Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KOMUNIKASI DAN KONSELING

Dosen Pengampu: Tri Handayani,S.Psi,M.Psi

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :
Kelas B / Kelompok 4
1. Putri Dwi Septeaningrum 19405021077
2. Nina Setyaningsih 19405021078
3. Susanti Khoirun N 19405021079
4. Elsa Agnes Belinda 19405021080
5. Ameilinda 19405021081

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi mengandung arti bersama-sama (common). Istilah
komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yang berarti
pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum
atau bersama-sama (Wiryanto 2004). Komunikasi dapat berlangsung apabila ada
pesan yang akan disampaikan dan terdapat pula umpan balik dari penerima
pesan yang dapat diterima langsung oleh penyampai pesan. Selain itu
komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang
lain untuk memberi tahu, merubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung
secara lisan maupun tak langsung melalui media. Dalam komunikasi ini
memerlukan adanya hubungan timbal balik antara penyampain pesan dan
penerimanya yaitu komunikator dan komunikan.
Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses penyampaian pesan
dari seseorang kepada orang lain atau pihak lain. Komunikasi dikaitkan dengan
pertukaran informasi yang bermakna dan harus membawa hasil di antara orang-
orang yang berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik
dan efektif sangat diperlukan agar kita dapat menjalin interaksi dan
melaksanakan aktivitas dengan lancar.
Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari
yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Komunikasi interpersonal dapat mencakup semua jenis hubungan manusia mulai
dari hubungan yang paling singkat, sederhana dan biasa, yang seringkali
diwarnai oleh kesan pertama, hingga hubungan yang paling mendalam dan
relatif permanen.
B. Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah
komunikasi antara orang – orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap

1
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun
nonverbal (Mulyana, 2005). Komunikasi itu menunjukkan bahwa pihak-pihak
yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat dan mereka saling mengirim
dan menerima pesan baik verbal ataupun non-verbal secara simultan dan
spontan.
Dengan demikian, komunikasi interpersonal terjadi secara aktif bukan
pasif. Komunikasi ini merupakan komunikasi timbal balik antara pengirim dan
penerima pesan. Komunikasi interpersonal bukan sekedar serangkaian
rangsangan-tanggapan, stimulus-respon, akan tetapi serangkaian proses saling
menerima dan penyampaian tanggapan yang telah diolah oleh masing-masing
pihak.
C. Unsur-Unsur Dalam Komunikasi
Menurut Suryanita (2011) unsur-unsur yang harus ada dalam
komunikasi adalah sebagai berikut:
1. Komunikator/ sumber (who?), sebagai pelaku komunikasi yaitu orang yang
menyampaikan pesan.
2. Komunikan (to whom?), yaitu pelaku komunikasi yang menerima pesan.
3. Pesan (says what?) yaitu materi/ obyek/ stimulan yang disampaikan oleh
komunikator.
4. Media (in which chanel?), yaitu sarana dan prasarana sebagai alat penunjang
untuk terjadinya komunikasi baik hardware maupun softwarenya.
5. Efek/ pengaruh (effect)
6. Umpan balik/ feedback (with what effect?), yaitu merupakan respon yang
diberikan oleh komunikan (penerima) yang merupakan hasil dari proses
komunikasi. Respon ini bisa berupa pesan balik (dalam hal ini komunikan
akan beralih menjadi komunikator dan sebaliknya), atau juga berupa
perubahan sikap atau perilaku sebagai hasil akhir (outcome) dari proses
komunikasi.
7. Gangguan komunikasi meliputi fisik, psikologis dan semantik.
8. Konteks (Lokasi) yang meliputi fisik (nyata/wujud), sosial psikologis dan
temporal (waktu).

2
D. Komunikasi Interpresonal Yang Efektif
Keefektifan komunikasi interpersonal dapat dijelaskan dari prespektif
The 5 Inevitable Laws of Effective Communication atau lima hukum komunikasi
efektif yaitu sebagai berikut:
1. Respect
2. Empaty
3. Audible
4. Clarity
5. Humble
Pengaruh Faktor-faktor Situasional Pada Persepsi Interpersonal sebagai
berikut:
1. Deskripsi Prosemik
Petunjuk proksemik adalah persepsi yang didasarkan oleh adanya jarak-jarak
tertentu dalam proses komunikasi antara individu dengan individu lainnya.
2. Petunjuk Kinesik
Petunjuk kinesik adalah persepsi yang didasarkan kepada gerakan orang lain
yang ditunjukkan kepada seseorang.
3. Petunjuk Paralinguistik
Petunjuk paralinguistik meliputi tinggi rendahnya suara, tempo bicara, gaya
verbal (dialek), dan interaksi (perilaku ketika melakukan komunikasi atau
obrolan).
4. Petunjuk Artifaktual
Petunjuk artifaktual adalah persepsi yang meliputi segala macam yang terlihat
oleh indera yang meliputi penampilan, kosmetik yang dipakai, baju, pangkat,
badge, dan atribut lainnya.
5. Sentuhan
E. Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Interpersonal
1. Kelebihan Komunikasi Interpersonal
a) Feedback antara komunikator dan komunikan akan diterima secara cepat
dan dapat melihat pula reaksi yang menjadi komunikasi non verbal dari
komunikan itu sendiri.

