POLIFERASE
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2020
A. PENDAHULUAN
Kadang kita menemukan jaringan organ atau bagian tubuh yang paling normal.
Keadaan ini dapat timbul melalui dua macam cara: organ atau jaringan tidak pernah
tumbuh sampai keukuran yang normal, atau organ tersebut dapat mencapai ukuran
Agenesia/Aplasia
Feno mena ini sering disebut agenesia, dan akibatnya organ tertentu tidak
hanya satu ginjal. Suatu keadaan lain berkaitan dengan keadaan yang di atas
terbentuk tetapi tidak tumbuh sama sekali atau beberapa orang menggunakan istilah
yang disebut dengan istilah agenesis dan aplasia secara terbalik dan memang
Hipoplasia
definitive atau ukuran dewasa, akibatnya organ tersebut menjadi kerdil ini disebut
dengan hipoplasia. Seperti agenesia dan aplasia, hipoplasia dapat juga mengenai
semua bagian tubuh, dapat mengenai salah satu dari sepasang organ, atau bahkan
dapat mengenai kedua organ yang berpasangan.Hipoplasia ringan yang terjadi pada
Atrofi
Organ yang dalam perkembangannya mencapai ukuran yang defenitif dan secara
keadaan atrofi sebetulnya normal atau fisiologis, misalnya atrofi bagian tertentu dari
embrio atau fetus selama perkembangannya. Beberapa bentuk atrofi tidak dapat
dielakkan pada usia lannjut, seperti atrofi endokrin yang terjadi jika pengaruh
hormonal terhadap jaringan seperti kelenjar mamae terhenti. Penyebab atrofi yang
sering dijumpai adalah iskemia kronik. Penyebab atrofi lain sering dijumpai, terutam
diletakkan dalampembalut dari gips yang tidak dapat digerakkan dalam jangka waktu
beberapa bulan, maka massa ekstremitas tersebut akan berkurang dengan bermakna
disebabkan oleh atrofi otot-otot yang tidak digunakan. Pada keadaan ini sel-sel otot
sendiri ukurannya berkurang, tetapi keadaan ini bersifat reversible. Pada keadaan
Hipertrofi
sel. Dapat juga terlihat pada berbagai jaringan tetapi khususnya menyolol pada
berbagai jenis otot.Peningkatan beban pekerjaan pada otot merupakan rangsang yang
sangat kuat bagi hipertrofi.Penonjolan otot biseps pada atlet angkat besi merupakan
contoh hipertrofi otot yang nyata. Hal yang sama terjadi akibat respon adaptasi yang
penting pada miokardium. Jika seseorang mempunyai katup jantung abnormal yang
menimbulkan beban mekanik yang luar biasa pada vertikel kiri, atau jika vertikel
pada otot polos yang dipaksa bekerja melawan beban yang menigkat.Dengan
demikian dinding kandung kemih dapat menjadi hipertrofi jika terjadi obstruksi pada
aliran keluar bebas dari urin.Pada masing-masing keadaan ini pembesaran sel yang
cenderung mengalami regresi paling sedikit sampai taraf tertentu, jika beban kerja
khusus yang tidak dimiliki oleh sel asal. Diferensiasi berlangsung sewaktu embrio,
berkat diferensiasi suatu individu bentuk definitive jadi terdiri atas berbagai macam
jaringan. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur, fungsi, dan
diferensiasi adalah proses terbentuknya sifat-sifat yang baru atau menghilangnya sifat
yang tidak ada sehingga sel mendapat sifat dan struktur yang baru. Jadi diferensiasi
Diferensisasi dikatakan dapat terjadi jika ada perubahan nyata pada morfologi
sel (misalnya pembentukan sel epitel kulit dari sel ektodermal) atau perubahan fungsi
yang khusus dari sel. Sel-sel yang mempunyai berbagai variasi diferensiasi dapat
yang tinggi dari proses diferensiasi, tumbuhan, dan perpindahan sel yang
yang rusak (DNA repair).Kerusakan transkripsi ini mungkin dapat dan mungkin pula
tidak dapat diperbaiki lagi. Bila transkripsi gen itu dapat diperbaiki dengan sempurna,
maka pada replikasi sel berikutnya terbentuklah sel baru yang normal. Tetapi bila
tidak dapat diperbaiki dengan sempurna akan terbentuk sel baru yang defektif.
