Disusun Oleh
Preceptor
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
gerak tubuh secara terencana, terstruktur dan berulang yang mana bertujuan untuk
area lutut yang bersifat semiulnar dan melekat pada tibia, ke femur dan patela.
Meiscus medial terletak di sisi medial lutut dan berbentuk seperti huruf „C‟
sedangkan meniscus lateral terletak di sisi lateral lutut dengan bentuk hampir
seperti huruf „O‟. Fungsi utama meniscus adalah sebagai shock absorbers dari
tekanan axial antara femur dan tibia. Oleh karena itu, cedera pada salah satu
meniscus dapat mengakibatkan sendi lutut menjadi tidak dapat bergerak secara
bebas karena rasa nyeri yang timbul terutama pada saat kaki menumpuh berat
cedera paling banyak terjadi ke-dua pada lutut, dengan jumlah kejadian sebanyak
12-14% dengan prevalensi 61 kasus dari tiap 100.000 orang (Mordecai et al.,
2014). Secara keseluruhan insiden palling sering antara laki-laki dan perempuan
adalah sekirat 2,5:1. Insiden paling tertinggi pada kasus cedera meniskus pada
laki-laki yang berumur 30-40 tahun dan perempuan pada umur 11-20 tahun.
Prosedur operasi dari meniskus biasanya dilakukan sekitar 850.000 pasien tiap
tajam pada area tungkai karena beban yang tidak seimbang atau terjadi tekanan
yang tinggi antara tibial articular heads dan femur (Joel, 2017). Dalam
penanganan pesien diperlukan adanya satu tim yang terdiri dari berbagai disiplin
bertujuan untuk mengurangi nyeri, dan pemberian Terapi Latihan yang bertujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Meniscus tear adalah rusaknya tulang rawan yang berada di atas tibia dan
yang melibatkan gerakan berputar dan squat seperti pada bolabasket, sepak bola
atau bulu tangkis. Mekanisme cedera meniskus adalah akibat gerakan berputar
dari sendi lutut dan juga akibat gerakan squat atau fleksi sendi lutut yang
Sendi lutut dibentuk dari tiga buah tulang yaitu tulang femur, tulang
tibia, tulang fibula dan tulang patella. Lutut merupakan sendi yang
a) Tulang femur
dan bawah dari columna femoris terdapat laju yang disebut throcanter
knee. Terdapat dua buah tonjolan yang disebut condylus medialis dan
b) Tulang tibia
c) Tulang fibula
tulang femur. Jarak patella dengan tibia sat terjadi gerakn adalah tetap
dan yang berubah hanya jarak patella dengan femur. Fungsi patella di
patella diantara kedua condylus femur dan saat ekstensi maka patella
2) Ligamen
Tulang diikat bersamaan bukan oleh tulang tetapi oleh ligamen dan
pada ligamen ini yang ikut serta untuk sering robeknya meniscus
femur sampai ke caput fibula, sendi ini sangat kuat dari benturan dari
Dalam sendi knee terdapat dua gerakan utama, yaitu fleksi dan
otot sekitar sendi knee. Berikut ini adalah kelompok otot yang membantu
a) Fleksor Knee
dan plantaris.
(2) Semitendinosus
anserinus
(3) Semimembranosus
(4) Gracilis
pesanserinus
(5) Sartorius
anserinus
(6) Gastricnemius
condylus femoralis
Achilles
(7) Popliteus
gastrocnemius
b) Ekstensor knee
patella.
acetabulum
4) Bursa
Dindingnya lembek saling terpisah oleh suatu lapisan cairan licin yang
(Pratama, 2019).
a) Bursa anterior
dan permukaan anterior tibia. Bursa ini terpisah dari cavum sendi
terjadi.
b) Bursa Superior
mengatur pergerakan pada sendi knee. Sehingga sendi knee disarafi oleh
(Pratama, 2019) :
b) N. Obturatorius,
6) Meniscus
b. Meniscus lateralis
secara bebas.
7) Kapsul sendi
tulang tetap berada pada tempatnya pada waktu terjadi gerakan. Tersusun
a) Lapisan luar
yang kuat yang tidak teratur. Dan akan berlanjut menjadi lapisan
dari serum darah dan cairan sekresi dari sel synovial. Cairan synovial
mudah digerakkan.
sendi yang terbentuk dari tulang yang berhubungan, yaitu antar tulang femur
dan patella disebut articulation tibio femoral dan antara tulang tibia dengan
2019).
