Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP

PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

DISUSUN
OLEH :

ORIN DAY SONIA


REYANA YUNINDYA SABILLA
SASA FATIA PUTRI
SYAHRUL IQBAL
VERSA OKTARI
WAHYU ROBBIUL ASHARI

SMA N 2 KOTA SOLOK


TP : 2015/2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur  kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan
waktu dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran
Biologi,atas bimbingan oleh guru Biologi kelas XII IPA 1. Metode penugasan yang diberikan
adalah menyusun proposal tentang Pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang
Pertumbuhan tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan  dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu manfaat  yang dapat dirasakan  adalah meningkatnya kompetensi
pembelajaran  para siswa yang  sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke
Perguruan Tinggi.
Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam
mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan
bahkan sebagai bagian hidup yang integratif kritik dan saran perbaikan,kami harapkan demi
kelengkapan dan penyempurnaan  tugas mandiri ini.
Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah
ini.

Solok, 16 Agustus 2015

Penulis,

2
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I
Pendahuluan.......................................................................................................4
I.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah.................................................................................................4
I.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................4
I.4 Manfaat Penelitian................................................................................................5
BAB II
Kajian Teori.........................................................................................................6
II.1 Kajian Teori .........................................................................................................7
II.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman..............................7
II.3 perkecambahan biji........................................................................................... 12
II.4 kacang hijau...................................................................................................... 14
BAB III
Metodelogi Penelitian.........................................................................................16
III.1 Populasi dan sampel ...........................................................................................16
III.2 Variabel Penelitian .............................................................................................16
III.3 Metode Penelitian ..............................................................................................16
III.4 Rancangan Penelitian .........................................................................................16
III.5 Alat dan Bahan ...................................................................................................17
III.6 Langkah Kerja .....................................................................................................17
BAB IV
Hasil dan Pembahasan........................................................................................19
IV.1 Gambar dan Hasil Penelitian ..............................................................................19
IV.2 Pembahasan .......................................................................................................20
BAB V
Penutup..............................................................................................................21
V.1 Kesimpulan...........................................................................................................21
V.1 Saran....................................................................................................................21
Daftar Pustaka.....................................................................................................22

3
Pendahuluan

I.1 Latar Belakang


Di dunia ini terdapat makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Makhluk hidup ada 3
yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan
berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang
tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan.
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Proses
perkecambahan dipengaruhi oleh, cahaya, suhu, dan oksigen.
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk
hidup didunia. Bagi manusia , hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang
dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat
menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi
untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kekurangan cahaya matahari akan
mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung
pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan
menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun
lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Semua ini
terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin
untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang
menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek,
daun berkembang, lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih
kokoh. Misalnya saja pada tanaman kacang hijau.
Dalam dunia tumbuhan, yang cepat mengalami pertumbuhan yaitu biji kacang hijau.
Biji kacang hijau memiliki nutrisi yang tinggi dan sangat bermanfaat bagi kehidupan misalnya
dalam hal pangan. Bagi orang Indonesia tanaman kacang hijau adalah tanaman yang
penting, karena Indonesia terkenal dengan makanan yang bernama bubur kacang hijau yang
biasanya disantap untuk menghangatkan badan. Biji kacang hijau sangat menarik dan
praktis untuk menjadi bahan penelitian. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian

4
dengan biji kacang hijau untuk mengetahui besarnya pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan pada kacang hijau, baik pada kacang hijau yang berada dalam cahaya terang
ataupun gelap.

  Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka


bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan,
yaitu komponen biotik dan komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan,
hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas, angin,
cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling
mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan
fotosintesis. Hasil fotosintesis dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu,
kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah :
I.2.1 Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?
I.2.2 Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau?
I.2.3 Tahap-tahap pertumbuhan kacang hijau?

I.3Tujuan Penelitian
I.3.1 Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang
hijau.
I.3.2 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan kacang hijau.

I.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan kacang hijau dan faktor apa saja yang mempengaruhinya.

5
BAB II
Kajian Teori

II.1 Kajian Teori

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji


yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya
radikula dan plumula.    Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan
perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari
dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar.
            Perkecambahan merupakan suatu proses dimana radikula (akar embrionik) memanjang
ke luar menembus kulit biji. Di balik gejala morfologi dengan pemunculan radikula tersebut,
terjadi proses fisiologi-biokemis yang kompleks, dikenal sebagai proses perkecambahan
fisiologis.
            Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil, sehingga embrio belum dapat membuat
makanan sendiri. Pada tumbuhan, secara umum makanan untuk pertumbuhan embrio
berasal dari endosperma.

            Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel. Proses ini
merupakan proses fisika. Proses Fisika, terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari
potensial air rendah pada biji yang kering.

Masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan
proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltose, selanjutnya maltose
dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino. 
Senyawa glukosa masuk ke proses metabolisme dan dipecah menjadi energi atau diubah
menjadi yang senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh. Asam-asam amino
dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi untuk menyusun struktur sel dan menyusun
enzim-enzim baru. Asam-asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel.

            Perkecambahan biji berhubungan dengan aspek kimiawi dimana, air yang masuk
mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone giberelin (GA). Hormon GA mendorong

6
aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk sintesis dan mengeluarkan enzim.
Enzim bekerja menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan
endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil larut dalam air, missal enzim amylase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat lain diserap
dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.

Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim,
hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah
titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintesis).

II.2 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman :

II.2.1 Faktor Internal

a.Gen
 Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh  
lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.

b.Hormon
         Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
-Auksin : untuk membantu perpanjangan sel
-Giberelin : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
-Sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
-Etilen : untuk mempercepat buah menjadi matang
-Asam traumalin : merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
-Kalin : merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
-Rizokalin : untuk pembentukan akar
-Aulokalin : untuk pembentukan batang
-Filokalin : untuk pembentukan daun
-Antokalin : untuk pembentukan bunga
II.2.2. Faktor Eksternal

7
a. Air

memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah factor yang
menentukan didalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa
melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada
berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Fungsi air dalam perkecambahan :

 Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan
menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm. Hal ini
mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji

 . Air memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji. Dinding


sel yang kering hamper tidak permeable untuk gas, tetapi apabila dinding
sel diimbibisi oleh air, maka gas akan masuk kedalam sel secara difusi.
Apabila dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air maka supply oksigen
meningkat kepada sel-sel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya
pernafasan. Sebaliknya juiga CO2 yang dihasilkan oleh
pernapasan tersebut lebih mudah mendifusi keluar. 

 Air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat


mengaktifkan bermacam-macam fungsinya. Sebagian air didalam
protoplasma sel-sel embrio dan bagian hidup lainnya pada biji, hilang
sewaktu biji tersebut telah mencapai masak sempurna dan lepas dari
induknya (seed are shed) Semenjak saat ini aktifitas protoplasma hamper
seluruhnya berhenti sampai perkecambahan dimulai. Sel-sel hidup tidak
bias aktif melaksanakan proses-proses yang normal separti
pencernaan(digestion) , pernapasan (respiration), asimilasi (assimilation),
dan tumbuh (growth), apabila protoplasma tidak mengandung sejumlah
air yang cukup.

 Air berguna sebagai alat transport larutan makanan dan endosperm atau
cotyledon kepada titik tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana
diperlukan untuk membentuk protoplasma baru.

8
 Untuk Fotosintesis
 Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
 Membantu proses perkecambahan biji
 Menjaga (mempertahankan) kelembapan
 Untuk transpirasi
 Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
 Menghilangkan asam asbisat

b. Suhu / Temperatur Lingkungan


           Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,        
reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah
antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
b. Kelembaban Udara
       Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan.   Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat
mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada
pembentukan sel yang lebih cepat.
c. Cahaya Matahari
         Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka
tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada
kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
d.   Nutrien
.   Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan
dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon,
oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan
nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro
(Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan
molibdenum.Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup

9
menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan
menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
e. PH
pH air sangat erat pengaruhnya terhadap pH tanah. Apabila konsentrasi H+ dalam larutan
tanah lebih banyak dari OH– (siraman air asam) maka suasana larutan tanah menjadi asam,
sebalikya bila konsentrasi OH– lebih banyak (siraman air basa) dari pada konsentrasi H+ maka
suasana tanah menjadi basa. pH tanah
sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. PH tanah yang optimal bagi
pertumbuhan kebanyakan tanaman makanana ternak adalah antara 5,6-6,0. Pada tanah pH
lebih rendah dari 5,6 pada umumnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat
rendahnya ketersediaan unsur hara penting seperti fosfor dan nitrogen. Bila pH lebih rendah
dari 4.0 pada umumnya terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang berdampak secara
fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman
menjadi terhambat.

f. Konsentrasi Alumunium dan besi (Fe).


