Anda di halaman 1dari 2

1.

Pemeriksaan diagnostik

a. Pemeriksaan laboratorium

Dalam pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum melakukan

terapi bertujuan menentukan adanya kerusakan otak dan faktor resiko klien

atau mencari penyebab hipertensi. Biasanya diperiksa urine analisa, darah

perifer lengkap, kimia darah (kalsium, natrium, kreatini, gula darah puasa,

kolesterol total,dan kolesterol HDL dan EKG).


b. Pemeriksaan radiologi

Untuk melihat adanya pembesaran jantung pada hipertensi kronis dengan tanda

– tanda bendungan pembuluh darah pada stadium payah jantung hipertensi.

c. Pemeriksaan ekokardiografi

Ekokardiografi merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat

untuk memantau terjadinya hipertrofi ventrikel. Hemodinamik kardiovaskuler

dan tanda–tanda iskemia miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi

pada stadium lanjut.

d. Pemeriksaan khusus

1) Pielografi intravena

Menilai keadaan ginjal dan dilihat fungsi ekskresi ginjal dan ureter serta

bentuk dan besarnya ginjal.

2) Arteriografi renal

Dilakukan bila ada dugaan stenosis arteri renalis.

3) Pemeriksaan kadar renin plasma

Untuk mengevaluasi pasien oleh stenosis arteri renalis juga dipakai untuk

menentukan pola pengobatan

Anda mungkin juga menyukai