Disusun Oleh :
Konsentrasi : PAI- A
PROGRAM PASCASARJANA
CIREBON
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan hasil pendidikan terus dicari,
diteliti, dan diupayakan melalui berbagai cara. Karena pendidikan dapat dikatan seperti
organisme yang terus berkembang menuju pada kesempurnaan searah dengan perkembangan
jamnnya.
Peserta didik; begitu ironi jika komponen ini tidak ada, karena peserta didik
merupakan target utama dalam pendidikan. Selanjutnya sarana prasarana; meskipun berbagai
pendapat ada yang mengatakan bahwa sarana prasana yang kurang memadai masih bisa
dilaksanakan proses belajar mengajar, namun komponen ini sangat besar pengaruhnya
terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Sekolah yang memiliki sarana prasana yang baik
dapat dipatikan akan jauh berbeda kualitas keluarannya dengan sekolah yang sarana
prasarananya rendah. Komponen berikutnya yang sangat urgen adalah kurikulum, sebab
kurikulum ibarat jalan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan pendidikan, kurikulum
seperti dijelaskan oleh saylor dan Alexander adalah the total effort of the school situations,
maksudnya kurikulum merupakan keseluruhan usaha yang dilakukan oleh sekolah atau
lembaga untuk mencapi tujuan yang sudah direncanakan. Dari sini dapat dimengerti bahwa
komponen yang berada di dalam kurikulum bukan sebatas mata pelajaran, melainkan
termasuk proses belajar maupun usaha-usaha yang dilakukan dengan dalih mencapai daripada
tujuan tersebut. Sebab pada hakekatnya pengembangan kurikulum adalah proses penyusunan
rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaiman cara
mempelajarinya dan tidak mengabaiakan prinsip-prinsipnya, baik prinsip umum maupun
khusus. Adapun prinsip umum dalam pengembangan kurikulum adalah relevansi,
fleksibilitas, kontunuitas, praktis, efektivitas; sedang prinsip khusus adalah berkenaan dengan
tujuan isi pendidikan, berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, berkenaan dengan
pemilihan proses belajar mengajar, berkenaan dengan pemilihan media, dan berkenaan
dengan pemilihan kegiatas penilaian.
Lebih lanjut pada makalah ini akan terfokus pada kajiannya tentang analisis pelajaran
serta pengembangan silabus (yang merupakan bagian dari kurikulum) Pendidikan Agama
Islam di Sekolah Menengah Atas sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Agama memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, bahkan
agama seolah mendominasi sebagai besar kehidupan. Karena agama merupakan motivator
untuk mejawab segala persoalan-persoalan yang di luar jangkauan akal manusia. Agama juga
sebagai alat untuk mengembangkan serta pengendalian diri yang efektif. Maka dari itu,
perting kiranya agama untuk diketahui, dimengerti atau dipahamai, dan diamalkan oleh
manusia sebagai dasar pembentukan kepribadian sehingga menjadi manusia seutuhnya.
Lebih dalam, agama juga sebagai alat untuk mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya , hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, bahkan
hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Sehingga dari berbagai aturan hubungan yang ada
tersebut dapat menciptakan keselarasan, keseimbangan, serta keserasian dalam kehidupan,
kehidupan dirinya maupun masyarakat.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa secara garis besar agama sebagai dasar tata nilai
merupakan penentu dalam perkembangan dan pembinaan rasa kemanusiaan yang adil dan
beradab, manusia yang adil dan beradab merupakan komponen untuk menciptakan kesatuan
suatu bangsa. Sabagai manusia tidak cukup menjadi manusia adil dan beradab, lebih dari itu
juga harus menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, hal ini sejalan dengan salah satu
tujuan pendidikan nasional, yaitu meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
dalam hal ini agama yang dimaksud adalah terkhusus agama islam.
memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan
strategi dan program pembelajaran seauai dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya
pendidikan.
Adapun diantara materi-materi pedidikan agama islam pada tataran sekolah menengah
kejuruan (SMK) sebagai bagian kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
adalah sebagai berikut:
Kelas X
SEMESTER
I II
Adapun salah satu silabus dari berbagai materi Pendidikan Agama Islam SMK kelas
X adalah sebagaimana terlampir pada lampiran I.
Kelas XI
SEMESTER
I II
6 Memahami perkembangan
Islam pada abad pertengahan
(1250 – 1800).
Adapun salah satu silabus dari berbagai materi Pendidikan Agama Islam SMK kelas
XI adalah sebagaimana terlampir pada lampiran II.
Kelas XII
SEMESTER
I II
Adapun salah satu silabus dari berbagai materi Pendidikan Agama Islam SMK kelas
XII adalah sebagaimana terlampir pada lampiran III.
Sehingga dilihat dari segi materi-materi yang ada, pelajaran pendidikan agama islam
di SMK sudah sangat luas cakupannya, terbukti materi-materi yang diajarkan atau standar
kompetensi, kompetensi dasar maupun indikatornya terdiri dari berbagai aspek (aspek Al-
Qur’an dan hadist, aspek akhidah, aspek akhlak, aspek fikih, dan aspek tarikh) agar peserta
didik memiliki kompetensi seutuhnya dalam bidang agama islam baik dari segi kognitif,
psikomotorik, dan afektif.
Begitu pula dengan materi-materi atau standar kompetensi (SK) mulai dari kelas X
sampai XII dan dari segi semester (I dan II) sangat berkesinambungan. Pada kelas X baik
semester I dan II, bab satu materi atau SK yang disuguhkan mencangkup ayat-ayat Al-Qur’an
yang berkaitan tentang tugas manusia sebagai khalifah di bumi dan anjuran demokrasi, begitu
seterusnya sampai kelas XII. Secara garis besar SK-SK tersebut dapat diklasifikasikan
sebagai berikut, pada bab pertama di tiap-tiap semester, nilai-nilai islam yang
diajarkan pertama adalah ranah kandungan Al-Qur’an, kedua pada tahap
keimanan, ketiga pada ranah sifat terpuji maupun tercela, keempat pada ranah pemahaman
hukum-hukum islam, dan kelima potret keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat
periode Mekah dan Madinah serta perkembangan islam baik di Indonesia maupun Dunia.
Meskipun materi-materi atau SK yang diberikan sudah sangat luas untuk
mengantarkan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan islam yang dicitakan,
senyatanya tidak mudah untuk mengarah pada tujuan tersebut. Sebab pendidikan islam harus
bertarung dengan pengaruh perkembangan global. Tidak sedikit hal-hal negative akibat
pengaruh global, misalnya mulculnya pribadi-pribadi yang miskin spiritual, materialistik, dan
individualistik. Secara umum kehidupan manusia terkesan mengalami frustasi eksistensial,
hal ini dapat dilihat dari sifat haus kekuasaan, hidup berfoya-foya, bersenang-senang mencari
kenikmatan, bahkan melakukan seks bebas. Fenomena-fenomena ini merupakan tantangan
nyata bagi pendidikan agama islam untuk berpartisipasi dalam membangun masa depan
manusia sejati.
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan secara universal diharapkan
mampu memberikan kontriubusi positif dengan nilai-nilai ajaran agama islam yang
terkandung di dalamnya. Lebih jauh, pendidikan agama islam diharapkan tetap mampu
memberikan pemikiran-pemikiran yang sejalan dengan perkembangan jaman atau pengaruh
global. Maka dari situlah pada kelas XII semester II materi pendidikan islam di SMK
disuguhkan SK terkait kandungan ayat-ayat Al-Qur’an tentang perkembangan IPTEK,
dengan harapan siswa mampu melek teknologi dan informasi dan tetap berada di jalur syariah
islam dan memiliki kesadaran religious agar tidak terjebak pada sisi negative perkembangan
global yang menyusup ke seluruh ruang kehidupan manusia. Pendidikan agama dimaksudkan
untuk peningkatan potensi spiritual dan membetuk peserta didik agar menajdi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Peningkatan potensi spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun
kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan
pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari sini materi pendidikan agama islam yang diberikan kepada siswa harus mampu menjadi
tameng bagi pengaruh negative dari perkembangan ilmu teknologi dan informasi yang kian
hari semakin mengakar menghantui kehidupan (khusunya bagi anak-anak usia remaja).
Pendidikan agama islam juga merupakan pokok dasar dari pembentukan kepribadian manusia
menjadi manusia muslim yang utuh (manusia yang mampu menyeimbangkan antara
kebutuhan dunia dan akhiratnya).
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Hasan dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam Jilid II, Bandung: CV. Pustka
Setia, 2010.
Darajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, Cet. VI.
