena Duri .,. 48 AirSperma . 79
Peringatan : Masalah Rambut yang Mengikat dengan Sen- 2. ITilang Kesadaran Sebab Mabuk dan Sebagainya . 80
dirinya ... ... 48 3. Menyentuh Kemaluan dengan Telapak Tangan . 82
6. Tertib.. 49. 4. Fersentuhan Kulit Laki-laki dengan Wanita .. 84
Cabang : Orang Berwudu atau Mandi, yang Ragu Sesudah Penutup: Perbuatan yang Diharamkan Sebab Hadas. 87
Membasuh. 51 Perbuatan yang Diharamkan Sebab Janabah. 90
Sunah-sunah Wudu . 52 Thaharah Kedua: Mandi. 91
1. Membaca Ta'awudz dan Basmalah... 52 Bengertian Mandi. 91
Cabang-. Perbuatan-perbuatan yang Disunahkan Membaca Hal-hal yang Mewajibkan Mandi. 92
Basmalah Terlebih Dahulu . 54 1. Keluar Air Mani. 92
2- Membasuh Dua Tapak Tangan... 55 2. Kepala Penis Masuk ke Farji...... 93
3. Bersiwak. 55 3. Haid (Menstruasi). 93
4. Berkumur dan Menghirup Air . 59 4. Nifas . 95
5. Mengusap Seluruh Kepala . 59 Fardu Mandi: . 96
6. Mengusap Dua Telinga . 61 1. Niat . 96
7. Menggosok-gosok Anggota Wudu .. 61 2 Meratakan Air ke Seluruh Badan . 97
8. Menyela-nyela Jenggot yang Tebal . 61 Sunah-sunah Mandi:.■.. 99
9. Menyela-nyela Jari-jari Kedua Tangan . 62 1. Diawali dengan Membaca Basmalah . 99
10. Memanjangkan Basuhan Muka . — - 63 2. Membuang Kotoran Badan .. 99
11 .Memanjangkan Basuhan Kedua Tangan dan Kaki . 63 3. Renting Sebelum Mandi Bagi yang Inzal . 100
12. Mengulang Tiga Kali Setiap Basuhan, Usapan dan 4. Berkumur, Menyesap Air ke Hidung dan Berwudu. 100
Seterusnya . 64 5. Tidak Menanggung Hadas Selama Mandi . 100
Cabang: Orang yang Ragu dalam Berwudu .. 65 6. Memperhatikan dalam Membasuh Anggota yang Berlipat 101
13. Mendahulukan Anggota Kanan . 66 7. Menggosok-gosok Bagian Badan . 102
14.Sambung-menyambung Perbuatan Wudu . 68 8. Mengulang Tiga Kali Basuhan. 102
15. Memperhatikan Basuhan Tumit, Ekor Mata dan Seba- 9. Menghadap Kiblat, Sambung-menyambung, Tidak Ber¬
gainya... 68 bicara Tanpa Ada Hajat dan Tidak Menyeka Air Tanpa
16. Menghadap Kiblat ..... 69 Ada Uzur . 103
17. Tidak Berbicara . 69 10. Berdoa Setelah Mandi ... 103
18. Tidak Menyeka Air . 70 11. Menggunakan Air yang Mengahr ..... 103
19. Berdoa Setelah Wudu . 70 Cabang : Sekali Mandi dengan Dua Macam Niat . 103
20. Meminum Air Sisa Wudu ... 73 Cabang: Sunah Mencuci Farji Setelah Pendarahan . 104
21. Memercikkan Air Sisa Wudu pada Pakaian... 73 Syarat Salat Kedua: Suci Badan, Pakaian dan Tempat
22. Melakukan Salat Dua Rakaat Setelah Wudu ... 73 dari Najis . 100
Faedah:Keharaman Bersuci dengan Air yang Disediakan Pengertian Najis . 107
untuk Minum dan Air yang Tidak Jelas Statusnya. 74 Benda-benda Najis
Kesempumaan: Tayamum . 77 1. Tinja . 107
Rukun-rukun Tayamum . 77 2. Air Kemih . 107

XXH Terjemah Fat-hul Mu'in Daftar Isi xxiii


ffkrrfajanwc rdpress.com
3. Madzi . 110 Perkara yang Digunakan Menutup Aurat . 147
4. Wadi . 110 Orang yang Tidak Mampu Menutup Aurat ...-. 148
5. Darah ... 110 Kesunahan Memakai Pakaian yang Paling Bagus ketika
6. Nanah . Ill Mengerjakan Salat . 149
7. Air Koreng dan Sesamanya . Ill Cabang: Menutup Aurat di Luar Salat . 149
8. Muntahan dari Berut . Ill Syarat Salat Keempat: Mengetahui Masuk Waktu Salat....... 150
9. Air Empedu atau Air Susu Binatang yang Haram Di- Batas-batas Waktu Salat Fardu Lima Kali. 151
makan Dagingnya .,. Ill Cabang: Pelaksanaan Salat Lsyak . 155
Beberapa Najis yang Dima'fu . 112 Cabang: Tidur ketika Waktu Salat Telah Ttba . 157
10. Bangkai ..... 119 Cabang: Beberapa Waktu Makruh untuk Salat ... 157
11. Barang Cair yang Memabukkan. 121 Syarat Salat Kelima: Menghadap Kiblat . 159
Arak yang Menjadi Cuka . 121 Menghadapkan Dada ke Arah Kiblat ... 159
Kulit Bangkai yang Disamak . 123 Hukum Menghadap ke Arah Kiblat ... 159
12. Anjing, Babi dan Anak Turunnya . 123 Salat-salat yang Diperbolehkan Tanpa Menghadap Kiblat.. 159
Wanita yang Disetubuhi Anjing ..... 124 Syarat Salat Keenam: Mengetahui Kefarduan Salat . 162
Mencuci Barang Terkena Najis .. 125 PASAL 2: SIFAT-SIFAT SALAT 165
Cabang: Tanah yang Terkena Najis . 127 Rukun-rukun Salat:. 1®3
Cabang: Air Bekas Mencuci Najis . 129 1. Niat . 1®®
Cabang-. Makanan Padat Terkena Najis. 130 2. Takbiratul Ihram ...*.- 1^0
Cabang: Air Perigi Terkena Najis . 130 Cabang: Takbir yang Berulang-ulang . 174
Cabang: Terkena Najis di Air Banyak . 132 3. Berdiri. 1^
Najis Ma'fii (Diampuni):.—.. 133 Cabang: Orang yang Mampu Berdiri jika Salat Sendirian,
1. Darah Nyamuk dan Semacamnya . 133 Tapi Tidak Mampu Jika Berjamaah . 179
2. Darah Kudis dan Semacamnya . 133 4. Membaca Al-Fatihah . 182
3. Darah Sedikit yang Timbul dari Orang Lain . 135 Cabang: Ragu-ragu dalam Ffembacaan Basmalah yang Ter-
4. Darah Sedikit dari Jenis Darah Haid dan Hidung . 135 jadi di Tengah-tengah Fatihah .. 191
5. Darah SebabTusukJarum . 136 Orang yang Tidak Mampu Membaca Fatihah .— 193
Orang Berpendaharahan Hidung . 137 Kesunahan Membaca Doa IFtitah . 194
6. Sedikit Lumpur Bernajis pada Air . 138 Membaca Ta'awudz . 197
Kaidah Penting: Sesuatu yang Diragukan Najis .. 139 Membaca Ta'min . 198
7. Bekas Najis Setelah Istijmar (Istinja) dengan Batu . 140 Cabang: Kesunahan Diam Bagi Imam Setelah Membaca
8. Kotoran Burung yang Telah Kering ... 141 Amin . 200
Cabang: Melihat Najis pada Pakaian Orang yang Faedah: Diam Sejenak antara Ta'min dan Fatihah . 200
Sedang Mengerjakan Salat ..... 142 Kesunahan Membaca Surah dari Alqur-an . 201
Penyempumaan: Hal Istinja . 143 Cabang: Makmum Selesai Membaca Sebelum Imamnya. 206
Hukum Wajib Istinja . 143 Cabang: Meninggalkan Bacaan Ayat Alqur-an yang Ma'tsur 207
Kewajiban Mengendorkan Anggota Badan . 143 Peringatan: Bacaan yang Keras. 209
Kesunahan-kesunahan dalam Istinja . 143 5. Rukuk . 212
Syarat Salat Ketiga: Menutup Aurat . 146 Peringatan: Membungkuk Waktu Rukuk dengan Tujuan
Batas-batas Aurat . 147 Lain . 215

xxiv Terjemah Fat-hul Mu in Daftar 1st XXV


ress.com
6. Iktidal .. 216 Peringatan: Imam Melakukan Sujud Sahwi, Sedang Mak¬
DoaQunut .. ....... 218 mum Bertasyahud .. ....•■■■■■.. 293
7. Dua Kali Sujud ......;._ 225 Keraguan yang Terjadi Setelah Salam ... 293
8. Duduk di antara Dua Sujud .... 231 Kaidah: Mengenai Keraguan ............ ... . . 96
9. Thumakninah .... 234 Kesempumaan: Sujud Tilawah . 296
10. Tasyahud Akhir ......... 235 Bacaan/Doa Sujud Tilawah ... . 29
11. Salawat Nabi ..... 237 Faedah: Haram Membaca Alqur-an Bertujuan Sujud Tila-
12. Duduk Tasyahud dan Salawat Salam . 241 lawah .. 299
13. Mengucapkan Salam Pertama .. 243 PASAL4: TENTANG YANG MEMBATALKAN SALAT . 301
Peringatan: Kepada Siapa Salam Salat Ditujukan.... . 245“ 1. Niat Memutus Salat atau Menggantungkan Putusnya
Beberapa Cabang: Niat Keluar dari Salat . 246 pada Suatu Kejadian ..... f®l
14. Tertib .............. ...... 247 2. Meragukan Keterputusan Salat . 301
Cabang: Beberapa Sunah Salat ./. 255 3. Melakukan Banyak Gerak yang Sambung-menyambung. 301
Zikir dan Doa Setelah Salat ...... 255 4. Sengaja Berkata.... .••. 306
Faedah: Bersuara Keras dalam Zikir dan Doa.... 258 Terlontar Ucapan Dua Huruf ... ... 306
Beberapa Cabang: Hamdalah dan Ta'min serta Mengangkat Berucap Satu Humf yang Dapat Memahamkan . 310
Tangan dalam Berdoa ...... 258 5. Menelan Sesuatu yang Dapat Membatalkan Puasa. 315
Berpindah lempat untuk Mengerjakan Salat Berikutnya ... 260 6. Sengaja Menambah Rukun Fi’li ..... 316
Menggunakan Sutrah Waktu Salat . 261 7. Yakin atau Mengira Perbuatan Fardu Sebagai Sunah .. .... 31
Meludah di Waktu Sedang Salat ........ 266 Peringatan: Lima yang Termasuk Membatalkan Salat . 318
Membawa Kotoran ke dalam Mesjid .... 269 Cabang: Orang Salat, Apabila Diberi tahu Orang Lain,
Tidak Mengenakan Tutup Kepala .... 269 bahwa la Terkena Najis atau Terbuka Auratnya. - 319
Salat Sambil Menahan Hadas. 270 Orang yang Salat Sendirian, Lalu Melihat Jamaah Salat di-
Salat Menghadap Makanan atau Minuman. 271 dirikan . .■••••. 31
Salat Di Jalanan Gedung ....._ ______ 271 PASAL 5: TENTANG AZAN DAN IKAMAH . 321
Salat Menghadap Kuburan . 271 Pengerdan Azan dan Sejarahnya .. .■■■■■•.— 32
PASAL3: TENTANG SUNAH SUNAH AB'ADH DAN PE- Letak Disunahkan Azan . ••••■••-- -- 32
NYEBAB SUJUD SAHWI . .... 275 Kesunahan Melakukan Dua Azan pada Salat Subuh dan
Sujud Sahwi dan Bacaannya. 275 SalatJumat ......... 325
Sujud Sahwi karena Meninggalkan Sunah Ab'adh . 276 Panggilan untuk Jamaah Salat Sunah . 326
Beberapa Sunah Ab'adh . 276 Syarat-syarat Azan dan Ikamah:
Sujud Sahwi karena Ragu Melakukan Sunah Ab'adh .. 278 1. Tertib ................. .••■■■ 2
Sujud Sahwi karena Memindah Bacaan Salat yang Tidak 2. Sambung-menyambung di antara Kalimatnya.. 3/9
Membatalkan Salat Bukan pada Tempatnya ... 285 3. Bersuara Keras .. 3
Sujud Sahwi Karena Lupa Melakukan Berbuatan, yang 4. Masuk Waktu Salat yang Bersangkutan . .- — 330
Andaikata Sengaja Dilakukan Dapat Membatalkannya. 286 Bertatswib ...—■ 330
Sujud Sahwi Karena Ragu Atas Bilangan Salat . 287 Beberapa Kesunahan dalam Azan dan Ikamah 331
Sujud Sahwi Karena Kelupaan Imam atau Imamnya Imam.. 289 Peringatan.
Cabang: Makmum yang Ragu Atas Rukun yang Dikeijakan Mengangkat Suara kedka Azan ...... 333
kedka Sedang Membaca Tasyahud .. 291 Merendahkan Suara ketika Azan . .. 333

XXVI Terjemah Fat-hul Mu'in Daftar Isi xxvii


Menyelenggarakanjamaah di Mesjid .-. 379
Tartil ketika Azan dan Cepat ketika Ikamah . 333
Mengulangi Salat, karena Ada Jamaah . 380
Orang dalam Keadaan Hadas Melakukan Azan dan Ikamah 334
Berjamaah dengan Peserta yang Lebih Banyak .. 382
Menjawab Azan dan Ikamah . 334
Niat Berjamaah di Tengah-tengah Salat .. 385
Doa Setelah Azan dan Ikamah. 338 |
Mufaraqah (Berpisah dari Imam) . 386
Salawat dan Berdoa Antara Azan dan Ikamah. 339
Keutamaan Berjamaah . 387
Cabang: Selesai Berwudu Bertepatan dengan Selesainya
Suatu Kelompok Hadir, Sedang Imam Sudah Rukuk Ter-
Azan . 340
akhir ... 388
PASAL 6: TENTANG SALAT-SALAT SUNAH . 341
Keutamaan Takbiratul Ihram Imam .— 389
Penjelasan Sekitar Pengertian Salat Sunah.. 341
Tidak Tergesa-gesa agar Mendapati Beijamaah . 390
Salat-salat Sunah yang Tidak Disunahkan Beijamaah.. 343
Menunggu Datang Makmum . 391
1. Empat Rakaat Sebelum Salat Asar ..^. 343
Meringankan Pelaksanaan Salat . 392
2. Empat Rakaat Sebelum Salat Zuhur dan Empat Rakaat
Sesudahnya . 343 Orang Sedang Salat Melihat Semacam Kebakaran dan Seba-
gainya.....—.. 393
3. Dua Rakaat Sesudah Salat Maghrib . 343
Melakukan Salat Sunah Setelah Dikumandangkan Ikamah .. 393
4. Dua Rakaat sesudah Salat Isyak . 344
Makmum Masbuk • •• ———. 394
5. Dua Rakaat Sebelum Salat Isyak . 344
6. Dua Rakaat Sebelum Salat Subuh . 344 Syarat-syarat Bermaknium - --—..
1 Niat Iqlida' .. ..... 401
Berbaring Miring Sebelum Salat Subuh . 345
Niat Menjadi Imam. 401
Peringalan: Mengakhirkan Salat Qabliyah . 346
2 I i dak Bertempat di Depan Imam .. 403
7. Salat Witir .....—.. 347
Tala Tertib Salat Beijamaah .... 403
Cabang: Witir dan Hdur .—..- 352 1
3 Mengetahui Gerak Perpindahan Imam ... 407
8. Salat Dhuha . 355
4. Imam dan Makmum Berkumpul dalam Satu Tempat .... 407
9. Salat Tahiyatilmesjid ..—• 359
Cabang: Ruangan Jamaah Bertingkat.. 411
10. Salat Istikharah . 361 :
5. Imam dan Makmum Tidak berbeda Cara Salatnya . 412
11. Salat Iliram ... 361
12. Salat Tawaf . 361 6. Di Tengah Salat, Makmum Tidak Tertinggal Imamnya
pada Rukun Fi'li . ... 415
13. Salat Sesudah Wudu . 361
7. Di Tengah Salat, Makmum Tidak Tertinggal dari Imam
14. Salat Awwabm . 362
Sejauh Tiga Rukun yang Panjang ...—.. 416
15. Salat Tasbih . 363
Terlambat karena Lamban Bacaan .. 416
Salat-salat Sunah yang Disunahkan Beijamaah:
1. Salat Hari Raya (Idul Fitri dan Adha) .. 365 8. Tidak Bermakmum pada Imam yang Diyakini Batal
Salatnya . 430
2. Salat Gerhana (Matahari dan Rembulan) .. 367
Cabang: Imam Berdiri Melakukan Rakaat Tambahan . 431
3. Salat Istisqa' .....-.. 369
4. Salat Tarawih . 369 9. Tidak Bermakmum dengan Orang yang Menjadi Mak¬
mum ........-. 431
Salat Tahajud . 391
10. Orang Qari'Tidak Boleh Bermakmum kepada Orang
Mengadha Salat Sunah . 373
Ummi. 432
Urutan Keutamaan Salat Sunah .. 375
Faedah: Beberapa Salat Bid'ah . 375 Bermakmum kepada Imam yang Dikira Qari', Ternyata
Bukan.. 436
PASAL 7: TENTANG SALAT BERJAMAAH. 377
Hukum Berjamaah. 377 Bermakmum kepada Imam yang Dikira Ahli Menjadi Imam,

Dafiarlsi xxix
XXVlii Tetjemah Fat-hul Mu'in
fikrifajar.wqrdpress.com
Tapi TernyataTidak ... ... 436 Sunah-sunah dalam Menghadapi Salat Jumat:
Bermakmum kepada Imam yang Dikira Suci, Tapi Ternyata 1. Mandi ....... 470
Menanggung Hadas .... 436 Peringatan: Mengadha Mandi Jumat . 472
Orang Sehat Bermakmum kepada Imam Beser . 438 2. Berangkat Pagi-pagi ........ 473
Bermakmum kepada Orang Fasik dan Orang yang Mela 3. Mengenakan Pakaian yang Bagus . 474
kukan Bid'ah.... .... 438 Cabang: Pakaian dari Bahan Sutera .... 475
Penyempumaan: Uzur-uzur Berjamaah ... ... 439 4. Memakai Serban .... 478
Peringatan: Peranan Uzur Jamaah ..... 443 5. Memakai Harum-haruman ... 481
Memotong Kuku ........ 482
PASAL 8: TENTANG SALAT JUMAT. 445
6 Mendengarkan Khotbah Jumat ... 484
Syarat Wajib Salat Jumat .. 446
Kesunahan Lain di Hari Jumat:
Syarat Sah Jumat, di Samping Syarat-syarat Sah Salat yang
1 Membaca Surah Al-Kahfi .... 487
Lain:
2 Memperbanyak Bacaan Salawat ... 488
1. Diselenggarakan Secara Berjamaah ........ .................... . 448
3 Mempeibanyak Bacaan Doa .... 489
2. Peserta Jamaah Mencapai 40 Orang .... 451
lYnting Bebcrapa Ayat Wirit di Hari Jumat . 491
Cabang: Orang yang Mempunyai Tempat Lain di Luar
I ainilgaii 1i iiigrin
Daerah .. 452
I M< 1 ingk.ilu Kiidnk ( hang Lim .... 492
3 Diselenggarakan di Tempat yang Termasuk Balad yang
|n.il hrli il.hi Piansaksi La ifuiya. 494
Bersangkutan .. 455
3 Bepi rgiiui Selmigga Menghilangkan Kesempatan Salat
Cabang: Kampung yang Penghumnya 40 Orang . 455
J uniat .. 495
Cabang: Penduduk yang Dipaksa oleh Penguasa untuk Ber-
IVnyvmpumaan: Salat Qashar dan Jamak .. 496
pindah ke Tempat Lain . 457
Sy.uai Q.ishar Salat .... 499
4. Diselenggarakan dalam Waktu Zhuhur ... 457
.Syarat syarat Jamak Takdim ... 499
Tidak Didahului Jumat Lain . 458
Syarat syarat J amak Ta'khir . 500
Cabang: Salat Zhuhur di Hari Jumat . 459
(ithang Menjamak Salat Sebab Sakit .. 500
5. Salat Didirikan Setelah Dua Khotbah . 460
lYnutup Melakukan Ibadah yang Diperselisihkan.. 501
Rukun-rukun Khotbah Jumat
1. Memuji kepada Allah .... 460 I'ASAL 9: TENTANG SALAT JENAZAH
2. Membaca Salawat kepada Nabi saw. ..... 460 I Iiikimi Salat Jenazah .... 503
3. Wasiat Bertakwa kepada Allah. 462 I liikuiii Mcmandikan Mayat .... 503
4. Membaca ayat Alqur-an pada Salah Satu Khotbah . 463 Cabang Yang Lebih Utama Memandikan Mayat .. 506
5. Doa Ukhrawi dalam Khotbah Kedua .. 464 Hukiim Membungkus Mayat ..... 507
Doa untuk Pemerintahan . 464 Menuhs Kafan dengan Ayat-ayat Alqur-an .. 510
Syarat-syarat Khotbah: Hukum Menanam Mayat ......... 511
1. Terdengar oleh 40 Orang ... 466 I lukum Menanam Mayat Lebih dari Satu dalam Satu Kubur 513
2 Rukun Khotbah Berbahasa Arab .. 467 Kubur . 513
3. Berdiri di Kala Menyampaikan Khotbah ................... ... 468 Kesunahan Menaburkan Debu ..... 514
4. Khatib Suci dan Hadas dan Najis .... . 468 Penting: Hukum Mengambil Pelepah Kurma atau Semacam-
5. Menutup Aurat .......... 468 nya, Sebelum Kering . 515
6. Duduk di antara Dua Khotbah ..... 468 Hukum Membangun Tembok untuk Kubur . 516
7. Sambung-menyambung .. 469

XXX Terjemah Fat-hul Mu'in Daftar Isi xxxi

_ _ _ _ _
-- ~-T4 TV -J!5r » *V TV V

fikrifajar.wcrdpress.com
Peringatarv. Menggali Kubur Lama ... 517
Hukum Menginjak Kubur . 517
Membongkar Mayat yang Dimakamkan dalam Keadaan PENDAHULUAN
BelumSuci . 518
Hukum Menanam Mayat Wanita yang Hamil ... 519
Masalah Bayi dalam Kandungan yang Ikut Terkubur . 519
Hukum yang Berkaitan dengan Siqth.•
Rukun-rukun Salat Jenazah:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih
1. Niat . 521
2. Berdiri Bagi Orang Mampu.... 522 lagi. Maha Penyayang
3. Takbir 4 Kali.-••• 522
4. Membaca Surah Fatihah .. 522
5. Membaca Salawat Nabi saw. ...... 523
6. Berdoa untuk Mayat .... . ..... 523 Sega la puji niilik Allah, Yang
Doa-doa yang Ma'tsur Berkaitan dengan Mayat ... 524 M ili i IVuibuka (geelung rahmat
7. Salam ....-.. . 527 pada \< k.ili.m tuakliluk - peri),
Makmum Masbuk yang Tidak Sempat Membaca Fatihah, M ili i Di i hi ivv.in lagi IV linking
Sedang Imam Sudah Memulai Takbir Berikutnya . 527 11 11111) ■ yang Pin piidi gima
j/* s* s . / P* /
mi m ill.mu ■■)<<> mi agama dari
Syarat-syarat Salat Jenazah:
1. Mayat Hants Disucikan Terlebih Dahulu .. . 528 I.. liamha Nya Aku bersaksi
2. Makmum Tidak Berada di Depan Mayat ... 529 n id. i ill tan selain Allah--dengan
Hukum yang Berkaitan dengan Salat Gaib ...... 531 sualu persaksian— yang dapat
iik iii isukkan kita ke surgayang
Hukum Kefarduan Salat Jenazah . . . . .. 532
Hukum Menyalati Mayat Kafir ... . . 533 ki kal Dan aku bersaksi pula,
Menyalati Mayat yang Mati Syahid ... 533 siniggiili baginda Nabi Muham¬ U(A —o)
Merawat Mayat Orang Mati Syahid:. 534 mad adalah hamba dan pesuruh-
Memandikan Mayat yang Mati Syahid ..... 534 Nya, pemihk maqam (derajat)
Mengafani Mayat yang Mati Syahid .. 537 terpuji. Semogalah selawat dan
Menalqin Orang yang Sakit Keras ... 539 salam terlimpahkan atas beliau,
Ziarah Kubur ... 541 keluarga dan sahabat-sahabatnya;
Faedah: Orang yang mati di Hari Jumat. 543 yaitu selawat salam yang aku
s |A/ * // u//
peroleh besok di hari Berjanjian
(Kiamat).

