Anda di halaman 1dari 20

pokonya lengkap dan gratis

 Home
 Posts RSS
 Comments RSS
 Edit

Pengertian Bahan Tekstil

Pengenalan bahan tekstil

   Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai
bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian
tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi produk serat,
benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan
tekstil dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut:
1.      Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi
(pakaian / produk kerajinan dll)
2.      Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran
3.      Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar
4.      Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir

 
Pemeriksaan serat
Bila pemeriksaan serat secara visual belum dapat mengetahui asal bahan dengan pasti, maka
sering dilakukan pemeriksaan yaitu dengan membakar serabut.
Uji pembakaran dilakukan sebagai berikut :
Benang dicabut dari kain kemudian dipegang dengan pinset dan dibakar kemungkinan hasil
uji membakaran serat adalah sebagai berikut :
a. ciri serat selulosa :
1)      benang akan cepat terbakar menjalar
2)      nyalanya berwarna kuning
3)      waktu terbakar tidak berbau, namun setelah padam berbau seperti kertas terbakar:
4)      bekas pembakaran merupakan abu yang mudah hancur,dan
5)      warnanya kelabu.
b.cirri serat protein
-          benangnya sukar terbakar
-          berbau seperti rambut terbakar
-          bekas pembakarannya beebentuk abu hitam
c. cirri serat termoplastik
cirri serat termoplastik bermacam tergantung dari jenis kimia yang dipakai dalam proses
pembuatannya.
Penggolongan serat tekstil

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, maka perkembangan bahan
tekstilpun semakin pesat sesuai dengan kebutuhan para konsumen. Bahan tekstil untuk
busana tersebut berasal dari bermacam-macam serat.

Jenis-jenis serat

Pada dasarnya serat tekstil berasal dari tiga unsur utama, yaitu serat yang berasal dari
alam(tumbuh-tumbuhan dan hewan), serat buatan(sintetis) dan galian (asbes, logam).

a. Serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan antara lain: kapas, lenan, rayon, nenas,
pisang. Serat alam yang berasal dari hewan yakni: dari bulu beri-beri, adapun bahan yang
berasal dari serat tersebut adalah bahan wol.sedangkan serat dari ulat sutra menghasilkan
bahan tekstil sutra

b. Serat buatan (termoplastik) bahan tekstil yang berasal dari serat buatan ini adalah berupa
Dacron, polyester, nylon.

c. Serat galian

Serat galian adalah yang berasal dari dalam tanah.contoh asbes dan logam, benang
logam.bahan asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak tanah, untuk mengisi
aneka bunga yang berasal dari bermacam-macam bahan tekstil seperti: stoking, nylon, tula
dan lain-lain

   Konstruksi bahan


PEMBUATAN KAIN
Secara historis pembuatan kain telah dikenal sejak dahulu dan
teknologinya berkembang terus, mulai dari kain yang dibuat dari kulit kayu atau kulit
binatang sampai kemudian kain dibuat dengancara pertenunan, perajutan atau dikempa.
Prinsip pembuatan kain tenun, adalah menyilangkan benang pakan pada celah
deretan benang lusi yang disusun memanjang dari gulungan benang yang dipersiapkan
sebelumnya, cara ini telah dikenal sejak zaman pra sejarah dan tidak diketahui penciptanya,
bahkan beberapa motif tenun sudah dibuat sejak 1.500 tahun sebelum Masehi.
Prinsip pembuatan kain rajut, adalah pembentukan jeratan benang secara berulang-
ulang dengan bantuan jarum rajut. Perajutan pada awalnya dikerjakan dengan batang pengait
benang dari kayu yang dikenal dengan cara pembuatan brein, kemudian menggunakan batang
besi berkait disebut hakpen yang dikenal dengan cara merenda. Cara tersebut terus dilakukan,
sementara itu kemudian ditemukan mesin rajut yang secara mekanis mempermudah
pembentukan jeratan benang untuk membentuk kain.

