Anda di halaman 1dari 21

MODUL

KIMIA
X SMK

PENYUSUN
ENENG SISKA ANDRIYANI

SMKS PELITA BUNGA BANGSA


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
semua limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan modul kimia ini meskipun dengan sangat sederhana.

Harapan saya semoga modul yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Sebagai penulis, saya mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan


yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan
hati saya berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran demi lebih memperbaiki makalah ini. Terima Kasih.

Bandung, 17 Juli 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI ……..…………………………….………………………… ii

BAB I STRUKTUR ATOM …...…………………………………………. 1

KEGIATAN BELAJAR I
PARTIKEL-PARTIKEL PENYUSUN ATOM ………………………….. 2

KEGIATAN BELAJAR II
NOMOR MASA, NOMOR ATOM DAN KONFIGURASI ELEKTRON 5

KEGIATAN BELAJAR III


PERKEMBANGAN TEORI ATOM …………………….…………..…. 14

KEGIATAN BELAJAR IV
SIFAT-SIFAT UNSUR DAN MASSA RELATIF ATOM (Ar)…….…… 19

ii
BAB I
STRUKTUR ATOM
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yang
bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak
memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama lainnya
membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama
bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat
positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan
neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom
tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.

Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi
lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para
kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu
tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-
komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa ‘atom’ tidaklah tak dapat dibagi-bagi
lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil
memodelkan atom.

Relatif terhadap pengamatan sehari-hari, atom merupakan objek yang sangat kecil dengan
massa yang sama kecilnya pula. Atom hanya dapat dipantau menggunakan peralatan khusus
seperti mikroskop penerowongan payaran. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti
atom, dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak
memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil yang dapat mengalami peluruhan radioaktif.
Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti.
Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil
dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan
foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-
sifat kimiawi sebuah unsur dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut.

KEGIATAN BELAJAR I 1
PARTIKEL – PARTIKEL PENYUSUN ATOM

Istilah Atom pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Democritus yang diambil dari kata
atomos dimana yang dalam bahasa Yunani a berarti tidak dan tomos berarti dibagi. Dengan
kata lain atom merupakan partikel terkecil yang tidak bisa dibagi lagi. Diameternya bisa sekitar
3 hingga 5 nm.

Hingga hari ini belum ada teknologi yang bisa memberi gambaran asli dari wujud atom secara
jelas. Para ilmuwan hanya bisa memprediksi kemudian membuat model atom berdasarkan
sifat-sifatnya. Penelitian atom terus berkembang, berbagai perubahan model atom pernah
dikemukakan oleh para ahli. Misalnya saja teori atom Dalton, Thomson, Rutherford dan Bohr.
Kita akan membahasnya di halaman lain yang berjudul Perkembangan Teori Atom.

Apa sajakah partikel penyusun atom itu ?

Penggaris plastik merupakan materi yang tersusun dari atom. Apa itu materi? Silahkan baca
artikel berjudul Materi dan Wujudnya. Penggaris ini bila kita gosokkan ke rambut yang kering,
maka akan dapat menarik sobekan-sobekan atau potongan kertas berukuran kecil. Darisini kita
akan mengetahui bahwa penggaris plastik memiliki sifat listrik. Oleh karena penggaris plastic
terdiri dari atom, maka bisa dikatakan bahwa atom memiliki sifat listrik.

Sifat kelistrikan pada atom diteliti oleh para ilmuwan diantaranya J.J. Thompson, Eugen
Goldstein, Ernest Rutherford, W. Bathe, H. Becker dan James Chadwick.

A. Proton
Eugen Goldstein pada tahun 1886 melakukan percobaan dengan memodifikasi tabung
sinar katode yang ditemukan oleh William Crookes dengan cara melobangi lempeng
katode. Dari percobaan ini ditemukan bahwa gas yang berada di belakang katode
menjadi berpijar. Hal ini berarti radiasi dari anode menembus lempengan katode
melalui lubang yang sebelumnya telah dibuat. 2
1. Sifat sinar anode ini yaitu:
Merupakan radiasi partikel karena mampu memutar baling-baling.
2. Radiasi ini bila dibelokkan menggunakan medan magnet, maka akan menuju ke
kutub magnet negatif. Itu artinya radiasi sinar ini bermuatan positif (itulah
sebabkan kemudian dinamakan anode yang kemudian dinamakan proton).
3. Partikel sinar anode bergantung pada jenis gas yang ada di dalam tabung.

