Anda di halaman 1dari 17

Kumpulan Makalah

Kamis, 17 Maret 2011


Asal Mula Kejadian Manusia

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah 

Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya.

Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta

mampu menguasai alam sekitarnya dengan alat pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda

dengan binatang sebagai makhluk hidup yang sama-sama makhluk alamiah dengan manusia dia

tidak dapat melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan terikat erat oleh alam sekitarnya.

Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan

mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai

kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah

Swt.

Manusia menurut pandangan al-Quran, al-Quran tidak menjelaskan asal-usul kejadian

manusia secara rinci. Dalam hal ini al-Quran hanya menjelaskan mengenai prinsip-prinsipnya

saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut terdapat dalam surat Nuh 17, Ash-Shaffat 11, Al-

Mukminuun 12-13, Ar-Rum 20, Ali Imran 59, As-Sajdah 7-9, Al-Hijr 28, dan Al-Hajj 5.

Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan

bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat diartikan

bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsure kimiawi yang terdapat dari
tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, al-Quran tidak menjelaskan secara

rinci. Manusia yang sekarang ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah.

Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari

rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara permatozoa dengan ovum.

Perbedaan pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak, diciptakan

langsung atau melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya karena masing-masing

akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa diperpanjang, jangan-jangan hanya

akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi memikirkan tentang status dn tugas yang telah

ditetapkan Allah pada manusia al-Quran cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang

itu.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalah

sebagai berikut:

1.      Dari apa manusia itu diciptakan?

2.      Bagaimana Pendangan Al-Quran terhadap asal usul kejadian manusia?

3.      Ayat- ayat apa saja yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari saripati tanah?

4.      Bagaimana asal- usul manusia menurut ilmu dunia?

C.    Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui dari apa manusia itu diciptakan

2.      Untuk mengetahui pandangan Al- Quran menurut pandangan Al- quran

3.      Untuk mengetahui ayat- ayat yang menjelaskan bahwa manusia dicipkan dari saripati tanah

4.      Untuk mengetahui asal- usul manusia menurut ilmu dunia


D.    Mamfaat Penulisan

1.      Kita mengetahui dari apa manusia diciptakan

2.      Kita mengetahui bagaimana pandangan Al Quran terhadap asal-usul manusia

3.      Kita mengetahui ayat-ayat yang menjelaskan tentang manusia diciptakan dari saripati tanah

4.      Kita juga mengetahui asal usul manusia menurut ilmu dunia.

BAB II

LANDASAN TEORITIS

1.      Pengertian Manusia Menurut Para Ahli

Menurut Ibn Jurair al-Tabari, asal perkataan nutfah ialah nutf ertinya air yang sedikit

yang terdapat di dalam sesuatu bekas samada telaga, tabung dan sebagainya. Sementara

perkataan amsyaj berasal daripada perkataan masyj yang bererti percampuran.

Berasaskan kepada makna perkataan tersebut maksud ayat di atas ialah sesungguhnya

Kami (Allah) menciptakan manusia daripada air mani lelaki dan air mani perempuan.

Daripada nutfah inilah Allah menciptakan anggota-anggota yang berlainan , tingkahlaku

yang berbeza serta menjadikan lelaki dan perempuan. Daripada nutfah lelaki akan terbentunya

saraf, tulang dan fakulti , manakala dari nutfah perempuan akan terbentuknya darah dan daging.

2.      Pengertian Hakikat Manusia

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

a.       Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya.

b.      Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan

sosial.
c.       yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol

dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

d.      Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai

(tuntas) selama hidupnya.

e.       Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan

dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati

f.       Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan

potensi yang tak terbatas

g.      Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.

h.      Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak

bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan

sosial.

Dibanding makhluk lainnya manusia mempunyai kelebihan-kelebihan. Kelebihan-

kelebihan itu membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah

kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun

diudara. Sedangkan binatang bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang

bergerak didarat dan dilaut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui

manusia. Mengenai kelebihan manusia atas makhluk lain dijelaskan surat al-Isra’ ayat 70.

Disamping itu, manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu yang

diturunkan Allah, berupa al-Quran menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia mampu

berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya (at-Tiin : 95:4). Namun

demikian, manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai khalifah ( makhluk
alternatif ) tetap hidup dengan ajaran Allah ( QS. Al-An’am : 165 ). Karena ilmunya itulah

manusia dilebihkan ( bisa dibedakan ) dengan makhluk lainnya.