Xxxii Terjemah Fat-hul Mu'in


— —
r., .r ^
fikrifajar.wa rdpress.com
2 Terjemah Fat-hid Mu'in
Pendahuluati

Setelah itu semua: S »//


Inilah Syarah (kitab komentar) 1 ^—*^3 Dcngan menyebut nama Allah
yang berguna atas kitabku yang ixv/'r s * * $ , ** s Yang Maha Bengasih lagi Maha
bernama Qurratul 'Ain Bimu- u<r IV i tynyang, kami mulai menyusun.
himmatid Din, suatu syarah yang zg<£iZj>
I .il.il £-L) . itu musytaq (jadian)
menjelaskan apa yang dikehen-
dakinya, menyempurnakan
Ar .\i il.n'i lalal yang artinya
“imilia". buk.in jadian dari
kandungan isi, menghantarkan V mg aninya "alamat".
maksud-maksud dan menjelaskan Scilring lalal ^usf adalah nama
faedah-faedahnya. Syarah ini
kami beri judul Fat-hul Mu'in,
phi v^l
I>/ai yang wajib wujud-Nya, dari
is.il I il il l)l (Tiihari), yaitu nama
£.X_S i 5
Bisyarhi Qurratil 'Ain Bimuhimmatid
M-g.ila jci'iis yang disembah.
Din.
er<t[ ■
I sini is lalal lersrbiu dimakri
I ilk in d« ngan (3' dan liaiu all s'* s' 9 Ct SJ 0 ’(s' ">-9 9 t’
11% « dibuMllg Si II l.lll nil (Il
uj4^ ^3^ys
-ir *"£ .'-'ll pi 11 iknk iii eliagii l)/ai yang
(list uibali d< ugan liak. * J • s' U ’ « « J g

V ^ wt ^ y 9^ «
JtS/l * e s' y* / 1 i s' 1

Kami mohpn ke hadirat Allah i - s' \9 sy, . •> / sss «* / * / *-* * , S’i
Yang Maha Mulia nan Felimpah •jY
anugerah, sudilah kiranya Dia «* C . S s ^ r s'9 SeS.
■meratakan manfaat kitab ini ke
segenap orang khusus (kalangan
menengah dan tinggi dalam
keilmuannya -pen) dan orang
awam <tingkatan dasar -pen) dari
i * / "/'c
I il.il ajJ> adalah suatu nama
Yang Maha Agung menurut
Lt'i&pfjtS
saudara-saudara kami. Berkenan pcndapat mayoritas ulama. Selain
pulalah menempatkan kami Ss-' ✓ “ dari Dia tidak bisa dinamai Allah
pada tempat yang aman di dalam meskipun atas dasar fanatik.
surga lantaran kitab ini.

!
• ) 9 s',
Sesungguhnya Allah adalah Dzat
Yang Maha Mulia dan Maha Belas
0 f"
r^P l 4i>' Sedang fe£p' adalah dua
\ !
kasih. • 1 \* s \ s kata (lalal) sifat (ajektif) yang
dipergiinakan dalam arti muba- I
Itiglmli (bukan dari segi shighat
I
_ __
■i

jar.woqdpress.com
4 Terjemah Fat-hul Mu'in
Pendahuluan 5

dan wadh^iya -pen) dari fi'il


id.if.ih penuturan dengan sifat
madhi (belas kasih, Setelah
y.mg li.uk
memindahnya dari wazan
ke i atau menempafkan
fi'il tersebut pada tempat fi'il
lazim, sebab sifat musyabbihah
Sulnwat idal.ih rahinat dari Allah lC
harus dibentuk dari^fi'il yang
V Hi{' distniai pengagungan
lazim, padahal adalah » , e '%f z , A*> °s’i*Js 9
pi« (| iiipk in dari lain-Nya adalah
fi'il muta'addi -pen)*.
dill pill)

9*
Salam ii imy.i don (minia kc
Lafal CjV mempunyai arti a< I in 11 in) dari set lap mala
yang lebih sempurna daripada p< lak 1 d hi k< km mg.in
•SS }S > S S >
lafal * karena tambahan
pada bentuk kata itu menun- •vfZj&y*
jukkan ada tambahan pada
makna; dan karena yang di- Sriimga (eilimpahkan atas
katakan oleh . orang Arab: ..pm kit.i, bagmda Nabi
"Rahman, adalah belas kasihan di Midi.mini.id, iitusan Allah swt.
dunia-akhirat, sedang Rahim, bagi M gru.ip pu dan manusia,
adalah belas kasih di akhirat saja". mi .. i)iu.ik nl.mia. Menuryt
~*s **<• ftrgiilinigaii nl.ima inuhaqqiqun,
In h hi jiig.i dmtiis bagi segenap
m il id.ii
s ^ 4 Uu
Segala puji milik Allah yang telah °S / *.*tl .a f’2\ \
memberi petunjuk kepada kami, '—^ '■^'7 ^7? ' Pi
artinya yang telah menunjukkan l-.lal itu nama yang di-
kami untuk mengarang kitab ini. piud.ili (diambil) dari isim maful
Q't^S * Si*
Inin' Mudha'af, yang diletakkan
bagi orang yang banyak pekerti-
ny.i l.igi tcrpuji.
o -> /A
Kami tidak akan memperoleh
hidayah, kalau sekiranya Dia tidak
menunjukkan kami kepadanya. N.iln kiia diberi nama Muham- } it
Hamd (pujian, menurut lughat) in id itu, atas dasar ilham Allah

n
_ djk
r>. —

ar.wc 'dpress.com
6 Tetjemah Fat-hul Mu'in Pendahuluan 7

I ).m (semoga selawat dan salam)


swt. kepada kakek beliau.
urns keluarga Nabi. Yang di-
niaksudkan di sini, adalah orang-
i>i mg Mukmin dari keturunan
I l.isyim dan Al-Muththalib.

Rasul lalah laki-laki merdekayang


diberi wahyu berupa hukum \ili yang nit ngatakan: Keluarga
In h in adalah setiap orang
syarak dan diperintahkan agar
Mukmin, yang dimaksudkan
menyampaikan (kepada umat-
dd im siisiiii.iii doa atau seje-
nya), walaupun tidak mendapat
ni nya Alas dasar liadis daif,
Kitab dan Nusakh (lampiran),
I ■ ml ip ii d i scbnl dipilih (di
sebagaimana Yusya' a.s.
UK naiigk.iii) dan din g.isk.m olt h

Itn mi \n N.hv.iwi d.ilnn Syarah


Mlull in

(Srmoga M-lawai dan salam) juga


ii is s.iIi.iImi saliabatnya. Lafal

adalah isim jamak untuk


Jika laki- laki tersebut tidak
Vmg .ii i mya t#Aift*,Sahabat
dipenntah menyampaikannya,
i il ili i »i nig yang berkumpu! serta
maka dia disebut Nabi, bukan
In i iniaii kepada Nabi kita,
Rasul. Menurut ijmak ulama,
..id saw., walaupun dia
Rasul adalah lebih utama
scorang yang buta lagi belum
daripada Nabi.
Mnmayyiz (dia mati dalam
ke.idtian membawa iman -pen).

Adalah sah Khabar: Sesung-


guhnya jumlah para Nabi a.s.
\hng berbahagia dengan mem-
adalah 124.000 orang; dan jumlah
pcroleh ridha Allah Ta'ala.
Rasul adalah 315 orang.
Kalimat ini dimaksudkan untuk
• n a i ig orang yang tersebut di atas
(sahabat dan keluarga).

S< lelah itu semua, yaitu sesudah


inenyebutkan Basmalah, Ham-
da lali dan Selawat serta Salam
alas Nabi, keluarga dan sahabat-
^*1
ar.wordpress.com
1
Pendahuluan 9
8 Tetjemah Fat-hul Mu'in I

sahabatnya, maka tulisan yang C?) j


sudah hadir di hati Mushannif,
adalah sebuah Mukhtashar 1
(ringkasan) pendek yang padat
isinya. Lafal ** ' t^diambil 4
dari lafal (kata)
( dasar f, ' ’tZK** I
(ringkas).
Vniriya. menganut Imam Syafi'i
I
<IiI.hu mcnentukan hukum-
luikum alas masalah masalah 1
ViiiK. "la ■
(Yang mengupas) ilmu fikih. Fikib 4
menurut bahasa adalah "paham".
l<h i i<l il ill iv ill l>< Ii hi, puna
Sedangkan menurut istilah
\lil< it Inn I linn hi bin SyalY bin
adalah: "Ilmu hukum-hukum
\ S nl> Inn 11 bn id Ihii AI.hIi Yazid
syarak amali (yang berkaitan I
Inn 11 isymi bin Al Mnlhlhalibbin
dengan perilaku mukalaf sehari- a£s^il) \lnIi Maiiai
j
hari -pen), yang dipetik dari dalil-
dalilnya secara rinci.” ,*1,^ * M ^li *

s ^ ✓ w ^

Ilmu Fikih dasarnya adalah kitab


.. </' * 4
* Cjl> JL-XrO1'-
Alqur-an, As-Sunah, Ijmak dan
4
Kias.

««« *^ oUl Wa §i
Faedah fikih: Mengikuti perintah-
perintah Allah swt. dan menjauhi keiurunannya. Syafi'i dan ayahnya /■ ^ « // »./ d
4
laran gan-larangan-Nya.
J

4
Yang mengikuti mazhab Imam
Mujtahid, Abu Abdillah, Muham¬
mad bin Idris Asy-Syafi'i -semoga l, 'c/'*
Allah Ta'ala menganugerahkan
s ^
4
_ _ ___ _ _
r ress.com
10 Terjemah Fat-hul Mu'in Pendahuluan 11

I )au karya dua Syekh (guru besar)


Imam kita Asy-Syafi'i r.a. lahir d.iri guru-guru kita, yaitu Syaikhul
tahun 150 H. dan wafat hari Islam Al-Mujaddid (pembaru),
Jumat akhir bulan Rajah tahun /.ikariyaAl-Anshari dan Al-Imam
204 H. Al Amjad Alimad Al-Muzjidi Az-
/ubaidi --semoga Allah swt.
iik limpahkan rahmat-Nya atas
k( duanya — dan ulama ahli tahkik
yang akhir selain mereka. Dalam
prinilihan im, kami berpegangan
pads apa yang telah ditetapkan
ulrli Syaikhunal mazhab, yaitu
An N iwawi dan Ar-Rafi'i, lalu
nl mi i ulama akhir ahli tahkik
Mukhtashar ini kami beri nama semoga Allah melimpahkan
Qiirratul ’Ain, berisi penjelasan i idha-Nya atas mereka semua--.
hukum-hukum agama yang
pen ting.

Mukhtashar tersebut dan syarah


ini, kami pilih dari kitab-kitab
pegangan karya Khatimatil
(I uni iiieiiyiisuu syarah ini)
Muhaqqiqin (ulama akhir ahli
< l< ng.ui penult nicngharapkan
tahkik, yang menyatakan masalah
kep id i All.ill Yang Maha Pe¬
beserta dalil-dalilnya), Syiha-
ng nili s« niog.i Dia berkenan
buddin {obor agama), Ahmad bin
iu< iiiln i ik.hi k; in 1111.1.11 an lan-
Hajar AI-Haitami dan karya
i.ii in sy.u.ili mi pula para
mujtahid-mujtahid lain. Misalnya
11 udrkiawnn, dan sebab syarah ini
Wajihiddin (pemuka agama),
I<iil.i sepiklah pandangan mata
Abdur Rahman bin Ziyad Az-
... hari esok, yaitu hari Akhir
Zubaidi —semoga Allah swt.
■ li ug.in melihat Dzat Allah swt.
melimpahkan ridha-Nya atas
VUng Muli i, di setiap saat, pagi
keduanya—.
dan [H’lang Amin.
BAB SALAT

Salat menurut syarak: Beberapa


ucapan dan perbuatan tertentu,
yang dimulai dengan takbir dan
di.ikliiri dengan salam.
Uuipari dan perbuatan tersebut
dinamakan "Salat", karena salat
in< mu ill liahasa, adalah doa.

Salat salat yang fardu ain itu lima


kali dalam satu hari-satu malam,
yang sudah diketahui dengan
pasti dart agama. Oleh karena itu,
kafirlah bag' orang yang me-
nentangnya.

Salat lima waktu ini belum pernah


berkumpul pada selain Nabi kita
Muhammad saw.

Salat fardu yang lima ini di- /, f” ssfi * /


wajibkan pada malam Isra. 2? *<iW* ^$
Kaiab. vaitu JO tab leb ^
fikrifajar com
14 Terjemah Fat-hul Mu in
Bab Salat 15

bulan terhitung sejak Nabi


■ Muhammad diangkat menjadi Tetapi, bagi orang yang murtad
seorang Nabi. Salat Subuh pada dan mabuk sebab lalim, maka
tanggal 27 Rajab tersebut belum salat tetap diwajibkan atas me¬
diwajibkan, karena belum di- reka.
ketahui cara-cara mengerja-
kannya. Orang Muslim mukalaf yang suci,
apabila dengan sengaja menunda
salat fardu hingga melewati waktu
penjamakannya, malas menger-
jakan namun masih berkeyakinan
bahwa salat itu hukumnya wajib,
lantas dia disuruh bertobat tapi
tidak mau, maka wajib ditetapkan
£?xiL/ (
had atasnya, yaitu dengan
Salat Maktubah, yaitu lima waktu, memancung leher.
hanya wajib dikeijakan oleh setiap
Muslim yang mukalaf, yaitu yang
telah balig, berakal sehat, laki-laki
atau selainnya, dan yang suci.

Itrrpijiik .ilas pendapat yang


m< ngai ik.in "sunah" meme-
i ml ilik iiuiy.i bertobat, maka
Maka, salat tidak wajib atas pi hi im iing lelier orang yang
orang kafir asli, anak-anak, orang ■.. ■ sal n M.beluin bei'iobat
gila, ayan dan mabuk, yang i< la I ilt ndak dik< ii.ik.m pidana,
keduanya tidak karena lalim leiapi dia lierdosa.
Karena mereka tidak terkena
beban agama. Tidak wajib juga Jika dia meninggalkan salat
atas perempuan yang sedang karena menentang wajibnya,
menstruasi (haid) dan nifas, maka dia dibunuh sebagai orang
karena salat tidak sah diketja yang Kafir Dia tidak perlu
kannya dan tidak wajib menga- dimandikan dan disalati (serta
dhanya. tidak boleh dimakamkan di
pekuburan orang-orang Muslim -
pen).
■T
fikrifajar.wo dpress.com
16 Terjemah Fat-hul Mu'in Bab Salat 17

Bagi si Muslim mukalaf yang suci, *> 9 s' s' a i .


(tunai), jika tidak khawatir
jika dia meninggalkan salat tanpa
kehabisan waktu salat Ada’;
ada halangan, maka dia wajib
Menurut pendapat yang Muk-
segera mengadha salat yang
tamad, meskipun dia khawatir
ditinggalkan. Karena itu, hukum
akan ketinggalan berjamaah. • z 1
mengadha baginya adalah wajib.

Syaikhuna Ahmad bin Hajar


Jika tertinggalnya tidak sebab
—semoga Allah swt. memberikan
uzur, maka dia wajib men- * > ** *-£ > W
rahmat padanya- telah berkata:
, ^ ^ 99 a •£
Yang jelas, bagi orang tersebut
wajib menggunakan serriua
iSSb-'JCs&i£ dahulukan kadha daripada salat
Ada'.
waktunya untuk mengadhanya, 1 S’ 9 I** W'jS'i
selain waktu-waktu yang harus Adapun bila dikhawatirkan
dipergunakan untuk hal lain kehabisan waktu salat Ada,
(misalnya tidur, mencari nafkah <, • iS' s' fo ^ sys' c'i
walaupun sebagian —meskipun
bagi orang yang harus dinafkahi sedikit saja— dari salat Ada' akan
dan seterusnya -pen); disamping terjadi di luar waktunya, maka
itu, juga haram baginya me- baginya wajib mendahulukan
ngerjakan salat sunah (sebelum salat Ada'.
kewajiban salat fardu yang
ditinggalkan tertunaikan -pen). Mri

s't 9 ''
Jika salat tertinggal sebab ada
halangan, misalnya tertidur atau Wajib juga mendahulukan salat
s' s
kadha, yang tanpa uzur atas
lupa yang tidak karena lalim
k.idh.i salat yang tertinggal sebab
(main-main), maka dia sunah
uzur, walaupun akan terjadi
dengan segera mengadhanya.
kriulaktet tibau waktunya Karena
tertib itu hukuinnya sunah. J33
s« dangkan bersegera adalah
hukumnya wajib.
Jika tertinggal salatnya karena
uzur, maka dalam mengadhanya
disunahkan mengerjakan salat
secara tertib, yaitu mengerjakan Sunah mengakhirkan salat-salat
salat Subuh sebelum Zhuhur, dan Rawatib atas salat kadha, sebab
seterusnya. Sunah mendahulu-
kan salat kadha sebelum salat Ada'
S'J< ada uzur; dan wajib mengakhir- ,

V
T-—
fikrifajar.wondpress.com
18 Terjemah Fat-hul Mu'in
Bab Salat 19
*

segala syarat-syaratnya; kalau


**■1
kan salat-salat Rawatib atas kadha
salat tanpa uzur. anak tersebut sudah sempurna
berusia 7 tahun, meskipun
sebelum usia tersebut si anak
‘ iS-c
sudah tamyiz.

Peringatan! ” XUG v
Barangsiapa yang meninggal
•sj s s OS's’ S'.sas
dunia dan mempunyai tanggung-
an salat, maka salat tersebut tidak
dapat dikadha atau dibayar
Fidyahnya.

Dalam sebuah pendapat yang J. (\V./


diceritakan oleh Imam Al-'Ubadi,
Seyogianya bentuk perintah
dari Imam Asy-Syafi'i, bahwa:
ft tersebut diikuti dengan ancaman.
Salat tersebut harus dikadha oleh
orang lain, baik si mayat berwasiat
agar mengerjakan ataupun tidak. «» *«

Hal ini berdasarkan sebuah hadis.

. * *
- <~3
✓. %%-x"

0* Sl-94, ,
Imam As-Subki juga melakukan
seperti itu atas kerabat-kerabat
beliau yang meninggal dunia.

melukai.

Anak laki-laki atan perempuan


yan'g sudah mumayyiz, yaitn telah
dapat makan, minum dan
beristinja sendiri, wajib atas kedua
9 J \ S’ * * / Gy'-* %ipljC&t
orangtua, orang seatasnya, orang
yang menerima wasiat dan ^ * X ’^ ^ s' s' J
Berdasarkan hadis sahih: "Pe-
pemilik budak, agar meme- nntahlah anak kecil itu menger¬
rintahnya mengerjakan salat, jakan salat, jika telah berusia 7 tahun;
walaupun salat kadha dengan
« a ** / 9 ' *<
dan jika sudah berusia 10 tahun,
0
fikrifajar.wor dpress.com
20 Terjemah Fat-hul Mu'in Bab Salat 21

JJ 9 9 ^ ,X ''Ji0 -
melarang anak kecil dari hal-hal
pukullah kalau m meninggalkan-
nya." yang diharamkan dan mengajar-
nya kewajiban-kewajiban dan
sejenisnya, yaitu syariat-syariat \
lain yang lahir (kelihatan).
✓ Meskipun dalam masalah sunah,
Begitu juga jika ia sudah kuat i- misalnya bersiwak, serta me¬
berpuasa. Ia diperintahkan
merintah untuk mematuhinya.
berpuasa setelah berusia 7 tahun.
Jika setelah berusia 10 tahun
meninggalkan, maka harus
dipukul. Sama seperti salat.

Hikmah yang dikandung dari Semua kewajiban di atas bagi


semua itu, adalah melatihnya orangtua dan sesamanya, baru
untuk beribadah, agar nanti berakhir setelah anak balig dan
terbiasa dan tidak meninggal- pintar.
kannya.

if’"
Imam Al-Adzra'i membahas M —’ W
masalah anak budak kecil yang
kafir, tetapi sudah mengucapkan 0 s' J '
Masalah biaya pendidikannya, *• •<» I

dua kalimat syahadat; Hukumnya misalnya pengajaran Alqur-an


adalah sunah memerintah salat dan adab, adalah diambilkan dari
dan berpuasa; Ia dianjurkan harta anak, ayah, kemudian ibu-
melaksanakannya, tetapi tidak nya.
dipukul manakala meninggal-
kannya, karena bertujuan agar di
saat dewasa, biasa melakukan
kebaikan. Meskipun kias yang \ 9 * C<L
seperti itu tidak tepat. Selesai. 1 ^ «
Peringatan!
Imam As-Sam'ani mengemuka-
kan masalah seorang istri kecil
yang masih mempunyai ayah dan
ibn, bahwa kewajiban tersebut
adalah terletak pads kedua

Wajib pul" bagi orangtua dan J>> 9 ^ ^ S-S*


iM
,

i.AiV
S S’.-*'
-.rar-' *• . .amas suamm
M;
6^iii *r' ^/ ^

• ranc vang telah terseboi di mas. f. ‘ tl 'fA.*** §


m mts *

_ _
fikrifajar.wor dpress.com
22 Tetjemak Fat-hul Mu'in
23

Resimpulan dari itu, wajib dipukul


jika tidak tunduk.

PASAL 1
Imam jamalul Islam Al-Bazari
SYARAT-SYARAT SALAT
menjelaskan, wajib memukulnya,
meskipun istri sudah besar. /
Syarat adalah sesuatu yang
menjadikan sah salat, tapi bukan w
merupakan bagiannya.
Syaikhuna (Ibnu Hajar AI-
Haitami) berkata: Hal itu sudah
jelas, jika tidak dikhawatirkan
akan nusyuz (tidak taat). Dalam
Pembahasan syarat lebih sesuai
masalah mendidik terhadap istri.
didahulukan daripada rukun
Imam Az-Zarkasi memutlakkan
Sebab syarat itu wajib didahulu- •» ZZii I
hukum sunah. kan (dipenuhi) sebelum me- uOfC&J Jl
ngerjakan salat dan tetap ter- t ^

V ^ . . / *L-"i ^ .
penuhi di dalamnya. S&2& 1 ZcjZ>£f\Z
Permulaan yang wajib, hingga
masalah memerintahkan me-
ngerjakan salat, adalah beban
ayah dan orang yang telah
disebutkan, yaitu mengajar anak
Syarat-syarat sah salat ada lima.
yang sudah tamyiz: Sesungguhnya
Nabi kita, Muhammad saw. diutus
di Mekah, lahir di sana dan wafat SYARAT SALAT PERTAMA
serta dimakamkan di Madinah.

Syarat Salat Pertama: Thaharah


yaitu suci dari hadas dan
janabah.

Thaharah menurut arti bahasa:


Suci dan lepas dari kotoran. iS<&\. *2 %&'
. — fiknfajarT dpress.com
24 Terjemah Fat-hul Mu'in
Fasal Syaral-syarat Salat 25

Sedangkan menurut syarak:


Pertama: Air mutlak. Karena itu,
Menghilangkan penghalang yang
selain air mutlak tidak dapat
berupa hadas atau najis.
untuk menghilangkan hadas dan
menyucikan najis, serta tidak
dapat digunakan untuk thaharah-
thaharah yang lain, walaupun tha¬
i'- harah sunah.
Thaharah Pertama: Wudu
<-b
Bersuci dari hadas yang pertama
adalah wudu.
Wudu —dibaca dhammah
wawunya—: Menggunakan air
pada anggota badan tertentu,
Air mutlak, adalah: Air yang
yang dimulai dengan niat.
penamaannya tanpa tambahan,
Sedangkan wadu -dibaca fat-hah
walaupun hasil sulingan dari asap
wawunya—: Air yang diperguna- &&¥$&&&* air yang mendidih dan suci;
m ^
kan untuk berwudu.
t> ul "3 i S .S 6 ' ^ dilarutkan suatu campuran di
dalam suatu air; ataupun ada
tambahan nama pada air, tapi
tambahan tersebut untuk me-
nerangkan tempatnya, misalnya
"air laut".
Permulaan diwajibkan wudu,
adalah bersamaan dengan
diwajibkan salat, yaitu pada
malam Isra.

Lain halnya dengan air yang tidak


disebut kecuali selalu ada
tambahan, misalnya "air mawar".
Sydrat-syarat Wudu

Syarat-syarat wudu ada lima,


sebagaimana syarat niandi.
Yang tidak air bekas thaharah,
baik untuk menghilangkan hadas
kecil atau besar, walau thaharah
seorang bermazhab Hanafi, yang
tidak bemiat, thaharah anak kecil
yang belum tamyiz untuk
ress.com
26 Terjemah Fat-hul Afu'in Pasal Syarat-syarat Salat 27

mengerjakan Tawaf, atau air ter- atau luiui orang yang wudu,
sebut dipergunakan mencur walaupun kembali ke tempat
najis, walaupun najis ma'fu. seinula; atau air yang berpindah
dari tangan satu kc tangan
lainnya.

Memang benar! Tklak menjadi


Yang jumlah air musta'mal itu masalah bagi p< nauggung hadas
sedikit, kurang dari dua kulah. keul alas pcrpindalian air dari
tclapak laugan kc liasta; begitu
jn^a niaug junub, kepindahan air
da 11 k< j > ila k« anggota badan lain
Jika air musta'mal itu dikum- yang b inyak terkena tetesan air
pulkan hingga mencapai jumlah d:u i k< |> ila, misalnya dada.
dua kulah, maka menjadi air
Muthahhir (suci-menyucikan),
sebagaimana air mutanajis
terkumpul hingga mencapai dua
kulah dalam keadaan tidak
berubah, walaupun setelah
diambil lagi menjadi jumlah
sedikit (kurang).
Cabang:

Apabila wudu dengan cara


'te&jZfy'.c&j
Karena itu, dapatlah diketahui,
memasukkan tangannya (ke air
yang sedikit) dengan maksud
CJl'.i.*<\iJuOJO 0JU
bahwa kemusta'malan air itu * membasuh hadas atau tidak * /
hanya pada air yang sedikit,
setelah terpisah dari tempat
bermaksud, hal itu ia lakukan
setelah mat mandi junub (bagi •JZi&SZx&iy
kegunaannya —walaupun hanya orang yang janabah) atau setelah
secara hukum—, seperti air tiga kali membasuh muka, atau
basuhan yang melewati pundak sekali namun ia bermaksud
membasuh satu kali, dan ia tidak
berniat mengambil air atau tujuan
' V >- W*1 TV1 —

fikrifajar.woi press.com
29 Terjemah Fat-hul Mu'i Pasal Syarat-syarat Salat 29

ain, maka air tersebut menjadi ^ ^ // ^ x disebabkan suatu campuran yang


"musta'mal", karena dinisbatkan _tl tf ,le A JT-Vlft ,V tidak dapat dibedakan mata, sud
anggota selain tangan. Baginya ^ •* dan air tersebut memang tidak
boleh membasuh tangan dengan • • n i^,? dapat terhindar daripadanya,
air ltu. misalnya za'faran, buah pohon
yang tumbuh dekat air dan daun
tQj yang dimasukkan ke air lantas
hancur. Bukan campuran yang
ft 4*
jt’
-> *

berupa tanah atau air garam,


walaupun keduanya dimasukkan
ke air itu.
*A .'u -'.i
v—a!-* ‘5^

Fidak pula air yang telah


* *A ~ lC ‘ ^ - y _ 1
mengalami perubahan banyak, xj****)(j)
sekira dapat menghilangkan
Perubahan yang tidak sampai Q* s' > 9S
"kemutlakannya", sebagaimana
telah berubah salah satu sifat, rasa, mengubah kemutlakan air adalah
wama atau baunya, walau berubah tidak menjadi masalah, sebab
secara taqdiri (perumpamaan). perubahannya sedikit, walaupun
Ataupun berubahnya karena dimungkinkan terjadi keraguan
sesuatu yang berada di anggota atasnya, sebagaimana disang-
badan yang bersuci, demikian sikan banyak atau sedikit ber-
menurut pendapat yang lebih ubahnya.
baik. jl
Brkataanku "sebab campuran" itu
11 ungecualikan "pendamping",
yaiiu sesuatu yang dapat terlihat ' * dp
m.ii.i, misalnya kayu dan minyak,
• ^ yang ineskipun keduanya berbau
Vw.lllg,

Perubahan air itu dapat mem-


^ .s.-* . 9J"C,. u, Sj .

pengaruhi kemutlakannya, jika

_ _ _


fikrifajar.wordpress.com
30 Terjemah Fat-hul Mu'in
Pasal Syarat-syarat Salat 31

• | < i ii halnya jug.i an im berubah 9 ss S,


w ** 7 »y
w ■»**
lerrnasuk golongan pendarnping,
1 ii. n i di.mi ■< i l.iIn lama atau
d inn daijii yang berguguran
<\^1
(i
adalah asap, walanpun banyak
dan jelas haunya misalnya. Lain
halnya dengan segolongan ulama.
s'K*S n V rndn i dan Ii.ii■< in- scrta pohon-
liv | mh <l.iii i an itu. i**uJhJ Q
•* j s^\

*9 ''fca .

• ^®33 4j!.i*
Di antara pendamping lagi,
adalah air rebusan gandum, buah
kurma dan sebagainya, selama
*r* hi
tidak terlihat bercampur dengan
benda yang rontok darinya,
sebagaimana tidak sampai ke s c '9 o *s } s *
, 11,1 ..... .. oi«(, -ur-aU
batas "bukan air lagi", misalnya I• I >111H II i|)l, w ll 1111 Mill «U|||J/.|| ^ ^

disebut kuah. Jika disangsikan: nidi! in |UI||I ill III banyak, ?s\(\Cr3*I / ?({'•{' \
Apakah barang yang berada di S In iEhl.di -.. dalam J
dalam itu campuran atau pen¬ I mill, dni barang suci dan <■' , y '< s " "w*
damping, maka barang tersebut -S~Q < 9 9 •> S 9 * S’
,M|'
dihukumi pendamping.

I'kni m dua kulah dengan — •f 9*' . cs,'> AwV


.b.uigan adalah ± 500 liter 4.—W
0 pd n|. dengan isi pada bentuk
3
s's\\ s .S„oSt*> | So s e
b ingiin in kubus, adalah panjang,
l« b " ' bin iniggi 1 1/4 hastaorang V
... d Sedangkan dalam
<, s' }e/s' ' b.ingunan yang berbentuk
Sedang perkataanku "air dapat Cf 4l£'(g£' » dlajbj n< Under (bulat), adalah garis
%3-^ £1)3
terhindar dari campuran", adalah
ii ngali 1 bastamanusia, dalamnya
mengecualikan air yang tidak ^/ .sss } os' e S’ os'
basta tangan tukang kayu. xJ1 ^1. < UjF^
dapat terhmdar dari campuran
itu, seperti halnya air yang diam
atau mengalir di tempat yang
banyak lumpur, lumut yang
^ tf / p/ 0 S S/
lb ) s' 0 • $ bzJS*

hancur dan belerang. 'S-9


<* » c'“ ///-
Crt
* * '' *'

fftia Bkae- akiia akaia fckif ■kite akaia akiia


32 Terjrmah I’at-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 33

Adapun 1 hasta tangan tukang 11k i sepolong kotoran unta


kayu adal'ah 1 1/4 hasta tangan dllniiparkan ke laut, lalu me-
biasa. ijirn ikkm air yang mengenai

•mium maka barang tersebut


tid it I ili menjadi najis.

Air'dua kulah, walaupun hanya


perkiraan, sebagaimana kalau
diragukan: Air itu ada dua kulah
atau tidak, dan bahkan sudah
diyakinkan sebelumnya, bahwa \ii sedikit yang kurang dari dua
air itu sedikit, adalah tidak tul dt yang tidak mengalir,
dihukumi najis bila kemasukan iiienjsdi najis sebab kemasukan
najis, selama tidak berubah sebab ii i|is yang dapat dilihat oleh mata
najis tersebut, walaupun najis n* imil yang bukan najis ma'fu
tersebut larut dalam air. puli hi. walaupun dima'fu dalam
■ I it (nusalnya darah sedikit yang
k< him dari badan orang lain atau
dn ili nyamuk yang ada di pakai-
ui orang salat -pen). Hukum ini
jnga herlaku pada benda padat
) mg hasah dan cair, walaupun
|iiuilalmya banyak.
(Ketika kita mengambil air yang
jumlahnya banyak), tidak wajib
menjauhi najis yang ada padanya.
Jika ada orang kencing di laut,
lalu terjadi buih, maka buih
tersebut dihukumi najis, jika jelas
terjadi dari kencingnya, atau dari
air yang telah berubah salah satu
\n sedikit tidak menjadi najis
sifatnya sebab air kencing tadi. !»ili kemasukan bangkai
Inn ii mg yang berjenis tidak
I »id n ili mengalir kalau di-
poiong mbuhnya, seperti
Inn n.tug kala dan cecak; kecuali
jlk.-t Iniiatang tersebut dapat
Jika tidak jelas, maka air buih (tiriigubah airnya, walaupun
li.my i sedikit, maka air itu
tidak najis.
Id ntrn najis Jika bangkainya
fikrifajar dpress.com
34 Tirrfrwnuf, lat hul Mu’in Pasal Syarat-syafat Salat 35

bempa kepiring dan katak, maka Diieungkan dalam kaul Qadim:


air yang kemasukan adalah najis. An sedikit tidak dapat menjadi
Namun pendapat ini ber- najis (jika terkena najis), kecuali
tentangan dengan pendapat hi la mengalami perubahan.
segolongan ulama. Pendapat ini seperti mazhab
Imam Malik r.a.

Imam Nawawi dalam Al-Majmii


Tidak najis pula, sebab bangkai Ix rkata: Baik najis itu padat atau
yang timbul dalam air, misalnya < air.
lintah.
.
Air sedikit yang telah menjadi
Jika bangkai-bangkai tersebut najis, jika mencapai dua kulah,
dilemparkan ke dalam air yang akan menjadi suci lagi, walaupun
sedikit, maka air itu menjadi najis, dengan cara menambahkan air
S’ ( , * ‘Til’. najis, sekira tidak menye-
meskipun orang yang melempar
O«=» OjS ‘ - k-A) $
bukan mukalaf. babkannya berubah. Air banyak
yang najis, dapat menjadi suci
kembali setelah hilang perubahan
dengan sendirinya, menambah¬
kan atau menguranginya,
Jika binatang tersebut masih sedangkan sisa air itu masih ada
hidup, sama sekali tidak mem- dua kulah.
bawa pengaruh (jika dimasukkan
ke air sedikit).

Banyak sekali imam kita


(Syafi'iyah) memilih mazhab
Malik r.a., bahwa air pada umum-
nya tidak dapat menjadi najis, Kedua: Mengalirkan air pada ang-
melainkan jika telah mengalami gotayangdibasuh. Karena itu, tidak
perubahan. Dalam hal ini (sedikit cukup hanya mengusapkan air
atau banyak) hukum air yang tanpa mengalir, sebab hal itu tidak
mengalir sama dengan yang tidak disebut membasuh.
mengalir.

— k.
*-fc -tv•> -» -w ■^1

r.woidpress.com
36 Terjemah tat hut Mu'm
Fatal Syarat-syarat Salat 37

Artif’a t\ida anggola wudu tiftak


lulnuy.i Sementara segolongan \ ">9J 9"/ ^
Ur dapat perkara yang membaha
(h id mi.i berpendapat lain; di
yakan bagi perubahan air, misal-
mi ii .uiya adalah Al-Ghazali, Az-
nya za'faran dan kayu cendana.
/iik.iMdan lain-lain, di mana
Sementara segolongan ulama
meifka menguatkan pendapat-
berpendapat lain.
ny i dm menjelaskan (adanya
\'r'-
.an tersebut) adalah sebagai
m mi a tu yang bisa dimaklumi
ii i |.i<linya, selama kotoran itu
,dd.di kotoran biasa, bukan
m m.icam adukan bahan rod. /X Ssxm.
Keempat: Tiada penghalang antara
6j£=vilo0 *
(Hum Hajar mengatakan: Pen-
■ I ip.it tersebut adalah daif).
jSeOD
anggota basuhan dengan air, mi sal
nya kapur, lilin, minyak yang
sudah merrgeras, bekas tinta yang Q$3
masih ada zatnya dan inai. * / %
( -'S.'S. p»V\,V

• its*' Imam Al-Adzra’i dan lainnya


menunjukkan atas kelemahan
pendapat tersebut.

Berbeda dengan minyak yang


masih basah -walaupun air masih
tetap meleset - dan bekas noda
Dal am Kitab At-Tatimmah dan Stj
tinta atau inai.
lainnya telah dipaparkan me-
ngenai yang terdapat dalam Ar¬
il audhah dan lainnya, bahwa
11
sesuatu yang ada di bawah kuku,
sekira dapat menghalangi air,
adalah tidak dapat dimaklumi
[Ssgf&CSfjZ
Disyaratkan juga sebagaimana
penetapan ulama: Hendaknya
keberadaannya. J'l *SS 1

tiada kotoran di bawah kuku yang


mengganggu air sampai ke ^03 oJjZ?'«V 1

A
__ _ _ _ _ _ _ _
^ I 'Hf P"»’W ■

fikrifajar.wordpress.com
S8 Terjemah Fat huS Mu'in
Pasal Syarat-syarat Salat 39

Al-Baghawi berfatwa dalam s' * W . VI .


I li iiilt yang selalu berhadas,
masalah kotoran yang di- w i|il> iik ngerjakan dua kali wudu
akibatkan debu, bahwa hal itu it hi tayamum. Fertama untuk dua

mencegah sah wudu; Berbeda l>IioiImIi sedangkan kedua untuk


dengan kotoran yang timbul dari 11 ii Jinnat. Sedang bagi orang
badan sendiri, yaitu keringat yang «< I mi itu, maka cukup satu kali
raengkristal. Pendapat ini telah Xk?z wu< In untuk khotbah dan salatnya.
dikukuhkan dalam Kitab Al-
Anwar.

Jr •* 0
*'\t y’>y\ J? J? \'
- O '-

Kelima: Masuk waktu, bagi yang l)ia (orang beser), wajib wudu
berhadas terus-menerus, misalnya
orang beser kencing dan wanita
lL(jj setiap akan mengerjakan ke-
farduan —seperti halnya taya-
mustahadhah 11 mm-; Begitu juga (bagi wanita
mustahadhah), wajib mencuci farji
- -r« (vagina), mengganti kapas
pcnutup lubangj vagina dan tali
penguatnya, meskipun semuanya
tidak berubah dari tempatnya.

Disyaratkan juga bagi orang


seperti itu: Perkiraannya, bahwa 5^•
waktu sudah masuk. Karena itu, ia
belum boleh wudu —sebagaimana
orang tayamum— untuk salat
fardu atau sunah yang ditentukan Bagi orang yang beser kencing,
waktunya, sebelum masuk wajib segera mengerjakan salat.
waktunya, salat Jenazah sebelum Apabila menundanya karena ada . •*. s'** •T' ^ - (

dimandikannya, salat Tahiyatul- maslahat, misalnya menanti


mesjid, sebelum masuk mesjid, jarnaah atau salat Jumat —walau-
atau salat Rawatib Ba'diyah pun hingga melewati awal wak-
sebelum melakukan salat
fardunya.
* 0W
'iji
vj^^r9
fikrifajar.wordpress.com
Pasal Syarat-syarqt Salat 41
40 Terjemah Fat-hul Mu'in

i I ' f 4 rJ 9 h*
hi, Aihadis, masuk mesjid atau
tu—, atau berjalan ke mesjid,
n.iiah kubur.
maka tidak menjadi masalah.

w %

Fardu Wudu
Dasar hukum tentang kewajiban
ma adalah hadis: "Amal-amal itu
Fardu wudu ada enam: bisa sah hanya dengan niat".
Maksudnya, kesahan amal, bukan
kesempurnaan amal, adalah
Pertama: Niat wudu, menunaikan dengan niat.
kefarduan wudu, menghilangkan
hadas bagi selain orang yang
selalu berhadas, —kesemuanya
tersebut hingga dalam masalah Dalam niat, wajib member-
wudu yang diperbarui—, niat samakan niat pada awal membasuh
thaharah dari hadas, atau muka. Jika meletakkan niat di
thaharah untuk menunaikan tengah membasuh muka, maka
ibadah semacam salat, yaitu hal itu adalah sudah mencukupi,
ibadah yang dilakukan hanya namun wajib mengulangi basuhan
dengan wudu; atau niat mem- yang sudah terjadi sebelum niat
peroleh kebolehan melakukan tersebut.
ibadah yang perlu dengan wudu,
misalnya salat dan menyentuh
Mushaf.

Tidak boleh meletakkan n at


sebelum basuhan muka, sekira
tidak bisa membersamakan niat
dengan sebagian dari basuhan itu.
Basuhan yang bersamaan dengan
niat, adalah disebut awalnya.
Karena itu, terlepaslah kesunahan
Dalam wudu, tidaklah cukup niat d
berkumur, jika sesuatu dari muka
memperoleh kebolehan melak-
ikut terbasuh bersama berkumur.
sanakan ibadah yang disunahkan
wudu, misalnya membaca Alqur-
fikrifajar.wordpress.com
42 Terjemah Fat-hul Mu'in
Pasal Syarat-syarat ■Salat 43

misalnya merah bibir —sesudah It Has bujur muka adalah: Antara


niat--. icinpat-tempat tumbuh rambut
kcpala yang wajar sampai bawah
prrtemuan dua rahang -dengan
dibaca fat-hah huruf lamnya—
yang ujungnya masuk daerah
Yang utama, hendaknya memi-
muka, bukan daerah yang di
sah-misahkan niat. Dengan cara
bawahnya dan bukan pula rambut
niat kesunahan berwudu di waktu
yang tumbuh di bawahnya.
membasuh kedua telapak tangan,
Sedangkan batas lintang muka
berkumur dan menyesap air ke
adalah: Antara dua telinga.
dalam hidung, lalu niat fardu
wudu ketika membasuh muka,
Dengan demikian, tidaklah
terlepas fadiiah melangsungkan
niat dari awal wudu, berkumur,
menyesap air ke dalam hidung
serta membasuh bibir luar.

Wajib membasuh rambut muka.


yaitu bulu mata, rambut pelipis
(alis), kumis, kumis bawah dan
jenggot —yaitu rambut pada
dagu; sedangkan dagu adalah

tempat pertemuan dua rahang-,


rambut ati-ati; -rambut yang
tumbuh di tepi (pipi) setentang
telinga—, jambang, yaitu rambut
yang menghubungkan antara ati-
ati dengan jenggot.

Kedua: Membasuh kulit muka.


Berdasarkan ayat: "Maka basuhlah
muka kalian semua".
fikrifajar.wqrdpress.com
' Pasal Syarat-syarat Salat 45
44 Terjemah Fat-hul Main

Termasuk daerah muka, adalah jarang sekali tumbuh lebat di


bibir luar dan tempat tutup sana. Tetapi tidak wajib mem¬
(sinom= Jawa); yaitu bagian atas basuh dalam jenggot dan jam-
kening yang ditumbuhi ranibut. bang yang lebat.
/■ *•»«*
U<X‘
Menurui pendapat Ashah: & "
Tempat tahdzif (membersihkan
rambut) itu tidak masuk daerah
muka; ialah tempat di mana
tumbuh rambut ^tipis antara Ketentuan lebat, adalah sekira
pangkal ati-ati dan naz'ah kulit tidak tampak dari sela-sela
(lengar= Jawa). Tidak termasuk rambutnya, ketika bekada di
juga puting -telinga dan dua majelis.
naz'ah, yaitu dua daerah yang

bebas rambut kiri-kanan ubun-
ubun, juga tempat botak, yaitu
f’jcjl CAj U &

daerah menjorok di antara dua


naz'ah, jika rambut terjadi LJ3 j Xj UJ '

kerontokan. Wajib juga membasuh bagian


yang tidak nyata basuhan
keseluruhannya, kecuali dengan
membasuh bagian tersebut.
Sebab, sesuatu yang wajib jika
tidak bisa sempurna kecuali
dengan perkara lain, maka
perkara tersebut ikut menjadi
wajib.

Bagian-bagian yang bukan


Ketiga: Membasuh dua tangan,
Yaitu, dari telapak tangan sampai
A*
termasuk muka, sunah dibasuh. ke siku, berdasarkan suatu ayat
Alqur-an.
<"4
ai5*i
S’ s'

Wajib membasuh luar dan dalam •'f/i < * * s’ 9 s's'


setiap rambut di daerah muka
* s'**
yang telah lewat, —sekalipun Perkara-perkara yang berada di
iebat—, karena rambut tersebut daerah fardu, adalah wajib
fikrifajar.wqrdpress.com
46 Ttrjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 47

dibasuh, yaitu rambut dan kuku, kepala, sekalipun hanya setengah g fh 5U . c?uV-w_ j»
sekalipun panjang. hclai rambut. Karena berdasarkan -4s ^ ?
ayat.
. faolS - 3 51 - *-

Cabang:

Jika seseorang lupa membasuh Sebab, Nabi Muhammad saw.


seberkas anggota, lalu terbasuh tidak pernah mengusap yang
ketika ketiga kalinya atau ketika kurang dari batas ubun-ubun. Hal
mengulangi wudu karena lupa, itu adalah riwayat dari Imam Abu
/i/,i ^ ■* Hanifah -rahimahullah-. Menurut
bukan karena membarui wudu,
maka hal itu sudah mencukupi. pendapat yang masyhur dari Abu
Hanifah, adalah wajib membasuh
UAijjZ&tiolZLaS
^ M/' ^ /" * ^ •• ^
seperernpat kepala.

K' S+ * A, «* ^ 9 >
- ol

Keempat: Mengusap sebagian kepala.


Kelima: Membasuh dua kaki, berikut
mata kaki masmg-masing, ber¬
dasarkan suatu ayat. Atau dengan
Imam Al-Baghawi berkata: mengusap dua khuf, dengan
Seyogianya, tidaklah mencukupi memenuhi syarat-syaratnya.
“ >
hanya dengan kurang dari sebatas
ubun-ubun. Ubun-ubun adalah

tempatyang berada di antara dua


naz'ah.

Wajib juga membasuh bagian •* •*


Seperti halnya naz'ah, kulit bebas dalam lubang atau sobekan pada
rambut yang berada di belakang anggota.
C /
telinga, baik berwujud kulit atau
rambut, asal berada di daerah
Vi'*', .'AjirY'"
fikrifajar.wcrdpress.com
48 Tetjemah Fat-hut Mu'in
Pasal Syarat-tyarat Salat 49

Cabang: 9.
Di-ilhaq-kzn (disamakan) dengan
Jika ada semacam duri masuk ke masalah ini, orang yang terkena
kaki, di mana sebagian darinya penyakit telur kutu pada pangkal
tampak dari luar, maka wajib rambutnya, sehingga mencegah
mencabut dan mernbasuh tempat air sampai pada kulit dan tidak
tertusuknya, karena tempat itu di- mungkin membersihkannya.
hukumi luar.