TEKSTIL UNTUK BUSANA


Tekstil untuk busana memerlukan persyaratan khusus, karena itu tidak
seluruh tekstil yang ada dapat digunakan untuk busana. Syarat tekstil untuk busana, ialah
memberikan kenyaman dan layak dipakai. Untuk itu tekstil untuk busana harus dapat
menyerap keringat, pegangannya nyaman, nampak estetik, tidak kusut atau mengkeret dan
sebagainya. Untuk sifat menyerap keringat harus memilih bahan tekstil higroskopis, yaitu
bersifat menyerap air, misal memilih bahan kapas. Jika menggunakan serat sintetik dapat
dicampur dengan serat kapas.
Untuk menambah estetika bahan tekstil setelah penyempurnaan awal
seperti pencucian, diproses pencelupan, pencapan atau pengelantangan. Untuk sifat pegangan
nyaman, tidak kusut dan tidak mengkeret kain juga dilakukan proses penyempurnaan akhir.
Rangkaian proses tersebut membuat bahan tekstil tersebut akan layak dan pantas dipakai
sebagai busana.

   Benang
-    Pembuatan benang kapas
-    Proses pembuatan benang kapas
-    Macam-macam benang

SERAT BAHAN PAKAIAN / TEKSTIL

SERAT BAHAN PAKAIAN/ TEKSTIL


Klasifikasi Serat
Berbagai jenis serat digunakan sebagai bahan penyusun benang. Benang dijadikan sebagai bahan
tekstil. Ada pun jenis bahan tekstil adalah katun, wol, sutra, nilon dan lain-lain.

Secara luas, serat tekstil dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori:

         Serat alami: Animal Textiles ( bahan baku dari binatang ), Plant Textiles ( bahan baku dari
tumbuhan ), Mineral Textiles ( bahan baku dari bahan tambang )

         Serat buatan manusia: Synthetic Textiles ( bahan baku dari bahan buatan / kimia / sintetis)

Serat alami
Serat Tumbuhan/ Plant Textiles
Berasal dari serat tumbuhan. Bisa berasal dari akar, kulit pohon, daun, dan buah tumbuhan. Contoh
tumbuhan yang biasa diolah menjadi kain yaitu kapas, kapuk / randu, rami, pandan, bambu, kelapa,
pisang, nanas, dan aneka rumput - rumputan. Kain dari kapas disebut katun ( cotton ) , dari serat
nanas disebut pina, dll.

Nama Serat Tumbuhan Sumber Komposisi

Kapas Biji buah kapas selulosa


Kapuk Kapuk selulosa

Linen Tangkai Lenan selulosa

Goni Tangkai Rami selulosa

Hemp Tangkai hemp/ Abaca selulosa

Rami Rumput rhea dan cina selulosa

Sisal Daun Agave selulosa

Sabut Sabut Kelapa selulosa

Pina Daun nanas selulosa

Kapas
Kapas, serat alami yang paling banyak digunakan dalam pakaian, tumbuh di biji buah kapas di sekitar
biji tanaman kapas. Sebuah serat tunggal adalah sel memanjang yang datar, bengkok, berongga,
struktur seperti pita.

karakteristik

         Kekuatan cukup hingga baik

         Elastisitas sangat rendah

         Kurang tangguh dan rentan terhadap kerutan

         Nyaman dan terasa lembut

         Daya serap baik

         Mengalirkan panas dengan baik

         Bisa rusak karena serangga, jamur, lumut dan ngengat

         Bisa melemah karena paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama

Aplikasi

         Banyak digunakan dalam sejumlah produk tekstil

         Umum digunakan dalam pakaian tenun dan rajutan


         Tekstil rumahan – handuk mandi, jubah mandi, penutup tempat tidur dan sebagainya

         Digunakan sebagai campuran dengan serat lain seperti rayon, poliester, spandeks dan sebagainya

Kapuk
Kapuk adalah serat seperti bulu putih yang diperoleh dari kapsul biji tanaman dan pohon yang
disebut Ceiba Pentandra yang tumbuh di Jawa dan Sumatra (Indonesia), Meksiko, Amerika Tengah
dan Karibia, Amerika Selatan bagian Utara dan Afrika Barat tropis

Kapuk disebut katun sutra karena sangat berkilau seperti sutra.

