100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
114 tayangan25 halaman
Sidang perceraian antara Yolanda Erika Ningtyas dan Rahma Caraka Setyawan memasuki sidang ketiga. Penggugat tetap meminta cerai sementara Tergugat masih ingin mendamaikan rumah tangga. Penggugat membacakan replik yang meminta hak asuh anak, nafkah anak, bagian harta bersama, dan nafkah iddah. Sidang ditunda selama seminggu untuk memberi kesempatan Tergugat memberikan tanggapan secara lisan.
Sidang perceraian antara Yolanda Erika Ningtyas dan Rahma Caraka Setyawan memasuki sidang ketiga. Penggugat tetap meminta cerai sementara Tergugat masih ingin mendamaikan rumah tangga. Penggugat membacakan replik yang meminta hak asuh anak, nafkah anak, bagian harta bersama, dan nafkah iddah. Sidang ditunda selama seminggu untuk memberi kesempatan Tergugat memberikan tanggapan secara lisan.
Sidang perceraian antara Yolanda Erika Ningtyas dan Rahma Caraka Setyawan memasuki sidang ketiga. Penggugat tetap meminta cerai sementara Tergugat masih ingin mendamaikan rumah tangga. Penggugat membacakan replik yang meminta hak asuh anak, nafkah anak, bagian harta bersama, dan nafkah iddah. Sidang ditunda selama seminggu untuk memberi kesempatan Tergugat memberikan tanggapan secara lisan.
Panitera: Sidang perceraian dengan registrasi Nomor 0424/Pdt.G/2020/PA.TA.
Senin 23 Maret 2020 segera dimulai. Kepada saudari Yolanda Erika Ningtyas binti Sulaiman dan saudara Rahma Caraka Setyawan bin Abdul Setyawan, dipersilahkan memasuki ruang sidang. Panitera: Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri. Hakim Ketua: Assalamualaikum wr.wb., BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM sidang gugatan perceraian No. 0424/Pdt.G/2020/PA.TA. pada hari Senin, tanggal 23 Maret 2020 DINYATAKAN DIBUKA DAN TERTUTUP UNTUK UMUM. (Ketuk Palu 3x) Hakim Ketua: Saya akan memeriksa identitas Penggugat. (Pembacakan Identitas Penggugat) Hakim Ketua: Apakah identitas Penggugat sudah sesuai? Penggugat: Iya Bapak Hakim, sudah sesui. Hakim Ketua: Baik, saya lanjutkan memeriksa identitas Tergugat. ( Pembacaan Identitas Tergugat) Tergugat: Iya Bapak Hakim, sudah sesuai. Hakim Ketua: Apakah saudara Penggugat dan Tergugat dalam keadaan sehat dan sudah siap mengikuti jalannya sidang hari ini? Penggugat dan Tergugat: Iya, siap Bapak Hakim. Hakim Ketua: Saudari Penggugat, apakah anda tidak mempertimbangkan kembali keinginan anda untuk bercerai dengan saudara Tergugat? Penggugat: Tidak Bapak Hakim, saya tetap pada pendirian saya untuk bercerai. Saya sudah tidak tahan lagi. Hakim Ketua: Baiklah kalau begitu, lalu bagaimana dengan saudara Tergugat, apakah saudara juga mempunyai keinginan yang sama dengan istri saudara? Apakah tidak sebaiknya anda sebagai kepala keluarga mempertahankan rumah tangga yang anda bina? Tergugat: Ya Bapak hakim, saya akan berusaha mengusahakan perdamaian tersebut, tetapi mohon dengan segala hormat agar sidang ini tetap dilanjutkan. Hakim Ketua: Bagaimana saudari Penggugat? Suami anda masih ingin mempertahankan rumah tangga yang anda bina! Penggugat: Tidak Bapak Hakim, sayua tetap pada pendirian saya Bapak Hakim. Hakim Ketua: Apakah saudari Penggugat sudah tidak memiliki rasa cinta dan sayang terhadap suami anda? Penggugat: Tidak Bapak Hakim, saya sudah terlanjur sakit hati. Hakim Ketua: Apakah Saudari Penggugat sudah paham isi dari gugatan saudari? Dan tidak ingin merubah isi gugatan tersebut? Penggugat: Iya Bapak Hakim, sudah paham dan saya tidak ingin merubah isi gugatan saya Bapak Hakim. Hakim Ketua: Agenda sidang pada hari ini adalah pembacaan gugatan dari Penggugat. Kepada saudara Tergugat apakah sudah menerima salinan gugatan dari Penggugat? Dan apakah anda sudah tahu dari isi gugatan tersebut? Tergugat: Sudah Bapak Hakim. Hakim Ketua: Ya, kalau begitu saudara Penggugat tolong dibacakan surat gugatannya. Penggugat: Ya, terima kasih Bapak Hakim. (kemudian Penggugat membaca sutrat gugatannya) Hakim Ketua: Bagaimana tanggapan saudara Tergugat terhadap gugatan yang telah dibacakan oleh saudari Penggugat? Tergugat: Saya akan memberikan jawaban secara lisan atas gugatan tersebut, oleh karena itu saya membutuhkan 1 minggu untuk memikirkannya. Hakim Ketua: Bagaimana saudari Penggugat, apakah saudara bersedia? Penggugat: Ya, Bapak Hakim. Hakim Ketua: Baiklah, sidang ditunda 1 Minggu dari sekarang. Bagaimana panitera, 1 minggu terhitung dari hari ini tanggal berapa? Panitera: 1 Minggu terhitung dari hari ini, hari Senin tanggal 30 Maret 2020. Hakim Ketua: Baiklah, sidang ditunda hari Senin, tanggal 30 Maret 2020 pukul 09.00 WIB untuk memberi kesempatan kepada pihak Tergugat untuk membuat jawaban gugatan. Diperintahkan kepada para pihak untuk hadir pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan tanpa di panggil kembali. Hakim Ketua: Sidang hari ini sudah selesai (dengan membaca Alhamdulillah). (Ketuk Palu 3X) Panitera: Sehubung Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, dimohon para hadirin untuk berdiri. SIDANG KE II : Senin, Tanggal 30 Maret 2020 JAWABAN TERGUGAT
Panitera: Sidang perceraian dengan registrasi Nomor 0424/Pdt.G/2020/PA.TA.
Senin, 30 Maret 2020 segera dimulai. Kepada saudari Yolanda Erika Ningtyas binti Sulaiman dan saudara Rahma Caraka Setyawan bin Abdul Setyawan, dipersilahkan memasuki ruang sidang. Panitera: Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri. Hakim Ketua: Assalamualaikum wr.wb., BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM sidang gugatan perceraian No. 0424/Pdt.G/2020/PA.TA. pada hari Senin, tanggal 30 Maret 2020 DINYATAKAN DIBUKA DAN TERTUTUP UNTUK UMUM. (Ketuk Palu 3x) Hakim Ketua: Apakah saudara Penggugat dan Tergugat dalam keadaan sehat dan sudah siap mengikuti jalannya sidang hari ini? Penggugat dan Tergugat: Iya, siap Bapak Hakim. Hakim Ketua: Bagaimana Saudari Penggugat dan saudara Tergugat, apakah selama 1 minggu ini sudah siap tercapai perdamaian diantara saudara berdua? Penggugat dan Tergugat: Belum Bapak Hakim. Hakim Ketua: Berarti saudara berdua tetap ingin bercerai? Penggugat: Ya, Bapak Hakim Tergugat: Tidak Bapak Hakim, saya masih ingin mengusahakan upaya perdamaian. Hakim Ketua: Acara sidang hari ini adalah penyampaian jawaban gugatan dari Tergugat. Bagaimana saudara Tergugat, apakah sudah siap dengan jawabannya? Tergugat: Ya, Saya siap Bapak Hakim. Hakim Ketua: Kalau begitu, tolong saudara Tergugat, menyampaiakan jawaban saudara. Tergugat: Ya! Terima kasih Bpk Hakim. (menyampaikan jawaban gugatan) Hakim Ketua: Bagaimana? Apakah ada tanggapan dari saudara Penggugat? Penggugat: Ya, Bapak Hakim, saya akan memberi tanggapan berupa replik secara lisan atas jawaban Tergugat tersebut. Oleh karena itu, saya membutuhkan waktu 1 Minggu. Hakim Ketua: bagaimana Tergugat, apakah saudara bersedia? Tergugat: Ya, Bapak Hakim! Hakim Ketua: Baiklah sidang ditunda sampai 1 Minggu terhitung dari sekarang. Bagaimana panitera, 1 Minggu terhitung dari hari ini tanggal berapa? Panitera: 1 Minggu terhitung dari hari ini, hari Senin tanggal 6 April 2020. Hakim Ketua : Baiklah, sidang ditunda hari Senin, tanggal 6 April 2020 pukul 09.00 WIB di pengadilan yang sama dengan pembacaan replik. Perlu saya ingatkan bahwa upaya perdamaian masih tetap terbuka selama persidangan berlangsung. Diperintahkan kepada para pihak untuk hadir pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan tanpa di panggil kembali. Hakim Ketua: Sidang hari ini sudah selesai (dengan membaca Alhamdulillah). (Ketuk Palu 3X) Panitera: Sehubung Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, dimohon para hadirin untuk berdiri. SIDANG KE III : Senin, Tanggal 6 April 2020 PEMBACAAN REPLIK PENGGUGAT
Panitera: Sidang perceraian dengan registrasi Nomor 0424/Pdt.G/2020/PA.TA.