Massa proton terkecil diperoleh pada atom Hidrogen yaitu Massa 1 proton = 1 sma =
1,66 × 10-24 gram dengan muatan 1 proton = +1 = 1,6 × 10-19 C.

B. Elektron
Joseph John Thomson pada tahun 1897 melakukan percobaan dengan menggunakan
tabung sinar katode. Terdapat dua plat elektroda dimana salah satu plat logam yang
terdapat pada ujung tabung berfungsi sebagai katoda. Kedua plat ini dimasukkan ke
dalam tabung kaca bertekanan rendah kemudian dialirkan listrik bertegangan tinggi
hingga mampu melepas elektron dari katoda ke anoda.

Sinar katoda tidak dapat kita lihat menggunakan mata telanjang namun kita bisa
mengetahui bahwa sinar ini ada dari berpenjarnya lapisan tabung kaca bagian dalam
akibat adanya benturan antara elektron dengan dinding tabung. Atau kita bisa
melihatnya jika sinar katoda kita benturkan ke layar ber-fluoresensi (layar yang dapat
berpendar) setelah terlebih dahulu kita beri lubang pada plat logam anoda. Seperti
gambar di bawah ini.

Dari hasil percobaannya ditemukan sifat sinar katode yaitu:

1. Merupakan radiasi partikel karena mampu memutar baling-baling.


2. Radiasi ini bila dibelokkan menggunakan medan magnet, maka akan menuju ke
kutub magnet positif. Itu artinya sinar katode bermuatan negatif.
3. Partikel katoda merambat tegak lurus dari lempengan katode menuju anode.
4. Sinar katoda tidak tergantung pada jenis plat logam yang digunakan. 3
5. Sinar katoda dapat kita buat dengan listrik tegangan tinggi.
Dari sifat inilah kemudian oleh J.J Thomson menamakan partikel penyusun atom
bermuatan negatif ini sebagai elektron. Setelain ini J.J Thomson juga menemukan
perbandingan muatan elektron terhadap massa yaitu 1,76 × 108 C/g yang kemudian
pada tahun 1909, Robert Millikan berhasil menemukan besarnya muatan sebuah
elektron yaitu 1,6 × 10-19 C. Dengan demikian, maka kita peroleh massa 1 elektron
sebesar 9,1095×10-31 Kg.

C. Neutron
Setelah ditemukan adanya proton di dalam inti atom, didapati bahwa ternyata massa
inti atom selalu lebih besar daripada proton. Darisinilah kemudian para peneliti
berpendapat bahwa ada partikel lain di dalam inti (selain proton) yang muatannya
netral.

W. Bothe dan H. Becker pada tahun 1930 melakukan penembakan menggunakan


partikel alpha (α) ke inti atom berilium. Ditemukan adanya radiasi partikel yang
memiliki daya tembus besar. Dua tahun sesudahnya yaitu tahun 1932, James Chadwick
melakukan penelitian lebih lanjut dimana ditemukan bahwa partikel tersebut bermuatan
netral dan memiliki massa hampir sama dengan partikel proton (bermuatan positif).
Partikel ini kemudian dinamakan sebagai neutron.

UJI KOMPETENSI
Setelah mempelajari dan membaca Coba jelaskan kembali bagaimana gambaran proton,
electron dan neutron dengan pendapat anda sendiri.

