Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis
menggunakan buku siswa dan buku guru.Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai
dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi
dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa.Selain itu, penulis masih berfokus pada
penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian
proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi).
Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).  Penulis juga jarang menggunakan
media pembelajaran.Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak
tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a) siswa
malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah’ (b) selain
ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh
dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis.tinggal menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking skills).  Salah satu model pembelajaran yang berorientasi
pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 untuk siswa SMK adalah
model pembelajaran Problem Based Learning.
Menurut Tan Onn Seng: 2000, model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran
yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok
serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual
Dalam mengaplikasikan model pembelajaran Problem Based Learning, guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif,
sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa
sesuai dengan tujuan.  Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher
centered menjadi student centered.
Setelah melaksanakan pembelajaran Fisika dengan model Problem Based Learning,
penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan
pembelajaran sebelumnya. Ketika model Problem Based Learning ini diterapkan pada kelas X
SMK,  ternyata proses dan hasil belajar siswa  menjadi baik. Praktik pembelajaran Problem
Based Learning yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik
baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model Problem Based Learning.

1.2 Jenis Kegiatan


Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik ini adalah kegiatan pembelajaran Fisika di
kelas X SMK.

1.3 Manfaat Kegiatan


Manfaat penulisan pratik baik  ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran Fisika yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik penulis dalam
menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).Sasaran pelaksanaan
best practice ini adalah siswa kelas X semester 2 di SMK Negeri 2 Pasuruan sebanyak 35 orang

2.2 Bahan/Materi Kegiatan


Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi  kelas X untuk
materi Hukum Ohm, sebagai berikut ini:

FISIKA KELAS X
Kompetensi Pengetahuan
KD 3.13 Menerapkan listrik statis dan listrik dinamis
Kompetensi Keterampilan
KD 4.13 Melakukan percobaan terkait listrik statis dan listrik dinamis

2.3 Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menggunakan model
pembelajaran problem based learning. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan
praktik baik yang telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk merancang pembelajaran yang digunakan di kelas X.
Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas X penulis menggunakan
model problem based learning dengan metode praktik, diskusi dan tanya jawab.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
IPK FISIKA KLS X
3.13.10. Menjelaskan hukum Ohm
3.3.5 Menjelaskan istilah-istilah dalam pewarisan sifat (pendukung)
3.3.6 Menjelaskan cara persilangan sifat antara 2 individu dengan 1 sifat
beda (pendukung)
3.3.7 Menjelaskan cara persilangan sifat antara 2 individu dengan 2 sifat
beda (pendukung)
3.3.8 Menentukan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan
kelangsungan makhluk hidup (kunci)

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah problem based learning .
5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan sintak problem based learning .Berikut ini adalah
rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model Problem
Based Learning:
Kegiatan di Kelas X
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi peserta Mengamati
didik kepada Mengamati hasil pengukuran arus pada percobaan hokum
masalah Ohm. Dengan cara :
Melalukan pembacaan hasil ukur kuat arus dengan alat ukur
Amperemeter.
v   Melihat (tanpa atau dengan alat)/Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang
menyerah (Karakter)
Menayangkan video tentang
   Cara mengukur arus dan tegangan listrik
v   Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam
mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
Peserta didik bersama kelompoknya melakukan
pengamatandari permasalahan yang ada di LKPD 5 berkaitan
dengan materi
v  Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung),(Literasi)
Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
   Hukum Ohm
v  Mendengar
Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh
guruyang berkaitan dengan
   Hukum Ohm
v  Menyimak,Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam
mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar
kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran 
mengenai :
   Hukum Ohm
Mengorganisasika Menanya Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung
n peserta didik jawab, percaya diri dan pantang menyerah
untuk belajar v  Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi/gambar yang disajikan oleh guru
v  Guru memberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan
dengan menunjukkan sikap kesungguhan, rasa ingin tahu, dan
sikap toleransi, guru memberikan konfirmasi atas pertanyaan
atau tanggapan siswa tersebut (menanya) Nilai Karakter: rasa
ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri dan pantang
menyerah. (Pembelajaran HOTS)
v  Peserta didik diminta mendiskusikan hasil pengamatannya dan
mencatat fakta-fakta yang ditemukan, serta menjawab
pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada
LKPD 5;
v  Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami berdasarkan hasil pengamatan dari buku
paket yang didiskusikan bersama kelompoknya;
v  Mengajukan pertanyaan (Kritis dan kreatif, serta berani
mengemukakan ide/pendapat-nya dengan rasa ingin tahu,
pantang menyerah, jujur dan percayadiri) tentang :
   Hukum Ohm
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat. Misalnya  :
Pembacaan amperemeter pada batere 9 V sebesar 0,1 A.
Berapakah hasil pembacaan arus listrik pada Amperemeter
pada rangkaian tersebut jika diganti dengan sumber
tegangan 18 Volt?