Jika manusia hidup dengn ilmu selain ilmu Allah, manusia tidak bermartabat lagi. Dalam

keadaan demikian manusia disamakan dengan binatang, “mereka itu seperti binatang ( ulaaika

kal an’aam ), bahkan lebih buruk dari binatang ( bal hum adhal ). Dalam keadaan demikian

manusia bermartabat rendah ( at-Tiin : 4 ).

BAB III

PEMBAHASAN

1.      Asal Usul Manusia Menurut Al- Qur’an

Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah,

dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai

kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah

Swt.

Manusia menurut pandangan al-Quran, al-Quran tidak menjelaskan asal-usul kejadian

manusia secara rinci. Dalam hal ini al-Quran hanya menjelaskan mengenai prinsip-prinsipnya

saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut terdapat dalam surat Nuh 17, Ash-Shaffat 11, Al-

Mukminuun 12-13, Ar-Rum 20, Ali Imran 59, As-Sajdah 7-9, Al-Hijr 28, dan Al-Hajj 5.

Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan

bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat diartikan

bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsure kimiawi yang terdapat dari

tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, al-Quran tidak menjelaskan secara

rinci. Manusia yang sekarang ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah.
Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari

rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara permatozoa dengan ovum.

Dengan demikian al-Quran tidak berbicara tentang proses penciptaan manusia pertama.

Yang dibicarakan secara terinci namun dalam ungkapan yang tersebar adalah proses terciptanya

manusia dari tanah, saripati makanan, air yang kotor yang keluar dari tulang sulbi, alaqah,

berkembang menjadi mudgah, ditiupkannya ruh, kemudian lahir ke dunia setelah berproses

dalam rahim ibu. Ayat berserak, tetapi dengan bantuan ilmu pengetahuan dapat dipahami

urutannya. Dengan demikian, pemahaman ayat akan lebih sempurna jika ditunjang dengan ilmu

pengetahuan.

Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.

Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas

mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah

dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan

Sualalah.

Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam

unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-

Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan

berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis

kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu

sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah

menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini

membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk

yang sempurna dan paling mulia.


Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di

dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar

karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab

dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan

karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan

di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari

dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan

siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar

di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang

telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat

(turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat

memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka

lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah

kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat

membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang

dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh

dilewati.

Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-

apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang,

bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat

membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk

memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta,

2.      Ayat-ayat yang Menjelaskan Asal-usul Manusia


Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari tanah, umumnya dipahami

secara lahiriah. Hal ini itu menimbulkan pendapat bahwa manusia benar-benar dari tanah,

dengan asumsi karena Tuhan berkuasa , maka segala sesuatu dapat terjadi. Akan tetapi ada

sebagian umat islam yang berpendapat bahwa Adam bukan manusia pertama. Pendapat tersebut

didasarkan atas asumsi bahwa:

Ayat-ayat yang menerangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah tidak berarti bahwa

semua unsure kimia yang ada dalam tanah ikut mengalami reaksi kimia. Hal itu seperti

pernyataan bahwa tumbuh-tumbuhan bahan makanannya dari tanah, karena tidak semua unsur

kimia yang ada dalam tanah ikut diserap oleh tumbuh-tumbuhan, tetapi sebagian saja. Oleh

karena itu bahan-bahan pembuk manusia yang disebut dalam al-Quran hanya merupakan

petunjuk manusia yang disebut dalam al-Quran , hanya merupakan petunjuk dimana sebenarnya

bahan-bahan pembentuk manusia yaitu ammonia, menthe, dan air terdapat, yaitu pada tanah,

untuk kemudian bereaksi kimiawi.

Jika dinyatakan istilah “Lumpur hitam yang diberi bentuk” (mungkin yang dimaksud

adalah bahan-bahan yang terdapat pada Lumpur hitam yang kemudian diolah dalam bentuk

reaksi kimia). Sedangkan kalau dikatakan sebagai tembikar yang dibakar , maka maksudnya

adalah bahwa proses kejadiannya melalui oksidasi pembakaran. Pada zaman dahulu tenaga yang

memungkinkan terjadinya sintesa cukup banyak dan terdapat di mana-mana seperti panas dan

sinar ultraviolet.

Ayat yang menyatakan ( zahir ayat ) bahwa jika Allah menghendaki sesuatu jadi maka

jadilah ( kun fayakun ), bukan ayat yang menjamin bahwa setiap yang dikehendaki Allah pasti

akan terwujud seketika. Dalam hal ini harus dibedakan antara kalimat kun fayakun dengan kun

fa kana. Apa yang dikehendaki Allah pasti terwujud dan terwujudnya mungkin saja melalui suatu
proses. Hal ini dimungkinkan karena segala sesuatu yang ada didunia juga mengalami prosi yang

seperti dinyatakan antara lain dalam surat al-A’la 1-2 dan Nuh 14.

Jika diperhatikan surat Ali Imran 59 dimana Allah menyatakan bahwa penciptaan Isa

seperti proses penciptaan Isa seperti proses penciptaan Adam, maka dapat menimbulkan

pemikiran bahwa apabila isa lahir dari sesuatu yang hidup, yaitu maryam, maka Adam lahir pula

dari sesuatu yang hidup sebelumnya. Hal itu karena kata “tsumma” yang berarti kemudian, dapat

juga berarti suatu proses.

Berdasarkan ungkapan pada surat al-Baqarah 30 terlihat suatu gambaran bahwa Adam

bukanlah manusia pertama, tetapi ia khalifah pertama. Dalam ayat tersebut, kata yang dipakai

adalah jaa’ilun dan bukan khaaliqun. Kata khalaqa mengarah pada penciptaan sesuatu yang baru,

sedang kata ja’ala mengarah pada sesuatu yang bukan baru,dengan arti kata “ memberi bentuk

baru”. Pemahaman seperti ini konsisten dengan ungkapan malaikat yang menyatakan “ apakah

engkau akan menjadikan di bumi mereka yang merusak alam dan bertumpah darah?” ungkapan

malaikat tersebut memberi pengertian bahwa sebelum adam diciptakan, malaikat melihat ada

makhluk dan jenis makhluk yang dilihat adalah jenis yang selalu merusak alam dan bertumpah

darah. Adanya pengertian seperti itu dimungkinkan, karena malaikat tidak tahu apa yang akan

terjadi pada masa depan, sebab yang tahu apa yang akan terjadi dimasa depan hanya Allah.

3.      Perbandingan Asal-usul Manusia Menurut Al-Quran dan Ilmu Dunia

Perbedaan pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak, diciptakan

langsung atau melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya karena masing-masing

akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa diperpanjang, jangan-jangan hanya

akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi memikirkan tentang status dn tugas yang telah
ditetapkan Allah pada manusia al-Quran cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang

itu.

Untuk memahami informasi tersebut secara mendalam, ahli-ahli kimi, biologi, dan lain-

lainnya perlu dilibatkan, agar dalam memahami ayat-ayat tersebut tidak secara harfiah. Yang

perlu diingatkan sekarang adalah bahwa manusia oleh Allah, diharapkan menjadi khalifah

( pemilih atau penerus ajaran Allah ). Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam al-

baqarah 30. kata khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang

berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus ajaran

Allah. Kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang biasanya

dihubunkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik

pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun di masa Muawiyah-‘Abbasiah.

Perlu diingat bahwa istilah khalifah pernah dimunculkan Abu bakar pada waktu

dipercaya untuk memimpin umat islam. Pada waktu itu beliau mengucapkan inni khalifaur

rasulillah, yang berarti aku adalah pelanjut sunah rasulillah. Dalam pidatonya setelah diangkat

oleh umat islam, abu bakar antara lain menyatakan “selama saya menaati Allah, maka ikutilah

saya, tetapi apabila saya menyimpang , maka luruskanlah saya”. Jika demikian pengertian

khalifah, maka tidak setiap manusia mampu menerima atau melaksanakan kekhalifahannya. Hal

itu karena kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua orang mau memilih ajaran Allah.

Sejarah asal mula manusia menurut Islam dan teori evolusi menurut para ahli. Begitu

banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi masih ada satu

permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak

dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia.
Banyak para ahli mempercayai bahwa, kehidupan manusia berawal dari terpisahnya

sebuah spesies hominid dari garis evolusi primata yang akan menurunkan simpanse dan gorila.

Kemudian, hominid ini berkembang dan menurunkan manusia modern, Homo sapiens.

pernyataan ini dipengaruhi oleh teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin.

Teori evolusi adalah suatu teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup pada masa

lampau, beradaptasi dan mengalami perubahan bentuk bagian-bagian tubuhnya. biasanya, proses

ini terjadi dalam waktu yang sangat lama. Proses ini disebut evolusi.