KEGIATAN BELAJAR II
NOMOR MASA, NOMOR ATOM DAN 4
KONFIGURASI ELEKTRON

1. Kategori Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara
kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti (nuklir)

Pada suhu kamar (± 25oC) beberapa unsur dapat berupa gas (gasses), cairan (liquid), dan padatan
(solid). Unsur ada yang mempunyai kerapatan sangat rendah, ada yang keras, lunak, dan
sebagainya. Secara umum, unsur dapat digolongkan dalam 3 (tiga) kategori yaitu logam,
nonlogam dan metaloid.

a.        Logam

Logam mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu :

1)          Pada suhu kamar berwujud padat

2)          Merupakan penghantar listrik yang baik

3)          Merupakan penghantar panas yang baik

4)          Mempunyai kilap logam

5)          Dapat ditempa menjadi membran yang sangat tipis (maleabilitas)

6)          Dapat diregangkan jika ditarik (duktilitas)

b.        Nonlogam

Unsur nonlogam umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa serta mempunyai beberapa sifat
fisik, yaitu :

1)        Bersifat isolator kecuali karbon (C) yang bersifat semikunduktor. Khusus unsur karbon,
di alam terdapat dalam 2 (dua) alotrop, yaitu grafit dan intan. Alotrop adalah dua bentuk atau
lebih molekul/kristal dari suatu unsur tertentu yang memiliki sifat fisik dan kimia berlainan.

2)        Tidak mempunyai kilap logam

3)        Sangat mudah rapuh

4)        Umumnya berwujud gas 

5)        Tidak dapat ditarik


5
c.        Metaloid

Unsur metaloid umumnya disebut juga sebagai semimetal, yaitu unsur peralihan dari logam ke
nonlogam sehingga sebagian memiliki sifat logam dan sebagian mempunyai sifat nonlogam.
Contoh unsur yang paling dikenal adalah Silikon (Si). Unsur metaloid banyak dipergunakan
dalam industri elektronik karena mempunyai sifat semikunduktor (penghantar listrik, namun
tidak sebaik logam).

2. Nomor Atom dan Nomor Massa

Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara
kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti (nuklir).

Di dalam inti terdapat proton dan neutron yang menentukan besarnya massa sebuah atom.
Jumlah proton atau muatan positif yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor
Atom (NA atau Z). Untuk atom yang netral jumlah muatan positif (proton) sama dengan
jumlah muatan negatif (elektron). Jumlah total keseluruhan proton dan neutron yang terdapat
dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor Massa (NM atau A).

Penulisan simbol atom yang dilengkapi dengan nomor massa dan nomor atom dapat ditulis
sebagai berikut :

dimana;         A = Nomor Massa, Z = Nomor Atom , dan                X = lambang unsur

Perlu diketahui bahwa pada atom netral akan memiliki jumlah proton (p) dan elektron (e) yang
sama dengan Nomor Massa (Z) sehingga  Z = p = e

Contoh 1. :

Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron. Tentukan Nomor Massa (Z) dan proton (p) unsur
tersebut?

Jawab :

Elektron X = 12.

Jika e = p = Z, maka proton (p) = 12, dan Nomor Massa (Z) = 12

Nomor Massa (A) menunjukkan jumlah nukleon yaitu jumlah  proton (p) dan neutron (n)
dalam inti atom. Jumlah nukleon dalam suatu unsur dilambangkan sebagai berikut :

A = p + n; karena p = Z, maka

A=Z+n

Contoh 2. :

Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron dan Nomor Massa 25. Tentukan neutron (n) unsur
6
tersebut?

Jawab :
Elektron unsur X = 12, maka  proton (p) unsur X = 12

Nomor Massa (A) = 25

Jika A = p + n, maka

n     =   A – p

n     =   25 – 12

n     =   13, sehingga jumlah neutron (n) unsur X adalah 13

Atom netral mempunyai jumlah proton yang sama dengan jumlah elektronnya. Jika suatu atom
melepaskan elektronnya, maka atom tersebut akan bermuatan positif (+) yang disebut sebagai
Kation, (sebab jumlah proton lebih banyak dari jumlah elektron). Namun jika atom menangkap
elektron, maka atom tersebut akan bermuatan negatif (-) yang disebut sebagai Anion, (sebab
jumlah elektron lebih banyak dari proton). Perubahan tersebut hanya terjadi pada elektron,
sedangkan jumlah proton dan neutron tetap sama sebab inti atom tidak berubah.

