Anda di halaman 1dari 53

PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE

PEKERJAAN PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN


SUPERVISOR)
ESKALATOR (SSLE)

MODUL
SSLE – 12 : TEKNIK PELAPORAN

2006

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN
KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK)

MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

KATA PENGANTAR

Modul ini membicarakan mengenai Teknik Pelaporan yang merupakan salah


satu modul dari seluruh modul yang harus dikuasai oleh Peserta Pelatihan
Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift &
Eskalator.

Penulisan dan penyusunan buku ini disesuaikan dengan posisi pelatihan,


dimana Para Peserta Pelatihan ini bukanlah mereka yang masih awam dalam
hal pekerjaan Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator.

Tentu saja buku ini bukan buku yang sudah sempurna, melainkan masih cukup
banyak kekurangan yang tidak kami sadari namun sebagai panduan seorang
Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift &
Eskalator dirasakan telah memenuhi dari cukup.

Masukan-masukan demi penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan dan


terima kasih atas koreksi dan masukannya.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
i
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
ii
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

LEMBAR TUJUAN

MODUL PELATIHAN : Pelatihan Pengawas Lapangan (Site


Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan
Eskalator (SSLE)

MODEL PELATIHAN : Lokakarya Terstruktur

TUJUAN UMUM PELATIHAN :


Mampu melakukan pengawasan pekerjaan pemasangan instalasi pesawat lift
dan ekskalator dalam gedung sesuai dengan spesifikasi teknis, gambar
perencanaan dan mutu yang dipersyaratkan sampai diserah terimakan kepada
pemilik.

TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :


Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Menerapkan sistem manajemen K3.
2. Menerapkan peraturan dan standar nasional.
3. Menjelaskan pengenalan sistem transportasi vertikal.
4. Mengawasi pemasangan komponen instalasi dan pengamanan.
5. Menjelaskan Instalasi Daya Kendali dan Proteksi
6. Menjelaskan dasar-dasar teknik kelistrikan dan mekanikal.
7. Menjelaskan metode pemasangan lift dan eskalator.
8. Menjelaskan teknik pemeriksaan dan uji coba lift dan eskalator.
9. Menjelaskan riksa uji lift dan eskalator.
10. Menjelaskan proyek dan karakteristiknya.
11. Mengendalikan proyek (PDCA).
12. Membuat teknik pelaporan.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
iii
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

NO. DAN JUDUL MODUL : SSLE - 12 TEKNIK PELAPORAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mempelajari modul, peserta mampu membuat teknik pelaporan sesuai
ketentuan dokumen kontrak sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan
pemasangan lift dan ekskalator sesuai ketentuan peraturan yang berlaku
sehingga layak difungsikan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Melakukan pengumpulan data
2. Melakukan pengolahan data
3. Melakukan penulisan laporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
iv
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
LEMBAR TUJUAN .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN
MODUL PELATIHAN PENGAWAS
LAPANGAN (SITE SUPERVISOR)
PEMASANGAN INSTALASI LIFT
DAN ESKALATOR (SSLE) .................................................... vi
DAFTAR MODUL .................................................................................... vii
PANDUAN INSTRUKTUR ....................................................................... viii

BAB I PENGUMPULAN DATA ........................................................... I-1


1.1 Data Laporan Harian......................................................... I-1
1.2 Data Laporan Mingguan ................................................... I-2
1.3 Data Laporan Bulanan ...................................................... I-2
1.4 Data Laporan Direksi Teknis ............................................. I-3
1.5 Data Laporan Akhir Proyek ............................................... I-5
1.6 Tugas dan Tanggung Jawab
Pembuat laporan ............................................................................... I-6
1.7 Arsip Dokumen Pelaksanaan
Pekerjaan I-7
1.8 Rujukan Laporan............................................................... I-8
1.9 Laporan Pengawasan ....................................................... I-8
1.9.1 Laporan Yang
Dihasilkan I-9
1.9.2 Lingkup Kegiatan
Pengawasan I-10
1.10 Permasalahan Pelaporan ................................................. I-11
1.10.1 Pembuatan Laporan ............................................... I-11
1.10.2 Pengarsipan ........................................................... I-11

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
v
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

1.10.3 Penyebab
Permasalahan I-12
1.10.4 Solusi Penanganan
Permasalahan I-12
BAB II PENGOLAHAN DATA .............................................................. II-1
2.1 BAP PEMBAYARAN

I
I
-
1
2.2 BAP Serah Terima
P
E
K
E
R
J
A
A
N

I
I
-
2
BAB III PENULISAN LAPORAN ........................................................... III-1
3.1 LAPORAN LISAN

I
I

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
vi
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

I
-
1
3.2 LAPORAN RUTIN

I
I
I
-
1
3.3 LAPORAN BULANAN

I
I
I
-
3
3.4 RAPAT PROYEK

I
I
I
-
4

RANGKUMAN

LAMPIRAN :
Lampiran 1:

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
vii
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
viii
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Lampiran 2:

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
ix
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Lampiran 3:

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
x
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Lampiran 4:

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
xi
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

DAFTAR PUSTAKA

HAND OUT

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
xii
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL


PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (Site Supervisor)
PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN ESKALATOR
(SSLE)

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Pengawas


Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator
(SSLE) dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kerja sehingga dalam
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan
Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) unit-unit tersebut menjadi Tujuan
Khusus Pelatihan.

2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-


masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk
suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk
memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka


berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun
seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul)
yang harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Pengawas
Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator
(SSLE).

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
xiii
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

DAFTAR MODUL

Pengawas Lapangan (Site Supervisor)


Jabatan Kerja :
Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE)

Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 SSLE – 01 Sistem Manajemen (K3)

2 SSLE – 02 Peraturan dan Standar Nasional

3 SSLE – 03 Pengenalan Sistem Transportasi Vertikal

4 SSLE – 04 Komponen Instalasi Daya, Kendali dan Proteksi

5 SSLE – 05 Instalasi Daya, Kendali dan Proteksi

6 SSLE – 06 Dasar-dasar Teknik Kelistrikan dan Mekanikal

7 SSLE – 07 Metode Pemasangan Lift dan Eskalator

8 SSLE – 08 Teknik Pemeriksaan dan Uji Coba Lift dan Eskalator

9 SSLE – 09 Riksa Uji Lift dan Eskalator

10 SSLE – 10 Proyek dan Karakteristiknya

11 SSLE – 11 Pengendalian Proyek (PDCA)

12 SSLE – 12 Teknik Pelaporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
xiv
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

PANDUAN INSTRUKTUR

NAMA PELATIHAN : PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE


SUPERVISOR) PEMASANGAN INSTALASI
LIFT DAN ESKALATOR (SSLE)

KODE MODUL : SSLE - 12

JUDUL MODUL : TEKNIK PELAPORAN

DESKRIPSI : Materi ini membahas pengetahuan


Pengumpulan Data, Pengolahan Data,
Penulisan Laporan untuk pelatihan Pelatihan
Pengawas Lapangan (Site Supervisor)
Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator
(SSLE).

TEMPAT KEGIATAN : Ruangan Kelas lengkap dengan fasilitasnya.

WAKTU PEMBELAJARAN : 1 (Satu) Jam Pelajaran (JP) (1 JP = 45 Menit)

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
xv
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

RENCANA PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaan
 Menjelaskan tujuan  Mengikuti penjelasan TIU
instruksional umum(TIU) dan dan TIK dengan tekun
Tujuan instruksional khusus dan aktif OHT
(TIK)  Mengikuti penjelasan
 Menjelaskan maksud dan maksud dan tujuan teknik
tujuan teknik pelaporan. pelaporan.
 Menjelaskan pengertian  Mengikuti penjelasan
teknik pelaporan. pengertian teknik
pelaporan.
Waktu : 5 menit  Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

2. Ceramah : Bab I,
Pengumpulan Data
Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan,
atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan OHT
Pengumpulan data instruktur dengan tekun
dan aktif.
Waktu : 15 menit  Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

3. Ceramah : Bab II, Pengolahan


Data
Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan,
atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan OHT
Pengolahan data instruktur dengan tekun
dan aktif.
Waktu : 15 menit  Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

4. Ceramah : Bab III, Penulisan


Laporan  Mengikuti penjelasan,
Memberikan penjelasan, uraian uraian atau bahasan
atau-pun bahasan mengenai : instruktur dengan tekun OHT
Penulisan Laporan. dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
Waktu : 15 menit apabila ada yang kurang
jelas.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator
xvi
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

