Anda di halaman 1dari 34

DRAFT RENCANA PEMBELAJARAN FISIKA

“Hukum Archimedes”

Nama : Trisnawati L. Marmba Hawu

NIM : 171424019

Prodi : Pendidikan Fisika

Dosen : Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu melakukan percobaan tentang prinsip Hukum Archimedes


dengan teman sekelompok.

2. Siswa mampu menguraikan dengan jelas mengenai pengaruh gaya apung.

3. Siswa mampu memberikan contoh mengenai Hukum Archimedes yang


disertai dengan penjelasannya.

4. Siswa mampu memecahkan soal perhitungan tentang Hukum Archimedes.

B. Indikator Ketercapaian Tujuan

1. Mampu melakukan percobaan tentang prinsip Hukum Archimedes dengan


teman sekelompok.

2. Mampu menguraikan dengan jelas mengenai pengaruh gaya apung.

3. Mampu memberikan contoh mengenai Hukum Archimedes yang disertai


dengan penjelasan.

4. Mampu memecahkan soal tentang Hukum Archimedes.


C. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberikan salam kepada peserta didik.
b. Doa pembuka dipimpin oleh salah satu siswa.
c. Guru melakukan presensi dan menanyakan kehadiran peserta didik.
d. Guru melakukan review video dari youtube bersama siswa untuk
materi Hukum Archimedes yang telah diberikan kepada siswa
sebelumnya. Pada langkah ini harus dilakukan review supaya tidak
terjadi miskonsepsi pada peserta didik dan memiliki gambaran
mengenai prinsip Hukum Archimedes. Tak hanya itu, siswa di
bebaskan mencari sumber lain yang berkatan dengan Hukum
Archimedes dan kemudian mencatat hal penting. Sehingga, review
video dapat berjalan dengan lancar.

https://www.youtube.com/watch?v=ROXYr_SzNW4.

https://www.youtube.com/watch?v=_p-hwElkrlk
https://www.youtube.com/watch?v=eQsmq3Hu9HA
Ketika melihat ketiga video tersebut, siswa diberikan panduan
pertanyaan.
Panduan pertanyaan meliputi:
a. Informasi apa yang Anda peroleh dari demonstrasi tersebut?
b. Jelaskan prinsip Hukum Archimedes berdasarkan sumber
tersebut!
c. Apa hubungan massa benda dengan volume air?Jelaskan!
2. Kegiatan Inti
a. Guru menunjukkan fenomena kepada siswa.

Pada pembelajaran ini siswa yang di dampingi guru akan melakukan


percobaan untuk menyelelidiki hubungan antara massa jenis zat cair
dengan gaya apung. Bahan yang digunakan yaitu 3 buah telur
mentah, 3 wadah, air biasa, garam, dan pengaduk. Langkahnya yaitu:
 Mengukur massa telur mentah terlebih dahulu menggunakan
neraca digital.
 Mencatat volume telur yang digunakan.
 Mengukur volume air yang digunakan dari masing-masing wadah.
Volume air yang digunakan dalam percobaan ini harus sama.
 Memberikan tanda dari masing-masing wadah supaya dapat
mengetahui perbedaanya.
 Mencatat nilai massa jenis zat cair dari air biasa dan massa jenis
dari larutan air garam.
 Menimbang massa dari 3 sdt makan garam menggunakan neraca
digital. Kemudian memasukkan garam tersebut ke dalam wadah B
dan dicampur hingga menjadi larutan garam.
 Menimbang massa dari 6 sdt makan garam menggunakan neraca
digital. Kemudian memasukkan garam tersebut ke dalam wadah C
dan dicampur hingga menjadi larutan garam.
 Memasukkan telur A ke dalam wadah A yang berisikan air biasa.
 Memasukkan telur B ke dalam wadah B yang berisikan larutan
garam
 Memasukkan telur C ke dalam wadah C yang berisikan larutan
garam pula.
 Dari ketiga percobaan tersebut, siswa mengamati peristiwa apa
yang terjadi.
 Kemudian mengukur nilai gaya apungnya dan mencatat hasilnya
ke dalam tabel.
b. Guru memberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang di
dalamnya mencakup demonstrasi (LKPD Terlampir)
c. Guru menyampaikan materi mengenai Hukum Archimedes.
(Materi Terlampir)
d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan
percobaan bersama kelompok yang akan mengacu pada tujuan
pembelajaran mengenai Hukum Archimedes.(Lembar Panduan
Percobaan Terlampir)
e. Guru memberikan latihan soal mandiri kepada siswa. (Soal
Terlampir)
3. Kegiatan Penutup
a. Guru bersama siswa memberikan kesimpulan materi dan tanya
jawab secara lisan mengenai materi yang sudah dipelajari.
b. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari saat pertemuan
selanjutnya.
c. Guru memberikan motivasi pada siswa dan memberikan reward
kepada siswa karena sudah terlibat aktif. Reward diberikan agar
siswa selalu bersemangat untuk mempelajari materi berikutnya.
d. Doa penutup dan salam.