Senin, 6 April 2020 segera dimulai. Kepada saudari Yolanda Erika Ningtyas binti Sulaiman dan saudara Rahma Caraka Setyawan bin Abdul Setyawan, dipersilahkan memasuki ruang sidang. Panitera: Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri. Hakim Ketua: Assalamualaikum wr.wb., BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM sidang gugatan perceraian No. 0424/Pdt.G/2020/PA.TA. pada hari Senin, tanggal 6 April 2020 DINYATAKAN DIBUKA DAN TERTUTUP UNTUK UMUM. (Ketuk Palu 3x) Hakim Ketua: Apakah saudara Penggugat dan Tergugat dalam keadaan sehat dan sudah siap mengikuti jalannya sidang hari ini? Penggugat dan Tergugat: Iya, siap Bapak Hakim. Hakim Ketua: Bagaimana Saudari Penggugat dan saudara Tergugat, apakah selama 1 minggu ini sudah siap tercapai perdamaian diantara saudara berdua? Penggugat: Tidak Bapak Hakim, saya tetap ingin bercerai. Tergugat: Belum Bapak Hakim, saya masih ingin adanya proses perdamaian. Hakim Ketua: dari saudara Tergugat ternyata masih memiliki rasa sayang dan cinta kepada saudari Penggugat. Apakah saudari Penggugat tetap ingin bercerai? Penggugat: Iya Bapak Hakim, saya tetap ingin bercerai. Hakim Ketua: Apakah dalam pernikahan kalian sudah dikaruniai anak? Penggugat dan Tergugat: Sudah Bapak Hakim. Hakim Ketua: Umur berapa? Penggugat: 4 Tahun Bapak Hakim. Hakim Ketua: Apabila perceraian ini dilanjutkan, apa tidak kasian dengan anak kalian yang masih balita? Tergugat: Maka dari itu saya saya masih ingin mempertahankan rumah tangga kami bapak hakim. Penggugat: Saya sayang sekali dengan anak saya, tapi saya rasa rumah tangga kami sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Hakim Ketua: Saudari Penggugat, suami anda saja yakin untuk mempertahankan rumah tangga kalian. Kenapa saudari tidak demikian? Penggugat: Karena saya yang merasakan penderitaan selama ini. Hakim Ketua: kalau saudari Penggugat tetap pada pendiriannya, maka acara sidang hari ini adalah menyampaikan replik. Bagaimana saudari Penggugat, apakah sudah siap dengan repliknya? Penggugat: Ya, Saya siap Bapak Hakim. Hakim Ketua: Kalau begitu, tolong saudari Penggugat, penyampaian replik saudara. Penggugat: Ya! Terima kasih Bapak Hakim (menyampaikan replik: meminta hak asuh anak jatuh kepada Penggugat, meminta nafkah anak minimal sejumlah Rp. 5.000.000,- sampai anak tersebut berumur 21th., meminta Tergugat untuk menyerahkan bagian yang menjadi hak Penggugat atas bersama sebesar Rp. 1.468.525.000,- , meminta naafkah iddah selama 1 bulan 10 hari sebesar Rp. 10.000.000,-). HakimKetua: Bagaimana? Apakah ada tanggapan dari saudara Tergugat? Tergugat: Ya, Bapak Hakim, saya akan memberi tanggapan berupa duplik secara lisan atas replik Penggugat tersebut. Oleh karena itu, saya membutuhkan waktu 1 minggu. Panitera: 1 Minggu terhitung dari hari ini, hari Senin tanggal 13 April 2020 Hakim Ketua : Baiklah, sidang ditunda hari Senin, tanggal 13 April 2020 pukul 09.00 WIB di pengadilan yang sama dengan pembacaan replik. Perlu saya ingatkan bahwa upaya perdamaian masih tetap terbuka selama persidangan berlangsung. Diperintahkan kepada para pihak untuk hadir pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan tanpa di panggil kembali. Hakim Ketua: Sidang hari ini sudah selesai (dengan membaca Alhamdulillah). (Ketuk Palu 3X) Panitera: Sehubung Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, dimohon para hadirin untuk berdiri. SIDANG KE IV : Senin, Tanggal 13 April 2020 PEMBACAAN DUPLIK TERGUGAT ATAS REPLIK PENGGUGAT
Panitera: Sidang perceraian dengan registrasi Nomor 0424/Pdt.G/2020/PA.TA.
Senin, 13 April 2020 segera dimulai. Kepada saudari Yolanda Erika Ningtyas binti Sulaiman dan saudara Rahma Caraka Setyawan bin Abdul Setyawan, dipersilahkan memasuki ruang sidang. Panitera: Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri. Hakim Ketua: Assalamualaikum wr.wb., BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM sidang gugatan perceraian No. 0424/Pdt.G/2020/PA.TA. pada hari Senin, tanggal 13 April 2020 DINYATAKAN DIBUKA DAN TERTUTUP UNTUK UMUM. (Ketuk Palu 3x) Hakim Ketua: Apakah saudara Penggugat dan Tergugat dalam keadaan sehat dan sudah siap mengikuti jalannya sidang hari ini? Penggugat dan Tergugat: Iya, siap Bapak Hakim. Hakim Ketua: Bagaimana Saudari Penggugat dan saudara Tergugat, apakah selama 1 minggu ini sudah siap tercapai perdamaian diantara saudara berdua? Penggugat: Tidak Bapak Hakim, saya tetap ingin bercerai. Tergugat: Belum Bapak Hakim, saya ingin adanya proses damai. Hakim Ketua: Dari saudara Tergugat masih ingin membina bahtera rumah tangga dengan saudari Penggugat. Apakah saudari Penggugat tetap kekeh untuk bercerai dengan saudara Tergugat? Penggugat: Ya! Bapak Hakimsaya tetap ingin bercerai. Hakim Ketua: Ya sudah. Acara sidang hari ini adalah penyampaian duplik dari Tergugat. Bagaimana saudara Tergugat, apakah sudah siap dengan jawabannya? Tergugat: Ya, Saya siap Bapak hakim. Hakim Ketua: Kalau begitu, tolong saudara tergugat, menyampaikan duplik saudara. Tergugat: Ya! Terima kasih Bapak Hakim (menyampaikan duplik: Tergugat bersedia memenuhi replik dari Penggugat seluruhnya). Hakim Ketua: Bagaimana? Apakah ada tanggapan dari saudari Penggugat? Penggugat: Tidak, Bapak Hakim. Hakim Ketua: Baiklah sidang akan dilanjutkan 1 Minggu lagi terhitung dari sekarang. Bagaimana panitera, 1 Minggu terhitung dari hari ini tanggal berapa? Panitera: 1 Minggu terhitung dari hari ini, hari Senin tanggal 20 April 2020. Hakim Ketua: Baiklah, sidang ditunda hari Senin tanggal 20 April 2020 pukul 09.00 WIB di pengadilan yang sama dengan pembuktian dari pihak Penggugat dan Tergugat harus membawa saksi-saksinya. Perlu saya ingatkan bahwa upaya perdamaian masih tetap terbuka selama persidangan berlangsung. Diperintahkan kepada para pihak untuk hadir pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan tanpa di panggil kembali. Hakim Ketua: Sidang hari ini sudah selesai (dengan membaca Alhamdulillah). (Ketuk Palu 3X) Panitera: Sehubung Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, dimohon para hadirin untuk berdiri. SIDANG KE V : Senin, Tanggal 20 april 2020 PEMBUKTIAN ALAT BUKTI DAN SAKSI PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT
Panitera: Sidang perceraian dengan registrasi Nomor 0424/Pdt.G/2020/PA.TA.