BAB I
PENGUMPULAN DATA

Untuk keperluan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan,


maka sesuai ketentuan kontrak perlu dibuat laporan hasil pekerjaan berupa Laporan
harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Laporan Triwulanan, dan Laporan
Akhir. Untuk dapat memberikan informasi yang lengkap, maka ruang lingkup laporan
harus meliputi aspek-aspek teknis, finansial, dan manajemen proyek agar dapat
digunakan sebagai masukan bagi pengendali dan pengawas proyek dalam
pengambilan keputusan dan tindak turun tangan. Untuk itu kita perlu mengumpulkan
data-data lapangan berupa :

1.1 DATA LAPORAN HARIAN


Pelaksana proyek harus membuat buku harian yang mencacat seluruh rencana dan
realisasi kegiatan pekerjaan yang selanjutnya akan dipakai sebagai bahan
penyusunan lapran harian. Laporan harian ini mencakup informasi harian mengenai
semua kelengkapan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan,
realisasi kemajuan pekerjaan, perbandingan antara realisasi pekerjaan terhadap
rencana kerja, dan permasalahan yang ada, yang antara lain terdiri dari:
 Tenaga kerja: tugas, penempatan, dan jumlah;
 Bahan: jenis dan jumlah;
 Peralatan: jenis, kapasitas, jumlah, dan kondisi;
 Perubahan desain, gambar rencana;
 Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan;
 Realisasi pekerjaan, termasuk perbandingan dengan rencana terhadap jenis dan
kuantitas pekerjaan terlaksana;
 Cuaca dan kondisi alam yang mempengaruhi pelaksanaan;
 Dokumentasi foto hasil pelaksanaan pekerjaan, yang diambil dari satu titik tetap
untuk satu obyek yang sama;
 Permasalahan yang mempengaruhi produksi pekerjaan.

Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab terjadinya


keterlambatan pekerjaan.

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-1
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

Sebagai tambahan, laporan harian ini merupakan dasar bagi penyusunan pelaporan
lainnya. Oleh karena itu, suatu laporan harian yang lengkap dan akurat akan sangat
bermanfaat untuk keperluan penyusunan laporan mingguan.

1.2 DATA LAPORAN MINGGUAN


Laporan mingguan berupa tabel perhitungan pencapaian kemajuan fisik pekerjaan
(volume dan bobot) setiap mata pembayaran selama satu minggu dengan
memperbandingkan hasil tersebut terhadap Dokumen Kontrak, rencana kerja dan
deviasi, hasil minggu yang lalu, dan kumulatif pencapaian kemajuan fisik terakhir.
Selain hal tersebut diatas, perlu dicantumkan juga mengenai hasil analisa atas
identifikasi permasalahan yang telah dilakukan, dengan mengelompokkan
permasalahan: personil, material, peralatan, dan metoda kerja, beserta upaya
pemecahan permasalahan yang berupa tindakan nyata sesuai action plan yang telah
ditetapkan dalam rapat mingguan.
Penyusunan laporan mingguan ini sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan akurasi
laporan harian yang bersangkutan serta laporan mingguan sebelumnya.

1.3 DATA LAPORAN BULANAN


Laporan bulanan secara umum merupakan rangkuman laporan mingguan yang berisi
hasil kemajuan pekerjaan bulanan. Penyusunan laporan bulanan ini juga sangat
dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakurasian laporan mingguan yang telah disusun
sebelumnya.
Secara garis besar, laporan bulanan merupakan rangkuman informasi mengenai
kemajuan pelaksanaan pekerjaan bulanan secara teknis, finansial, dan manajemen,
yang antara lain terdiri dari:
 Ringkasan kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
 Sketsa kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
 Perbandingan realisasi dan rencana kemajuan pelaksanaan pekerjaan (kurva-S),
serta deviasi yang terjadi;
 Sertifikat dan perincian pembayaran bulanan;
 Foto dokumentasi, rangkuman kondisi cuaca harian,
 Review design, CCO, dan perubahan Kontrak (bila ada);

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-2
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

 Rangkuman tentang berbagai permasalahan yang timbul beserta upaya


pemecahannya sesuai dengan hasil penetapan dalam rapat bulanan. Seyogyanya,
hal ini dibuat dalam suatu format yang berisi, antara lain:
o Rencana kerja, realisasi kemajuan pekerjaan, dan deviasi yang terjadi;
o Permasalahan yang timbul, beserta cara dan tingkat penyelesaiannya;
o Tindak lanjut penyelesaian permasalahan, yang mencakup penunjukan
penanggung jawab dan batas waktu penyelesaian permasalahan.

1.4 DATA LAPORAN DIREKSI TEKNIS


Laporan ini disusun oleh direksi teknis dan terdiri dari:
 Laporan Harian Direksi Teknis (Engineer Daily Report) dibuat oleh personil inti
(key personel), mulai dari inspector, Engineer (highway, material, bridge, dan
structure), site engineer (Engineer Representative), Pemimpin Proyek/Bagian
Proyek.
Dalam laporan ini dicatat:
1) Hari dan tanggal
2) Keadaan cuaca
3) Aktivitas kegiatan di hari itu, termasuk instruksi-instruksi dan tindakan turun
tangan kepada Kontraktor.
4) Kegiatan pekerjaan kontraktor di lapangan
5) Masalah-masalah yang terjadi di lapangan dan penyelesaiannya
6) Diskusi-diskusi dengan Kontraktor yang dianggap penting.
7) Tamu-tamu resmi yang diinspeksi ke proyek.
8) Pekerjaan atau material yang ditolak dan alasannya
9) Jam mulai dan selesainya operasi hari itu dari personil dan peralatan.
10) Kedatangan dan pemindahan peralatan.
11) Kemajuan survei (staking out) dan pekerjaan.

Laporan tugas inspektur lebih detail dari lingkup tugas yang menjadi tanggung
jawabnya laporan pemimpin proyek atau site Engineer merupakan kondisi secara
umum. Semua laporan harian tersebut merupakan arsip permanen pada
penyelesaian proyek.

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-3
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

 Laporan Bulanan diperlukan sebagai dasar pembayaran, terdiri dari rangkuman


data berupa:
 Kemajuan fisik di lapangan, termasuk perbandingan bobot realisasi dan
rencana, serta deviasi yang terjadi;
 Hasil pengawasan pelaksanaan pekerjaan;
 Hasil pengujian kualitas pekerjaan;
 Hasil perhitungan kuantitas pekerjaan;
 Permasalahan yang terjadi di lapangan dan penanganan yang telah dilakukan
sesuai hasil penetapan dalam rapat bulanan;
 Kelengkapan dokumen berupa foto dokumentasi, kondisi cuaca, perubahan
Kontrak (bila ada).

 Laporan Triwulan merupakan rangkuman laporan bulanan yang berisi hasil


kemajuan pekerjaan triwulan. Penyusunan laporan triwulan ini sangat dipengaruhi
oleh kelengkapan dan akurasi laporan bulanan yang telah disusun sebelumnya.
 Ringkasan kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
 Sketsa kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
 Perbandingan realisasi - rencana pelaksanaan (kurva-S);
 Rekapitulasi sertifikat pembayaran bulanan;
 Ringkasan pengendalian mutu pekerjaan;
 Ringkasan perhitungan kuantitas dan pembayaran pekerjaan;satu
 Permasalahan yang terjadi selama triwulan yang bersangkutan dan
penanganan yang telah dilakukan sesuai hasil penetapan dalam rapat bulanan;

 Laporan Akhir merupakan rangkuman seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan


yang telah dicapai sampai dengan serah terima pekerjaan sementara (PHO).
Secara teknis laporan ini terdiri dari:
 Justifikasi teknik/Review Design;
 Rekapitulasi kemajuan pekerjaan;
 Monitoring penggunaan peralatan;
 Kegiatan mata pembayaran utama;
 Rangkuman sertifikat pembayaran bulanan;
 Ringkasan pengendalian mutu;
 Ringkasan kuantitas akhir, yang harus sesuai dengan kuantitas dalam Kontrak;

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-4
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

 Petunjuk pemeliharaan, pengoperasian, dan pemanfaatan;


 Hal-hal khusus tentang pekerjaan perlu penanganan yang berkaitan dengan
kondisi tanah, drainase, dan perkerasan;
 Status perintah perubahan (Change Order) dan adendum kontrak;
 Program masa pemeliharaan;
 Hal ikhwal tentang AMDAL; dan
 Lampiran-lampiran, yang terdiri dari:
o Jadwal pelaksanaan;
o Berita Acara PHO;
o Gambar tipiKal;
o Gambar kerja (Shop drawing);
o Gambar terlaksana (As-built drawing);
o Rekapitulasi pekerjaan;
o Daftar lokasi pekerjaan perlu penanganan;
o Dokumentasi photo pada kondisi awal, selama masa pelaksanaan, dan
akhir pekerjaan.