Karakteristik:

         Tekstur halus

         Sangat berkilau

         Lemah

         Serat pendek

         Tahan terhadap kelembaban, cepat kering bila basah

Aplikasi

Kasur, bantal, furnitur berlapis

Linen
Linen, salah satu serat alami yang paling mahal, dibuat dari tanaman lenan. Produksi linen
membutuhkan banyak tenaga kerja (padat karya), sehingga diproduksi dalam jumlah kecil. Namun
kain linen bernilai karena sangat sejuk dan segar digunakan dalam cuaca panas.

Linen terdiri dari 70 % selulosa dan 30% pektin, abu, jaringan kayu dan uap air.
 

Karakteristik

         Serat nabati terkuat

         Elastisitas buruk, sehingga mudah mengkerut

         Relatif mulus, menjadi lebih lembut saat dicuci


         Berdaya serap sangat tinggi

         Konduktor panas yang baik dan terasa dingin

         Berkilau

         Lebih rapuh, kusut menetap dalam lipatan tajam, cenderung sobek

         Bisa rusak karena jamur, keringat dan pemutih

         Tahan terhadap ngengat dan kumbang karpet

Aplikasi

         Pakaian – setelan, gaun, rok, kemeja dan sebagainya

         Barang-barang perabotan rumah dan komersial – taplak meja, handuk piring, seprai, kertas dinding /
penutup dinding, dekorasi jendela dan sebagainya

         Produk industri – tas koper, kanvas dan sebagainya

         Digunakan sebagai campuran dengan kapas

Goni
Goni diambil dari tumbuhan tinggi dengan nama yang sama dan mudah dibudidayakan dan dipanen.
Goni adalah serat termurah dan digunakan dalam jumlah besar.

Karakteristik

         Goni tidak tahan lama karena cepat rusak bila terkena kelembaban

         Kekuatan kurang

         Tidak bisa diputihkan menjadi putih bersih karena kurangnya kekuatan

Aplikasi

Benang pengikat untuk karpet, kain kasar dan murah, kantong berat dan sebagainya

Rami
Serat kayu yang menyerupai batang lenan dan juga dikenal sebagai rumput rhea dan Cina. Rami
diambil dari tanaman berbunga yang tinggi.

Karakteristik

         Kaku

         Lebih rapuh

         Berkilau

Aplikasi

Kanvas, kain pelapis, pakaian, dan sebagainya

SERAT JUTE
Serat jute berasal dari afrika dan telah digunakan sejak jaman mesir. Penanaman jute berkembang
ke asia terutama ke India dan Pakistan. Serat jute berasal dari kulit batang tanaman
Corchoruscapsularis dan Corchorusolitorius. Ciri fisik dari serat jute adalah memiliki kekuatan serta
berkilau sedangkan permukaannya terasa kasar. Jute dapat ditanam didaerah tropis maupun
subtropis dengan kondisi cuaca yang hangat dan lembab kadang tumbuh baik dipinggiran sungai.
Serat jute biasa digunakan untuk pelapis permadani dan pembuatan karung.

Serat Hewan/ Animal Textiles


Umumnya berasal dari rambut ,bulu dan serat kulit binatang. Contoh kain yang berasal dari binatang
yaitu kain wool dan kain sutera. Kain wool umumnya berasal dari bulu domba namun bisa juga dari
bulu ilama,unta dan alpaca. Ada juga kain yang berasal dari rambut domba dari Kasmir yang
dinamakan kain Cashmere. Kain ini berharga mahal dan uniknya lebih sering dicuci akan semakin
halus tetapi harus menggunakan detergen khusus seperti shampo. Wool dan Cashmere tergolong
berat dan tebal sehingga cocok untuk daerah sejuk hingga dingin. Umumnya dijadikan jaket, mantel,
selimut, dan jubah tradisional. Beda lagi dengan sutera yang berasal dari serat kepompong ulat
sutera. Kain sutera sangat halus dan berkilau sehingga terlihat mewah, jadi berharga mahal.

