KEMENTERIAN KESEHATAN
FORMULIR REKAM MEDIK MATERNAL (RMM)
RAHASIA
CATATAN:
1. Formulir ini harus dilengkapi untuk semua kasus kematian, termasuk kematian
yang terkait dengan abortus (termasuk abortus MOLA) dan hamil ektopik, wanita
hamil, melahirkan atau dalam 42 hari setelah terminasi kehamilan tanpa melihat
usia gestasi atau tempat terjadinya kehamilan tersebut
2. Bila kematian terjadi pada saat dalam perjalanan menuju fasilitas – bila pasien
masih dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk memastikan kematian, maka form ini
diisi oleh petugas fasilitas kesehatan yang dituju – bila pasien kemudian dibawa
pulang dan tidak mencapai fasilitas kesehatan, maka form ini diisi oleh Bidan
Puksesmas/Koordinator di wilayah setempat.
1. Beri kode pada tempat yang sesuai
1. Lampirkan salinan resume kasus dari fasilitas kesehatan, otopsi verbal dan
partograf pada formulir ini
1. Lengkapi formulir (dan tindasannya) dalam 14 hari sejak terjadinya kematian
maternal. Formulir asli disimpan di institusi tempat terjadinya kematian dan
tindasannya dikirim ke Sekretariat AMP di kabupaten/kota.
4. Kalimantan
5. Sulawesi
6. Nusa Tenggara
7. Maluku
8. Irian
9. Lainnya: _____________
99. Tidak tahu/tidak ada informasi
2.6 Pendidikan 1. Tidak Sekolah
2. Sekolah Dasar
3. SMP
4. SMA
5. Akademi/Universitas
9. Tidak tahu
2.7 Berapa lama ibu sekolah __________ tahun
99. Tidak tahu
2.8 GPA G1P0A0
2.9 Usia gestasi 39 minggu
99. Tidak tahu
No
3.1 Tanggal masuk 31-03-2020 hh/bb/tt
99/99/99 Tidak ada informasi
3.2 Waktu masuk 13: 00 jam/mnt
99 : 99 Tidak ada informasi
3.3 Masuk saat 1. Hamil
2. Melahirkan
3. Sesudah melahirkan/nifas
9. Tidak ada informasi
3.4 Kondisi saat masuk 1. Hidup
2. Meninggal saat masuk (DOA)
9. Tidak ada informasi/tidak dapat
dipastikan
3.5 Alasan masuk/dirujuk Hamil dengan PEB
3.6 Apakah dikirim/dirujuk dari fasilitas 1. Ya
lain 2. Tidak
9. Tidak diketahui
3.7 Jika Ya, berasal dari 1. Masyarakat
2. Perawat
3. Bidan
4. Puskesmas
5. Dokter SpOG / Poli Kandungan
6. RB
7. RS lain
8. Lainnya: ___________
88. TIDAK SESUAI (bila tidak dirujuk)
99. Tidak diketahui