 Laporan Khusus dibuat oleh konsultan dan diserahkan kepada Pemimpin


Proyek l atas kejadian-kejadian yang tidak terduga seperti:
 Persoalan-persoalan penting mengenai kondisi tanah antara lain, longsoran,
erosi karena banjir.
 Perpanjangan waktu pelaksanaan
 Penyimpangan terhadap spesifikasi
 Hal-hal lain yang dianggap perlu.

1.5 DATA LAPORAN AKHIR PROYEK


Laporan Akhir Proyek disusun oleh direksi pekerjaan berdasarkan Laporan Akhir
direksi teknis, dilengkapi dengan informasi kegiatan yang dilakukan selama masa
pemeliharaan sampai dengan serah terima pekerjaan akhir (FHO). Tambahan
informasi ini antara lain terdiri dari:
 Hasil pemeriksaan terhadap pekerjaan pemeliharaan, dan penyelesaian sisa
pekerjaan;
 Ringkasan dan perincian perhitungan akhir; dan

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-5
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

 Lampiran tambahan, yang terdiri dari:


o Sertifikat Berakhirnya Masa Pemeliharaan;
o Berita Acara Penyerahan Akhir (FHO);
o Gambar terlaksana (as-built drawing); dan
o Dokumentasi photo pada kondisi awal, selama masa pelaksanaan, dan akhir
pekerjaan.

1.6 TUGAS & TANGGUNG-JAWAB PEMBUAT LAPORAN


Setiap jenis laporan seperti tersebut diatas, kecuali laporan direksi teknis dan laporan
akhir direksi pekerjaan, dibuat dengan melalui 3 (tiga) tahapan proses sebagai
berikut:
 dibuat oleh penyedia jasa,
 diperiksa oleh direksi teknis, dan
 disetujui oleh direksi pekerjaan.

Proses pembuatan laporan direksi teknis lebih sederhana, yaitu:


 dibuat langsung oleh direksi teknis, dan
 diperiksa untuk mendapat persetujuan direksi pekerjaan.

Untuk keperluan distribusi laporan, maka setiap laporan dibuat dalam jumlah rangkap
tertentu, yaitu sebagai berikut:

LAPORAN
URAIAN DIREKSI
HARIAN MINGGUAN BULANAN AKHIR
TEKNIS
Direksi Pekerjaan
Asli Asli Asli Asli Copy-3
(Pengguna Jasa)
Atasan Pengguna Jasa - - Copy-1 Copy-1 Asli
Atasan Langsung
- - Copy-2 Copy-2 Copy-1
Pengguna Jasa
Penyedia Jasa (Kontraktor) Copy-1 Copy-1 Copy-3 - Copy-2
Direksi Teknis (Konsultan
Copy-2 Copy-2 Copy-4 - -
Supervisi)
Jumlah 3 3 5 3 4

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-6
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

1.7 ARSIP DOKUMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan (direksi pekerjaan,
penyedia jasa, direksi teknis, dan perencana), wajib menyimpan dan memelihara
dokumen pelaksanaan pekerjaan selama umur rencana konstruksi atau maksimal 10
(sepuluh) tahun terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan. Hal ini diperlukan untuk
dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dibawah ini:

 UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi:


 Sehubungan dengan kegagalan bangunan, maka pertanggungjawaban pihak-
pihak yang terkait dalam pelaksanaan konstruksi (pemilik, perencana,
pelaksana, dan pengawas) masih terus berlanjut setelah penyerahan akhir
pekerjaan;
 Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan tersebut
ditentukan sesuai dengan umur rencana konstruksi dengan paling lama 10
(sepuluh) tahun sejak penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.

 PP No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi:


 Kegagalan bangunan adalah merupakan keadaan dimana bangunan tidak
dapat berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian ditinjau dari sisi
teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan
umum, sebagai kesalahan penyedia jasa dan atau pengguna jasa setelah
penyerahan akhir pekerjaan konstruksi. Kegagalan bangunan dapat terjadi
karena kesalahan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, ataupun
pengelolaan; yang selanjutnya menjadi tanggungjawab masing-masing pihak.
 Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan harus
dinyatakan secara tegas dalam Dokumen Kontrak.

Dokumen pelaksanaan pekerjaan yang harus disimpan oleh direksi pekerjaan dan
diserahkan kepada penyelenggara jalan, antara lain terdiri dari:
 Dokumen kontrak, termasuk addendum/amandemen;
 Seluruh laporanpelaksanaan pekerjaan;
 Seluruh korespondensi selama pelaksanaan pekerjaan;
 Berita Acara pembayaran, beserta lampirannya;
 Berita acara dan notulen rapat;

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-7
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

 Foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan (sebelum, sedang, selesai dikerjakan);


 Gambar terlaksana (as-built drawing);
 Laporan akhir.

Dokumen-dokumen tersebut diatas diperluan untuk kegiatan pembinaan jalan dalam


hal-hal sebagai berikut:
 Catatan sejarah penanganan jalan (leger jalan);
 Perencanaan, pemrograman, penganggaran;
 Pemeliharaan; dan
 Pengoperasian.

1.8 RUJUKAN LAPORAN


Pada prinsipnya, pembuatan laporan telah diatur dan harus mengikuti ketentuan-
ketentuan yang tercakup dalam berbagai keputusan sebagai berikut:
 Keppres No. 80/2003: Lampiran I, Bab II.D.2.c mengenai Laporan hasil Pekerjaan;
 Kepmen Kimpraswil No. 257/2004 mengenai Syarat-syarat Umum Kontrak, Bab
IV.A.26 mengenai Laporan Hasil Pekerjaan;
 Kepmen Kimpraswil No. 349/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kontrak
Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan), Bab VI Huruf R angka 12 mengenai
Laporan Hasil Pekerjaan
 Kepmen Kimpraswil No. 349/2004, Bab V.R.12 mengenai Laporan Hasil
Pekerjaan;
 UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi;
 PP No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; dan
 Syarat Umum Dokumen Kontrak.

1.9 LAPORAN PENGAWASAN


Laporan pengawasan pekerjaan diperlukan untuk mengendalikan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan yang sedang dikerjakan, sehingga didapat hasil kerja yang
sesuai dengan bestek dan persyaratan teknis lainnya serta dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai
peraturan yang berlaku.

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-8
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

Pengawasan yang dilakukan menyangkut masalah kuantitas, kualitas, biaya dan


waktu pelaksanaan sehingg terwujudnya bangunan dan kelengkapannya sesuai
dengan dokumen kontrak.
Secara keseluruhan lingkup yang masuk dalam pekerjaan pengawasan proyek adalah
meliputi :
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Penggerakan (Motivating)
d. Pengawasan (Controlling)

Rencana terperinci adalah sebuah dokumen dimana di dalamnya terdapat segala


sesuatu yang direncanakan dari awal termasuk segala usaha yang dilakukan dalam
menyelesaikan proyek.

1.9.1 Laporan Yang Dihasilkan

Dokumen yang dihasilkan selama proses pengawasan adalah sbb :


1. Program kerja, alokasi tenaga dan konsep pekerjaan pengawasan;
2. Buku Harian Lapangan (BHL) yang memuat kejadian, perintah atau petunjuk yang
penting konsultan pengawas atau direksi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan, konsekwensi keuangan, keterlambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis;
3. Laporan Harian Lapangan yang berisikan keterangan tentang tenaga kerja,
bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak, alat-alat, pekerjaan yang
diselesaikan,waktu pekerjaan dan laporan cuaca;
4. Laporan Mingguan, sesuai resume laporan harian yang berisi kemajuan
pekerjaan, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi serta tindakan perbaikan
yang telah dilakukan;
5. Laporan Bulanan yang merupakan resume laporan mingguan;
6. Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk angsuran pembayaran serta dilengkapi
dengan photo visual;
7. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan (addendum) dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah/Kurang bilamana terdapat perubahan pekerjaan;

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-9
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

8. Surat Perintah Perubahan Waktu Pelaksanaan (adendum) dan Berita Acara


Perubahan Waktu Pelaksanaan bila terdapat perubahan waktu pelaksanaan
pekerjaan;
9. Gambar Kerja terinci (Shop Drawing), Bar Chart dan S Curve serta Network
Planing yang dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai;
10. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan Pertama (Profesional Hand Over);
11. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan Kedua (Final Hand Over);
12. Laporan Gambar Terlaksana (As Built Drawing).

1.9.2 Lingkup Kegiatan Pengawasan

Secara umum lingkup pengawasan suatu proyek konstruksi adalah dalam kegiatan
membandingkan antara rencana dengan realisasi yang meliputi :
a. Pengawasan kualitas pekerjaan konstruksi
b. Pengawasan kesesuaian gambar dengan spesifikasi
c. Pengawasan waktu penyelesaian proyek sesuai dengan yang diharapkan
d. Pengawasan biaya sesuai dengan biaya yang tersedia
e. Melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang terjadi selama pelaksanaan
berlangsung.

1.9.3 Sasaran Dalam Pengawasan

Untuk melaksanakan suatu jenis pekerjaan diperlukan sumberdaya, dengan demikian


pengawasan yang dilakukan diarahkan pada sumberdaya yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan bersangkutan yaitu :

1) Bahan
 Pengawasan terhadap mutu bahan, tanggal pengadaan, jumlah bahan yang
dibeli untuk suatu periode tertentu.
 Pengawasan terhadap penggunaan bahan.

2) Tenaga Kerja
 Pengawasan terhadap pengadaan jumlah tenaga dan kualifikasi tenaga
tersebut.
 Pengawasan terhadap penggunaan tenaga kerja.

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-10
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

3) Peralatan
 Pengawasan terhadap mobilisasi peralatan, jumlah dan jenis peralatan.
 Pengawasan terhadap penggunaan peralatan, bahan bakar dan hasil kerja.
 Pengawasan terhadap pemeliharaan.

4) Hasil Kerja
 Pengawasan terhadap kemajuan hasil pelaksanaan.
 Pengawasan terhadap mutu hasil pelaksanaan.

5) Metode Kerja
Pengawasan terhadap metoda kerja yang dilakukan di lapangan apakah sesuai
dengan kondisi lapangan yang ada.

1.10 PERMASALAHAN PELAPORAN

1.10.1 Pembuatan Laporan


Secara umum pada pelaksanaan proyek-proyek di bidang jalan ditemui beberapa
permasalahan dalam pembuatan laporan seperti:
 tidak disiplin dan tepat waktu;
 laporan kurang lengkap;
 laporan kurang akurat; dan
 manfaat laporan kurang dipahami.
Akibat hal-hal tersebut maka dapat berakibat antara lain:
 Pengambialn keputusan dan tindakan turun tangan oleh pengendali proyek tidak
tepat dan terlambat; dan
 Keterlambatan pelaksanaan proyek menjadi berlarut-larut tanpa keputusan yang
pasti;

1.10.2 Pengarsipan
Secara umum dalam administrasi proyek-proyek bidang jalan, berkaitan dengan
pengarsipan laporan terdapat permasalahan seperti:
 tidak tertib;
 kurang tempat; dan
 kapabilitas dan ketersediaan personil terbatas.

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-11
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

1.10.3 Penyebab Permasalahan


Secara umum penyebab terjadinya permasalahan pada pelaporan seperti tersebut
diatas, dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1.10.3.1 Pemahaman Atas Fungsi Dan Manfaat Laporan


Kelemahan pemahaman dapat menimbulkan persepsi yang keliru, antara lain:
 Pelaporan hanya merupakan produk persyaratan administrasi dan bukan
merupakan mata pembayaran utama bagi penyedia jasa;
 Kecenderungan bahwa isi pelaporan harus menggambarkan kinerja proyek yang
bagus, sehingga pelaporan yang obyektif tetapi berisi informasi atas aktivitas dan
pencapaian prestasi pelaksanaan pekerjaan yang kurang baik, tidak disukai oleh
setiap komponen yang terkait dalam manajemen proyek, karena dianggap dapat
mempengaruhi penilaian prestasi manajemen proyek, dan adanya kekhawatiran
akan menjadi bahan temuan pemeriksa;
 Untuk menghasilkan laporan yang “cantik” seperti tersebut diatas, dapat
menimbulkan usaha untuk melakukan rekayasa pelaporan sedemikian rupa,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan pelaporan dengan produk
laporan yang tidak obyektif lagi.

1.10.4 Solusi Penanganan Permasalahan


Secara garis besar, penanganan permasalahan dan peningkatan kinerja penyusunan
pelaporan dapat difokuskan pada usaha-usaha peningkatan dalam beberapa aspek
sebagai berikut:

1.10.4.1 Pemahaman Atas Fungsi, Dan Manfaat Serah Terima Pekerjaan


 Peran pelaporan dimaksudkan untuk menggambarkan informasi pelaksanaan
pekerjaan, sedangkan fungsi pelaporan dimaksudkan untuk mendukung aktivitas
pengendalian, pengawasan, pemantauan, dan pengambilan keputusan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Selain itu, laporan ini juga dapat dipergunakan dan
bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan pemeriksaan terhadap akuntabilitas
kinerja baik dari sisi manajemen proyek maupun hasil pekerjaan tersebut. Pada
akhirnya, laporan ini akan menjadi suatu catatan sejarah pelaksanaan konstruksi.
 Pelaporan yang obyektif atas hasil yang kurang baik, tidak perlu dikawatirkan,
selama permasalahan yang terjadi ini dilaporkan dengan disertai alasan yang

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-12
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

dapat dipertanggungjawabkan dan dilengkapi dengan rencana penanganan dan


penanggulangannya;
 Rekayasa “mempercantik” laporan dapat menimbulkan ketidak konsistensian
substansi, yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah dan kesulitan, serta
dapat menjadi bahan temuan bagi tim pemeriksa

1.10.4.2 Manajemen Penyusunan Laporan


 Pembinaan disiplin dan kapabilitas personil
 Pengaturan dan penentuan tugas dan tanggunggjawab personil yang terkait
dalam penyusunan laporan;
 Teknik penyusunan laporan:
o outline laporan untuk menjamin kelengkapan materi laporan;
o format untuk mempermudah pemasukan data dan pembuatan perhitungan,
diagram, dll;
o checklist untuk pemantauan kelengkapan data, analisa, perhitungan, dan
dokumen berdasarkan outline laporan;
o pengumpulan data dll. dilakukan secara rutin dan kontinyu;
o pengolahan laporan secara total berbasis komputer; dan
o arsip laporan dilengkapi dalam bentuk soft-copy.

1.10.4.3 Koordinasi Yang Efektif

Proses pembuatan laporan diawali oleh kegiatan pencatatan data dan pengumpulan
dokumen, kemudian diikuti oleh suatu rangkaian proses “penyusunan-pemeriksaan-
persetujuan”, dan diakhiri dengan proses pendistribusian laporan. Oleh karena itu,
selain diperlukan adanya kedisplinan, kapabilitas, pengaturan tugas dan
tanggungjawab personil yang terkait, juga dibutuhkan adanya koordinasi yang efisien
dalam melaksanakan setiap komponen yang tercakup didalam rangkaian proses
tersebut.

1.10.4.4 Dukungan Substansi Laporan

Agar penyusunan laporan memenuhi ketentuan laporan yang baik yakni lengkap,
akurat, jelas dan terkini maka perlu dukungan-dukungan berupa kelengkapan data,
analisa, perhitungan dan dokumen pendukung;

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-13
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

Selanjutnya, jika usaha peningkatan seperti disebutkan di atas masih belum dapat
memperbaiki kinerja pelaporan, maka seyogyanya perlu dipertimbangkan langkah-
langkah berupa teguran tertulis, sanksi administrasi, sampai dengan pinalti berupa
penggantian personil.
Pada akhirnya, dengan pemahaman atas fungsi dan manfaat pelaporan yang baik,
manajemen penyusunan laporan yang efektif, dan dukungan teknis yang lengkap dan
akurat dapat diharapkan hasil berupa pelaporan yang obyektif, tepat waktu, lengkap
dan akurat yang mengggambarkan keseluruhan aktivitas dan pencapaian hasil
pekerjaan secara akuntabel.

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-14
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

PENGUMPULAN DATA ........................................................................................................... 1


1.1 DATA LAPORAN HARIAN ...................................................................................... 1
1.2 DATA LAPORAN MINGGUAN ............................................................................... 2
1.3 DATA LAPORAN BULANAN .................................................................................. 2
1.4 DATA LAPORAN DIREKSI TEKNIS....................................................................... 3
1.5 DATA LAPORAN AKHIR PROYEK ........................................................................ 5
1.6 TUGAS & TANGGUNG-JAWAB PEMBUAT LAPORAN ..................................... 6
1.7 ARSIP DOKUMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN .............................................. 7
1.8 RUJUKAN LAPORAN ............................................................................................... 8
1.9 LAPORAN PENGAWASAN...................................................................................... 8
1.9.1 Laporan Yang Dihasilkan ......................................................................................... 9
1.9.2 Lingkup Kegiatan Pengawasan ............................................................................ 10
1.9.3 Sasaran Dalam Pengawasan ................................................................................ 10
1.10 PERMASALAHAN PELAPORAN .......................................................................... 11
1.10.1 Pembuatan Laporan ........................................................................................... 11
1.10.2 Pengarsipan ........................................................................................................ 11
1.10.3 Penyebab Permasalahan ..................................................................................... 12
1.10.4 Solusi Penanganan Permasalahan ...................................................................... 12

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator


I-15
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab II: Pengolahan Data

BAB II
PENGOLAHAN DATA

2.1 BERITA ACARA PEKERJAAN (BAP) PEMBAYARAN

Berita acara pekerjaan dibuat atas permintaan pihak direksi proyek sehubungan
dengan tahapan pembayaran angsuran sesuai persyaratan kontrak.
BAP lebih cenderung sebagai persyaratan administrasi, bukan merupakan laporan
kemajuan pekerjaan.
BAP harus diketahui / disetujui oleh CM atau pihak konsultan.
BAP pada akhir penyelesaian yang bersifat komisioning harus disertai dengan
daftar simak (check list) seperti yang tertera pada halaman berikut, dan contoh
lampiran-4 Daftar Simak (Commissioning) .

