5 DESEMBER 2014
DISUSUN OLEH :
KELAS : A1
KELOMPOK : IV (EMPAT)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan rahmat dan karuniaNya
serta nikmat kesehatanNyalah kami selaku kelompok IV mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan dalam batas waktu yang telah ditentukan oleh guru bidang study K3, walaupun kami sadar
sepenuhnya bahwa makalah kami ini jauh dari kesempurnaan dan jauh dari harapan kami. Oleh Karena
itu kami selaku penyusun makalah ini dengan senang hati menerima kritikan dn masukan-masukan agar
makalah kami dapat lebih baik nantinya.
Demikian, kami sebagai penyusun makalah ini berharap agar penulisan makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, dan semoga dengan adanya makalah kami ini, kita dapat mengetahui berbagai banyak
informasi tentang Desinfeksi, Dekontaminasi Dan Sterilisasi nantinya. ُآ ِميْن
Penulis,
Kelompok IV
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………… i
Daftar isi……………………………………………………………….. ii
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang…..……………………………………………… 1
B. Tujuan…………………………………………………………... 1
C. Rumusan masalah………………………………………………. 2
Bab II Pembahasan
A. Devinisi Desinfeksi…………………………………………….. 3
C. Devinisi Dekontaminasi……………………………..…………. 3
D. Tujuan Dekontaminasi……………………………….………… 3
E. Devinisi Sterilisasi……………………………………….…...... 4
F. Tujuan Sterilisasi……………………………………………..… 4
A. Kesimpulan…………………………………………………….. 9
Daftar pustaka………………………………………………………… 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bekerja menciptakan lingkungan bebas infeksi, yang penting dan rasional adalah melakukan
setiap proses pencegahan infeksi yang dianjurkan. Setiap petugas kesehatan baik yang bertugas di RS
maupun di klinik rawat jalan mempunyai resiko untuk terkena infeksi dari pasien yang sedang
ditanganinya. Selain itu juga dapat menularkan infeksi dari pasien satu ke pasien yang lain melalui alat-
alat medis dan non medis yang digunakan dan sudah terkontaminasi. Infeksi dapat juga terjadi apabila
petugas tidak melakukan prosedur yang benar dalam menangani alat-alat/intrumen yang bekas pakai
(daur ulang). Proses dekontaminasi, pemberisihan, dan desinfeksi merupakan proses yang sangat
menentukan dalam menjamin alat-alat yang akan disterilkan bebas dari sisa-sisa bahan infeksi. Proses ini
harus mampu menurunkan kemungkinan infeksi pada petugas yang melaksanakan pembersihan dan
persiapan alat untuk disterilkan. Kegagalan pada proses ini merupakan salah satu penyebab terjadinya
infeksi. Infeksi di rumah sakit merupakan masalah serius yang menggambarkan mutu pelayanan ruamh
sakit dan oleh karena itu harus ditangani dengan baik. Petugas yang melakukan pekerjaan ini harus
terlatih dan trampil serta dilengkapi alat pelindung.
B. Tujuan
1. Agar membuat Mahasiswa dapat mengetahui yang dimaksud dengan Desinfeksi, Dekontaminasi,
Dan Sterilisasi.
3. Membuat Mahasiswa menjadi tahu tentang Tujuan dari Dekontaminasi dan Sterilisasi.
C. Rumusan Masalah
2. Macam-macam Sterilisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. DESINFEKSI
Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan kebanyakan organisme patogen pada
benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia cair.
Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor:
B. DEKONTAMINASI
1. Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan lingkungan.
4. Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat pensteril atau
desinfektan.
Membunuh kebanyakan bakteri beberapa virus dan beberapa jamur tetapi tidak dapat
membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri.
C. STERILISASI
Defenisi :
Secara komplit membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri pada benda yang telah
didekontaminasi dengan tepat.
Tujuan :
Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah
ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai.
3. Bila terdapat beberapa fasilitas untuk melakukan sterilisasi, haruslah dipilih cara yang baik.
Cara ini dipakai langsung, cara ini sederhana, cepat dan dapat menjamin sterilisasinya,hanya
penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja, misalnya:
Caranya:
- Brand spritus
- Korek api.
Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini memerlukan suhu yang lebih
tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan basah.
5
Caranya :
Suhu tertinggi 100 ºC, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan tetapi bentuk yang spora
masih bertahan. Oleh karna itu agar efektif membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium nitrat
1% dan phenol 5%.
Caranya :
i. Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau kotoran lain.
iii. Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati
Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dipakai dengan dandang yang bagiannya diberi
lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir bagian alat yang akan disterilkan.waktu sterilisasi 30
menit.
Caranya :
Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum digunakan dalam setiap rumah
sakit.menggunakan alat yang disebut autoclave.
Caranya :
i. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat, dan didesinfeksi.
Cara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan cara pemanasan kering. Cara ini dipergunakan
pada bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau cara lain tidak bisa dilaksanakan karena keadaan.
a. Radiasi ultraviolet
Karena disemua tempat itu terdapat kuman2x, maka dilakukan sterilisasi udara dan biasanya dilakukan
di tempat-tempat khusus.
Misalnya: di kamar operasi, kamar isolasi, dsb. udaranya harus steril.Hal ini dapat dilakukan dengan
sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi ultraviolet.
Cara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk cairan. Filtrasi udara disebut HEPA (Hight
Efficiency Paticulate Air).
- Tujuannya :
Filtrasi cairan secara luas hanya digunakan dalam produksi obat-obatan atau pada sistem irigasi dalam
ruang operasi, maupun dalam perawatan medik lainnya yang membutuhkan adanya cairan steril.
Jenis filternya yang penting ialah pori-porinya harus lebih kecil dari jenis kuman. Pori-pori filter
ukurannya minimal 0,22 micron.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari apa yang dipaparkan pada pembahasan makalah diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan
antara lain :
Tujuan sterilisasi yaitu Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk
spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai.
Untuk membunuh mikroorganisme berbahaya yang terdapat pada alat kesehatan yang sudah terpakai,
tenaga kesehatan dapat melakukannya dengan cara dekontaminasi,pencucian atau bilas, dan
desinfektan tingkat tinggi dan sterilisasi.
Pemrosesan alat bekas pakai penting dilakukan untuk mencegah penularan penyakit menular.
Dekontaminasi, pencucian atau bilas, dan desinfektan tingkat tinggi dan sterilisasi merupakan langkah
awal yang dilakukan untuk pemrosesan alat bekas pakai.
DAFTAR PUSTAKA
Siri Hadioetomo,Ratna. 1993.Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia: Jakarta
Volk, W. and Wheller, M., 1988, diterjemahkan oleh Markham, Mikrobiologi Dasar. , Erlangga,
Jakarta
10
Unknown di 6:49 AM
Berbagi
1 komentar:
baguss....
Balas
Beranda