Nama Serat Hewan Sumber Komposisi

Wol Domba Protein

Sutera Ulat sutra Protein

Bulu Hewan berbulu Protein


Wol
Serat wol tumbuh dari kulit domba dan merupakan serat yang relatif kasar dan berkerut dengan sisik
pada permukaannya. Serat wol terdiri dari protein. Tampilan serat bervariasi tergantung pada jenis
domba. Serat yang lebih halus, lebih lembut dan lebih hangat cenderung memiliki lebih banyak sisik
dan lebih halus. Serat yang lebih tebal dan kurang hangat memiliki lebih sedikit sisik dan kasar.
Biasanya, serat wol yang lebih baik dengan sisik yang lebih halus tampak kusam daripada kualitas
serat berkualitas buruk yang memiliki lebih sedikit sisik.

Serat wol berasal dari bulu – bullu binatang seperti domba atau biri – biri. Serat ini biasa digunakan
untuk pembuatan baju hangat karena sifatnya yang dapat menghangatkan karena serat wol memiliki
daya kelenturan yang tinggi. Serat wol dapat merenggang 35% dari panjang asalnya. Penggunan
serat wol telah dilakukan sejak jaman perunggu (2500-3000 SM). serat wol bersisik dan keriting. Wol
mengandung protein dan juga belerang. Serat wol banyak digunakan ditempat yang dingin. Serat
wol dapat menyerap uap air dengan baik serta tidak mudah kusut tetapi serat wol mudah terserang
ngengat.

Karakteristik

         Tampak berkerut

         Elastis

         Higroskopis, mudah menyerap kelembaban

         Menyatu pada suhu lebih tinggi daripada kapas

         Tingkat penyebaran api, pelepasan panas dan panas pembakaran lebih rendah

         Tahan terhadap listrik statis

Aplikasi

         Pakaian – jaket, jas, celana, baju hangat, topi dan sebagainya

         Selimut, karpet, bulu kempa dan pelapis

         Karpet kuda, kain pelana

Sutra
Sutra adalah untaian lembut dan bersambungan yang dilepas dari kepompong ulat ngengat dikenal
sebagai ulat sutra. Sutra terdiri dari protein. Sutra sangat mengkilap karena struktur seperti prisma
segitiga serat sutra, sehingga kain sutra dapat membiaskan cahaya yang masuk pada sudut yang
berbeda.
Serat sutera berasal dari air liur ulat sutera saat menjadi kepompong. Kain sutera memiliki daya jual
yang tinggi, karena memiliki kilau dan kehalusan yang tidak dimiliki serat lain. Kekuatan serat
suterapun baik namun dalam keadaan basah kekuatan serat sutera berkurang 15%. Serat sutera
memiliki ciri – ciri fisik licin, berkilau, lembut, kenyal, kuat dan dapat menyesuaikan diri dengan
temperatur udara yang ada. Jika dijadikan sebuah pakaian, serat sutera akan terasa dingin dan dapat
menyerap keringat dengan baik. Namun serat sutera dapat berubah warna menjadi kuning jika
terlalu banyak terpapar cahaya matahari. Serat sutera juga tidak tahan panas dan asam namun
tahan terhadap ngengat.

  

Karakteristik

         Berkilau, tekstur halus dan lembut dan tidak licin

         Ringan, kuat, tetapi dapat kehilangan hingga 20% kekuatannya ketika basah

         Elastisitas sedang hingga buruk. Jika dipanjangkan, tetap meregang

         Dapat melemah jika terkena terlalu banyak sinar matahari

         Dapat dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor

         Dapat dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor

Aplikasi

         Kemeja, dasi, blus, gaun formal, pakaian mode kelas atas

         Pakaian dalam wanita, piyama, jubah, setelan pria dan baju musim panas

         Banyak aplikasi untuk furnishing

         Pelapis jok, penutup dinding, dan hiasan dinding

Serat Mineral/ Mineral Textiles


Berasal dari bahan tambang seperti asbes, basalt, besi, perak, serat gelas, dan emas. Umumnya saat
diolah menjadi kain dibentuk dulu menjadi serat atau lembaran. Tujuan penggunaan bahan tambang
sebagai kain karena alasan khusus seperti kekuatan dan kemewahan. Kain dari asbes dinamakan
vinyl.
Nama Serat Mineral Sumber Komposisi