Tanda vital saat masuk (tidak diisi jika Death On Arrival/DOA)
3.8 Kesadaran 1. Kompos Mentis
2. Apatis
3. Somnolen
4. Sopor
5. Koma
9. Tidak ada informasi
3.9 Tekanan Darah 155/98 mmHg
999/ 999 Tidak ada informasi
3.1 Frekuensi Respirasi 20 x/mnt
0 99. Tidak ada informasi
3.1 Frekuensi Nadi 80x/mnt
1 666. Tak terraba
999. Tidak ada informasi
Informasi kematian
3.1 Tanggal meninggal 02/04/2020 hh/bb/tt
2
3.1 Waktu meninggal 22:30 jam/mnt
3
3.1 Meninggal saat 1. Hamil
4 2. Melahirkan
3. Setelah melahirkan
3.1 Diagnosis saat meninggal sesuai dengan Post Histerektomi H1, Syok hipovolemik
5 catatan medis irreversibel, HELLP syndrome, Anemia +
GGA, Syok sepsis
4. ASUHAN ANTENATAL
No
4.1 Apakah pasien mendapat asuhan 1. Ya
antenatal 2. Tidak
9. Tidak tahu/Tidak ada informasi
4.2 Bila Ya, dimana? 1. RS
2. RB
3. PKM
4. Polindes
5. Posyandu
6. Bidan Praktek Swasta
7. Lainnya: _________
8. TIDAK SESUAI ( bila tidak
mendapat ANC)
9. Tidak tahu
4.3 Pemberi asuhan antenatal 1. Dokter spesialis kebidanan
2. Dokter umum
3. Bidan
4. Perawat
8. TIDAK SESUAI (bila tidak
mendapat ANC)
4.4 Jumlah kunjungan 1. Trimester I ______ kali
2. Trimester II ______ kali
3. Trimester III ______ kali
Total: ________ kali
88. TIDAK SESUAI (bila tidak
mendapat ANC)
No
5.1 Apakah pasien dalam inpartu selama di 1. Ya
fasilitas ini? 2. Tidak
9. Tidak tahu
5.2 Bila Ya, apakah dibuat partograf? 1. Ya
2. Tidak
8. TIDAK SESUAI (tidak inpartu di
fasilitas ini)
9. Tidak tahu
5.3 Lama persalinan 1. Fase laten : _jam/_ menit
2. Fase aktif : __jam/_menit
3. Kala 2: __jam/_menit
4. Kala 3: __jam/_menit
8888. TIDAK SESUAI (tidak inpartu di
fasilitas ini)
9999. Tidak tahu
5.4 Jenis terminasi kehamilan 1. Belum lahir
2. Spontan
3. Vakum/Forsep
4. Ekstraksi Bokong
5. Versi ekstraksi
6. Embriotomi/dekapitasi/eviserasi
7. Seksio sesarea/per abdominam
9. Tidak tahu/tidak ada informasi
Tindakan untuk mengatasi
5.5 Abortus 1. Resusitasi
2. Kuret (termasuk digital, aspirasi
vakum manual)
8. TIDAK SESUAI (bukan abortus)
9. Tidak tahu/tidak ada informasi
5.6 Hamil ektopik 1. Resusitasi
2. Laparatomi
8. TIDAK SESUAI (bukan hamil
ektopik)