Contoh 3. :

Tentukan proton, elektron, neutron dan nomor atom dari unsur berikut : a)   b)   c)   d)   e)  

Jawab :

a)     , maka      proton           =    11

                                                    elektron       =    11

                                                    neutron        =   23 – 11

                                                                                =   12

                                                    NA                  =   11

b)     , maka        proton           =   20

                                                    elektron       =    20

                                                    neutron        =   40– 20

                                                                                =   20
7
                                                    NA                  =   20

c)      maka    proton           =    11


                                                    elektron       =    11 – 1

                                                                                =   10

                                                    neutron        =   23 – 11

                                                                                =   12

                                                    NA                  =   11

c)       maka proton           =    20

                                                    elektron       =    20 – 2

                                                                                =   18

                                                    neutron        =   40– 20

                                                                                =   20

                                                    NA                  =   20

e)        maka proton           =   17

                                                    elektron       =    17 + 2

                                                                                =   19

                                                    neutron        =   35– 17

                                                                                =   18

                                                    NA                  =   17

3. Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan oleh jumlah
elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit atom.

Kulit pertama diberi nama K, selanjutnya L, M, N, dst. Aturan pengisian jumlah elektron
maksimum per kullit diperkenalkan oleh Pauli, dengan memakai rumum 2n2, dimana n = kulit
atom. Berikut Jumlah elektron maksimum per kulit :

Kulit Nomor Kulit Rumusan 2n2 Elektron Maksimum 8


K 1 2.(1)2 2.(1) = 2
L 2 2.(2)2 2.(4) = 8
M 3 2.(3)2 2.(9) = 18
N 4 2.(4)2 2.(16) = 32
O 5 2.(5)2 2.(25) = 50
P 6 2.(6)2 2.(36) = 72
Q 7 2.(7)2 2.(49) = 98
R 8 2.(8)2 2.(64) = 128
S 9 2.(9)2 2.(81) = 162
T 10 2.(10)2 2.(100) = 200

Selanjutnya, pengisian elektron per kulit harus berdasarkan aturan Aufbau, (pengisian elektron
dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi).

Tata Cara Penulisan Konfigurasi Elektron :

1)           Ketahui dahulu nomor atom unsur

2)           Tulislah perlambangan unsur dan nomor atomnya ( Cth.: 3Li)

3)           Isi elekton sesuai kulit dimulai dari Kulit K

4)           Kulit K harus terlebih dahulu diisi maksimum sesuai aturan Pauli

5)           Jika atom memiliki lebih dari 2 elektron, maka sisa elektron dimasukkan ke kulit berikutnya
sampai mencapai maksimum

6)           Jika sisa elektron sesudah dimasukkan ke kuoit berikutnya tidak dapat mencapai maksimum,
maka diisi dengan elektron maksimum di kulit sebelumnya

7)           Selanjutnya jika kulit sebelumnya tidak memenuhi elektron maksimum, maka ditulis sebagai sisa
pada kulit selanjutnya.

Contoh 4 :

Tentukan konfigurasi elektron unsur berikut ini

1 H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb


9
Jawab :

                         K         L         M         N         O         P

1 H              =             1

3 Li            =             2              1
7 N              =             2              5

13 Al         =            2              8              3

34 Se        =             2              8           18            6

35 Br         =            2              8           18             7

37 Rb        =            2              8           18             8              1

4. Elektron Valensi (eV)

Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom (Jumlah elektron pada
kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi elektron).

Atom-atom yang memiliki elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang relatif
sama/mirip, sebab elektron valensi menentukan sifat kimia suatu atom atau cara atom bereaksi
denan atom lain pada saat membentuk ikatan.

Elektron valensi juga dipakai untuk menentukan/mengetahui letak Golongan suatu atom pada
Tabel Sistem Periodik Unsur.

Contoh 5 :

Tentukan konfigurasi elektron dan Elektron valensi unsur berikut ini

1 H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb

Jawab :
12
                         K         L         M         N         O         P            Elektron

                                                                                                   Valensi

1 H              =             1                                                                                                                    1

3 Li            =             2              1                                                                                                  1
N              =             2              5                                                                                                  5
7

13 Al         =            2              8              3                                                                                  3

34 Se        =             2              8           18            6                                                                6

35 Br         =            2              8           18             7                                                               7

37 Rb        =            2              8           18             8                                                               8

UJI KOMPETENSI

1. Bagaimana hubungan proton, electron dan neutron dalam atom dengan nomor atom
dan massa atomnya?
2. Jika dilihat dari sifat fisiknya bagaimana perbedaan logam dan nonlogam?
3. Jika atom X diketahui mempunyai 15 elektron dan nomor massa 33. Tentukan neutron
(n) unsur tersebut?

KEGIATAN BELAJAR III


13
PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Pembahasan perkembangan teori atom pada halaman ini lebih kita tekankan pada nilai sejarah
sehingga kita bisa memiliki gambaran tentang bagaimana teori atom ini mengalami
penyempurnaan seiring perkembangan jaman.

Seperti yang telah dijelaskan pada halaman berjudul partikel penyusun atom disitu diterangkan
bahwa istilah atom berasal dari bahasa Yunani yang muncul dari sebuah pemikiran bila sebuah
materi misalnya kayu, kita potong-potong sampai pada ukuran kecil. Kemudian kita potong
terus hingga mencapai bagian ukuran tekecil yang tidak bisa dibagi lagi, maka bagian tersebut
kita namakan sebagai atom. Konsep pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Democritus
yang hidup pada tahun 460-370 Sebelum Masehi.

Pendapat democritus ini murni hanyalah berupa pemikiran, bukan penelitian ilmiah yang
disertai bukti-bukti dari hasil percobaan. Namun dalam perkembangannya, pemikiran
Democritus ini menjadi semacam tantangan bagi kalangan ilmuwan sekaligus membuka pintu
penelitian atom hingga saat ini. Siapa saja peneliti yang mencoba menguak misteri atom? Simak
penjelasannya berikut ini.

1. Teori atom Dalton


Jhon Dalton (1803) melakukan penelitian terhadap atom dengan menggunakan dua
landasan teori yaitu hukum kekekalan massa (berbunyi: “massa zat sebelum dan
sesudah reaksi sama”) dan hukum perbandingan tetap (berbunyi:” perbandingan massa
unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap dan tertentu”).

Ada lima teori yang diajukan oleh Dalton yaitu:

 Atom merupakan partikel terkecil penyusun materi.


 Atom penyusun unsur bersifat identik.

 Atom penyusun unsur tidak dapat dirubah menjadi atom penyusun unsur
lainnya.
 Senyawa merupakan gabungan dari dua atom atau lebih dengan perbandingan
yang tetap dan tertentu. 14
 Reaksi kimia terjadi karena pengurangan atau penambahan atom hingga
membentuk senyawa yang baru.

Masih bingung dengan istilah materi, unsur dan senyawa? Baca artikel berjudul Materi
dan Wujudnya.
Teori atom Jhon Dalton ini hanya bisa bertahan dalam waktu 90 tahun. Pada tahun 1886,
Eugene Goldstein menemukan partikel listrik bermuatan positif yang dinamakan
proton. Kemudian pada tahun 1897, Thomson menemukan partikel bermuatan negatif
yang dinamakan elektron. Disusul pada tahun 1932, James Chadwick juga menemukan
muatan netral yang dinamakan neutron. Nah, model atom Jhon Dalton ini dinilai lemah
karena tidak mampu menerangkan sifat kelistrikan pada atom.

2. Teori atom Thomson


Setelah melakukan percobaan menggunakan tabung sinar katoda, Thomson melihat
atom dari sisi sifat kelistriknnya guna memperbaiki teori Dalton yang dinilai lemah.
Menurut Thomson atom bersifat netral dimana di dalamnya terdapat muatan positif dan
muatan negatif yang saling menetralkan. Model atom Thomson dapat di lihat pada
gambar di bawah ini.

Model atom Thomson ini terkenal dengan sebutan model atom roti kismis karena seperti
roti kismis. Atau kalau di Indonesia seperti onde-onde, muatan positif dan negatif itu ya
seperti taburan biji wijen pada onde-onde.

3. Teori atom Rutherford


Philipp Lenard pada tahun 1903 berpendapat bahwa teori atom Thomson yang
menyatakan atom berbentuk bola pejal dengan muatan positif dan negatif yang saling
menetralkan tidaklah benar. Pemikiran ini menjadi inspirasi Ernest Rutherford (1911)
untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan dibantu dua asistennya yang bernama
Hans Geiger dan Ernest Marsden.

Rutherford melakukan penelitian dengan cara menembakkan partikel alpha (α) yang 15
bermuatan positif ke lempengan tipis emas. Di sekitar lempengan emas telah dipasangi
sensor pendeteksi hamburan sinar alpha secara melingkar.

Dari percobaan ini, diperoleh fakta diantaranya:

 Sebagian besar sinar alpha menembus lempengan emas. Itu artinya sinar alpha
tidak mengalami tabrakan dengan partikel penyusun atom. Dengan kata lain, di
dalam atom terdapat banyak ruang hampa (bukan pejal).
 Sebagian kecil sinar alpha terbelokkan. Ini menandakan telah terjadi tabrakan
antara partikel alpha (muatan positif) dengan inti atom (muatan positif). Bahkan
ada yang dipantulkan kembali. Nah, yang dipantulkan kembali ini menabrak
tepat di tengah inti atom emas.

Kemudian disimpulkan bahwa atom terdiri dari inti atom bermuatan postif dan
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif dengn lintasan berupa lingkaran atau
ellips. Dan mengajukan model atom seperti gambr di bawah ini.

Model atom Rutherford juga dinilai memiliki kelemahan karena tidak bisa menjawab
pertanyaan kestabilan atom. Apabila elektron berputar mengelilingi inti, maka ia akan
terus mengeluarkan energi sehingga bila energinya habis, maka elektron yang
bermuatan negatif akan jatuh ke inti atom yang bermuatan positif (hukum Coulomb). Ini
menandakan bahwa menurut model atom Rutherford bahwa atom bersifat tidak stabil .
Hal ini bertentangan dengan pehamanan bahwa atom bersifat stabil.

Selain itu, faktanya bahwa spektrum atom hidrogen yang hanya memiliki satu elektron
ternyata spektrumnya berbentuk diskrit bukan kontinyu. Bila mengacu pada model
atom Rutherford, seharusnya spektrumnya berbentuk kontinyu karena elektron
memancarkan energi radiasi. 16
4. Teori atom Niels Bohr
Untuk menyempurnakan teori atom Rutherford, Niels Bohr melakukan pengamatan
spektrum atom dengan tetap berpegang teori mekanika kuantum Planck. Ia melakukan
pemanasan terhadap atom Hidrogen sehingga mempunyai spektrum yang khas pada
tingkatan energi tertentu. Ia melakukan pendekatan sesuai sifat dualisme yaitu sebagai
partikel dan gelombang.
Pada tahun 1913, Bohr menyampaikan dua postulat yaitu:

 Elektron yang mengelilingi inti memiliki orbit (kulit) tertentu. Elektron tidak
memancarkan atau menyerap energi sehingga hal inilah yang membuat energi
elektron konstan.
 Jika elektron menyerap energi dari luar, maka ia akan naik ke kulit/orbit yang
lebih tinggi kemudian akan kembali ke kulit/orbitnya yang semula sembari
memancarkan energi radiasi.

Model atom Niels Bohr seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar. Model atom Bohr, A) Elektron mendapatkan energi dari luar, B) Elektron
menyerap energi dan naik ke kulit yang lebih tinggi, C) kemudian elektron kembali ke
kulit semula dengan memancarkan energi radiasi.
Model atom Bohr ini hanya bisa menjelaskan keadaan atom sederhana, misalnya atom
Hidrogen yang hanya dikelilingi satu buah elektron namun tidak bisa menjelaskan
keadaan atom yang dikelilingi oleh banyak elektron. Selain itu orbit elektron berbentuk
ellips, bukan lingkaran sebagaimana yang dikemukakan Bohr.