Teori evolusi mengatakan bahwa manusia merupakan keturunan dari hominid. Hominid

adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri diantara manusia dan kera. Banyak fosil-fosil

hominid ini tersebar di seluruh bagian dunia. Fosil hominid tertua yang pernah ditemukan adalah

Australopithecus africanus. Hominid ini ditemukan di Afrika. Australopithecus memiliki

kapasitas otak sebesar 450 cc. Hominid ini sudah bisa berjalan dengan posisi tegak. Posisi tegak

ini sangat penting karena, posisi ini memberikan beberapa keuntungan bagi hominid ini.

Contohnya hominid ini sudah bisa melihat benda dalam jarak yang jauh dan ia sudah bisa

memindahkan berat ke tangan.

Sekitar 2 juta tahun yang lalu, muncullah Homo habilis, spesies ini diperkirakan

merupakan keturunan dari Australopithecus africanus. Homo habilis sudah memiliki

kemampuan untuk membuat peralatan-peralatan kasar dari batu-batuan dan tulang hewan.

Mereka bertahan hingga sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Kemudian, mereka digantikan oleh

Homo Erectus.

Homo erectus adalah jenis hominid yang kemungkinan besar merupakan keturunan dari

Homo Habilis. Homo erectus memiliki kapasitas otak yang lebih besar daripada Homo habilis.
Mereka sudah mamou membuat peralatan yang lebih halus dan rapi dari bebatuan dan tulang

hewan.

Kemudian, Homo erctus menurunkan Homo Neanderthalensis. Homo Neanderthalensis

hidup di gua-gua dan telah bisa mengubur orang mati. Di beberapa wilayah, mereka mampu

bertahan sampai 40.000 tahun yang lalu. Akan tetapi, mereka punah dan digantikan Homo

sapiens, manusia modern.

Itulah sejarah asal mula manusia menurut teori  evolusi, Akan tetapi, hal ini sangat

bertolak belakang dengan apa yang telah tertulis dalam Al-Qur'an. Allah berfirman dalam (QS>

Al Hijr (15): 28-29) yang artinya :

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku

akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang

diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan

kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr

(15) : 28-29)

Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering

kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh

Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam

firman-Nya :

"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai

penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering

(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama

itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :

"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah".

(HR. Bukhari)

Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam

keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak

menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah

dalam salah sati firman-Nya :

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa

yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui"

(QS. Yaasiin (36) : 36)

Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An

Nisaa’ ayat 1 yaitu :

"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu

dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah

memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) :

1)

Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :

Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama

embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen

(perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut,

kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam

rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an
"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga

kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang

menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).

BAB IV

KESIMPULAN

1.      Kesimpulan

a.       Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural,

manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.

b.      Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat dijelaskan :

kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber

utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya

bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian

deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu

kualitas seperti Tuhan

c.       Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran dalam

arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal,

menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing

realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi

mengamati apa yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan

demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke

masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia

mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah

suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.


d.      Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg

mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari, manganalisis,

mengetahui dan menilai dirinya.

e.       Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara

keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia

memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg memberinya kemampuan untuk melewati

parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak

terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.

f.       Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas

dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme

adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak memberikan

kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan inilah yg selalu

memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan

mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.

g.      Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai

terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu

motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan

suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan

atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.

h.      Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan

sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki

kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan

mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini
memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak

dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.

2.      Daftar Pustaka

a.       http://ahyarijonk.blogspot.com/2010/02/manusia-dan-kera-asal-mula-manusia.html

b.     

http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=1024&bih=574&q=pengertian+manusia&aq=

f&aqi=g10&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=9798f548f006646a

c.       http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/05/pengertian-manusia.html

d.      http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pengertian-hakikat-manusia.html

e.       http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia

Diposkan oleh Nyak Nuroel di 19.32


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut
Kumpulan Makalah
 ▼  2011 (12)
o ▼  Maret (10)
 Akhlak Murni Dalam Masyarakat Islam
 Tegnologi Kedokteran
 Analisa Mengenai Dampak pada Lingkungan
 Konsep Dasar Akuntansi Biaya
 Asal Mula Kejadian Manusia
 Sistem Indra Pada Hewan
 Pencemaran Udara
 Strategi Pembelajaran
 Pengaruh Perpustakaan Terhadap Siswa
 Pengadaan tanah untuk pelaksana pembangunan Untuk...
o ►  Juli (1)
o ►  September (1)

Makalah Makalah Mata Kuliah

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai