A DENGAN
UROLITHIASIS
Oleh :
REGINA AMALIA
NPM. 2111.17.002
B. Pengkajian
1. Biodata
1) Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Staff Administrasi
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Bandung
Tanggal Masuk RS : 14/07/2020 – 11.00 wib
Tanggal Pengkajian : 14/07/2020 – 11.30 wib
No Medrek : 1401720
Diagnosa Medis : Urolithiasis
2) Penanggung Jawab
Nama : Ny. T
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Pendidikan: D3
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Bandung
Hubungan dengan Klien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama:
Nyeri
2) Riwayat Penyakit Sekarang:
a. Saat masuk Rumah Sakit:
Klien datang dengan kondisi sadar namun terus meringis merasakan nyeri.
b. Saat pengkajian:
Klien mengatakan nyeri pada pinggang sebelah kanan dan menjalar sampai
ke punggung, dirasakan hilang timbul, nyeri seperti diremas degan skala nyeri
5 (0-10), nyeri tidak berkurang jika istirahat dan bertambah ketika ditekan.
3) Riwayat kesehatan dahulu:
Pada tahun 2019 klien mengatakan pernah menderita isnfeksi saluran kemih
namun hanya menjalani rawat jalan.
4) Riwayat alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi.
5) Riwayat penyakit keluarga:
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.
3. Pengkajian Fisik
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis (E4M6V5)
3) Orientasi : Klien mengetahui tempat, lawan bicara, dan waktu
dengan tepat.
4) Tanda-tanda vital
a. Temperatur : 38,5°C
b. Frekuensi nadi : 110 x/menit
c. Respirasi : 30 x/menit
d. Tekanan Darah : 160/95 mmHg
e. Skala nyeri :5 (0-10) nyeri sedang
5) TB : 168 cm
6) BB : 73 kg
1. Intake Nutrisi
pauk pauk
habis habis
makan
pantangan
3. Eliminasi Fecal
c. Keluhan keluhan
4. Eliminasi Urine
darah
6. Personal hygiene
5. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, bersih, warna rambut hitam, tidak ada lesi,
distribusi rambut merata.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem, tidak terdapat tanda-tanda
trauma.
2) Wajah
Inspeksi : Wajah simetris, tidak terlihat adanya bengkak , pucat.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan sekitar wajah.
3) Mata
Inspeksi : Mata bersih, posisi mata sejajar, alis simetris, sclera putih, refleks
cahaya (+)
Palpasi : tidak ada oedem, struktur tulang simetris, konjungtiva merah muda,
refleks pupil (+), kemampuan visual tidak ada hambatan, refleks mengedip
(+).
4) Hidung
Inspeksi : Struktur hidung simetris, tidak terdapat sekret, , tidak terlihat
adanya perdarahan, hidung terlihat bersih, tidak ada hambatan pada saat
Palpasi : Fleksible, Tidak ada nyeri tekan. Klien dapat membedakan bau kopi
5) Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, warna bibir dan lidah merah muda, tidak ada lesi
dan gigi berlubang. Tidak terdapat stomatitis, terdapat refleks muntah, klien
6) Telinga
Palpasin : tidak ada nyeri tekan pada pinna, tidak ada pembengkakan pada
7) Dada
Inspeksi : Kulit tidak ada hiperpigmentasi, warna kulit sawo matang, tidak ada
lesi, tidak oedem, bentuk dada simetris, tidak terdapat deformitas.
Palpasi : palpasi dangkal tidak ada nyeri,. Pada saat taktil hantaran suara sama.
Perkusi : Suara paru sonor.
Auskultasi : Suara vesikuler
8) Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, perut bagian bawah tampak bsar dan kulit seperti
tertarik
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Perkui : tympani
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada bagian kanan, terdapat distensi kandung
kemih.
9) Genitalia
Inspeksi : tidak terdapat lesi
10) Ekstremitas
CRT <2 detik, akral hangat, kekuatan otot 5 di semua bagian ekstremitas.
6. Data Sosial
1) Data psikologis
a. Status Emosi
Perasaan hari ini : merasa gelisah
Ekpresi emosi : meringis, stabil
Afek : sesuai
b. Konsep diri
Gambaran diri:
Seorang pria berulit sawo matang dengan postur tubuh tegap.