D. Instrumen Pembelajaran

1. Celupkan telur rebus ke dalam wadah yang berisikan air biasa (dengan suhu
ruang) dan campuran garam. Lakukan percobaan seperti pada demonstrasi
dan kemudian Anda melakukan demonstrasikan di depan kelas bersama
kelompok yang terdiri dari 4 orang! Amati apa yang akan terjadi dan
mengapa hal tersebut bisa terjadi! Hitung pula gaya apungnya! (Langkah
percobaan terlampir)

Jawab:

a. Telur rebus dicelupkan ke dalam wadah A

Terjadi peristiwa bahwa telur rebus itu tenggelam. Dapat dikatakan


tenggelam apabila benda tersebut menyentuh dasar air. Benda tersebut
dikatakan tenggelam apabila gaya apung lebih kecil daripada berat benda
(FA < w) dan memiliki gaya lain yang bekerja yaitu gaya normal.

Vair = 250 ml = 250. 10-3 m3 = 0,25 m3

Vbenda/telur = 1,76625 . 10-3 m3

ρair = 1 g/cm3 = 1000 kg/m3

ρlarutan garam = 2,16 g/cm3 = 2160 kg/m3

g = 9,8 m/s2

FA   zatcair.g .Vbenda
kg m
FA  1000 3
.9,8 2 .1,76625.10 3 m 3
m s
FA  17,30925 N
b. Telur rebus dicelupkan ke dalam wadah B

Ketika air dicampur dengan garam (garam yang digunakan adalah


garam krokos) sebanyak 4 sendok teh, telur rebus sudah melayang di
dalam air garam tersebut. Benda tersebut dikatakan melayang apabila
gaya apung sama dengan berat benda (FA = w).

Vair = 250 ml = 250. 10-3 m3 = 0,25 m3

Vbenda/telur = 1,76625 . 10-3 m3

ρair = 1 g/cm3 = 1000 kg/m3

ρlarutan garam = 2,16 g/cm3 = 2160 kg/m3

g = 9,8 m/s2

FA   zatcair.g .Vbenda
kg m
FA  2160 3
.9,8 2 .1,76625.10 3 m 3
m s
FA  37,38798 N

c. Telur rebus dicelupkan ke dalam wadah C

Ketika air dicampur dengan garam (garam yang digunakan adalah


garam krokos) sebanyak 10 sendok teh, telur rebus sudah mengapung di
mana sebagian telur tercelup di dalam air garam dan sebagain telur
tersebut tidak tercelup di dalam air (muncul di atas permukaan air).
Terapung juga memiliki syarat jika massa jenis benda lebih kecil dari
massa jenis zat cair (ρbenda = ρzat ). Jika benda sudah dalam keadaan
cair

terapung , maka keadaan itu sudah diam terapung di atas permukaan air
dan berlaku Hukum I Newton.

Vair = 250 ml = 250. 10-3 m3 = 0,25 m3

Vbenda/telur = 1,76625 . 10-3 m3

ρair = 1 g/cm3 = 1000 kg/m3

ρlarutan garam = 2,16 g/cm3 = 2160 kg/m3


g = 9,8 m/s2

V telur yang tercelup = 1/2 . 1,76625 . 10-3 m3 = 8,83125 . 10-4 m3

FA   zatcair.g .Vbenda
kg m
FA  2160 3
.9,8 2 .8,83125 4 m3
m s
FA  18,69399 N

2. Jelaskan apa yang mempengaruhi gaya apung ke atas pada benda!

Jawab:

a. Volume

Berdasarkan Persamaan (5) pada lampiran materi yaitu :

FA   zatcair.g .Vzatcairyangdipindahkan
, dapat dilihat bahwa besarnya gaya apung
dipengaruhi oleh massa jenis zat cair dan volume benda yang tercelup.
Contoh : Jika ada tiga bola memiliki diameter yang sama maka benda
tersebut juga memiliki volume yang sama.

Gaya apung tidak dipengaruhi oleh berat benda tetapi oleh berat zat
cair yang dipindahkan atau didesak oleh benda itu. Berdasarkan
persamaan w = m.g dan m = V x ρ dengan keterangan Volume yang
dimaksud di sini adalah volume air yang didesak (kalau seluruh benda
tercelup maka volume zat cair yang didesak sama dengan volume benda
keseluruhan, tetapi bisa juga hanya 1/3 bagian benda yang tercelup-
seperti kapal, maka volume air yang didesak). Kemudian massa jenis
yang dimaksud adalah massa jenis cairan karena berat yang didesak
adalah berat cairan.

Maka dari itu gaya apung tidak dipengaruhi oleh massa jenis benda
yang dicelupkan, tetapi dipengaruhi oleh volume zat cair yang ditempati
oleh benda yang dicelupkan.

b. Massa jenis cairan


FA   zatcair.g .Vzatcairyangdipindahkan
Berdasarkan Persamaan (5) yaitu : ,
dapat diketahui hubungan massa jenis zat cair dengan massa jenis benda

 benda Vairyangdipindahkan

yaitu  zatcair Vbenda di mana dapat dilihat bahwa besarnya gaya
apung dipengaruhi oleh massa jenis zat cair dan volume benda yang
tercelup. Contoh : Jika ada tiga bola memiliki diameter yang sama maka
benda tersebut juga memiliki volume yang sama dengan variabel lain
yang berbeda pada yaitu massa jenis cairan. Perlu diperhatikan bahwa di
sini yang berpengaruh pada gaya apung itu adalah massa jenis zat cair
bukan massa jenis benda yang dicelupkan karena massa jenis benda
tersebut tidak mempengaruhi gaya apung.