Asbes Varietas Batu Silikat Magnesium dan Kalsium

Serat buatan manusia


Synthetic Textiles
Merupakan kain yang dibuat dari bahan sintesis atau kimia. Contoh kain dari bahan kimia :
Polyester ( dibuat dari serat sintesis berbahan dasar minyak bumi )
Aramid
Acrylic ( wool imitasi )
Nylon ( sutera imitasi )
Spandex atau Lycra
Olefin Fibre
Ingeo
Lurex
Satin ( kain mengkilap )

Nama Serat Sumber


Selulosa

Rayon Bahan Katun Atau Kayu

Asetat Bahan Katun Atau Kayu

Tri Asetat Bahan Katun Atau Kayu

Polimer non selulosa

Nilon Poliamida alifatik

Aramid Poliamid aromatik

Poliester Alkohol dihidrat dan asam tereftalat

Akrilik Akrilonitril

Modakrilik Akrilonitril

Spandeks poliurethan

Olefin Etilena atau propilena

Vinyon Vinil klorida

Saran Vinil klorida

Novoloid Navolac berbasis fenol

Polikarbonat Asam karbonat (turunan poliester)


Fluorokarbon tetrafluoroethilena

Protein

Azlon Jagung, kedelai, dan sebagainya

Karet

Karet Karet alami atau sintetis

Metalik

Logam Aluminium, perak, emas, baja tak berkarat

Mineral

Kaca Pasir silika, batu kapur, mineral lainnya

Keramik Aluminium, silika

Grafit Karbon

Buatan manusia (regenerasi)- Selulosa


Selulosa berasal baik dari selulosa dinding sel serat kapas pendek yang disebut linter atau, lebih
sering dari kayu pinus. Ada tiga jenis serat selulosa buatan:

Rayon, asetat dan tri asetat.

Rayon
Rayon terbuat dari polimer alami yang mensimulasikan serat selulosa alami. Rayon bukan serat yang
benar-benar sintetis namun juga bukan serat yang benar-benar alami.

Ada dua jenis Rayon, viscose dan modulus basah tinggi (HWM). Dua jenis tersebut kemudian
diproduksi dalam beberapa jenis untuk memberikan sifat khusus tertentu.

Karakteristik

         Halus, lembut dan nyaman

         Kilau alaminya tinggi

         Daya serap sangat tinggi

         Daya tahan dan retensi bentuk rendah, terutama ketika basah
         Pemulihan elastis rendah

         Biasanya lemah, tetapi rayon HWM jauh lebih kuat, tahan lama dan memiliki retensi tampilan yang
baik.

Aplikasi

         Pakaian – blus, gaun, jaket, pakaian, pelapis, setelan, dasi untuk leher dan sebagainya

         Barang-barang perabotan – penutup tempat tidur, seprai, selimut, dekorasi jendela, pelapis jok dan
sebagainya

         Penggunaan industri misalnya produk operasi medis, produk bukan tenun, kawat ban dan
sebagainya

         Kegunaan lain – produk kesehatan wanita, popok, handuk dan sebagainya

Asetat
Asetat terdiri dari senyawa selulosa asetat yang diidentifikasi sebagai selulosa – garam selulosa. Oleh
karena asetat memiliki kualitas yang berbeda dibandingkan dengan rayon.

Asetat adalah termoplastik dan dapat dibentuk menjadi bentuk apa pun dengan aplikasi tekanan
yang dikombinasikan dengan panas. Serat asetat memiliki retensi kondisi yang baik.

Karakteristik

         Termoplastik

         Kelangsaian baik

         Halus, lembut dan tangguh

         Daya serap tinggi dan cepat kering

         Tampilan berkilau

         Lemah, cepat kehilangan kekuatan ketika basah, harus dicuci kering

         Ketahanan terhadap abrasi buruk

Aplikasi
         Terutama dalam pakaian – blus, gaun, jaket, pakaian dalam wanita, pelapis, setelan, dasi untuk
leher, dan sebagainya

         Digunakan dalam kain seperti satin, brokat, kain taf, dan sebagainya

Tri asetat
Tri asetat terdiri dari selulosa asetat yang mempertahankan pengelompokan asetat, ketika sedang
diproduksi sebagai selulosa triasetat. Tri asetat adalah serat termoplastik dan lebih tangguh dari
serat selulosa lainnya

Karakteristik

         Termoplastik

         Tangguh

         Bentuk kuat dan tahan kerut

         Tahan susut

         Mudah dicuci, bahkan pada suhu yang lebih tinggi

         Mempertahankan lipatan dan wiru dengan baik

Aplikasi

         Terutama pakaian

         Digunakan dalam pakaian yang mementingkan retensi lipatan / wiru misalnya rok dan gaun

         Dapat digunakan dengan poliester untuk membuat pakaian mengkilap

Buatan Manusia – Non selulosa

Serat polimer
Kelompok serat ini dibedakan dengan disintesis atau dibuat dari berbagai elemen menjadi molekul
yang lebih besar yang disebut polimer linear.

Molekul-molekul dari masing-masing senyawa tertentu disusun dalam garis paralel dalam serat.
Susunan molekul ini disebut orientasi molekul.
Sifat serat tersebut tergantung pada komposisi kimia dan jenis orientasi molekul.

Nilon
Dalam Nilon, zat pembentuk serat adalah poliamida sintetik rantai panjang di mana kurang dari 85%
tautan amida melekat langsung ke dua cincin aromatik. Unsur-unsur karbon, oksigen, nitrogen dan
hidrogen digabungkan dengan proses kimia menjadi senyawa yang bereaksi membentuk molekul
rantai panjang, yang secara kimia dikenal sebagai poliamida dan kemudian dibentuk menjadi serat.
Ada beberapa bentuk nilon. Masing-masing tergantung pada sintesis kimia.

Antara lain: Nilon 4, 6, 6.6, 6.10, 6.12, 8, 10, dan 11..

Karakteristik

         Sangat tangguh

         Penguluran dan elastisitas tinggi

         Sangat kuat dan tahan lama

         Ketahanan terhadap abrasi sangat baik

         Termoplastik

         Bisa menjadi sangat berkilau, semi berkilau atau kusam

         Tahan terhadap serangga, jamur, lumut dan kebusukan

Aplikasi

         Pakaian - pantyhose, stocking, legging, dan sebagainya

         Perabotan rumah

         Aplikasi industri – parasut, kawat ban, tali, kantong udara, selang, dan sebagainya

Poliester
Dalam poliester, zat pembentuk serat adalah setiap polimer sintetik rantai panjang yang terdiri dari
setidaknya 85% menurut berat ester dari asam karboksilat aromatik substitusi, tetapi tidak terbatas
pada unit terapthalate substitusi dan unit hidroxibenzoat para-substitusi.
Dalam memproduksi serat tersebut, unsur-unsur dasar karbon, oksigen dan hidrogen dipolimerisasi.
Variasi mungkin dilakukan dalam metode produksi, kombinasi bahan-bahan dan struktur molekul
utama zat pembentuk serat.

Karakteristik

         Termoplastik

         Kekuatan baik

         Hidrofobik (tidak menyerap)

Aplikasi

         Pakaian – tenun dan rajutan, kemeja, celana, jaket, topi dan sebagainya

         Perabotan rumah – seprai, selimut, furnitur berlapis, bahan bantal

         Penggunaan industri – ban berjalan, sabuk pengaman, penguatan ban

Spandeks
Zat pembentuk serat yang digunakan untuk memproduksi spandeks adalah polimer sintetik rantai
panjang yang terdiri dari setidaknya 85% poliurethan tersegmentasi. Variasi mungkin dilakukan
ketika memproduksi serat ini.

