Anda di halaman 1dari 45

Analisa Sistem Informasi Penjualan Bahan Bangunan Pada

TB. Matrix Jatiwangi-Jatisari

Di Susun Oleh :

Denisti Agustin 12181295


Nurmaulidah 12180916
Laelatul Badriah 12181525
Kayah Lisnawati 12180005
Nabilla Khoerunnisa 12180733

Kelas 12.4C.15 Program Studi Sistem Informasi


Universitas Bina Sarana Informatika ( Karawang )
Tahun 2020/2021
Kata Pengantar

Pertama – tama kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena pada kesempatan kali ini kami dapat memyelesaikan makalah ini dengan baik,
berkat rahmat dan karunia-Nya.

Adapun makalah yang kami susun Adalah “Analisa Sistem Informasi


Penjualan Bahan Bangunan Pada TB. Matrix Jatiwangi-Jatisari”. Dalam proses
pembuatan laporan ini kami sangat menyadari bahwa masih banyak kekurang kami
baik dari segi materi maupun teknis. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Sehingga kami berharap saran
maupun kritik yang bersifat membangun dari para pembaca.

Pada kesempatan kali ini juga kami ingin menyampaikan rasa terima Kasih atas
dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu kami dalam proses penyusunan
makalah ini :

1. Ibu Dian Indah Sari, MM selaku dosen mata kuliah Metode Penelitian
2. Ibu Hj. Rida selaku pemilik TB Metrix
3. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu yang telah banyak
membantu kami dalam menyelesaikan proses pembuatan laporan riset ini,
baik secara langsung ataupun tidak langsung
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan riset ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca demi menyempurnakan laporan riset selanjutnya. Besar harapan kami
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Karawang, 19 Maret 2020

i
DAFTAR SIMBOL

1. Activity Diagram

Status Awal
Status awal aktivitas sistem

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas


biasanya diawali dengan kata kerja.

Decision/Percabangan

Asosiasi percabangan dimana jika ada


pilihan aktivitas lebih dari satu.

Fork/Percabangan

Digunakan untuk percabangan dimana jika


ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Join/Penggabungan

Digunakan untuk penggabungan dimana


lebih dari satu aktivitas digabungkan
menjadi satu.

End Point/Activity Final

Digunakan untuk menggambarkan status


akhir yang dilakukan sistem.

ii
Swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang


bertanggung jawab terhadap aktivitas yang
terjadi.

Use Case Diagram

Use case

Fungsionalitas yang disediakan sistem


sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan
antar unit atau actor, basanya dinyatakan
dengan menggunakan kata kerja di awal frase
nama use case.

Aktor/Actor

Orang, proses, atau sistem lain yang


berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri.

Asosiasi/Association

Komunikasi antara aktor dan use case yang


berpartisipasi pada use case atau use case
memiliki interkasi dengan aktor

iii
Ekstensi/Extend

<<extend>> Relasi use case tambahan ke sebuah use case


dimana use case yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walau tanpa tambahan use
case tambahan itu.

Generalisasi/Generalization

Hubungan generalisasi dan spesialisasi


(umum-khusus) antara dua buah use case
dimana fungsi yang satu adalah fungsi lebih
umum dari lainnya.

Menggunakan/Include/Uses

<<Include>> Relasi use case tambahan ke sebuah use


case dimana use case yang ditambahkan
memerlukan use

<<uses>> case ini untuk menjalankan fungsinya atau


sebagai

syarat dijalankan use case ini.

iv
Entity Relationship Diagram (ERD)

Entitas/Entity

Merupakan data inti yang akan didsimpan,


bakal tabel pada basis data. Merupakan
benda yang memiliki data dan harus
disimpan datanya agar dapat diakses oleh
aplikasi komputer.

Atribut

Field atau kolom data yang butuh disimpan


dalam suatu entitas.

Relasi

Relasi yang menghubungkan antar entitas,


biasanya diawali dengan kata kerja

Asosiasi/Association

N Penghubung antar relasi dan entitas dimana


di kedua ujungnya memiliki multiplicity
kemungkinan jumlah pemakaian

v
Sequence Diagram

Aktor

Orang, proses, atau sistem lain yang


berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat diluar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri. Biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda diawal frase nama
aktor.

Waktu aktif

Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan


berinteraksi. Semua yang tehubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
akan dilakukan didalamnya.

Entity Object

Suatu objek yang berisi informasi kegiatan


yang terkait yang tetap dan disimpan dalam
suatu database.

Boundary Lifeline

Biasanya berupa tepi dari sistem, seperti user


interface, atau suatu alat yang berinteraksi
dengan sistem lain.

vi
Control Lifeline

Mengatur aliran dari informasi untuk sebuah


skenario.

