Anda di halaman 1dari 8

RAMADHAN: Analisis Kinerja PT Bank Rakya Indonesia...

[AKUNTANSI] 1

Analisis Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Sebelum dan


Sesudah Akuisisi
Aldi Feri Ramadhan1), Dian Nirmala Dewi2), Irawan3)
1)
Mahasiswa, 2) Pembimbing 1, 3) Pembimbing 2
Jurusan Ekonomi dan Bisnis, Politeknik Negeri Lampung Jl. Soekarno-Hatta No.10
Rajabasa, Bandar Lampung, Telp (0721) 787309
alveri1669@gmail.com

ABSTRAK

Memperluas usaha, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk mengakuisisi Bank Agroniaga tahun
2011. Kegiatan akuisisi menimbulkan perubahan kinerja PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk,
perubahan tersebut menjadi tujuan dari penelitian ini. Bertujuan untuk menganalisis kinerja
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebelum dan sesudah akuisisi. Metode penulisan
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, sumber data yang digunakan
adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi.Data sekunder
berupa laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebelum akuisisi pada tahun 200-
2010 dan laporan keuangan sesudah akuisisi 2011-2013. Berdasarkan hasil dan pembahasan
menunjukkan bahwa kinerja PT Bank Rakyat Indonesia yang diukur dengan rasio non
performing loan (NPL), beban operasional pendapatan operasional (BOPO), dan return on
asset (ROA) menunjukkan kinerja sesudah akuisisi lebih baik dibandingkan sebelum akuisisi.
Pada rasio loan to deposit ratio (LDR) menunjukkan kenerja sebelum akuisisi lebih baik
dibandingkan sesudah akuisisi.

Kata Kunci: BOPO,LDR, Kinerja BRI, NPL, ROA

PENDAHULUAN Cara mengembangkan usaha


Semakin meningkatnya perkembangan dariluarperusahaan(external growth) adalah
ekonomi di dunia menyebabkan perusahaan- dengan melakukan penggabungan usaha,
perusahaandituntutdapat meningkatkandaya bertujuan untuk mengembangkan dan
saing untuk mampu bertahan serta lebih mempertahankan kehidupan perusahaan.
berkembang dalam persainganyang ketat Penggabungan usahapadaumumnyadilakukan
tersebut. Moin (2004) berpendapat perusahaan dalam bentuk merger,akuisisi, dan konsolidasi.
yang sedang berkembang dapat melakukan Dilakukannyaakuisisi, bertujuan agar
ekspansi bisnis dengan memilih satu diantara perusahaandapat melanjutkan usahanya dengan
dua jalur alternatif. Jaluryang pertamayaitu bantuan perusahaan lain dan selanjutnyauntuk
pertumbuhandari dalamperusahaan salingbersinergimencapaitujuantertentu. Syahrial
(organic/internal growth), dan jaluryang kedua (2007) berpendapat penggabunganusahaadalah
yaitu pertumbuhan dari luar perusahaan penyatuanduaperusahaan
(external growth). ataulebihyangterpisahmenjadisatu
entitasekonomikarenasatuperusahaanmenyatu
RAMADHAN: Analisis Kinerja PT Bank Rakya Indonesia... [AKUNTANSI] 1