Sendi knee terdiri dari hubungan antara: os femur dan os tibia
a. Tibiofemoral joint
1-2 cm, sehingga jika terjadi gerakan fleksi atau ekstensi pada
pada bagian anterior lebih kecil dibanding pada bagian posterior. Pada
keadaan seperti itu maka fase-fase terjadi gerak rolling dan sliding yang
b. Patellofemoral joint
Facet sendi ini terdiri dari tiga permukaan pada bagian lateral
ikut memperkuat beban yang diterima sendi Knee sebesar 1/16 dari
Klasifikasi osteokinematic ditinjau dari mekanika sendi terdiri atas dua bagian
yaitu swing dan spin. Swing adalah suatu gerak ayunan sehingga terjadi
Sedangkan spin adalah suatu gerakan dimana tulang bergerak tetapi axis
mekanik sendi tidak bergerak. Gerakan yang terjadi pada sendi knee adalah:
dengan posisi knee fleksi 900, gerakan endorotasi dengan posisi knee fleksi 900
(Pratama, 2019).
gerakan yang terjadi adalah rolling dan sliding berlawanan arah. saat fleksi
femur rolling ke arah belakang dan sliding kearah depan. Untuk gerakan
ekstensi, rolling kedepan dan sliding kebelakang. Dan jika tibia bergerak
fleksi maupun ekstensi maka rolling maupung slidding akan searah, saat
gerakan fleksi menuju ke doral sedang pada saat bergerak ekstensi menuju
kedepan. Pergerakan pada sendi Knee pergerakan pada sendi knee meliputi
Ekstensi sendi knee lebih lanjut disertai rotasi medial dari femur dan
utama dari sendi, dan knee berubah menjadi struktur yang secara
femoris dan condylus tibialis. Knee berada dalam keadaan terkunci bila
2) Fleksi
condylus yang berubah. Pada posisi genu 900, maka kemungkinan rotasi
posisi fleksi, dalam batas tertentu tibia secara passive dapat digerakkan
Cedera meniskus dapat terjadi baik trauma maupun non trauma. Cedera
meniskus oleh karena non trauma, biasanya terjadi pada orang usia dewasa
pertengahan dan usia tua. Hal ini disebabkan oleh suatu proses degeneratif
umumnya terjadi pada orang muda dan berhubungan dengan kegiatan olahraga
(sepakbola, basket, ski, dan baseball). Mekanisme injuri dari cedera meniskus
karena trauma ini biasanya berhubungan dengan gerakan lutut yang melakukan
gaya twisting, cutting, hiperekstensi, atau akibat adanya kekuatan yang begitu
berlutut, jongkok dalam atau mengangkat suatu beban yang berat$ada orang
mendapatkan makanannya dari darah dan cairan synovial yang ada dikapsul
sendi. Perlu diketahui juga bahwasanya meniscus dibagi menjadi dua area
berdasarkan cara penyembuhannya, dalam dunia medis disebut RED zone dan
White zone. Pada red zone terdapat aliran darah yang mensuplay makannan
sedangkan white zone tidak ada, jadi meniscus pada white zone tidak bisa
6. Gambaran Klinis
berbagai tanda dan gejala yaitu pasien merasakan nyeri pada bagian lutut.
Adanya suara “POP” dari lutut. Lutut akan terasa longgar atau tidak stabil.
Terjadi pembekakan terutama pada bagian lutut. Lutut terasa terkunci dan kaku.
2014).
Karena itu, biomekanik lutut tidak selalu terganggu dan tidak menunjukkan
gejala.
dikenal sebagai "bucket handle" tears. Ini adalah robekan yang tidak stabil
e. Horizontal tears, membagi meniskus menjadi bagian atas dan bawah dan
biasanya tanpa ada gejala klinis. Biasanya secara mekanis stabil tetapi dapat
f. Oblique tears, menimbulkan flaps yang tidak mekanik dan terkait dengan
g. Complete atau degenerative tears, terdapat dua atau lebih pola robekan.
Lebih sering terjadi pada orang tua dan berhubungan dengan perubahan
1) Intensitas Nyeri
(VAS). Skala ini digambarkan dengan garis lurus, biasanya panjangnya mencapai
10 cm. Salah satu ujungnya ditandai “tidak ada nyeri”, dan ujung lainnya
ditandai “nyeri hebat”. Skala ini digunakan secara vertikal atau horizontal,
sambil meminta pasien untuk menandai garis dengan titik yang menggambarkan
Keterangan :
Skala 0-2 : Tidak nyeri
Skala 2-5 : Nyeri ringan
Skala 6-8 : Nyeri sedang
Skala 9-10 : Nyeri berat
kekuatan otot secara manual atau sering disebut Manual Muscle Testing
Nilai Keterangan
Tidak ada kontraksi otot yang terdeteksi, meski dengan
0
pemeriksaan palpasi oleh fisioterapis
Pasien tidak mampu untuk menggerakkan sendi meski
1 gravitasi ditiadakan. Namun pemeriksaan palpasi oleh
fisioterapis dapat mendeteksi konstraksi otot intramuscular
Pasien hanya dapat melakukan sebagian ROM di awal gerakan
2- meski gravitasi ditiadakan
Pasien tidak dapat melakukan gerakan melawan gravitasi,
2
tetapi dapat menyelesaikan ROM ketika gravitasi ditiadakan
1. Infra Red
Infra merah merupakan sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya
lebih daripada cahaya tampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra
merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop
cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan tampak pada spectrum
merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah akan tidak
tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkan masih terasa (Hayes
Timbulnya luka bakar karena biasanya penderita diabetes yang kadar gulanya
sangat tinggi indra perasa panasnya berkurang, akibatnya jika jaringan sudah
menggunakan arus listrik untuk mengkontraksikan salah satu otot ataupun grup
Pada kasus meniscus tear ini bertujuan untuk mengurangi nyeri melalui
dorsalis medula spinalis. Teori ini mengacu pada teori gerbang control (Gate
Control Theory) bahwa gerbang terdiri dari sel internunsia yang bersifat inhibisi
yang dikenal sebagai substansia gelatinosa dan yang terletak di cornu posterior
dan sel T yang merelai informasi dari pusat yang lebih tinggi. Impuls dari
transmisi impuls dari serabut aferen nosiseptor sehingga nyeri berkurang (Hayes
3. Sport Massage
adalah gerakan menggerus yang arahnya naik turun secara bebas. Tujuannya
4. Exercise Therapy
menggunakan gerak tubuh baik secara pasif maupun secara aktif untuk
Adalah suatu latihan gerak aktif yang melibatkan satu otot dan sendi saja
dkk., 2019).
sekaligus dan beberapa sendi dengan posisi menumpu berat badan dan
2019).
c. Strenghtening
Adalah teknik terapi manual yang digunakan untuk memodulasi nyeri dan
secara khusus mengatasi perubahan mekaik pada sendi (Kisner and Colby,
2011).
BAB III
PROSES FISIOTERAPI
Nama : Nn. N
Umur : 19 Tahun
Pekerjaan : Kowad
Agama : Islam
B. Anamnesis Khusus
Awal mulanya pasien sedang melakukan latihan karate seperti biasanya, pada saat
latihan lari pasien merasakan sedikit nyeri pada daerah lutut dan disarakan ada
bunyi saat lutut digerakkan. Pasien hanya merasakan nyeri pada saat berlari atau
menumpu beban badan dengan titik tumpuan pada daerah lutut khususnya pada saat
Riwayat penyakit dahulu : Pernah cidera lutut saat latihan karate dan dibanting
dengan posisi sisi medial knee membentur lantai pada bulan November 2019. Saat
itu pasien merasakan nyeri yang sangat berat dan tidak bisa menggerakkan kakinya,
tapi pasien segera melakukan fisioterapi di klinik kesehatan Koni Sulsel dan pulih
1. Statis
2. Dinamis
3. Palpasi
Suhu normal
a) Gerak Aktif
b) Gerak Pasif
Fleksi knee : Ada nyeri, Full ROM dan firm end feel
Ekstensi knee : Tidak nyeri, Full ROM dan firm end feel
Endorotasi knee : Tidak nyeri, full ROM dan firm end feel
Eksorotasi knee : Ada nyeri , full ROM dan firm end feel
Prosedur test : Pasien dalam posisi tidur terlentang, knee difleksikan 90°.
Terapis lalu meletakkan kedua tangan pada knee, sementara kaki pasien
diduduki oleh terapis. Lalu terapis menarik tibia ke arah anterior dan posterior.
Positif : apabila tibia translasi ke anterior lebih dari 15mm, ada indikasi
gangguan pada ACL, jika tibia translasi ke posterior lebih dari 15mm, ada
Hasil : negatif
Prosedur test : Pasien tidur terlentang. Terapis meletakkan satu tangan pada
sisi lateral joint line knee sebagai stabilisator dan tangan satunya pada angkle
pasien. Terapis kemudian secara pasif memposisikan knee pasien dalam full
ekstensi dan sedikit fleksi knee sekitar 5°. Kemudian mengaplikasikan valgus
Positif test : nyeri pada bagian medial knee dan terjadi peningkatan valgus
Hasil : negatif
Prosedur test : Pasien tidur terlentang. Terapis meletakkan satu tangan pada
sisi lateral joint line knee sebagai stabilisator dan tangan satunya pada angkle
pasien. Terapis kemudian secara pasif memposisikan knee pasien dalam full
ekstensi dan sedikit fleksi knee sekitar 5°. Kemudian mengaplikasikan varus
force. Lakukan pada kedua tungkai.
Positif test : nyeri pada bagian lateral knee dan terjadi peningkatan varus
Hasil : negatif
4) McMurray Test
meniscus
Prosedur test : Pasien tidur terlentang. Terapis meletakkan satu tangan pada
sisi anterior knee dengan ibu jari mempalpasi joint line knee pasien dan tangan
satunya pada tumit pasien untuk menyiapkan gerakan. Terapis kemudian secara
pasif menggerakkan tungkai ke arah fleksi hip dan knee sekitar 90 o, dengan
eksorotasi tibia (untuk medial) dan endorotasi tibia (untuk lateral). Kemudian
Positif test : nyeri pada bagian medial atau lateral knee disertai bunyi
5) Apley‟s Test
Prosedur test : Pasien tidur tengkurap dengan posisi awal knee pleksi 90o.
Terapis meletakkan satu tangan di atas tumit pasien dan satunya di atas
Positif test : nyeri pada bagian medial atau lateral knee dengan
meniskus
6) Intensitas Nyeri
Hasil :
OTOT
GERAKAN NILAI
PENGGERAK
Fleksi Quadriceps femoris 4
Ekstensi Hamstring 4
Endorotasi Semimembranosus 4
Eksorotasi Sartorius 4
1. Diagnosa Fisioterapi
b. Acivity Limitation
c. Participation Restriction
secara maksimal.
I. Evaluasi Fisioterapi
VAS 6 2
MMT 4 5
J. Edukasi
1. Pasien disarankan untuk menggunakan brace pada lutut saat melakukan latihan
2. Pasien juga dianjurkan latihan Open Kinetik Chain dan Close Kinetik Chain di
rumah.
BAB IV
PENUTUP
Modalitas fisioterapi pada kasus Meniscus Tears berupa Infar Red, TENS,
Exercise Therapy, dan Mobilisasi Sendi digunakan untuk mengurangi nyeri dan
menjaga kekuatan otot tungkai pasien. Dari intervensi yang diberikan pasien merasakan
nyeri berkurang yang awalnya nyeri nilai VAS 6 kemudian setelah 7x terapi turun
menjadi nilai 2.
Pada kasus Knee Pain akibat Meniscus tear tindakan fisioterapi harus diberikan
untuk mencegah kekakuan sendi lutut dan kelemahan otot. Pasien sudah tidak selalu
merasakan nyeri dibagian sisi medial lutut sebelah kanan, dan apabila ada rasa nyeri
Saran yang dapat diberikan pada pasien Meniscus tear ialah sebaiknya
mengurangi berat badan dan aktivitas yang banyak memberikan beban tekanan berat
pada daerah lutut, menggunakan brace saat latihan karate serta latihan kekuatan sendi
lutut.
36
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Frizziero., Ferrari R., Giannotti E., Frroni C., Poli P., Masiero S. 2017. The
Meniscus Tear: State of The Art of Rehabilitation Protocols Related to Surgical
Procedures. Muscle Ligament Tendon J vol 2(4): p.295-301
Aras, Djohan., Hasnia Ahmad., Andy Ahmad. 2014. Tes Speesifik Muskulosceletal
Disorder. Physiocare Publishing; Makassar.
Hayes, Karen W., Hall, Kathy D. 2012. Manual for Physical Agents, 6th edition.
Penerbit Buku Kedokteran EGC; p.207-234
Joel Gourley. 2017. Mechanical Diagnosis and Therapy and Directional Preference as
an Adjunct to Lower Extremity Strengthening in Meniscus Tear Treatment. Lowa
Research Online: University of Iowa
Kisner, C., Colby, L.A. 2013. Therapeutic Exercise: Foundations and Techniques, Sixth
Edition. Penerbit Buku Kedokteran EGC; Jakarta.
Kisner, C., Colby, L.A. 2011. Ther Ex Notes: Clinical Pocket Guide. Penerbit Buku
Kedokteran EGC; Jakarta.
Lennon, O M., Totlis Trifon. 2017. Rehabilitation and Return to Play Following
Meniscal Repair. Operative Techniques in Sport Medicine.
Makris, E A., Pasha H., Kyriacos A. 2011. The Knee Meniscus: Structure-function,
pathophysiology, current repair techniques, and prospects for regeneration.
Elsevier: Biomaterials vol 32; p.7411-7431