Object Message

Menggambarkan pesan/hubungan antar


objek, yang menunjukan urutan kejadian
yang terjadi.

Lifeline

Garis titik-titik yang berhubungan dengan


objek, sepanjang lifeline terdapat activation.

vii
Deployment Diagram

Package

Merupakan sebuah bungkusan dari satu atau


lebih node.

Node

Biasanya mengacu pada perangkat keras


(hardware), perangkat lunak yang tidak
dibuat sendiri (software).

Kebergantungan/Dependency

Kebergantungan antar node, arah panah


mengacu pada node yang dipakai.

Link

Relasi antar node

viii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................... i
DAFTAR SIMBOL ........................................................................................................................ ii
1. Activity Diagram ................................................................................................................ ii
Use Case Diagram .................................................................................................................iii
Entity Relationship Diagram (ERD)........................................................................................ v
Sequence Diagram ................................................................................................................vi
Deployment Diagram .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ix
BAB I .......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1. Umum ....................................................................................................................... 1
1.3. Metode Penelitian .................................................................................................... 2
1.4. Ruang Lingkup ........................................................................................................... 2
1.5 Sistem Matika Penulisan ................................................................................................ 3
BAB II ......................................................................................................................................... 4
LANDASAN TEORI ...................................................................................................................... 4
2.1 Konsep Dasar Sistem ................................................................................................. 4
2.1.1. Pengertian Sistem ................................................................................................. 4
2.1.2 Konsep Dasar Informasi ........................................................................................ 9
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi........................................................................... 10
2.2 Peralatan Pendukung (Tool System) ....................................................................... 10
2.2.1 UML ..................................................................................................................... 10
2.2.2 Entity Relational Diagram (ERD).......................................................................... 12
2.2.3 Logical Relational Structure (LRS) ....................................................................... 13
BAB III ...................................................................................................................................... 15
ANALISA SISTEM BERJALAN .................................................................................................... 15
3.1. Umum ..................................................................................................................... 15
3.2. Tinjauan Perusahaan............................................................................................... 15
3.2.1. Sejarah TB Matrix ................................................................................................ 15

ix
3.2.2. Visi dan Misi TB Matrix........................................................................................ 16
3.2.3. Struktur Organisasi TB. Matrix .................................................................................. 16
3.3. Prosedur Sistem Berjalan ........................................................................................ 17
3.4. Activity Diagram ...................................................................................................... 18
3.5. Spesifikasi Sistem Berjalan ...................................................................................... 23
3.5.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan ............................................................... 23
3.5.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran................................................................ 23
3.6. Permasalahan Pokok ............................................................................................... 24
3.7. Pemecahan Masalah ............................................................................................... 24
BAB IV...................................................................................................................................... 32
PENUTUP ................................................................................................................................. 32
4.1. Kesimpulan ................................................................................................................... 32
4.2. Saran ............................................................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 33

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum
Seiring dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian dan
mendorong masyarakat agar roda usaha, serta perputaran keuangan pedesaan tidak
keluar ke kota. Sehingga berfikir harus mendirikan sebuah perusahaan material dan
menyediakan alat-alat bangunan yang bertujuan agar masyarakat desa tidak perlu ke
kota untuk membeli bahan bangunan.

Melalui usaha ini kami membantu melayani segala kebutuhan masyarakat


untuk pembangunan. Baik pembangunan rumah, pagar pertokoan dan lain-lain.
Keberadaan tempat perusahaan kami sangat diperlukan terlebih di tengah-tengah
masyarakat sehingga masyarakat lebih mudah jangkauannya dan tidak perlu ke kota.

Teori penjualan menurut Leny Sulistiyowati (2010:207), mengartikan


penjualan adalah “Pendapatan yang berasal dari penjualan produk perusahaan,
disajikan setelah dikurangi potongan penjualan dan retur penjualan”. Berkenaan hal
tersebut, kami mengambil memfokuskan diri terhadap perusahaan untuk mengkaji,
analisa sistem informasi perusahaan. Terutama pada perusahaan matrial “TB MATRIX
” agar dapat ikut memberikan sumbangan pemikiran yang mungkin dapat dijadikan
pertimbangan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan manajemen keuangan.

Berdasarkan uraian diatas maka kami tertarik untuk menganalisa sistem


penjualan pada TB. Matrix Jatiwangi-Jatisari. Sehubung dengan itu kami memilih
judul Tugas Metode Penelitian ini, yaitu: “Analisa Sistem Informasi Penjualan
Bahan Bangunan Pada TB. Matrix Jatiwangi-Jatisari hadapi dan pemecahannya
dalam pengelolaan perusahaan tersebut.

5. Untuk menambah wawasan bagi selaku mahasiswa/i sejauh mana tentang


pengelolaan pada perusahaan.

1
Adapun tujuan dari penulisan laporana riset (observasi) ini adalah sebagai salah
satu syarat tugas UAS Metode Penelitian Program Studi Sistem Informasi pada
Universitas Bina Sarana Informatika(UBSI).

1.3. Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai
berikut:

1. Metode Penelitian Langsung (Observation)

Metode ini dilakukan dengan cara meninjau secara langsung kegiatan yang
berhubungan dengan obyek penelitian. Penelitian yang kami lakukan pada TB.
Matrix.

2. Metode Wawancara (Interview)

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi secara lengkap maka kami
melakukan suatu metode Tanya Jawab mengenai semua kegiatan yang berhubungan
dengan penjualan.

3. Metode Pustaka (Library)

Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku maupun catatan perkuliahan


sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

1.4. Ruang Lingkup


Di dalam penyusunan Tugas Akhir Semester ini, kami membahas tentang analisa
sistem informasi penjualan bahan bangunan secara tunai pada TB.Matrix. Mengingat
pembahasan di dalam pembelian barang cukup luas dan agar penyusunan makalah ini
mencapai sasaran maka ruang lingkup pembahasan meliputi proses pengorderan
bahan-bahan bangunan, proses pembayaran, laporan penjualan dan laporan keuangan.

2
1.5 Sistem Matika Penulisan
Laporan penelitian ini akan disusun secara sistematis ke dalam beberapa bab,
masing-masing bab akan di uraikan sesuai pokok pembahasan. Adapun Sistem matika
penulisan laporan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan umum, metode penelitian, ruang lingkup,
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori akan membahas mengenai landasan teori yang
digunakan sebagai referensi dalam pembuatan laporan penelitian.
Meliputi konsep dasar sistem, pengertian sistem,pengertian informasi,
pengertian sistem informasi, pengertian sistem informasi penjualan di
toko, perangkan pendukung (tools sistem).
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
Bab ini membahas tentang uraian umum. Analisis sistem membahas
analisa sistem yang akan dibuat dari beberapa segi, tinjauan toko yaitu
sejarah singkat toko, struktur organisasi dan fungsi, prosedur sistem
berjalan, permasalah pokok dan alternatif penyelesaian masalah.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari apa yang telah dibahas dari BAB I
sampai dengan BAB III dari hasil pengumpulan data serta beberapa
saran untuk bahan peninjauan selanjutnya.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Ada dua buah kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Menurut Yakub (2012:1), dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sistem Informasi
mendefinisikan sistem adalah “Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan
tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.”

2.1.1. Pengertian Sistem


Menurut Subhan (2012:8), dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan
Sistem mengemukakan bahwa suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan
atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable-variable yang terorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem juga merupakan
kumpulan elemen-elemen saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan
(input) yang ditujukan kepada system tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai
menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.
Menurut Azhar Susanto (2013:22), dalam bukunya berjudul Sistem Informasi
Akuntansi mengemukakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari sub system atau
bagian atau komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”
Berdasarkan definisi diatas dapat dikatakan bahwa sistem adalah kumpulan
elemen-elemen saling terkait dan bekerja sama dan saling berhubungan satu sama lain
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh
suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membantu

4
mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta
menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan.
Sistem dan prosedur merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Suatu sistem baru bisa terbentuk bila di dalamnya terdapat beberapa
prosedur yang mengikutinya. Terdapat dua kelompok dasar pendekatan dalam
mendefinisikan sistem yaitu berdasarkan pendekatan pada prosedurnya dan yang
berdasarkan pendekatan komponennya.
1. Pendekatan sistem pada prosedurnya
Suatu sistem adalah suatu jaringan dan prosedur yang saling berkaitan, dan
bekerjasama untuk melakukan suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah
tertentu.
2. Pendekatan sistem pada komponennya
Suatu sistem adalah sekumpulan dari beberapa elemen yang saling berinteraksi
dengan teratur sehingga membentuk suatu totalitas untuk menyelesaikan suatu
masalah tertentu.
3. Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Komponen Sistem (Component system)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling
bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat
berupa subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas Sistem (Boundary system)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem
yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan
suatu system dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

5
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment system)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi
operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan system tersebut. Dengan
suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
d. Batas Sistem (Boundary system)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem
yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan
suatu system dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
e. Lingkungan Luar Sistem (Environment system)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi
operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan system tersebut. Dengan
demikian, lingkungan luar tersebut harus teta dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar
yang merugikan harus dikendalikan. Kalo tidak, maka akan mengganggu kelangsungan
dari sistem tersebut.
f. Penghubung Sistem (System interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain. Penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain
melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem
yang membentuk satu kesatuan.
g. Masukan Sistem (Input system)
Energy yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa
pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal inpuy). Maintenance input adalah
energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
h. Keluaran Sistem (Output system)
Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini
merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang

6
dihasilkan adalah informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan
keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsisstem lain.
i. Pengolahan Sistem (System process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi
keluaran.
j. Sasaran Sistem (Object system)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau
suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu
sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2. Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lain karena system memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang
terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, menurut Sutabri (2012:22), sistem dapat
diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
a. Sistem Abstrak (Abstrack System) dan Sistem Fisik (Physical System)
System abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran
hubungan antara manusi dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara
fisik. Misalnya sistem computer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
b. Sistem Alamiah (Natural System) dan System Buatan Manusia (Human Made
System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.
Misalanya sistem berbasis komputer.
c. Sistem Tertentu (Deterministic Sistem) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic
System)
Sistem tertentu adalah system yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat
diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu

7
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung
unsur probalitas. Misalnya kematian seseorang.
d. Sistem Tertutup (Closed Sistem) dan Sistem Terbuka (Open Sistem)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpangaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secar otomatis tanpa adanya campur tangan dari
pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertup ini ada, tetapi pada kenyataanya tidak ada
sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat baduy.
Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.
3. Daur Hidup Sistem (System Life Cycle)
Menurut Rusdian dan Irfan (2014:39), daur hidup sistem terbagi menjadi lima sistem,
yaitu:
a. Mengenali Adanya Kebutuhan
Sebelum segala sesuatu terjadi, akan timbul kebutuhan yang harus dapat dikenali
sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari
organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasistas sistem yang ada. Semua
data ini harus didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang
ada. Pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitas.
Pembangunan Sistem
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis
kebutuhan yang timbul dan membangun memenuhi kebutuhan tersebut.
b. Pemasangan Sistem
Setelah tahap pembangunan sistem selesai, system akan dioperasikan. Pemasangan
sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Peralihan dari tahap
pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem sebenarnya, yang
merupakan langkah akhir pembangunan sistem.
c. Pengoprasian Sistem
Program-program computer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk
sistem informasi semuanya bersifat stalis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem

8
informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan
kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi.
Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut diperbaiki dan diperbaharui.
d. Sistem Menjadi Usang
Terkadang perubahan terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan
melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Dengan melakukan
perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Dengan demikian, secara ekonomis
dan teknis sistem yang ada tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru
perlu dibangun untuk menggantikannya.

2.1.2 Konsep Dasar Informasi


Menurut Al-bahra bin Ladjamudin (2013:8), mengemukakan bahwa,
“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna dan
nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami dalam keputusan sekarang maupun yang
akan dating.”
Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi mengemukakan bahwa “ Informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya,
sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian
yang nyata .”
Menurut Jogiyanto, H.M. (2009:11), dalam bukunya yang berjudul Analisis dan
Desain Sistem Informasi “Nilai adalah suatu informasi dikatakan bernilai bila
informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.” Kegunaan
informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan
keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi
yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa
kegunaan.

9
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Mohamad Subhan (2012:17), dalam bukunya yang berjudul Analisa
Perancangan Sistem mengemukakan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancer dan
akhirnya bisa mati. Dengan kata lain sumber dari informasi adalah data. Data
menggambarkan suatu kejadian yang sering terjadi, dimana data tersebut akan diolah
dan akan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.
Data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi
penerimanya, sehingga perlu suatu model yang nantinya akan dikelompokan dan
diproses untuk menghasilkan informasi.
Menurut Agus Mulyanto (2009:31), dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi menyatakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari lima
sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi.” Kelima sumber daya
tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen
tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi.
Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima
komponen tersebut.

2.2 Peralatan Pendukung (Tool System)


Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model
dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-
diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan
pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang
adalah sebagai berikut :

2.2.1 UML
Menurut Adi Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah
bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi
objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan

10
permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah
dipelajari dan dipahami. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar
untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari
sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented
programming).
Menurut Widodo (2011:10), “Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML
menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada
beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan
diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.” Namun demikian model-
model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis
diagram itu antara lain:
1. Diagram kelas (Class Diagram)
Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-
antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada
pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram
kelas memuat kelas-kelas aktif.
2. Diagram paket (Package Diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian
dari diagram komponen.
3. Diagram use-case (Usecase Diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu
jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi
dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)
Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman
pesan dalam suatu waktu tertentu.
5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

11
Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang
menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim
pesan.
6. Diagram statechart (Statechart Diagram).
Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem,
memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
7. Diagram aktivitas (Activity Diagram).
Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang
memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu
sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan
memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
8. Diagram komponen (Component Diagram).
Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta
kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada
sebelumnya.
9. Diagram deployment (Deployment Diagram).
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-
time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.
Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat
lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita
menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity
relationship diagram, dan sebagainya.