dengan perusahaan lain atau memperoleh meningkatkan efisiensi operasi,dan


kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain memanfaatkanbersama duaatau lebih keahlian.
atau dengan kata lain perusahaan melakukan Husnan (2012) berpendapat manfaatdalam
akuisisi dengan perusahaan yang lain. melakukanakuisisiyaituuntukmemperkuat
kinerjaperusahaan.
Bagi manajerial, sinergi setelah akuisisi
adaketika paramanagermenemukan cara bagi Perkembangan usaha serta perluasan
perusahaan untuk menciptakan nilailebih usaha melalui akuisisi sangat menjamin
besardibandingkan dengan nilaitotalyang keberlangsungan perusahaan yang mengakuisisi
mereka ciptakan saat beroperasi sebagaientitas serta diakuisisi, kedua perusahaan akan tetap
independen, sedangkan bagi pemegang saham mendapat keuntungan. Salah satu faktor
sinergi bila mereka dilakukannya akuisisi adalah untuk memperkuat
bisamendapatkankeuntunganyangtidakbisamerek sektor lemah dalam perusahaan dengan
aperoleh melalui keputusandiversifikasi mengakuisisi perusahaan yang dianggap baik
portofolio mereka sendiri. dalam sektor tersebut, hal ini dilakukan oleh PT
Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk
Kinerja dalam kamus istilah akuntansi
mengikuti perkembangan
adalah kuantifikasi dari keefektifan dalam
ekonomiyangsemakinmeningkat, Bank Rakyat
pengoperasian bisnis selama periode tertentu.
Indonesia Tbk (BRI)memutuskan untuk
Kinerja bank secara umum merupakan gambaran
mengakuisisi Bank Agroniaga Tbk.
prestasi yang dicapai oleh bank dalam
operasionalnya. Kinerja keuangan bank Bank Agroniaga Tbk pada mulanya
merupakan gambaran kondisi keuangan bank didirikan atas pemahaman bahwa agrobisnis di
pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan,
penghimpunan dana maupun penyaluran atas pemahaman tersebut Bank Agroniaga
dananya, menurut Hemudian (2005) untuk mengelola Dana Pensiun Perkebunan
menilai kinerja (DAPENBUN) seluruh karyawan PT
keuanganperusahaansetelahmelakukanmergerda Perkebunan Nusantara.Bank Agroniaga
nakuisisi dapatdilihat denganmembandingkan didirikan untuk berperan sebagai penunjang
dari neraca keuangannya dimana untuk terwujudnya industri agrobisnis yang sedang
mengevaluasi kinerjakeuangan perusahaan alat tumbuh dan berkembang dalam perekonomian
yang biasanya digunakan adalah rasio keuangan. nasional di masa mendatang.

Akuisisi merupakan strategi Kekuatan dalam sektor pertanian dan


pertumbuhan eksternal dan merupakan jalur perkebunan menjadikan salah satu faktor alasan
cepat untuk mengakses pasar pasar baru BRI mengakuisisi Bank Agroniaga, selama ini
atau produk baru tanpa harus membangun BRI lebih fokus pada penyaluran kredit sektor
dari nol.Tindakan akuisisi bertujuan untuk riil seperti koperasi atau usaha kecil dan
RAMADHAN: Analisis Kinerja PT Bank Rakya Indonesia... [AKUNTANSI] 1

menengah. BRI akan terdorong melakukan yang dilakukan menimbulkan biaya operasional
rencana ekspansi kredit ke sektor pertanian dan untuk mengetahui besarnya biaya operasional
perkebunan, bukan hanya itu Bank Agroniaga yang dipakai saat sebelum dan sesduah
Tbk memiliki pergerakan saham yang cukup dilakukannya memerlukan perhitungan rasio
baik atau positif. Faktor lainnya, Bank BOPO. Keempat rasio ini dapat menunjukkan
Agroniaga Tbk adalah bank yang dimiki oleh kinerja bank setiap tahunnya dan dapat
PTPN (PT Perkebunan Nusantara) yang secara dibandingkan.
tidak langsung dimiliki oleh pemerintah, faktor-
Tujuan analisis rasio untuk mengetahui
faktor tersebut membuat BRI melakukan akuisisi
kinerja keuangan BRI sebelum dan sesudah
pada Bank Agroniaga sejak 3 Maret 2011
akuisisi dengan menggunakan rasio NPL, LDR,
dengan mengakuisisi sebanyak 3.030.239.023
BOPO, ROA akan menggambaransecaraumum
lembar saham atau 79,78persen.
tentangperusahaanyangdianalisis.
Perubahan kinerja bank pasca akuisisi
Berdasarkan latar belakang tersebut,
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
maka penulis mengambil judul untuk
bagibank.Akuisisi memerlukan penilaian untuk
penyusunan laporan tugas akhir yaitu :
mengetahui dampak positif atau negatif terhadap
kinerja bank. Penilaian kinerja bank yang paling “Analisis Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia
umum adalah teknik analisis laporan keuangan Tbk Sebelum Dan Sesudah Akuisisi”
dengan menggunakan analisis rasio. Pada
METODE PELAKSANAAN
penelitian sebelumnya Nuresya (2002)
menggunakan rasio untuk mengukur kinerja Data yang diambil adalah data PT Bank

bank yaitu empat rasio 1) non performing loan Rakyat Indonesia Tbk yang beralamat di Jalan

(NPL); 2) loan to deposit ratio (LDR); 3) beban Jendral Sudirman Kav. 44-46, Bendungan Hillir,

operasional pendapatan operasional dan; 4) Tanahabang Jakarta Pusat 10210. Bahan yang

return on asset (ROA). Aktivitas utama pada digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir

BRI adalah pengkreditan pada sektor riil dan ini adalah laporan keuangan BRI sebelum

sektor mikro kecil menengah, rasio NPL akuisisi Bank Agroniaga pada tahun 2008-2010

diperlukan untuk mengetahui tingkat kredit dan laporan keuangan sesudah akuisisi 2011-

bermasalah BRI sesudah dan sebelum akuisisi 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian

serta untuk mengetahui dana pihak ketiga ini adalah metode deskriptif analisis dengan

deposan yang dipakai untuk aktivitas pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang

pengekreditan BRI memerlukan perhitungan kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil

LDR. Selain memperlebar pasar, akuisisi kesimpulan.Arikunto (2005) berpendapat,

bertujuan untuk meningkatkan laba, rasio ROA metode deskriptif adalah metode yang digunakan

diperlukan untuk mengetahui laba yang untuk menggambarkan atau menganalisis suatu

diperoleh sebelum dan sesudah akuisisi. Akuisisi


RAMADHAN: Analisis Kinerja PT Bank Rakya Indonesia... [AKUNTANSI] 1

hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk kredit bermasalah dapat dilihat penggolongannya
membuat kesimpulan yang lebih luas. (kolektibilitas kredit) serta rinciannya di dalam
catatan atas laporan keuangan yang dipublikasi
Berikut ini tahapan dalam prosedur kerja
oleh BRI masing-masing periode.
untuk melakukan analisis rasio keuangan PT
Rincian kredit non-performing
Bank Rakyat Indonesia Tbk:
(kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan
a) Tahap pertama, pengambilan pengumpulan macet) berdasarkanhasil penelaahan manajemen
laporan keuangan BRI sebelum akuisisi terhadap prospek usaha, kondisi keuangan dan
pada tahun 2008-2010 dan laporan keuangan kemampuan membayar masing-masing debitur
sesudah akuisisi 2011-2013. serta mempertimbangkan ketentuan Bank
b) Tahap kedua, melakukan perhitungan rasio Indonesia tentang penggolongan Kualitas Aktiva
non-performing loan (NPL), loan to deposit Produktif.
ratio (LDR), beban operasional pendapatan Perhitungan analisis sebelum dan
operasional (BOPO), dan return on asset sesudah akuisisi untuk rasio NPL sebagai berikut:
(ROA). Tabel 1. Perhitungan Non Performing Loan
c) Tahap ketiga, melakukan perbandingan atas untuk periode 2008-2013
rasio yang didapat sebelum dan sesudah Tahun Kredit Total Kredit NPL
Bermasalah (%)
akuisisi
(000000) (000000)
d) Tahap keempat, membahas kesimpulan
2008 4.443.720 160.108.683 2,78%
tentang perbandingan rasio yang didapat.
2009 7.231.660 205.522.394 3,52%
2010 6.865.709 246.964.238 2,78%
HASIL DAN PEMBAHASAN
2011 6.586.960 285.406.257 2,30%
Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang 2012 6.296.470 350.758.262 1,80%
2013 6.735.938 434.316.466 1,55%
analisis kinerja BRI sebelum dan sesudah akuisisi
Sumber: data diolah
yang diukur oleh rasio NP,BOPO, LDR, dan
ROA sebagai berikut. NPL mencerminkan risiko kredit,

