Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KATA BAKU DAN TIDAK BAKU DALAM BAHASA


INDONESIA
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen : Dede Muhtar Safari M.Pd

KELOMPOK 6

DISUSUN OLEH :

NAMA :
Aldi Kurniawan : 171011450426
Fahmi Adams : 171011540399
Muhammad Ikhwan Juliansyah : 171011450412

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG


JL.Surya Kencana No.1 Pamulang Telp (021)7412566 Fax (021)7412566
Tangerang-Banten
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia,
Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul ‘KATA
BAKU DAN TIDAK BAKU DALAM BAHASA INDONESIA‘ dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami
berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi
penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima
dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Kata Baku dan Tidak Baku
Dalam Bahasa Indonesia dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan
yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.

Pamulang, 07 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover ...................................................................................................................   I
Kata Pengantar.....................................................................................................   II
Daftar Isi...............................................................................................................   III
BAB I     Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................   1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................   1
C. Maksud & Tujuan ....................................................................................   1
BAB II    Pembahasan
A. Definisi Kata Baku dan Tidak Baku ........................................................   2
B. Kata Baku Dalam Berbagai Sudut Pandang............................................. 2
C. Ciri – ciri Kata Baku ................................................................................  2
D. Syarat – syarat Kalimat Baku .................................................................. 3
E. Ciri – ciri Bahasa Indonesia Yang Baku .................................................. 3
F. Kata Baku Dalam Berbagai Segi ............................................................. 3
G. Kata Baku Dalam Berbagai Segi ………………………………………. 5
BAB III   Penutup
A. Kesimpulan  .............................................................................................   8
B. Kritik & Saran .........................................................................................   8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Banyak sekali penggunaan kalimat yang kita gunakan tetapi kita tidak menyadari
kalau penggunaan tersebut kurang tepat dan hal tersebut tanpa kita sadari merubah makna,
penulisan, dan pengucapannya.
Seseorang yang mengetahui suatu kata tetapi tidak mampu merangkanya berarti
tidak mengetahui makna kata tersebut. Dan hal itu bisa menyebabkan kesalahan dalam
penulisan dalam kalimat. Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah juga menjadi penyebab
munculnya kesalahan dalam penyusunan kalimat. Ditambah lagi dengan minimnya
pengetahuan masyarakat mengenai tata bahasa Indonesia. Maka tidak jarang seseorang
merasa kesulitan dalam membedakan kata baku dan tidak baku.

B.     Rumusan Masalah
1. Apa definisi kata baku dan tidak baku?
2. Apa Definisi kata baku dalam berbagai sudut pandang?
3. Apa ciri-ciri kata baku?
4. Apa syarat kalimat baku?
5. Apa ciri-ciri bahasa Indonesia yang baku?
6. Apa saja penyebab ketidak bakuan kalimat?
7. Kriteria dalam segi apa sajakah sebuah kata dikatakan kata baku?

C.    Maksud & Tujuan


1. Agar dapat memahami arti atau definisi dari kata baku dan tidak baku.
2. Agar dapat mengetahui ciri – ciri, syarat dari kata baku.
3. Agar dapat mengetahui dan memahami penyebab dari ketidak bakuan kalimat.
4. Agar kita semua dapat memahami secara keseluruhan tentang kata baku dan tidak
baku dalam bahasa indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kata Baku dan Tidak Baku


Kata baku adalah kata yang cara pengucapannya atau penulisannya sesuai dengan
kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang dibakukan terebut dapat berupa pedoman
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), tata bahasa baku, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), dan kamus umum.
Sedangkan kata tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapannya atau
penulisannya tidak memenuhi kaidah – kaidah standat kata baku.

B. Kata Baku Dalam Berbagai Sudut Pandang


Berdasarkan sudut pandang informasi, bahasa baku adalah ragam bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan. Berdasarkan sudut pandang
pengguna bahasa, ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan ragam bahasa yang lazim
digunakan oleh penutur yang paling berpengaruh, seperti ilmuan, pemerintah, tokoh
masyarakat, dan kaum jurnalis atau wartawan. Bahasa merekalah yang dianggap ragam
bahasa baku.
Dari sudut pandang tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata baku adalah
kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai
dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang diamaksud dapat berupa
pedoman ejaan (EYD). Kriteria kata baku atau Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat
dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan “kenasionalan-nya.

