Tugas Kpa

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Alat:

Bahan:

-mortir dan stemper (1) -daun bayam (0,5mg)

-beaker glass (2) -magnesium sulfat (1 mg)

-pipet tetes (2) -hexane murni (15 ml)

-Klem dan statif (1) - sea sand (1 gram)

-erlenmeyer (1) - aseton (3ml)

-kolom (1) - hexane dan etyl asetat 9:1 ( )

-tabung reaksi (15) -70% hexana 30% aseton

-Chamber (1) -silika gel (2/3 kolom)

-Alumunium foil (1 lembar) - kapas (secukupnya)

-pinset (1)

-selang +spuit (1)

- batang pengaduk (1)

-corong kertas (1)

-lempeng KLT (2)

-pipa kapiler (3)


Langkah ekstraksi :

Pertama masukkan 0,5 gram daun bayam, 0,5 gram MgSO4 dan 1 gram sea sand ke
dalam mortir kemudian dihaluskan. Fungsi dari sea sand yaitu untuk mempercepat
penghalusan agar didapatkan konsistensi seperti pasta gigi. Setelah Halus masukkan
campuran ke dalam tabung reaksi, kemudian dimaserasi dengan ditambahkan 3 mL aseton.
Maserasi ini adalah proses pengekstrakan dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali
pengadukan pada tempeartur kamar. Lalu diaduk hingga homogen tunggu 15 menit sampai
didapatkan supernatan (ekstrak daun bayam) dan endapan. Pindahkan supernatan kedalam
beker gelas dan simpan sedikit untuk dijadikan sebagai pembanding.

Kemudian gunakan metode kromatografi kolom untuk memisahkan senyawa yang di


duga beta caroten didalam ekstrak bayam. Langkah pertama pasang klem dan statif untuk
menempatkan kolom. Masukan sedikit kapas kedalam kolom, tambahkan silica gel (fase
diam) sebanyak 2/3 kolom. Kemudian ditambahkan sedikit sea sand dan 10 mL hexane
mixeture of isomers (fase gerak) untuk membuat silika gel yang tadinya serbuk berubah
menjadi gel.Selanjutnya ekstrak di tambah dengan 5 mL hexane mixeture of isomers
kemudian campuran ekstract dimasukan kedalam kolom. Beta caroten bersifat nonpolar
ditambah heksan murni( fase gerak) yang merupakan hidrokarbon bersifat nonpolar untuk
memisahkan beta carotene dari ekstrak. Kemudian ditambah hexane and ethyl acetat (fase
gerak) yang membuat elusinya menjadi lebih cepat, karena etil asetat bersifat lebih polar.
Sehingga analit yang ingin dipisahkan lebih cepat terpisah dari campuran dengan cepat keluar
dari kolom. Dengan perbandingan 9:1 (hexane 90% dan etil asetat 10%). Kemudian beta
carotennya di tampung di tabung reaksi. Selain digunakan hexane and ethyl acetat 9:1 juga
bisa digunakan yang 5:1 atau 2:1. Dari kromatografi kolom tadi didapatkan 15 fraksi, yang
digunakan adalah fraksi yang pertama (sampel 1). Pengujian dilanjutkan dengan
menggunakan metode KLT. Sebagai pembandingnya digunakan beta karoten standar (sampel
2) dan ekstrak bayam yang tadi disimpan (sampel 3). Kemudian totolkan masing-masing
sampel pada lempeng yang telah ditandai, tunggu hingga kering. Selanjutnya masukan
lempeng kedalam bejana yang berisi 70% hexana 30% aseton dan kemudian ditutup
menggunakan alumunium foil, tunggu hingga terjadi elusi. Kemudian dapat dilihat pada
lempeng bahwa yellow fraksi pada sampel 1 timbul bercak yang mirip dengan beta karoten
standar sampel 2. Hal itu dapat dilihat pada pembanding 2 yang merupakan ekstrak bayam
mentah yang juga memiliki bercak yang sama pada sampel 1 dan 2. Jadi dapat disimpulkan
bahwa ekstrak bayam mengandung beta karoten. Selain itu juga didapat kan senyawa berupa
klorofil a,b, xantofil dan pheophytin a,b yang terkandung didalam ekstrak bayam.

Anda mungkin juga menyukai