BERITA ACARA PEMBAYARAN


No. : ………………………

Menunjuk pada hasil laporan (supervisi) periode tertentu No………………….….. tanggal


………………... dan berdasarkan Perjanjian Kerja No…………………….. tanggal
…………………, maka dapat dibayarkan atas pekerjaan ………………………...
Nilai Kontrak (ex. PPN) :
Nilai Pekerjaan yang dibayarkan :
(sampai dengan periode ini)
Nilai Pekerjaan yang dibayarkan :
(periode yang lalu)
Nilai Pekerjaan yang dibayarkan :
(periode ini)
Pengembalian uang muka :
(……..% x 6)
Retensi :
(……..% x 6)
Pembayaran yang diterima periode lalu :
Nilai pembayaran yang disetujui periode ini :

Demikian Berita Acara Pembayaran ini dibuat, untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, ………….…….
Disetujui oleh, Diajukan oleh,
PT. (Owner) (PT. Consultant)

Nama : Nama :

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator II-1
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab II: Pengolahan Data

2.2 BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

BERITA ACARA
SERAH TERIMA PEKERJAAN
No. ……………………..

Pada hari ini ………….... tanggal ………………. bulan ……………. tahun ……………,
telah diadakan serah terima pekerjaan antara kedua belah pihak.

PIHAK PERTAMA

Nama : ………………………..

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ………………..,


yang berkedudukan di ………………………………………., yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

PIHAK KEDUA

Nama : ………………………..

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama …………………...,


yang berkedudukan di …………………………………………...,
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Pihak kedua menyerahkan pekerjaan kepada Pihak Pertama atas pekerjaan Pemasangan
…………………………………………... yang terpasang ……………...………………...

Pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan dengan hasil baik dan lift telah berfungsi
sebagaimana mestinya serta telah dicoba oleh kedua belah pihak dengan hasil baik.

Demikian berita acara serah terima pekerjaan ini dibuat dan ditanda tangani oleh kedua
belah pihak berdasarkan Surat Perjanjian Borongan ……………………………..… tanggal
…………….………… dan dapat dipergunakan seperlunya.

Pihak Pertama, Pihak Kedua,


PT. (Owner) PT. (Consultant)

Nama : Nama :

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator II-2
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab III: Penulisan Laporan

BAB III
PENULISAN LAPORAN

3.1 LAPORAN LISAN


Dalam kenyataan yang terjadi dilapangan seorang site supervisor harus segera
melapor keatasannya secara lisan melalui telpon. Dalam hal ini laporan harus
diikuti dengan konformasi tulisan dan dikirim melalui facsimile atau kurir. Terutama
menyangkut angka-angka, data teknis dan jumlah biaya. Bentuk konformasi
laporan lisan dapat berupa contoh formulir no.1, sebagai berkut :

KONFORMASI LAPORAN LISAN

1. Tanggal dilaporkan : …………………. Jam : ………………..


2. Dari (nama) :
3. Nama Proyek :
4. Untuk perhatian :
Manajer operasi Superintendent
Bagian logistik Bagian teknik pendukung
5. Sifat : Segera Keadaan darurat Biasa
Keputusan, perlu / tidak perlu
6. Isi Laporan dan Usulan : …………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

Tertanda,
Site Supervisor

Nama :

3.2 LAPORAN RUTIN


a. Laporan kemajuan (progress report)
Laporan rutin harus disiapkan untuk tiap-tiap periode satu minggu, pada
akhir minggu (hari Sabtu) dan diserhakan kepada Construction
Management atau pemilik proyek (dimana perlu). Ulasan kemajuan
pekerjaan dapat ditulis secara singkat apakah lancar atau ada halangan
selama minggu terakhir. Lihat contoh formulir no.2.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator III-1
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab III: Penulisan Laporan

h Formulir No.2
KONTRAKTOR LAPORAN MINGGUAN KEMAJUAN PEKERJAAN
PT. FADILAT ELEVATOR REKATAMA LAPORAN MINGGU KE : UNTUK PERHATIAN
INSTALASI LIFT / ESKALATOR PERIODE : Construction Mgt
NO. : ………………………….. PAKET : Direksi Proyek
LOKASI SEKTOR : ……… Intern

URAIAN PEKERJAAN VOL SAT BOBOT PER % MNG LALU PER % MNG INI KOMULATIF
FISIK BOBOT FISIK BOBOT FISIK BOBOT

PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pemasangan Scaffolding Lot 0,50
b. Pemasangan template (lood) Lot 0,20
c. Shop drawing & data lapangan Lot 0,20
d. Mobilisasi, Material handling Lot 2,00
2,90
PEKERJAAN MEKANIK
a. Pemasangan braket rail Buah 6,10
b. Pemasangan guide rail Buah 10,25
c. Setting mesin Set 15,25
d. Car assembling Set 19,10
e. Ropping Set 5,05
f. Setting counterweight Set 10,20
g. Pemasangan jamb & pintu Set 12,20
h. Governor & safety Set -
78,15
ELECTRIK
a. Setting controller Unit 5,50
b. Wirring & Fixtures Unit 2,95
c. Adjusting Unit 2,15
d. Testing / Uji Coba Unit 3,00
13,60
PEKERJAAN TAMBAHAN
a. Penarikan Cable power Meter 1,25
b. Grouting / bobok Lot 0,95
c. Pengadaan sub panel Buah 0,20
d. Instalasi penerangan R.M Buah 0,20
e. Tangga monyet Buah 0,90
f. Gudang material Buah 0,95
g. Pintu ruang mesin Buah 0,90
h. Lain-lain Lot -
5,35
JUMLAH 100

Kemajuan pekerjaan telah mencapai prosentase sebesar …. % Minggu yang lalu …. %

Ulasan dan Keterangan :


………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………….

Demikianlah laporan pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Mengetahui, Dibuat oleh Kontraktor Pelaksana


Construction Management PT. Fadilat Elevator Rekatama

( …………………………….. ) ( ……………………….. )

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator III-2
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab III: Penulisan Laporan

3.3 LAPORAN BULANAN


Laporan berkala bulanan adalah merupakan kesimpulan global dari ke-4
laporan periode mingguan terdahulu yang telah terlaksana. Biasanya
laporan bulanan hanya dilakukan untuk proyek-proyek besar dimana
terdapat beberapa kelompok-kelompok lift dalam beberapa sektor dari
bangunan. Pada tahapan bulanan tersebut perlu diadakan diskusi dengan
pihak Direksi Proyek dan pengawas dari Construction Management (CM)
dalam diskusi tersebut kemungkinan ada arahan dari pihak Direksi Proyek.
Kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat berupa:
1) Permintaan mempercepat lift-lift pada satu sektor (umpama pada annex
building) karena direksi mau akan berhenti lebih cepat.
2) Perubahan yang tiba-tiba timbul diluar dugaan yang akan menimbulkan
pekerjaan tambahan kurang.

Contoh Formulir 3.
KONTRAKTOR LAPORAN BULANAN KEMAJUAN PEKERJAAN
PT. FADILAT ELEVATOR
LAPORAN BULANAN KE : UNTUK PERHATIAN
INSTALASI LIFT / ESKALATOR
NO. : PERIODE : CONSTRUCTION MGT
LOKASI SEKTOR : PAKET : INTERN

Kemajuan pekerjaan :
Telah tercapai …………..…..%, Tertinggal/mendahului ……….. hari
Terdiri dari :
1) Pekerjaan Mekanik ……....%, Seharusnya ………. %
2) Pekerjaan Elektrik ……....%, Seharusnya ………. %
3) Pekerjaan Tambah ………%, Seharusnya ………. %
4) Perlu perpanjangan waktu …….……….. hari
5) Alasan perpanjangan waktu ……………
6) Ulasan : ……………………………………………………………………
…………………………………………………………………….

Tertanda,
Site Supervisor

Nama :

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator III-3
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab III: Penulisan Laporan

3.4 RAPAT PROYEK


Rapat proyek perlu diadakan dengan pihak CM dan Direksi Proyek
membahas laporan bulanan kemajuan pekerjaan ataupun membahas
kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul. Rapat sebaiknya dipimpin oleh
CM, tetapi notulen rapat sebaiknya ditulis oleh site supervisor.

Notulen rapat mencakup : tanggal rapat lokasi ruang rapat, daftar hadir,
acara (pokok-pokok) pembahasan, kesimpulan dan rencana tindakan
(action plan) oleh siapa dan kapan terselesaikan. Notulen harus disebarkan
ke semua pihak yang berkepentingan dengan tanda terima.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator III-4
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab III: Penulisan Laporan

BAB III............................................................................................................................................................. 1
PENULISAN LAPORAN ................................................................................................................................. 1
3.1 LAPORAN LISAN ............................................................................................................................. 1
3.2 LAPORAN RUTIN............................................................................................................................. 1
3.3 LAPORAN BULANAN ..................................................................................................................... 3
3.4 RAPAT PROYEK............................................................................................................................... 4

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator III-5
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Rangkuman

RANGKUMAN

Laporan dalam suatu proyek pekerjaan instalasi mekanikal / elektrikal yang


sedang berlangsung sangat dibutuhkan oleh atasan (yaitu manajemen operasi).
Laporan atas instalasi yang sudah selesai terpasang mungkin dianggap sudah
terlambat, walaupun bentuknya ilmiah dan enak dibaca dan akurat. Oleh karena
itu laporan harus disusun secara periodik dan teratur disertai dengan masalah
yang sedang dihadapi dan usulan solusi dengan alternatifnya.

Laporan yang disampaikan tepat waktu akan menolong menghindari


penyimpangan makin jauh dan mencegah timbulnya biaya yang tidak semestinya
ataupun mulurnya jatah waktu yang ditetapkan.

Untuk menunjang dalam penyusunan laporan yang baik dan rapih diperlukan
langkah-langkah sebagai berikut:

 Laporan yang harus disiapkan oleh seorang pengawas pelaksana untuk


disajikan kepada “manajemen operasi” (atasannya langsung) harus bersifat
objektif atas dasar fakta-fakta yang berkembang selama pelaksanaan
pemasangan lift atau eskalator.

 Laporan harus meliputi kemajuan (progress) pelaksanaan, rencana tahapan


berikut yang akan digarap, kesulitan, penyimpangan dan tentative solusi yang
perlu diusulkan dan kesimpulan singkat.

 Laporan tidak perlu basa-basi bergaya sastra agar indah atau enak dibaca,
tetapi tidak pula perlu kata-kata kasar makian ataupun sebaliknya kata-kata
pujian harus dihindari. Sistimatika bentuk laporan disusun dengan nomor-
nomor masalah dan terutama dalam bentuk-bentuk daftar formulir yang baku
yang ditetapkan oleh atau dari perusahaan.

 Laporan harus diisi lengkap dengan kata-kata dan fakta-fakta. Jika ada daftar
yang tidak ada kaitannyapun harus diberi tanda N/A (not available atau not
applicable), atau diisi TAK (tak ada kaitannya).

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator R-1
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Rangkuman

 Laporan dibuat secara berkala teratur (rutin) dengan bentuk-bentuk khas


mingguan, bulanan, dan laporan akhir (final report), atau komisioning saat
pekerjaan selesai.

 Laporan akhir dapat pula disertai dengan pendapat atau usulan dari site
supervisor atas dasar pengalamannya, agar kelak proyek-proyek yang akan
datang lebih berhasil dengan baik.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator R-2
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Lampiran -1 Hal 1 dari 2

LAPORAN HASIL PENGUJIAN PESAWAT LIFT TRAKSI


Awal (serah terima) berkala 5 tahun perubahan teknis (peremajaan)

Daftar ini hanya berlaku untuk satu unit pesawat lift saja

Nama gedung : …………………………………………………….


Alamat : …………………………………………………….
Jenis pesawat lift : …………………… No. Seri ………………..…..
Kapasitas angkut : …………….. kg; Kecepatan ………..m/menit
Jenis dan motor mesin : ……………. Pabrik pembuat : ………………
Jenis pengontrol (kendali gerak) : ….……….... Pabrik pembuat :…………………

1. Jenis alat pengaman : Roll; Wedge clamp; Flexible guide clamp.


2. Jenis governor, pengindra kecepatan : ………………………………………..…………..
3. Governor bekerja pada kecepatan…m/m, ……..% Alat ukur yang digunakan, .. …….
Keterangan : ………………………………………………………………………………….
4. Jenis penjepit pada governor : Bahan…..dia alur ….mm (dgn pegas ya,… tidak,…)
5. Kinerja governor : % overspeed…………,% saat putus arus ….………
6. Muatan diluar bobot kereta : (marmer, granit, lain-lain) …..………………. (kg)
7. Pengujian perimbangan : …………engkol, …………tachometer, ……….lain-lain
Amperemeter …….. (keterangan)
Perimbangan yang ditentukan dalam pengujian ini….…% overbalance bobot imbang
Perimbangan yang ditentukan oleh pabrik pembuat….…% overbalance bobot imbang
8. Berat keseluruhan bobot imbang : …………….. kg, berat kereta kosong ….…….... kg
9. Pembetulan beban pengimbang ..… (jumlah) batang pengimbang,@……kg =…….kg
ditambah / dikurangi (coret yang tidak perlu), jumlah batang beban pengimbang
interior kereta ………………… kg, berat bobot imbang sekarang ………………….. kg
10. Kondisi pada rel : ………… (Rel kiri) ………………… (Rel kanan)
11. Ukuran rel utama dan rel bobot imbang : ………………… kg/m ( …………..….. kg/m)
jarak braket utama : ……………m ; jarak braket bobot imbang : ……………..…….m)
12. Kondisi tali governor setelah diuji ……………. : pabrik pembuat……negara asal…...
13. Kondisi tromol penegang tali governor : ..…………………………………………………
14. Pengujian alat pengaman dengan tangan (manual), dengan kecepatan lebih,
beban didalam kereta …… kg, kereta berhenti dengan (rata/atau tidak), kemiringan :
…...%, jarak kemerosotan kereta saat pengaman bekerja : …….….mm
15. Alat pengaman bekerja baik/atau tidak. Kemerosotan kereta rata-rata : …………. m
16. Penyangga kereta jenis ……………; jarak langkah penyangga ………….………. mm
penyangga bobot imbang jenis ………… ; jarak langkah penyangga ………….…mm
17. Pengaman arus lebih ……………….. (waktu dalam detik); …………………….(A)
18. Kecepatan kereta, manual inspection (inspection speed) ……….…………… m/menit.
19. Rem mesin disetel dengan 125% beban muatan dalam kereta ………………. kg,
rangkaian kontrol dimatikan (jarak kemerosotan kereta) ………..mm Sakelar induk
dimatikan……….…mm (jarak kemerosotan keatas saat beban kosong) ………….…
(jarak luncur arah kebawah saat beban penuh).

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-1
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Hal 2 dari 2

Beban Kecepatan
dalam Kondisi beban dan nominal Arus (A) Tegangan (V)
kereta (kg) gerak (kg) (m/m)
mula jalan berhenti jalan
gerak normal
Keatas tanpa beban

Kebawah tanpa
beban

Keatas dengan
beban seimbang

Kebawah dengan
beban seimbang

Keatas dengan
beban penuh

Kebawah dengan
beban penuh

KESIMPULAN

Alat pengaman disegel …………. Governor baik cukup disegel (label)


Sakelar pengaman pd kec.lebih ………% Tali baja governor ………………………………
Sakelar governor pd kec. lebih ………% Beban tambahan kereta nihil ……. kg
Pengaman dicoba dengan beban penuh kosong; Bobot kereta kosong ……. kg
Jarak kereta merosot saat pengaman bekerja cukup kurang berlebih.
______________________________________________________________________
.……………,
.……………..
Yang melaksanakan pengujian

Instalatir : ………………… Nama pegawai pengawas Keselamatan Kerja :


Nama petugas : ………………… …………………………………………..………
Tanggal : ………………… Tanggal : ……….. ……………………
Tanda tangan : ………………… Tanda tangan : …………………….................

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-2
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Lampiran -2 Hal 1 dari 2

LAPORAN HASIL PENGUJIAN LIFT HIDROLIK awal (serah terima)


berkala 5 tahun
perubahan teknis (peremajaan)
Daftar ini hanya mencakup satu unit lift saja.

