Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN
UROLITHIASIS

Dosen Pengampu : Asep Badrujamaludi, BN.,MN.,RN.

Oleh :
REGINA AMALIA
NPM. 2111.17.002

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (D-3)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
A. KASUS
Seorang laki-laki usia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam. Pasien datang dengan
keluhan sakit pinggang sebelah kanan dan sulit BAK dan buang air kecil ada darah.
Saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ditemukan tekanan darah 160/95 mmHg,
frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi pernapasan 30 x/menit, dan temperature 38,5°
C.

B. Pengkajian
1. Biodata
1) Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Staff Administrasi
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Bandung
Tanggal Masuk RS : 14/07/2020 – 11.00 wib
Tanggal Pengkajian : 14/07/2020 – 11.30 wib
No Medrek : 1401720
Diagnosa Medis : Urolithiasis

2) Penanggung Jawab
Nama : Ny. T
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Pendidikan: D3
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Bandung
Hubungan dengan Klien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama:
Nyeri
2) Riwayat Penyakit Sekarang:
a. Saat masuk Rumah Sakit:
Klien datang dengan kondisi sadar namun terus meringis merasakan nyeri.
b. Saat pengkajian:
Klien mengatakan nyeri pada pinggang sebelah kanan dan menjalar sampai
ke punggung, dirasakan hilang timbul, nyeri seperti diremas degan skala nyeri
5 (0-10), nyeri tidak berkurang jika istirahat dan bertambah ketika ditekan.
3) Riwayat kesehatan dahulu:
Pada tahun 2019 klien mengatakan pernah menderita isnfeksi saluran kemih
namun hanya menjalani rawat jalan.
4) Riwayat alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi.
5) Riwayat penyakit keluarga:
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.
3. Pengkajian Fisik
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis (E4M6V5)
3) Orientasi : Klien mengetahui tempat, lawan bicara, dan waktu
dengan tepat.
4) Tanda-tanda vital
a. Temperatur : 38,5°C
b. Frekuensi nadi : 110 x/menit
c. Respirasi : 30 x/menit
d. Tekanan Darah : 160/95 mmHg
e. Skala nyeri :5 (0-10) nyeri sedang
5) TB : 168 cm
6) BB : 73 kg

4. Pola kebutuhan sehari-hari (ADL)


ADL Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Intake Nutrisi

a. Jenis Nasi, sayur, lauk bubur, sayur, lauk

pauk pauk

b. Frekuensi 3x sehari 1 porsi 2x sehari ¼ porsi

habis habis

c. Keluhan Tidak ada Kurang nafsu

makan

d. Pantangan Tidak ada Tidak ada


2. Intake Cairan

a. Jenis Teh, air putih Air putih

b. Frekuensi 500cc/24 jam 1200cc/24

c. Keluhan Tidak ada keluhan jam

d. Pantangan Tidak ada Tidak ada keluhan

pantangan Tidak ada

pantangan

3. Eliminasi Fecal

a. Frekuensi 1 hari sekali Padat Belum BAB selama

b. Konsistensi coklat Tidak ada di rumah sakit

c. Keluhan keluhan

4. Eliminasi Urine

a. Frekuensi ± 3x/hari Belum BAB selama

b. Warna Kuning jernih di rumah sakit

c. Keluhan BAK sulit dan


menetes, terdapat

darah

5. Istirahat dan tidur

a. Frekuensi Malam : 6 jam Belum tidur selama di


rumah sakit
Siang : -

b. Keluhan Tidak ada keluhan

6. Personal hygiene

a. Mandi 2 kali sehari


Belum melakukan
b. Keramas 1 hari sekali
personal hygiene
c. Gosok gigi 2 kali sehari
selama di rumah
d. Kebersihan 1 minggu sekali
sakit
kuku

e. Keluhan Tidak ada keluhan


7. Pola aktivitas

a. Olahraga Tidak pernah Belum melakukan

b. Rekreasi/refres Kumpul keluarga selama di rumah

hing dan teman sakit

5. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, bersih, warna rambut hitam, tidak ada lesi,
distribusi rambut merata.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem, tidak terdapat tanda-tanda
trauma.
2) Wajah
Inspeksi : Wajah simetris, tidak terlihat adanya bengkak , pucat.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan sekitar wajah.
3) Mata
Inspeksi : Mata bersih, posisi mata sejajar, alis simetris, sclera putih, refleks

cahaya (+)

Palpasi : tidak ada oedem, struktur tulang simetris, konjungtiva merah muda,

refleks pupil (+), kemampuan visual tidak ada hambatan, refleks mengedip

(+).