Hasil perhitungan rasio-rasio keuangan semakin tinggi NPL semakin besar pula risiko

Bank Rakyat Indonesia, Tbk meliputi rasio non kredit yang ditanggung oleh pihak bank,

performing loan (NPL), loan to deposit ratio perbankan harus menyediakan pencadangan yang

(LDR), beban operasional pendapatan lebih besar, sehingga pada akhirnya modal bank

operasional (BOPO), return on asset (ROA) ikut terkikis, padahal besarnya modal sangat

sebelum akuisisi tahun 2008-2010 dan sesudah mempengaruhi besarnya ekspansi kredit.

akuisisi tahun 2011-2013, dapat ditunjukkan dan Besarnya NPL menjadi salah satu penyebab

dianalisis sebagai berikut: sulitnya perbankan dalam menyalurkan kredit.

4.2.1 Non performing loan (NPL) Bank Indonesia menetapkan batasan

Rasio ini diukur dengan membandingkan kualitas NPL yang diatur dalam Surat

antara kredit bermasalah terhadap total kredit, No.3/25/PBI/2001, dalam surat peraturan tersebut
RAMADHAN: Analisis Kinerja PT Bank Rakya Indonesia... [AKUNTANSI] 1

menjelaskan tentang kesehatan bank melalui sumber likuiditasnya.Semakin tinggi rasio ini
tingkat kelancaran kredit yang diberikan kepada semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank.
debitur. Perhitungan analisis sebelum dan
Berdasarkan tabel 1, pada tahun 2008 sesudah akuisisi untuk rasio LDR sebagai
hingga 2010 sebelum BRI melakukan akuisisi, berikut:
BRI memiliki tingkat rata-rata NPL sebesar Tabel 2. Perhitungan Loan to Deposit Ratio
3,03% yang berarti pada persentase tersebut BRI untuk periode 2008-2013
dinyatakan cukup sehat melalui tingkat Tahun Jumlah Dana Pihak LDR(%)
Kredit Ketiga
kelancaran kredit bank menurut surat
(000000) (000000)
No.3/25/PBI/2001 .
Akuisisi yang dilakukan BRI pada tahun 2011 2008 160.108.683 201.004.882 79,93%
2009 205.522.394 254.117.950 80,88%
memberikan manfaat terhadap penerimaan
2010 246.964.238 328.555.801 75,17%
pembayaran kredit, dibuktikan dengan persentase
NPL tahun 2011 hingga 2013 mengalami 2011 285.406.257 374.913.340 76,20%
penurunan. Pada tahun 2011-2013 persentase 2012 350.758.262 439.152.137 79,87%
rata-rata NPL turun ke angka 1,88%, dengan 2013 434.316.466 490.486.513 88,55%
penurunan sebesar 1,15%. Rata-rata persentase Sumber: data diolah
NPL sebesar 1,88% menunjukkan bahwa dari
Berdasarkan tabel 2 rasio rata-rata LDR BRI
semua total kredit yang diberikan oleh pihak BRI
pada tahun 2008 hingga 2010 sebelum
hanya 1,88% yang merupakan kredit bermasalah
melakukan akuisisiadalah 78,66%, persentase
dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan
tersebut masih dinyatakan dalam kondisi bank
dan macet. Penurunan pada tahun tersebut
yang likuidsesuai peraturan Bank
dinyatakan sehat menurut surat
Indonesia.Likuid bank karena mampu membayar
No.3/25/PBI/2001.Akuisisi berdampak pada
kembali penarikan dana yang dilakukan deposan
kinerja bankyaitu memberikan kemajuan dalam
dengan mengandalkan kredit yang diberikan
hal penanganan kredit.
sebagai sumber likuiditasnya. Rasio rata-rata
4.2.2 Loan to Deposit Ratio (LDR)
LDR tersebut menggambarkansebesar 78,66%
Analisis dengan rasio ini bertujuan untuk
dari total kredit yang diberikan oleh BRI berasal
mengukur kemampuan bank dalam memenuhi
dari dana pihak ketiga deposan.
kewajiban jangka pendeknya yang dihitung
Tahun 2011 hingga 2013 setelah
dengan membandingkan antara total kredit yang
dilakukannya akuisisi rata-rata rasio LDR
diberikan dan total dana pihak ketiga yang dapat
meningkat, naik ke angka 81,54% dengan
dihimpun oleh bank.
kenaikan sebesar 2,88%. Rata-rata rasio LDR
Rasio ini menggambarkan kemampuan
tersebut masih dapat dinyatakan likuid menurut
bank membayar kembali penarikan yang
peraturan Bank Indonesia. Rasio yang tinggi
dilakukan nasabah deposan dengan
pada rasio ini memiliki arti bahwa suatu bank
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai
RAMADHAN: Analisis Kinerja PT Bank Rakya Indonesia... [AKUNTANSI] 1