Alternatif jawaban peserta didik


1. (9 V/18 V) x 0.1 A = 0.05 A
2. 9 V/ 0.1 A = 90 ohm, maka untuk tegangan 18 V
dengan hambatan yang sama arusnya adalah: 18 V/ 90
ohm = 0.05 A
Membimbing Mengumpulkan informasi (Berpikir kritis, kreatif,
penyelidikan bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C),
individu dan dengan  rasa ingin tahu, tanggung jawab  dan pantang
kelompok menyerah (Karakter),literasi (membaca)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
v  Mengamati obyek/kejadian, Berpikir kritis dan bekerjasama
(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca)
dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah
(Karakter)
v  Membaca sumber lain selain buku teks,
Mengunjungi perpustakaan sekolah untuk mencari dan
membaca materi tentang
Ø  Hukum ohm
v  Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi
pokok yaitu
Ø  Hukum ohm
v  Aktivitas (Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C)
v  Mempraktikan Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C)
v  Mendiskusikan Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan
saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan  rasa
ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter)
v  Saling tukar informasi tentang  :
Ø  Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat
Dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
hasil karya untuk bekerjasama.Penguatan Pendidikan Karakter dan
Pembelajaran Abad 21
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok,dengansikap penuh percaya diri dan
komunikatif sedangkan kelompok lainnya menanggapi.
v  Pendidik mendorong agar peserta didik secara aktif terlibat
dalam diskus ikelompok serta saling bantu untuk
menyelesaikan masalah (Mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)
v  Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, pendidik
memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang
melenceng jauh pekerjaannya dan bertanya (Nilai Karakter:
rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri dan
pantang menyerah)apabila ada yang belum dipahami, biladi
perlukan pendidik memberikan bantuan secara klasikal.
Ø  Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui
Tanya jawab secara klasikal
v  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
v  Mempresentasikan (Komunikasi dan bekerjasama (4C) dalam
menyampaikan hasil gagasan/ ide-ide (Karakter), serta
membiasakan menuliskan hasil kerja pada media sederhana
(Literasi) Berpikirkritis, bekerjasama dan mampu
berkomunikasi) hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
: Hukum ohm
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
v   Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
v  Menyimpulkan (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam
menyusun kesimpulan yang tepat sesuai dengan konsep
(Literasi) dengan rasa ingin tahu dan percayadiri (Karakter )
tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
Ø  Hukum ohm
v  Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
v   Bertanya tentang hal yang belum di pahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
v  Menyelesaikan uji kompetensi  yang terdapat pad abuku
pegangan peserta didik atau padalem barkerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Menganalisa & Mengasosiasikan
mengevaluasi Peserta didik melakukan  refleksi dengan dibimbing oleh guru
proses pemecahan terhadap hasil diskusi yang telah dilaksanakan.
masalah Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi
dari guru terkait pembelajaran
v  Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasi ldari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
v  Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
Ø  Hukum ohm
v  Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencarisolusi dari berbagai sumber
yang memiliki pendapat yang berbeda sampaike pada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taataturan, kerjakeras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif sertad eduktif
dalam membuktikan :
Ø  Hukum ohm

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan rencana kegiatan tersebut, kemudian disusun perangkat pembelajaran
meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan
mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan
kecakapan abad 21.

2.4 Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah
1. Kelas X
a) Penyajian materi “Hukum Ohm”
b) video “ Hukum Ohm” (link: https://www.youtube.com/watch?v=v13nuOWjuZo)
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 3 macam yaitu (a) instrumen untuk
mengamati proses pembelajaran  berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil
belajar siswa dengan menggunakan tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat (c) dan LKPD 5.
2.5 Waktu dan Tempat Kegiatan
Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 16 sampai 4 Desember tahun 2019 bertempat
di kelas X SMK Negeri 2 Pasuruan.
BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1 Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran Fisika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran problem based learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif
merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai dengan sintak problem based
learning megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran. 
2. Pembelajaran IPA yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran problem
based learning  meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
knowledge. Setelah kegiatan pembelajaran tersebut, siswa tidak hanya memahami teori
materi tersebut, tetapi bagaimana mengamalkan dalam kegiatan sehari – hari yang
berhubungan dengan materi dan manfaatnya dalam kehidupan nyata. Pemahaman ini
menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi Fisika tentang:
 Pemahaman tentang Hukum Ohm kelas X SMK membantu siswa dalam
menganalisis persamaan karakteristik keturunan dan induknya,
 serta pada materi Hukum Ohm, siswa dapat menyimpulkan dan memanfaatkan
peranan Hukum Ohm dalam kehidupan sehari – hari.
3. Penerapan model pembelajaran problem based learning meningkatkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk
bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.Dalam
pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana
kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk
berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana
siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan
pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian
tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan
yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya dengan
praktik baik pembelajaran Fisika berorientasi HOTS dengan menerapkan problem
based learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman benar-benar dibangun oleh
siswa melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir
kritis.
4. Penerapan model pembelajaran problem based learning juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Problem Based
Learning yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan
kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.Sebelum
menerapkan problem based learning, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam
buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja
penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan problem based learning, siswa tak hanya belajar dari teks tulis,
tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari
sumber lainnya.

3.2 Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan
model problem based learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru
selalu menggunakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan
(penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.Masalah lainnya adalah guru tidak
mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain
sebagai media pembelajaran,.Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus
disajikan sesuai dengan rumusan KD.

3.3 Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran fisika dengan problem based learning dapat
membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas
tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya
HOTS akan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran
bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar
dengan HOTS. Kekurang mampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan
mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari
Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca, siswa juga dapat
meningkatkan literasi digitalnya.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran problem based learning layak
dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS  karena dapat meingkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan
pemecahan masalah. 
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran problem based learning yang
dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK,
literasi, dan kecakapan abad 21.

4.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran problem
based learning berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku
guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran Fisika yang
kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya.
Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu
siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah
lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana
dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan
praktik baik ini akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O.,& Tandogan, O.R, 2006. The Effect of Problem Based Learning in Science Education
Student’s Academic Achievement, Attitude and Concept Learning. Eurasia Journal of
Mathematics, Science &Technology Education, 3 (1): 71-81

Amir, T.M, 2009. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik
Memberdayakan Pembelajar di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Arends, R.I. 2012. Learning to Teach. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Seng, O.T. 2003. Problem Based Learning Innovation: Using Problem to Power Learning in 21𝑠𝑡
Century. Singapore: Thompson Learning
LAMPIRAN

Lampiran 1      : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2      : RPP
Lampiran 3      : Bahan Ajar
Lampiran 4      : LKPD
Lampiran 5      : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraian
Lampiran 6      : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
FOTO-FOTO KEGIATAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2
PASURUAN
Jalan Patiunus No. 141 Pasuruan, Telp/Fax. (0343) 432245
Website : www.smkn2-pas.sch.id, E-mail : smkn2pas@yahoo.co.id, smkn2.pas@gmail.com
PASURUAN Kode Pos 67127

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Pasuruan


Mata Pelajaran : FISIKA
(Tema/Sub Tema/PB untuk SD)
Kelas/ Semester : X/2
Materi Pokok : Hukum Ohm
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar
Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional..
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Pengetahuan
3.1 Menerapkan listrik statis dan 3.13.10. Menjelaskan hukum Ohm
3 listrik dinamis
Kompetensi Keterampilan
4.1 Melakukan percobaan terkait 4.13.5 Melakukan percobaan hukum Ohm
3 listrik statis dan listrik dinamis 4.13.6 Menyajikan laporan hasil percobaan hukum
Ohm

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi, melakukan percobaan untuk menggali informasi melalui model pembelajaran
problem based learning peserta didik dapat menemukan konsep hukum Ohm serta menyelesaikan
masalah kontekstual yang berkaitan dengan Hukum Ohm dengan mengedepankan perilaku jujur,
santun,disiplin, rasa ingin tahu, bertanggung-jawab, responsif dan proaktif selama proses
pembelajaran

D. Materi Pembelajaran
Faktual: Pengaruh besar kuat arus listrik terhadap nyala bola lampu
Konseptual: Definisi, pengertian serta faktor yang mempengaruhi persamaan Hukum Ohm
Prosedural: Langkah-langkah menggunakan alat ukur arus dan tegangan listrik
Metakognitif: Menganalisis hubungan besar kuat arus listrik terhadap jenis dan karakteristik bahan
penghantar listrik.

E. Metode Pembelajaran
Praktikum, diskusi kelompok

F. Media Pembelajaran
Peralatan praktik, LCD, Papan Tulis, Laptop

G. Sumber belajar
Buku Paket Fisika kelas X UP Kelistrikan, LKPD 5,
Video pembelajaran yang bisa diakses pada link: https://www.youtube.com/watch?
v=v13nuOWjuZo
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke 1
ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan
(persiapan/orientasi) Guru memberi salam
Guru melakukan presensi siswa

Apersepsi Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan


dibahas, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai;
Motivasi Guru menyampaikan permasalahan yang harus
diselesaikan peserta didik secara berkelompok;

B. Kegiatan Inti

Sintak Model Inti:


Pembelajaran Guru menyampaikan permasalahan yang harus
diselesaikan peserta didik secara berkelompok;
1. Orientasi siswa pada
masalah Contoh permasalahan :
Budi merangkai sebuah resistor dengan sebuah baterai
9 Volt dan menghubungkannya ke Amperemeter. Dari
hasil pengukuran
Amperemeter diperoleh nilai arus listrik sebesar 0,1 A.
Jika baterai
pada rangkaian tersebut diganti dengan sumber
tegangan 18 Volt, Berapakah hasil pembacaan arus
listrik pada Amperemeter?
Siswa membentuk kelompok kooperatif yang terdiri atas
2. Mengorganisasi siswa
untuk belajar 4-5 orang (atau menggunakan kelompok yang sudah
dibentuk sebelumnya)

Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok belajar,


3. Membimbing yaitu membaca
penyelidikan individu sumber belajar yang diperlukan secara individu (namun
dan kelompok dalam situasi kerja kelompok), dilanjutkan dengan
berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang ada di
LKPD 5 dan menyiapkan laporan hasilnya

Guru membimbing peserta didik untuk:


1.membaca buku siswa, buku catatan, atau sumber lain
guna memperoleh informasi pendukung untuk
penyelidikan dalam rangka menyelesaikan masalah
yang diberikan guru;
2.mengidentifikasi data-data kunci dalam permasalahan
dan merumuskan apa yang hendak diselidiki atau
diselesaikan
3. memilih/menentukan strategi yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah dengan dibimbing guru;
4.melaksanakan strategi penyelidikan yang dipilih dalam
rangka menyelesaikan masalah
Peserta didik menyampaikan hasil penyelesaian
4. Menyajikan dan
mengembangkan hasil permasalahan dan memberi kesempatan kepada
karya kelompok lain untuk menanggapi dan memberi
5. Menganalisis dan pendapat terhadap presentasinya
mengevaluasi
pemecahan masalah
C. Kegiatan Penutup
Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan menegaskan
kembali kesimpulan

I. Penilaian

a. Teknik Penilaian

1) Sikap
Lembar Observasi, Lembar penilaian diri

2) Keterampilan
Praktik dengan LKPD

3) Pengetahuan
Tes Tulis
Contoh Butir Soal:

1. Sekelompok s i sw a d i k el a s m elakukan percobaan hukum Ohm dengan


mengukur Tegangan dan hambatan dengan menggunakan Multimeter . Tabel
hasil percobaan diperoleh sebagai berikut.

percobaan ke berapa yang menunjukkan kuat arus yang paling besar ke yang paling kecil adalah....
A. Percobaan 1,3,2,4
B. Percobaan 3,2,4,1
C. Percobaan 1,4,2,3
D. Percobaan 3,4,2,1
E. Percobaan 1,2,3,4

2. Pada percobaan hukum Ohm menggunakan berbagai macam kawat penghantar, diperoleh data
sebagai berikut:
Kawat A besar arus 3A
Kawat B besar arus 2 A
KAwat C besar arus 6 A
Ketiga kawat diberi tegangan yang sama yaitu: 9 V, Menurut kalian kawat mana yang nilai
hambatannya paling besar dan paling kecil? Mengapa?

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

J. Bahan Ajar
Mengetahui, Pasuuruan, 18 November 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Drs. Ach. Sarkawi, M.Pd Dewi Suryani, S.Si., M.Pd.


NIP. 19630919 198903 1 009 NIP. 19761002 200904 2 001
KIS-KISI SOAL HIGH ORDER THINKING
SMK KELAS X SEMESTER 2

No Tingkat Kunci
Indikator Soal Butir Soal
Kognitif Jawaban
1 Mengaitkan besarnya hambatan pada C4 Seorang teknisi PLN akan membuat jaringan listrik pada A
kawat penghantar dari tabel hambatan pabrik yang baru dibangun. Teknisi tersebut mencermati
jenis dengan kemampuan kawat dalam tabel hambatan jenis empat kawat sebagai berikut.
mengahantarkan arus listrik
Jenis Bahan Hambatan Jenis (Ω.m)
Perak 5,9 × 10 -8
Tembaga 1,68 × 10 -8
Alumunium 2,65 × 10 -8
Baja 4,0 × 10 -7

Teknisi akan memilih jenis kawat yang paling baik untuk


menghantarkan arus listrik. Manakah Jenis bahan yang
dipakai yang akan dipilih ....
A. Perak
B. Tembaga
C. Alumunium
D. Baja

2 Menganalisis nilai hambatan pengganti C4 Seseorang yang bekerja pada perusahaan jasa service B
dari beberapa hambatan yang dirangkai elektronik akan memperbaiki peralatan sound system.
paralel Kerusakan pada sound system karena ada hambatan tang
terbakar sebesar 30 Ω. Pada almari persediaan alat terdapat
2 buah hambatan masing-masing 180 Ω, 2 buah alat
hambatan 60 Ω, dan 3 buah hambatan masing-masing
sebesar 90 Ω. Untuk memperbaiki kerusakan pada sound
system, ada beberapa alternatif yang dapat digunakan oleh
teknisi tersebut.
1. menyusun paralel hambatan 180 Ω, 60 Ω, dan 90 Ω
masing-masing 2 buah.
2. menyusun paralel hambatan 180 Ω dan 90 Ω masing-
masing 2 buah
3. menyusun paralel 2 buah hambatan 60 Ω
4. menyusun paralel 3 buah hambatan 90 Ω

Maka penyelesaian yang paling tepat adalah.


A. 1, 2 dan 3
B. 2, 3 dan 4
C. 1, 3 dan 4
D. 1, 2 dan 4

3 Menganalisis komponen-komponen pada C4 Tiga buah bola lampu identik dan tiga buah Voltmeter di C
rangkaian listrik rangkai seperti gambar berikut.

Lampu 1 Lampu 2

Lampu 3

Jika saklar di tutup, beberapa pernyataan yang akan terjadi


adalah.
1. voltmeter V3 menunjukkan tegangan lebih besar
2. lampu L3 menyala lebih terang dari pada lampu L1 dan
L2
3. tegangan pada voltmeter V3 sama dengan voltmeter V1
4. lampu L1 dan L2 tetap menyala, walaupun lampu
L3 padam

Manakah pernyataan yang benar...


A. 1, 2, dan 3
B. 2, 3 dan 4
C. 1, 3 dan 4
D. Benar semua
4 Memprediksi nyala terang lampu pada C6 Sebuah Baterai dan 3 buah lampu identik dirangkai seperti D
rangkaian listrik paralel

gambar berikut.
Jika Sakelar di tutup, Kejadian yang benar pada rangkaian
di atas adalah ....
A. lampu A menyala paling terang, lampu B dan lampu C
redup
B. lampu B menyala paling terang, lampu A dan lampu C
redup
C. lampu A, lampu B, dan lampu C menyala berbeda-
beda
D. lampu A, lampu B dan lampu C menyala sama terang

5 Menelaah kuat arus dari hasil percobaan C4 Sekelompok siswa di kelas melakukan percobaan Hukum B
Hukum Ohm Ohm dengan mengukur Tegangan dan Hambatan dengan
menggunakan Multimeter. Tabel hasil percobaan diperoleh
sebagai berikut.

percobaan ke berapa yang menunjukankan kuat arus yang


paling besar ke yang paling kecil adalah ....
A. percobaan 1, 3, 2, 4
B. percobaan 3, 2, 4, 1
C. percobaan 1,4, 2, 3
D. percobaan 3, 4, 2, 1
6 Memprediksi nyala terang lampu pada C6 Sekelompok siswa melakukan percobaan dan berhasil C
rangkaian listrik campuran (seri dan merangkai 4 buah lampu identik dan 1 baterai 6 V dengan
paralel) rangkaian di bawah ini:

Jika sakelar dinyalakan. Lampu yang menyala paling


terang adalah ....
A. Lampu A
B. Lampu B
C. Lampu C
D. Lampu D
7 Menganalisis besarnya kuat arus total jika C4 Dua amperemeter A1 dan A2 digunakan untuk mengukur C
diketahui kuat arus pada rangkaian kuat arus 3 buah hambatan seperti pada rangkaian berikut.
paralel

Jika Amperemeter A1 menunjukkan kuat arus 0,8 A,


Amperemeter A2 menunjukkan ....
A. 0,4 A
B. 0,8 A
C. 1,2 A
D. 2,4 A

8 Membandingkan hambatan pengganti C6 Seorang teknisi komputer merangkai 2 buah hambatan B


pada rangkaian seri dan paralel untuk membuat jaringan di kelas baru. Perbandingan antara
hambatan pengganti dari Rangkaian I yang tersusun secara
paralel dan Rangkaian II yang tersusun seri adalah ....
A. 4:1
B. 1:4
C. 2:1
D. 1:2

9 Memprediksi nyala terang lampu pada C6 Beberapa lampu dengan hambatan masing-masing 1 Ω, 3 B
rangkaian listrik campuran (seri dan Ω, 1 Ω dan 2 Ω dihubungkan pada sumber tegangan seperti
paralel) gambar.

Urutan lampu yang menyala dari yang paling terang ke


yang paling redup adalah....
A. L1, L2, L3, L4
B. L2, L1, L3, L4
C. L3, L4, L1, L2
D. L4, L3, L1, L2

10 Menganalisis besarnya daya alat listrik C4 Perhatikan catatan pemakaian Energi listrik alat rumah B
berdasarkan hasil suatu pengamatan. tangga berikut ini!

Lama Pemakaian Energi (kWh)


No Nama Alat
(Jam/hari) (per bulan 30 hari)
1 Kipas Angin 10 7,2
2 Lampu Pijar 12 9
3 TV 4 12
Dari tabel tersebut daya listrik masing-masing alat
adalah....

Kipas Angin Lampu Pijar TV


A 25 watt 24 watt 100 watt
B 24 watt 25 watt 100 watt
C 100 watt 25 watt 40 watt
D 25 watt 24 watt 40 watt
LK-9 Rubrik  Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!
B. Kegiatan Praktik
1. Memuat Lembar Judul
2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan
yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran

Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90 < nilai < 100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
80 < nilai < 90 Sembilan  aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
70 < nilai < 80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
60 < nilai < 70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

HALAMAN PENGESAHAN
Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Fisika Materi Hukum Ohm Kelas X SMK Dengan Model Problem Based Learning Berorientasi
HOTS Di SMK Negeri 2 Pasuruan Tahun Pelajaran 2019/2020

Nama : Dewi Suryani, S.Si., M.Pd


Asal Sekolah : SMK Negeri 2 Pasuruan
Telah disetujui dan disahkan pada/ oleh
Hari : Jumat
Tanggal : 6 Desember 2019

Mengetahui, Pasuuruan, 6 Desember 2019


Kepala Sekolah SMKN 2 Pasuruan Guru Inti,

Drs. Ach. Sarkawi, M.Pd Taufik Hidayat, S.Si.


NIP. 19630919 198903 1 009 NIP. 19840302 200904 1 001

Disahkan Oleh
Pengawas,

Nisful Layli, S.Pd., M.Pd


NIP. 19761124 200604 2 022
BIODATA PENULIS

Nama : Dewi Suryani, S.Si., M.Pd

NUPTK : 4334754656300043

Jabatan : Guru SMK Negeri 2 Pasuruan

Tempat/Tanggal Lahir : Blora, 2 Oktober 1976

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : S2

Unit Kerja : SMK Negeri 2 Pasuruan

Alamat : Jl. Patiunus 141 Pasuruan

Pasuruan, Desember 2019

Penulis
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Best Practice berjudul Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Fisika Materi Hukum Ohm Kelas X SMK Dengan Model Problem Based Learning
Berorientasi HOTS Di SMK Negeri 2 Pasuruan Tahun Pelajaran 2019/2020.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Diklat Peningkatan

Kompetensi Pembelajaran yang dilaksanakan tanggal 16,17,23,30 November dan 7 Desember

2019. Dalam penyusunan laporan best practice ini, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kepala Cabang Dinas Kota/Kabupaten Pasuruan

2. Kepala SMK Negeri 2 Pasuruan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan kegiatan best practice.

3. Guru Inti PKP Mata Pelajaran Fisika atas bimbingan dan sharingnya.

4. Rekan-rekan guru di SMK Negeri 2 Pasuruan tempat berbagi ilmu dan pendapat sehingga

laporan ini terselesaikan.

5. Semua rekan Guru Sasaran atas saran dan kritiknya.

6. Suamiku Bagus Ari, kedua putraku Avicenna dan Nabil, kedua orang tuaku serta adik-adikku

(Tina, Santi, dan Ratih) yang kucintai yang selalu mendukung, mendoakan serta memberi

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

7. Semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan best practice yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan best practice ini masih memiliki banyak kekurangan dan

kelemahan karena terbatasnya kemampuan penulis, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai
pihak sangat peneliti harapkan, guna perbaikan selanjutnya. Semoga laporan ini memberi

manfaat bagi pembaca.

Pasuruan, Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………….. ii
BIODATA PENULIS……………………………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… v
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………. 1
B. Jenis Kegiatan……………………………………………………………….. 2
C. Manfaat Kegiatan………………………………………………………………. 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 3
A. Tujuan dan Sasaran………………………………………………………….. 3
B. Bahan/Materi Kegiatan…………………………………………………………. 3
C. Metode/ Cara Melaksanakan Kegiatan…………………………………………… 4
D. Alat/ Instrumen…………………………………………………………………. 11
E. Waktu dan Tempat Kegiatan ……………………………… 12
BAB III HASIL KEGIATAN 13
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI 16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 17
LAMPIRAN………………………………………………………………………. 18
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN…………………………………………… 19
LAPORAN BEST PRACTISE
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Materi Hukum Ohm Kelas X SMK
Dengan Model Problem Based Learning Berorientasi HOTS di SMK Negeri 2 Pasuruan
Tahun Pelajaran 2019/2020.

Nama : Dewi Suryani, S.Si., M.Pd


NUPTK : 4334754656300043
Sekolah Tempat Tugas : SMK Negeri 2 Pasuruan
Kota : Pasuruan
Provinsi : Jawa Timur

PASURUAN
JAWA TIMUR
2019

Anda mungkin juga menyukai