Identitas diri:
Seorang pria berusia 50 tahun bekerja sebagai staff memiliki istri dan 2 orang
anak.
Peran:
Seorang karyawan disalah satu perusahaan, seorang suami dan seorang ayah
bagi 2 orang anak.
Ideal diri:
Klien melakukan yang terbaik dalam menjalani setiap perannya,
Harga diri:
Klien merasa berharga jika diperlakukan dengan baik oleh orang lain dan jika
diakui keberadaan maupun setiap hal yang dilakukannya.
7. Psikologis, sosial, budaya dan spiritual
1) Psikologis
Perasaan klien sedih saat mengetahui dirinya harus dilarikan ke RS, klien
merasa tidak berdaya karena sakit yang dirasakannya.
2) Sosial
Klien aktif terlibat dalam perkumpulan di daerah rumanya, sering melakukan
ronda dan kerja bakti.
3) Budaya
Klien adalah orang Sunda sehingga, namun menurutnya tidak ada kebiasaan
yang berdampak buruk terhadap kesehatannya.
4) Spiritual
Klien selalu menjalankan solat 5 waktu dan setiap subuh juga maghrib klien
akan melakukan solat berjamaah di masjid dekat rumahnya.
C. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN
1 DS: Asupan nutrisi yang mengandung Nyeri Akut
Klien mengatakan nyeri pada Ca berlebih, dll
pinggang sebelah kanan dan
Pengendapan menjadi kristal
menjalar sampai ke punggung,
dirasakan hilang timbul, nyeri Batu ginjal
seperti diremas, skala nyeri 5 (0-
Obstruksi saluran kemih
10), nyeri tidak berkurang jika
istirahat dan bertambah ketika Peningkatan tekanan hidrostatik
ditekan.
Kontraksi ureteral meningkat
DO: Trauma ginjal
- Klien nampak meringis
- Nyeri tekan pada perut bagian Pelepasan mediator nyeri
(histamine, prostaglandin,
kanan
bradikinin, serotonin)
- TTV
S : 38,5°C Ditangkap reseptor nyeri
HR : 110 x/menit
Nyeri dipersepsikan
RR : 30 x/menit
TD : 160/95 mmHg Nyeri Akut
2 DS: Urolithiasis Gangguan eliminasi urin
Klien mengatakan sulit BAK,
Ginjal, ureter, bladder, uretra
BAK menetes (dribbling), sering
merasa ingin BAK namun urin Obstruksi saluran kemih
keluar kecil.
DO: Hambatan aliran urin
- Hematuria
Peningkatan tekanan
- Retensi urin
- Distensi kandung kemih Hidronefrosis
Distensi saluran kemih
Gangguan eliminasi urin
3 DS: Urolithiasis Risiko Infeksi
Klien mengatakan sulit BAK
Ginjal, ureter, bladder, uretra
DO:
- Hematuria batu mencederai
- Distensi saluran kemih
Hematuria
Risiko Infeksi
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut behubungan dengan obstruksi saluran kemih ditandai dengan
adanya nyeri tekan pada perut bagian kanan.
2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan hambatan aliran urin diitandai
dengan BAK menetes (dribbling).
3. Risiko infeksi dibuktikan dengan terdapat hematuria.
4. Rencana Keperawatan (Nursing Care Plan)
Gangguan eliminasi urin berhubungan 14/07/2020 Kateterisasi Urin (I.04148) S: Regina Amalia
2 - Pasien mengatakan siap dilakukan tindakan.