meminjamkan seluruh dananya atau relatif tidak menggambarkan bahwa 73,95% dari pendapat
likuid karna akan berdampak pada pengembalian operasionalnya merupakan beban operasionalnya,
dana pihak ketiga. semakin tinggi rasio ini berarti pendapatan
Kinerja bank setelah akusisi tidak operasionalnya semakin kecil dan beban
berdampak pada tingkat pembayaran kewajiban operasionalnya meningkat.
jangka pendek bank, tidak lancar dalam BRI dapat melakukan efisiensi pada beban
melakukan pembayaran kewajiban jangka operasionalnya pada tahun 2011 hingga 2013
pendeknya. setelah melakukan akuisisi, dibuktikan dengan
4.2.3 Beban Operasional terhadap Pendapatan penurunan persentase rata-rata rasio BOPO yang
Operasional (BOPO) turun ke angka 63,25% dengan penurunan
Rasio ini digunakan untuk mengukur sebesar 10,70%. Dilihat dari ketentuan Bank
tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam Indonesia mengenai besaran rasio beban
melakukan kegiatan operasinya. Rasio BOPO operasional terhadap pendapat operasional yaitu
diperoleh dengan cara membagi beban 94% hingga 96% berarti manajemen BRI telah
operasional dengan pendapatan operasional, mematuhi ketentuan Bank Indonesia dan akuisisi
semakin rendah rasio ini menunjukkan semakin mempengaruhi penurunan rasio BOPO.
efisien dalam menggunakan beban operasional. 4.2.4Return On Asset (ROA)
Perhitungan analisis sebelum dan sesudah Return on asset digunakan untuk
akuisisi untuk rasio BOPO sebagai berikut: mengukur manajemen bank dalam memperoleh
Tabel 3.Perhitungan BOPOuntuk periode keuntungan (laba bersih sebelum pajak). Semakin
besar ROA, semakin besar pula tingkat
2008-2013.
keuntungan yang dicapai bank.Semakin kecil
Tahun Beban Pendapatan BOPO(%)
ROA, menujukkan semakin buruk manajemen
Operasional Operasional
(000000) (000000) bank dalam hal mengelola aktiva untuk
meningkatkan pendapatan dan atau menekan
2008 22.285.756 30.631.869 72,75% biaya.
2009 30.043.066 38.603.725 77,82% Perhitungan analisis sebelum dan
2010 35.757.694 50.159.695 71,28%
sesudah akuisisi untuk rasio ROA sebagai

2011 36.356.093 53.940.323 67,40% berikut:


2012 35.317.615 58.000.153 60,89%
2013 41.681.966 67.809.543 61,46%
Sumber:data diolah

Berdasarkan tabel 3 tahun 2008 hingga


2010 sebelum melakukan akuisisi rata-rata untuk
rasio BOPOsebesar 73,95%, persentase tersebut
dinyatakan efisien menurut Peraturan Bank
Indonesia. Rata-rata rasio tersebut
RAMADHAN: Analisis Kinerja PT Bank Rakya Indonesia... [AKUNTANSI] 1

Tabel 4. Perhitungan Return On Asset SARAN


(ROA)untuk periode 2008-2013 Berdasarkan hasil analisis kinerja,
Tahun Laba Total Aset ROA(%) penulis menyarankan agar BRI sebaiknya lebih
Sebelum
meningkatkan serta mengevaluasi kinerja BRI
Pajak (000000)
(000000) terkait kewajiban jangka pendek yang diukur
oleh rasio LDR.
2008 8.822.012 246.076.896 3,58%
2009 9.891.228 316.947.029 3,12%
REFERENSI
2010 14.908.230 404.285.602 3,68%
Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian.
Edisi Revisi. PT.Rineka CiptaJakarta.
2011 18.755.880 469.899.284 3,99%
2012 23.859.572 551.336.790 4,33% Astuti, Dewi, M.M.,Drs. 2004. Manajemen
Keuangan Perusahaan. GhaliaIndonesia.
2013 27.910.006 626.182.926 4,46% Jakarta.
Sumber: data diolah
Bank Indonesia. 2017. Surat Edaran Bank
Indonesia No. 6/23/DPNP/tanggal 31 Mei
Berdasarkan tabel 4 diatas pada tahun
2004. www.bi.go.id . Jakarta.
2008 hingga 2010 sebelum melakukan akuisisi
Brealy, dkk. 2008. Dasar-dasar Manajemen
rata-rata untuk rasio ROA sebesar 3,46%,
Keuangan Perusahaan. Edisi 10.Erlangga.
persentase tersebut dinyatakan Laba sangat Jakarta.
tinggi/tinggi menurut peraturan Bank Indonesia.
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2001.
Rata-rata rasio tersebut menggambarkan bahwa Manajemen Keuangan. Edisi 8.Erlangga.
Jakarta.
sebesar 3,46% dari total asset adalah perolehan
laba BRI sebelum pajak, semakin tinggi rasio ini Hakim, Fajri. 2007. “Analisis Kinerja Keuangan
Bank pada PT Bank Muamalah Indonesia,
menunjukkan BRI dapat memperoleh laba
Tbk”. Jurnal Ilmiah Berkala Empat
semakin besar. Bulanan, Vol.3, No.2, Januari 2007.
Akuisisi yang terjadi pada tahun 2011
Lukman Dendawijaya. 2003. Manajemen
memiliki dampak pada rasio ROA BRI, dari Perbankan. Ghalia Indonesia. Jakarta.
tahun 2011 hingga 2013 mengalami kenaikan
Martono.2002. Bank dan Lembaga Keuangan
yang artinya pihak manajemen berhasil Lainnya. Edisi Pertama.
Ekonisia.Yogyakarta.
memperoleh laba dengan cara akuisisi dilihat dari
kenaikan persentase ROA. Pada tahun 2011 Munawir, S, Drs., Akuntan. 2002. Analisa
Laporan Keuangan. Edisi
hingga 2013 persentase rata-rata rasio ROA naik
Keempat.Liberty. Yogyakarta.
ke angka 4,26%, dengan kenaikan sebesar 0,80%.
Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan
Nilai ROA tersebut dinyatakan dalam kondisi
Keuangan Proyeksi dan ValuasiSaham.
Laba sangat tinggi/tinggi sesuai peraturan Bank Salemba Empat. Jakarta.
Indonesia.
Moin, Abdul. 2004. Merger, Akuisisi, dan
Divestasi. Ekonisia.Yogyakarta.
RAMADHAN: Analisis Kinerja PT Bank Rakya Indonesia... [AKUNTANSI] 1

Nuresya. 2000. Kemampuan Rasio Keuangan ROA pada Bank Privat dan Bank Publik.
Bank dalam Memprediksi Laba. Jurnal Jurnal Universitas Gunadarma. Jakarta
Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.15,
No.3, Hal 313-331. .

Nuresya. 2002. Analisis Keuangan Bank:


Pendekatan Rasio NPL, LDR, BOPO, dan

Anda mungkin juga menyukai