Anda di halaman 1dari 5

Nama : Juliyati

Nim : 5152144005 (Reg A)

BAB XI

Hak asasi manusia dan demokrasi

Kesimpulan :

Demokrasi adalah salah satu bentuk pemerintahan dalam sebuah negara dengan kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung ataupun melalui perwakilan.
Sedangkan HAM merupakan hak yang melekat pada manusia secara kodrati dan tidak dapat
dihilangkan oleh pihak lain.
Demokrasi dan HAM merupakan elemen yang penting untuk mewujudkan suatu negara yang
berkeadaban
Demokrasi punya keterkaitan yang erat dengan Hak Asasi Manusia sebab Hak Asasi Manusia
akan terwujud apabila dijamin oleh negara yang demokratis dan demikian sebaliknya,
demokrasi akan terwujud apabila negara mampu manjamin tegaknya Hak Asasi Manusia.
Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17 Agustus 1945,
para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945 (yang disahkan
pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
menganut paham atau ajaran demokrasi, dimana kedaulatan berada ditangan Rakyat. Oleh
karena itu Indonesia sebagai negara demokratis harus mampu menjamin tegaknya HAM agar
dapat mewujudkan suatu negara yang berkeadaban.Dan perkembangan demokrasi dan HAM
di Indonesia dapat dilihat dari periode sebelum kemerdekaan hingga periode setelah
kemerdekaan (hingga sekarang).
Pertanyaan :
1. Jelaskan bagaiman HAM dalam Islam!
2. Jelaskan bagaimana HAM di Indonesia!
3. Apa yang dimaksud dengan demokrasi dalam islam?
4. Jelaskan perbedaan konsep HAM dalam pandangan Islam dan Barat!
Jawaban :
1. Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum
dikenal.Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang
tidak boleh diabaikan. Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya darahmu,
hartamu dan kehormatanmu haram atas kamu." (HR. Bukhari dan Muslim).Maka
negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini, melainkan
mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak ini. Sebagai contoh, negara
berkewajiban menjamin perlindungan sosial bagi setiap individu tanpa ada perbedaan
jenis kelamin, tidak juga perbedaan muslim dan non-muslim. Islam tidak hanya
menjadikan itu kewajiban negara, melainkan negara diperintahkan untuk berperang
demi melindungi hak-hak ini.
2. Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang
artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni
Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi
manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam
ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia
bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak
yang dapat dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain.Setiap hak
akan dibatasi oleh hak orang lain.
3. pemikiran barat, hak asasi manusia semta-mata bersifat antroposentris yaitu segala
sesuatu berpusat pada manusia.Dengan demikian, manusia yang sangat
dipentingkan.Sebaliknya, dilihat dari sudut pandang Islam, hak-hak asasi manusia
bersifat teosentris.Yaitu segala sesuatu berpusat kepada Tuhan.Dengan demikian
Tuhan yang sangat dipentingkan. A.K. Brohi mengatakan: “berbeda dengan
pendekatan barat, strategi islam sangat mementingkan penghargaan kepada hak-hak
asasi dan kemerdekaan dasar manusia sebagai sebuah aspek kwalitas dari kesadaran
keagamaan yang terpatri didalam hati, pikiran dan jiwa para penganutnya. Perspektif
islam sungguh-sunggguh bersifat teosentris.
4. Dalam Islam ada yang dikenal dengan istilah Syura atau musyawarah.Yang merupakan
derivasi (kata turunan) dari kata kerja ‘syawara’. Dan kata ‘syawara’ mempunyai
beberapa makna, antara lain memeras madu dari sarang lebah; memelihara tubuh
binatang ternak saat membelinya; menampilkan diri dalam perang. Dan makna yang
dominan adalah meminta pendapat dan mencari kebenaran.
BAB XII

BUDAYA DAN MASYARAKAT ISLAM

Kesimpulan :

Kebudayaan tidak diperoleh manusia sebagai warisan atau generatif (biologis), namun hanya
mungkin diperoleh dengan belajar dari masyarakat. Tanpa masyarakat manusia akan
mengalami kesulitan dalam membentuk budaya. Sebaliknya, tanpa budaya manusia tidak
dapat mempertahankan kehidupannya. Justru dengan adanya kebudayaan dapat digunakan
untuk membedakan manusia dengan hewan. Hasil perkembangan kebudayaan dilandasi oleh
nilai-nilai ketuhanan yang disebut dengan kebudayaan Islam, di mana fungsi agama akan
berperan semakin jelas. Kebudayaan tersebut berkembang menjadi sebuah peradaban islam
sampai sekarang. Secara eksistensial, bila ketuhanan (agama) difahami dan dihayati sebagai
tujuan akhir yang kemudian, menghasilkan apa yang disebut aktualisasi, maka aktualisasi
kesadaran akan Tuhan(Allah SWT) dalam perilaku menjadi tidak mengenal dualisme antara
yang suci dan duniawi. Dengan demikian, agama sebagai yang sakral mejadi substansi atau
inti kebudayaan. Kebudayan merupakan perwujudan konfigurasi semangat Agama.