9. Tidak tahu/tidak ada informasi
5.7 Perdarahan antepartum (HAP) 1. Resusitasi
2. Terminasi per vaginam tanpa
instrumen
3. Terminasi per vaginam dengan
instrumen
4. Terminasi seksio sesarea
8. TIDAK SESUAI (bukan HAP)
9. Tidak tahu/tidak ada informasi
5.8 Perdarahan postpartum (HPP) 1. Resusitasi, plus:
2. Kompresi Bimanual
Eksternal/Kompresi Bimanual
Internal
3. Manual plasenta
4. Koreksi inversio uteri
5. Kuretase
6. Penjahitan serviks
7. Ligasi arteri uterina/hipogastrika
8. Histerektomi
88. TIDAK SESUAI (bukan HPP)
99. Tidak tahu/tidak ada informasi
5.9 PEB/Eklamsi 1. Resusitasi
2. MgSO4 (1.Ya/2.Tidak)
3. Lama terminasi (1. <12 jam, 2.
>12jam)
8. TIDAK SESUAI (bukan
PEB/Eklamsi)
9. Tidak tahu/tidak ada informasi
5.10 Infeksi 1. Resusitasi
2. Antibiotik (1. adekuat/2. tidak
adekuat)
3. Histerektomi
8. TIDAK SESUAI (bukan infeksi)
9. Tidak tahu/tidak ada informasi
5.11 Emboli paru 1. Dirawat di ICU
2. Tidak dirawat di ICU
8. TIDAK SESUAI (bukan emboli
paru)
9. Tidak tahu/tidak ada informasi
5.12 Komplikasi anestesi 1. Resusitasi (Ya/Tidak)
2. Dirawat di ICU
8. TIDAK SESUAI (bukan komplikasi
anestesi)
9. Tidak tahu/tidak ada informasi
5.13 Untuk komplikasi 5.5 – 5.12 apakah 1. Ya
dirawat di ICU? 2. Tidak
9. Tidak tahu/tidak ada informasi
5.14 Tanggal dan jam melahirkan/tindakan 31/03/2020 hh/bb/tt
1 17:12 jam/mnt
7. TES LABORATORIUM
No
7.1 Hemoglobin Nilai terendah yang dicatat 8,9 gr/dl
99,9. Tidak diperiksa
7.2 Hematokrit Nilai terendah yang dicatat 25,2%
99,9. Tidak diperiksa
7.3 Jumlah trombosit Nilai terendah yang dicatat 43.000/µl
999999. Tidak diperiksa
7.4 Masa pembekuan darah Nilai tertinggi yang dicatat 8’:45”menit
99,9. Tidak diperiksa
7.5 Masa perdarahan Nilai tertinggi yang dicatat 4’; 00”menit
99,9. Tidak diperiksa
7.6 Proteinuria/ 1. Tidak ada proteinuria
Tingkat proteinuria positif 2. +1 3. +2 4. +3 5. >+3
9. Tidak diperiksa
8. PENYEBAB KEMATIAN
Penyebab Obstetrik Primer (mendasari) Kematian: Sebutkan:
Syok hipovolemik ireversibel ec atonia uteri
HELLP Syndrome
Syok sepsis
Anemia
Gagal ginjal akut
A Perdarahan post SC
21.30 S Lemas, kunang kunang konsul dr. Arif, Sp.OG
Advice: transfusi 2 kolf
O KU : lemah - Infus dua jalur: jalur 1
Kesadaran : E3V4M6 drip oksitosin 1amp +
TD : 74/32 mmHg (manual) metergin 1amp dalam
Nadi : 108x/menit, lemah RL 20 tpm
RR : 16x/meni - Jalur 2 RL 500 cc
S : 360C - Inj. Asam tranexamat
SpO2 : 96% 1000 mg extra
Mata : CA +/+ - Pro ICU
Abdomen : TFU 1 jari diatas pusat konsul dr. Ruri, Sp.An
PPV + 400 cc Advice: ACC ICU luar
Urin +200 cc RO thorax besok
HB: 8,9
HB: 8,9
Leukosit: 16.200
Eritrosit: 3,17 juta
Hematokrit: 26,7%
Platelet: 83.000
A P1A0 post SC
PPH
Syok hemoragik ec perdarahan
intraabdomen
Post histerektomi Inj. Cefotaxime 2x1
Inj. Ketorolac 3x1
Inj. Asam traneksamat 1 gr/8
jam
Transfusi sd Hb ≥ 10 gr%
11.15 S Post op histerektomi dengan anestesi GA – O2 + ventilator + PSIMV
intubasi (KTM kombinasi inhalasi) PC: 14 PS: 11 PEEP 5
(diturunan bertahap s/d 60%
bila SaO2 ≥ 92)
O Perdarahan ± 750 cc
F: 12 x/I FiPO2: 100%
Napas tidak adekuat I:E = 1:2 MSA 2,0
(masuk darah PRC 2 kolf = 440 cc) Head up 40˚
TD: 186/141 mmHg Infus 3 jalur: 2 jalur untuk
N: 103 x/menit transfusi & NaCl maintenance
RR: 19 x/menit Infus No 2= RDS:RL= 2:1/24
SaO2: 100% jam
Pantoprazol 2x1 amp IV
Ondansetron 3x4mg IV
Tramadol 3x100 mg IV
SP Fentanyl 25 mcg/jam s/d 2
hari sebelumnya bolus 50
mcg
SP Nicardipin mulai 0,5
mcg/kg/menit max 3
mcg/kg/menit (jika tensi tinggi)
Furosemid 2 ampul IV dilanjut
SP Furosemid 5-10 mg/jam
Tatalaksana lain sesuai advis
DPJP
Cek BGA
Post transfusi cek Hb 6 jam
Calc gluconas 1 amp IV
Vit K 3x1 amp IV
Asam Traneksamat 3x500 mg
IV
NGT dialirkan
13.00 S Kesadaran menurun -
O Kesadaran: E3M1V(ET)
TD: 150/125 mmHg
HR: 120 x/menit
RR: 17 x/menit
T: 36,5
SpO2: 100%
Drain: 500 cc darah
NGT: darah 50 cc
Mata: isokor
Thorax: C/P dbn
Abdomen: supel
Ext: akral hangat
A Post Histerektomi H0
13.30 S Kesadaran menurun -
O Kesadaran: E3M1V(ET)
TD: 130/103 mmHg
HR: 116 x/menit
RR: 15 x/menit
T: 36,5
SpO2: 100%
Drain: 50 cc darah (sejak pkl 13.00)
NGT: darah 50 cc
Mata: isokor
Thorax: C/P dbn
Abdomen: supel
Ext: akral hangat
A Post Histerektomi H0
14.30 S Penurunan kesadaran Konsul dr. Arief, Sp.OG
Advice
Kesadaran: E3M1V(ET) sopor Asam traneksamat 3x1 gr IV
Edukasi keluarga
TD: 132/106 mmHg
HR: 116 x/menit
RR: 16 x/menit
SpO2: 100%
Mata: isokor
Thorax: C/P dbn
Abdomen: supel
Ext: akral hangat, edema di keempat
ekstremitas
Drain: 250 cc darah (sejak pkl 13.00)
NGT: darah (+)
OPA: darah (+)
Post Histerektomi H0
15.00 S Penurunan kesadaran, perdarahan di drain Tatalaksana lanjut
masih menetes
O KU: lemah
Post Histerektomi H0
16.00 Edukasi keluarga terkait
kondisi pasien, kemungkinan-
kemungkinan yang ada
16.00 S Penurunan kesadaran, perdarahan di drain Tatalaksana lanjut
masih menetes lambat Observasi KU, TTV, urine
output
O KU: lemah
Kesadaran: E3M1V(ET) sopor
TD: 124/94 mmHg
HR: 119 x/menit
RR: 14 x/menit
T: 36
Mata: respon cahaya (-/-)
Thorax: C/P dbn
Abdomen: supel, rembes pada luka
Ext: akral dingin dan edema di keempat
ekstremitas
Drain: 330 cc darah (sejak pkl 13.00)
PPV: (-)
A Post Histerektomi H0
16.30 S Penurunan kesadaran, perdarahan di drain Tatalaksana lanjut
masih menetes lambat Observasi KU, TTV, urine
output
O KU: lemah
Kesadaran: E3M1V(ET) sopor
TD: 113/32 mmHg
HR: 121 x/menit
RR: 14 x/menit
SpO2: 100%
A Post Histerektomi H0
17.00 S Penurunan kesadaran, perdarahan di drain Tatalaksana lanjut
masih menetes lambat Observasi KU, TTV, dan urine
output
O KU: lemah
Kesadaran: E3M1V(ET) sopor
TD: 124/78 mmHg
HR: 130 x/menit
RR: 14 x/menit
T: 36
Mata: respon cahaya (-/-)
Thorax: C/P dbn
Abdomen: supel, rembes pada luka
Ext: akral dingin di keempat ekstremitas
Drain: 330 cc darah (sejak pkl 13.00)
Urin bag: 200 cc (sejak pkl 14.00)
A Post Histerektomi H0
18.30 S Gelisah, perdarahan di drain masih menetes Konsul dr. Ruri, Sp.An
lambat, luka op rembes Advice
Transfusi TC 5 kolf
Bolus Fentanyl 25 mcg
O KU: lemah
Miloz 5 mg IV
Kesadaran: E4M6V(ET) SP Furosemide dijalankan,
TD: 105/57 mmHg sebelumnya bolus 2 mg
HR: 136 x/menit
RR: 22 x/menit Konsul dr. Arief, Sp.OG
SpO2: 100% Advice
S: 36 Tatalaksana lanjut
Drain:330 cc (sejak pkl 13.00)
Mata: respon cahaya (-/-)
Thorax: C/P dbn
Abdomen: supel, rembes pada luka
Ext: akral dingin di keempat ekstremitas
Hb 8,9
AL 16.100
Hct 25%
Post Histerektomi H0
19.00 S Perdarahan di drain mulai berhenti Tatalaksana lanjut
Observasi KU dan TTV
O KU: lemah
Kesadaran: E3M6V(ET)
TD: 114/102 mmHg
HR: 154 x/menit
RR: 16 x/menit
T: 36
SpO2:100%
Mata: isokor (+/+)
Thorax: C/P dbn
Abdomen: supel, rembes pada luka
Ext: akral dingin di keempat ekstremitas
A Post Histerektomi H0
19.30 S Pasien sudah tenang (sudah masuk miloz), Konsul dr. Ruri, Sp.An
perdarahan drain sudah berhenti Advice
Tatalaksana lanjut
O KU: lemah
Kesadaran: E3M2V(ET) sopor
TD: 122/76 mmHg
HR: 156 x/menit
RR: 15 x/menit
T: 36
SpO2: 100%
Drain: 330 cc (sejak pkl 13.00)
Mata: isokor
Thorax: C/P dbn
Abdomen: supel, rembes pada luka
Ext: akral hangat, edema di keempat
ekstremitas
A Post Histerektomi H0
20.30 S Pasien sedang tertidur, perdarahan drain Tatalaksana lanjut
berhenti
O KU: lemah
Kesadaran: E3M2V(ET)
TD: 111/70 mmHg
A Post Histerektomi H0
21.10 S Pasien sedang tertidur, perdarahan drain Konsul dr. Ruri, Sp.An
berhenti tidak diangkat
A Post histerektomi H0
22.36 S Pasien sedang tertidur Observasi KU, TTV, urine
output
O KU: lemah
Kesadaran : E3M2V(ET)
TD : 125/90 mmHg
HR : 159x/menit
RR : 14x/menit
SpO2 : 100%
Mata : isokor, CA +/+
Thorax: C/P dbn
Abdomen :
I: luka tertutup kasa kesan basah oleh
darah, drain ± 330 cc (sejak pkl 13.00)
A: BU (↓)
P: supel
P: timpani
Ekstremitas: akral hangat, edema di
keempat ekstremitas
Genitalia: urine output 0 cc (sejak pkl
21.00)
A Post histerektomi H0
23.35 S Pasien sedang tertidur setelah gelisah ± 20 Observasi KU, TTV, urine
menit lalu output
O Kesadaran : E3M2V(ET)
TD : 137/82 mmHg
HR : 159x/menit
RR : 19x/menit
SpO2 : 100%
Mata : isokor, CA +/+
Thorax: C/P dbn
Abdomen :
I: distensi (-), luka tertutup kasa kesan
basah oleh darah, drain ± 330 cc (sejak pkl
13.00)
A: BU (↓)
P: supel
P: timpani
Ekstremitas: akral hangat, edema di
keempat ekstremitas
Genitalia: urine output 0 cc (sejak pkl
21.00)
Post histerektomi H0
A
2/4/202 S Pasien sedang tertidur Observasi KU, TTV, urine
0 output
O Kesadaran : E3M2V(ET)
00.30 TD : 130/90 mmHg
HR : 145x/menit
RR : 19x/menit
SpO2 : 100%
Kepala: NGT ± 130 cc darah
Mata : isokor
Thorax: C/P dbn
Abdomen :
I: luka tertutup kasa kesan basah oleh
Post histerektomi H1
01.31 S Gelisah, merasa sulit bernapas Suction sekret (-)
Observasi KU, TTV, urine
O Kesadaran : E3M4V(ET) output
TD : 135/112 mmHg
HR : 162x/menit
RR : 16x/menit
SpO2 : 100%
Kepala: NGT ± 150 cc darah
Mata : isokor
Thorax: C/P dbn
Abdomen : drain ± 30 cc darah
Ekstremitas: akral hangat
Genitalia: urine output 0 cc (sejak pkl
21.00 kemarin)
A Post histerektomi H1
03.20 S Gelisah, sensasi ingin muntah, tidak Konsul dr. Ruri, Sp.An
nyaman pada ETT, napas terasa sulit Advice: terapi lanjut
Kesadaran : E3M3V(ET)
TD : 149/116 mmHg
HR : 194x/menit
RR : 20x/menit
SpO2 : 100%
Kepala: NGT ± 200 cc darah
Mata : isokor
Thorax: C/P dbn
Abdomen :
I: distensi (-), luka tertutup kasa kesan
basah oleh darah, drain ± 30 cc darah
A: BU (↓)
P: supel
P: timpani
Ekstremitas: akral hangat, edema di
keempat ekstremitas
Genitalia: urine output 0 cc (sejak pkl
21.00 kemarin)
Post histerektomi H1
05.55 S Napas terasa sangat sulit, gelisah, demam Konsul dr. Ruri, Sp.An
tidak terhubung (mailbox)
O KU: sakit berat
Konsul dr. Arief, Sp.OG
Kesadaran : E3M2V(ET)
Advice:
TD : 154/136 mmHg Infus Paracetamol 1 gr (extra)
HR : 190x/menit
RR : 29x/menit
SpO2 : 100%
T: 39
Kepala: NGT ± 200 cc darah berwarna
hitam
Mata : isokor
Thorax: C/P dbn
Abdomen :
I: distensi (-), luka tertutup kasa kesan
sedikit basah oleh darah, drain ± 30 cc
darah
A: BU (↓)
P: supel
P: timpani
Ekstremitas: akral hangat, edema di
keempat ekstremitas
Genitalia: urine output 0 cc (sejak pkl
21.00 kemarin)
A Post histerektomi H1
Sp.OG S Lemah Tatalaksana lanjutkan
Lain-lain sesuai Sp. An
O KU: lemah Awasi KU dan VS
Kesadaran: spoor
TD: 152/117 mmHg
HR: 190 x/menit
Thorax: takikardi
Abdomen:
- luka op merah darah
- drain 30 cc
PPV: lochea
09.15 S Penurunan kesadaran O2 + ventilator PSIMV
Sp.An PC: 14 PS: 11 PEEP 5
A Post histerektomi H1
12.30 S Penurunan kesadaran Konsul dr. Ruri, Sp.An
Advice
O KU: lemah Bolus D40% 2 fls
Infus maintenance diganti
Kesadaran : E1M1V(ET)
D10% 20 tpm
TD : 109/95 mmHg Setelah 1 jam evaluasi GDS
HR : 160x/menit
RR : 22x/menit
SpO2 : 97%
Mata : palpebral edema (+/+)
Thorax: C/P dbn
Abdomen : supel, luka op rembes
Ekstremitas: akral dingin dan edema di
keempat ekstremitas
GDS: 74
A Post histerektomi H1
14.35 S Penurunan kesadaran, drain 40 cc, BAK (-) GDS: 74 bolus D40% 2 fl
sejak kemarin sore, keluar perdarahan dari GDS: 100
NGT ± 15 cc
Konsul dr. Arief, Sp.OG
Advice:
O KU: Tampak sakit berat Edukasi keluarga tentang
Kesadaran : E1M1V(ET) perburukan kondisi pasien
TD : 143/87 mmHg 74/36 mmHg risiko kematiab
HR : 157x/menit
RR : 28x/menit Konsul dr. Ruri, Sp.An
SpO2 : 70% 96% Advice:
Terapi lanjut
Mata : CA (+/+), SI (+/+), palpebral edema
(+/+)
Thorax: C/P dbn
Abdomen : supel, luka op rembes
Ekstremitas: akral dingin di esktremitas
atas dan edema di keempat ekstremitas
A Post histerektomi H1
Koma
Syok hipovolemik
HELLP syndrome
Anemia
GGA
Syok sepsis
22.35 S Henti jantung Pasien henti napas dan henti
Henti napas jantung (22.00) Dilakukan
RJP 3 siklus (ke-1) (masih
terpasang Vascon 0,4
O HR= (-)
mcg/kgBB/menit) cek Nadi
RR= (-) (-) dan RR (-) Injeksi
Pupil anisokor 4mm/2 mm Epinefrin 1 amp (ke-1) (22.10)
Konsul dr. Syarifah RJP
A Cardiac arrest 3 siklus (ke-2) cek Nadi (-)
dan RR (-) konsul dr. Arief,
Nama
(tuliskan)
Jabatan
Telepon Fax