C. Ciri-Ciri Kata Baku


1. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan.
2. Sesuai dengan konteks kalimat yang dipakai.
3. Tidak terkontaminasi dan tidak rancu.
4. Pemakaian imbuhan secara eksplisit.

2
D. Syarat – syarat Kalimat Baku
1. Logis.
2. Tidak ada unsur sia-sia (kata tidak diulang-ulang).
3. Tidak terpengaruh bahasa daerah.
4. Subyek jelas.

E. Ciri-Ciri Bahasa Indonesia yang Baku


Menurut Buku “Teknik penulisan Karangan Ilmiah karya Drs. Islachuddin Yahya,
M.Pd. Ciri-ciri bahasa Indonesia yang baku antara lain:
1. Fonografi (bersistem eja bunyi).
2. Aglutinatif (Dalam pembentukan kata kejadian bersistem penempelan imbuhan
pada bentuk dasarnya).
3. Struktur kalimat bahasa Indonesia yang membayangkan pola : urutan kata, makna
kata, intonasi, dan situasi.

F. Penyebab Ketidakbakuan Kalimat


1. Pelesapan imbuhan
2. Pelesapan awalan
Awalan yang sering dilesapkan mengakibatkan kalimat yang terbentuk
menjadi tidak baku ialah me- , men-, ber-, dan di-.
Contoh :
A. Awalan Me-/Men-
Polisi terus mengusut kasus pembunuhan Sumanto. (Baku)
Polisi usut terus kasus pembunuhan sumanto. (Tidak Baku)
B. Awalan Ber-
Andi ingin bertanya tentang sesuatu. (Baku)
Andi ingin tanya  tenteng sesuatu. (Tidak Baku)
C. Awalan di-
Seorang pencuri dihukum satu tahun. (Baku)
Seorang pencuri hukum satu tahun. (Tidak Baku)

3
3. Pelesapan Akhiran
Ada dua akhiran yang penggunaanya dilesapkan, yaitu akhiran -kan dan -i.
yang bisa mengakibatkan kalimat menjadi tidak baku.
Contoh:
A. Akhiran –kan
Mereka memperlihatkan kebaikannya. (Baku)
Mereka memperlihat kebaikannya (Tidak baku)
B. Akhiran –i
Kami saling mencintai. (Baku)
Kami saling mencinta. (Tidak Baku)
4. Pemborosan Penggunaan Kata
Pemborosan kata di mana, daripada, di dalam, dalam, kepada, dari, maka,
Contoh :
Tempat ditemukannya benda itu sudah dicatat. (Baku)
Tempat di mana ditemukannya benda itu telah dicatat. (Tidak Baku)

Peta itu merupakan bagian kabupaten Gresik. (Baku)


Peta itu merupakan bagian daripada kabupaten Gresik. (Tidak Baku)

Anak itu menulis karangan. (Baku)


Anak itu menulis dalam karangan. (Tidak Baku)

Hadirin dimohon berdiri. (Baku)


Kepada hadirin dimohon berdiri. (Tidak Baku)
5. Ketidaktepatan pemilihan kata
6. Penggunaan kata bahasa Jawa
7. Penggunaan kata yang termasuk ragam tidak baku
Contoh :
Ia sedang membuat rak buku. (Baku)
Ia sedang membikin rak buku. (Tidak Baku)
8. Kesalahan Pembentukan Kata

4
9. Ketidaktepatan Penggunaan bentuk – nya
Contoh :
Atas bantuan saudara , kami ucapkan terima kasih. (Baku)
Atas bantuannya, kami ucapkan terima kasih. (Tidak Baku)
10. Penggunaan Konjungsi Ganda
Contoh :
Karena sakit ia tidak masuk kelas (Baku)
Karena sakit . Maka ia tidak masuk kelas (Tidak Baku)

Meskipun kita tidak berperang , kita harus waspada. (Baku)


Meskipun kita tidak berperang , tetapi kita harus waspada. (Tidak Baku)

Walaupun keringat membasahi seluruh badan , ia tetap bekerja. (Baku)


Walaupun keringat membasahi seluruh badan , namun ia tetap bekerja. (Tidak
Baku)
11. Kesalahan Ejaan

G. Kata Baku Dalam Berbagai Segi


1. Baku dari Segi Lafal
Lafal baku bahasa Indonesia adalah lafal yang tidak “menampakkan” lagi
ciri-ciri bahasa daerah atau bahasa asing. Lafal yang tidak baku dalam bahasa
lisan pada gilirannya akan muncul pula dalam bahasa tulis karena penulis
terpengaruh oleh lafal bahasa lisan itu.
Contoh: Enem = Enam
Gubug = Gubuk
Dudu = Duduk

5
2. Baku dari Segi Ejaan
Ejaan bahasa Indonesia yang baku telah diberlakukan sejak 1972. Nama
Ejaan Bahasa Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (disingkat EYD). Oleh
karena itu, semua kata yang tidak ditulis menurut kaidah yang diatur dalam EYD
adalah kata yang tidak baku. Yang ditulis sesuai dengan aturan EYD adalah kata
yang baku.
Contoh :
No Kata Baku Kata Nonbaku
1. Aktif aktip, aktive
2. Alquran Al-Quran, Al-Qur’an, Al Qur’an
3. Apotek Apotik
4. Azan Adzan
5. Cabai cabe, cabay
6. Daftar Daptar
7. Doa do’a
8. Efektif efektip, efektive, epektip, epektif
9. Elite Elit
10. e-mail email, imel
11. Februari Pebruari, February
12. Foto Photo
13. Fotokopi foto copy, photo copy, photo kopi
14. Hakikat Hakekat
15. Ijazah ijasah, izajah
16. Izin Ijin
17. Jadwal Jadual
18. Jumat Jum’at
19. Karena Karna
20. Karismatik Kharismatik
21. Kreatif kreatip, creative
22. Lembap Lembab
23. Lubang Lobang
3. Baku dari Segi Gramatikal
Secara gramatikal kata – kata baku ini harus dibentuk menurut kaidah –
kaidah gramatika.
Contoh :  Beliau ngontrak rumah di Gresik.
Gubernur tinjau daerah longsor.
Tolong bikin bersih ruangan ini.
4. Baku dari Segi Nasional

6
Kata-kata yang masih bersifat kedaerahan, belum bersifat “nasional”
hendaknya jangan digunakan dalam karangan ilmiah. Kalau kata-kata dari bahasa
daerah itu sudah bersifat nasional,  artinya, sudah menjadi bagian dari kekayaan
kosakata bahasa Indonesia boleh saja digunakan.
Contoh :   Lempeng = Lurus
Semrawut = Kacau
Mudun = Turun
Ngomong = Bicara, dll.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata baku adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi
yang penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang
diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD). Kriteria kata baku atau Baku tidaknya
sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan kenasionalan-nya. Kalimat

7
baku harus logis, subyek jelas, tidak ada unsur sia-sia, dan tidak terpengaruh bahasa
daerah. Definisi baku dibedakan dari segi lafal, ejaan, gramatikal, dan nasional. Adapun
sebab-sebab ketidak bakuan diantaranya adalah kesalahan dalam pelesapan imbuhan
awalan dan akhiran, pemborosan kata, pengunaan bahasa jawa, kesalahan pembentukan
kata, dan ketidaktepatan pemilihan kata.
Kata baku memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan konteks kalmat yang dipakai,
tidak tekontaminasi, tidak rancu, eksplisit, dan tidak termasuk daalam ragam percakapan

B. Saran
Sebaiknya kita lebih peka dalam menggunakan bahasa indonesia agar sesuai
dengan kaidah yang diberlakukan. Disamping mempertahankan kaidah bahasa Indonesia
yang berlaku, juga sebagai bahasa kebanggaan kita karena mampu menyatukan ribuan
pulau dan etnis dari sabang sampai merauke.

DAFTAR PUSTAKA

https://3mhz.wordpress.com/2013/12/07/makalah-kata-baku-dan-tidak-baku/
https://pendisetiyo.blogspot.com/2016/06/makalah-kata-baku-dan-tidak-baku.html

Anda mungkin juga menyukai