Pertanyaan :

1. Bagaimana islam melihat agama dan budaya?


2. Apa saja perwujudan dari kebudayaan?
3. Apa yang dimaksud dengan msyarakat madani?
4. Apa hubungan antara masyarakat islam dan masyarakat madani?
5. Sebutkan karakteristik masyarakat madani!

Jawab :

1. Mengenai agama dan budaya, secara umum dapat dikatakan bahwa agama bersumber


dari Allah, sedangkan budaya bersumber dari manusia. Agama adalah “karya” Allah,
sedangkan budaya adalah karya manusia. Dengan demikian, agama bukan bagian dari
budaya dan budaya pun bukan bagian dari agama. Ini tidak berarti bahwa keduannya
terpisah sama sekali, melainkan saling berhubungan erat satu sama lain. Dialektika
antara Islam dan kebudayaan lokal merupakan sebuah keniscayaan. Islam memberikan
warna dan spirit pada budaya lokal di Jawa, sedangkan kebudayaan lokal memberi
kekayaan terhadap agama Islam. Hal inilah yang terjadi dalam dinamika keIslaman
yang terjadi di Indonesia khususnya di Jawa dengan tradisi dan kekayaan budayanya.
2. Wujud Kebudayaan
Tiga wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya :
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat
pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam
alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hiidup.
2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati
atau diobservasi, dan sering disebut sistem sosial.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan
peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.Aktivitas karya
manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.kebudayaan
dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda
yang diam sampai pada benda yang bergerak.
3. Sebenarnya masyarakat madani secara substansial sudah ada sejak zaman Aristoteles,
yakni suatu masyarakat yang dipimpin dan tunduk pada hukum. Penguasa, rakyat dan
siapapun harus taat dan patuh pada hukum yang telah dibuat secara bersama-sama. 
Dalam perspektif Islam kata madani berasal dari bahasa Arab yaitu madani yang
berarti menempati suatu tempat. Sebenarnya konsep masyarakat madani menurut
perspektif dalam Islam sudah diatur didalam Al-quran,yaitu dibagi menjadi 3
bagian, yaitu antara lain
1. Masyarakat terbaik atau Khairah Ummah;  Konsep masyarakat yanng jenis ini
telah dijelaskan dalam QS Ali-Imran 3:110 merupakan konsep yang ideal.
2. Masyarakat seimbang atau ummatan wasathan, dan
3. Masyarakat moderat atauUmmah muqtashidah.
4. Masyarakat madani merupakan satu tatanan masyarakat suatu bangsa yang
mendasarkan diri pada penguatan masyarakat sipil dan menjunjung tinggi nilai-nilai
keadaban. Masyarakat madani juga ditegakkan atas dasar dua semangat, yakni
semangat rabbaniyah dan semangat insaniyah. Hal lain yang dituntut demi tegaknya
masyarakat madani adalah masalah keterbukaan dan kebersamaan serta persamaan hak
bagi semua orang untuk terlibat dalam urusan kenegaraan dan pemerintahan.Di dalam
masyarakat madani yang terbentuk dalam tubuh umat atau masyarakat Islami di
samping ada keterikatan lapisan tengah dalam bentuk partai atau semacamnya, ada
keterkaitan yang lebih kuat yaitu kesatuan keyakinan atau iman. Oleh karena itu
senantiasa komitmen agama lebih dahulu dari pada komitmen partai, dan maslahat
umat atau masyarakat yang lebih luas lebih dahulu dari pada keuntungan kelompok
tertentu. Artinya umat Islam adalah payung dari pada masyarakat madani.
5. Karakteristik masyarakat madani, yaitu : (1) bertuhan, (2) damai, (3) tolong menolong
(4) toleran (5) keseimbangan antara hak dan kewajiban

Anda mungkin juga menyukai