Anda di halaman 1dari 3

Menceritakan kembali isi fabel “Pelajaran untuk jurai

singa”

Di sebuah hutan tinggal seekor singa bersama seekor


kelinci. L ie, demikian nama kelinci itu. Sedangkan si
singa bernama Jurai.
"Lie, aku adalah singa yang paling perkasa di hutan ini.
Tak ada singa lain yang mampu melawanku," Jurai
menyombongkan dirinya. Memang, Jurai adalah seekor
singa yang bermulut besar. Setiap hari kerjanya hanya
menyombongkan diri.
Lie lama kelamaan menjadi kesal. Berkali-kali ia
menasihati Jurai, agar mengubah sifatnya. Tapi Jurai
tidak mempedulikannya.
Pada suatu hari Lie pergi ke rumah Bu Burung Hantu. Di
hutan tempat tinggalnya, Bu Burung Hantu terkenal
sebagai binatang yang paling bijaksana. Banyak
binatang yang datang mengadu ke sana. Demikian juga
Lie. Ia datang mengadukan ulah sahabatnya.
"Memang Lie, kita harus membuat agar Jurai insyaf.
Kalau ia menerus menyombongkan diri, nanti ia tak
mempunyai kawan. Wah, itu tak boleh terjadi," ujar Bu
Burung Hantu. Ia lalu diam sejenak. "Lie, aku punya
akal." la lalu membisikkan sesuatu pada Lie.
Jurai dengan ditemani Lie lalu pergi ke sebuah mata air
yang bening. Mata air itu terletak di celah-celah gunung
batu.
"Nah, itu dial Dia sedang mandi di mata air itu," tukas
Lie.
Jurai memperhatikan singa itu. Lalu mengaum. Dan
"aummm..." terdengar suara balasan.

"Aha, kurasa itu cara yang baik. Akan kucoba besok.


Terima kasih, Bu!" Lie lalu pamit untuk pulang.
Keesokan harinya Lie berkata kepada Jurai, "Jurai,
kemarin ketika aku sedang bermain di gunung batu aku
melihat seekor singa. Singa itu mengaku dirinya sebagai
singa yang paling perkasa. Katanya, ia baru saja
membunuh seekor gajah. Badan gajah itu ia koyak-
koyak dengan kukunya yang tajam," Lie bercerita pada
sahabatnya.
"Tak mungkin!" bantah Jurai Singa.
"Sungguh! Aku tidak bohong! Kalau kau tak percaya
mari kutunjukkan," ajak Lie.
Jurai mulai kesal. Ia lalu mengacungkan tinjunya. Dan
singa itu pun mengacungkan tinjunya.
"Pengecut! Ayo kita berkelahi! Kita buktikan siapa yang
terkuat di antara kita," Jurai mengomel. Tanpa pikir
panjang ia lalu melompat ke dalam air.
"Haaa... haaaa! Dasar singa bodoh!" teriak Lie. "Singa
dalam air itu kan bayanganmu sendiri. Sedangkan
auman itu adalah gema suaramu."
"Nah, itulah hukuman bagi yang suka bermulut besar.
Tapi sebenarnya, ia adalah singa yang bodoh," Bu
Burung Hantu menimpali kata-kata Lie.
Mendengar kata-kata Lie dan Bu Burung Hantu, Jurai
malu sekali. Ia pun minta maaf atas kesalahannya. Dan
berjanji tidak akan sombong lagi.

Anda mungkin juga menyukai