DISUSUN
OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan
waktu dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran
Biologi,atas bimbingan oleh guru Biologi kelas XII IPA 1. Metode penugasan yang diberikan
adalah menyusun proposal tentang Pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang
Pertumbuhan tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi
pembelajaran para siswa yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke
Perguruan Tinggi.
Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam
mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan
bahkan sebagai bagian hidup yang integratif kritik dan saran perbaikan,kami harapkan demi
kelengkapan dan penyempurnaan tugas mandiri ini.
Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I
Pendahuluan.......................................................................................................4
I.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah.................................................................................................4
I.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................4
I.4 Manfaat Penelitian................................................................................................5
BAB II
Kajian Teori.........................................................................................................6
II.1 Kajian Teori .........................................................................................................7
II.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman..............................7
II.3 perkecambahan biji........................................................................................... 12
II.4 kacang hijau...................................................................................................... 14
BAB III
Metodelogi Penelitian.........................................................................................16
III.1 Populasi dan sampel ...........................................................................................16
III.2 Variabel Penelitian .............................................................................................16
III.3 Metode Penelitian ..............................................................................................16
III.4 Rancangan Penelitian .........................................................................................16
III.5 Alat dan Bahan ...................................................................................................17
III.6 Langkah Kerja .....................................................................................................17
BAB IV
Hasil dan Pembahasan........................................................................................19
IV.1 Gambar dan Hasil Penelitian ..............................................................................19
IV.2 Pembahasan .......................................................................................................20
BAB V
Penutup..............................................................................................................21
V.1 Kesimpulan...........................................................................................................21
V.1 Saran....................................................................................................................21
Daftar Pustaka.....................................................................................................22
3
Pendahuluan
4
dengan biji kacang hijau untuk mengetahui besarnya pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan pada kacang hijau, baik pada kacang hijau yang berada dalam cahaya terang
ataupun gelap.
I.3Tujuan Penelitian
I.3.1 Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang
hijau.
I.3.2 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan kacang hijau.
5
BAB II
Kajian Teori
Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel. Proses ini
merupakan proses fisika. Proses Fisika, terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari
potensial air rendah pada biji yang kering.
Masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan
proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltose, selanjutnya maltose
dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino.
Senyawa glukosa masuk ke proses metabolisme dan dipecah menjadi energi atau diubah
menjadi yang senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh. Asam-asam amino
dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi untuk menyusun struktur sel dan menyusun
enzim-enzim baru. Asam-asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel.
Perkecambahan biji berhubungan dengan aspek kimiawi dimana, air yang masuk
mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone giberelin (GA). Hormon GA mendorong
6
aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk sintesis dan mengeluarkan enzim.
Enzim bekerja menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan
endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil larut dalam air, missal enzim amylase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat lain diserap
dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim,
hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah
titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintesis).
a.Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh
lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
b.Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
-Auksin : untuk membantu perpanjangan sel
-Giberelin : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
-Sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
-Etilen : untuk mempercepat buah menjadi matang
-Asam traumalin : merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
-Kalin : merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
-Rizokalin : untuk pembentukan akar
-Aulokalin : untuk pembentukan batang
-Filokalin : untuk pembentukan daun
-Antokalin : untuk pembentukan bunga
II.2.2. Faktor Eksternal
7
a. Air
memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah factor yang
menentukan didalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa
melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada
berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Fungsi air dalam perkecambahan :
Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan
menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm. Hal ini
mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji
Air berguna sebagai alat transport larutan makanan dan endosperm atau
cotyledon kepada titik tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana
diperlukan untuk membentuk protoplasma baru.
8
Untuk Fotosintesis
Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
Membantu proses perkecambahan biji
Menjaga (mempertahankan) kelembapan
Untuk transpirasi
Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
Menghilangkan asam asbisat
9
menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan
menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
e. PH
pH air sangat erat pengaruhnya terhadap pH tanah. Apabila konsentrasi H+ dalam larutan
tanah lebih banyak dari OH– (siraman air asam) maka suasana larutan tanah menjadi asam,
sebalikya bila konsentrasi OH– lebih banyak (siraman air basa) dari pada konsentrasi H+ maka
suasana tanah menjadi basa. pH tanah
sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. PH tanah yang optimal bagi
pertumbuhan kebanyakan tanaman makanana ternak adalah antara 5,6-6,0. Pada tanah pH
lebih rendah dari 5,6 pada umumnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat
rendahnya ketersediaan unsur hara penting seperti fosfor dan nitrogen. Bila pH lebih rendah
dari 4.0 pada umumnya terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang berdampak secara
fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman
menjadi terhambat.
10
menjadi fosfor inorganik yang tersedia bagi tanaman.Sebaliknya bila tanah bersuasana basa
(pH>7.0) biasanya tanah tersebut kandungan kalsiumnya tinggi, sehingga terjadi fiksasi
terhadap fosfat dan tanaman pada tanah basa seringkali mengalami defisiensi P. Sehingga
pada umumnya, tanaman yang ditanam pada keadaan tanah basa akan tumbuh dengan
sangat subur.
g. Struktur tanah
struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan
bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah
rongga antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan air,udara,akar tumbuhan,dan
organisme tanah.Beberapa jenis struktur tanah adalah remah,butir(granular), lempeng,
balok,prismatik, dan tiang.
Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuan ada berbagai macam.Berikut ini
adalah beberapa jenis tanah berdasarkan USDA(United States Department of Agriculture):
1. Entisols,adalah tanah yang terbentuk dari sedimen vulkanik serta batuan kapur &
metamorf.
2. Histosols,adalah tanah yang terbentuk dari pembusukkan jaringan tanaman sehingga
mengandung banyak bahan organik.
3. Inceptisols,adalah tanah mineral yang usianya masih muda.
4. Verticols,adalah tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung lempung 30
% banyak terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation.
5. Oxisols,adalah tanah yang mengalami pencucian sehingga kandungan zat hara sedikit
sementara kandungan alumunium dan besi tinggi.
6. Andisols,adalah tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan vulkanik
7.Mollisols,adalah tanah mineral yang serupa dgn tanah praire, terbentuk dari batuan
kapur.
8.Ultisols,adalah tanah yang berwarna kuning-merah yang telah mengalami pencucian.
11
II.3 perkecambahan biji.
II.3.1 Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji) karena
pertumbuhan embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Embrio terdiri dari akar lembaga
(calon akar = radikula), daun lembaga (kotiledon) dan batang lembaga (kaulikulus).
II.3.2 Struktur Biji,Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil: Epikotil (bagian atas
kotiledon) di ujung epikotil terdapat Plumula (ujung batang & calon daun) merupakan poros
12
embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama,
sedangkan Hipokotil (bagian bawah kotiledon) di ujungnya terdpat radikula (calon akar)
adalah poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer.
Pada biji dikotil yang berkecambah, embrio menyerap nutrient dari endosperma (cadangan
makanan) sehingga kotiledon mengecil pada akhirnya kisut dang lepas.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan, ada dua tipe perkecambahan,
yaitu :
a. Perkecambahan Epigeal
Ciri Perkecambahan ini : Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan
tanah. Pemanjangan terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah
kotiledon). Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman
Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh : kacang hijau, kacang kedelai,
kapas.
b. Perkecambahan Hipogeal
Ciri Perkecambahan ini : Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang plamula
tetap menembus tanah. Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang diatas
kotiledon). Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh : Jagung,
padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya, tumbuhan
mengalami pertumbuhan, yaitu :
a.Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem apical (terdapat pada ujung
batang dan ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar dan batang.
b.Pertumbuhan Sekunder
13
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk ke
dalam kotiledon menyebabkan volumenya bertambah, akibatnya kotiledon membengkak.
Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Secara fisiologi, proses perkecambahan berlangsung dalam beberapa tahapan penting,
meliputi:
1.Absorbsi air.
2.Metabolisme pemecahan materi cadangan makanan.
3.Transpor materi hasil pemecahan dari endosperm ke embrio yang aktif tumbuh.
4.Proses-proses pembentukan kembali materi-materi baru.
5.Respirasi.
6.Pertumbuhan.
Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya. Oksigen dipakai
dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan memerlukan suhu
yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada suhu yang
tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim. Pertumbuhan umumnya berlangsung
baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan hormon auksin dan hormon ini
mudah mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat gelap
kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang.
II.4 Kacang hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijaudirebus hingga lunak dan
dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yangdigerus dan dijadikan
sebagai isi onde-onde,bakpau,atau gandas turi. Kecambahkacang hijau menjadi sayuran
yang umum dimakan di kawasan Asia Timurdan Asia Tenggaradan dikenal sebagai
tauge.Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung
dalambijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung bijikacang hijau,
disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakandalam pembuatan kue-kue dan
cenderung membentuk gel.
Kesehatan mata, kandungan Vitamin A dalam kacang hijau sangat baik untuk
menjaga kesehatan mata.
14
Kolesterol, kandungan kalori yang rendah namun memiliki kandungan lemak tak
jenuh yang cukup tinggi sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol dalam
tubuh, jadi sering-seringlah mengkonsumsi kacang hijau secara rutin setiap hari.
Penyembuhan luka, Vitamin A dalam kacang hijau sangat membantu untuk proses
penyembuhan luka pada kulit serta membantu menjaga kesehatan jaringan tubuh.
Kanker usus, kandungan serat yang cukup tinggi dari kacang hijau sangat baik untuk
membersihkan pencernaan dari zat-zat yang beracun sehingga dapat mengurangi
terjadinya gangguan di pencernaan seperti kanker usus.
Untuk Ibu hamil, untuk wanita yang sedang hamil sangat disarankan untuk
mengkonsumsi kacang hijau karena mengandung Vitamin B1, B2, asam folat,
karbohidrat, lemak tak jenuh, kalsium, fosfor dan protein, kandungan ini sangat
bermanfaat untuk kesehatan janin dan ibu hamil.