4) Hidung
Inspeksi : Struktur hidung simetris, tidak terdapat sekret, , tidak terlihat

adanya perdarahan, hidung terlihat bersih, tidak ada hambatan pada saat

bernafas,mukosa hidung lembab.

Palpasi : Fleksible, Tidak ada nyeri tekan. Klien dapat membedakan bau kopi

dan kayu putih.

5) Mulut

Inspeksi : Mukosa bibir kering, warna bibir dan lidah merah muda, tidak ada lesi

dan gigi berlubang. Tidak terdapat stomatitis, terdapat refleks muntah, klien

dapat membedakan manis, asin, asam dan pahit.

6) Telinga

Inspeksi : pinna simetris, bersih, tidak terdapat deformitas, struktur dalam

telinga bersih tidak ada serumen, terdapat silia.

Palpasin : tidak ada nyeri tekan pada pinna, tidak ada pembengkakan pada

tulang mastoid. Fungsi pendengaran baik.

7) Dada
Inspeksi : Kulit tidak ada hiperpigmentasi, warna kulit sawo matang, tidak ada
lesi, tidak oedem, bentuk dada simetris, tidak terdapat deformitas.
Palpasi : palpasi dangkal tidak ada nyeri,. Pada saat taktil hantaran suara sama.
Perkusi : Suara paru sonor.
Auskultasi : Suara vesikuler
8) Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, perut bagian bawah tampak bsar dan kulit seperti
tertarik
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Perkui : tympani
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada bagian kanan, terdapat distensi kandung
kemih.
9) Genitalia
Inspeksi : tidak terdapat lesi
10) Ekstremitas
CRT <2 detik, akral hangat, kekuatan otot 5 di semua bagian ekstremitas.
6. Data Sosial
1) Data psikologis
a. Status Emosi
Perasaan hari ini : merasa gelisah
Ekpresi emosi : meringis, stabil
Afek : sesuai
b. Konsep diri
Gambaran diri:
Seorang pria berulit sawo matang dengan postur tubuh tegap.
Identitas diri:
Seorang pria berusia 50 tahun bekerja sebagai staff memiliki istri dan 2 orang
anak.
Peran:
Seorang karyawan disalah satu perusahaan, seorang suami dan seorang ayah
bagi 2 orang anak.
Ideal diri:
Klien melakukan yang terbaik dalam menjalani setiap perannya,
Harga diri:
Klien merasa berharga jika diperlakukan dengan baik oleh orang lain dan jika
diakui keberadaan maupun setiap hal yang dilakukannya.
7. Psikologis, sosial, budaya dan spiritual
1) Psikologis
Perasaan klien sedih saat mengetahui dirinya harus dilarikan ke RS, klien
merasa tidak berdaya karena sakit yang dirasakannya.
2) Sosial
Klien aktif terlibat dalam perkumpulan di daerah rumanya, sering melakukan
ronda dan kerja bakti.
3) Budaya
Klien adalah orang Sunda sehingga, namun menurutnya tidak ada kebiasaan
yang berdampak buruk terhadap kesehatannya.
4) Spiritual
Klien selalu menjalankan solat 5 waktu dan setiap subuh juga maghrib klien
akan melakukan solat berjamaah di masjid dekat rumahnya.
C. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN
1 DS: Asupan nutrisi yang mengandung Nyeri Akut
Klien mengatakan nyeri pada Ca berlebih, dll

pinggang sebelah kanan dan
Pengendapan menjadi kristal
menjalar sampai ke punggung, 
dirasakan hilang timbul, nyeri Batu ginjal
seperti diremas, skala nyeri 5 (0- 
Obstruksi saluran kemih
10), nyeri tidak berkurang jika

istirahat dan bertambah ketika Peningkatan tekanan hidrostatik
ditekan. 
Kontraksi ureteral meningkat

DO: Trauma ginjal
- Klien nampak meringis 
- Nyeri tekan pada perut bagian Pelepasan mediator nyeri
(histamine, prostaglandin,
kanan
bradikinin, serotonin)
- TTV 
S : 38,5°C Ditangkap reseptor nyeri
HR : 110 x/menit 
Nyeri dipersepsikan
RR : 30 x/menit

TD : 160/95 mmHg Nyeri Akut
2 DS: Urolithiasis Gangguan eliminasi urin
Klien mengatakan sulit BAK, 
Ginjal, ureter, bladder, uretra
BAK menetes (dribbling), sering

merasa ingin BAK namun urin Obstruksi saluran kemih
keluar kecil. 
DO: Hambatan aliran urin

- Hematuria
Peningkatan tekanan
- Retensi urin 
- Distensi kandung kemih Hidronefrosis

Distensi saluran kemih

Gangguan eliminasi urin
3 DS: Urolithiasis Risiko Infeksi
Klien mengatakan sulit BAK 
Ginjal, ureter, bladder, uretra
DO:

- Hematuria batu mencederai
- Distensi saluran kemih 
Hematuria

Risiko Infeksi

D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut behubungan dengan obstruksi saluran kemih ditandai dengan
adanya nyeri tekan pada perut bagian kanan.
2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan hambatan aliran urin diitandai
dengan BAK menetes (dribbling).
3. Risiko infeksi dibuktikan dengan terdapat hematuria.
4. Rencana Keperawatan (Nursing Care Plan)

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1 Nyeri akut behubungan dengan obstruksi Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Nyeri (I.08238) Manajemen Nyeri (I.08238)
saluran kemih ditandai dengan adanya selama 3x24 jam tingkat nyeri menurun Observasi Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. Untuk mengetahui lokasi,
nyeri tekan pada perut bagian kanan. dengan kriteria hasil:
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri karakteristik, durasi, frekuensi,
- Skala nyeri dalam tingkat ringan (1-3) 2. Identifikasi skala nyeri kualitas, intensitas nyeri
- Mampu mengatasi rasa nyeri secara 3. Identifikasi respon non verbal 2. Untuk mengetahui skala nyeri
Terapeutik 3. Untuk mengetahui respon non
mandiri
4. Berikan teknik nonfarmakologis untuk verbal
- Mobilitas fisik tidak terganggu mengurangi rasa neyri Terapeutik
- Status kenyamanan meningkat Kolaborasi 4. Untuk membantu mengurangi
5. Kolaborasi pemberian analgetik rasa nyeri
Kolaborasi
5. Untuk membantu mengurangi
rasa nyeri secara farmakologis
2 Gangguan eliminasi urin berhubungan Setelah dilakukan intervensi keperawatan Kateterisasi Urin (I.04148) Katteterisasi Urin (I.04148)
dengan hambatan aliran urin diitandai selama 3x24 jam eliminasi urin membaik Observasi Observasi
1. Periksa kondisi pasien 1. Untuk mengetahui kesadaran,
dengan BAK menetes (dribbling). dengan kriteria hasil:
Terapeutik TTV, distensi kandung kemih
- Sensasi berkemih meningkat 2. Siapkan peralatan, bahan-bahan dan ruangan Terapeutik
- Distensi kandung kemih menurun tindakan. 2. Untuk memudahkan proses
3. Siapkan pasien. tindakan
- Urin menetes (dribbling) menurun.
4. Pasang sarung tangan. 3. Untuk memudahkan proses
5. Bersihkan daerah perineal atau preposium tindakan
dengan cairan NaCl atau aquabides 4. Untuk meminimalkan risiko
6. Lakukan insersi kateter urin dengan kontaminasi
menerapkan prinsip aseptik 5. Untuk menjaga area genital bersih
7. Sambungkan kateter urin dengan urin bag 6. Untuk mencegah infeksi
8. Isi balon dengan NaCl 0,9% sesuai anjuran 7. Agar urin dapat keluar dari
pabrik. kandung kemih
9. Fiksasi selang kateter diatas simpisis atau di 8. Agar kateter terkunci
paha. 9. agar kenyamanan pasien tetap
10. Pastikan kantung urin ditempatkan lebih terjaga.
rendah dari kandung kemih 10. Agar urine dapat mengisi urine
Edukasi bag
11. Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan Edukasi
kateter urin 11. Untuk memberi gambaran
12. Anjurkan menarik napas saat insersi kepada pasien
selang kateter
12. Agar pasien rileks dan tidak ada
tahanan saat insesi kateter.
3 Risiko infeksi dibuktikan dengan terdapat Setelah dilakukan intervensi keperawatan Pencegahan Infeksi (I.14539) Pencegahan Infeksi (I.14539)
hematuria. selama 3x24 jam kontrol risiko meningkat Observasi Observasi
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi 1. Mengetahui tanda dan gejala
dengan kriteria hasil:
Terapeutik infeksi
- Tanda-tanda vital dalam rentang normal 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak Terapeutik
- Kemampuan mencari informasi tentang dengan pasien dan lingkungan pasien 2. Mencegah pemaparan agen
Edukasi infeksi
faktor risiko meningkat
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi Edukasi
- Kemampuan mengidentifikasi faktor 3. Memberikan pemahaman
risiko meningkat Pemantauan Tanda Vital (I.02060) mengenai tanda dan gejala infeksi
Observasi Pemantauan Tanda Vital
- Kemampuan melakukan strategi kontrol
4. Monitor tekanan darah (I.02060)
risiko meningkat 5. Monitor nadi Untuk mengetahui perubahan tanda-
6. Monitor pernapasan tanda vital
7. Monitor suhu tubuh
5. Implementasi dan Evaluasi

No Diagnosa Keperawatan Waktu dan Implementasi Evaluasi Paraf/ Nama Perawat


Tanggal

14/07/2020 Manajemen Nyeri (I.08238) S: Regina Amalia


1 Nyeri akut behubungan dengan
Observasi - Klien mengatakan nyeri pada pinggang sebelah kanan dan
obstruksi saluran kemih ditandai
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dengan adanya nyeri tekan pada perut 11.30 menjalar sampai ke punggung, dirasakan hilang timbul,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
bagian kanan
Hasil : nyeri seperti diremas , nyeri berkurang jika istirahat dan
Klien mengatakan nyeri pada pinggang sebelah bertambah ketika ditekan.
kanan dan menjalar sampai ke punggung, - Klien mengatakan lebih merasa tenang dan bisa sedikit
dirasakan hilang timbul, nyeri seperti diremas , mengontrol nyeri yang dirasakan.
nyeri berkurang ketika rileks dan bertambah
ketika ditekan. O:
11.33 - Skala nyeri 4 (0-10)
2. Mengidentifikasi skala nyeri - klien tampak meringis
Hasil : - Pemberian Asam mefenamat 3x1 (500 mg) secara oral
skala nyeri 4 (0-10)
A:
3. Mengidentifikasi respon non verbal
11.35 Masalah belum teratasi
Hasil :
Klien tampak meringis
P:
Terapeutik
Lanjutkan intervensi
11.40 4. Memberikan teknik nonfarmakologis ( terapi
music sholawat) untuk mengurangi rasa neyri
Hasil :
Klien mengatakan lebih merasa tenang dan bisa
sedikit mengontrol nyeri yang dirasakan.
Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian analgetik
11.45
Hasil :
Pemberian Asam mefenamat 3x1 (500 mg) secara
oral