Konsentrasi aluminium dan besi yang tinggi pada tanah memungkinkan terjadinya ikatan
terhadap fosfor dalam bentuk alumunium fosfat atau Fe-fosfat. P yang terikat oleh
alumunium tidak dapat digunakan oleh tanaman. Tanaman yang ditanam pada tanah yang
memiliki pH rendah biasanya juga menunjukkan klorosis (peleburan klorofil sehingga daun
berwarna pucat) akibat kekurangan nitrogen atau kekurangan magnesium.

Selain itu pH tanah rendah memungkinkan terjadinya hambatan terhadap pertumbuhan


mikroorganisme yang bermanfaat bagi proses mineralisasi unsur hara seperti N dan P dan
mikroorganisme yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, misalnya bakteri tanah
yang dapat bersimbiosis dengan leguminosa seperti Rhizobium atau bersimbiosis dengan
tanaman non leguminosa seperti Frankia sehingga sering dijumpai daun-daun tanaman  
pada tanah asam mengalami klorosis akibat kekurangan N. Bakteri tanah yang lain seperti
azotobakter (A. Chroococcum ) yang dapat berasosiasi dengan akar tanaman hanya dapat
hidup apabila suasana larutan tanah netral hingga basa. Mikroorganisme tanah lain yang
bermanfaat bagi tanaman, yang dapat terpengaruh pertumbuhannya bila berada pada
suasana asam adalah mikoriza. Mikoriza adalah jamur yang dapat melarutkan fosfor organik

10
menjadi fosfor inorganik yang tersedia bagi tanaman.Sebaliknya bila tanah bersuasana basa
(pH>7.0) biasanya tanah tersebut kandungan kalsiumnya tinggi, sehingga terjadi fiksasi
terhadap fosfat dan tanaman pada tanah basa seringkali mengalami defisiensi P. Sehingga
pada umumnya, tanaman yang ditanam pada  keadaan tanah basa akan tumbuh dengan
sangat subur.

g. Struktur tanah

struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan
bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah
rongga antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan air,udara,akar tumbuhan,dan
organisme tanah.Beberapa jenis struktur tanah adalah remah,butir(granular), lempeng,
balok,prismatik, dan tiang.

      Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuan ada berbagai macam.Berikut ini
adalah beberapa jenis tanah berdasarkan USDA(United States Department of Agriculture):
     1.  Entisols,adalah tanah yang terbentuk dari sedimen vulkanik serta batuan kapur &
metamorf.
      2.  Histosols,adalah tanah yang terbentuk dari pembusukkan jaringan tanaman sehingga
mengandung banyak bahan organik.
 3. Inceptisols,adalah tanah mineral yang usianya masih muda.
      4. Verticols,adalah tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung lempung 30
% banyak terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation.
      5.  Oxisols,adalah tanah yang mengalami pencucian sehingga kandungan zat hara sedikit
sementara kandungan alumunium dan besi tinggi.
    6. Andisols,adalah tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan vulkanik
 7.Mollisols,adalah tanah mineral yang serupa dgn tanah praire, terbentuk dari batuan
kapur.
 8.Ultisols,adalah tanah yang berwarna kuning-merah yang telah mengalami pencucian.

11
II.3 perkecambahan biji.

II.3.1 Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji) karena
pertumbuhan embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Embrio terdiri dari akar lembaga
(calon akar = radikula), daun lembaga (kotiledon) dan batang lembaga (kaulikulus).

II.3.2 Struktur Biji,Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil: Epikotil (bagian atas
kotiledon) di ujung epikotil terdapat Plumula (ujung batang & calon daun) merupakan poros

12
embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama,
sedangkan Hipokotil (bagian bawah kotiledon) di ujungnya terdpat  radikula (calon  akar)
adalah poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer.

Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi


skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di
dalam endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada
jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi radikula.

Pada biji dikotil yang berkecambah, embrio menyerap nutrient dari endosperma (cadangan
makanan) sehingga kotiledon mengecil pada akhirnya kisut dang lepas.

II.3.3 Macam Perkecambahan

            Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan, ada dua tipe perkecambahan,
yaitu :

a. Perkecambahan Epigeal
Ciri Perkecambahan ini : Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan
tanah. Pemanjangan terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah
kotiledon). Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman
Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh : kacang hijau, kacang kedelai,
kapas.
b. Perkecambahan Hipogeal
Ciri Perkecambahan ini : Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang plamula
tetap menembus tanah. Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang diatas
kotiledon). Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh : Jagung,
padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.

Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya, tumbuhan
mengalami pertumbuhan, yaitu :

a.Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem apical (terdapat pada ujung
batang dan ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar dan batang.

b.Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosisi pada


jaringan meristem sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar
bertambah besar. Meristem lateral terbagi atas : Kambium vaskuler (terletak diantara xylem
dan floem menyebabkan pembelahan sel kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar
membentuk floem. dan Kambium gabus (jaringan pelindung yang menggantikan fungsi
jaringan epidermis yang rusak/mati). Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.

13
  Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui  mikropil. Air yang masuk ke
dalam kotiledon menyebabkan volumenya bertambah, akibatnya kotiledon membengkak.
Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.

            Secara fisiologi, proses perkecambahan berlangsung dalam beberapa tahapan penting,
meliputi:
1.Absorbsi air.
2.Metabolisme pemecahan materi cadangan makanan.
3.Transpor materi hasil pemecahan dari endosperm ke embrio yang aktif tumbuh.
4.Proses-proses pembentukan kembali materi-materi baru.
5.Respirasi.
6.Pertumbuhan.
            Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya. Oksigen dipakai
dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan memerlukan suhu
yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada suhu yang
tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim. Pertumbuhan umumnya berlangsung
baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan hormon auksin dan hormon ini
mudah mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat gelap
kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang.
II.4 Kacang hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijaudirebus hingga lunak dan
dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yangdigerus dan dijadikan
sebagai isi onde-onde,bakpau,atau gandas turi. Kecambahkacang hijau menjadi sayuran
yang umum dimakan di kawasan Asia Timurdan Asia Tenggaradan dikenal sebagai
tauge.Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung
dalambijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung bijikacang hijau,
disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakandalam pembuatan kue-kue dan
cenderung membentuk gel.

II.4.1Manfaat kacang hijau untuk kesehatan:

 Kesehatan mata, kandungan Vitamin A dalam kacang hijau sangat baik untuk
menjaga kesehatan mata.

14
 Kolesterol, kandungan kalori yang rendah namun memiliki kandungan lemak tak
jenuh yang cukup tinggi sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol dalam
tubuh, jadi sering-seringlah mengkonsumsi kacang hijau secara rutin setiap hari.
 Penyembuhan luka, Vitamin A dalam kacang hijau sangat membantu untuk proses
penyembuhan luka pada kulit serta membantu menjaga kesehatan jaringan tubuh.
 Kanker usus, kandungan serat yang cukup tinggi dari kacang hijau sangat baik untuk
membersihkan pencernaan dari zat-zat yang beracun sehingga dapat mengurangi
terjadinya gangguan di pencernaan seperti kanker usus.
 Untuk Ibu hamil, untuk wanita yang sedang hamil sangat disarankan untuk
mengkonsumsi kacang hijau karena mengandung Vitamin B1, B2, asam folat,
karbohidrat, lemak tak jenuh, kalsium, fosfor dan protein, kandungan ini sangat
bermanfaat untuk kesehatan janin dan ibu hamil.
 Melancarkan aliran darah, kacang hijau dapat membantu menghilangkan lemak
jenuh yang berada di arteri sehingga dapat memperlancar aliran darah di dalam
tubuh.
 Sebagai Antioksidan, membantu mencegah penuaan dini serta mencegah kanker.
 Meningkatkan sistem syaraf, kandungan B1 dalam kacang hijau dapat membanu
meningkatkan kinerja sistem syaraf.
 Kesehatan tulang dan gigi, kandungan phosphor dan kalsium dalam kacang hijau
sangat membantu regenerasi pembentukan tulang dan gigi.
 Pembentukan sel baru, kandungan protein lengkap dalam kacang hijau sangat
bermanfaat membantu pembentukan sel di dalam tubuh seperti otot, otak dan
organ tubuh lainnya.

II.4.2 Kandungan kacang Hijau:

 Tinggi serat, mencegah konstipasi serta membuat pencernaan menjadi lancar.