Nama gedung/bangunan : …………………………………………………………


Jenis bangunan : …………………………………………………………
Alamat dan nomor telpon : …………………………………………………………
Pengelola bangunan : …………………………………………………………
Alamat dan nomor telpon : …………………………………………………………
Sumber tenaga listrik : PLN /tegangan : … V,phase : …….freq : ………Hz

1. Katup pelapasan (reliefe valve) diset pada kecepatan turun …… m/m (…% dari
kecepatan nominal).
2. Katup kontrol (check valve), bekerja dengan motor atau solenoid
3. Katup darurat manual, penandaan dengan cat berwarna ……..… label …………….
Kecepatan pada saat katup dioperasikan …………………….. m/menit
4. Katup pengaman (main shut off), gunakan pressure gauge, untuk memastikan
bekerjanya katup pada tekanan hidrolis sebesar …………………….…. bar atau atm
5. Katup pembuangan angin dengan cara manual atau dengan cara lain
6. Minyak (cairan) hidrolis : sintetik lain …………….……………………………
Buatan : ………… jenis, viskositas ……… pada temperatur C
7. Tekanan hidrolis saat operasi : ………………………… bar (atm)
Tekanan hidrolis maksimal diizinkan ……………………….. bar (atm)
Saklar pemutus arus tekanan lebih : ………………………………………………………
8. Operasi re-leveling (anti kreep ) dengan saklar otomatis ………….… mm terhadap
permukaan lantai
9. Operasi lain (creeping) dengan cara ..……………………. atau otomatis
10. Katup pembuangan angin Pompa tangan cara lain
11. Katup darurat (lift macet) silinder pecah (rapture)
12. Ruang luncur : tinggi overhead …….. mm, ruang aman ……… mm
13. Penyangga : pegas oil buffer jarak langkah ………..…… mm
14. Pintu darurat lokasi atas bawah ukuran ………….…… x …….….…….. mm
15. Data hasil pengujian operasi halaman berikut.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-3
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Hal 2 dari 2

Arah gerak Beban kereta Kecepatan Tekanan hidrolis Arus listrik


(kg) (m/m) (atm atau bar) motor
(A)
Naik Penuh (nominal)
………… kg

Naik Lebih (125% nominal)


…………. Kg

Naik Kosong
(O kg)

Turun Kosong
(O kg)

Turun Lebih (125% nominal)


……. kg

Turun Penuh (nominal)


……. Kg

16. Katup pengaman disegel oleh : Pabrik oleh PJIL


17. Pencahayaan darurat : ………….…… Ah ……….……… Watt
18. Interkom : dua arah tiga arah ………… cell battery
19. Bel darurat, cell battery DC, Volt …………………. Ah ……………………

Nama penguji : ……………SIO pengujian……………………


PJIL : ………………………………………………….
Teknisi penguji : ………………………………………………….
Tanggal mulai diuji : ………………selesai tanggal ……………….
Alamat/telepon/fax : ………………………………………………….
Tanda tangan, penganggung jawab ……………………………….………..

SAKSI PELAKSANAAN PENGUJIAN

1. Pejabat Pengawas Keselamatan Kerja


Nama Pengawas : ……………………………………………………….
NIP : ……………………………………………………….
Tanggal : ……….………………………………………………
Tanda tangan : …..…………………………………………………..

2. Perusahaan Jasa Pemeriksaan Pesawat


(PJPP) Teknisi Pemeriksa : ……………….. …..………………………………...
Nama Tenaga Ahli K3 Lift : …………………………………………………. …..
Perusahaan/No.izin Inspeksi : ………………………………………………….……
Tanggal : ………………………………………………….……
Tanda tangan : ………………………………………………….……

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-4
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Lampiran -3 Hal 1 dari 2

HASIL PENGUJIAN ESKALATOR dan LANTAI JALAN


awal (serah terima) berkala 5 tahun perubahan teknis (peremajaan)

Daftar ini hanya mencakup satu unit eskalator/lantai jalan

Nama gedung/bangunan : …………………………………………………………


Jenis bangunan : …………………………………………………………
Alamat dan nomor telpon : …………………………………………………………
Pengelola bangunan : …………………………………………………………
Alamat dan nomor telpon : …………………………………………………………
Sumber tenaga listrik : PLN /tegangan : … V,phase : …….freq : ………Hz

1. Keadaan ban pegangan : Tegang , Kendor , Ragu-ragu


: Kotor , Bersih , Catat
Kecepatan ban : .……… m/detik (gunakan tachometer) …. %
terhadap kecepatan step, slip, ya , tidak
2. Keadaan balustrade : baik , retak , pecah bahan kaca baja
(panel pelindung)
3. Keadaan anak tangga (step) : baik , goyang , miring kiri kanan ,
: tidak datar , penemuan lain : ………
: jarak-jarak longgar ……. mm
4. Keadaan plat sisir (comb plate) : bagian atas : patah , hilang , retah
dan sisir : bagian bawah : patah , hilang , retak
tidak ada sama sekali
5. Landas keluar atas/bawah : baik , rusak/goyang , licin/kotor
Landas masuk atas/bawah : baik , rusak/goyang licin/kotor
6. Keadaan roda-roda : step roller : baik , jelek harap penjelasan
: chain roller : baik , jelek harap penjelasan
penjelasan lebih lanjut gunakan lembar tersendiri.
7. Panel penutup (skirt panel) : baik , rusak , skrup hilang, bengkok
8. Toleransi skirt-step : maksimal 4 mm , lebih dari 4 mm
9. Toleransi sisir-step : maksimal 2 mm , lebih dari 2 mm ,
gunakan feeler gauge
terhadap dasar alur step, maksimal 3 mm
lebih dari 3 mm
10. Kecepatan anak tangga : beban 50% naik ………
beban kosong ………

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-5
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Hal 2 dari 2

11. Pengujian alat pengaman :


a. Saklar pengaman ban kendor : (optional), Ada ………………. tidak ada
b. Saklar pengaman lubang ban: atas : …………………bawah : ………………….
c. Saklar pengaman plat sisir : atas : …………………bawah : ………tidak ada
d. Saklar pengaman ban/rantai penarik : ………………………………………
e. Pengaman fase (reverse phase relay) : ………………………………………
f. Saklar pengaman roda (roller) : ………………………………………
g. Saklar pengaman rantai tarik (step) : ………………………………………

12. Pengujian rem motor saat putus arus : baik , tidak , harap penjelasan pada
lembar tersendiri.

13. Pemeriksaan & penemuan peralatan lain :


13.1 Sekering utama MCB …………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

14. Pengukuran (gunakan instrumen) : getaran : ………… Hz ……… miligravity


: suara : …………… dBA …..……..……
15. Pengukuran ampere sumber tenaga :
a. Saat turun kosong : ……………………………………………… Amp
b. Saat naik kosong : ……………………………………………… Amp
c. Saat turun 50% kapasitas : ……………………………………………… Amp
d. Saat naik 50% kapasitas : ……………………………………………… Amp

16. Kesimpulan dan Pendapat :


………………. …………………………………………………………………………..

Nama penguji :………………SIO pengujian…………………


PJIL : ………………………………………………...
Teknisi penguji : …………………………………………………
Tanggal mulai diuji : ……………selesai tanggal …………………
Alamat/telepon/fax : …………………………………………………
Tanda tangan, penganggung jawab ………………………………………..

SAKSI PELAKSANAAN PENGUJIAN

1. Pejabat Pengawas Keselamatan Kerja


Nama Pengawas : ……………………………………………………….
NIP : ……………………………………………………….
Tanggal : ……….………………………………………………
Tanda tangan : …..…………………………………………………..

2. Perusahaan Jasa Pemeriksaan Pesawat


(PJPP) Teknisi Pemeriksa : ……………….. …..………………………………...
Nama Tenaga Ahli K3 Lift : …………………………………………………. …..
Perusahaan/No.izin Inspeksi : ………………………………………………….……
Tanggal : ………………………………………………….……
Tanda tangan : ………………………………………………….……

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-6
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Lampiran -4 Hal 1 dari 4

Contoh Daftar Simak (Commissioning)


Project : …………………….. Standard Check List Dated

Site Supervisor Acknowledge By Page-1

No. Description Physical Functioning Remarks/Target

A MACHINE ROOM
1 Control Panel
2 Traction Machine & Motor
3 Speed Governor
4 Safety Device
a Speed Governor Switch
b Slack Rope Switch
c Hand Drive Switch
5 Brakes Circuit & Mechanism
6 Wiring Power Lines and MCB
7 Current Measurement
a 0% Rated Load Up Direction
b 0% Rated Load Down Direction
c 50% Rated Load Up Direction
d 50% Rated Load Down Direction
e 100% Rated Load Up Direction
f 100% Rated Load Down Direction
8 Intercom / Commissioning
9 Fire Emergency Operation
10 ARD (Automatic Rescue Device)
11 Wire Rope FC Dia ……….. mm