Senin, 13 April 2020 segera dimulai. Kepada saudari Yolanda Erika Ningtyas binti Sulaiman dan saudara Rahma Caraka Setyawan bin Abdul Setyawan, dipersilahkan memasuki ruang sidang. Panitera: Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri. Hakim Ketua: Assalamualaikum wr.wb., BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM sidang gugatan perceraian No. 0424/Pdt.G/2020/PA.TA. pada hari Senin, tanggal 13 April 2020 DINYATAKAN DIBUKA DAN TERTUTUP UNTUK UMUM. (Ketuk Palu 3x) Hakim Ketua: Apakah saudara Penggugat dan Tergugat dalam keadaan sehat dan sudah siap mengikuti jalannya sidang hari ini? Penggugat dan Tergugat: Iya, siap Bapak Hakim. Hakim Ketua: Bagaimana Saudari Penggugat dan saudara Tergugat, apakah selama 1 minggu ini sudah siap tercapai perdamaian diantara saudara berdua? Penggugat dan Tergugat: Belum Bapak Hakim. Hakim Ketua: Berarti saudara berdua tetap ingin bercerai? Penggugat: Ya Bapak hakim. Tergugat: Jika Penggugat tetap kekeh ingin bercerai, maka saya mengikuti keinginan Penggugat. Hakim Ketua: Baik kalau begitu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan pembuktian. Bagaimana saudari penggugat dan saudara tergugat, apakah sudah siap dengan bukti-bukti saudara? Penggugat dan Tergugat: Ya, Saya siap Bapak hakim (sambil menyerahkan bukti- bukti yang ada ke majelis hakim). (Penggugat dan Tergugat maju kedepan) Hakim Ketua: Kepada Penggugat apakah ada tanggapan atas bukti-bukti yang diajukan oleh Tergugat?. Penggugat: Tidak ada Bpk Hakim. Hakim Ketua: Bagaimana Tergugat, apakah ada tanggapan atas bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat?. Tergugat: Tidak Bpk Hakim!. Penggugat: Maaf majelis hakim yang terhormat perkenankan saya untuk menunjukkan bukti-bukti lain yakni sebuah percakapan di Whatsapp yang pernah saya diterima yang berasal dari suami saya sendiri yang menurut asumsi saya bahwa percakapan itu sebenarnya ditunjukkan kepada wanita idaman lain suami saya, akan tetapi suami saya secara tidak sengaja telah mengirimkan kepada saya.(sambil maju ke depan memberikan bukti berupa percakapan di whatsapp). Hakim Anggota I: Tergugat silahkan ini dilihat. (Tergugat maju ke depan) Penggugat: Majelis hakim yang terhormat saya juga ingin membuktikan ada kebenaran asumsi saya bahwa saudara Tergugat benar-benar selingkuh dengan adanya bukti foto-foto mesra pada kamera HP antara tergugat dengan wanita idaman lainnya itu. (sambil menyerahkan bukti foto-foto tersebut). Hakim Anggota I: Silahkan dilihat apakah benar dalam foto-foto itu adalah tergugat? Tergugat: Benar bapak hakim. (foto diperlihatkan kepada tergugat). Tergugat: Maaf majelis hakim akan tetapi saya ragu dengan keaslian foto ini bisa saja foto ini merupakan hasil rekayasa computer. Mengingat sekarang teknologi sangatlah maju, jadi bisa saja sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Penggugat: Keberatan bapak hakim. Hakim Ketua: Keberatan diterima. Penggugat: Tergugat memang benar-benar selingkuh. Teknologi tinggi hanya dijadikan alasan tergugat untuk menutupi kesalahannya itu. Memang benar teknologi dapat berbicara banyak mengenai rekayasa computer itu akan tetapi secara benar foto ini diambil secara tidak sengaja oleh teman saya yang nantinya akan dihadirkan sebagai saksi di muka persidangan nanti. Bahkan saya sendiri sebelumnya tidak mengetahui mengenai foto ini karena sahabat saya tidak ingin menambah beban saya yang sudah sangat banyak masalah dengan adanya hasil foto-foto tersebut. Foto-foto ini juga berkaitan dengan percakapan di Whatsapp yang salah dikirim oleh tergugat kepada saya. Hakim Anggota I: Baiklah saya juga akan mengajukan beberapa pertanyaan. Saudari Penggugat, apakah pernah terjadi pisah rumah atau/ pisah ranjang dengan saudara Tergugat? Penggugat: Iya Ibu Hakim, saya meninggalkan rumah dan pergi kerumah orang tua saya sejak awal bulan februari sampai sekarang. Kalau pisah ranjang terjadi sejak meninggalkan rumah. Hakim Anggota I: Apakah sejak meninggalkan rumah 3 bulan yang lalu saudara Tergugat benar-benar tidak pernah berusaha mencari dan menemui saudari Penggugat? Penggugat: Ya bapak hakim, karena kalau bertemu pun kami pasti selalu bertengkar. Hakim Anggota I: Ya sudah cukup sekian pertanyaan dari saya. Hakim Ketua: Apakah Tergugat ingin mengajukan pertanyaan kepada penggugat? Tergugat: Terima kasih Bapak hakim, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan. Anda meninggalkan rumah, apakah anda telah memperoleh izin dari saya? Penggugat: Ya, sebelum saya meninggalkan rumah saya telah meminta dan memohon izin kepada anda akan tetapi anda tetap tidak menggubris. Tergugat: Berarti sebagai istri anda tidak mematuhi saya sebagai suami anda? Penggugat: Keberatan majelis hakim! Hakim Ketua: Keberatan ditolak. Silahkan dijawab saudari Arista. Penggugat: Jujur saja saya sudah tidak tahan lagi dengan sikap dan perlakuan anda. Tergugat: Baiklah, kalau begitu. Pembuktian Para Saksi Dari Penggugat dan Tergugat:
Hakim Ketua : Saksi yang bernama?
Saksi I : Nesla Gadis Fortuna Hakim Ketua : Umur? Saksi I : 27 tahun. Hakim Ketua : Pekerjaan anda? Saksi I : Swasta. Hakim Ketua : Agama saudara? Saksi I : Islam. Hakim Ketua : Tempat tinggal saudari dimana? Saksi I : Jalan Manggis, RT/RW 004/005 No.24, Tamanan, Kec Tulungagung, Kab Tulungagung Hakim Ketua : Saudari Saksi, apakah anda mengerti untuk apa anda dipanggil ke persidangan ini? Saksi I : Ya, Bapak Hakim Hakim Ketua : Apa hubungannya anda dengan saudari Penggugat dan apa hubungan saudara dengan saudara Tergugat? Saksi I : Saya adalah sahabat atau teman baik dari penggugat dan tergugat
Hakim Ketua : Saksi yang bernama Iyem
Hakim Ketua : Umur anda? Saksi II : 40 tahun. Hakim Ketua : Pekerjaan saudara apa? Saksi II : Saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumahnya Tuan Rahma. Hakim Ketua : Agama saudara? Saksi II : Islam. Hakim Ketua : tempat tinggal/alamat saudara? Saksi II : Saya tinggal di rumahnya Tuan Rahma, Tapi saya asli dari Mojokerto. Hakim Ketua : Saudari Iyem, apakah anda mengerti untuk apa anda dipanggil ke persidangan ini? Saksi II : Ya, bapak hakim. Hakim Ketua : Apa hubungannya saudari dengan saudari Yolanda dan saudara Rahma? Saksi II : Hubungan saya dengan ibu Yolanda dan bapak Rahma adalah sebagai pembantu dengan majikan. Hakim Ketua : ya, saya rasa cukup. Baiklah kepada saudari saksi, saya ingatkan bahwa saudari duduk disini akan memberikan keterangan yang sebenarnya untuk itu silahkan maju memberikan identitas diri dan berdiri untuk diambil sumpah. (sambil memberikan kesempatan kepada Hakim Anggota II). Hakim Anggota II : Tolong ikuti saya, “Bismillahhirrohmanirrohim, Demi Allah Saya Bersumpah Bahwa Saya Akan Memberikan Keterangan Yang Sebenarnya Tidak Lain Dari Yang Sebenarnya.” Silahkan duduk kembali. (semua saksi berdiri dan mengikuti lafal sumpah, setelah itu duduk kembali) Hakim Anggota II : Para saksi tolong diingat bahwa anda telah disumpah untuk mengatakan yang sebenarnya, jadi apa yang telah saudara katakan tadi haruslah sesuai dengan kenyataannya, jangan sampai anda memberikan keterangan palsu. Jika nantinya terjadi perceraian akibat keterangan palsu saudara, maka andalah yang harus mempertanggungjawabkannya di hadapan ALLAH SWT, mengerti? Saksi I dan II : Ya bapak hakim. (seraya menganggukkan kepala). Hakim Ketua : Kepada saksi Iyem, diharapkan untuk meninggalkan ruang sidang terlebih dahulu dan nanti akan dipanggil kembali di muka sidang. Silahkan saudari Iyem. Hakim Ketua : Baik saksi Nesla, apakah anda saat ini dalam keadaan sehat dan siap untuk memberikan keterangan? Saksi I : Ya, saya sehat dan siap memberikan keterangan. Hakim Ketua : Saudari saksi, siapa nama suami dari penggugat? Saksi I : Nama suami sahabat saya adalah Rahma Caraka Setyawan. Hakim Ketua : Sejak kapan penggugat ini menikah dengan saudara Rahma? Saksi I : Sepengetahuan saya, kalau tidak salah sejak tahun 2014 sekitar bulan April pada tanggal 14. Hakim Ketua : Setelah menikah, sahabat anda dan suaminya tinggal dimana? Saksi I : Selama menikah sahabat saya dan suaminya tinggal di rumah sendiri di Jl. Emas, Perumahan Bumi Mas, Blok B, No. 26, RT/RW 004/004, Kec. Kedungwaru, Kab. Tulungagung Hakim Ketua : Apakah anda mengetahui status rumah di Jl. Emas, Perumahan Bumi Mas, Blok B, No. 26, RT/RW 004/004, Kec. Kedungwaru, Kab. Tulungagung tersebut? Saksi I : Setahu saya mereka membeli sebidang tanah untuk dibangun sebuah rumah. Hakim Ketua : Dari mana anda mengetahuinya? Saksi I : Ketika sahabat saya dan suaminya mau membeli tanah, penggugat bercerita kepada saya. Hakim Ketua : Ya, sudah cukup dari saya. Silahkan Hakim Anggota 1 ada pertanyaan? Hakim Anggota I : Tidak ada pertanyaan. Hakim Ketua : Hakim Anggota 2 apakah anda ingin mengajukan pertanyaan? Hakim Anggota II : Selama ini bagaimana hubungan sahabat anda dengan suaminya? Saksi I : Selama ini keadaan rumah tangganya baik-baik saja, akan tetapi akhir-akhir ini sedikit ada permasalahan diantara mereka, apalagi sejak sahabat saya mengatakan bahwa suaminya memiliki WIL dan sering melakukan KDRT kepadanya. Hakim Anggota II : Dari mana anda mengetahuinya kalau suami sahabat anda mempunyai WIL dan sering melakukan KDRT? Saksi I : Sahabat saya adalah seorang yang tidak dapat berterus terang dalam mengutarakan rasa sakit hatinya kepada orang secara langsung, oleh karena itu rasa sakit yang dipendam oleh sahabat saya diceritakan kepada orang terdekatnya yakni saya. Dia sering cerita, katanya sering bertengkar dan ditampar. Kemudian, kapan hari waktu saya berkunjung kerumahnya, saya pernah diperlihatkan percakapan di whatsapp, dari nomor handphone suaminya yang ceritanya sms tersebut adalah keliru mengirim sms, yang seharusnya suaminya mengirim pesan ke WIL itu akan tetapi ia keliru dan secara tidak sengaja pesan tersebut dikirim kepada sahabat saya. Hakim Anggota II : Apakah anda ingat isi dari pesan tersebut? Saksi I : Jelasnya, saya kurang ingat pak hakim akan tetapi inti dari pesan itu adalah berupa kata-kata yang mesra seperti layaknya suami istri. Hakim Anggota II: Apakah setelah adanya sms mesra yang dipastikan pesan untuk WIL tergugat dan seringnya dilakukan KDRT, penggugat meninggalkan rumah? Saksi I : Ya pak hakim, sahabat saya meninggalkan rumahnya dan tinggal dirumah orang tuanya. Hakim Anggota II : Selama pergi dari rumah, apakah sahabat anda pernah bercerita tentang masalahnya itu? Saksi I : Ya, banyak hal yang ia ceritakan akan tetapi intinya ia ingin cerai dengan suaminya. Hakim Anggota II : Setelah sahabat anda mengutarakan keinginannya untuk bercerai apakah anda tidak memberikan masukan berupa nasihat atau mengupayakan agar sahabat anda tidak bercerai? Saksi I : Upaya itu sudah saya lakukan akan tetapi ia tetap berpendirian teguh untuk bercerai, dan keputusan tersebut merupakan hak darinya dan saya merasa tidak berhak untuk turut campur akan kehidupan pribadinya. Tapi saya telah berusaha semaksimal mungkin agar ia dapat memikirkan kembali keputusannya itu. Semula saya tidak ingin mereka bercerai akan tetapi dengan mendengar ceritanya, mungkin biarlah lebih baik mereka bercerai karena melihat perlakuan suaminya yang kasar, saya juga marah mendengar kelakuannya itu. Saya juga mengetahui dengan mata kepala saya sendiri kalau suami sahabat saya mempunyai WIL dan saya abadikan dengan memfotonya melalui kamera HP saya sebagai bukti bahwa suaminya benar-benar selingkuh karena pada awalnya pun saya tidak percaya jika ia berselingkuh tetapi dengan bukti foto-foto itu saya sangat setuju jika sahabat saya ingin bercerai. Hakim Anggota II : Baiklah, apakah ada keterangan lain yang ingin disampaikan? Saksi I : tidak, Pak hakim. Hakim Ketua : baiklah, Dari Penggugat, apakah ada pertanyaan untuk saksi? Penggugat : Tidak, Bapak hakim. Saya rasa cukup. Hakim Ketua : Baiklah karena Penggugat tidak mengajukan pertanyaan maka sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi II. Sebelumnya, kepada saksi I silahkan meninggalkan ruang sidang. Sebelumnya silahkan mengambil identitasnya. Panitera : Kepada Saksi Iyem dipersilahkan memasuki ruang sidang. Hakim Anggota I : Baiklah, apakah saudari bersedia menjadi saksi penggugat Saksi II : ya, saya bersedia. Hakim Anggota I : apakah saudara ada hubungan keluarga dengan kedua belah pihak yang berperkara tersebut? Saksi II : saya tidak ada hubungan keluarga dengan keduany, tetapi saya ada hubungan kerja. Hakim Anggota I : Hubungan kerja apa? Saksi II : saya adalah pembantu Rumah tangga keluarga mereka. Hakim Anggota I : apa benar penggugat telah menikah? Saksi II : Ya, benar. Penggugat telah dinikah oleh Tuan Rahma Hakim Anggota I : Apakah saudari kenal dengan keduanya? Saksi II : Ya, saya kenal dengan keduanya. Hakim Anggota I : Sudah berapa lama penggugat dinikahi oleh tergugat? Saksi II : Sudah lama, tapi saya tidak tahu pasti berapa lama. Hakim Anggota I : Setelah akad nikah, dimana penggugat hidup serumah dengan tergugat membina rumah tangga mereka selayaknya suami istri? Saksi II : Setelah akad nikah penggugat dan tergugat membina rumah tangga mereka dan tinggal di rumah sendiri di Jl. Emas, Perumahan Bumi Mas, Blok B, No. 26, RT/RW 004/004, Kec. Kedungwaru, Kab. Tulungagung karena saya adalah pembantu dari nyonya Yolanda sebelum beliau menikah. Hakim Anggota I : Tepatnya bagaimana? Saksi II : Jadi saya merupakan pembantu yang awalnya pekerja di rumah orang tua dari nyonya Yolanda, yang kemudian setelah nyonya Yolanda menikah saya berpindah kerja di rumah keluar Nyonya Yolanda dan Tuan Rahma sebagai pembantu rumah tangga. Hakim Anggota I : Apakah saat ini penggugat dan tergugat masih tinggal serumah? Saksi II : Tidak, pak Hakim. Sudah sekitar 3 Bulan mereka pisah rumah dan nyonya pergi meninggalkan rumah dan tinggal bersama orang tuanya. Hakim Anggota I : Apa yang menyebabkan penggugat hidup terpisah dengan tergugat? Saksi II : Karena saya sering melihat tuan Rahma dan Nyonya Yolanda sering bertengkar hingga tuan Rahma melakukan kekerasan dengan menampar nyonya Yolanda. Hakim Anggota I : Apakah saudara mengetahui sendiri pada saat penggugat dan tergugat bertengkar? Saksi II : Ya, saya mengetahui sendiri Tuan Rahma dan Nyonya Yolanda terus bertengkar. Hakim Anggota I : Saudara tahu pekerjaan sehari-hari tergugat? Saksi II : Ya saya tahu, Tuan Rahma bekerja sebagai Bisnis Properti. Hakim Anggota I : Apakah penggugat cukup memperoleh nafkah hidup dari tergugat? Saksi II : Saya tidak tahu cukup atau tidaknya nafkah penggugat yang diberikan oleh tergugat. Hakim Anggota I : Sudah cukup pertanyaan saya ketua majelis. Hakim Ketua : Saudara Penggugat apakah ada yang ingin ditanyakan kepada saudari saksi? Penggugat : Tidak, Majelis Hakim. Hakim Ketua : Baiklah, karena pemeriksaan alat bukti dan saksi- saksi dari pihak penggugat sudah selesai, maka agenda sidang hari ini akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi dari pihak tergugat. Apakah sudah siap dengan saksi yang diajukan? Tergugat : Siap Bapak Hakim. Kami akan mengajukan seorang saksi. Hakim ketua : Kepada panitera, agar menghadirkan saksi ke muka persidangan. Panitera : Kepada saksi, saudara Rohman memasuki ruang persidangan. Hakim Ketua :Apakah saudara sehat jasmani dan rohani? Saksi III : Sehat, Bapak Hakim Hakim Ketua : Apakah saudara siap mengikuti persidangan? Saksi III : Siap, Bapak Hakim Hakim Ketua : Sebelumnya, saya akan memeriksa identitas saudara lebih dahulu, silahkan saksi maju kedepan untuk menyerahkan identitasnya. Hakim Ketua : Baiklah kepada Hakim anggota I silahkan untuk mengambil sumpah dari saudara Rohman. Hakim Anggota I : Saudara Rohman, silahkan berdiri ikuti kata-kata saya, “Bismillahhirahmannirohim ,Demi Allah Saya Bersumpah Akan Mengatakan Yang Benar ,Tiada Lain Dari Yang Sebenarnya.” ( saudara Gilang menirukan) Hakim Ketua : Saksi III, nama saudara? Saksi III : nama saya Rohman Hakim Ketua : tempat dan tanggal lahir? Saksi III : Blitar, 1 Agustus 1986 Hakim Ketua : pekerjaan? Saksi III : Sopir dari keluarga Tuan Rahma Hakim Ketua : Apakah saudara bersedia menjadi saksi Tergugat? Saksi III : Ya, saya bersedia Hakim Ketua : Baiklah, apakah saudara Rohman mengenal dekat saudara Rahma? Saksi III : Ya, pak hakim. Saya mengenal dekat Tuan Rahma sebagai majikan saya, karena saya bekerja sebagai sopir pribadinya untuk mengantar Beliau pergi ke kantor. Hakim Ketua : Apakah saudara Rohman pernah melihat atau bahkan mengantar saudara Rahma pergi bersama wanita lain yang di duga sebagai selingkuhannya? Saksi III : Tidak, Pak Hakim. Saya tidak pernah melihat atau bahkan mengantar Tuan Rahma pergi dan menemui Wanita lain seperti yang dituduhkan tersebut. Hakim Ketua : Apa yang dilakukan saudara Rahma setelah pulang dari kantor? apakah saudara Rohman langsung diminta mengantarnya untuk pulang kerumah? Saksi III : Setelah pulang kantor, Tuan Rahma langsung memerintahkan kepada saya untuk mengantarnya pulang kerumah, dikarenakan Tuan Rahma merupakan pengusaha yang cukup sibuk sehingga sering pulang larut malam. Hakim Ketua : Baiklah, saya rasa sudah cukup pertanyaan saya. Mungkin dari hakim anggota I dan II ada yang mau ditanyakan? Hakim Anggota I : Saya rasa cukup. Hakim Anggota II : Dari saya juga cukup. Hakim Ketua : Baik. Saudara Tergugat apakah ada yang ditanyakan kepada saudara saksi? Tergugat : Tidak, Majelis Hakim. Hakim Ketua : Baik, karena pengajuan pemeriksaan alat bukti dan saksi dari para pihak penggugat dan tergugat sudah selesai, apakah saudara P dan T akan mengajukan kesimpulan? apakah anda sudah siap dengan kesimpulan anda? Penggugat dan Tergugat : Saya minta waktu 1 minggu untuk mempersiapkannya. Hakim Ketua : Baiklah sidang ditunda sampai 1 Minggu terhitung dari sekarang. Bagaimana panitera, 1 Minggu terhitung dari hari ini tanggal berapa? Panitera : 1 Minggu terhitung dari hari ini, hari Senin tanggal 27 April 2020 Hakim Ketua : Baiklah, sidang ditunda hari Senin, tanggal 27 April 2020 pukul 09.00 WIB di pengadilan yang sama dengan agenda penyampaian kesimpulan. Diperintahkan kepada para pihak untuk hadir pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan tanpa di panggil kembali. Hakim Ketua : Sidang hari ini sudah selesai (dengan membaca Alhamdulillah). (Ketuk Palu 3X) Panitera : Sehubung Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, dimohon para hadirin untuk berdiri. SIDANG KE VI: Senin, Tanggal 27 April 2020 PENYAMPAIAN KESIMPULAN
Panitera: Sidang perceraian dengan registrasi Nomor 0424/Pdt.G/2020/PA.TA.