2.2.2 Entity Relational Diagram (ERD)


Pengertian dari ERD adalah Suatu pemodelan basis data yang
menghubungkan/merelasikan antar entitas. Ada beberapa symbol dari ERD,
diantaranya :

1. Entitas
Kumpulan dari beberapa atribut/field.

12
2. Relasi
Suatu hubungan yang terjalin diantara beberapa entitas.

3. Atribut
Notasi yang memberikan informasi mengenai jenis entitas dan juga relasinya.

4. Garis Penghubung
Notasi yang digunakan untuk merangkai beberapa notasi yang digunakan seperti:
entitas, relasi dan atribut.
Contoh :

Gambar II.1.
Contoh ERD

2.2.3 Logical Relational Structure (LRS)


Pengertian LRS Adalah representasi dari struktur record-record pada tebel-
tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Menentukan kardinalitas,
jumlah tabel dan Foreign Key (FK) sebagai berikut :

13
1. One-to-one
Satu entitas berhubungan dengan paling banyak satu entitas lain.

2. One-to-many
Satu entitas dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas lain.

3. Many-to-many
Beberapa entitas dapat berhubungan dengan beberapa entitas lain.
Contoh :

Gambar II.2.
Contoh LRS

14
BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1. Umum
Suatu perusahaan yang baru berdiri maupun yang telah berkembang harus
mampu bersaing di dalam dunia bisnis yang penuh dengan kompetisi. Proses penjualan
merupakan salah satu kegiatan sehari–hari dunia usaha yang menghasilkan informasi,
untuk mengatasi hal tersebut maka perusahaan perlu memiliki mekanisme kerja yang
baik dan sistem in
formasi yang dapat diandalkan sehingga dapat memberikan informasi yang cepat
dan akurat.
Kegiatan penjualan tunai secara umum dilakukan melalui cara yang lebih
mudah karena pembayaran pada penjualan tunai dapat diterima langsung oleh
perusahaan. Oleh karena itu, perlu adanya sistem informasi penjualan yang
terkomputerisasi untuk mempercepat dan mempermudah suatu proses yang terjadi
dalam sistem yang mengatur agar proses penjualan dapat berjalan dengan lancar

3.2. Tinjauan Perusahaan


Dalam tinjauan perusahaan ini berisi sejarah perusahaan, struktur organisasi,
serta tugas dan fungsi dari masing-masing bagian yang ada di dalam perusahaan.

3.2.1. Sejarah TB Matrix


Pada tanggal 02 Mei 2012 di Jatiwangi didirikan sebuah perusahaan dagang
yang bernama TB Matrix dengan izin pembangunan pemda kabupaten Karawang maka
di buatkan SIUP (surat izin usaha perdagangan), TDP (Tanpa Daftar Perusahaan),
dengan luas tanah 176 Meter persegi dengan pemilik Ibu Hj. Rida luas bangunan 600
meter persegi. Tujuan perusahaan ingin mengembangkan usaha perdagangan menjadi
lebih maju. Berlokasi di jalan Jatiwangi, Jatisari . Toko bangunan ini adalah salah satu
usaha perdagangan yang menjual berbagai macam bahan bangunan. Pada tahun 2014

15
TB. Matrix meluaskan bangunannya untuk mendapatkan yang lebih luas dan layak lagi.
Berdirinya TB. Matrix mempunyai tujuan yang positif yaitu membantu masyarakat
untuk mendapatkan bahan-bahan bangunan secara mudah dan murah untuk
menciptakan pembangunan yang lebih maju. Usaha ini mampu bersaing dengan
kompetitor lainnya.

3.2.2. Visi dan Misi TB Matrix


Setiap perusahaan akan menjadi lebih baik apabila mempunyai visi dan
misi yang jelas, karena hal itu merupakan sailah satu syarat mutlak untuk
merealisasikan harapan-harapan menjadi sebuah kenyataan yang berujung pada
kesuksesan. TB. Matrix mempunyai Visi dan Misi Sebagai berikut :
Visi TB. Matrix yaitu “Jujur bertanggung jawab, menjaga stabilitas untuk
kelangsungan perusahaan”.
Misi TB Matrix Usaha yaitu “Komitmen dengan pemberi barang dan menjaga citra
baik dengan para konsumen dan menjaga mitra usaha dengan perusahaan lainnya”.

3.2.3. Struktur Organisasi TB. Matrix

Manager

Bagian Admin Bagian Gudang

Sumber : Pemilik TB. Matrix


Gambar III.1.
Struktur Organisasi TB. Matrix

16
Untuk melengkapi struktur organisasi suatu perusahaan, diperlukan uraian
tugas yang akan menrjelaskan tentang wewenang dan tanggung jawab masing-masing
fungsi dalam perusahaan. Uraian jabatan pada Toko Bangunan Matrix adalah sebagai
berikut:
1. Manager :
a. Memimpin kegiatan usaha secara keseluruhan
b. Memanage seluruh karyawan
c. Menerima laporan penjualan dan pembelian
d. Mengatur keuangan toko
e. Pengatur gaji karyawan
2. Bagian Admin :
a. Melayani pelanggan
b. Mengelola transaksi penjualan dan pembelian
c. Membantu atasan dalam membuat laporan keuangan
d. Melaksanakan tugas dari atasan sesuai bagian atau perintah dari pemilik toko.
e. Pengangkut barang bertugas muat bongkar barang.
3. Bagian Gudang :
a. Melaksanakan tugas dari atasan sesuai bagian atau perintah dari pemilik toko.
b. Pengantar barang atau sopir tugasnya adalah mengantar pesanan barang ke
pelanggan
.
3.3. Prosedur Sistem Berjalan
Prosedur sistem berjalan yang diambil pada TB. Matrix adalah sistem
penjualan secara tunai, secara umum melewati proses sebagai berikut :
1. Posedur Pemesanan.
Konsumen datang ke tempat matrial setelah itu menanyakan ketersediaan
barang kepada bagian penjualan. Bagian penjualan mengecek persediaan barang
yang ada di penyimpanan barang. Apabila barang yang ingin dibeli tersedia maka
konsumen diberi daftar harga barang. Konsumen melakukan pemesanan kepada
bagian penjualan dengan menuliskan beberapa yang ingin di beli.

17
2. Prosedur Pembayaran
Setelah melakukan pemesanan, bagian penjualan membuat nota rangkap dua.
Nota putih
untuk diberikan kepada konsumen untuk memberitahu seberapa biaya yang harus
dibayar dan nota merah kepada bagian pengiriman. Setelah menerima nota putih,
konsumen melakukan pembayaran sesuai biaya yang terdapat pada nota putih.
3. Prosedur Pengiriman Barang
Setelah proses pembayaran, bagian penjualan memberikan nota merah kepada
bagian pengirim untuk pengecekan kembali barang yang akan dikirim. Bagian
pengiriman mengirim barang ke konsumen sesuai yang ada pada nota merah.
4. Proses Pembuatan Laporan
Bagian penjualan membuat laporan penjualan satu bulan sekali berupa barang
yang keluar, masuk dan berupa hasil pendapatan. Setelah dibuat laporan penjualan,
laporan tersebut diberikan kepada pemilik.

3.4. Activity Diagram


Penjelasan dari sistem pengajuan tunai yang telah berjalan di TB. Matrix akan
dijelaskan dengan Activity Diagram, setelah melihat deskripsi dari alur sistem berjalan
yang terbagi menjadi 4 proses, selanjutnya akan digambarkan melalui Activity
Diagram sebagai berikut:

18
1. Activity Diagram pemesanan barang

Pemesanan Barang

Konsumen Bagian Penjualan

Menanyakan Mengecek
barang barang

Tidak

Ada

Menerima Memberikan
daftar harga daftar harga
barang barang

Menulis data Menerima data


pesanan pesanan

Gambar III.2
Activity Diagram Pemesanan Barang

19
2. Activity Diagram pembayaran barang

Pembayaran Barang

Konsumen Bagian Penjualan Bagian Pengiriman

Membuat nota
rangkap 2 : nota
putih dan nota
merah

Menyerahkan
nota rangkap 2

Menerima Menerima nota


nota putih merah

Melakukan
pembayaran

Gambar III.3
Activity Diagram Pembayaran Barang

20
3. Activity Diagram pengiriman barang

Pengiriman Barang

Konsumen Bagian Penjualan Bagian Pengiriman

Memberikan Menerima nota


nota merah merah

Pengecekan
kembali barang

Menerima Mengirim
barang barang

Gambar III.4
Activity Diagram Pengiriman Barang

21
4. Activity Diagram pembuatan laporan

Pembuatan Laporan

Bagian Penjualan Pemilik

Membuat
laporan tiap
bulan

Menyerahkan Menerima
laporan laporan

Gambar III.5
Activity Diagram Pembuatan Laporan

22
3.5. Spesifikasi Sistem Berjalan
Spesifikasi merupakan rangkaian yang terdiri dari dokumen masukan (Input)
dan dokumen keluaran (Output) yang semuanya teratur dan dipakai pada sistem
berjalan.