Seorang guru dari guru-guru kita,


Jika duri itu masuk keseluruh-
annya, maka dihukumi anggota
t ) O.Ls yaitu Imam Zakariya Al-Anshari
menjelaskan: Orang tersebut
dalam. Karena itu, wudunya sah, tidak dapat disamakan dengan
dan tidak wajib mernbasuh dalam masalah ikatan rambut di atas.
anggota yang tertusuk duri, Akan tetapi orang yang terkena
walaupun teijadi bengkak pada penyakit telur kutu harus
kaki atau lamnya, selama belum tayamum.
pecah. Apabila pecah, maka wajib
mernbasuh bagian dalamnya,
selama tidak menutup kembali. Tetapi guru kami (Ibnu Hajar Al-
Haitami) yang menjadi murid
beliau berkata: Pendapat yang
beralasan adalah diampuni,
karena ada unsur darurat. -J&

Peringatan! Keenam: Tertib, sebagaimana


tersebut di atas. Yaitu men-
Dalam masalah mandi, para
dahulukan basuhan muka, kedua
ulama menyebutkan: Sungguh, * < %% •*
tangan, kepala, lalu dua kaki,
diampum bagian dalam pada
berdasarkan ittiba' (mengikuti
ikatan-ikatan rambut, jika
Nabi).
mengikat deiigan sendirinya
... ._ .: 7 w

iar.wordpress.com
50 Tetjemah Fat-hul Mu in
Pttsal Syarat-syarat Salat 51

Jika orang yang berhadas menye-


lam, walaupun dalam air sedikit,
dengan niat yang benar di atas,
sf jl? udak wajib yakin, bahwa air telah
inerata pada seluruh anggota
tubuhnya: akan tetapi cukuplah
maka cukup wudunya; meskipun dengan suatu perkiraan saja
waktu untuk menyelam tersebut (seb^b dengan adanya niat mandi,
umpama digunakan wudu secara hadas kecil masuk dalam hadas
tertib tidak mencukupi.
besar -pen).

Cabang:
Jika yang berwudu atau mandi
ragu atas kesucian anggotanya
sebelum selesai wudu atau mandi-
nya, maka dia harus menyucikan-
Benar! Jika seseorang mandi nya; dan menyucikan anggota
dengan menyiramkan air serta yang ada sesudahnya, (jika)
niat wudu, maka disyaratkan dinisbatkan masalah wudu.
benar-benar tertib Di sini
tidaklah menjadi masalah dengan
ketidaktahuan atas seberkas atau
CAllZijCaJ J I 4XJL>*
beberapa berkas bagian selain
anggota wudu yang tidak tersiram
air; bahkan meskipun pada Atau keraguan setelah bersuci,
anggota itu terdapat penghalang maka hal itu tidak membawa
air, misalnya lilin. Hal ini se- jhengaruh apa-apa.
bagaimana yang dijelaskan oleh
guru kita (Ibnu Hajar Al-Haitami).

Dan jika keraguan itu dalam


masalah niat, juga tidak apa-apa,
menurut beberapa wajah pen-
dapat, seperti yang termaktub
dalam Syarah Minhaj, susunan
Guru kita.
Jika seseorang berhadas kecil dan
besar, maka sudah mencukupi
mandi janabah untuk keduanya, ? i * 9 4*
jika telah disertai niat wudu. Dan
Di situ dia berkata: Di bawah ini
dapat dikiaskan hukumnya
■ r | _ 1 1 ^ IMP

fikrifajar.w< dpress.com
Fatal Syaral-syarat Salat 53
52 Terjemah Fat-hul Mu'in

Sedang sempurnanya: Bis-


dengan keraguan yang terjadi
dalam masalah Fatihah sebelum
millahir rahmanir rahim. Crgit
rukuk. Yaitu: Apabila yang ber-
suci merasa ragu; apa sudah
membasuh seluruh anggota atau
belum, maka dia wajib meng-
Membaca Basmalah menurut
ulangi basuhan itu; atau ragu
pendapat Imam Ahmad r.a.i
akan pemerataan basuhannya,
adalah wajib.
maka dia tidak wajib mengulangi
basuhannya.
Sebelum membaca Basmalah,
sunah membaca Ta'awudz; dan
sesudahnya sunah membaca dua
kalimat syahadat serta Alhamdu
Karena itu, perkataan mereka
lillahil ladzii ja’alal maa-a
yang pertama (yang ragu atas
thahuran. (Segalapuji milik Allah
kesucian seluruh basuhan anggota
yang telah menjadikan air sebagai
atau belum) diarahkan pada
pencuci).
keraguan adanya basuhan, bukan
pemerataan basuhan.

Bagi yang lupa membaca


Basmalah di permulaan wudu-
Sunah-sunah Wudu nya, sunah di tengah wudunya
membaca: Bismittahi awwalahu
Sunah bagi orang yang wudu;
wa akhirahu (Dengan menyebut
meskipun menggunakan air hasil
nama Allah dari awal sampai akhir).
ghasab, -atas tinjauhan beberapa
Tidak sunah membacanya setelah
wajah pendapat-:
selesai wudu.

1. Membaca Basmalah pada per- A w i/ t )


mulaan wudu, karena mengikuti wJ J & L AJ & ^ Kesunahan dan tata cara
membaca Basmalah di atas, juga
Nabisaw' berlaku dalam amal-amal kebaikan,
misalnya makan, minum, me-
ngarang dan memakai celak mata.

Paling tidak, yang dibaca: Bis- J


millah.
fikrifajar.wordpress.com
Fatal SyaraU-syarat Salat 55
54 Terjemah Fat-hul Mu'in

2 Membasuh dua tapak tangan


Apa yang dipindah dari Imam
sampai pergelangan secara bersama,
Syafi’i dan beberapa sahabat
yang diawali dengan membaca
Syafi'i, bahwa Basmalah adalah
Basmalah, sementara hati niat
permulaan wudu. Seperti itu juga
wudu, meskipun berwudu dari
kemantapan Imam An-Nawawi
tempat semacam kendi atau telah
dalam kitab Majmu' serta imam
meyakinkan atas kesucian kedua
lainnya. Karena itu, orang yang
tangannya, karena hal ini
wudu hendaknya membaca Bas¬
berdasarkan ittiba'.
malah bersamaan ketika mencuci
kedua tangannya, sementara itu
hatinya niat wudu.

3. Bersiwak', dengan melebar pa-


da gigi dalam dan luar serta
memanjang pada lidah.

Segolongan ulama terdahulu


berkata: Sebenarnya, awal
kesunahan-kesunahan wudu,
adalah bersiwak, sesudah itu
' membaca Basmalah (dari kedua
pendapat tersebut, lalu di-
kumpulkan, bahwa permulaan
Berdasarkan sebuah hadis sahih:
kesunahan qauliyah dalam ber-
"Jika aku tidak takut memberatkan
wudu, adalah membaca Basmalah',
umatku, niscaya aku memerintah-
dan kesunahan fi'tiyah, adalah
kannya bersiwak setiap wudu.”
bersiwak -pen).
Ferintah yang dimaksudkan oleh
beliau, adalah "wajib".

Cabang:
Sunah membaca Basmalah ketika
mulai membaca Alqur-an, Bersiwak itu bisa dihasilkan
walaupun dari tengah-tengah kesunahannya dengan sesuatu
surah —di luar atau dalam salat—; yang kasar, meskipun berupa
disunahkan pula waktu akan sobekan kain (gombal) atau kayu
mandi dan menyembelih bina- asynan (benalu).
tang.

Yang utama adalah mengguna-


kan kayu 'ud (kayu garu).
I Igjy P"n »y ' 5 ' -^l

fikrifajar.wo dpress.com
56 Tetjemah Fat-hul Mu'in
Pasal Syarat-syarat Salat 57
Sedangkan yang lebih utama lagi 4 < i.
adalah kayu 'ud yang masih basah Jika lupa bersiwak di permulaan ^ i-
dan berbau wangi. Dari kayu salat, maka ia sunah melakukan di
tersebut yang lebih utama adalah tengah-tengahnya dengan per-
kayu arak. buatan yang sedikit, sebagaimana
memakai serban.
Tidak disunahkan bersiwak
dengan menggunakan jari-
jemari, meskipun berwujud kasar.
Sementara itu, Imam An-Nawawi waktu akan membaca Alqur-an *
memilih kebalikan pendapat atau Alhadis, ilmu agama, dan ^ ^ <
tersebut. kedka mulut berbau busuk atau Ac. 11 ^j i ^ 1 j
berubah warnanya akibat ** K'"
Bersiwak itu hukumnya sunah jj;s semacam tidur atau makanan
yang berbau tidak menyenang-
f ’T'f 1 ^ ^ w^
muakad, -walaupun bagi orang
yang tidak bergigi— setiap kan; atau gigi berwarna kuning, x ^ ^ '
berwudu, akan salat, baik salat *g&Sltii&Silh sesudah bangun tidur atau akan Isl it
fardu atau sunah, meskipun tiap tidur, di kala hendak masuk ^
dua rakaat salam atau sudah mesjid atau rumah, sesudah waktu *
bersiwak waktu berwudu; dan sahur dan akan dicabut nyawa- 4 * >* „ ‘
■» u> 9^ -» , x
sekaiipun antara salat dan wudu- nya. ^ ^ "
A **
nya tidak terpisah sesuatu.
(Hukum sunah muakad bersiwak
untuk setiap akan salat ini),
sekiranya tidak dikhawatirkan
kenajisan mulutnya.

Semua itu sebagaimana di- .J''* ^


tunjukkan dalam hadis Bukhari- (J J O
Hal itu berdasarkan hadis yang Muslim. Dikatakan, bahwa ber¬
diriwayatkan oleh Imam Al- siwak (dalam keadaan sakratul- f
Humaidi dengan sanad yang maut)dapat metnpercepat keluar ** ** j/w
jayid: "Salat dua rakaat yang roh darijasad.
dikerjakan dengan bersiwak, adalah
'Z. S' * - s' ■» J S \ <
lebih utama daripada tujuh puluh Dari keterangan hadis tersebut ^ ,/ sssS
rakaat tanpa bersiwak lebih dahulu." «L; 0^(3” ‘ > dapat disimpulkan: Bersiwak 0j3 J
hukumnya sunah muakad bagi, ' ^
orang sakit. .

_ _
press.com
58 Terjemah Fat-hul Mu'iti Pasal Syarat-syarat Salat 59

Dalam bersiwak, harm mat me- 4. Berkumur dan menghirup air ke


/ C'j £
rnm t • rn* I ^
^^ r

ngerjakan kesunahan, — supaya dalam hidung, karena ittiba'


dapat pahala-; hendaknya juga kepada Nabi saw / m.
menelan ludah bekas bersiwak
yang pertama; namun tidak perlu
menyesap alat siwak.

Setidak-tidaknya: Memasukkan
air ke mulut dan hidung.
Sunah mencukil sisa-sisa makan-
an yang berada di sela-sela gigi,
baik dilakukan sebelum bersiwak
ataupun sesudahnya.
Untuk memperoleh asal sunah,
tidak disyaratkan memutar-
mutar air dalam mulut,
membuarig dan menyemburkan
Bersiwak hukumnya lebih utama (mengeluarkan)nya dari hidung,
daripada mencukil; (tapi) tapi ketiga hal tersebut hanyalah
pendapar ini berlawanan dengan sebagai kesunahan belaka, seperti
pendapat ulama lainnya. juga masalah menyangatkan
dalam memutar-mutar air kumur
dan sesapan bagi orang yang
Memakai alat siwak orang lain itu tidak berpuasa. Ini semua karena
hukumnya tidak makruh, asal berdasarkan perintah melakukan
telah mendapat izin atau sudah keduanya.
diketahui akan kerelaannya. Jika
tidak demikian, maka hukumnya
adalah haram, sebagaimana / — ■ '"L"'
Sunah mengumpulkan berkumur
mengambil alat siwak milik orang
dan menghirup air pada tiga
lain. Demikian itu jika memang
ceduk; masing-masing ceduk
tidak berlaku kebiasaan melarang
digunakan berkumur dan meng¬
memakai siwak orang lain.
hirup air.

Orang yang berpuasa hukumnya


makruh bersiwak sesudah mata-
hari tergelincir ke arah barat, 5. Meratakan usapan ke seluruh
selagi mulutnya tidak berubah kepala. Karena ittiba' kepada
baunya akibat tidur misalnya.
fikrifajar.wordpress.com
60 Terjemah Fat-hul Mu'in
Pasal Syarat-sjarat Salat 61

Rasul saw. dan menghindari


perselisihan terhadap Imam
Malik dan Ahmad r.a. (mereka
i memakainya. Karena
kepada Nabi saw. ,
ittiba'

^ » *1 /
mewajibkan mengusap seluruh
kepala -pen). * JLP-'j

Jika yang berwudu mencukupkan 6. Mengusap dua telinga secara


dengan usapan sebagian kepala, merata, luar atau dalam serta dua
maka yang lebih utama adalah lubangnya. Karena ittiba'.
mengusap ubun-ubun.

Mengusap leher hukumnya tidak


Cara mengusap yang lebih utama, sunah, sebab tidak ada satu pun
adalah meletakkan kedua dasarnya.
tangannya pada bagian depan
kepala, dalam posisi telunjuk
saling bertemu, dua ibu jari
diletakkan pada dua pelipis, Imam Nawawi berkata: Mengu¬
lantas memutar-mutamya beserta sap leher hukumnya adalah
jari-jari lain ke belakang sampai bid'ah, dan yang menerang-
tengkuk, lalu kembali lagi ke kannya adalah Maudhu' (palsu). j} <•>•' *ie
depan. 4$^^ "f*

7. Menggosok-gosok anggota, Yaitu


menggosokkan tangan pada
anggota setelah terkena air.
fY $ * ''i* >”1 ✓jy * I S Karena hal ini menghindari
Jika kepalanya berambut,
perselisihan ulama yang mene-
rambutnya sampai membalik;
tapkan wajib (Imam Malik).
dan jika tidak berambut, maka
cukup memutar tangan saja. Hr*-

Sesudah mengusap ubun-ubun, 8. Menyela-nyela jenggot yang


sunah menyempumakan usapan tebal. Cara yang lebih utama
pada serban atau kopiah, jika adalah dengan menggunakan //» t*
' 9\'** I"X
jari-jari kanan, dimulai dari
■v J ■v sv m
iar.wc press.com
62 Terjemah Fat-hul Mu'tn
Pasal Syarat-sydrat Salat 63

bawah serta mengurai dan '' . •.<£ ^ 10 Memanjangkan basuhan muka.


dengan satu siuk khusus. Dasar- *}■
AJ*^—J** hum dengan cara membasuh
nya adalah ittiba’. Jika di- ' , * muka serta bagian depan kepala,
(inggalkitn adalah makruh. . 4j J . I ** du.i telinga dan dua lembar
kuduknya.

9. Menyela-nyela jari-jari kedua


tangan dengan berpanca dan jari-
jari kaki dengan cara apa pun.
11 Memanjangkan basuhan kedua
tangan dan kaki. Yaitu mengikut-
oV &
’Midi
•^ X & S’ s' kan kedua bahu ketika mem¬
basuh kedua tangan; dan dua
- c^\jL=>2tL£
~ fc*> .*»*
betis ketika membasuh kedua
kaki. Batas maksimalnya adalah
meratakan basuhan pada bahu
yj~-?-^l' t
Cara yang paling utama: Menyela-
1 J <
dan betis. 9 9 ^ t ■>£. s'\. s' •S
nyelai jari-jari kaki dari bawah
dengan kelingking tangan kiri, > , ,^ ^ ,
mulai dari kelingking kaki kanan
dan diakhiri pada kelingking
, cj. '\\ OK.
'S - V
. >.
JS^
* f
si
kaki kiri. Artinya, menyela-nyela /«j
jari-jari dengan jari kelingking
tangan kiri, dari bawah kaki, yang »« w . l 1 s' t < 4.
Berdasarkan hadis Bukhari-Mus-
dimulai dari kelingking kaki lim: "Sesungguhnya di hari Kiamat uj**
kanan dan diakhiri pada umatku dipanggil dalam keadaan 4* 9 ''.s' l/1 sSsS S’* j ,*s
kelingking kaki kiri. wajah, dua tangan dan kaki yang
memancarkan sinar karena bekas-
^ •Sr’ bekas wudunya. Maka, barangsiapa
yang niampu untuk memanjangkan
basuhannya, hendaknya ia mau
melakukan." Imam Muslim mem-
beri tambahan: "Dan meman¬
jangkan basuhan kedua tangan serta
kaki.” Maksud dari hadis di atas:
Mereka nanti di hari Akhir
£^^! j 3 23 i
dipanggil dalam keadaan wajah,
tangan dan kaki bersinar.
/ •
fikrifajar.wo dpress.com
64 Terjemah FcU-hul Mu'in
Pasal Syarat-syarat Salat tin

Paling tidak, memanjangkan I’cnigakalian tidak bisa men-


basuhan bisa terjadi dengan (ukupi (tidak sah), jika dilakukan
melebihkan sedikit alas perkara sebelum basuhan wajib, dan tidak
yang wajib. Sedangkan untuk mcncukupi sesudah sempurna 'SAAs *< k' «C.
^\jC^
sempumanya, adalah meratakan wudunya.
basuhan pada anggota-anggota
yang telah lewat.

,f , f *. V/
12. Mengulang tiga kali setiap Membasuh kurang dari tiga kali
basuhan, usapan, gosokan, scla- hukumnya makruh, sebagaimana
selaan, bersiwak, Basmalah dan inelebihinya dengan niat wudu;
zikir setelah berwudu. Karena
‘L Hr *3 3 sebagaimana yang dibahas oleh
berdasarkan ittiba' kepada Nabi segolongan ulama. Jika tambahan
saw. *
J—*? 3 L
jr*" Ax'*'
L *
tersebut dengan air wakaf per-
sediaan bersuci, maka hukumnya
9'" - £tr*& i
5 51
adalah haram. (S' a

v^iyi (tr^j
Fenigakalian bisa teijadi dengan -Jlel'£
umpama memasukkan tangan
—walaupun ke air yang sedikit—, 9-<
Cabang:
lalu menggerakkannya dua kali
dalam air itu.
‘JQ— -* Orang yang di tengah-tengah
« c^_9„

berwudu merasa ragu dalam hal


pemerataan atau jumlah basuhan,
maka ia wajib mengambil yang di
yakini dalam perkara yang wajib
'jika ia mcngulang-ulang air (seperti ragu dalam masalah
basuhan yang kedua, maka basuhan pertama atau peme-
berhasillah hukum penigakalian, rataannya terhadap anggota.
sebagaimana yang dijelaskan Maka dalam keadaan seperti ini,
oleh Guru kita (Ibnu Hajar Al- la wajib menyempurnakan
basuhan itu - pen); dan sunah
Haitami).
inengambil perkara yang diyakini
dalam hal yang sunah (misalnya
dalam basuhan kedua atau ketiga
- pen), meskipun air yang di-
r.wardpress.com
66 Terjemah Fat hul Mu'in
Pasal Syarat-syhrat Salat 67

pergunakan berwudu adalah air


wakaf. Meninggalkan serba kanan
adalah makruh.

Adapim ragu setelah selesai


bcnvudu, adalah tidak membawa
pengaruh apa-apa. Pada perbuatan-perbuatan
kebalikan tahrim (positif),
13. Serba kanan. Yaitu: men- disunahkan mendahulukan kiri.
dahulukan yang kanan ketika Yaitu segala perbuatan yang
membasuh kedua tangan dan masuk kategori negatif dan
kaki. Sedang bagi orang yang
putus anggotanya, serba kanan-
kotor, misalnya isdnja, mem-
buang ingus, melepas pakaian
y&S'i
y* - ^
nya pada semua anggota wudu. dan sandal.
Uii 2^4 J

Disunahkan memulai mem-


basuhnya dari wajah bagian atas,
Hal itu, karena Nabi saw. gemar
dari ujung tangan dan kaki
mendahulukan yang kanan dalam
—walaupun berwudu dengan air
bersuci dan tindak-tanduk yang
yang dituangkan oleh orang 0*23. Oi
tergolong positif, misalnya
lain—.
bercelak mata, memakai baju,
sandal, memotong kuku, me-
motong rambut kepala, meng-
ambil, memberi, bersiwak dan
lie rf* •
Sunah juga mengambil air
menyela-nyelai.
basuhan wajah dengan dua
tangan sekaligus, serla mele-

y » ^ ■> takkan wadah air yang diciduk ryy
pada sebelah kanan; dan wadah
air yang dituangkan oleh orang
lain, diletakkan di sebelah kiri.

,{( ''if’ *y / /
* y-
ojU^j s ^ .
» *» y' y
fikrifajar.wordpress.com
68 Terjemah Fat-hul Muin Pasal Syaral-syarat Salat 69

14. Sambung-menyambung di
bil.i lerdapat tahi matanya, maka
antara perbuatan-perbuatan
wudu satu dengan laiunya, bagi
orang yang sehai C .aranya. Segera
bn liati-hati menjaga tempat
msebut adalah wajib, sebagai- j
in.ina yang termaktub dalam kitab
membasuh satu anggota sebelum
basuhan anggota di depannya
1/ Majmu'. '!
kering. Hal ini berdasarkan ittiba' «:
kepada Nabi dan menghindari
khilaf ulania yang mewajibkannya >1
Membasuh dalam mata hukum-
(Imam Malik).
nya tidak sunah. Bahkan seba-
gian ulama berkata, bahwa hal itu
idalah makruh, sebab berakibat J
(lharar (bahaya). (Wajib) mem-
hasuhnya, hanya kalau ada najis
di situ, karena najis itu besar
Sambung-menyambung hukum-
artinya.
nya wajib bagi orang yang
terkena penyakit beser. ' * -9
*
15. Berhati-hati dalam membasuh
tumit, ekor mata, dua tepian
16. Menghadap kiblat selama
mata yang letaknya dekat
berwudu.
hidung, pengelirik dan tepi mata •* 9 fi J
yang lain, dengan menggunakan
dua ujung telunjuk masing- 4
masing.

17. Tidak berbicara selama ber¬


wudu, kecuali mengucapkan zikir x/ ^ ^
wudu; atau jika tidak ada hajat
berbicara.
Hukum kesunahan di atas, jika
pada tepian mata tidak terdapat
pJ bU <_>x> w V- ^ * *
,#
tahi mata yang menghalangi air
9-*'i ' -' *
sampai ke tempat dasar. »
Memberi salam terhadap orang
sedang berwudu, mengucapkan i
• £2.3LiftCB salam dan menjawab baginya,
adalah tidak makruh.
91,'9-
COj2j * 4^

_ _ _
fikrifajar.wo dpress.com
70 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syardt Salat 71

18. Tidak menyeka air yang ada wtenisnya ..., maka dibukakan
pada anggota wudu, kecuali untuknya delapan pinta surga,
karena ada suatu uzur (misalnya terserah dari mana saja ia niasuk."
a 9J os ^ ✓✓ -
karena dingin dan sebagainya -
pen) karena ittiba' kepada Rasul
■ £2$
saw.

19. Membaca dua kaiimat syahadat


setelah berwudu, jika (antara
is * (< ^ olfj Imam At-Tirimidzi menambah: * 1 s'* •»“'!, s y
S’

wudu dengannya) tidak lama


"Ya, Allah!Jadikanlah saya termasuk
waktu berselang menurut
golongan orang-orang yang bertobat
anggapan yang biasa.
\S 3 9* S Q .S
dan suci."

(Caranya), orang yang berwudu


menghadap kiblat, mengangkat i^giaiU£^ ^ 3 Diriwayatkan serta disahihkan
oleh Imam Hakim: "Barangsiapa
CS ■ ’$£sSJ5
kedua tangan dan melihat ke
berwudu lalu berdoa: Maha Suci
langit —walaupun orang buta—
if- Engkau. Ya, Allah dan denganpuji- Vs
seraya mengucapkan: Saya
Mu saya bersaksi, bahwa tiada
bersaksi, sesungguhnya tiada
Tuhan selain Engkau, saya motion
Tuhan selain Allah Yang Esa dan
&%$$$£& & ampunan dan bertobat kepada
tiada yang menyekutukan-Nya; ^ i *
s' \ * *' «'* > * si S'
iy A
Vl s'
'f
Engkau, maka ditulis pada selembar
dan saya bersaksi sesungguhnya 'i*<'t" "s'
kulit dengan cetakan yang tidak
Nabi Muhammad adalah hamba-
akan berubah sampai hari kiamat «* s 9S S sp
dan pesuruh-Nya.
—seperti yang telah disahihkan oleh
• —tD-M-
4 Imam Hakim." Maksudnya: Tidak
akan dibatalkan sampai ia •S’ » y '
melihat pahala-Nya yang agung.