Unsur-unsur dasar nitrogen, hidrogen, karbon dan oksigen disintesis dengan bahan lain pada
senyawa ester etil dalam rantai polimer segmen lunak atau bagian yang memberikan peregangan
dan segmen yang lebih keras yang sama-sama menahan rantai.

Merek dagang dari tiga serat spandeks adalah Cleer-span, Glospan dan Lycra.

Karakteristik

         Sangat elastis

         Nyaman

         Retensi bentuk tinggi

         Tahan lama


Aplikasi

         Tidak pernah digunakan sendiri, tapi selalu dicampur dengan serat lainnya

         Pakaian dan barang-barang pakaian dengan peregangan yang nyaman dan pas

         Kaus kaki

         Pakaian dalam pembentuk tubuh

         Pakaian renang, pakaian atletik, pakaian aerobik

         Pakaian dalam wanita, legging dan kaus kaki

         Pakaian berbentuk misalnya cup bra

         Sarung tangan

Akrilik
Dalam akrilik, zat pembentuk serat adalah polimer rantai panjang yang terdiri dari sedikitnya 85%
menurut berat unit akrilonitril. Menggunakan proses yang rumit, karbon, hidrogen dan nitrogen,
unsur-unsur dasar disintesis dengan sejumlah kecil bahan kimia lainnya ke dalam kombinasi polimer
yang lebih besar. Variasi mungkin dilakukan dalam metode produksi, kombinasi bahan-bahan dan
struktur molekul utama zat pembentuk serat.

Karakteristik

         Lembut, hangat, karakteristik penanganan mirip dengan wol

         Resilient

         Menjaga bentuk

Aplikasi

         Pakaian

         Perabotan rumah

Buatan manusia – Serat Protein


Protein dari produk-produk seperti jagung dan susu diproses secara kimia dan diubah menjadi serat.
Namun, serat tersebut tidak sukses secara komersial.
Buatan manusia – Serat Karet
Zat pembentuk serat terdiri dari karet alami dan sintetis. Karet diperlakukan diproduksi dalam helai,
sehingga penampangnya bisa bulat atau persegi dan permukaan memanjang relatif mulus.

Buatan manusia – Serat Metalik


Serat ini terdiri dari logam, logam berlapis plastik, plastik berlapis logam, atau inti yang benar-benar
tertutup oleh logam. Serat ini biasanya diproduksi dalam lajur datar, sempit, halus yang sangat
berkilau.

Aplikasi

Benang hias dalam pakaian dan barang perabotan rumah.

Buatan manusia – Serat Mineral


Berbagai mineral telah diproduksi ke dalam serat gelas, keramik dan grafit yang memiliki sifat
tertentu untuk kegunaan tertentu.

Kaca
Meskipun kaca adalah bahan yang keras dan tidak fleksibel, kaca dapat dibuat menjadi serat tekstil
transparan halus yang memiliki tampilan dan nuansa sutra.

Mineral alam seperti pasir silika, batu kapur, abu soda, boraks, asam borat, feldspar dan fluorspar
telah dilebur pada suhu yang sangat tinggi ke dalam gelas yang diolah menjadi serat.

Karakteristik

         Lembam

         Sangat tahan api

Aplikasi

Aplikasi industri tahan panas


Parameter Serat Tekstil
Bahan berserat harus memiliki sifat tertentu untuk menjadi bahan baku tekstil yang sesuai. Sifat
yang sangat penting agar dapat diterima sebagai bahan baku yang sesuai dapat diklasifikasikan
sebagai ‘sifat primer’. Sifat lain yang menambah karakter tertentu yang diinginkan atau estetika
pada produk akhir dan penggunaannya dapat diklasifikasikan sebagai ‘sifat sekunder’.

Sifat primer

1.      Panjangnya

2.      Keuletan (kekuatan)

3.      Keluwesan

4.      Kohesi

5.      Keseragaman sifat

Sifat sekunder

1.      Bentuk fisik

2.      Gravitasi tertentu (mempengaruhi berat, tutup dan sebagainya)

3.      Kembalinya kelembaban dan penyerapan (kenyamanan, listrik statis dan sebagainya)

4.      Karakter elastis

5.      Termoplastisitas (titik lembek dan panas – karakter yang ditetapkan)

6.      Kemampuan pencelupan

7.      Resistensi terhadap pelarut, bahan kimia korosif, mikro organisme dan kondisi lingkungan

8.      Sifat mudah terbakar

9.      Kilauan

Nama kain di pasaran :


MORI
Kain ini dibuat dari tenunan kapas. Mori ada dua jenis yaitu mori yang sudah diputihkan
( bleaching ), dan belacu atau kain mori yang belum diputihkan ( masih berwarna biru ). Batik pada
umumnya dan sebagian besar menggunakan kain mori. Kain mori ada jenisnya yaitu kain mori biru,
kain mori prima, kain mori primissima, dan kain mori lawn / voilissima. Kain mori biru cocok untuk
bahan batik kelas bawah, kain mori prima cocok untuk bahan Batik sprei, kain mori primis dan lawn
cocok untuk batik menengah ke atas.

DENIM
Kain ini termasuk katun namun kasar sehingga pada mulanya hanya digunakan untuk busana pekerja
tambang. Denim merupakan bahan baku pembuatan busana jins ( jeans ). Daerah Genoa Italia
merupakan pembuat pertama kali celana dari bahan denim sehingga orang - orang Perancis sebagai
pembeli menyebutnya celana Genoa yang dalam pengucapannya kata Genoa dalam bahasa Perancis
dibaca Genes dan oleh orang Inggris disebut Jeans. Masyarakat Indonesia menyebutnya Jins. Kain
denim ada dua macam yaitu Dry Jeans atau Raw Jeans dan
Selvage Jeans. Dry Jeans merupakan kain denim yang harus dicuci dahulu sebelum di olah menjadi
busana. Di Pekalongan banyak sekali usaha jasa pencucian Dry Jeans. Jika tidak dicuci maka dry jeans
tidak bisa diolah karena belum lembut.

LINEN
Kain ini berbentuk kerut. Dibuat dari serat pohon linen ( Linum usitatissimum ). Sangat lembut dan
memiliki efek sejuk sehingga cocok dipakai di daerah tropis.

TC ( TETERON COTTON)
Kain ini campuran dari cotton combed sebanyak 35 % dan teteron yang populer juga disebut
polyester sebanyak 65 %. Pencampuran ini dimaksudkan agar kain tetap kuat dan nyaman serta
mudah menyerap keringat.

PE ( POLYESTER 100%)

COTTON
Terdiri dari dua macam yaitu cotton combed dan cotton carded. Jenis pertama lebih nyaman dan
rajutannya halus sehingga lebih tinggi harganya.

CVC ( COTTON VISCOSE)


Campuran cotton dan viscose untuk menghasilkan kain katun yang bisa mengkerut lebih kecil
dibandingkan katun murni.

LYCRA

merupakan merk dagang kain Spandex .

DRILL
Merupakan kain katun yang dirancang lebih kuat dan agar nyaman dipakai dengan tehnik
penenunan khusus. Kain drill yang 100 % katun memang lebih nyaman dipakai namun agar lebih
kuat lagi terutama untuk digunakan sebagai pakaian militer atau jaket maka katun dicampur teteron
atau polyester yang kemudian menjadi kain bernama kain TC Drill.

PARASUT
Kain sintetis tahan air.

TASLAN
Di luar negeri disebut Nylon Taslon merupakan kain dari bahan nilon.

DOBI
Kain dobi atau Dobby Fabric merupakan kain murni katun atau campuran dengan permukaan timbul.
Perajin Batik biasa menggunakan kain ini untuk segmen menengah ke atas. Bagi yang hendak
membentuk busana dari kain ini sebaiknya dicuci dahulu mengingat kain dobi akan menyusut 2
hingga 10 %. Dengan dicuci akan jelas ukuran kain sebenarnya

Anda mungkin juga menyukai