B CAR TOP
1 Car Pulley & Bearing
2 Roller Guide Shoes at Car
3 Counterweight Pulley & Bearing
4 Roller Guide Shoes at Counterweight
5 Maintenance Control Panel
6 Wiring at Top of Car
7 Safety Device
a Stop Button
b Safety Gear Switch
c Emergency Exit Switch
d Final Limit Switch / Normal Limit Switch
e Landing Door Switch
f Car Door Switches
g Safety Railing as Required

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-7
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Hal 2 dari 4

C CAR
1 Car Call Buttons / Switch
2 Car Indicators
3 Destination Indicator
4 Door Open / Close Button
5 Car Door Operation
6 Car Light / Car Fan
7 Emergency Car Light / Fan
8 Leveling
9 Independent Control / Hidden Box
10 Safety Guard L (Photo Cell)
11 Intercom / Communication
12 Overload Protection Device
13 Car Vibration & Noise

D LANDING FLOORS
1 Landing Doors
2 Landing Call Buttons / Panel
3 Direction Arrow / Arrival Lantern
4 Landing Indicator at Floor : ………….
5 Fireman Switch at Floor : ……………

E PIT
1 Buffer (Car & Ctw)
2 Governor Deflector Pulley
3 Compensation Rope Pulley
4 Safety Device
a Stop / Emergency Switches
b Slack rope Speed Gov. Switch
c Buffer Switch (Car & Ctw)
5 Pit Lighting as Required

F CONTROL ROOM
1 Supervisor Panel at Floor …………..
2 Intercom / Communication

G DEPNAKER CERTIFICATE
1 Approval
2 Improvement
3 Pending

Special Remarks by Consultant : ……………………………………………………………………………………


……………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………
PT. (Contractor) PT. (Consultant) PT. (Owner)

Date : Date : Date :

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-8
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Hal 3 dari 4

DAFTAR SIMAK
(Check List )
Daftar ini berlaku untuk satu (1) unit saja

: ……………………………………………. Jenis dan Jumlah unit : ……………...……………

: ………………………………………………………………………………………………………..

: ……………………………………………… Telp : ……………..…....Fax : ……..……….

: tgl : ………………………….…….….….. s/d tgl : …………..………………………...….…

: ………………………………………………………………………………………………….…….

mendasi tindaklanjut

………..…………………………………………………………………………………………………..

………..…………………………………………………………………………………………………..

……..……………………………………………………………………………………………………..

……..……………………………………………………………………………………………………..

………..…………………………………………………………………………………………………..

an Lapangan

Uraian Baik & Baik Perlu Harus


sesuai tidak sesuai Koreksi ganti baru

Machine Room
raction sheave, its groove, bearings, etc. ….. ….. ….. …..
opes at dead end hitch (if any) or at top of car ….. ….. ….. …..
brake, brake lining/shoes, and spring pressure ….. ….. ….. …..
motor, digital-encoder, cummutator ….. ….. ….. …..
governor, tripping switch, ropes, retaining jaws ….. ….. ….. …..
main switch board, fuse and the balance ….. ….. ….. …..
earthling of motor set. ….. ….. ….. …..
controller, connection, contact lining. ….. ….. ….. …..
evel of machine, rubber cushions, etc. ….. ….. ….. …..

Inside the Car


car call buttons : function of all switches ….. ….. ….. …..
door gate contact and alignment. ….. ….. ….. …..
ng and fan / ventilation. ….. ….. ….. …..
car door shoes, door safeties, etc. ….. ….. ….. …..
safety door edge, light curtain or light beam. ….. ….. ….. …..

Hal 4 dari 4

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-9
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

No Uraian Baik & Baik Perlu


sesuai tidak sesuai Koreksi

Bagian III : On Top of the Car


1 Check inspection switch button, and emergency stop ….. ….. …..
2 Check safety railing, and other protection devices ….. ….. …..
3 Check guide shoes, its pressure and alignment. ….. ….. …..
4 Check emergency access. ….. ….. …..
5 Check thimble rod / shackle / cross B clamp. ….. ….. …..
6 Check rope tension and any defect or corrosion ….. ….. …..
7 Check car sheave (if any). ….. ….. …..
8 Check landing door, hanger, contact and lining. ….. ….. …..
9 Check the safety-device linkages and the tripping switch. ….. ….. …..
10 Check upper limit switches, direction switches ….. ….. …..

Bagian IV : In Pit
1 Check safety guard of counterweight. ….. ….. …..
2 Check the governor idle-sheave. ….. ….. …..
3 Check the safety device (safety block). ….. ….. …..
4 Check the depth of the pit the refuge space ….. ….. …..
5 Check the lower limit switches. ….. ….. …..
6 Check the cat-ladder. ….. ….. …..
7 Check lighting, emergency stop switches ….. ….. …..
8 Check compensation and its tension sheave ….. ….. …..

Bagian V : At Landing Hall


1 Check every door panels and guide shoes,and door speed ….. ….. …..
2 Check the hall call buttons, position indicators ….. ….. …..
3 Check the hall lantern (if any), arrival gong (chime) ….. ….. …..
4 Check the car leveling. ….. ….. …..

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-10
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

1. ----------, Petunjuk Teknis Pelaksanaan KEPPRES No 18 tahun 2000 Tentang


Pedoman Pelaksanaan Pengandaan Barang/jasa Investasi Pemerintah,
BP Panca Usaha, Jakarta 2000.

2. Alexander Sindoro, Drs, (terjemahan), Lima Pilar Manajemen Mutu Terpadu


(TQM), Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1996

3. Djojo wirono S.Ir, Manajemen Konstruksi, BP KMTS - FT – UGM, 1991.

4. Djumialdji, Hukum Bangunan : Dasar-dasar Hukum Dalam Proyek Dan Sumber


Daya Manusia, PT Rineka Cipta Jakarta, 1996.

5. Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, Total Quality Manajement, Yogyakarta :


Andi, 1995.

6. Halpin D.W. Woodhead R.W. Construction Mangement Second Edition , John


Wiley & Sons, Inc, New York, 1998.

7. Iman Soekoto .Ir, Pengendalian Pelaksanan Konstruksi, (Construction


Management), Inter Crafia, Jakarta 1972.

8. Stephent R,Covey, Terjemahan Julius Sanjaya, Drs., Kepemimpinan yang


Berprinsip, Binarupa Aksara, Jakarta, 1977.

9. Wulfram .I. Erianto, Manajemen Proyek Konstruksi, Ed.I. , Yogyakarta :


Andi,2002.

10. SNI 1718.1989 Riksa uji lift

11. Installation Manual, page 401 by NEMI Inc.1970

12. Factory Manual, Puarsa, Spain

13. Installation Manual by Puarsa, Spain

14. Installation Manual, NEMI, Inc, New York

15. Lift Installation Manual by Northern Sdn Berhad, Malaysia

16. SNI.03-7017-2004, Pemeriksaan dan Pengujian Lif Traksi Listrik.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator -1-
Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Daftar Pustaka

17. SNI.03-2190-1999, Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang yang


dijalankan dengan motor traksi.

18. SNI.03-2190.1-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif yang dijalankan dengan


transmisi hidrolik

19. SNI-03-2190.2-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif pelayan (dumbwaiter)


yang dijalankan dengan tenaga listrik

20. SNI.03-6247.1-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif pasien.

21. SNI.03-6247.2-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang khusus


untuk perumahan.

22. SNI.03-6248-2000, Syarat-syarat umum konstruksi eskalator yang dijalan


dengan tenaga listrik.

23. SNI.05-7052-2004, Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang yang


dijalankan dengan motor traksi tanpa kamar mesin.

24. SNI.03-6573-2001, Tatacara rancangan sistem transportasi vertikal dalam


gedung.

25. SNI...... (Nomor masih dalam perancangan BSN), Syarat-syarat umum


Konstruksi dan Keselamatan lift barang (masih berupa usulan).

26. Pola Standar Kualifikasi Keterampilan KepMen No.146/MEN/1990, Dep.Naker.

27. Pembinaan Operasi P2K3, 1998, Dep. Naker

28. PermenNakertrans No.03/MEN/1999, Syarat-syarat Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Lift untuk pengangkutan orang dan barang.

29. Maintenance for Building Manager, oleh Elevator World, Inc. USA, 1990

30. Elevator Maintenance Manual, 1999, oleh Zack McCain

31. Installation Manual, oleh NEMI, Inc. New York, 1970

32. Education Package, Volume-3, oleh Elevator World, Inc. New York.

33. The Guide of Elevatoring, oleh Elevator World, Inc. New York

34. Elevator Mechanical Design, 2nd detion, oleh Lubomir Janouvsky, 1993

35. Vertical Transportation: Elevator and Escalator, oleh George R. Strackosch,


ISBN 0-471-86733-0 (1982).

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator -2-

Anda mungkin juga menyukai