3.5.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan


Dokumen masukan merupakan proses awal dari kegiatan pengiriman barang
pada TB. Matrix. Adapun bentuk dokumen masukan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Nota Pemesanan
Nama Dokumen : Nota Pemesanan
Fungsi : Sebagai bukti konsumen memesan barang
Sumber : Konsumen
Tujuan : Bagian Penjualan
Frekuensi : Setiap konsumen memesan barang
Media : Kertas
Jumlah Rangkap : 1 Lembar
Bentuk : Lihat Lampiran A-1

3.5.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran


Dokumen keluaran terdiri dari proses penawaran, pengiriman dan pembayaran
barang. Adapun dokumen keluaran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Nota Penjualan
Nama Dokumen : Nota Penjualan
Fungsi : Untuk mengetahui hasil dari penjualan
Sumber : Kasir
Tujuan : Pemilik Toko
Frekuensi : Satu kali dalam sehari
Media : Kertas
Jumlah Rangkap : 1 Lembar
Bentuk : Lihat Lampiran A-2

23
3.6. Permasalahan Pokok
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di TB. Matrix, terdapat
beberapa masalah, adapun masalah-masalah yang ditemukan ialah :
1. Sering terjadi ketidaksesuain antara laporan penjualan dan pengeluaran barang.
2. Sering terjadi kesalahan saat pengecekan persediaan barang.

3.7. Pemecahan Masalah


Setelah melihat berbagai permasalahan yang ada pada sistem berjalan, guna
mengatasi permasalahan tersebut, maka penulis menganjurkan alternatif pemecahan ,
masalah, dibawah ini akan diusulkan alternatif pemecahan yang apabila diterapkan
akan diperoleh manfaat pembaharuan sistem dan lebih mempercepat proses dalam
sistem penjualan bahan bangunan. Adapun bentuk pemecahan masalah :

1. Penyimpanan arsip-arsip dokumen penting disimpan lebih rapih.

2. Pembuatan duplikat dokumen nota penjualan.

3. Pengecekan dilakukan oleh 2orang atau lebih.

Sedang tujuan sistem yang diusulkan komputerisasi secara khusus adalah


meningkatkan efektifitas prosedur kerja, mendayagunakan sumber daya yang berguna
baik dari segi brainware, hardware, dan software guna menghasilkan informasi yang
berkualitas, akurat, tepat waktu dan terperinci.

4.1.1. Analisa Kebutuhan


1. Halaman Bagian Penjualan
A.1 Bagian penjualan berhak melakukan login pada form login
A.2 Bagian penjualan mengelola transaksi pemesanan
A.3 Bagian penjualan mengelola transaksi pembayaran
A.4 Bagian penjualan mengelola laporan penjualan
A.5 Bagian penjualan membuat jurnal

24
A.6 Bagian penjualan mencetak data barang
2. Halaman Bagian penjualan
A.1 Bagian Pengiriman melihat data barang
3. Halaman Pemilik Toko
A.1 Pemilik toko berhak melakukan login pada form login
A.2 Pemilik toko menerima laporan penjualan

4.1.2. Usecase Diagram


1. Usecase diagram Bagian Penjualan

a. Usecase Diagram Bagian Penjualan mengelola pemesanan


Tambah Tampil form
pemesanan
Simpan

Cetak Batal
Pilih
Pemesanan
pemesanan Edit

Pembayaran Hapus

Login Laporan

Jurnal

Data barang

25
b. Usecase diagram Bagian Penjualan mengelola pembayaran

Pemesanan Tampil form


Tambah pembayaran

Simpan
Pilih
Pembayaran
pembayaranl Edit

Batal
Login Laporan Cetak
Hapus

Jurnal

Data barang

c. Usecase diagram Bagian Penjualan mengelola laporan penjualan

Pemesanan

Pembayaran Tambah

Login Laporan Pilih laporan Tampil form Simpan


Hapus laporan

Edit
Jurnal
Batal
Kirim Cetak

Data barang

26
d. Usecase Diagram Bagian Penjualan pembuatan jurnal

Pemesanan

Pembayaran

Login Laporan Tampil form


Tambah
jurnal
Simpan

Jurnal Pilih jurnal


Edit
Cetak
Batal

Data barang Hapus

e. Usecase Diagram Bagian Penjualan Mencetak Data Barang

Pemesanan

Pembayaran

Login Laporan
Simpan

Tampil Form
Jurnal Edit
data barang

Pilih
Data barang Batal
Data barang

Cetak

27
2. Usecase Diagram Bagian Pengiriman
a. Usecase Diagram Bagian pengiriman melihat data barang