Walaupun sel itu defektif masih tetap ada usaha mereparasi kerusakan transkripsi.
Bila berhasil akan terbentuk sel yang normal dan bila gagal akan terbentuk sel yang
abnormal, yaitu sel yang mengalami mutasi, atau transformasi, yang pada akhirnya
1. Mutasi Somatik, yaitu perubahan urutan letak nukleotida dalam asam amino
diferensiasi sel terganggu, sel menjadi otonom dan lepas dari regulasi normal
system atau mekanisme regulasi gen seperti represif, depresi serta ekspresi
yang terjadi karena mekanisme regulasi gen yang mengatur pertumbuhan, dan
bukan pada struktur gen itu sendiri, maka teori ini disebut teori epigenetik.
3. Aktivasi Virus. Virus masuk ke dalam inti sel dan berintegrasi dengan DNA
informasi baru atau mengubah transkripsi dan translasi gen. Virus DNA dapat
secara langsung berintegrasi dengan DNA inang dan ditularkan secara vertikal
kepada anak-anak sel inang, sedang virus RNA dengan bantuan enzim reverse
transkriptase.Menurut teori ini kanker terjadi karena ada infeksi virus yang
4. Seleksi Sel. Pada sel tubuh manusia diperkirakan terdapat lebih dari 50.000
setiap saat ada sel yang mati dan ada pula sel baru yang terbentuk melalui
proses mitosis. Karena adanya mutasi maka timbul sel yang defektif dan akan
mati atau tidak dapat mengadakan mitosis lebih lanjut. Hanya sel-sel yang
baik dan memenuhi syarat tertentu yang akan dapat tetap bertahan hidup.
Dalam menyeleksi sel mana yang boleh terus hidup dan berkembang, terjadi
kekeliruan.Di sini ada sel yang mengalami mutasi atau transformasi yang
lepas dari seleksi dan terus berkembang menjadi sel kanker (King, 2000).
Keganasan pada sel eukariota terjadi akibat adanya perubahan perilaku sel
yang abnormal, yaitu sel mempunyai kemampuan proliferasi dan diferensiasi yang
sangat berperan pada pengaturan siklus pembelahan sel. Contohnya adalah gen yang
kanker yang memperbanyak diri dan membentuk satu koloni kecil dalam jaringan
yang sama. Selanjutnya perubahan genetik (misalnya aktivasi onkogen) terjadi dalam
inisiasi, fase promosi, fase progresi, dan metastasis. Inisiasi merupakan fase pertama
proliferasi abnormal dari satu sel. Promosi merupakan kelanjutan inisiasi, yaitu
adanya pacuan dari faktor promosi tumor yang menyebabkan pertumbuhan yang
semakin bertambah banyak sehingga akan menambah koloni sel tumor. Tumor pada
stadium ini bersifat invasif dan seringkali diikuti dengan proses pembentukan
pelepasan sel-sel tumor ganas dari koloni primernya.Sel-sel tumor ganas ini dapat
memasuki saluran limfatik, sehingga dapat menyebar ke seluruh tubuh dan
dihubungkan dengan banyaknya produksi protease pada sel kanker ini. Protease akan
mempengaruhi interaksi sel dan memfasilitasi pergerakan sel kanker melalui matriks
NEOPLASIA
yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan
Sifat neoplasma:
- Parasit
- Autonomi
- Clonal: seluruh populasi sel dalam tumor berasal dari sel tunggal (single
Tumor (arti sebenarnya): semua tonjolan abnormal pada tubuh. Pada awalnya
“Kanker” (cancer)
Craigmyle M.B.L., Atlas Berwarna Histologi, edisi enam, Jakarta; Penerbit Buku