3
b) Terdapat kedekatan emosional karena intensitas dalam berkomunikasi.
c) Bisa mengurangi noise dalam berkomunikasi karena terjadi secara
langsung dan bila ada gangguan langsung bisa dikonfirmasi.
d) Dapat menyampaikan suatu pesan dengan hanya komunikasi non verbal
tanpa komunikasi verbal.
e) Efektif karena menghemat waktu dan bisa dilakukan dimana saja, dan
kapan saja kita inginkan.
f) Emosi atau perasaan antara komunikator dan komunikan lebih terlibat
dan mengurangi kebohongan karena mimik wajah akan terlihat langsung
oleh lawan bicaranya.
g) Komunikasi tatap muka dapat dengan mudah membujuk lawan bicaranya
karena adanya pengaruh komunikasi lain dan pengaruh lingkungannya.
2. Kekurangan Komunikasi Intepersonal
a) Mengenai efisiensi waktu, yang dimaksudkan disini adalah efisiensi
waktu untuk bertemu. Setiap orang mempunyai kesibukan masing-
masing sehingga untuk melakukan komunikasi tatap muka diperlukan
waktu yang tepat agar keduanya dapat bertemu dan melakukan
komunikasi interpersonal tatap muka.
b) Tidak dapat berkomunikasi dengan orang yang ada di tempat yang
berbeda karena jangkauan tatap muka ini sangat terbatas sehingga
memerlukan media untuk menghubungkan antara satu sama lain agar
dapat berkomunikasi. Jadi dalam tatap muka ini yang menjadi kendala
adalah waktu dan jangkauannya yang terbatas.
c) Komunikator dan komunikan harus mengorbankan waktu yang dimiliki
untuk berkomunikasi.
d) Jangkauannya yang sempit, maksudnya ialah individu-individu yang
terlibat terbatas antara dua orang saja atau antar kelompok kecil saja.
e) Dari segi biaya, ada biaya yang harus ditanggung ketika berkomunikasi
lewat internet.

4
F. Hambatan Komunikasi Interpersonal
Didalam berkomunikasi, selain keefektifan tentunya kita tak bisa lepas
dari hambatan dalam berkomunikasi. Berikut adalah hambatan-hambatan dalam
berkomunikasi:
1. Berkomunikasi tidak sesuai dengan tingkatan bahasa para pendengarnya.
2. Tidak mengerti keinginan arah pembicaraan dari para pendengarnya.
3. Tidak memahami latar belakang serta nilai-nilai yang dipegang teguh para
pendengarnya.
4. Tidak memahami kelas social para pendengarnya.
5. Adanya saling tidak percaya.
6. Tidak membalas pembukaan diri orang lain/ lawan bicara.
Adapula berdasarkan hambatan dibedakan atas sifatnya, dan jenis
hambatannya, yaitu:
1. Berdasarkan Sifatnya hambatan dibedakan menjadi 2
a) Hambatan yang bersifat objektif
Kurangnya kemampuan berkomunikasi, penyajian pesan yang kurang
baik, waktu penyampaian yang kurang tepat.
b) Hambatan yang bersifat subjektif
2. Berdasarkan jenis hambatan, dibagi menjadi 3 jenis:
a) Hambatan akibat gangguan semantic
b) Hambatan dalam proses
c) Hambatan dalam fisik

5
BAB II
PEMBAHASAN

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antara orang – orang secara
tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang
lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal. Hal ini dapat mencakup
semua aspek komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan,
bercerita dan sebagainya.
2. Melalui komunikasi antarpribadi kita dapat mengenal diri kita sendiri dan
orang lain, kita dapat mengetahui dunia luar, bisa menjalin hubungan yang
lebih bermakna, bisa memperoleh hiburan dan menghibur orang lain dan
sebagainya.
3. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika berkomunikasi secara
interpersonal, dimana kita harus memahami etika dalam berkomunikasi. Hal
tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dan
menghindari ketidaknyamanan selama berkomunikasi, sehingga hubungan
antarpribadi dapat dijaga dan berlangsung harmonis.

Anda mungkin juga menyukai