Pilih data barang Tampil form


Data Barang
Datanga barang

3. Usecase Diagram Pemilik Toko


a. Usecase Diagram Pemilik Toko menerima laporan penjualan

Data
Login Laporan Pilih laporan Cetak
yang masuk

28
4.1.3. Activity Diagram

konsumen Bagian Penjualan Bagian Pengriman Pemilik Toko

Pembeli menanyakan
Mengecek barang
barang
Ada
Membatalkan Tidak
pembelian

Mencetak daftar
harga barang

Menerima daftar Memberikan daftar


harga barang Harga barang

Melakukan Menginput
pemesanan pemesanan

Mencetak bukti
pemesanan

Memberikan bukti
pemesanan
Menerima bukti Bukti 1 Bukti 2 Menerima bukti
pemesanan pemesanan

Menerima
Membayar tunai
pembayaran

Menginput
pembayaran

Mencetak bukti
pembayaran

Menerima bukti Memberikan bukti


pembayaran pembayaran Mencetak bukti
pembayaran
Menunggu
pesanan

Mengirim barang dan bukti


pemesanan untuk di ttd

Menerima barang dan


bukti pemesanan di ttd

Memberikan bukti Menerima bukti


pemesanan pemesanan

Menerima bukti Memberikan


pemesanan bukti pemesanan

Membuat
laporan
Menmberikan Menerima
laporan laporan

Gambar IV.8.
Activity Diagram
Menerima Laporan Penjualan

29
4.1. Desain

4.2.1. Entity Relational Diagram (ERD)


Berikut ini merupakan Entity Relationship Diagram pada TB. Matrix
namabarang harga
kodebarang
jumlah
nopemesanan
tglpemesanan satuan
kodebarang stok
harga kodebarang
nopemesanan satuan
total

Pemesanan melakukan Barang

nopemesanan

tglpemesanan
pembayaran
total

Jurnal
kredit
nojurnal

nopemesanan debet

tglpemesanan keterangan

Gambar IV.9.
Entity Relotional Diagram

30
4.2.2. Logical Relational Structure (LRS)
Berikut ini merupakan Logical Relational Structure pada TB. Matrix
Pemesanan
Barang
Nopemesanan*
Kodebarang* I M Tglpemesanan
Namabarang Kodebarang
Satuan Jumlah
Harga Satuan
Stok Harga
Total
M

Jurnal I

Pembayaran
Nojurnal*
Nopemesanan M I
Nopemesanan
Tglpemesanan
Tglpemesanan
Debet
Total
Kredit

31
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari uraian yang telah kami sampaikan pada bab-bab sebelumnya mengenai
sistem informasi penjualan bahan bangunan ada beberapa hal yang kami simpulkan,
yaitu: Sistem penjualan tunai bahan bangunan pada TB. Matrix masih manual, ketidak
sesuaian antara pengeluaran dan laporan penjualan, dengan adanya sistem usulan yang
telah kami buat diharapkan dapat membantu dalam mengatasi segala masalah yang ada
pada TB. Matrix.

4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan dan penjelasan diatas, penulis
memberikan beberapa saran sebagai alternatif yang diharapkan dapat dijadikan
masukan sehingga sistem dapat berjalan dengan baik, yaitu: diterap sistem
terkomputerisasi yang telah kami buat, perlu dilakukan backup data secara berkala
untuk mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan, perlu adanya pelatihan dalam
pemakai sistem agar dapat menjalankan sistem yang baru, faktor ketelitian diperlukan
dalam menginput data dan diharapkan dapat menerapkan sistem yang kami buat untuk
mempermudah serta memperlancar proses penjualan bahan bangunan pada TB. Matrix.

32
DAFTAR PUSTAKA

Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yogyakarta: Graha ilmu.

Subhan, Mohammad. 2012. Analisa Perancangan Sistem. Jakarta: Lentera Ilmu


Cendekia.

Susanto, Ahmad. 2017. Sistem Informasi Manajemen. Bandung. Lingga Jaya

H.A. Rusdiana, M dan Moch. Irfan (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung:
Pustaka Setia.

Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi . Yogyakarta. Andi Offset

Ariawan. 2010 .Sistem Informasi Manajemen. Gorontalo. UNISAN

Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yogyakarta: Graha ilmu.


Rusdiana dan Irfan, Moch. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung. Pustaka
Setia

Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung.

Informatika

33
R.G, Murdick (2014:29) Sistem Informasi Manajemen. Jakarta.

McLeod, Jr dan Raymond Schell, George P . 2011. Sistem Informasi Manajemen.


Jakarta: Salemba Empat

Ahmad, Lukman dan Munawir. 2018 . Sistem Informasi Manajemen. Aceh. Lembaga
Komunitas

Informasi Teknologi Aceh .KITA

34

Anda mungkin juga menyukai