3. Berikan 3 contoh penerapan Hukum Archimedes dan jelaskan!

Jawab:

a. Kapal Laut

Kapal dapat dikatakan mengapung karena massa jenis kapal lebih


kecil daripada massa jenis air laut (ρkapal<ρair laut). Mengapung merupakan
peristiwa setengah kapal berada di permukaan air dan di sebagian
tenggelam di air laut. Massa jenis itu dapat ditentukan menggunakan
persamaan ρ = m/v (hasil dari massa dibagi dengan volume). Maka dari
itu, kapal laut menggunakan prinsip tersebut dengan cara memperbesar
volume kapal (memperbesar lambung kapal) maka akan membuat massa
jenis lebih ringan dari air laut.

b. Kapal Selam

Kapal selam merupakan kapal yang dapat mengubah-ubah massa


jenisnya agar dapat menyelam, melayang dan mengapung di permukaan
air. Untuk mengubah massa jenisnya, kapal selam menambahkan massa
atau  mengurangi massanya dengan cara memasukkan air atau
mengeluarkan air. Agar dapat menyelam, kapal selam memasukkan air
sehingga massa kapal bertambah besar, begitu pula sebaliknya jika kapal
selam ingin kembali muncul ke permukaan.

c. Balon Udara

Balon udara bisa melayang karena mendapatkan gaya ke atas,


misalkan balon udara diisi dengan udara yang dipanaskan, karena udara
yang dipanaskan mempunyai tingkat kerenggangan lebih besar daripada
udara biasa. Balon udara diisi dengan gas dengan massa jenis zat yang
lebih kecil/ringan dari massa jenis udara di sekitarnya. Dengan
perbedaan massa jenis tersebut dapat membuat balon udara mendapat
gaya angkat ke atas. Sehingga, balon udara dapat terbang seperti
pesawat.

4. Sebuah potongan kayu berbentuk kubus tercelup dalam air. Jika volume
kayu tersebut 1000 cm3 dan kayu tercelup dalam air 3/4 bagian. Berapakah
besar gaya yang diperlukan untuk mengangkat potongan kayu tersebut?
(ρair=1 g/cm3 dan g =9,8 m/s2)

Diketahui : V = 1000 cm3 = 10-3 m3

ρair =1 g/cm3 = 1000 kg/m3

Ditanya : FA = ….. ?

Jawab:

Karena balok yang tercelup 3/4 bagian, maka

V’=3/4 x 10-3 = 7,5 x 10-4 m3

Sehingga gaya yang diperlukan untuk mengangkat potongan kayu tersebut


adalah:

FA   air .Vbalok .g
FA  1000kg / m 3 .7,5.10  4 m 3 .9,8m / s 2
FA  73,5.10 1 N
E. Lampiran Materi

Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda


yang tercelup baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida, maka benda
tersebut akan menerima dorongan gaya ke atas (atau gaya apung). Besarnya gaya
apung yang diterima, nilainya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh
benda tersebut (berat = massa benda x percepatan gravitasi) dan memiliki arah
gaya yang bertolak belakang (arah gaya berat kebawah, arah gaya apung ke atas).

Perhatikan gambar di bawah!

Gambar tersebut menunjukkan bahwa sebuah kubus dengan luas bidang


masing-masing A berada di dalam zat cair. Pada tiap sisi bidang permukaan
kubus, bekerja gaya hidrostatis F = P.A dengan P adalah tekanan rata-rata.
Dengan demikian terdapat 6 gaya yang bekerja pada kubus tersebut adalah F 1, F2,
F3, F4, F5, dan F6 yang saling meniadakan satu sama lain, sehingga gaya yang
bekerja pada kubus hanya F1 dan F2.

F1 = P1 . A = ρ.g.h1.A (1)

F2 = P2 . A = ρ.g.h2.A (2)

Jadi, resultan gaya yang bekerja pada suatu kubus yaitu F 2 - F1 yang tidak
lain merupakan gaya ke atas zat cair pada kubus.

FA  F2  F1
FA   .g.h 2 .A -  .g.h1.A
FA   .g.A(h 2  h1 ) (3)

Karena Volume benda dalam fluida V = A (h2 - h1), Maka

FA = ρ.g.V (4)
Sehingga, sesuai dengan bunyi hukum Archimedes di atas, maka besarnya
gaya apung (FA) dapat dihitung dengan rumus hukum archimedes:

FA   zatcair.g .Vzatcairyangdipindahkan
(5)

Dengan keterangan :

FA = gaya apung (N)

ρzat cair = massa jenis zat cair (kg/m3)

Vair yang dipindahkan = volume air yang dipindahkan oleh benda tercelup.

