Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3.2.2 Pakan
Pakan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari Rumput Gajah cv Taiwan umur potong 3 bulan dan
konsentrat (terdiri dari pollard, DDGS, bungkil kopra,
bungkil jagung, dan mineral) yang diperoleh dari UPT PT
– HMT Singosari Kabupaten Malang serta tepung
23
Indigofera sp diperoleh dari BBIB Singosari Kabupaten
Malang.
3.2.3 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan, yaitu :
a. Kandang metabolis yang dilengkapi dengan tempat
pakan, tempat minum, penampungan feses dan
penampungan urin.
b. Timbangan ternak (Salter) dengan kapasitas 100 kg
digunakan untuk menimbang bobot ternak.
c. Timbangan digital untuk menimbang sampel pakan
(pemberian dan sisa), feses dan urin.
d. Seperangkat alat untuk menyimpan sampel pakan
pemberian, pakan sisa, feses dan urin.
e. Seperangkat alat untuk analisis proksimat untuk
analisis bahan kering (BK) ,bahan organik (BO),
protein kasar (PK) dan retensi nitrogen (Retensi-N).
24
P0 : 0% Tepung Indigofera sp. + 40% Konsentrat + 60%
Rumput gajah Taiwan
P1 : 5% Tepung Indigofera sp. + 35% Konsentrat + 60%
Rumput gajah Taiwan
P2 : 10% Tepung Indigofera sp. + 30% Konsentrat + 60%
Rumput gajah Taiwan
P3 : 15% Tepung Indigofera sp. + 25% Konsentrat + 60%
Rumput gajah Taiwan
1. Tahap adaptasi
Pemeliharaan dilakukan dikandang metabolis,
ternak diseleksi berdasarkan bobot badan dan umur
25
kebuntingan. Tahap adaptasi dilakukan untuk
menghilangkan pakan sebelumnya dan membiasakan
ternak didalam kandang metabolis. Selama satu minggu
ternak diberikan pakan hijauan dan konsentrat adlibitum.
Satu minggu kemudian ternak dibiasakan diberi pakan
perlakuan secara bertahap. Pemberian pakan dilakukan 2
kali sehari, pagi dan sore pada pukul 07.30 dan 15.00
WIB. Air minum diberikan secara adlibitum.
2. Tahap pendahuluan
Tahap pendahuluan bertujuan untuk mengetahui
jumlah pakan yang dikonsumsi serta feses dan urin yang
dikeluarkan. Dilakukan penimbangan bobot badan setiap
akhir minggu.
26
dikomposit dan diambil sub sampel. Kemudian
dimasukkan dalam oven dengan suhu 60oC selama 24 jam
(berat sebelum dan sesudah masuk oven ditimbang)
selanjutnya digiling dengan grinder untuk dianalisis BK,
BO dan PK.
b. Koleksi Feses
Koleksi total feses dilakukan dalam satu hari (24
jam). Selama 14 hari terakhir sebelum ternak partus feses
diambil setiap kali ternak membuang feses dan
dikumpulkan. Selanjutnya feses segar tersebut disemprot
dengan formalin 10% selanjutnya feses ditimbang untuk
mengetahui berat totalnya. Kemudian feses diaduk
sampai merata, lalu diambil sampel sebesar 100 gram
untuk kemudian dimasukkan oven 60oC untuk analisis
BK udara kemudian dikomposit sampai periode koleksi
selesai. Sub sampel yang diperoleh diberi label kode
kambing, hari, tanggal, dan bulan koleksi. Selanjutnya
diambil sampel untuk dianalisis kandungan BK, BO, dan
PK.
c. Koleksi Urin
Koleksi urin dilakukan dalam satu hari (24 jam)
dan terpisah dengan feses. Pada setiap akhir koleksi
harian urin, urin disemprotkan dengan H 2SO4 10% sedikit
demi sedikit sampai pH urin di bawah 3. Urin yang sudah
diencerkan tersebut diaduk dan diukur total volume urin
harian, kemudian disaring dan diambil sampel kira-kira
10 ml. Sub sampel yang diperoleh diberi label kode
kambing, hari, tanggal, dan bulan koleksi kemudian
27
disimpan dalam lemari pendingin untuk dianalisis
kandungan N-nya.
Kecernaan BK (%) =
Kecernaan BO (%) =
Kecernaan PK (%) =
Keterangan :
: Hasil pengamatan pada respon yang diamati (kecernaan
BK, BO, PK dan Retensi-N)
28
: nilai rataan umum dari pengamatan
Keterangan :
BNT : Berbeda Nyata Terkecil
KTG : Kuadran Tengah Galat
r : Perlakuan
29
jumlah pakan yang dikeluarkan melalui
feses.
Retensi-N : Sejumlah nitrogen dalam protein
ransum yang masuk ke dalam tubuh
kemudian diserap dan digunakan oleh
ternak.
30
31