Berdasarkan sebuah hadis yang \ . \*JS e9 \


diriwayatkan oleh Imam Muslim,
Dorlllllllok cnltr • *
dari Rasulullah saw.: "Barangsiapa
berwudu lalu berdoa: Saya bersaksi
Cr* 1
tiada Tuhan selain Allah dan
$ *'*-9sZ 4

■ 'g&v&'lik

_ _
fikrifajar.wordpress.com
Pasal Syarat-syanat Salat 73
72 Terjemah Fat-hul Mu'in

Setelah itu membaca selawat


salam kepada Baginda Nabi
20 Meminum air dari sisa wudu.
Ik-i dasarkan sebuah hadis, bahwa £ — 0 i>?(
oil ersebut membawa obat untuk
Muhammad saw. dan keluarga
beliau.
ys9 , / y y yy ^yj
vgala penyakit. oJ^4c^4

Lalu membaca surat Al-Qadar ,f t'X'*<( y . J''^'y


sebanyak tiga kali, dengan 9 y j s'
21. Memercikkan air sisa wudu
menghadap kiblat tanpa meng-
pada pakaiannya. Hal ini
‘i’1
angkat tangan.
ditnaksudkan bila ta merasa ragu
> '
akan adanya kotoran pada pakai¬
annya (dan hal ini untuk meng-
Mengenai doa yang dibaca pada
hilangkan was-was -pen), seba-
basuhan tiap-tiap anggota, adalah
gaimana yang dijelaskan oleh
tiada dasarnya yang kuat. Karena
Guru kita. Adapun keadaan Rasu-
itu, saya membuangnya, seperti
lullah saw. memercikkan air sisa
yang dilakukan oleh Syaikhul
berwudu pada pakaian beliau,
Mazhab, Imam Nawawi.
adalah diarahkan atas keraguan y y^yy'

seperti itu.
y j

22. Melakukan salat dua rakaat


setelah berwudu, asal waktunya
Dikatakan: Setiap membasuh » <. i yy A *'
belum berselang lama menurut
anggota, adalah disunahkan
ukuran urnum.
membaca: Saya bersaksi, se-
sungguhnya tiada Tuhan selain
Allah, Yang Maha Esa dan tiada
Kesunahan salat dua rakaat di
yang menyekutui-Nya; dan saya
atas, menjadi hilang jika telah
bersaksi, bahwa Nabi Muhammad
ffjy/sfy "l Jy f -^y berselang lama menurut umum.
adalah hamba dan pesuruh-Nya.
Hal ini atas tinjauan beberapa
Dasarnya adalah hadis yang ^ SJ
wajah (bentuk) pendapat.
diriwayatkan oleh Imam Al- 9 a s'ojt,f> 9 . yy' yy t
Sedangkan menurut sebagian
Mustaghfiri, dan la mengatakan:
ulama: Hal itu bisa hilang sebab
Hasan tersebut adalah hadis
bermaksud tidak mengerjakan
Hasan Gharib.
salat; menurut sebagian lagi:
fikrifajar.wc rdpress.com
74 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syaral Salat 75

Sebab anggota wudu kering; dan


menurut sebagiannya lagi: Sebab
telah berhadas
| ik.i waktu sudah sempit untuk
mii ngcrjakan salat seluruhnya
<11 lam waktu itu, maka wajib bagi
C&>'s0$2&y
ui nng yang berwudu membatasi
Dalam rakaat pertama sesudah
dm pada basuhan atau usapan,
membaca Fatihah, sunah raem-
k.nena itu, ia tidak boleh
baca ayat: sampai
mengulang tiga kali dan tidak
ayat: &L.J (Q.S. An-Nisaa': 64), boleh melakukan kesunahan-
sedangkan pada rakaat kedua, kesunahan lain. Hal itu telah
dijelaskan oleh Ipiam Al-Baghawi
sunah membaca:
dan lainnya, serta diikuti oleh
ulama-ulama akhir.
sampai ayat: (Q.S. An-
Nisaa': 110).

j? S r'
Faedah: C< Od&3 » Akan tetapi Imam Al-Baghawi
Bersuci dengan air wakaf per- dalam masalah tertinggal salat
sediaan untuk minum, adalah 11 berfatwa: Seseorang boleh me-
haram, begitu juga dengan air nyempurnakan kesunahan-ke-
yang belum jelas statusnya sunahan salat, meskipun akhirnya
(untuk minum apa untuk ber ia tidak menemukan satu rakaat
suci), menurut tinjauan berbagai dalam waktunya.
pend^pat. Memindah air yang
disediakan untuk minum ke
lempat lain adalah juga haram.
<r 5 Dalam pada itu, Al-Baghawi
membedakan (antara masalah
w *y wudu dengan salat), bahwa orang
•ZJ&jKS, yarig mengerjakan salat terleka
pada suatu maksud (yaitu: salat).
X / .
1
.
rdpress.com
76 Terjemah Fat-hul Mu’in Pasal Syarhtrsyarat Salat 77

Maka dihukumi sebagaimana Benarlah begitu. Untuk sunah


orang yang memanjangkan wudu yang ada pendapat lain
bacaan dalam salat (selungga mengatakan wajib, misalnya
keluar dan waktunya). menggosok (menurut Imam Malik
hukumnya wajib), maka hendak-
nya didahulukan sebelum ber-
amaah. Hukum ini searah
Atau bila persediaan air berwudu dengan penjelasan yang telah
sedikit, yang perkiraannya hanya lewat tentang kesunahan men-
cukup untuk mengerjakan hal dahulukan salat tertinggal sebab
fardu. uzur atas salat Ada' (tunai),
sekalipun tertinggal jamaah.

Jika orang yang berwudu ada air


yang tidak cukup untuk kesem- Kesempumaan: a ) y>
purnaan bersuci —jika ia
Tayamum boleh dilakukan karena
mengulang tiga kali atau melaku-
hadas besar atau kecil, jika tiada
kan kesunahan-kesunahan--, atau
air atau khawatir berbahaya dalam
diperlukan sisa air untuk binatang
dimuliakan syarak yang haus,
menggunakannya, dengan debu A i"
yang suci menyucikan.
maka baginya haram mengguna-
kan air tersebut untuk melakukan
kesunahan.

Begitu juga, masalah tersebut


berlaku dalam mandi janabah.
Rukun Tayamum: ■■ 4d£=5!
s>i>
1. Berniat memperoleh ke-
wenangan melakukan salat fardu, * wf *£ is
Orang yang berwudu hukumnya secara bersamaan memindahkan —A* *
sunah membatasi pada hal-hal debu ke muka. *7 X

yang wajib saja, jika ia tergesa-


gesa untuk mengikuti salat
berjamaah, yang tiada jamaah
selain itu.

_
fikrifajar.wqrdpress.com
78 Terjemah Fat-hut Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 79

2 Menyapu muka. » ss sA i/ * «/V Ilal-hal Yang Membatalkan


Wudu
3. Menyapu kedua tangan 1

Yakni, sebab-sebabwudu menjadi


Jika seseorang merasa yakin batal ada empat:
mendapat air di akhir waktu,
maka baginya lebih baik menanti.
Kalau tidak punya keyakinan,
yang iebih utama adalah ber-
9 'S
segera mengerjakan tayamum. w — Pertama: Yakin telah keluar sesuatu
«* selain air sperma sendiri. Baik
berupa benda ataupun angin,
basah atau kering, biasa keluar
Jika anggota seseorang tercegah seperti kencing atau tidak seperti
menggunakan air, maka baginya -X3 darah bawasir dan lain-lainnya,
wajib bertayamum, membasuh s' * terputus atau tidak, seperti caring
anggota yang sehat dan meng- yang mengeluarkan kepalanya,
usapkan air pada pembalut yang lalu kembali.
berbahaya jika dilepas. Bagi
orang junub tidak wajib tertib
antara tayamum dan membasuh
anggota yang sehat. Jika yang
tidak bisa terkena air itu dua
Oil&
anggota, maka tayamum wajib
dilakukan dua kali.

Dari salah satu dua pintu (kubul


dan dubur) orang berwudu yang
Dengan satu kali tayamum, hanya hidup, baik lewat dubur atau
diperbolehkan melakukan satu kubul, meskipun yang keluar itu
kali salat fardu, sekalipun salat penyakit otot lingkar yang
nazar. tumbuh di dalamnya (bawasir).
Lantas keluar otot tersebut atau
bertambah panjang dari semula.

9
Dan hukumnya adalah sah, satu V

kali tayamum untuk melakukan


salat fardu dan salat Jenazah.
' - — ._ . : r * »
fikrifajar.wo dpress.com
80 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 81

Namun menurut fatwa Al-


'Allamah Al-Kamalur Raddad, landa mengantuk adalah: masih ^/ Lei1 aS2j
keluar otot tersebut tidak mem- mendengar bicara orang yang
batalkan wudu; Yang mem- berada di sekelilingnya, sekali- > -■>
S a\ 9
i'°\ \''.n
:\' . ts f.
batalkannya adalah perkara yang pun tidak paham.
kebetulan bersamanya, misalnya
darah.

Wudu tidak batal lantaran hilang


j»3l£>4^5 kesadaran sebab tidur dalam
posisi duduk, yang merapat
anlara tempat tidur dengan S «• ^
Menurut Imam Malik r.a.: Wudu pantatnya, yang tidak berubah
tidak menjadi batal sebab perkara dari tempat semula, meskipun
yang keluar adalah hal langka. sambil bersandaran sesuatu yang

-jA i£ l
3 kalau tidak ada menyebabkan ia
|atuh, atau duduk dalam posisi
merangkung (sedengkul: Jawa), di ✓z"' S * S' ^ S’
• / ^ ^ 1 ^
mana pantat tidak renggang
Kedua: Hilang kesadaran sebab dengan tempat duduknya.
mabuk, gila, ayan ataupun tidur.
Berdasarkan sebuah hadis shahih:
"Barangsiapa telah tidur, supaya
wudu lagi." Wudu orang yang tidur dengan
seperti di atas, menjadi batal, jika
ia bangun telah berubah dari
tempat semula.

9 Jika hanya sekadar ragu: Apakah


Terkecualikan mengantuk dan pantatnya berubah atau tidak;
permulaan rasa mabuk (pening) berubah sebelum bangun atau
>w Ct
dari hilang kesadaran. Karena
itu, keduanya tidak membatalkan
s'
u •» * %
J
i
UI
5 ’J'J
sesudahnya, maka wudunya tidak
batal.
wudu; sebagaimana seseorang
merasa ragu: Apakah ia tidur
atau mengantuk.
p cL <ii£ 1

_ _
fikrifajar dpress.com
82 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 83

Yakin dengan suatu mimpi, di


M< in.ing! Disunahkan berwudu
mana ia yakin tidak ingat adanya
inelali menyentuh semacam
tidur, ha! ini tidak niembawa
i nnhiit kelamin, dalam dubur
pengaruh apa-apa.
ipr ikara yang termaktub ketika
Lain halnya, jika ia merasa ragu
|l( idm, samping lubang dubur),
dengan tidurnya, sebab mimpi
ilii.i butir pelir, rambut yang
dimenangkan sebagai yang
tumbuh di atas zakar (penis),
terjadi pada salah sam dari dua
paugkal paha, menyentuh anak
kemungkinan.
l»ii ri yang masih kecil, putra kecil,
orang berpenyakit sopak, dan
orang beragama Yahudi; Begitu
|itga tusuk jarum, memandang
wanita dengan syahwat, sekali-
Ketiga: Menyentuh kemaluan
pun keluarga sendiri, bemeap hal
manusia atau tempatnya, jika
yang maksiat, marah, membawa
kemaluan itu putus, baik ke¬
itau menyentuh mayat, memo-
maluan orang mati atau anak-
tong kuku, kumis dan rambut
anak, kubul atau dubur, masih
kepala.
terpasang ataupun sudah ter-
putus, selain potongan khitan.

Dengan ketentuan kemaluan


manusia, maka terkecualikan
Bagian dubur (anus) pembatal
kemaluan binatang, sebab 't s -'j. » /• ) sZ* • i
wudu adalah bibir lubang anus,
padanya tidak terdapat daya tank
sedangkan untuk bibir farji (va¬
seks. Karena itu, hukum melihat
gina), bukan bagian-bagian
kelamin binatang adalah boleh.
belakang bibir, seperti tempat
perkhitanan (kelentit).

Menyentuh yang membatalkan


wudu, adalah dengan mengguna-
kan telapak tangan. Hal ini ber- /// ^ " a.
,*\-
dasarkan sabda Nabi Muhammad
*

fiknfajar.wcrdpress.com
84 Terjemah Fat-hul Mu in Pasal Syarat-syarat Salat 85

saw.: "Barangsiapa menyentwh I lal itu berdasarkan firman Allah:


kemaluannya —riwaynt linn nutiga "Atau bila kalian menyentuh wanita."
tnkan halting zakarnya maka Arti daripada lafal "Laa mastum"
baginya wajib bnwudu " adalah menyentuh (bukan
bersetubuh, seperti pendapat
Imam Abu Hanifah -pen).

Yang dimaksudkan dengan tela-


pak tangan di sini adalah: Bagian
Jika seseorang masih ragu: Yang
dalamnya, jari-jari bagian dalam,
disentuh itu rambut ataukah kulit,
tepian tapak tangan yang
maka wudunya tidak batal.
terhimpit jika dirapatkan dengan
Seperti halnya jika tangannya
menekan sedikit. Bagian yang
menyentuh kulit, ia sendiri tidak
tidak termasuk adalah ujungjari,
mengerti: Apakah kulit laki-laki
tepian ujung jari dan tepian
telapak tangan.
et atau perempuan; atau ragu
menyentuh mahrarn atau orang
lain.

Keempat: Persentuhan kulit laki-laki


dengan wanita, meskipun tidak
4^ stij
syahwat, dan sekalipun salah Guru kami (Ibnu Hajar Al-
satunya terpaksa atau orang mati; Haitami) di dalam kitab Syahril
bagi yang mati wudunya tidak 'Ubab berkata: Kalau diberitahu
batal. oleh orang adil, bahwa yang ia
sentuh itu wanita; atau bahwa
ketika ia tidur dengan me-
rapatkan pantatnya, keluarlah
kentut dari duburnya, maka wajib
menerima pemberitahuan ter
sebut.
Yang dimaksudkan dengan kulit
di sini, adalah selain rambut, gigi
dan kuku. Guru kami ber-
pendapat: Dan selain biji mata.

Kedua-duanya sudah dewasa.


fikrifajar.wordpress.com
86 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syavat Salat 87

Fersentuhan kulit antara dua anak


kecil, atau satu anak kecil, f—»u Keyakinan masih punya wudu
sedangkan yang lain dewasa, .uau telah berhadas, tidak bisa
adalah tidak membatalkan wudu, liilang lantaran persangkaan
karena tidak adanya daya tarik. kebalikannya. Demikian pula
% ^ch^
-lebih-lebih— dengan keraguan
lias kebalikan dari keyakinan;
karena melangsungkan keadaan
semula (istishhab). Karena itu,
keyakinanlah yang harus diambil.
Yang dimaksudkan dengan anak
kecil, ialah semua orang yang
menurut ketentuan umum belum
ada daya tarik seks (syahwat). Penutup: «1lz \Lv
Sebab hadas, seseorang diharam-
kan melakukan salat, tawat, sujud
tilawah atau syukur, ntembawa
Persentuhan kulit laki-laki Mushaf, membawa sesuatu yang
dengan perempuan yang ada
hubungan mahram — baik dari
bertuliskan Alqur-an, yang di- u.9
sediakan untuk belajar, sekalipun
arah nasab, susuan, atau per- hanya sebagian ayat, misalnya
kawinan (mertua)-, adalah tidak batu tulis.
membatalkan wudu, sebab tidak
adanya daya tarik birahi.

Penilaian adanya tujuan meng-


Jika perempuan mahramnya s ' 'o' " "C * I
gunakan tulisan ayat untuk
berada di tengah-tengah perem-
belajar dan tabaruk (mencari
puan-perempuan mirip lain
berkah), adalah terletak ketika
yang jumlahnya dapat dihitung
■0 'k/'S ^ » ,>
penulisannya, bukan sesudah itu;
(diketahui dengan mudah), lalu
atau terletak pada penulisnya,
ia menyentuh satu darinya, i^ z-v'I'T baik untuk dirinya sendiri atau
maka wudunya tidak batal. Begitu
orang lain secara cuma-cuma
juga, jika jumlah perempuan
(tabaru j; jika tidak dengan cuma-
tersebut tidak mudah dihitung.
cuma, maka terletak pada orang s'
Atas dasar beberapa tinjauan.
yang memerintahkan menulis.

I
fikrifajar.wcrdpress.com
88 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syargt Salat 89

Tidaklah haram membawa Je + f


Mushaf, jika bersama barang- bawa ke meja dan menghadapkan
barang lam, di mana Mushaf ke depan guru untuk belajar. / e
tidak dimaksudkan untuk dibawa. 9^ V

a j* e / f ° S’* SJ °ss
Haram hukumnya memberi
Haram pula memegang lem- . SlJ1 Jp 4^fl peluang memegang (membawa) " '
baran Mushaf, meskipun bagian ^ ** * ^ -3
Mushaf dan sesamanya terhadap - ^ T < C'K° * 'Za* °A
kosong;ataumemegangbungkus- e ^ < ■»<»'> anak yang belum tamyiz (sebab ^
nya yang disediakan untuk 4) Llg.l 1 a^al khawatir akan menyia-nyiakan-
membungkus. ^ ''
nya), meskipun hanya sebagian
ayat.

Tidak haram membalik lembaran


>aran 0 $ t Ai ijf ** Z ? 1 *• .T Haram juga menulisnya dengan
Mushaf dengan semacam kayu / **✓ • ^
selain huruf Arab.
kecil, asal kayu tersebut tidak s^y" e ^
melekat padanya.
s o ® j • //

Demikian pula meletakkan


~ \*
semacam uang dirham di tempat
Tidak haram pula membawa kitab yang tertulis Alqur-an atau ilmu
syarak; atau menyisipkannya
Tafsir Alqur-an yang tafsirannya
pada lembaran-lembaran Mushaf
lebih banyak, walaupun tidak
secara persis diketahui (untuk -berbeda dengan pendapat Guru
kitab Tafsir Jalalain, yang lebih kami—; merobek dengan maksud
hati-hati, adalah membawanya menghina; menelan sesuatu yang
dengan keadaan punya vvudu - bertuliskan Alqur-an — kalau
pen). meminum air leburan Alqur-an,
tidak apa-apa-; merentangkan
kaki ke arah Mushaf yang terletak

Anak mumayiz yang sedang tidak lebih tinggi.


menanggung hadas — sekalipun
junub—, tidak dilarang membawa » o\'
atau menyentuh Mushaf, untuk
belajar, membaca dan wasilah
meinpelajarinya, seperii niem-
ress.com
0 Terjemah Fat hul Mu'in Pasal Syarat sydrat Salat 91

Sunah berdiri menghormati


Alqur-an, sebagaimana nieng I'uasa yang tertinggal di sini wajib
dikadha, sedangkan salat tidak
hormati orang alim, bahkan
menghormati A]qur-an itu lebih wajib, atas dasar beberapa
utama imjauan.

Makruh hukumnya membakar


sesuatu yang bertuliskan Alqur- Thaharah Kedua: Mandi
an, kecuali jika bermaksud Mandi menurut arti bahasa:
semacam menjaganya. Dalam hal Mengalirkan air pada sesuatu.
ini lebih baik menghapusnya. Sedangkan menurut syarak:
Mengalirkan air pada semua
badan dengan mat mandi.

Perbuatan yang Diharamkan


Sebab Janabah:

Diam di dalam mesjid, membaca Mandi tidak wajdj dikerjakan


seketika, meskipun penyebab
Alqur-an sekalipun sebagian ayat
yang terdengar diri sendiri, dan kewajibannya dikerjakan sebagai

meskipun ia kanak kanak; durhaka (umpama berzina). Lain


mengenai yang ini (anak-anak halnya dengan mencuci najis
yang dikerjakan akibat durhaka.
yang junub), adalah berten-
tangan dengan pendapat Imam
An-Na\vawi.

/ /V
Yang masyhur di kalangan hikaha,
(Hal di atas, haram juga) atas lafal !!A adalah dengan di¬
wanita yang sedang menstruasi bat a dhammah ghainnya. Tetapi
(dan nifas).
membaca fat-hah ghainnya ada
lali lebih fasih. Kata-kata Ghusl
Tidak diperbolehkan (haram) mempunyai arti perbuatan
salat, membaca Alqur-an dan mandi dan air yang digunakan-
puasa, bagi wanita yang menge- nya.
luarkan darah Thalq (darah yang
keluar akibat menahan rasa sakit
waktu melahirkan -pen).
fikrifajar.w rdpress.com
92 Terjemah Fat hut Mu'tn Pasal Syarat-syara} Salat 93

Hal-hal yang mewajibkan mandi ada P ik.aannya, maka ia wajib mandi


empat: d in mengulangi salatnya yang di-
v.ikini dikerjakan setelah keluar S s' JSSS'S'S < ^
Pertama: Keluar air mam yang
pertama.
mani tersebut, selagi tidakberlaku
Miatu kebiasaan, bahwa mani
) .!
1 0 o
, >’.S
i< 1 sebut dari orang lain.

Air mam bisa diketahui melalui


salah satu dari tiga ciri-ciri:
Waktu keluar terasa lezat; Cs
Keluar dengan tercurat; Waktu beduas Masuknya kepala zakar (pe¬
basah berbau adukan bahan roti nis), atau tengkuknya, bagi orang
S • S St
dan setelah kering berbau putih yang tidak mempunyai kepala pe¬
telur. nis, walaupun dari penis lepasan, jJj w \jS*jJ3j\
binatang ataupun orang mati. Ke Si f, •' SsS> a *s s
dal am farji -kubul (vagina) atau
dubur (anus)—, sekalipun farji
binatang, misalnya ikan atau orang . S w S St So S e

J ss ? y ° S Jo s mati.
Bila tidak terdapat tanda-tanda
CjSa3
di atas, maka tidak wajib mandi. S'* ^

V”5* s'"'

Memang! Jika seseorang mera-


gukan, apakah mani atau madzi, Orang mati yang seperti ini tidak
walaupun keluarnya dengan wajib dimandikan lagi, sebab
sudah bukan mukalaf lagi. e ° S
syahwat, ia boleh memilih:
• A a
menganggap mani, lalu mandi;
atau menganggap madzi, lalu
mencuci dan berwudu.
Ketiga: Haid (menstruasi); Artinya
2
setelali terputus darah haid.

’a ^ / "Sf>0 A»s sJS


Haid ialah: Darah yang keluar 1 <dba
Jika seseorang melihat mani dari pangkal rahim wanita pada
kering yang menempel pada hari-hari tertentu.
y I"*: — —

fikrifajar.wordpress.com
94 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 95

Usia termuda seorang wanita Manakala pendarahan itu sudah


mengeluarkan darah haid, adalah berhenti, diperbolehkan sebelum
9 tahun qamariyah, secara penuh. mandi, berpuasa, tidak boleh
hersetubuh. Hal ini (bersetubuh)
hertentangan dengan hasil
pembahasan Al-'Allamah Al-Jalal
Memang! Jika seorang wanita As -Suyuthi r.a.
mengeluarkan darah sebelum
_ ej
berusia 9 tahun kurang 16 han,
maka darah tersebut dinamakan
juga dengan haid.

Keempat: Nifas; artinya, setelah


berhenti pendarahan.

Masa keluar darah haid paling


sedikit 1 hari 1 malam, dan ter-
panjang 15 hari (15 malam, yy "jy
Nifas adalah kumpulan darah
walaupun darah tersebut tidak haid yang keluar setelah sem-
berturut-turut keluarnya -pen),
sebagaimana masa terpendek
puma kelahiran. y\, • s ..<r ^
untuk suci di antara dua kali haid.

py*y(y 9>»yy Masa minimalnya adalah setetes,


Diharamkan sebab haid: Semua
t 4j pf j
yang diharamkan sebab janabah biasanya 40 hari, dan batas
dan hubungan seksual antara maksimal 60 hari.
pusat dan lutut. Dikatakan: Tidak
diharamkan selain persetubuhan.
y--''
Pendapat inilah yang dipilih oleh
Imam An-Nawawi dalam kitabdt-
Semua yang diharamkan sebab
Tahqiq, berdasarkan hadis yang
haid, adalah diharamkan sebab
diriwayatkan Imam Muslim:
i iitas.
"Berbuatlah sesuka hatimu, selain
o l , o y
bersetubuh."
|tiga diwajibkan mandi sebab
nielahirkan, sekalipun tidak
b.isah dan yang keluar berupa
M gumpal darah atau daging; dan
fikrifajar.wqrdpress.com
•j
96 Terjemah Fat-hul Mu’in Pasal Syarat-syarat Salat 97 j
jikabaru niat setelah membasuh
wajib mandi sebab mati bagi
scorang muslim yang bukan £ sepotong anggota badan, ntaka
wajib mengulangi basuhan
l*
syalnd
anggota tersebut.
i!
Fardu Mandi
Fardu mandi ada dua:

Jika seseorang niat meng-


Pertama: Niat menghilangkan
hilangkan janabah dan mem¬
janabah bagi orang yang junub,
basuh sebagian badan, lalu tidur,
atau haid bagi yang haid u
setelah bangun ia bermaksud
Maksudnya, menghilangkan
meneruskan basuhan yang lain,
hukum janabah dan haid.
maka baginya tidak perlu
mengulangi niatnya.

if
Boleh juga niat menunaikan
fardu mandi, menghilangkan
hadas, bersuci dari hadas, atau "f . /V-
niat menunaikan ibadah mandi.
9 •S' si Kedua: Meratakan air pada bagian
badan, termasuk kuku, kulit i
bawah kuku, rambut luar-dalam,
sekalipun tumbuh lebat; dan
semua yang tampak, misalnya
pangkal rambut yang telah lepas

Begitu juga niat mandi untuk sebelum terbasuh, lubang telinga,


bagian-bagian farji wanita yang
menunaikan salat. Tidaklah cukup
tampak ketika duduk di atas dua
jika niat mandi saja.
telapak kakinya, dan lubang-
lubang serta retak-retak pada
badan. Termasuk juga yang
Niat itu wajib bersama-sama
harus dibasuh: Bagian dalam
permulaan mandi. Yakni: Basuh-
pada bisul cacar yang pucuknya
an tubuh yang pertama kali,
menganga (terbuka). Tidak
sekalipun mulai membasuhnya
dari bawah tubuh.

i
• 4
— —

fikrifajar.wc rdpress.com
98 Terjemah Fat-hul Mu'in
PasahSyarat-s^arat Salat 99

termasuk wajib dibasuh: Bagian


Seperti keterangan yang telah
dalam bekas koreng yang menon-
lewat, bahwa penibalian air pada
jol keluar dan tertutup rapat,
sal ah satu sifatnya adalah mem-
sehingga tidak tampak bagian
pengamhi atas dapat digunakan
dalamnya.
mandi janabah, meskipun
perubahan tersebut terjadi di
anggota badan orang yang
mandi.
Haram membelah anggota tubuh Hal ini bertentangan dengan pen-
yang tergandeng rapat asli. dapat segolongan ulama.
Termasuk wajib dibasuh: Bagian
di bawah kulit kepaia zakar (glans
penis) bagi orang yang belum
40 0040 Untuk meratakan air pada kulit
dan rambut, adalah cukup de¬
dikhitan (kulit kepaia zakar masih ngan adanya persangkaan,
utuh). Ia wajib membasuhnya, meskipun ia tidak merasa yakin
sebab pada dasarnya, kulit glans adanya. Tetapi yang cukup adalah
penis hams dihilangkan. dengan suatu persangkaan,
• %£' sebagaimana dalam masalah
wudu.

Tidak termasuk wajib dibasuh:


° s’ s/S ” f< , . s /.
Dasar rambut yang tumbuh
U0 -
dengan sendirinya (pada tempat-
tempat yang tidak biasa tumbuh),
sekalipun banyak jumlahnya.
Sunah-sunah Mandi
Disunahkan ketika mandi wajib
Berkumur dan menyesap air ke
hidung adalah tidak wajib, tetapi
/v- dan sunah:
1. Diawali dengan membaca Bas-
meninggalkannya adalah makmh malah.
(karena menghindari perselisihan
dengan Imam Abu Hanifah r.a.
yang mengatakan wajib -pen).
2 Membuang kotoran yang suci,
misalnya sperma dan mgus, dan
(Membasuh anggota badan di
kotoran yang najis, misalnya
atas) dengan menggunakan air
madzi -sekalipun menghilang-
yang menyucikan.
kan hadas dan kotoran- dapat
dilakukan satu basuhan sekaligus.
fikrifajar.w dpress.com
100 Terjemah Fat-hul Mu'in

Pasal Syarat-syarat Salat 101


3. Kencing sebelum mandi bagi •1 S-C *\*' •*'
orang yang wajib mandi sebab |,la ia berwudu di tengah-tengah
inzal (ejakulasi, keluar sperma), mandi atau sesudahnya, mencu-
agar sisa sperma ikut keluar luipi pula sebagai kesunahan,
bersama air kencing itu. Ida pi yang lebih utama adaiah
uiendahulukan wudu sebelum
mandi.
4. Berkumur dan menyesap air ke
dalam hidung dan berwudu
dengan sempurna setelah
ZZ-bpiH&cSj
membuang kotoran, karena ittiba' Meninggalkan wudu dalam
kepada Rasul saw. sebagaimana masalah mandi, adaiah makruh
yang diriwayatkan oleh Imam (sebab menghindari ulama yang
Bukhari-Muslim. mengatakan wajib wudu -pen).

Dalam wudu di sini hendaknya


5. Sunah bagi orang yang mandi diniati sebagai sunah mandi, jika
melanggengkan wudunya dari janabahnya sunyi dari hadas kecil.
hadas kecil sampai selesai mandi, )ika berhadas kecil, maka
sehingga jika ia berhadas di &>■ ‘ hendaknya niat menghilangkan
tengah-tengah mandi, baginya hadas itu dan sepadannya. Kare¬
disunahkan berwudu lagi. lia menghindari pendapat ulama
yang menetapkan wajib wudu,
dengan alasan, hadas kecil tidak
dapat masuk dalam hadas besar.
Pendapat Imam Al-Muhamili,
bahwa wudu hanya disunahkan
dalam mandi wajib saja, adaiah
pendapat daif (lemah). *

| ika wudunya batal setelah semua


Yang lebih utama, tidak menunda " . S'*"
anggota wudu dibasuh, maka ia
membasuh kedua telapak kaki wajib wudu lagi secara tertib
daripada mandi sedikit —seperti dengan niat (jika ia hendak
yang telah dijelaskan oleh Imam melakukan salat -pen).
Nawawi dalam kitab Ar-Rau-
dhah-, walaupun ada keterangan
mengenai penundaannya dalam
kitab Al-Bukhan.
i> Memperhatikan dalam mem-
h.isuh anggota-anggota yang
fikrifajar.w dpress.com
Pasal Syarat-syarat Salat 103
102 Terjemah Fat-hul Mu'in

berlipat-lipat, misalnya telinga, im ngidang tiga kali sudah


ketiak, pusat, ekor mata dan fcerhasil dengan menggerak-
bagian-bagian yang retak-retak; gi i ikkan badan sebanyak tiga */ .
O’ SS y-
s’ / /S <"-> 'C «3
kali, sekalipun telapak kaki tidak
is-*
bci ubah dari asal (berpijak), atas
dasar beberapa hasil peninjauan.

Memperhatikan dalam mem-


basuh pangkal rambut, lalu
menyiram kepala dengan siraman *J Menghadap kiblat, sambung-
air yang banyak setelah rambut mcnyambung, tidak berbicara
diurai. Bagi selain orang yang i inpa ada hajat, dan tidak
putus tangan kanan dan kirinya, menyeka air tan pa ada uzur.
ia tidak disunahkan menda-
hulukan bagian kanan kepalanya.

10. Sesudah mandi, sunah mem¬


"t baca kalimat syahadat serta doa
Lantas membasuh badan bagian
kanan dan diteruskan kirinya.
f LTV sambungannya, seperti yang ada s* OJ J .
dalam Bab VVudu.

7. Menggosok-gosok bagian
badan yang bisa dijamah oleh
tangannya— karena menghindari «/ , e .
perselisihan dengan ulama yang 11. Sunah untuk tidak mandi
u*<?*^
mengatakan wajib menggosok- janabah dan lainnya, seperti wudu
y/ /
gosok (yaitu Imam Malik, sedang- dengan air yang tidak mengalir
kan khuruj minal khilaf, mus- yang tidak menjadi banyak,
tahab - pen). misalnya telaga yang tidak
mengalir.
8. Mengulang tiga kali basuhan
pada selumh badan, menggosok
badan, membaca Basmalah dan
Cabang:
beidoa setelah mandi. **
| lka seseorang mandi dengan niat
mandi janabah dan semacam
mandi Jumat dengan niat
Dalam masalah mandi dengan sc kaligns, maka hasillah kedua-
air yang mengalir, kesunahan duanya. Meskipun yang lebih
/X —- -
fikrifajar.wo dpress.com
104 Terjem ah Fat-hul Mu'in
Pasal Syarat-syardt Salat 105

6 } “ /a iiiniii>
utama adalah memisahkan ma-
sing-masing dnegan mandi
sendiri-sendiri.
W.ikiu mandi, boleh telanjang di
Atau niat dengan salah satunya, u mpatyang sepi, atau di hadapan
tnaka berhasillah apa yang diniati orang yang boleh melihat aurat-
saja. nya, misalnya istri dan budak
w.iruta. Naraun, yang lebih utama
Jika seseorang berhadas dan adalah menutupnya.
junub, maka cukuplah baginya S'.-- «-/ v(/TrfC/
sekali mandi saja, meskipun tidak
diniati berwudu dan tidak
Cj}j • ba-£JII, jjij
membasuh anggota wudu secara
tertib.
I lukumnya haram mandi dengan
lelanjang di hadapan orang yang
haram melihat auratnya, sebagai-
Cabang: mana haram telanjang di tempat
Orang yang junub, haid dan nifas sepi tanpa ada hajat.
setelah berhenti pendarahannya,
bagi mereka disunahkan mencuci
farji, dan berwudu bila akan tidur,
makan dan minum. Jika mereka
(orang yang junub dan seterus-
Diperbolehkan
(empat sepi,
telanjang di
(jika memang ada us
kepentingan), meskipun kepen-
nya) mengerjakan hal-hal
ungan itu kecil sekali, seperti
tersebut sebelum berwudu,
yang akan diterangkan nanti.
adalah makruh.

«< SYARAT SALAT KEDUA

Syarat Salat Kedua: Suci Badan


1S s 7 e
•* .19 * * *V/ * 1
Seyogianya, sebelum mandi
jangan membuang rambut, kuku Yang termasuk badan adalah
dan darah (bam). Sebab semua dalam mulut, hidung dan dua
itu nanti di akhirat akan di- mata.
kembalikan dalam keadaan
dpress.com
106 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 107

l>< uukian juga hukumnya, jika


Suci pakaiannya dan segaia yang
najis atau barang yang terkena
dibawa, meskipun tidak ikut
ii.ijis terletak di atas atap yang
bergerak, jika ia bergerak; suci
inlakjauh dari ia salat, selama
tempat ia mengerjakan salat,,
penilaian umum tidak menga-
dari semua najis yang tidak
1 ikan hal itu bersejajar.
diampuni keadaannya.

I)i luar salat, tidaklah wajib


menyisikan najis. Hal ini selama
ndak sengaja melumuri najis
pada badan atau pakaiannya.
Karena itu, sengaja melumurkan
Karena itu, salat orang yang tidak
adalah haram, bila tanpa hajat.
suci dari najis, adalah tidak sah,
sekalipun ia lupa (tidak mengerti)
keberadaan najis, atau lupa (tidak U- $ iwt
mengerti) kalau keberadaan najis
itu membatalkan salat.

Najis menurut syarak: Segaia


kotoran yang menghalangi
kesahan salat yang dikerjakan
Berdasarkan firman Allah swt.:
dalam keadaan tiada keringanan.
"Dan sucikanlah pakaianmudan
berdasarkan hadis yang diri-
wayatkan oleh Imam Bukhari-
Muslim.
Seperti: 1-2 Tinja (tahi, faeces), dir
kernih (urine), sekalipun keluar
dari burung, ikan, belalang dan
Tidaklah mengapa, jika badan
binatang yang berdarah tidak
orang yang salat berjajaran
mengalir; ataupun dari binatang
dengan najis, tetapi hukumnya
yang dagingnya halal dimakan,
adalah makruh, sebagaimana
inenurut pendapat yang Ashah.
menghadap najis atau barang
yang terkena najis.
fikrifajar.wordpress.com
108 Terjemah Fat-hul Mu'in
Pasal Syarat-syhrat Salat 109

AJ-Ashthakhri dan Ar-Rauyajii,


dari kalangan ulama Syafi'iyah, Injian yang digiling, adalah
sebagaimana pendapat Imam diampuni adanya (sebab darurat).
Malik dan Ahmad, berkata: Tinja
dan air kemih dari binatang
yang halal dimakan hukumnya Dari penjelasan Imam Al-Juwaini,
adalah suci. Andaikata ada tampaklah akan begitu peng-
binatang berak atau memun-
tahkan biji-bijian, maka jika biji
mgkarannya untuk membahas
dan menyucikan barang tersebut. .
tersebut keras, dalam arti kalau
ditanam masih bisa tumbuh,
adalah dihukumi seperti barang Menurut pembahasan Imam Al-
yang terkena najis; kalau tidak Fazari, bahwa tinja tikus jika
keras, dihukumi najis. masuk ke benda cair dan hal itu
sudah menjadi bencana yang
umum, adalah diampuni adanya.

Dalam pada itu, para fukaha tidak


menjelaskan hukum selain bijian. Mengenai apa yang kita lihat
pada lembaran-lembaran daun,
seperti buih, adalah najis. Sebab
Guru kami menjelaskan: Yang perkara tersebut keluar dari perut
jelas, jika pada selain bijian itu ulat, sebagaimana yang telah kita
terdapat perubahan dengan saksikan sendiri.
keadaan sebelum ditelan, meski-
pun sedikit, maka hukumnya
adalah najis; kalau tidak,
hukumnya adalah barang yang
terkena najis.

'Anbar bukanlah termasuk tinja


-berbeda dengan pendapat yang
mengategorikannya--, tapi ia si?,
Di dalam kitab Al-Mapnu dari adalah tumbuhan yang tumbuh di
penjelasan Imam Asy-Syekh laut.
Nashr dikatakan, bahwa air kemih
sapi penggiling yang mengenai
fikrifajar.w dpress.com
110 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syyrat Salat 111

3. Madzi; dengan dititik dalnya — telur yang masih segar, belum


dengan alasan adanya perintah busuk.
membasuh zakar darinya.

6. Nanah, karena ia merupakan


Ia adalah barang cair yang
darah yang telah mengalami
berwarna putih atan kuning,
perubahan. Juga nanah darah,
yang biasanya keluar sewaktu
yaitu cairan tidak kental yang
nafsu seks bergejolak tidak begitu
bercampur darah.
kuat.

4. Wadi, tertulis dengan dal tidak 7.Airluka, airbisul, air koreng,jika


bertitik. Yaitu: Air putih, kotor telah berubah; kalau tidak
dan kental yang biasa keluar berubah, maka air tersebut suci
setelah buang air kencing, atau seperti semula.
ketika membawa sesuatu yang
berat.

8.Muntahan dari pend, sekalipun c “C> ''j'j? \


tidak berubah dari keadaan • y '
aslinya.
5. Darah, sekalipun hanya per-
cikan yang masih tertinggal pada
semacam tulang. Hanya saja Muntahan adalah makanan yang
darah yang semacam itu hukum- keluar kembali setelah sampai ke
nya ma'fu. dalam perut, sekalipun berupa air.

Para fukaha mengecualikan: hati, Mengenai makanan yang keluar

limpa, misik —sekalipun yang lagi sebelum sampai dalam perut,


-baik diyakinkan atau dimung-
terjadi dari kijang mati— segum-
kinkan—, maka bukan termasuk
pal darah bibit bayi, segumpal
najis bukan juga benda terkena
daging bibit bayi, air susu yang
keluar berwarna darah dan darah
press.com
112 Teijemah Fat-hul Mft'in
Pasal Syarat-syarAt Salat 113

najis, lain halnya dengan pen-


It ndir semacam ini dima'fu,
dapat Imam Al-Qaffal.
. J&iitiyu. st kalipun jumlahnya banyak.

Guru kami berfatwa: Sesung-


guhnya bayi yang sakit sering
muntah, muntahnya yang
Air farji (kelenjar bartholini)
mengena puling susu ibu yang
masuk dalam mulutnya adalah
dima'fu; lain halnya dengan
i it rmasuk suci, yaitu air putih
bcrsifat tengah-tengah antara
muntah yang mengena pada inadzi dan keringat, keluar dari
waktu mencium atau memegang bagian dalam faiji yang tidak
mulutnya. wajib dibasuh; Air ini menurut
pendapat yang Ashah hukum-
nya adalah suci secara pasti
(tanpa ada perselisihan). Ber-
9. Empedu, air susu binatang yang beda dengan yang keluar dari
tidak halal dimakan, selain dalam farji yang wajib dibasuh.
manusia dan makanan kunyahan Air yang keluar dari dalam bilik
kedua kalinya dari semisal unta faiji, secara pasti air ini hukum-
(binatang pemamah biak). -JS0 nya najis, hukumnya seperti
segala sesuatu yang keluar dari
Mengenai air sperma, hukum- dalam farji, (kecuali telor dan
nya adalah suci, lain halnya bayi), dan seperti air yang ke¬
dengan pendapat Imam Malik r.a. luar bersamaan atau menjelang

.cnia bayi lahir. Menurut pendapat


yang Muktamad: Air yang ada
dalam farji tersebut, semua
adalah tidak ada perbedaan
Termasuk suci lagi, hur dahak
antara sudah terpisah atau
selain yang keluar dari perut,
belum dari faiji.
seperti dari kepala atau dada; dan
lendir dari mulut orang tidur,
sekalipun berbau busuk juga
menguning, selagi tidak jelas
keluar dari perut; selain lendir
orang yang berpenyakit selalu
mengeluarkan lendir perut, maka
— PI

dpress.com
114 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 115

Sebagian ulama berkata: maka hukum rambut (bulu)


Perbedaan antara air farji yang n-isebut adalah suci.
suci dan najis, adalah terletak
pada terpisah atau tidaknya.
Dalam kitab Al-Kifayah dari
.jaCL
pendapat Imam Al-Haramain,
bahwa air yang terpisah hukum- Dalam hal ini, tulang dapat
nya najis. dikiaskan hukumnya dengan
bulu. Seperti itulah yang S
dijelaskan dalam kitab Al-Jawahir.
L5

Telor bangkai itu jika sudah


inengeras, hukumnya adalah suci;
Tidak wajib membasuh zakar kalau masih lunak, hukumnya
setelah bersetubuh, telor dan adalah najis.
-
anak yang barn lahir.
/
Air sisa minuman dari binatang
yang suci, adalah suci juga.
Andaikata moncongnya terkena
Guru kami berfatwa, bahwa najis, lalu menjilat air yang
basahan bawasir (cairan tran- sedikit atau benda cair lainnya,
sudasi plasma) itu diampuni bagi maka hukumnya: Jika waktu
orang yang terkena penyakit minum itu setelah pergi jauh
IJJi
tersebut. dalam tempo yang memung-
^ -VO
kinkan untuk menyucikan mon¬
Termasuk suci lagi: Telor bina- congnya, kembali dengan men-
tang yang tidak halal dimakan celupkan ke air yang banyak atau
dagingnya, -telor binatang ini air mengalir, maka air yang sedikit
menurut pendapat Ashah adalah tersebut adalah tetap suci, 3//'. £ i.s. 3 j, e > s.
halal dimakan-, rambut dan bulu sekalipun binatang itu adalah
binatang yang halal dimakan, jika kucing, kalau tidak habis pergi
telah dicabut waktu hidupnya.
*5 ‘A
zx *■* ^ seperti tersebut di atas, maka
Jika diragukan, apakah rambut liukurn air sedikit itu adalah najis.
(bulu) tersebut dari binatang yang
3*
halal dimakan atau haram; atau Guru kami (Ibnu Hajar Al-
apakah terpisah dari binatang Haitami, sebagaimana Imam As-
yang masih hidup atau bangkai. & Suyuti berkata —dengan mengi-
kuti Ulama Mutaakhirin—: Se-
ress.com
Pasal Syarat-syttrat Salat 117
116 Terjemah Fat-hul Mu'in

f -f o / 9 s' sampai mengubah air. -selesai-.


sungguhnya najis yang sedikit
menurut penilaian nmum adalah
dima'fu, yaitu rambut najis, se- *3 a S
lain najis mughallazhah, asap Binatang musang kasturi adalah
benda najis, najis yang terdapat di
kaki lalat meskipun terlihat oleh
O suci. Sedang najis yang ada di
beberapa helai bulunya, umpa-
o&Sv&fot&
mata, kotoran yang tertinggal ma tiga helai, diampuni adanya.
pada pintu pelepasannya (anus), •>S * J' S/ // S -^ t .S
Para ulama tidak menjelaskan:
kotoran burung, najis yang ada
pada moncongnya, kotoran
Sjj ojj Apakah yang dimaksudkan
dengan rambut yang sedikit itu
binatang yang tumbuh dalam air yang diambil dari musang atau-
(misalnya lintah) atau kotoran kah yang tertinggal di dalam
binatang kecil yang hidup di sela- wadah tempat musang tersebut
JS \ x. * <■ <■" tss diambil minyaknya.
sela daun nyiur yang dianyam oJJUj layjjf 4
untuk menahan air hujan di atap
rumah, sekira sulit menye- /X ssseS.s Xj"

lamatkan air dari kotoran ter-


sebut. Dalam hal ini. Guru kami J> <*' o <*s , X- x-x-
14 menerangkan: Pendapat yang
jelas alasannya adalah yang awal
JLja

y
(rambut yang diambil dari
musang), jika bahan minyak
kasturi tersebut sudah padat.
9 os' ,s\\f "s’
*a< Sebab yang ditinjau dalam
kepadatan adalah pada tempat
najis saja (dasarnya: Hadis yang
Segolongan ulama berpendapat: berkaitan dengan masalah tikus ' Jala3
Termasuk najis yang diampuni yang jafuh ke dalam bubur saman
adanya, yaitu najis yang terbawa -pen).
oleh tikus dari kamar-kamar > x <*ss . 6' y s'* , f
WC, jika najis itu meratai.
Pendapat ini dikuatkan oleh
[ika najisnya banyak dan berada
pada satu tempat, maka tidak
oU
pembahasan Imam Al-Fazari. diampuni adanya di tempat
tersebut (benda padat); kalau
najisnya sedikit, diampuni. Lain
y i*2 cino

lialnya dengan benda cair, sebab


(uinlah keseluruhannya seperd i ks
barang tunggai
Syarat najis-najis tersebut di¬
ampuni, jika najis tersebut tidak
fikrifajar.wordpress.com
118 Tetjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syerat Salat 119

Jika rambut yang berada dalam megang kuat.


benda cair itu sedikit, maka 4>>. M oVs
diampuni adanya; kalau tidak
demikian, tidak diampuni. Dan
\£% 10. (Termasuk benda najis lagi):
tidak ada sangkut pautnya lagi Bangkai, meskipun sejenis
dengan rambut musang yang bangkai lalat, yaitu binatang-
diambil dalam keadaan minyak
binatang yang berdarah tidak
kasturi berupa cair. mengalir. Pendapat ini ber-
tentangan dengan Imam Al-
Qaffal dan ulama yang mengi-
Imam Al-Muhib Ath-Thabari
menukil sebagai pegangannya,
Oi^ v .. b kutinya, tentang kesucian
binatang sejenis lalat dengan
s'
dari Ibnu Shabagh, bahwa
alasan tidak ada darah busuk
makanan yang dikeluarkan untuk
padanya, hal ini seiring dengan
dikunyah kedua kali oleh unta // « /if )s pendapat Imam Abu Hanifah dan
dan binatang lainnya (pemamah
Malik r.a.
biak), adalah tidak menajiskan
air yang diminumnya. Oleh karena itu, bangkai adalah
najis, sekalipun tidak berdarah
mengalir (darah dingin). Begitu
juga rambut, tulang dan tanduk-
1 -i.
nya. Pendapat tersebut berbeda
Ia juga menyamakan hukum
-ir
dengan Imam Abu Hanifah r.a.
mulut binatang pemamah biak,
Beliau berpendapat: Rambut
seperti anak lembu dan biri-biri, *
bangkai dan seterusnya adalah
waktu menyesap puting induk-
suci, jika tidak terdapat lemak
nya, dengan masalah di atas. > * /••/I >✓/” *
padanya (jika ada lemaknya,
inaka hukumnya najis).

Al-Hafizh Ibnu Hajar Ai-’Asqalani


(ulama yang terkenal ahli hadis)
Ibnu Shalah berkata: Sesuatu
mengeluarkan fatwa, bahwa salat
yang terkena sedikit kotoran dari
orang yang membawa bangkai
mulut sang bayi, yang jelas -
lalat adalah sah, jika ia berada di
jelas najis adalah diampuni (cinpat yang sulit untuk meng-
adanya. Selain Ibnu Shalah
lulangkannya.
menyamakan hukum mulut
orang-orang gila dengan mulut
anak kecii di atas. Seperti ini.
Imam Az-Zarkasyi telah me-
fikrifajar.NA press.com
120 Terjemah Fat-hul Mu'itt
Pasal Syarat-syarat Salat 121

Selain bangkai manusia, ikan dan


antara ikan besar dan kecil.
belalang. Dengan alasan, ikan
dan belalang adalah halal
dimakan. Mengenai bangkai
manusia, berdasarkan firman Akan tetapi, Guru kami (Ibnu
Allah swt.: "Dan sungguh telah Hajar Al-Haitami) mengemuka-
Kami muliakan manusia". Dan di kan kebolehan memakan ikan
antara bentuk memuliakannya, asin kecil bersama kotoran yang
adalah menghukumi akan ke- berada di dalam perutnya, karena
tidaknajisannya sebab mati. sulit membersihkannya.

11. Barang yang memabukkan.


Dan selain binatang hasil buruan
Artinya, segala yang dapat
yang mati sebelum disembelih
memabukkan, termasuk di sini
(misalnya mati sebab binatang
setetes barang yang bisa me¬
pemburu atau alat tajam). Begitu
mabukkan.
juga janin binatang yang mati
sebab induknya disembelih.
Yang cair, misalnya arak, yaitu
minuman yang terbuat dari
Hukumnya adalah halal, ulatyang
anggur dan nabidz, yaitu
ikut termakan bersama perkara
minuman yang memabukkan,
yang menyertainya (misalnya
yang terbuat dari selain anggur.
buah-buahan), juga tidak wajib
mencuci mulut setelah memakan-
nya.

Dinukil dari beberapa Ashhabus


Kata-kata "cair", terkecualikan
Syafi'iyah dalam kitab Al-Jawahir,
sejenis pohon ganja danrumput.
bahwa hukumnya tidak halal
memakan ikan asin sebelum
dibersihkan kotoran-kotoran
yang berada dalam perutnya.

Khamar dapat menjadi suci


setelah berubah menjadi cuka
dengan sendirinya, tanpa
dicampuri benda lain —sekalipun
Menurut lahir pendapat tersebut,
tidak mempengaruhi dalam
adalah tidak ada perbedaan
perubahannya menjadi cuka,
fikrifajar.wordpress.com
122 Terjefhah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 123

misalnya krikii-- wadahnya


lain dan wadah belum dicuci,
menjadi suci juga, sekalipun
maka arak ini tidak bisa suci,
arak mendidih dan membuih, ialu sekalipun arak itu baru berubah
sebab pendidihan surut ke setelah dipindahkan ke tempat
bawah lagi. lain. -Selesai-.

Jika pembuihan khamar tersebut


Tanda-tanda yang menunjukkan
bukan karena pendidihan, tetapi
kalau khamar itu menjadi cuka,
sebab dikocok umpama, maka
adalah rasanya masam, meskipun
khamar tersebut tidak dihukumi
belum benar-benar masam dan
suci Sekalipun dituangkan arak
masih membuih.
lain di atas wadah sebelum atau
sesudah kering,. atas dasar
beberapa peninjauan, seperti
yang dipegang teguh oleh Guru
kami.

Kulit bangkai yang najis bisa


Menurut apa yang dipegang oleh
menjadi suci: Dengan cara
Guru kami, Al-Muhaqqiq Abdur
disamak sampai bersih; sekiranya
Rahman bin Ziyad: Arak menjadi
tidak akan busuk dan hancur
suci jika penuangan arak lain
setelah itu, jika direndam dalam
sebelum kering arak bagian atas,
air.
bukan yang kering setelahnya.

12. Termasuk tiajis: Anjing, babi, dan


Kemudian beliau berkata: Jika
keturunan masing-masing dalam
arak dituangkan dalam wadah
tunggal jenis atau berkawin
dan diambil kembali, lalu setelah
dengan binatang (suci) lainnya.
kering wadah itu dituangi arak
fikrifajar.wordpress.com
124 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 125

Ulat bangkai anjing dan babi I mnya. Yang jelas, persentuhan &£ (£\j£ pSfe
adalah suci. Begitu juga benang (oianglam)dengananak tersebut
laba-laba; menurut pendapat dalam keadaan terpaksa, adalah < . > v __
yang masyhur, seperti yang diampuni. <-Y fee j
dikemukakan oleh Imam As-
Subki dan Imam Al-Adzra'i.

Bengarang Y\V&hAl-Uddah danAl-


Hawi memantapkan atas najis
Js« sungguhnya dia sah-menjadi
imam salat -sebab dia tidak wajib
mengulangi salatnya- boleh ^ J ^
J -jj.
^C'[y I
. 4^1..

^ ^
benang laba-laba dan perkara masuk mesjid untuk berjamaah ^ l A * a /£-
yang keluar dari kulit, semacam danlain-lainnya, sekira badannya ** > 3^" 3
ular hidup, sebagaimana hukum kermg. . ^ f
keringatnya. Hal ini telah
difatwakan oleh sebagian ulama.

Mencuci barang yang terkena


s'Y.Y s>t"
najis Ainiyah, adalah dengan
U^f^k>3
Akan tetapi Guru kami ber-
membasuhnya sampai hilang :sw c
sifat-sifat najis, baik rasa, bau dan
pendapat: Dalam masalah
warnanya.
tersebut, ada tinjauan khusus.
Yang lebih mendekati kebenar-
an, bahwa perkara yang keluar
dari semacam ular hidup adalah
najis, sebab merupakan bagian •oji;
yang terbentuk sendiri, yang
terpisah dari binatang hidup, Warna bekas najis atau baunya S’} S' .» /'V'
& -
maka hukumnya sebagaimana vang sulit dihilangkan -sekali-
bangkai. |)un dari najis mughallazhah-,
3* ° -< a*- // s ■idalah tidak menjadi masalah.
Guru kami berpendapat lagi:
Jika seekor anjing atau babi
menyetubuhi wanita, lalu
|ika masih
is in terdapat warna dan c0^ 0 ''<■ f ^ « x
melahirkan bayi manusia, maka baunya , maka benda tersebut » HkJ t Gjw* L-Jp <j!lS
bayi itu hukumnya adalah najis. nri
belum suci. • >
Di samping itu, ia termasuk
mukalaf yang wajib salat dan lain-
press.com
126 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 127

Barang yang terkena najis |ika mulut seseorang terkena


hukmiyah -seperti air kencing najis, makacukuplah mengambil
yang telah kering dan hilang hi dengan tangan lalu mem-
semua sifat-sifatnya--, cukup lusuhnya, sekalipun tidak men-
disucikan dengan mengalirkan i ncurkan air dari atas mulutnya,
air satu kali. Jika barang tersebut sebagaimana pendapat Guru
berupa biji-bijian atau daging k. uni.
yang dimasak dengan barang
I >i samping itu, dia wajib mencuci
najis; atau pakaian yang diwarna
bagian luar mulut, meskipun
dengan benda najis, maka
sekadar memutarkan air dengan
dalamnya bisa menjadi suci
i.mgannya.
dengan menyiram luamya, seperti
halnya pedang yang diteinpa
Sebagaimana menuangkan air
dengan benda najis, maka cukup
dalam wadah yang terkena najis,
disiram bagian luarnya, sucilah
l. du memutar-inutarkannya ke
seluruhnya.
vnnping kiri-kanan (hal ini sudah
mencukupi atas kesucian wadah
icrsebut —pen).
Disyaratkan agar suci tempat Ilagi orang seperti di atas, tidak
yang terkena najis, hendaklah air boleh menelan sesuatu sebelum
yang sedikit sampai pada tempat mulutnya suci kembali, mcski
najis. pun sekadar membolak-balik air
dalam kerongkongan.
Jika barang yang terkena najis
sampai (dicelupkan) pada air
sedikit, bukan banyak, maka air
Cabang: 5>.<
*
sedikit tersebut hukumnya )ika sejengkal tanah terkena
menjadi najis, sekalipun air tidak semacam air kencing dan telah
mengalami perubahan. Karena kering, lalu pada tempat itu
itu, air tersebut tidak bisa dituangkan air sampai merata,
menyucikan barang lain. maka tanah tersebut sudah . Y* 2’< * "
Air yang mendatangi (mengairi) menjadi suci, sekalipun air tidak
pada tempat yang terkena najis, masuk dalam pori-pori tanah,
tidak sama dengan lainnya baik tanah itu keras ataupun
(barang terkena najis, yang gembur.
mendatangi/memasuki air),
sebab air yang ada pada bentuk
pertama dengan kekuatannya
bisa menolak najis (pada diri dan
lainnya).
fikrifajar.wordpress.com
128 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 129

Jika tanahnya tidak dapat 0


(■uru kami berkata: Bahkan
meresap najis yang mengenainya,
inembasuh Alqur-an yang ter¬
maka sebelum menuangkan air
kena najis dihukumi fardu ain.
yang sedikit, harus dihilangkan
I ,ain halnya jika najisnya hanya
benda najisnya, sebagaimana
mengenai pada sejenis sampul
jika najis itu berada di suatu
atau tepian Mushaf.
tempat.
y

Jika najis itu keras dan telah


Cabang :
hancur, lalu bercampur dengan
debu, maka tempat yang terkena 0rL " ° S C Air bekas basuhan barang yang
najis tidak bisa menjadi suci terkena najis —sekalipun najis
sebab dengan menuangkan air ina'fu, seperti setidk darah adalah
y suci hukumnya. Jika air telah
--sebagaimana debu yang
tercampur sejenis nanah ber- pisah (dari tempat yang dicuci),
darah -, tetapi semua tanah sedangkan materi dan sifat-sifat
(debu) yang tercampuri najis itu 4_Jlc.£\j3 najis telah hilang, air tidak
harus dihilangkan. berubah, timbangannya tidak
bertambah setelah diperhitung-
s kan air yang meresap pada baju
(yang dicuci) dan air tambahan
dari kotoran, serta tempat yang
terkena naps (baju) yang suci
kembali.

y 0 } . /'/'« »

Sebagian fukaha memfatwakan


kewajiban memhasuh Mushaf
yang terkena najis yang tidak i 3 S *' •<

ma'fu, sekalipun menyebabkan


rusak, atau milik anak yatim.
< .uru kami berkata: Yang jelas,
uiituk perhitungan banyaknya air

\o\Li[;
V-ing terserap dan yang tambahan
dari kotoran, adalah cukup
dengan persangkaan saja.
r.wordpress.com
Pasal: Syarat-syarat Salat 131
130 Terjemah Fat-hut Mu'in

fO e / )ika dalam air perigi yang banyak


Cabang: d*+>\sC
mi masih tertinggal najis,
if
Urnpama ada seekor tikus jatuh di misalnya bulu tikus, sedangkan
/'z' ///' /
tengah-tengah makanan yang
padat, misalnya bubur samin, lalu
•p i « I nr tidak berubah, maka air
lersebut dihukumi suci, dan j pi?
mati, maka cukuplah diambil serta inenyucikan namun tidak bisa
membuang bagian sekelilingnya
yang terkena. Sedangkan sisanya
dtgunakan (dengan diambil
menggunakan timba atau
- XSfeij
tetap suci. lainnya -pen).

(Air tersebut tidak bisa diper-

■ jfsli 4.01? gunakan) sebab timba penciduk- .&


uya senantiasa terkena rambut
najis itu.
S 9/«/ ■*/
Hendaknya air yang berada dalam
Batas makanan disebut padat
perigi dikuras dulu semuanya.
adalah bila diambil sebagian,
maka bagian kiri-kanannya tidak
meleleh ke bagian yang terambil
fika seseorang menciduk sebe¬
tadi.
lum air dikuras, serta ia tidak
meyakiniada rambut tikus yang
f*0/. ikut, maka tidaklah mengapa (air
Cabang:
tetap suci), bahkan meskipun ia
Jika air perigi yang sedikit ter- mempunyai persangkaan rambut
kena najis, maka tidak bisa suci •v.-tii shcr (bulu) ikut terciduk; terikutnya
4 O'j -

dengan cara dikuras. Tapi harus rambut, dasarnya adalah mele-


dibiarkan lebih dahulu, agar air takkan prinsip mendahulukan lk\i
bertambah banyak dari sumber- asal dari pada hukum lahir.
nya, atau dengan menambah air
yang lain;
Barang yang terkena najis
semacam anjing (najis mughalla-
zhah) bisa suci kembali dengan
inencucinya tujuh kali basuhan,
setelah materi najisnya hilang, /•s'.'*.*' SS 0/4?
Kalau air perigi itu banyak, tetapi
sekalipun baru hilang setelah
beberapa basuhan, dalam hal ini
3>
telah berubah lantaran najis
tersebut, maka air itu tidak bisa
lianya dihitung sekali. Salah satu
di antara basuhan tersebut
\'S Ci\'* i cv
Z' v
menjadi suci sebelum perubahan
itu hilang.
rv rv •
fikrifajar.wordpress.com
132 Terjemah Fat hul Mu'in
Pasal Syarat-syarat Salat 133

dicampur dengan debu yang sah


digunakan tayamim, yang |ika anjing mengangkat kepala-
dicampur dengan air, sekira uya dari wadah yang terisi air
menjadi keruh dan ada bekasnya (sedikit) dan mulutnya basah,
di air itu, serta ketujuh basuhan u-iapi tidak diketahui ia telah
tersebut meratai ternpat yang meiryentuhnya, maka air tersebut
terkena najis. udak dihukumi najis.

Imam Malik dan Imam Dawud r.a.


Iktkata: Anjing itu hukumnya suci
Jika barang yang terkena najis (begitujuga menurut Imam Malik,
dimasukkan dalam air yang tidak liabi itu hukumnya suci -pen).
mengalir, maka aikuplah dengan Air sedikit yang terjilat anjing
menggerakkan sebanyak tujuh lidak menjadi najis. Hanya saja
kali. wadah yang terjilat anjing wajib
dibasuh, semata-mata karena
Guru kami berkata- Dalam hal ini penekanan ibadah (bukan karena ). ut “

telahjelas, bahwa gerakan ke sana najis).


dihitung sekali, dan kembali lagi
dihitung satu kali lagi.
) ’ ,
9 9
Najis yang diampuni (ma’fu) ada-
") V/

nya:
1. Semacam darah nyamuk, ter-
Jika dimasukkan dalam air yang masuk segala serangga yang
mengalir, cukuplah dengan berdarah tidak mengalir (darah
lewatnya tujuh kali aliran ajr. dingin), misalnya mrutu dan kutu.
Jika di tanah yang berdebu, maka Kalau kulitnya tidak termasuk
air tidak usah dicampur dengan diampuni.
debu lagi (maksudnya tanah yang
terkena najis ini, lalu disucikan-
pen).
2. Darah sejenis kudis, misalnya
Cabang: bisul api (udun semat), darah
luka-luka, nanah dan nanah 0 ^ / M'C. * ’//
Jika seseorang menyentuh anjing
darah (nanah uwuk: Jawa).
dalam air yang banyak, maka
tangannya tidak menjadi najis.

Sekalipun darah nyamuk dan


kudis itu banyak dan mengalir
bersama-sama keringat.
W a*

fikrifajar. press.com
134 Terjemah Fat-hul Mu'in
Pasal Syarat-syarat Salat 135
Untuk yang pertama (darah
nyamuk), meskipun sampai me- [iimlahnya banyak, adalah
ratai pakaian -menurut nukilan SSS9L" 1 I .V X^, diampuni adanya; Di mana Ibnu
nukilan yang dapat dipegangi—. Na<]ib dan Al-Adzra'i berpegang-
iii kitab Ar-Raudhah tersebut.

Siatus ampunan dalam masalah


(Dengan syarat) darah-darah mi dan yang akan dituturkan
tersebut bukan diusahakan oleh nanti, adalah terletak pada
orang yang bersangkutan. penggunaan salat, bukan pada
snnacam air yang sedikit; karena
Jika darah-darah tersebut banyak lial ini menjadikan air najis,
karena diusahakan, misalnya
uW-buks oji sekalipun jumlah najis yang
sengaja membunuh nyamuk pada cx , • xx ///
mengenai sedikit.
pakaiannya; memeras kudis,
J1 "J&4, Tidak mempengaruhi bagi badan
memakai pakaian yang ber-
lumuran darah nyamuk misalnya, yang dalam keadaan basah
lalu dipakai salat; atau dkar yang lerpercik darah sedikit yang
dipakai salat berlumuran darah; diampuni adanya, lagi pula tidak
atau memakai pakaian tambahan wajib menyeka badan, sebab hal
yang berdarah tanpa tujuan tersebut sulit dilakukan.
sebagaimana berhias, maka darah >% «///,
setnacam ini tidak diampuni 3. Darah sedikit yang timhul dan
adanya, kecuali jika darah itu orang lain, yang bukan najis » X ^ ^
hanya sedikit -sebagaimana
XX < ''i CA°i'' 'l' '"l 'Si inughallazhah Lain halnya jika / * S s S’ n S J, 9 S'
yang dikatakan oleh pendapat najis beijumlah banyak.
‘S'** 'rj. XX
yang Ashah—. x

fermasuk kategori darah orang


lain, misalnya yang dikatakan j(Str
oleh Imam Al-Adzra'i, adalah:
Darah sendin yang telah ter-
Hal di atas sebagaimana yang pisah, lalu mengenai pada
termaktub dalam kitab At-Tahqiq badannya.
dan Al-Majmu’. Meskipun pem-
bicaraan kitab Ar-Raudhah
menetapkan, bahwa darah sejenis 4. Darah sedikit jenis haid dan darah
kudis sekalipun diperas dan hidung, sebagaimana yang ter-
maktub dalam kitab Al-Majmu'. sss
r —

T
fikrifajar.wordpress.com
Pasal Syarat-syaral Salat 137
136 Terjemah Fat-hul Mu'in 1

Dikiaskan dengan keduanya,


diiSici, selagi ia belum menelan I
ludah ketika salat. Sebab, darah
adalah darah semua lubang tubuh
i;iisi itu dima’fu adanya, dalam arti 9* -s' s""Z4\.'r. J '
selain lubang jalan najis, seperti
I>1 l.i bercampur dengan air ludah
cloaca (lubang anus atau dubur).
sendiri.

(ika seseorang mulai mengeluar-


Dasar penilaian sedikit dan
kan darah hidung sebelum salat
banyak, adalah kebiasaan yang
dan terus-menerus keluar
berlaku.
darahnya, maka jika dapat
diharapkan pendarahannya
ajtr,op
sclesai dalam waktu salat masih
lh disangsikan
Sesuatu yang masih _ x Cfism < s* s/ , /■/ ‘3’°
luas, hendaknya ia menanti
akan banyaknya , adalah di- <4*
berhentinya; kalau tidak,
hukumi sedikit.
Ivendaknya disumbat sebagai-
1 nana orang yang beser kencing,
membalut penisnya.
Jika ada darah berceceran di
berbagai teinpat, seandainya
dikumpulkan jumlahnya banyak,
ji' C 3 US&W&
Lam halnya dengan pendapat
menurut Imam Al-Haramain,
yang mengatakan, bahwa orang
darah itu dihukumi sedikit.
itu wajib menanti berhenti pen-
Sedangkan menurut Imam Al-
darahan, sekalipun waktunya
Ghazali, Al-Mutawalli dan
icrlewat, sebagaimana salat harus
lainnya, adalah dihukumi darah
7?S ’’"S/S'/s S' l.ssi-f/ ditunda lantaran mencuci
banyak. Pendapat yang terakhir
pakaian yang terkena najis,
ini telah dikuatkan oleh sebagian
sekalipun waktunya terlewat.
fukaha.

P'' *<'•»<' s' a s'


5. Darah yang keluar sebab tusuk
Masalah hidung yang berdarah ss s’ j s,9 y s'?/
jarum dan bekam, sekalipun
banyak, selagi masih berada di
dengan pencucian pakaian,
liaruslah dibedakan, sebab dalam
U* §j -H g&*3
tempatnya. s' s Bs' a ,Ci
masalah pencucian pakaian yang
lerkena najis, adalah adanya
I X" //
} J s' L / •*} * s'f s's' } s'' kemampuan menghilangkan fS s / t / /
I • Salat dihukumi sah, bagi orang
najis dari asalnya (sebelum
yang gusinya berdarah sebelum

_
-,-T-
fikrifajar.wordpress.com
138 Terjemah Fat-hul Mu'in

Pasal Syarat-syarat Salat 139


mengeijakan salat); Lain halnya
dengan masalah pendarahan
(.uru kami berfatwa tentang jalan
hidung (sebab orang yang
yang tidak berlumpur, tetapi di
berdarah hidungnya tidak
situ terdapat kotoran tnanusia,
mampu menghilangkan darah
•injing dan binatang-binatang
tersebut -pen).
lain, lalu terkena air hujan, maka
najis tersebut diampuni adanya,
6. Sedikit lumpur tempat air berlalu
di kala sulit menghindarinya.
yang telah diyakini najisnya,
sekalipun berupa najis mughal-
lazhah. Sebab, rasanya berat
untuk menghindarinya. (Tetapi)
selagi materi najisnya tidak
tarnpak dengan jelas.

Kaidah Penting:
(Masalah pengampunan najis ini),
adalah dibedakan sesuai dengan Yaitu: Sesuatu yang asalnya suci,
waktu (karena itu, yang dima'fu lalu diperkirakan menjadi najis
di musim hujan, tidaklah dima'fu dengan alasan, bahwa barang
di musim kemarau) dan tempat- yang semacam itu pada umumnya
nya, yaitu pakaian dan badan najis; dalam masalah seperti ini
(karena itu, yang dima'fu di ada dua pendapat yang terkenal
pakaian bagian bawah dan di dengan asal dan lahir atau ghalib.

kaki, adalah tidak dima'fu di


lengan baju dan ditangan -pen).

Jika suatu najis sudah dipastikan


datang dari jalanan, maka tidak 4_\j£ > (jrVC
diampuni adanya, sekalipun Yang lebih kuat dari kedua
jalanan anjing, bahkan meratai pendapat, adalah barang tersebut
jalan. Hal ini berdasarkan hukumnya suci, dengan dasar
berbagai tinjauan pendapat. "Asal keyakinan yang telah ada”,
di mana hal ini lebih tepercaya
daripada "kebiasaan kejadian"
yang selalu berbeda menurut
keadaan dan masa.
fikrifajar.w dpress.com
140 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 141

pada tempat salat, pakaian dan


Hal itu dapat dicontohkan
badan, meskipun banyak, sebab
dengan pakaian pembuat khamar
hal itu sulit untuk menjaganya.
(arak), orang yang haid, anak-
anak, tempat pemeluk agama
yang ajarannya menggunakan
barang najis, dedaunan yang pada
ghalibnya jatuh di tempat najis,
air liur bayi, sutera jukh yang
terkenal dibuat dari lemak babi,
keju Syam (Siria) yang terkenal 8. Kotoran segala burung jika
terbuat dari perut besar babi. mengena pada suatu tempat,
dengan syarat: Tempat tersebut
memang kepadatan kotoran itu
dan sudah kering. Bahkan
menurut kesimpulan dari pem-
bicaraan kitab Al-Majmu' (milik
Imam Nawawi), termasuk
diampuni juga, jika kotoran
tersebut mengena pada pakaian
dan badan.
(Landasan yang menguatkan asal-
-pen) Rasulullah saw. pernal^
disuguhi keju dari penduduk
Syam, lalu beliau makan seba-
Kotoran tikus sekalipun sudah
gian, serta tidak bertanya dari apa
kering, adalah tidak diampuni
keju tersebut dibuat.
adanya --atas dasar beberapa
peninjauan pendapat.

Akan tetapi, Guru kami Ibnu


Demikianl.ah sebagian besar Ziyad telah mengeluarkan fatwa
kaidah yang dituturkan oleh sebagaimana pendapat sebagian
Guru kami (Ibnu Hajar Al- ulama Mutaakhirin, bahwa
Haitami) dalam Syarah Minhaj. kotoran tikus itu diampuni
adanya, jika memang sudah
7. Bekas tempat, Istijmar (bersuci/ meratai, sebagaimana kotoran
istinja dengan batu), noda burung yang sudah merata.
kotoran lalat, air kemih dan
kotoran kelelawar, jika mengena
fikrifajar.w dpress.com
Pasal Syarat-syarat Salat 143
142 Terjemah Fat-hul Mu'in

kewajiban beribadah menurut \s' * I'x ■>


<• v
/// i s 9* ' s' 9 / imam yang diikutinya.
Tidaklah sah, salat seorang
yang menggendong orang J
beristinja dengan batu, mein-
bawa binatang yang pada pintu
pelepasan (cloaca) terdapat Istinja /s s s
najis, binatang disembelih yang « y>
telah dibersihkan tempat pe- if*
Penyempuraaan:
nyembelihannya, tetapi kotoran . < t* S’ s' * s s' *9
dalam perutnya belum dibuang, Istinja memakai air hukumnya
^=>05
atau bangkai suci, misalnya wajib, setelah mengeluarkan
manusia atau ikan yang belum setiap yang meleleh basah.
dibersihkan kotoran dalam
perutnya, atau membawa telor
mandul yang di dalamnya ter¬ Istinja sudah dianggap men-
dapat darah. cukupi, setelah diperkirakan,
bahwa najisnya telah hilang.

- r*Z{aAJC* Dengan demikian bagi seseorang


tidaklah disunahkan membau
(mencium) tangannya. s *<
. if *■
Tidak sah pula, salat seseorang
'u> s SS f // ^ LS
o.X-
SS ** [
> Ati

yang membawa sesuatu, di mana


ujungnya terkena najis, sekalipun
Wajib istinja itu dilakukan de¬
ujung tersebut tidak bergerak
s' ngan mengendorkan anggota
sebab geraknya.
badan, agar sisa-sisa najis tidak
ada yang tertinggal di lipatan-
lipatan tepian lubang dubur
Cabang: « £j_9 fl
(cloaca).
Jika seseorang melihat orang
z- s s 9-9 - s
lain akan mengerjakan salat, Istinja itu juga bisa dilakukan
padahal di pakaiannya terdapat dengan menggunakan benda
najis yang tidak dima'fu, maka JS 'f J keras yang dapat meresap,
baginya wajib memberi tabu
akan hal itu.
*-»y * dengan cara dga kali usapan,
yang masing-masing meratai
tempat najis dan member-
sihkannya

Disunahkan bag! orang yang sf . 'i y


Begitu juga wajib mengajar
masuk WC, agar mendahulukan
seseorang yang ia lihat melanggar
■-■

fikrifajar.wordpress.com
144 Terjemah Fat t ul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 145
if

kaki kiri, dan mendahulukan kaki j 'A y 'S nirlah diketahui kerelaannya, jika
Iw 11 mi diketahui kerelaan buang
ii. C-'t'
.ItPiJtPcb
kanan jika mau keluar. Hal ini ' “>
kebalikan masuk/keluar mesjid. h ijat di situ, maka hukumnya

.jpy*, id.ilah haram.

o /•* ^^ |^
Sunah juga agar melepas se-
suatu yang ada suratan agung,
misalnya Alqur-an, nama Nabi
dan Malaikat, sekahpun nama- %- pb*
nama tersebut digunakan juga Hendaknya tidak menghadap
0 [/'*''**s • ss kiblat ataupun membelakanginya.
menamai yang lain, misalnya Aziz
, ,/ css , /'Z'
dan Ahmad, jika nama-nama V Maka hal ini hukumnya haram,
tersebut dikehendaki sebagai jika dilakukan di tempat yang
nama yang agung. udak disediakan untuk buang
hajat serta tidak bertabir.

Disunahkan pula diam pada saat / s'

kotoi an sedang keluar, sekalipun (ika dadanya menghadap kiblat


bukan berupa zikir; kalau di luar dan alat kelaminnya dipalingkan,
saat tersebut, hendaknya me- lalu kencing, maka hal ini tidak- SJ- s m'\ 'f.-'/L/flZ Z/ z
ninggalkan bentuk zikir saja. lah menjadi masalah. Lain halnya
(■ '* o s' "a
jika melakukan kebalikan dari itu.

Hendaknya mengambil tempat


Sunah juga tidak bersiwak dan
yang jauh dari manusia, serta
meludahi kencingnya.
membuat penutup.

sih ' LOSS S* /9S,s.


Hendaknya tidak membuang Hendaknya berdoa di saat masuk
hajat di perairan umum yang WC: Allahumma ... dan seterus-
tidak mengalir, juga tidak nya (Fa, Allah, aku berlindung
menyumber; di tempat bercanda kepada-Mu dan godaan setanjantan
milik umum, di jalanan —ada dan betina).
pendapat yang mengatakan
hukum untuk ini adalah haram—;
di bawah pohon berbuah yang Ketika keluar berdoa- Alhamdu
l A''
tumbuh di tanah milik sendiri, lillahilladzi... dan seterusnya. <3j
atau tanah milik orang lain yang (Aku mohon ampun kepada-Mu.
Segala puji milik Allah, Dzat yang

__ _
fikrifajar .com
146 Terjemah Fat-hul Mu'in
Pasal Syarat-syarat Salat 147

telah menghilangkan penyakit dari-


ku dan menganugerahkan kesehatan Wajib menutup bagian dari pusat
i Ian lutut, agar nyata, bahwa aurat
kepadaku).
u lah tertutup (karena: Maala
yatimmul waajibu ilia bihi, fahu-
Lalu setelah istinja membaca:
iva waajib -pen).
Allahumma... dan seterusnya.
(Ya, Allah, sucikanlah hatiku dari
sifat munafik, dan bentengilah Dan menutup seluruh badan,
farjiku dari bentuk perbuatan- selain muka dan kedua tapak
perbimtan keji). langan sampai pergelangan, bagi
wanita merdeka sekalipun kanak-

S * *s- s- / ; //(»// kanak.


AJ-Baghavvi berkata: Jika setelah
beristinja merasa ragu: Sudah
membasuh zakar atau belum?
Maka baginya tidak wajib mengu-
Fenutupnya adalah sesuatu yang
langinya.
tidak bisa menampakkan warna
kulit dalam percakapan, Demi-
kianlah, batasan yang telah
SYARAT SALAT KETIGA diberikan oleh Ahmad bin Musa
bin 'Ujail.
Syarat Salat Ketiga: Menutup
Bagian Badan
. * Boleh menutup aurat dengan
S’ S’ , Sy STS' SS/ * ^
Yaitu mulai pusat hingga lutut,
suatu pakaian yang menampak¬
bagi laki-laki, sekalipun kanak-
kan bentuk badan, tetapi hal ini
kanak, dan sekalipun mukatab
khilaful aula.
atau ummu walad, meskipun
menyepi di tempat gelap. 9j^
S' W
yi / - Kewajiban menutup, adalah dari
bagian atas dan samping, bukan

s dari bawah.

Berdasarkan sebuah hadis sahih: (Wajib menutup itu) jika masing-


"Allah tidak akan menerima salat masing dari laki-laki, wanita
orang balig, kecuali dengan memakai
tutup kepala (bagi seorang wanita)."
%L merdeka dan amat, mampu
menutupnya.
fikrifajar.w ress.com
Pasal Syarat-syarat Salat 149
148 Terjemah Fat-hul Mu'in

Mengenai orang yang tidak < >i ang yang memakai pakaian,
mampu menutup aurat, ia wa|ib s.ih salatnya bermakmum kepada
salat dengan telanjang dan tidak in ang yang telanjang.
wajib mengulangi salatnya,
sekalipun ia masih punya penu- (Sekalipun akan salat) secara
"9 telanjang, baginya tetap tidak
tup yang tei kena najis, di mana ia
berhalangan mencucinya. boleh ghasab pakaian untuk salat.

llagi orang yang salat, disunahkan


mengenakan pakaian yang paling
Lain halnya jika ia mampu untuk bagus, berselendang, memakai
menyucikannya, (maka ia tidak serban, baju kurung dan baju toga.
boleh salat secara telanjang, tapi
wajib mencucinya) sekalipun
sampai keluar waktu (salat).

Jika seseorang hanya mampu Jika seseorang hanya memiliki


menutup sebagian auratnya, maka dua pakaian salat, maka yang satu
ia wajib menutupnya dengan se- dipakai dan yang satu agi
suatu yang ada Dalam hal ini, disampirkan (diselendangkan),
agar mendahulukan menutup jika mem ang di situ sudah ada
kubul dan dubur; jika tidak cukup, sutrah (batas yang ada di hadapan
maka menutup kubul saja, untuk salat), jika belum ada
kemudian dubur. sutrah, maka yang satu tersebut
hendaknya digunakan sajadah
salat, sebagaimanayang difatwa-
Jika yang dimiliki adalah pakaian kan oleh Guru kami.
dari sutera. maka tidak boleh salat
dengan cara telanjang, tapi wajib Cabang:
memakai sutera itu Sebab, Menutup aurat seperti tertutur-
memakai sutera manakala ada kan di atas, diwajibkan juga di
hajat, hukumnya adalah boleh. luar salat, sekalipun dengan
pakaian najis atau sutera, jika
Bila tidak mempunyai pakaian, hanya itu yang ditemukan, walau-
ia wajib melumuri auratnya pun ia berada di tempat sepi.
dengan lumpur atau sejenisnya.
fikrifajar.wqr0press.com
Pasal Syarat-syaral Salat 15
150 Tetjemah Fat-hul Mu'in

Hanya saja di tempat sepi yang


Sebab, penilaian suatu ibadah
■dalah perkiraan si mukalaf dan
l^r. “Si
wajib bagi seorang laki-laki, hmyataannya. Sedangkan peni-
adalah menutup kubul dan dubur;
laian suatu akad, adalah keadaan
sedang bagi selain laki-laki, wajib
akad itu sendiri.
y
menutup mulai pusat sampai
lutut.

Waktu salat Zhuhur, adalah mulai


Boleh hukumnya, membuka aurat
inatahari condong ke arah barat, ly ' CZ w
hanya untuk keperluan kecil, JJ&J
sampai panjang bayang-bayang
meskipun di dalam mesjid, menyamai bendanya, setelah
misalnya untuk mendinginkan memperkirakan bayang-bayang
✓✓
badan, menjaga pakaian Hon
mpniQrrQ nataian
dari ^
istiwak yaim bayang-bayang yang
kotoran dan debu ketika menyapu *?(i s ^
terjadi pada waktu matahari sedang ^ fa A?
rumah, mandi atau sejenisnya.
berkulminasi (berada tepat pada
S S '\ S'*
titik tertinggi/titik zenit), bila
bayang-bayang istiwak wujud
(sebab pada suatu negara bayang-
bayang istiwak tidak ada, misalnya
di Mekah, dalam sebagian hari
harinya -pen).
SYARAT SALAT KEEMPAT
Diberi narna "zhuhur", sebab
pertama sekali salat dilakukan
Syarat Salat Keempat: Menge- dengan jelas (dalam agama
tahui Waktu Salat
Islam).

Yaitu, mengetahui waktu salat


telah tiba, dengan penuh
keyakinan atau perkiraan.
Waktu salat Asar, adalah mulai
waktu zhuhur habis, sampai selu-
Barangsiapa melakukan salat ruh busur matahari terbenam di
tanpa mengetahui waktu masuk- ufuk. '-As
nya, maka salatnya tidak sah.
“A, *> L
Sekalipun temfyata dilakukan
dalam waktunya. c
r.wordpress.com
152 Terjemah Fat-hul Mu'in
Pasal Syarat-syarat Salat 153

Waktu salat Magrib, adalah mulai


matahari terbenam, sampai teja , ,lai Asar, adalah salat yang
merah lenyap ling utama, lalu secara ber-
iiruuin di bawahnya, yaitu Subuh,
Isyak, Zhuhur lalu Magrib. Hal ini
mpertiyang dijelaskan oleh Guru
kami dari beberapa dalil.

Waktu salat Isyak, adalah mulai teja ( {bif)


merah lenyap. -Dalam hal ini.
Guru kami berpendapat: Sebaik-
nya, sunah mengakhirkan salat
Isyak, sampai teja kuning dan
putih lenyap, atas dasar meng- saja, para ulama mele- <cL?r '“'^<-9
II any a - j . t * i j *«» —
hindari perselisihan dengan iamaah salat Subu
bihkan jamaah Subuh dan
a y
. ^ % #/V^ «. / VI
4"/
ulama yang mewajibkannya-,
sampai fajar shadik terbit.

imam Ar-Rafi’i berkata: Salat


Subuh, adalah salat Nabi Adam
a.s.; Salat Zhuhur, adalah salat
Nabi Dawud a.s.; Salat Asar,
Waktu salat Subuh, adalah mulai adalah salat Nabi Sulaiman a.s.;
terbit fajar shadik -bukan fajar
kadzib- sampai matahari terbit
gQ.Ui&DciU-e salat Magrib, adalah salat Nabi
Ya’qub a.s.; dan salat Isyak, adalah
sebagian busurnya. salat Nabi Yunus a.s. -habis-.

. jglfaei
Salat Asar itulah yang dinamakan
salat "Wustha", sebagaimana yang
dinyatakan dalam hadis sahih. Ketahuilah! Salat adalah wajib j4 S' J>
dikeijakan pada awal waktunya, / > ' ’'t
sebagaimana kewajiban yang I** ” -1 \ \
fikrifajar.wordpress.com
Pasal Syarat-syarat Salat 155
154 Terjemah Fat-hul Mu'in

|ika mulainya pada waktu di


Karena itu, seseorang boleh
in.Uia sudah tidak dapat memuat
menundanya sampai pada waktii
s.ilat atau salat Jumat, maka
yang diperkirakan masih cukup
< " OS*' . * f ts*SS baginya tidak boleh memanjang-
untuk salat, dengan syarat la
mempunyai 'azm (maksud yang kan bacaannya.
kuat) mengerjakan salat, pada
awal waktunya.

Jika seseorang masih men-


dapatkan waktu salat untuk satu
lidak disunahkan meringkas
rakaat (penuh), maka salatnya
rukun-rukun salat saja, hanya
dianggap salat adaKalau tidak
karena meletakkan rakaat-rakaat
bisa mendapatkan satu rakaat,
maka salatnya dianggap kadha. salat di dalam waktunya.

* 3

Mengerjakan sebagian salat di Cabang:


luar waktunya, adalah berdosa, Disunahkan agar bersegera
sekalipun masih mendapatkan mengerjakan salat -sekalipun
2'''' » X-
satu rakaat. salat Isyak- pada awal waktunya.
Berdasarkan hadis: "Perbuatan
yang paling utama, adalah menger¬
jakan salat pada awal waktunya.
Memang begitu! Kalau seseorang 7 '”J\ \ < - A\ /<
telah memulai salat, selain salat
Jumat, di mana waktunya masih
luas, maka ia boleh -tanpa
*
makruh- memanjangkan salat
dengan bacaan ayat atau zikir, Sunah menunda salat dari awal
sehingga lewat waktunya, bahkan waktunya, karena berkeyakman
sekalipun tidak sempat meletak- akan menemukan jamaah salat
{
kan satu rakaat salat dalam
waktunya, menurut pendapat i/-*• di tengah-tengah waktunya,
sekalipun penundaan semacam
yang Mu’tamad. '.1 mi kurang baik. Kesunahan d

£?Ji H '-‘b atas, selagi waktunya belum


sempit.
*ti
{
fikrifajar ess.com
156 Terjemah Fat-hul Mu'in Pasal Syarat-syarat Salat 5 *1

Sunah juga menunda salat dari W.i|ib mengakhirkan salat pula,


awal waktunya, karena menduga l>,igi seorang yang mengetahui
akan didirikan salat jamaah, jika m inacam orang yang tenggelam
tidak tampak kurang baik ilfiu tertawan, jika ia menolong-
menurut ukuran urnum. nya, maka akan kehabisan waktu
\.»!at.
(Kalau meragukan keberadaan
jamaah), maka tidak disunahkan
menunda salat secara mutlak
(baik tampak kurang sopan
ataupnn tidak). abang.
I) imakruhkan tidur setelah masuk
Salat berjamaah dengan sedikit waktu salat, sedangkan ia beium
pengikutnya di awal waktu, itu mengerjakannya kalau ia mengi-
lebih utama daripada banyak ra bisa bangun sebelum waktu
orang di akhir waktu. tinggal sedikit, atas dasar ke-
biasaan atau ada orang lain yang
n embangunkannya.

Bagi orang yang ihram haji, wajib


mengakhirkan salat Isyaknya,
lantaran khawatir tertinggal
ibadah haji, ^ebab tertinggal
wukuf di Arafah -kalau ta
melakukan salat dahulu secara Jika tidak ada perkiraan seperti
sempurna syarat-rukunnya-, itu. maka tidurnya adalah haram.
sebab mengadha ibadah haji (Yang dimaksudkan di sim semua,
adalah lebih sulit Salat di sini adalah tidur yang teijadi setelah
diakhirkan, sebab kesulitannya masuk waktu salat, dan bangun
lebih ringan daripada haji. Dalam yyC. s * $ / s t y ^, setelah waktu salat habis).
hal seperti ini, ia tidak diper-
bolehkan salat secara "khauf'. Cabang:
Dimakruhkan secara tahrim
melakukan salat yang tidak
mempunyai sebab, misalnya salat
sunah Mutlak (salat sunah yang
waktunya tidak ditentukan),
umpama salat Tasbih; atau
melakukan salat yang sebabnya
ada di belakang, misalnya dua
fikrifajar.wcFrdpress.com
158 Terjemah Fat-hul Mu'in

Pasal Syarat-syarat Salat 159


rakaat Istikharah dan dua rakaat
sebelum ihram. Yaitu: Setelah waktu yang dimakruhkan ter-
mengerjakan salat Subuh hingga sebut, dengan tujuan agar
matahari naik setinggi tombak;
setelah salat Asar hingga ter-
' r makruh, maka hal ini dihukumi
liaram, baik salat itu mempunyai
benam matahari; dan di waktu sebab atau tidak. Di samping itu,
istiwak selain harijumat. salat pun tidak sah, sekalipun
salat tersebut adalah salat Faaitah
(tertinggal dari waktunya) yang
wajib dikadha dengan seketika.
Sebab, perbuatan semacam ini
(berusaha/sengaja mengeijakan
salat di waktu makruh), adalah
menentang syarak.
• fji.
SYARAT SALAT KELIMA
Udak termasuk di sini, salat-salat '
yang mempunyai sebab berada di
depannya, misal: Dua rakaat
setelah berwudu, sesudahThawaf, 2* Z' -if
Syarat Salat Kelima: Menghadap
Kiblat
4
Tahiyatulmesjid, Gerhana dan Yaitu, menghadapkan dada ke
salat Jenazah, sekalipun gaib, Kiblat, maksudnya ke Ka'bah.
mengulangi salat secara ber- Karena itu, tidaklah cukup meng-
jamaah, sekalipun menjadi imam, liadap ke arah kiblat. Lain halnya
kadha salat fardu atau sunah dengan pendapat Imam Abi
tanpa ada maksud menundanya,
Hanifah r.a., kecuali bagi orang
sampai masuk waktu-waktu di
yang tidak mampu meng-
atas, atau melanggengkan untuk
hadapnya atau ketika salat Khauf,
mengerjakannya di waktu ter-
rS'***' A «*/',< sekalipun salat fardu.
sebut.
fj

K' ’ \'*S\

(>rang yang salat dalam keadaan


Jika seseorang sengaja menunda Khauf, ia boleh melakukan
"salat yang tidak berwaktu" pada -Jir* gj^ &>\ scbisanya; berjalan kaki atau naik
kendaraan, menghadap kiblat
t
.nau tidak, yaitu seperti orang
fikrifajar.wordpress.com
160 Terjemah Fat-hul Mu'in
Pasal Syarat-syaf-at Salat 161

yang lari dari kebakaran, air bah, rnenanggung utang tanpa seizin
binatang buas dan ular, dari pemiutang, padahal ia sudah
pemiutang, jika pengutang dalam mampu membayamya.
keadaan melarat dan takut akan
ditahan musuh.

bagi orang yang bepergian


dengan berjalan kaki, ia wajib
(Menghadap kiblat di atas),-
menyempurnakan rukuk dan
mengecualikan salat sunah yang sujudnya, sebab hal itu mudah
dilakukan di tengah perjalanan dilakukan; Sedang yang dengan
mubah bagi seorang yang menuju kendaraan, cukup dengan ber-
ke suatu tempat tertentu, Di tsyarat saja.
tengah perjalanan, ia boleh mela-
kukan salat sunah sambil naik
kendaraan atau berjalan kaki,
sekalipun jarak perjalanannya
tidak jauh.
Bagi kedua orang di atas, wajib
menghadap kiblat ketika rukuk,
Memang begitu! Disyaratkan sujud, takbiratul ihram dan duduk
agar tempat yang ditujunya itu, antara dua sujud. Dengan
tidak kurang dari sejauh jarak di demikian, ia hanya boleh ber-
mana sudah tidak mendengar |alan ketika berdiri, iktidal,
lagi azan dari kampungnya, iasyahud dan salam.
dengan syarat sebagaimana
panggilan (azan) ketika salat
Jumat.

Dikecualikan dengan kata


"mubah", adalah perjalanan untuk Ilaram berpaling dari meng¬
maksiat. hadap sampainya di tempat
mjuan dengan sengaja, mengerti
Karena itu, meninggalkan akan keharaman hal ini dan
menghadap kiblat bagi budak dalam keadaan bebas, kecuali
yang kabur, tidak diperbolehkan berpaling tersebut untuk meng¬
dalam salat sunah, juga bagi hadap kiblat.
orang yang bepergian dengan
fikrifajar rdpress.com
162 Terjemah Fat-hul Mu'in
Pasal Syarat-sjfarat Salat 163

Disyaratkan di sini, agar tidak


Dapat juga membedakan mana
mengeijakan banyak perbuatan,
yang fardu dan yang sunah salat.
misalnya lari atau menggerak-
gerakkan kaki yang tidak ada
hajat; juga tidak menyengaja
Memang begitu! Jika orang yang
menginjak najis, sekalipun
buta terhadap hukum Islam atau-
kering dan najis tersebut merata
pun alim -atas beberapa tinjau-
di jalan.
an- mempunyai iktikad semua
perbuatan salat adalah fardu,
maka salatnya sah; Atau ber-
Tidak menjadi masalah, jika
iktikad, bahwa semua perbuatan
menginjak najis yang sudah salat adalah sunah, maka salatnya
kering karena tidak sengaja.
tidak sah.
Bagi yang beijalan kaki, ia tidak
dibebani agar menghindari benda ,
najis. Juga hams mengetahui cara salat,
seperti yang akan dijelaskan
Bagi yang mengendarai kapal
nanti. Insya Allah.
laut selain kelasinya, wajib meng-
hadap kiblat.

SYARAT SALAT KEENAM

Syarat Salat Keenam: Menge-


tahui Kefardnan Salat
Ketahuilah, termasuk syarat sah
salat juga, adalah mengetahui
kefarduan salat. Karena itu, jika
seseorang tidak mengetahui
keberadaan kefarduan salat pada
umumnya atau kefarduan salat
yang sedang dikerjakan, maka
salatnya tidak sah. Hal ini seperti
yang termaktub dalam kitab Al-
Majmu dan Ar-Raudhah (milik
Imam Nawawi).

Anda mungkin juga menyukai