Besarnya gaya apung (FA), dapat pula langsung dicari dengan formula berikut:

FA  mairyangdipindahkan.g
FA  wairyangdipindahkan
(6)

Dimana, mair yang dipindahkan  adalah berat air yang dipindahkan benda yang
tercelup. Berarti, semakin banyak volume yang tercelup atau semakin banyak air
yang dipindahkan, maka benda akan mendapat gaya apung yang semakin besar.

Untuk benda yang tercelup seluruhnya, hukum Archimedes dapat


diformulasikan sebagai berikut:

wbenda yang tercelup = wbenda - wair yang dipindahkan

FA = wbenda - wair yang dipindahkan (7)

Dimana w merupakan berat (berat = massa x percepatan gravitasi).


Perhatikan gambar dibawah, pada saat ditimbang, benda memiliki massa sebesar
5 kg. Kemudian, benda tersebut dicelupkan ke air seluruhnya sehingga
memindahkan air sebanyak 2 kg. Maka, berat benda yang tercelup akan berubah
menjadi: 50 Newton – 20 Newton = 30 Newton. Jadi, pada saat benda tercelup di
air, massa benda akan menjadi lebih ringan akibat gaya apung yang diterima
benda. Itulah mengapa pada saat kita berenang, badan kita terasa lebih ringan
didalam air dibanding di luar air.
Dari persamaan (3) mengenai rumus gaya apung, diketahui pula hubungan
massa jenis benda dengan massa jenis zat cair.

 benda wbenda

 zatcair FA
 benda wbenda

 zatcair wbenda  wbendatercelup
(8)

Atau

 benda Vairyangdipindahkan

 zatcair Vbenda (9)

Perhatikan gambar di bawah ini.

Pada gambar di atas, B merupakan gaya apung yang bisa juga disimbolkan
dengan FA. Jika benda memiliki berat kurang dari berat air yang dipindahkannya,
maka benda tersebut akan mengapung (berat benda < gaya apung atau ρbenda < ρzat
 ). Jika benda memiliki berat lebih dari berat air yang dipindahkannya, maka
cair

benda tersebut akan tenggelam (berat benda > gaya apung atau ρ benda > ρzat cair ).
Dan benda akan melayang, jika beratnya sama dengan berat air yang dipindahkan
(berat benda = gaya apung), yang berarti massa jenis benda sama dengan massa
jenis air (ρbenda = ρzat cair).

a. Mengapung

Pada peristiwa telur di celupkan ke dalam zat cair yang diberi tambahan
sedikit garam. Telur tampak mengapung dimana sebagian telur tenggelam
dan sebagian telur muncul ke permukaan zat cair.

Benda dapat dikatakan mengapung karena gaya angkat atau gaya apung
sama dengan berat benda (FA = w) atau (w = F A). terapung juga memiliki
syarat jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair (ρ benda = ρzat
).
cair

FA  mzatcair.g
FA   zatcair.V .g

wbenda  FA
mbenda.g  FA
 benda.Vbenda.g   zatcair.Vzatcair.g
 benda.Vbenda   zatcairVzatcair (10)

Keterangan:

FA = gaya apung ke atas (N)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

V = volume (m3)

wbenda = berat benda (kg.m/s2)

mbenda = massa benda (kg)


Catatan : jika benda sudah dalam keadaan terapung , maka keadaan itu sudah
diam terapung di atas permukaan air dan berlaku Hukum I Newton di mana benda
yang diam akan tetap diam, dan benda akan bergerak apabila diberikan gaya.
Oleh karena itu, benda tersebut sudah dalam keadaan setimbang di mana gaya ke
bawah = gaya ke atas. Kalau benda diam maka pasti resultan gayanya nol, yang
berarti gaya apung sama dengan gaya berat. Kalau gaya apung lebih besar
daripada gaya berat, maka resultan gayanya ke atas, maka pasti benda mengalami
percepatan ke atas.

b. Melayang

Telur dimasukkan ke dalam air yang ditambahkan sedikit garam. Benda berada di
antara permukaan air dan dasar air. Benda tersebut dikatakan melayang apabila gaya

apung sama dengan berat benda (FA = w). Benda bisa melayang juga karena massa
jenis benda = massa jenis zat cair.

wbenda  FA
mbenda.g  FA
 benda.Vbenda.g   zatcair.Vzatcair.g
 benda   zatcair (11)

Keterangan:

FA = gaya apung ke atas (N)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

V = volume (m3)

wbenda = berat benda (kg.m/s2)

mbenda = massa benda (kg)

Catatan untuk perbedaan melayang dan mengapung yaitu:


Perhatikan bagian benda yang tercelup atau bagian benda yang mendesak cairan.
Pada benda yang melayang seluruh benda tercelup ke dalam cairan jadi gaya apungnya
sama dengan hasil kali sseluruh volume benda dengan massa jenis dan dengan percepatan
gravitasi. Tetapi, pada benda terapung, hanya sebagian benda yang tercelup, tidak semua
dan berat seluruh benda ditopang oleh gaya apung..dan kalau saya boleh menambahkan
apabila betul jika gaya apung itu lebih besar dari gaya berat maka benda itu memiliki
percepatan dan akan terus bergerak ke atas. Pada keadaan itulah Hukum Newton I bekerja

c. Tenggelam

Batu dimasukkan ke dalam air dan benda akan tenggelam. Benda


tersebut tenggelam dan menyentuh dasar air. Benda tersebut dikatakan
tenggelam apabila gaya apung lebih kecil daripada berat benda (FA < w).
Pada peristiwa tenggelam berlaku Hukum I Newton di mana ƩF = 0 karena
benda sudah dalam keadaan diam.

wbenda  FA  N
mbenda.g  FA  N
 benda.Vbenda.g   zatcair.Vzatcair.g  N
 benda   zatcair  N (12)

Keterangan:

FA = gaya apung ke atas (N)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

V = volume (m3)

wbenda = berat benda (kg.m/s2)

mbenda = massa benda (kg)


Pada keadaan benda tenggelam memang betul bahwa gaya apung lebih
kecil dari gaya berat, tetapi pernyataan itu saja tidak cukup karena realitasnya
benda diam di dasar kolam, yang berarti resultan gayanya nol, maka harus
ada gaya lain supaya resultan gayanya nol. Gaya yang lain yaitu Gaya
Normal. Kalau ada gaya normal maka jumlah gaya normal dengan gaya
apung sama dengan gaya berat, dan oleh karena gaya ke atas sama dengan
gaya ke bawah maka benda diam.

Pengaruh Gaya Apung Ke Atas

FA   zatcair.g .Vzatcairyangdipindahkan
Berdasarkan Persamaan (5) yaitu :

a. Volume

Berdasarkan persamaan di atas, dapat dilihat bahwa besarnya gaya apung


dipengaruhi oleh massa jenis zat cair dan volume benda yang tercelup. Contoh :
Jika ada tiga bola memiliki diameter yang sama maka benda tersebut juga
memiliki volume yang sama.

Gaya apung tidak dipengaruhi oleh berat benda tetapi oleh berat zat cair yang
dipindahkan atau didesak oleh benda itu. Berdasarkan persamaan w = m.g dan m
= V x ρ dengan keterangan Volume yang dimaksud di sini adalah volume air
yang didesak (kalau seluruh benda tercelup maka volume zat cair yang didesak
sama dengan volume benda keseluruhan, tetapi bisa juga hanya 1/3 bagian benda
yang tercelup-seperti kapal, maka volume air yang didesak). Kemudian massa
jenis yang dimaksud adalah massa jenis cairan karena berat yang didesak adalah
berat cairran.

Maka dari itu gaya apung tidak dipengaruhi oleh massa jenis benda yang
dicelupkan, tetapi dipengaruhi oleh volume zat cair yang ditempati oleh benda
yang dicelupkan.

b. Massa jenis cairan

Berdasarkan persamaan (5) di atas, dapat dilihat bahwa besarnya gaya apung
dipengaruhi oleh massa jenis zat cair dan volume benda yang tercelup. Contoh :
Jika ada tiga bola memiliki diameter yang sama maka benda tersebut juga
memiliki volume yang sama dengan variabel lain yang berbeda pada yaitu massa
jenis cairan. Perlu diperhatikan bahwa di sini yang berpengaruh pada gaya apung
itu adalah massa jenis zat cair bukan massa jenis benda yang dicelupkan karena
massa jenis benda tersebut tidak mempengaruhi gaya apung.

Contoh penerapan Terapung : Kapal Laut

Kapal dapat dikatakan mengapung karena massa jenis kapal lebih kecil daripada
massa jenis air laut (ρkapal<ρair laut). Mengapung merupakan peristiwa setengah kapal
berada di permukaan air dan di sebagian tenggelam di air laut. Massa jenis itu dapat
ditentukan menggunakan persamaan ρ = m/v (hasil dari massa dibagi dengan
volume). Maka dari itu, kapal laut menggunakan prinsip tersebut dengan cara
memperbesar volume kapal (memperbesar lambung kapal) maka akan membuat
massa jenis lebih ringan dari air laut.

Tenggelamnya kapal disebabkan olek kebocoran yang mengakibatkan masuknya


air ke lambung kapal sehingga volume kapal berkurang dan massa jenis kapal
bertambah. Massa jenis pada air laut juga memiliki kadar yang sangat tinggi.

Selain itu, coba sekarang ambil sebuah wadah yang berisikan air dan berikan
mangkuk di atasnya. Kemudian mangkuk tersebut ditekan perlahan-lahan lebih ke
dalam. Maka yang akan terjadi yaitu, semakin di tekan ke bawah air semakin
memberikan reaksi berupa dorongan ke atas. Sehingga mangkuk tersebut dapat
mengapung.