Melancarkan aliran darah, kacang hijau dapat membantu menghilangkan lemak
jenuh yang berada di arteri sehingga dapat memperlancar aliran darah di dalam
tubuh.
Sebagai Antioksidan, membantu mencegah penuaan dini serta mencegah kanker.
Meningkatkan sistem syaraf, kandungan B1 dalam kacang hijau dapat membanu
meningkatkan kinerja sistem syaraf.
Kesehatan tulang dan gigi, kandungan phosphor dan kalsium dalam kacang hijau
sangat membantu regenerasi pembentukan tulang dan gigi.
Pembentukan sel baru, kandungan protein lengkap dalam kacang hijau sangat
bermanfaat membantu pembentukan sel di dalam tubuh seperti otot, otak dan
organ tubuh lainnya.
15
BAB III
Metodelogi Penelitian
16
III.6 Langkah Kerja
1. Rendamlah biji kacang hijau terlebih dahulu selama satu jam.
2. Berilah lubang di bagian bawah gelas serta berilah tanda/ label pada setiap gelas.
3. Tanamlah kacang hijau di gelas yang telah diisi tanah terlebih dahulu.
4. Letakkan gelas tersebut di berbagai tempat yang sudah ditentukan yaitu di dalam kotak,
di tempat terbuka yang terkena sinar matahari.
5. Sirami dan ukurlah kacang hijau tersebut setiap harinya.
6. Tulislah hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
7. Hitunglah rata-rata tinggi kecambah secara keseluruhan untuk tiap percobaan.
8. Buatlah grafik pertumbuhan rata-rata kecambah kacang hijau.
9. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang
berbeda intensitas cahayanya.
17
BAB IV
IV.2 Pembahasan
19
Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan air
walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Biji kacang hijau yang diberi air dengan teratur, dengan kata lain disini perendamannya
tidak terlalu lama dan air yang ada di dalam kapas juga tidak berlebihan akan tumbuh lebih
subur. Dan perkembangannya pun tidak selama jika biji kacang hijau kekurangan air.
Sedangkan untuk biji kacang hijau yang tidak direndam dan air yang ada didalam kapas
hanya sedikit, biji kacang hijau akan layu dan akhirnya tidak dapat tumbuh dengan baik
selayaknya biji kacang hijau yang cukup airnya.
Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau sedikit kita
harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah
untuk mengetahuinya.
Selain yang disebutkan diatas, masih ada satu lagi faktor yang menyebabkan
pertumbuhan biji kacang hijau tersebut terhambat, yaitu terlalu banyaknya air. Mungkin
karena terlalu lamanya perendaman maka tumbuhan itu membusuk. Atau banyaknya air
yang ada di dalam media kapas. Jika biji kacang hijau tersebut membusuk, maka akan
mengluarkan bau yang tidak sedap.
20
BAB V
Penutup
V.1 Kesimpulan
Tanaman yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi daripada yang
ditempat terang. Hal ini disebabkan karena pengaruh auksin (hormon tumbuhan yang
mengatur pertumbuha sel di meristem ujung ) yang terdapat pada pucuk akan terurai jika
terkena cahaya matahari. Namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning, pucat,
kurus, daunnya tidak berkembang, dan lama-lama akan mati setelah cadangan makanannya
habis. Ini karena cahaya juga merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat
gelap tidak dapat membuat klorofil dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri(
fotosintesis ).
V.2 Saran
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pertumbuhan biji kacang hijau yang terkena
sinar matahari pertumbuhanya normal karena mendapat asupan sinar matahari yang cukup
untuk berfotosintesis.Sedangkan, pertumbuhan biji kacang yang tidak terkena sinar
matahari pertumbuhanya tidak normal karena tidak ada yang menghambat hormon auksin
dan tumbuhan tersebut tidak dapat berfotosintesis.Selain itu auksin yang menyebabkan
tumbuhan tumbuh secara cepat juga akan menyebabkan tumbuhan tersebut cepat mati.
21
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/pertumbuhan#perkembangan
http://goroespandi.blogspot.com/2014/02/.html
http://wijayalabs.wordpress.com/2008/06/15/landasan-teori
http://nardy.wordpress.com/2010/01/15/faktoryangmempengaruhipertumbuhan
http://blogdetik.com/2008/04/11/tahapanpertumbuhan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
http://ganitri.blogspot.com/2009/05/pengaruh-ph-tanah-terhadap-pertumbuhan.html
http://sangmerpaticinta.blogspot.com/2009/08/pengaruh-pemberian-kadar-air-terhadap
tumbuhan.
Html.href="tumbuhanhttp://sehatalami99.blogspot.co.id/2013/08/manfaat-kacang-
hijau.html">Manfaat kacang hijau untuk kesehatan</a>
Siti,laila.2004.Biologi Sains dalam Kehidupan Kelas 1 SMA.Jakarta : Yudistira
Zhamal, 2008. Pe
22