 Rendah lemak, sangat cocok dikonsumsi untuk mereka yang menghindari konsumsi
lemak tinggi.
 Tinggi protein, kacang hijau mengandung protein yang tinggi dan merupakan
sumber protein nabati.
 Asam lemak esensial, yaitu omega 3 yang bermanfaat untuk menurunkan kadar
kolesterol dalam darah, dan juga mengandung omega 6.
 Karbohidrat, kandungan karbohidrat dalam kacang hijau adalah 19 gram/ 100 gram.
 Antioksidan, kandungan Fitosterol dalam kacang hijau berfungsi sebagai antioksidan.
 Mineral, kandungan mineral dalam kacang hijau diantaranya selenium, magnesium,
besi, zinc, phosphorus, manganese, dan potasium yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh.
 Vitamin, kandungan vitamin seperti Vitamin A, Vitamin C, Vitamin B1, asam folat,
thiamin, riboflavin, B6, niasin dan pantothenat yang bermanfaat meningkatkan
metabolisme dan energi.

15
BAB III

Metodelogi Penelitian

III.1 Populasi dan Sampel


Populasi: Biji Kacang Hijau (Phaseolus radiatus).
Sampel: 6 biji kacang hijau.

III.2 Variabel Penelitian


Ada tiga jenis variabel dalam penelitian ilmiah, yaitu:
1.Variabel bebas: Pertumbuhan dan perkembangan.
2.Variabel kontrol: Tinggi tanaman dan jumlah daun.
3.Variabel terikat: Faktor lingkungan.

III.3 Metode Penelitian


        Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka,
yaitu mempelajari teori-teori perkecambahan melalui buku-buku referensi. Selain itu juga
menggunakan metode eksperimen, yaitu metode yang dilakukan melalui percobaan dan
pengamatan untuk membandingkan pertambahan biji kacang hijau (Phaseolus radiatus)
dalam 2 gelas plastik.

III.4 Rancangan Penelitian


        Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 6 biji kacang hijau yang ditanam di dalam
2 gelas plastik. Masing-masing gelas plastik terdapat 3 buah biji kacang hijau. Komposisi
masing-masing gelas plastik adalah sebagai berikut:
a.Gelas plastik A: 3 biji kacang hijau ditempat yang terdapat sumber cahaya matahari.
b.Gelas plastik B: 3 biji kacang hijau di tempat geIap.
III.5 Alat dan Bahan
1. 2 buah gelas air mineral.
2. 6 Biji Kacang Hijau.
3. Air secukupnya.
4. Tanah sebagai media tanam
5. Penggaris dan alat tulis

16
III.6 Langkah Kerja
1. Rendamlah biji kacang hijau terlebih dahulu selama satu jam.
2. Berilah lubang di bagian bawah gelas serta berilah tanda/ label pada setiap gelas.
3. Tanamlah kacang hijau di gelas yang telah diisi tanah terlebih dahulu.
4.  Letakkan gelas tersebut di berbagai tempat yang sudah ditentukan yaitu di dalam kotak,
di tempat terbuka yang terkena sinar matahari.
5. Sirami dan ukurlah kacang hijau tersebut setiap harinya.
6. Tulislah hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
7. Hitunglah rata-rata tinggi kecambah secara keseluruhan untuk tiap percobaan.
8. Buatlah grafik pertumbuhan rata-rata kecambah kacang hijau.
9. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang
berbeda intensitas cahayanya.

17
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Gambar dan Hasil Penelitian

Gambar a.1 gambar a.2

IV.2 Tabel Hasil Penelitian


Gambar a.1 (tempat gelap)
tanama
Jumlah Tinggi batang
n hari Keadaan/kualitas tanaman
Daun (cm)
ke
1 0 0,3
2 0 0,6 Tanaman segar, daun berwarna
3 0 1,9 hijau tua, batang tanaman
4 1 3 tumbuh ke atas, hanya saja
5 2 6 pertumbuhan tanaman sangat
6 2 9,2 terhambat.
7 2 15
8 2 23
9 2 26

Gambar a.2(tempat terang)


Usia Jumlah Tinggi batang Keadaan/kualitas tanaman
tanaman Daun (cm)
hari ke
1 0 0,7 Tanaman sedikit layu, daun
2 1 3,4 berwarna kuning dan telihat
18
3 1 7,9
4 2 12
5 2 19,1
pucat, batang tanaman tumbuh
6 2 22
melengkung, pertumbuhan
7 2 24,1
tanaman berjalan dengan sangat
8 2 29
9 2 38

