Anda di halaman 1dari 2

D.

teknik pengolahan dan pengawetan buah

Struktur dan anatomi buah dapat di bagi menjadi 3 yaitu sistem jaringan kulit, sistem dasar, dan
sistem pembuluh. Penggolongan buah buahan dapat di lakukan berdasarkan musim berbuah, iklim
tempat tumbuh, dan pola respirasinya. Komposisi setiap macam buah berbeda beda di pengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu perbedaan varietas, keadaan iklim, tempat tumbuh, pemeliharaan
tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan waktu di panen, kondisi selama pemeraman, dan
kondisi penyimpanan. Proses pengolahan di perlukan karena buah buahan merupakan komuditas
pertanian yang sangat mudah mengalami kerusakan sehingga umur simpanannya sangat singkat.
Selain itu, ada sebagian buah yang bersifat musiman atau dengan kata lain tidak berbuah sepanjang
masa.

Contohnya buah pisang dan mangga untuk di olah menjadi makanan awetan.

1) pisang

Buah pisang sanagat prospektif sebagai bahan baku industri. Bentuk bentuk olahan buah
pisang agar bisa awet antara lain tepung pisang, salai pisang, sari buah pisang, selai pisang, buah
pisang dalam sirop, dan dodol pisang.

2) mangga

Di lahan lebak banyak di jumpai beberapa buah jenis mangga antara lain hampalam, kuini,
kasturi, palipisan, dan rawa rawa. Buah mangga dapat dilakukan pengolahan sirop, sari buah,
dodol,selai, asinan, dan manisan. Mangga juga dapat di olah menjadi pure yang merupakan
konsentrat dari buah buahan berbentuk pasta. Pemanfaatan pure sebagai bahan jus/minuman
dengan di tambahkan gula dan air. Teknik pembuatan pure adalah pencucian buah, pengupasan,
pulper, penyaringan, pencampuran, pasteurisasi, dan pengemasan.

c. teknologi pengolahan dan pengawetan umbi umbian.

1) Umbi umbian seperti ubi kayu, ubi jalar, kentang, garut, kunyit, gadung, bawang, jahe,
kencur, kimpul, talas, gembili, dan ganyong, pada umumnya merupakan sumber karbohidrat
terutama pati.
2) Berdsarkan asalnya, umbi umbian dapat di bedakan sebagai umbi akar dan umbi batang.
Umbi akar misalnya ubi kayu dan bengkuang, ubi jalar misalnya kentang.
3) Ubi kayu atau singkong mempunyai arti ekonomi paling penting di bandingkan umbi lainnya
4) Pemanfaatan umbi dari tanaman dapat diguakan sebagai bahan baku industri lain seperti
industri pembuatan tapioka (ubi kayu) dan industri gula (HFS)
Ubi nagara termasuk ubi jalar (ipomoea batatas). Ciri spesifik ubi nagara dari lahan lebak ini
adalah ukuran ubinya besar. Pemanfaatannya masih terbatas dan belum berskala industri
pemanfaatan ubi nagara dapat di tingkatkan menjadi berbagai produk jadi atau setengah
jadi yang dapat di manfaatkan sebagai bahan baku industri.

d. Teknik pengolahan dan pengawetan pada jenis biji bijian

Masyarakat perdesaan mengonsumsi jagung sebagai makanan pokok. Adapun berbagai


produk olahan lain, seperti dodol jagung, pati jagung, tepung jagung, emping jagung, dan keripik
jagungi.

e. teknik pengolahan dan pengawetan waluh


manfaatnya sangat sederhana yaiu sebagai campuran sayur. Bentuk olahannya antara lain
dodol waluh dan teoung waluh.

C. Pengawetan Bahan Pangan Nabati

Pangan secara umum bersifat mudah rusak (perishable) karena kadar air yang terkandung di
dalamnya sebagai faktor utama penyebab kerusakan pangan itu sendiri. Idealnya, makanan tersebut
harus bebas polusi pada setiap tahap produksi dan penanganan makanan, bebas dari perubahan
perubahan kimia dan fisik, serta bebas mikroba dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit atau
pembusukan.

Pengawetan pangan dan tujuan utamanya adalah memperpanjang masa simpan. Kerusakan
bahan pangan dapat di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

1. Pertumbuhan dan aktivitas mikroba, yaitu bakteri, khamir, dan kapang.


2. Aktivitas enzim enzim di dalam bahan pangan.
3. Serangga, parasit, dan tikus
4. Suhu termasuk suhu pemanasan dan pendinginan, kadar air,serta jangka waktu penyimanan.

Anda mungkin juga menyukai