Anda di halaman 1dari 4
eo prey KODE ETIK PROFESI & PEDOMAN PERILAKU PENYULUH ANTIKORUPSI |. KODE ETIK A. Religiusitas Religiusitas merupakan pelaksanaan keyakinan beragama atau nilai-rilai spiritualitas yang diyakini Kebenarannya berdasarkan agama atau kepercayaan masing-masing. Unsur-unsur religiusitas meliputiketakwaan kepada Tuhan YME, keyakinan bahwa setiap tindakan yang dilakukan berada di bawah pengawasan Sang Pencipta, ketulusan/ Keikhlasan dalam bekerja, mengembangtan sikap saling menghormati dan kesantunan untuk mendukung terciptanya kondisi penyuluhan yang kondusif. Kode Etk Religiusitas ini tercermin dalam pedoman perilaku Penyuluh Antikorupsi sebagai berikut: Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berperlaku santun dan salingmenghormat. Menjaga amanah dalam tugas kepenyuluhan. Mampu mengendalikan dir dar perlaku tidak terpuji Mengajak pada kebaikan dan melarang pada kejahatan, Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut. B. Integritas: Integrtas merupakan kesatuan antara pola pkir, perasaan, ucapan, dan perilaku yang selaras dengan hati nurani dan norma yang berlaku. Unsur-unsur antara lain taat pada peraturan perundang-undangan, konsisten pada nila-nilai kebenaran, tidak berperilaku koruptf kejujuran, berbudiluhur, kebaikan, bisa dipercaya, dan reputasi baik. Kode Etk integritas ini tercermin dalam pedoman perilaku Penyuluh Antikorupsi sebagai berikut 4. Mematuhiperaturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republikindonesia dan peraturan Penyuluh Antikorupsi 2. Memiliki komitmen sebagai Penyuluh Antikorupsi serfa mengenyampingkan kepentingan pribadi golongan dalam pelaksanaan tugas eo prey 3. Melaporkan kepada komite elk LSP apabila mengetahui adanya dugaan terjadinya pelanggaran terhadap kode etk profesi penyuluh antkorupsi. 4, Menolak setiap pemberian gratfikasi yang dianggap suap, yaitu yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan tugas dan kewajiban, yang diberikan secaralangsung. 5. Wajib melaporkan setiap penerimaan gratifikasi yang dianggap suap kepada komite etk LSP, yaitu gratifkasi yang diterima secara tidak langsung atau tidak dapat ditolak, berhubungan dengan jabatan, dan berlawanan dengan tugas dan kewajiban. 6. Berperilaku jjur 7. Tidakmelakukan tindakan diluar batas kewenangan (secara proporsional). 8. Wajib mengundurkan diri dari penugasan apabila dalam melaksanakan tugas patut diduga menimbulkan benturan kepentingan, 9. Tidak menyalahgunakan jabatan dan/atau kewenangan yang dimilikinya termasuk menyalahgunakan pengaruhnya sebagai Penyuluh Antkorupsi balk dalam pelaksanaan tugas maupun untuk kepentingan pribadi. 10. Tidak menyalahgunakan Surat Perintah Tugas, ataupun bukii lainnya sebagai Penyuluh Antkorupsi. 11. Jika_mendapatkan penugasan penyuluhan dari KPK, penyuluh tidak boleh menerima honorarium atau imbalan dalam bentuk apapun dari pihak lain terkait dengan pelaksanaan fugas, keouali uang transport, uang harian (uang saku, transport lokal, uang makan), akomodasi, makanan dan minuman yang dihidangkan dalam rangka rapat, pelathan, seminariworkshop, kemitraan, dan sosialisasi yang berlaku secara umum dan sesuai kode etik profesi penyuluh antkorupsi serta sepanjang tidak dibiayai oleh KPK. 412. Jika mendapatkan penugasan penyuluhan selain dari KPK, terkait dengan honorarium atau imbalan dalam bentuk apapun mengikutiketentuan dan kode etk organisasi masing-masing 43. Tidakmenggunakan aset penyuluhan antkorupsi untuk hal-hal dluar pelaksanaan tugas. 414, Dilarang menggunakan points atau manfaat dari frequent fyer, point rewards, atau sejenisnya yang diperoleh dari pelaksanaan perjalanan dinas untuk Keperluan kepentingan pribadijika penugasan dari KPK 416, Dilarang mengikutsertakan keluarga atau pihak lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan tugas pada saat melakukan perjalanan untuk penyuluhan, . Keadilan ‘Adil bermakna menempatkan sesuatu pada tempatnya dan memberikan yang menjadi haknya, yang didasarkan pada suatu perinsip bahwa semua orang sama kedudukannya di depan hukum: eo prey Dengan demikian, tuntutan yang paling mendasar dari keadilan adalah memberikan periakuan dan kesempatan yang samatethadap setiap orang. Kode Etk Keadilanini tercermin dalam pedoman perlakuPenyuluh Antkorupsi sebagai berikut 1. Menghargai persamaan hak antar individu. 2. Menghargai perbedaanterhadap SARA, gender, dan status sosial ekonomi D. Profesionalitas: Profesionalitas merupakan kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsi secara benar sehingga dibutuhkan adanya kemampuan,keahlian, dan keterampilan seseorang dalam bidang fertentu yang ditekuninya berdasarkan kellmuan dan pengalamannya agar hasil kerjanya berdampak pada efektivtas pemberantasan korupsi. Unsur - unsur Profesionalitas melipui memilkikompetensi di bidangnya dan terus meningkatkan kompetensinya, bekerja sesuai aturan, objektif, indipenden, melaksanakan tugas secara sungguh-sungguh dan terukur, bertanggung jawab, kerjakeras, produktf dan inovat. Kode Etik Profesionalitas ini tercermin dalam pedoman perilaku Penyuluh Antikorupsi sebagai berikut: 1. Patuh dan konsisten terhadap kebijakan dan Standar Operasi Baku. Menghargai perbedaan pendapat, terbuka tethadap kriik dan saran yang membangun Independen dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai penyuluh antikorupsi Disiplin dalam bekerja. Mengutamakan pelaksanaan tugas daripada kepentingan pribadi Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan setiap tugas yang diberikan. Menjaga keamanan barang, dokumen, data, informasi dan perangkat penyuluhan antikorupsi. Berpakaian rapi dan sopan dalam pelaksanaan penyuluhan, E. Kepemimpinan: Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan dan mempengaruhi untuk mencapa tujuan bersama yang telah ditetapkan serta berani mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Unsur-unsur kepemimpinan berorientasi pada Pelayanan, kesetaraan, keteladanan, kepeloporan dan penggerak perubahan, dan memilki daya persuasi! membimbing untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompokorang dalam rangka mencapaitujuan KPK ey Kode Etk Kepemimpinan initercermin dalam pedoman perilaku Penyuluh Antkorupsi sebagai berikut 1. Menunjukkan sikap terbuka, ransparan , dan menjunjung kesetaraan (egaliterianisme) dalam penyuluhan tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, gender dan golongan, 2. Menunjukkan keteladanan dalam tindakan dan perilaku sehar-har 3. Menunjukkan komitmen, Konsistensi dan disiplin sebagai penyuluh antkorupsi II. ETIKAPERILAKU 1. Menjaga kehormatan diri dan menunjung tinggi etka, 2. Berpenampilan sederhana yang bisa diterima secaraumum ( berdasarkan kearifan lokal dan norma-norma yang berlaku). 3. Menunjukkan sikap antusias dalam melaksanakan gerakan antikorupsi.

Anda mungkin juga menyukai