Contoh penerapan Melayang : Balon Udara

Balon udara bisa melayang karena mendapatkan gaya ke atas, misalkan balon udara
diisi dengan udara yang dipanaskan, karena udara yang dipanaskan mempunyai
tingkat kerenggangan lebih besar daripada udara biasa. Balon udara diisi dengan gas
dengan massa jenis zat yang lebih kecil/ringan dari massa jenis udara di sekitarnya.
Dengan perbedaan massa jenis tersebut dapat membuat balon udara mendapat gaya
angkat ke atas. Sehingga, balon udara dapat terbang seperti pesawat.

Contoh penerapan Tenggelam: Kapal Selam

Hukum Archimedes diterapkan pada kapal selam. Kapal selam merupakan kapal yang
dapat mengubah-ubah massa jenisnya agar dapat menyelam, melayang dan
mengapung di permukaan air. Untuk mengubah massa jenisnya, kapal selam
menambahkan massa atau  mengurangi massanya dengan cara memasukkan air atau
mengeluarkan air. Agar dapat menyelam, kapal selam memasukkan air sehingga
massa kapal bertambah besar, begitu pula sebaliknya jika kapal selam ingin kembali
muncul ke permukaan. Prinsip kapal selam dapat dilihat dari gambar di bawah ini:
LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

PADA DEMONSTRASI YANG DIBERIKAN OLEH GURU

A. Judul

Penerapan Hukum Archimedes Dengan Menggunakan Telur Mentah

B. Tujuan

1. Memahami fenomena yang terjadi pada Hukum Archimedes.

2. Menghitung nilai gaya apung ke atas.

3. Mengetahui hubungan massa jenis zat cari terhadap gaya apung.

C. Alat dan Bahan

1. Telur mentah 3 butir

2. Air biasa dengan suhu ruang

3. Garam

4. 3 wadah

5. Pengaduk

D. Dasar Teori

(Terdapat pada lampiran materi)

E. Prosedur Percobaan

1. Mengukur massa telur mentah terlebih dahulu menggunakan neraca digital.


2. Mengukur volume air yang digunakan dari masing-masing wadah. Volume
air yang digunakan dalam percobaan ini harus sama.
3. Menghitung volume telur.
4. Memberikan tanda dari masing-masing wadah supaya dapat mengetahui
perbedaanya.
5. Mencatat nilai massa jenis zat cair dari air biasa dan massa jenis dari larutan
air garam.
6. Menimbang massa dari 3sdt makan garam menggunakan neraca digital.
Kemudian memasukkan garam tersebut ke dalam wadah B dan dicampur
hingga menjadi larutan garam.
7. Menimbang massa dari 6sdt makan garam menggunakan neraca digital.
Kemudian memasukkan garam tersebut ke dalam wadah C dan dicampur
hingga menjadi larutan garam.
8. Memasukkan telur A ke dalam wadah A yang berisikan air biasa.
9. Memasukkan telur B ke dalam wadah B yang berisikan larutan garam
10. Memasukkan telur C ke dalam wadah C yang berisikan larutan garam pula.
11. Dari ketiga percobaan tersebut, siswa mengamati peristiwa apa yang terjadi.
12. Kemudian mengukur nilai gaya apungnya dan mencatat hasilnya ke dalam
tabel.
F. Hasil Pengamatan

Massa telur A =…… kg Volume Air = …… liter

Massa telur B =…….kg Massa 3sdt garam = …… kg

Massa telur C =…….kg Massa 6sdt garam= = ……kg

No Keterangan Peristiwa Alasan Gaya Apung (N)

1. Telur Mentah
A

2. Telur Mentah
B

3. Telur Mentah
C

Tugas:
1. Perhatikan persamaan berikut:

a. Mengapung

FA = w

b. Melayang

FA = w

c. Tenggelam

FA < w

Bagaimana persamaan tersebut bisa diperoleh? Gambarkan peristiwa gaya


yang terjadi!

2. Apakah massa jenis suatu zat cair mempengaruhi gaya apung? Mengapa
demikian?

3. Apakah massa suatu benda mempengaruhi gaya apaung? Mengapa demikian?

4. Bagaimana hubungan massa jenis zat cair terhadap gaya apung?

5. Berikan kesimpulan mengenai percobaan tersebut!


LAMPIRAN

LEMBAR KERJA UNTUK PERCOBAAN YANG DILAKUKAN SISWA

Nama Kelompok:

1. ….…………………………….

2. ….…………………………….

3. ….……………………………

4. ….…………………………….