Maskyur, Ibnu dkk, Modul Pendidikan Agama Islam untuk SMA/SMK, Kelas X, Semester 1,
Penerbit: Dwi Jaya Pustaka.
------, Modul Pendidikan Agama Islam untuk SMA/SMK, Kelas XI, Semester 1 dan II,
Penerbit: Hayati Tumbuh Subur.
------, Modul Pendidikan Agama Islam untuk SMA/SMK, Kelas XII, Semester 1 dan II,
Penerbit: Hayati Tumbuh Subur.
Tholkhah, Imam dan Ahmad Barizi, Relevansi Sistem Pendidikan Islam Di Era Teknologi
Dan Industri, dalam Jurnal Dialog, No 1 , Tahun 2003.
Cacatan kuliah Perkembangan Kurikulum dengan dosen pengampu Achmad Muhibbin Zuhri,
disampaikan pada tanggal 20/04/2012.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Standar Kompetensi
9. Membiasakan perilaku terpuji.
B. Kompetensi Dasar
9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima
tamu.
9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu atau menerima
tamu.
9.3 Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu
dalam kehidupan sehari-hari.
E. Metode Pembelajaran:
Ceramah , Diskusi, Tanya jawab dan Praktek
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian.
Menjelaskan pengertian adab dalam berhias
Menjelaskan pengertian adab dalam perjalanan.
Menjelaskan pengertian adab dalam bertamu dan menerima tamu
menunjukkan contoh adab dalam berpakaian.
menunjukkan contoh adab dalam berhias.
menunjukkan contoh adab dalam perjalanan
menunjukkan adab dalam bertamu dan menerima tamu.
mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam berpakaian
mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam berhias
mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam perjalanan
mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam bertamu dan menerima tamu.
G. Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pengertian adab dalam berpakaian,
berhias,
perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu
- Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:
Apakah Adab itu ?
Pernahkah kalian berperilaku benar dalam berpakaian ?
Siapakah diantara kalian yang mengerti tentang arti perilaku yang baik dan benar dalam
berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu ?.
Elaborasi
Guru menunjuk seorang siswa yang mengetahui tentang adab dalam berpakaian, berhias,
perjalanan, bertamu atau menerima tamu untuk memberikan opininya kepada teman-temannya di
bawah bimbingan guru.
Setelah para siswa selesai mendengarkan secara klasikal, guru menunjuk beberapa siswa untuk
menerangkannya kembali.
Guru menjelaskan tentang adab dan perilaku dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan
atau menerima tamu
Konfirmasi
- Selanjutnya siswa menyebutkan adab dan perilaku dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu
dan atau menerima tamu dari sumber bacaan dengan pengamatan dari guru.
Elaborasi
- Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti adab dan perilaku dalam
berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu kepada siswa.
- Setelah selesai guru menjelaskan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau
menerima tamu.
- Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam perilaku tersebut.
- Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang perilaku tersebut secara
berkelompok.
Konfirmasi
- Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.
- Adab atau tata cara mengaktualisasikan bahwa kita adalah manusia yang mulia yang memiliki
daya nalar untuk mengerti mana yang baik dan buruk.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa sekali lagi tentang hikmah yang terkandung dalam perilaku
tersebut sebagai penutup materi pembelajaran.
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah yang terkandung dalam perilaku
tersebut .
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah/doá.
- Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.
H. Penilaian
Tugas Individu
Tugas kelompok
Tes Tertulis
Pengamatan
I. Bahan/Sumber Belajar
I. Tes Tertulis
No. Butir – butir Soal Kunci Jawaban
Apakah hukumnya seorang laki-laki yang Haram
menggunakan emas sebagai perhiasan
1.
ditubuhnya ..................
1.
Allah SWT, melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, dan
wanita yang menyerupai laki-laki karena membuktikan
sebagai hamba yang ingkar terhadap nikmat.
Menyemir uban dengan pewarna yang berwarna hitam adalah
2.
haram hukumnya.
Wanita yang tidak menjaga aurat terutama rambut
3. menggunakan jilbab yang menjulur sampai ke dada haram
hukumnya mencium bau surga.
dst ……………………………………………….
SS = Sangat Setuju = 50
S = Setuju = 40
TS = Tidak Setuju = 10
III. Portofolio
Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru mencatat pengalaman
agama berdasarkan
antara lain:
NIP: NIP: