telah memenuhi asumsi yang telah ditentukan. Ada empat tahapan pengujian
asumsi yang harus dipenuhi sebelum model dari persamaan regresi linier berganda
9
Series: Residuals
8 Sample 2000:4 2010:4
Observations 41
7
6 Mean -1.32e-15
Median -0.007733
5 Maximum 0.225273
Minimum -0.198508
4
Std. Dev. 0.101143
3 Skewness 0.357588
Kurtosis 2.675070
2
Jarque-Bera 1.054138
1 Probability 0.590333
0
-0.2 -0.1 -0.0 0.1 0.2
sebesar 1,054138 (Gambar 5.1). Nilai tersebut lebih besar dari nilai 5 persen,
Tabel 5.1 Nilai Obs*R-squared dan Prob. Chi-Square(2) dari pengujian Breusch-
Godfrey Serial Correlation LM Test.
didapatkan hasil Probability chi square hitung sebesar 0,0709 (Tabel 5.1). Nilai
ini lebih besar dari α (5%), artinya tidak tolak H0 yang berarti tidak terdapat
masalah autokorelasi.
adalah :
64
H : Terdapat heteroskedastisitas.
1
Tabel 5.2 Nilai Obs*R-squared dan Prob. Chi-Square(4) dari pengujian Breusch-
Pagan-Godfrey test.
hitung sebesar 0,0709 (Tabel 5.2). Nilai tersebut lebih besar dari 5 persen, artinya
Uji asumsi terakhir adalah uji multikolinieritas, dimana dalam model yang
dipilih tidak ada korelasi tinggi antar variabel independen. Berdasarkan matrik
korelasi antar variabel independen terlihat bahwa korelasi antar variabel tidak ada
65
yang lebih besar dari 0,8, sehingga dapat disimpulkan bahwa model telah
validitas model pengaruh ekspor riil, impor riil, nilai tukar riil, TPAK dan dummy
A. Uji F
kesimpulan bahwa variabel ekspor riil, impor riil, nilai tukar riil, TPAK dan
pertumbuhan ekonomi, karena nilai F-hitung > F-tabel sehingga kita menolak
H0. Hal ini diperkuat dengan nilai prob (Fstatistik) sebesar 0,000000 (Tabel 5.4).
Tabel 5.4 Nilai Statistik Model Pengaruh Ekspor Riil, Impor Riil, Nilai Tukar
Riil, TPAK dan Dummy Krisis terhadap pertumbuhan ekonomi.
riil, impor riil, nilai tukar riil, TPAK dan dummy krisis sebagai variabel
C. Uji t
hanya variabel ekpor riil, TPAK dan dummy krisis yang berpengaruh
Tabel 5.5 Hasil Estimasi Persamaan Pengaruh Ekspor Riil, Impor Riil, Nilai
Tukar Riil, TPAK dan Dummy Krisis terhadap Pertumbuhan
Ekonomi.
variabel ekspor riil, impor riil, nilai tukar riil, TPAK dan dummy krisis
variabel pertumbuhan ekonomi sebesar 69,45 persen (Tabel 5.4). Hal ini berarti
1. Variabel ekspor riil dengan tingkat elastisitas sebesar 0,38 artinya dengan
asumsi ceteris paribus setiap kenaikan ekspor sebesar satu persen akan
2. Variabel TPAK dengan tingkat elastisitas sebesar 3,03 artinya dengan asumsi
ceteris paribus setiap kenaikan TPAK sebesar satu persen akan meningkatkan
ceteris paribus krisis global yang terjadi pada tahun 2008 berpengaruh secara
yaitu sebesar 3,03. Hubungan yang positif dan tingginya koefiisien tersebut
masih sangat tinggi. Selain itu, hal juga mengindikasikan bahwa kegiatan
peningkatan jumlah tenaga kerja ini harus diikuti dengan peningkatan modal,
sendiri.
68
ekonomi Papua serta dominasi konsentrat tembaga (yang merupakan hasil dari
Kekayaan Papua yang berupa konsentrat tembaga, kayu dan ikan dapat dijadikan
akan tetapi karena sifat tembaga dan emas tidak dapat diperbaharui, maka dalam
spesialisasi jangka panjang, hendaknya lebih diprioritaskan pada kayu dan ikan.
maksimal. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam strategi export promotion
Variabel ketiga yang signifikan adalah dummy krisis. Dummy krisis dalam
penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh krisis terhadap
tetapi apabila dilihat dari arah hubungannya yang negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar impor makan pertumbuhan
sebagai berikut, apabila nilai tukar melemah maka harga komoditi ekspor di pasar