IV.2 Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan


perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang terang dan gelap. Hal ini
menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat mempengaruhi
perkecambahan kacang hijau.
Bedasarkan tabel diatas tentang perkembangan biji kacang hijau, tampak bahwa
perkembangan peling cepat adalah perkembangan kacang hijau pada tempat yang gelap.
Pada hari pertama pengamatan, dimasing-masing tempat menunjukkan bahwa biji kacang
hijau belum menunjukkan perkembangan sama sekali. Selainitu, pengaruh zat auksin yang
terdapat pada pada tumbuhan sangat mempengaruhi perkecambahan pada biji kacang
hijau. Zat auksin pada tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi
penghambat pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya matahari. Sehingga dapat
dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman di tempat gelap lebih panjang daripada ditempat
terang karena zat auksin pada tempat gelap tidak terganggu fungsinya. Atau dapat
dikatakan bahwa zat auksin tidak dapat bekerja secara maksimal jika terkena cahaya
matahari, dan sebaliknya zat auksin dapat bekerja secara maksimal jika berada pada tempat
yang cenderung lebih gelap.
Selain itu gerak tanaman yang mengikuti arah datanya matahari juga berpengaruh pada
hasil percobaan tersebut terutama pada kacang hijau yang diletakkan di shading house.
           Tumbuhan memerlukan air, itu sudah pasti. Jika tidak disiram maka tumbuhan
tersebut akan mati. Begitu juga dengan biji kacang hijau, dalam menanamnya diperlukan air
untuk menunjang pertumbuhannya.
        Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik
untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon.

19
Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan air
walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
        Biji kacang hijau yang diberi air dengan teratur, dengan kata lain disini perendamannya
tidak terlalu lama dan air yang ada di dalam kapas juga tidak berlebihan akan tumbuh lebih
subur. Dan perkembangannya pun tidak selama jika biji kacang hijau kekurangan air. 
Sedangkan untuk biji kacang hijau yang tidak direndam dan air yang ada didalam kapas
hanya sedikit, biji kacang hijau akan layu dan akhirnya tidak dapat tumbuh dengan baik
selayaknya biji kacang hijau yang cukup airnya.
        Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau sedikit kita
harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah
untuk mengetahuinya.
        Selain yang disebutkan diatas, masih ada satu lagi faktor yang menyebabkan
pertumbuhan biji kacang hijau tersebut terhambat, yaitu terlalu banyaknya air. Mungkin
karena terlalu lamanya perendaman maka tumbuhan itu membusuk. Atau banyaknya air
yang ada di dalam media kapas. Jika biji kacang hijau tersebut membusuk, maka akan
mengluarkan bau yang tidak sedap.

20
BAB V

Penutup
V.1 Kesimpulan
     Tanaman yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi daripada yang
ditempat terang. Hal ini disebabkan karena pengaruh auksin (hormon tumbuhan yang
mengatur pertumbuha sel di meristem ujung ) yang terdapat pada pucuk akan terurai jika
terkena cahaya matahari. Namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning, pucat,
kurus, daunnya tidak berkembang, dan lama-lama akan mati setelah cadangan makanannya
habis. Ini karena cahaya juga merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat
gelap tidak dapat membuat klorofil dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri(
fotosintesis ).

V.2 Saran
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pertumbuhan biji kacang hijau yang terkena
sinar matahari pertumbuhanya normal karena mendapat asupan sinar matahari yang cukup
untuk berfotosintesis.Sedangkan, pertumbuhan biji kacang yang tidak terkena sinar
matahari pertumbuhanya tidak normal karena tidak ada yang menghambat hormon auksin
dan tumbuhan tersebut tidak dapat berfotosintesis.Selain itu auksin yang menyebabkan
tumbuhan tumbuh secara cepat juga akan menyebabkan tumbuhan tersebut cepat mati.

21
Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/pertumbuhan#perkembangan
http://goroespandi.blogspot.com/2014/02/.html
http://wijayalabs.wordpress.com/2008/06/15/landasan-teori
http://nardy.wordpress.com/2010/01/15/faktoryangmempengaruhipertumbuhan
http://blogdetik.com/2008/04/11/tahapanpertumbuhan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
http://ganitri.blogspot.com/2009/05/pengaruh-ph-tanah-terhadap-pertumbuhan.html
http://sangmerpaticinta.blogspot.com/2009/08/pengaruh-pemberian-kadar-air-terhadap
tumbuhan.
Html.href="tumbuhanhttp://sehatalami99.blogspot.co.id/2013/08/manfaat-kacang-
hijau.html">Manfaat kacang hijau untuk kesehatan</a>
Siti,laila.2004.Biologi Sains dalam Kehidupan Kelas 1 SMA.Jakarta : Yudistira
  Zhamal, 2008. Pe

22

Anda mungkin juga menyukai