Anda di halaman 1dari 3

Report

Efikasi dan keamanan solusi Jessner dibandingkan dengan asam


salisilat 30% pada manajemen pasien dengan akne vulgaris dan
hiperpigmentasi pasca-akne: uji coba acak, tersamar ganda, split-
face, uji terkontrol
1 2 1
Kang N. How , MRCP, Poh Y. Lim , PhD, Wan Syazween Lyana Wan Ahmad Kammal ,
1
MRCP and Norashikin Shamsudin , FRCP

Abstrak
Objektif: Antibiotik dan retinoid telah digunakan untuk akne vulgaris selama beberapa dekade. Meskipun
efektif, masing-masing memiliki kekurangannya sendiri. Chemical peels telah digunakan untuk pengobatan
akne vulgaris dengan bukti klinis yang tidak memadai. Kami berusaha untuk menentukan perbandingan
efikasi dan keamanan larutan Jessner (JS) dibandingkan dengan asam salisilat (SA) 30% dalam
tatalaksana akne vulgaris dan hiperpigmentasi pasca-akne pada pasien dengan kulit berwarna.
Metode: Sebanyak 36 subjek (94,5% Fitzpatick Tipe IV-V) direkrut dalam uji coba acak tersamar ganda,
split-face, dan terkontrol ini. Setiap sisi wajah secara acak dilakukan perawatan dengan JS atau SA.
Perawatan dilakukan sekali setiap dua minggu sebanyak total tiga sesi. Hitung lesi, skor jerawat
Michaelsson (MAS), foto, dan indeks hiperpigmentasi pasca-akne (PAHPI) digunakan untuk menilai
perbaikan klinis secara objektif. Komplikasi dinilai selama setiap kunjungan. Analisis statistik dilakukan
dengan menggunakan SPSS v22.0. Signifikansi ditetapkan pada P = 0,05.
Hasil Pada akhir terapi, pengurangan yang signifikan terhadap lesi inflamasi, noninflamasi, MAS, dan skor
PAHPI (P <0,001, masing-masing) dicatat dibandingkan dengan kondisi awal. Analisis model campuran
menunjukkan tidak ada perbedaan hasil yang signifikan antara kedua kelompok. Pasien yang melaporkan
hasil yang baik dan sangat baik adalah 76,4% (JS) dan 85,3% (SA). Rasa terbakar, sensasi menyengat,
dan eksfoliasi adalah komplikasi umum yang dilaporkan. Hiperpigmentasi pascainflamasi hanya dilaporkan
satu kali pada kelompok JS.
Kesimpulan Baik JS dan SA sama-sama efektif dalam pengobatan akne-vulgaris dan mengurangi
hiperpigmentasi pasca-akne pada pasien dengan kulit berwarna.

Pendahuluan Superfisial peel biasanya digunakan untuk


Akne vulgaris adalah dermatosis inflamasi mengobati akne vulgaris sementara deep peel
kronis yang ditandai dengan lesi noninflamasi digunakan untuk jaringan parut jerawat/acne scars.
(komedo terbuka atau tertutup) dan lesi inflamasi Indikasi lain dilakukannya chemical peel termasuk
(papula, pustula, atau nodul). Selama beberapa hiperpigmentasi pascainflamasi, solar lentigine, .
dekade, antibiotik dan turunan vitamin A merupakan Sejak bukti pertama yang dipublikasikan
pengobatan lini pertama untuk akne vulgaris ringan tentang penggunaan chemical peels untuk akne-
hingga sedang. Meskipun efektif, penggunaan vulgaris pada tahun 1999, hanya 12 artikel
masing-masing agen ini memiliki kekurangannya tambahan yang telah
masing-masing.
Chemical Peels sudah digunakan sejak Efek Samping
zaman Mesir. Chemical peels bertindak dengan Rasa terbakar dan menyengat (burning and
menghancurkan lapisan kulit luar yang rusak dan stinging)
mempercepat proses penyembuhannya. Chemical
peels diklasifikasikan berdasarkan kedalamannya
menjadi superfisial, medium, dan deep. Tingkat
kerusakan yang diciptakan tergantung pada
konsentrasi asam, jenis vehikulum yang digunakan,
waktu kontak, dan buffering. Peeling superfisial
(mis., Asam salisilat 30% dan larutan Jessner)
menyebabkan destruksi hingga epidermis.
Efek samping yang paling umum dilaporkan melaporkan pengelupasan parah. Semua
adalah rasa terbakar dan menyengat segera pengelupasan kulit menghilang dalam 3-7 hari.
setelah aplikasi kedua bahan kimia, yang dilaporkan
setelah hampir semua perawatan. Skor nyeri Erupsi akneiformis
median adalah empat pada kelompok JS dan tiga Erupsi akneiformis adalah efek samping
pada kelompok SA. Sensasi terbakar membaik tersering ketiga. Enam insiden dilaporkan pada
dengan mengipasi dan biasanya telah hilang pada masing-masing kelompok setelah sesi pertama dan
saat subjek meninggalkan ruangan tindakan. berkurang menjadi 1-2 episode setelah setiap
pengobatan berturut-turut. Dari enam insiden yang
Eksfoliasi dilaporkan setelah sesi pertama, dua dinilai sebagai
Pengelupasan kulit adalah efek samping erupsi ringan,
tersering kedua yang dilaporkan. Empat puluh lima
(44,1%) subjek mengalami eksfoliasi pada
kelompok JS, dibandingkan dengan 37 (36,3%) Pengakuan
subjek dari kelompok SA. Mayoritas (35, 77,8%) Studi ini didukung oleh dana penelitian dari
dari eksfoliasi pada kelompok JS dinilai ringan dan Dermatological Society of Malaysia.
hanya tiga (6,7%) yang dilaporkan mengalami
eksfoliasi yang berat. Dua puluh enam (70,2%) References
1. Brody HJ, Monheit GD, Resnik SS, et al. A history of
subjek yang menerima SA melaporkan
chemical peeling. Dermatol Surg 2000; 26: 405–409.
pengelupasan ringan, sedangkan hanya dua (5,4%)
2. Chen X, Wang S, Yang M, et al. Chemical peels for 14. Lee SH, Huh CH, Park KC, et al. Effects of repetitive
acne vulgaris: a systematic review of randomised superficial chemical peels on facial sebum secretion in
controlled trials. BMJ Open 2018; 8: e019607. acne patients. J Eur Acad Dermatol Venereol 2006;
3. Committee for Guidelines of Care for Chemical 20: 964–968.
Peeling. Guidelines for chemical peeling in Japan (3rd 15. Plewig G., Kligman A.M. (2000) Classification of Acne.
edition). J Dermatol 2011; 39: 321–325. In: ACNE and ROSACEA. Springer, Berlin,
4. Kim SW, Moon SE, Kim JA, et al. Glycolic acid versus Heidelberg.
Jessner’s solution: which is better for facial acne 16. Michaelsson G, Juhlin L, Vahlquist A. Effects of oral
patients? A randomized prospective clinical trial of zinc and vitamin A in acne. Arch Dermatol 1977; 113:
split-face model therapy. Dermatol Surg 1999; 25: 31–36.
270–273. 17. Savoury SA, Agim AG, Mao R, et al. Reliability
5. De Vries FM, Meulendijks AM, Driessen RJ, et al. The assessment and validation of the postacne
efficacy and safety of non-pharmacological therapies hyperpigmentation index (PAHPI), a new instrument to
for the treatment of acne vulgaris: a systematic review measure postinflammatory hyperpigmentation from
and best-evidence synthesis. J Eur Acad Dermatol acne vulgaris. J Am Acad Dermatol 2013; 9: 108–114.
Venereol 2018; 32: 1195–1203. 18. Drake LA, Dinehar SM, Goltz RW, et al. Guidelines of
6. Stratigos AJ, Katsambas AD. Optimal management of care for chemical peeling. J Am Acad Dermatol 1995;
recalcitrant disorders of hyperpigmentation in dark- 33: 497–503.
skinned patients. Am J Clin Dermatol 2004; 5: 161– 19. Randjelovic P, Veljkovic S, Stojiljkovi c N, et al. The
168. beneficial biological properties of salicylic acid. Acta
7. Yadalla HK, Aradhya S. Post acne hyperpigmentation: Fac Medicae Naissensis 2015; 32: 259–265.
a brief review. Our Dermatol Online J 2011; 2: 230– 20. Alanko J, Riutta A, Mucha I, et al. Modulation of
231. arachidonic acid metabolism by phenols: relation to
8. Arif T. Salicylic acid as a peeling agent: a positions of hydroxyl groups and peroxyl radical
comprehensive review. Clin Cosmet Investig Dermatol scavenging properties. Free Radic Biol Med 1993; 14:
2000; 8: 455. 19–25.
9. Madan RK, Levitt J. A review of toxicity from topical 21. Abad-Casintahan F, Chow SK, Asian GCL, et al.
salicylic acid preparations. J Am Acad Dermatol 2014; Frequency and characteristics of acne-related post-
70: 788–792. inflammatory hyperpigmentation. J Dermatol 2016; 43:
10. Grimes PE. Jessner’s solution. In: Tosti A, Grimes PE, 826–828.
De Padova MP, eds. Color atlas of Chemical Peels, 22. Ahn HH, Kim IH. Whitening effect of salicylic acid
2nd edn. Berlin, Heidelberg: Springer, 2012: 57–62. peels in Asian patients. Dermatol Surg 2006; 32: 372–
11. Dayal S, Amran A, Sahu P, et al. Jessner’s solution 375.
vs. 30% salicylic acid peels: a comparative study of 23. Usuki A, Ohashi A, Sato H, et al. The inhibitory effect
the efficacy and safety in mild-to-moderate acne of glycolic acid and lactic acid on melanin synthesis in
vulgaris. J Cosmet Dermatol 1995; 16: 43–51. melanoma cells. Exp Dermatol 2003; 12: 43–50.
12. Bae BG, Park CO, Shin H, et al. Salicylic acid peels 24. Kim DS, Kim SY, Park SH, et al. Inhibitory effects of 4-
versus Jessner’s solution for acne vulgaris: a nbutylresorcinol on tyrosinase activity and melanin
comparative study. Dermatol Surg 2013; 39: 248–253. synthesis. Biol Pharm Bull 2005; 28: 2216–2219.
13. Kim SW, Moon SE, Kim JA, et al. Glycolic acid versus 25. Ejaz A, Raza N, Iftikhar N, et al. Comparison of 30%
Jessner’s solution: which is better for facial acne salicylic acid with Jessner’s solution for superficial
patients? A randomized prospective clinical trial of chemical peeling in epidermal melasma. J Coll
split-face model therapy. Dermatol Surg 1999; 25: Physicians Surg Pak 2008; 18: 205– 208.
270–273.

Anda mungkin juga menyukai