5. Teori mekanika kuantum


Setelah penelitian oleh Bohr kemudian penelitian ini dilanjutkan oleh Schrodinger,
Heisenberg dan Paul Dirac dimana diketahui bahwa orbital merupakan ruang
kebolehjadian ditemukannya elektron. Dan bukan hanya itu saja, sebuah partikel yang 17
bergerak juga dapat memancarkan gelombang. Kita akan membahasnya di halaman
lain.
UJI KOMPETENSI
1. Menurut anda bagaimana perbedaan teori atom Dalton dan Rutherford?
2. Teori atom Dalton dapat menjelaskan hukum konservasi massa dan hukum
perbandingan tetap. Bagaimana bunyi kedua hokum tersebut?
3. Apa yang dimaksud dengan tabung sinar katode?

KEGIATAN BELAJAR IV
SIFAT-SIFAT UNSUR DAN MASSA RELATIF ATOM 18
(Ar)
1. Sifat-Sifat Unsur
Dengan mengetahui letak periode dan golongan suatu unsur dalam tabel periodik, kita dapat
mengetahui sifat-sifat unsur tersebut. Nomor atom menentukan jumlah elektron dan jumlah
elektron menentukan konfigurasi elektron yang menentukan periode dan golongan unsur.
Sementara itu, periode dan golongan menentukan sifat-sifat unsur.

Sifat unsur dibedakan menjadi dua, yaitu unsur logam dan nonlogam. Unsur logam dan
nonlogam menempati posisi yang khas di dalam tabel periodik. Unsur-unsur logam terdapat di
sebelah kiri sedangkan unsur-unsur nonlogam terdapat disebelah kanan tael pediodik.

Unsur-unsur peralihan mempunyai sifat ganda, Be dan Al merupakan logam yang memiliki beberapa
sifat bukan logam dan disebut unsur Amfoter. Disamping itu, B dan Si merupakan unsur bukan logam
yang memiliki beberapa sifat logam, disebut Metaloid

Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur logam cenderung melepaskan elektron (energi ionisasi
kecil), sedangkan unsur nonlogam menangkap elektron (keelektronegatifan besar). Pada tabel
periodik, sifat-sifat logam semakin ke bawah semakin bertambah sedangkan semakin ke kanan 19
semakin berkurang. Unsur bagian kiri tabel periodik (IA dan IIA) memiliki sifat logam paling
kuat, sedangkan unsur-unsur paling kanan (VIIA) mempunyai sifat nonlogam paling kuat.
Antara unsur logam dan nonlogam terdapat unsur peralihan yang mempunyai sifat logam dan
nonlogam sekaligus.

2. Massa Atom Relatif


Massa satu atom unsur atau massa satu molekul zat memiliki satuan massa atom (sma).
Penentuan massa atom dilakukan dengan cara membandingkan massa atom yang akan
ditentukan terhadap massa atom unsur yang massanya telah ditetapkan (massa atom acuan).
Dengan cara ini, massa setiap atom dapat ditentukan.

Pada tahun 1825, Jons Jacob Berzelius mendefinisikan massa atom suatu unsur sebagai
perbandingan massa satu unsur tersebut terhadap massa satu atom hidrogen. Jika ada
pernyataan bahwa massa atom karbon = 12, maka bisa diartikan bahwa massa satu atom karbon
12 kali lebih besar daripada massa satu atom hidrogen.

Atom karbon isotop 126C merupakan atom paling stabil dibandingkan atom-atom lain, sehingga
paling cocok digunakan sebagai standar bagi penentuan harga massa atom unsur-unsur.

Sejak tahun 1961 IUPAC mendefinisikan massa atom relatif (Ar) suatu unsur adalah
perbandingan massa satu atom unsur tersebut terhadap 1/12 kali massa atom karbon-12 (C-12).
Hubungan tersebut dinyatakan :

UJI KOMPETENSI
Coba jelaskan kembali Sifat-sifat unsur dan Massa atom relative menurut pendapat anda sendiri!

20

Anda mungkin juga menyukai