PETUNJUK

1. Siswa melakukan praktikum (20 menit)

2. Siswa menganalisis hasil data praktikum bersama kelompok (20 menit)

3. Siswa mempresentasikan hasil analisis data praktikum (20 menit)

A. Judul

Penerapan Hukum Archimedes Dengan Menggunakan Telur Rebus

B. Tujuan

1. Memahami fenomena yang terjadi pada Hukum Archimedes

2. Mengetahui pengaruh gaya apung ke atas.

3. Menentukan nilai gaya apung ke atas.

4. Mengetahui hubungan massa jenis zat cair terhadap gaya apung ke atas.

C. Alat dan Bahan

1. Telur rebus 3 butir

2. Air biasa dengan suhu ruang

3. Garam

4. 3 wadah
5. Pengaduk

D. Dasar Teori

(Terdapat pada lampiran materi)

E. Prosedur Percobaan

1. Mengukur massa telur rebus terlebih dahulu menggunakan neraca digital.


2. Mengukur volume air yang digunakan dari masing-masing wadah. Volume
air yang digunakan dalam percobaan ini harus sama.
3. Mengukur volume telur.
4. Memberikan tanda dari masing-masing wadah supaya dapat mengetahui
perbedaanya.
5. Mencatat nilai massa jenis zat cair dari air biasa dan massa jenis dari larutan
air garam.
6. Menimbang massa dari 4sdt makan garam menggunakan neraca digital.
Kemudian memasukkan garam tersebut ke dalam wadah B dan dicampur
hingga menjadi larutan garam.
7. Menimbang massa dari 8sdt makan garam menggunakan neraca digital.
Kemudian memasukkan garam tersebut ke dalam wadah C dan dicampur
hingga menjadi larutan garam.
8. Memasukkan telur A ke dalam wadah A yang berisikan air biasa.
9. Memasukkan telur B ke dalam wadah B yang berisikan larutan garam
10. Memasukkan telur C ke dalam wadah C yang berisikan larutan garam pula.
11. Dari ketiga percobaan tersebut, siswa mengamati peristiwa apa yang terjadi.
12. Kemudian mengukur nilai gaya apungnya dan mencatat hasilnya ke dalam
tabel.
F. Hasil Pengamatan

Massa telur A =…… kg Volume Air = …… liter

Massa telur B =…….kg Massa 4 sdt garam = …… kg

Massa telur C =…….kg Massa 8 sdt garam= = ……kg

No Keterangan Peristiwa Alasan Gaya Apung (N)


1. Telur Rebus
A

2. Telur Rebus
B

3. Telur Rebus
C

Tugas:

1. Perhatikan persamaan berikut:

a. Mengapung

FA = w

b. Melayang

FA = w

c. Tenggelam

FA < w

Bagaimana persamaan tersebut bisa diperoleh? Gambarkan peristiwa gaya


yang terjadi!

2. Apakah massa jenis suatu zat cair mempengaruhi gaya apung? Mengapa
demikian?

3. Apakah volume suatu zat cair mempengaruhi gaya apung? Mengapa


demikian?

4. Apakah massa suatu benda mempengaruhi gaya apaung? Mengapa demikian?

5. Bagaimana hubungan massa jenis zat cair terhadap gaya apung?

6. Bagaimana hubungan volume zat cair terhadap gaya apung?

7. Berikan kesimpulan mengenai percobaan tersebut!


LAMPIRAN

LATIHAN SOAL MANDIRI (TUGAS RUMAH)

1. Sebatang besi bermassa 80 kg tergeletak di dasar laut. Jika voulme besi 4 x 10 4


cm3, berapa gaya yang diperlukan untuk mengangkat besi tersebut? (ρair laut =
1025 kg/m3 dan g = 9,8 m/s2)

2. Tiga buah bola masing-masing terbuat dari plastik, aluminium, dan besi. Tiga bol
a tersebut memiliki diameter yang sama. Massa jenis besi>massa jenis
alumunium>massa jenis plastik. Tiga bola tersebut dimasukkan ke dalam air.
Berikan pernyataan yang tepat mengenai gaya apung yang terjadi dan berikan
pula alasanannya!

3. Lina mencelupkan gabus ke dalam air dengan massa jenis air 1 gram/cm 3.
Tentukan massa jenis gabus jika 75 % voume gabus tercelup ke dalam air! 

4. Sebuah benda ketika di udara beratnya 500 N. Tentukan massa jenis benda jika
berat benda di dalam air 400 N dan massa jenis air 1.000 kg/m3!
PENILAIAN

PENILAIAN SIKAP

Nilai dan
Skor untuk sikap Skor keteranga
No Nama n

Berdoa Jujur Keaktifan Menghargai Kritis Rasa ingin Disiplin Kerja Teliti
bertanya pendapat tahu sama

1.

2.

3.

30.

Rubrik Penilaian Sikap

ASPEK SKOR INDIKATOR

Berdoa 4 Selalu berdoa diawal dan akhir pembelajaran dengan tidak mengganggu temannya.
3 Sering berdoa diawal dan akhir pembelajaran dengan tidak mengganggu temannya.

2 Kadang-kadang berdoa diawal dan akhir pembelajaran dengan khusuk.

1 Tidak pernah berdoa diawal dan akhir pembelajaran dengan khusuk.

Jujur 4 Selalu jujur dalam bertindak di dalam maupun di luar kelas.

3 Sering jujur dalam bertindak di dalam maupun di luar kelas.

2 Kadang-kadang jujur dalam bertindak di dalam maupun di luar kelas.

1 Tidak pernah jujur dalam bertindak di dalam maupun di luar kelas.

Keaktifan 4 Selalu aktif bertanya ketika tidak memahami materi maupun berpendapat.