Senin, 27 April 2020 segera dimulai. Kepada saudari Yolanda Erika Ningtyas binti Sulaiman dan saudara Rahma Caraka Setyawan bin Abdul Setyawan, dipersilahkan memasuki ruang sidang. Panitera: Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri. Hakim Ketua: Assalamualaikum wr.wb., BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM sidang gugatan perceraian No. 0424/Pdt.G/2020/PA.TA. pada hari Senin, tanggal 27 April 2020 DINYATAKAN DIBUKA DAN TERTUTUP UNTUK UMUM. (Ketuk Palu 3x) Hakim Ketua: Apakah saudara Penggugat dan Tergugat dalam keadaan sehat dan sudah siap mengikuti jalannya sidang hari ini? Penggugat dan Tergugat: Iya, siap Bapak Hakim. Hakim Ketua: Bagaimana saudari Penggugat dan saudara Tergugat, apakah selama 1 Minggu ini sudah siap tercapai perdamaian diantara saudara berdua? Penggugat: Upaya perdamaian sudah kami lakukan, namun tidak berhasil. Untuk itu kami mohon agar sidang tetap dilanjutkan. Hakim Ketua: Bagaimana dengan pihak Tergugat? Tergugat: Upaya perdamaian juga sudah kami lakukan, namun tidak berhasil. Untuk itu kami mohon agar sidang tetap dilanjutkan. Hakim Ketua: Berarti saudara berdua tetap ingin bercerai? Penggugat dan Tergugat: Ya, Bapak Hakim Hakim Ketua: Acara sidang hari ini adalah penyampaian kesimpulan dari kedua pihak penggugat dan tergugat. Bagaimana saudara penggugat dan tergugat, apakah saudara Penggugat sudah siap untuk menyampaikan kesimpulan? Penggugat: Siap, Bapak Hakim. (maju menyerahkan Berkas Kesimpulan pada hakim). Hakim Ketua: Bagaimana dengan saudara tergugat, apakah saudara juga sudah siap untuk menyampaikan kesimpulan? Tergugat: Siap, Pak hakim. (maju menyerahkan Berkas Kesimpulan pada hakim) (HAKIM KETUA DAN HAKIM ANGGOTA BERUNDING) Hakim Ketua: Baiklah, sidang dilanjutkan sampai dengan hari senin tanggal 4 Mei 2020 pukul 09.00 WIB di pengadilan yang sama dengan agenda Sidang Pembacaan Putusan. Perlu saya ingatkan bahwa upaya perdamaian masih tetap terbuka selama persidangan berlangsung. Diperintahkan kepada para pihak untuk hadir pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan tanpa dipanggil kembali. Hakim Ketua: Sidang hari ini sudah selesai (dengan membaca Alhamdulillah). (Ketuk Palu 3X) Panitera: Sehubung Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, dimohon para hadirin untuk berdiri. SIDANG KE VII: Senin, Tanggal 4 Mei 2020 PEMBACAAN PUTUSAN
Panitera: Sidang perceraian dengan registrasi Nomor 0424/Pdt.G/2020/PA.TA.
Senin, 4 Mei 2020 segera dimulai. Kepada saudari Yolanda Erika Ningtyas binti Sulaiman dan saudara Rahma Caraka Setyawan bin Abdul Setyawan, dipersilahkan memasuki ruang sidang. Panitera: Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri. Hakim Ketua: Assalamualaikum wr.wb., BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM sidang gugatan perceraian No. 0424/Pdt.G/2020/PA.TA. pada hari Senin, tanggal 4 Mei 2020 DINYATAKAN DIBUKA DAN TERTUTUP UNTUK UMUM. (Ketuk Palu 3x) Hakim Ketua: Apakah Penggugat sudah siap untuk melanjutkan persidangan? Penggugat : Siap, Pak Hakim. Hakim Ketua: Apakah Tergugat sudah siap untuk melanjutkan persidangan? Tergugat: Siap, Pak Hakim. Hakim Ketua: Sesuai dengan perintah agenda sidang yang lalu, maka agenda sidang hari ini adalah Pembacaan Putusan dan diperintahkan kepada para pihak untuk memperhatikan isi putusan. (MEMBACAKAN PUTUSAN) Hakim Anggota I: Atas putusan Majelis Hakim, para pihak dapat menanggapi isi putusan dan diberi kesempatan untuk mempergunakan hak-haknya. Apabila tidak puas dengan putusan Majelis Hakim ini, maka dapat mengajukan banding dalam jangka waktu 14 hari sejak putusan ini dibacakan. Hakim Ketua: Terimakasih atas perhatian para pihak dan para hadirin dalam sidang perkara gugatan cerai, harta bersama, hak asuh anak, dan nafkah anak. Hakim Ketua: Sidang hari ini sudah selesai (dengan membaca Alhamdulillah). (Ketuk Palu 3X) Panitera: Sehubung Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, dimohon para hadirin untuk berdiri.