dengan hambatan aliran urin diitandai Observasi
1.Memeriksa kondisi pasien - Pasien mengatakan mengerti tujuan dan prosedur
dengan BAK menetes (dribbling). 12.00 pemasangan kateter urin
Hasil :
Terdapat distemsi kandung kemih
Terapeutik O:
2.Menyiapkan peralatan, bahan-bahan dan - Terdapat distemsi kandung kemih
12.05
ruangan tindakan. - Alat pemasangan kateter lengkap
Hasil : - Penggunaan sarung tangan disesuaikan dengan tindakan
Alat pemasangan kateter lengkap (steril dan non steril)
3. Menyiapkan pasien. - Area genitalia tampak bersih
12.10 Hasil : - Kateter berhasil masuk tanpa ada tahanan.
Pasien mengatakan siap dilakukan tindakan. - Urin tampak mengisi selang kateter
4. Memasang sarung tangan. - Kateter sudah terkunci didalam kandung kemih
12.15
Hasil : - Selang kateter difiksasi pada bagian paha
Penggunaan sarung tangan disesuaikan - Urin bag ditembatkan di bawah bad pasien
dengan tindakan (steril dan non steril) - Klien tampak rileks
12.20 5. Memersihkan daerah perineal atau preposium
A:
dengan cairan NaCl atau aquabides
Masalah teratasi
Hasil :
Area genitalia tampak bersih
12.25 P:
6. Melakukan insersi kateter urin dengan
Intervensi dihentikan
menerapkan prinsip aseptik
Hasil :
Kateter berhasil masuk tanpa ada tahanan.
7. Menyambungkan kateter urin dengan urin bag
12.30
Hasil :
Urin tampak mengisi selang kateter
8. mengisi balon dengan NaCl 0,9% sesuai
12.35 anjuran pabrik.
Hasil :
Kateter sudah terkunci didalam kandung
kemih
9. Memfiksasi selang kateter diatas simpisis atau
di paha.
Hasil :
Selang kateter difiksasi pada bagian paha
10. Memastikan kantung urin ditempatkan lebih
rendah dari kandung kemih
Hasil :
Urin bag ditembatkan di bawah bad pasien
Edukasi
11. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemasangan kateter urin
Hasil :
Pasien mengatakan mengerti tujuan dan
prosedur pemasangan kateter urin
12. Menganjurkan menarik napas saat insersi
selang kateter
Hasil :
Klien tampak rileks
Risiko infeksi dibuktikan dengan 14/07/2020 Pencegahan Infeksi (I.14539) S: Regina Amalia
3 - Pasien mengatakan mengerti dan ikut memantau
terdapat hematuria. Observasi
1. Monitor tanda dan gejala infeksi perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
12.40 Hasil :
Terdapat tanda infeksi yaitu kalor, suhu tubuh O:
38,5 C - Terdapat tanda infeksi yaitu kalor, suhu tubuh 38,5 C
Terapeutik - Tangan selalu dalan keadaan bersih ketika kontak dengan
2.Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak pasien
12.45 - TD 130/95 mmHg
dengan pasien dan lingkungan pasien
Hasil : - HR 98 x/menit
Tangan selalu dalan keadaan bersih ketika - RR 22x/menit
kontak dengan pasien - S 38.5 C
Edukasi
A:
3.Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
12.50 Masalah belum teratasi
Hasil :
Pasien mengatakan mengerti dan ikut memantau P:
perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Lanjutkan Intervensi
Risiko infeksi dibuktikan dengan 15/07/2020 Pencegahan Infeksi (I.14539) S: Regina Amalia
2 -
terdapat hematuria. Observasi
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
11.50 Hasil : O:
Tidak terdapat tanda dan gejala infeksi - Tidak erdapat tanda dan gejala infeksi
Terapeutik - Tangan selalu dalan keadaan bersih ketika kontak dengan
2.Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak pasien
dengan pasien dan lingkungan pasien - TD 120/85 mmHg
11.55
Hasil : - HR 86 x/menit
Tangan selalu dalan keadaan bersih ketika - RR 20x/menit
kontak dengan pasien - S 37,2 C
A:
Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Masalah teratasi
Observasi
12.15
3.Monitor tekanan darah
P:
Hasil :
Intervensi dihentikan
120/85 mmHg
12.07 4.Monitor nadi
Hasil :
86 x/menit
12.10
5.Monitor pernapasan
Hasil :
20x/menit
12.15 6.Monitor suhu tubuh
Hasil :
37,2 C
No Diagnosa Keperawatan Waktu dan Implementasi Evaluasi Paraf/ Nama Perawat
Tanggal