3 Sering aktif bertanya ketika tidak memahami materi maupun berpendapat.

2 Kadang-kadang aktif bertanya ketika tidak memahami materi maupun berpendapat.

1 Tidak pernah aktif bertanya ketika tidak memahami materi maupun berpendapat.

Menghargai 4 Selalu menghargai pendapat dari guru dan teman.


pendapat 3 Sering menghargai pendapat dari guru dan teman.

2 Kadang-kadang menghargai pendapat dari guru dan teman.

1 Tidak pernah menghargai pendapat guru dan teman-teman

Kritis 4 Selalu memberikan kritikan yang baik kepada teman guna membangun informasi baru.

3 Sering memberikan kritikan yang baik kepada teman guna membangun informasi baru.
2 Kadang-kadang memberikan kritikan yang baik kepada teman guna membangun informasi baru.

1 Tidak pernah memberikan kritikan yang baik kepada teman guna membangun informasi baru.

Rasa ingin tahu 4 Selalu mencari informasi baru dari berbagai sumber seperti internet atau buku dari perpustakaan.

3 Sering mencari informasi baru dari berbagai sumber seperti internet atau buku dari perpustakaan.

2 Kadang-kadang mencari informasi baru dari berbagai sumber seperti internet atau buku dari
perpustakaan.

1 Tidak pernah mencari informasi baru dari berbagai sumber seperti internet atau buku dari
perpustakaan.

Disiplin 4 Selalu datang tepat waktu ketika pembelajaran dimulai dan selalu tepat waktu ketika mengumpulkan
tugas.

3 Sering datang tepat waktu ketika pembelajaran dimulai dan selalu tepat waktu ketika mengumpulkan
tugas.

2 Kadang-kadang datang tepat waktu ketika pembelajaran dimulai dan selalu tepat waktu ketika
mengumpulkan tugas.

1 Tidak pernah datang tepat waktu ketika pembelajaran dimulai dan selalu tepat waktu ketika
mengumpulkan tugas.

Kerja sama 4 Selalu terlibat dalam memberikan pendapat dan kerja sama dalam kelompok untuk memecahkan suatu
permasalahan.

3 Sering terlibat dalam memberikan pendapat dan kerja sama dalam kelompok untuk memecahkan suatu
permasalahan.

2 Kadang-kadang terlibat dalam memberikan pendapat dan kerja sama dalam kelompok untuk
memecahkan suatu permasalahan.

1 Tidak pernah terlibat dalam memberikan pendapat dan kerja sama dalam kelompok untuk
memecahkan suatu permasalahan.

Keterangan:

1. Skor maksimal 4 x 9 = 36

( JumlahSkor  4)
Nilai  10
4
(36  4)
Nilai  10
4
Nilai  100

Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:

SB = Sangat Baik = 80 – 100


B = Baik = 70 – 79

C = Cukup Baik = 69 - 60

K = Kurang = < 59
PENILAIAN PENGETAHUAN

No. Pengetahuan Keterangan

1. Konsep  Konsep mengenai hal yang mempengaruhi gaya apung yaitu volume dan massa jenis cairan.

 Konsep mengenai peristiwa melayang, mengapung, dan tenggelam.

2. Fakta  Fakta dari persamaan gaya apung ke atas yaitu FA = ρ . g. V

 Fakta penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.

 Fakta mengenai massa jenis air yaitu 1 g/cm3 dan percepatan gravitasi yaitu 9,8 m/s2

3. Hukum Hukum Archimedes yang menyatakan “Suatu benda yang dicelupkan sebagaian atau seluruhnya ke
dalam zat cair akan mengalami  gaya  ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut”

Rubrik Penilaian:

Unsur penyelesaian soal tes tertulis Sko


r
Menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan tepat 1

Menuliskan persamaan yang dipergunakan secara benar 2
Melakukan perhitungan secara benar 2

Total skor 5

PENILAIAN KETERAMPILAN PERCOBAAN

No Nama Aspek Penilaian


Jumlah Skor Nilai dan keterangan
. Siswa Merencanakan Melaksanakan Mempresentasikan

1.

2.

3.

30.

Rubrik Penilaian Keterampilan Percobaan

No. Aspek yang Dinilai Skor Maks

1. Merencanakan: 6
a. Kesiapan pemahaman konsep (tepat = 3 ; kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)

Melaksanakan

a. Langkah percobaan (benar = 3; kurang benar = 2; tidak benar = 1)

2. b. Kelengkapan data (lengkap= 3; kurang lengkap = 2; tidak lengkap = 1) 24

c. Analisis data (baik = 3; cukup = 2; kurang = 1)

d. Kesimpulan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)

Mempresentasikan

3. a. Keterlibatan kelompok (lengkap = 3, kurang = 2 , tidak lengkap = 1) 12

b. Kejelasan dalam memaparkan hasil (jelas = 3, kurang jelas = 2, tidak jelas = 1)

Total Skor Maksimal 32


No Keterangan Alat Ukur

1. Menjawab soal pertanyaan Tes tertulis

2. Percobaan Hasil presentasi dan lembar kerja siswa dalam


kelompok

Anda mungkin juga menyukai