Gangguan eliminasi urin berhubungan 14/07/2020 Kateterisasi Urin (I.04148) S: Regina Amalia
2 - Pasien mengatakan siap dilakukan tindakan.
dengan hambatan aliran urin diitandai Observasi
1.Memeriksa kondisi pasien - Pasien mengatakan mengerti tujuan dan prosedur
dengan BAK menetes (dribbling). 12.00 pemasangan kateter urin
Hasil :
Terdapat distemsi kandung kemih
Terapeutik O:
2.Menyiapkan peralatan, bahan-bahan dan - Terdapat distemsi kandung kemih
12.05
ruangan tindakan. - Alat pemasangan kateter lengkap
Hasil : - Penggunaan sarung tangan disesuaikan dengan tindakan
Alat pemasangan kateter lengkap (steril dan non steril)
3. Menyiapkan pasien. - Area genitalia tampak bersih
12.10 Hasil : - Kateter berhasil masuk tanpa ada tahanan.
Pasien mengatakan siap dilakukan tindakan. - Urin tampak mengisi selang kateter
4. Memasang sarung tangan. - Kateter sudah terkunci didalam kandung kemih
12.15
Hasil : - Selang kateter difiksasi pada bagian paha
Penggunaan sarung tangan disesuaikan - Urin bag ditembatkan di bawah bad pasien
dengan tindakan (steril dan non steril) - Klien tampak rileks
12.20 5. Memersihkan daerah perineal atau preposium
A:
dengan cairan NaCl atau aquabides
Masalah teratasi
Hasil :
Area genitalia tampak bersih
12.25 P:
6. Melakukan insersi kateter urin dengan
Intervensi dihentikan
menerapkan prinsip aseptik
Hasil :
Kateter berhasil masuk tanpa ada tahanan.
7. Menyambungkan kateter urin dengan urin bag
12.30
Hasil :
Urin tampak mengisi selang kateter
8. mengisi balon dengan NaCl 0,9% sesuai
12.35 anjuran pabrik.
Hasil :
Kateter sudah terkunci didalam kandung
kemih
9. Memfiksasi selang kateter diatas simpisis atau
di paha.
Hasil :
Selang kateter difiksasi pada bagian paha
10. Memastikan kantung urin ditempatkan lebih
rendah dari kandung kemih
Hasil :
Urin bag ditembatkan di bawah bad pasien
Edukasi
11. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemasangan kateter urin
Hasil :
Pasien mengatakan mengerti tujuan dan
prosedur pemasangan kateter urin
12. Menganjurkan menarik napas saat insersi
selang kateter
Hasil :
Klien tampak rileks
Risiko infeksi dibuktikan dengan 14/07/2020 Pencegahan Infeksi (I.14539) S: Regina Amalia
3 - Pasien mengatakan mengerti dan ikut memantau
terdapat hematuria. Observasi
1. Monitor tanda dan gejala infeksi perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
12.40 Hasil :
Terdapat tanda infeksi yaitu kalor, suhu tubuh O:
38,5 C - Terdapat tanda infeksi yaitu kalor, suhu tubuh 38,5 C
Terapeutik - Tangan selalu dalan keadaan bersih ketika kontak dengan
2.Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak pasien
12.45 - TD 130/95 mmHg
dengan pasien dan lingkungan pasien
Hasil : - HR 98 x/menit
Tangan selalu dalan keadaan bersih ketika - RR 22x/menit
kontak dengan pasien - S 38.5 C
Edukasi
A:
3.Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
12.50 Masalah belum teratasi
Hasil :
Pasien mengatakan mengerti dan ikut memantau P:
perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Lanjutkan Intervensi

Pemantauan Tanda Vital (I.02060)


Observasi
13.05 4.Monitor tekanan darah
Hasil :
130/95 mmHg
5.Monitor nadi
13.07 Hasil :
98 x/menit
13.10 6.Monitor pernapasan
Hasil :
22x/menit
7.Monitor suhu tubuh
13.15 Hasil :
38.5 C
No Diagnosa Keperawatan Waktu dan Implementasi Evaluasi Paraf/ Nama Perawat
Tanggal

15/07/2020 Manajemen Nyeri (I.08238) S: Regina Amalia


1 Nyeri akut behubungan dengan
Observasi - Klien mengatakan nyeri pada pinggang sebelah kanan dan
obstruksi saluran kemih ditandai
1.Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dengan adanya nyeri tekan pada perut 11.30 menjalar sampai ke punggung, dirasakan hilang timbul,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
bagian kanan
Hasil : nyeri seperti diremas , nyeri tidak berkurang jika istirahat
Klien mengatakan nyeri pada pinggang sebelah dan bertambah ketika ditekan.
kanan, dirasakan hilang timbul, nyeri seperti
- Klien mengatakan selama di rumah sakit selalu
diremas, nyeri berkurang ketika rileks dan
mendengarkan sholawat sehingga bisa mengontrol nyeri
bertambah ketika ditekan.
sendiri.
2. Mengidentifikasi skala nyeri
11.33
Hasil :
skala nyeri 3 (0-10) O:
- Skala nyeri 3 (0-10)
3. Mengidentifikasi respon non verbal
- Klien tampak sedikit meringis
Hasil : - Pemberian Asam mefenamat 3x1 (500 mg) secara oral
11.35
Klien tampak sedikit meringis
A:
Terapeutik
Masalah belum teratasi
4. Memberikan teknik nonfarmakologis ( terapi
11.40 music sholawat) untuk mengurangi rasa neyri
P:
Hasil :
Klien mengatakan selama di rumah sakit selalu Lanjutkan intervensi

mendengarkan sholawat sehingga bisa


mengontrol nyeri sendiri.
Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian analgetik
11.45
Hasil :
Pemberian Asam mefenamat 3x1 (500 mg) secara
oral

Risiko infeksi dibuktikan dengan 15/07/2020 Pencegahan Infeksi (I.14539) S: Regina Amalia
2 -
terdapat hematuria. Observasi
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
11.50 Hasil : O:
Tidak terdapat tanda dan gejala infeksi - Tidak erdapat tanda dan gejala infeksi
Terapeutik - Tangan selalu dalan keadaan bersih ketika kontak dengan
2.Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak pasien
dengan pasien dan lingkungan pasien - TD 120/85 mmHg
11.55
Hasil : - HR 86 x/menit
Tangan selalu dalan keadaan bersih ketika - RR 20x/menit
kontak dengan pasien - S 37,2 C

A:
Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Masalah teratasi
Observasi
12.15
3.Monitor tekanan darah
P:
Hasil :
Intervensi dihentikan
120/85 mmHg
12.07 4.Monitor nadi
Hasil :
86 x/menit
12.10
5.Monitor pernapasan
Hasil :
20x/menit
12.15 6.Monitor suhu tubuh
Hasil :
37,2 C
No Diagnosa Keperawatan Waktu dan Implementasi Evaluasi Paraf/ Nama Perawat
Tanggal

16/07/2020 Manajemen Nyeri (I.08238) S: Regina Amalia


1 Nyeri akut behubungan dengan - Klien mengatakan nyeri pada pinggang sebelah kanan,
Observasi
obstruksi saluran kemih ditandai
1.Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, dirasakan hilang timbul, nyeri seperti ditusuk, nyeri tidak
dengan adanya nyeri tekan pada perut 11.30 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
bagian kanan terasa ketika istirahat dan bergerak, bertambah ketika
Hasil :
Klien mengatakan nyeri pada pinggang sebelah ditekan.
kanan, dirasakan hilang timbul, nyeri seperti
- Klien mengatakan selama di rumah sakit selalu
ditusuk, nyeri tidak terasa ketika istirahat dan
mendengarkan sholawat sehingga bisa mengontrol nyeri
bergerak, bertambah ketika ditekan.
sendiri.
2. Mengidentifikasi skala nyeri
11.33 O:
Hasil : - Skala nyeri 2 (0-10)
skala nyeri 2 (0-10) - Klien tampak tenang
- Pemberian Asam mefenamat 3x1 (500 mg) secara oral
3. Mengidentifikasi respon non verbal
Hasil : A:
11.35
Klien tampak tenang Masalah teratasi
Terapeutik
4. Memberikan teknik nonfarmakologis ( terapi P:
11.40 music sholawat) untuk mengurangi rasa neyri Intervensi dihentikan
Hasil :
Klien mengatakan selama di rumah sakit selalu
mendengarkan sholawat sehingga bisa
mengontrol nyeri sendiri.
Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian analgetik
11.45
Hasil :
Pemberian Asam mefenamat 3x1 (500 mg) secara
oral

Anda mungkin juga menyukai