Pengertian dari pengembangan sistem adalah pengembangan sistem dapat berarti menyusun
suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada.
Untuk dapat mengembangkan sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kita harus melalui
tahapan-tahapan pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah:
1. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang akan
dibuat. Seberapa besar perubahan yang harus dibuat dari sistem awal, infrastruktur apa
saja yang dibutuhkan, berapa besar cost pengembangan dan benefit yang nantinya akan
dihasilkan. Hasil akhir dari tahap perencanaan ini adalah proposal proyek atau dokumen
perencanaan proyek.
2. Analisis (Analysis)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan analsis mengenai data-data apa saja
yang harus dikelola, informasi apa saja yang harus dihasilkan. Selain itu, analisis mengenai
pengendalian internal (internal control) juga perlu dilakukan. SIA sangat terkait dengan
SPI (Struktur Pengendalian Internal), karena informasi yang dihasilkan dari SIA harus
memenuhi karakteristik kualitatif informasi. Untuk dapat memenuhi karakteristik
kualitatif informasi tersebut, SIA harus digunakan juga sebagai bagian dari SPI. Adapun
komponen dari SPI adalah Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas
Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, Pengawasan (Monitoring). Dalam tahap
Aktivitas Pengendalian, terdapat Pengendalian Umum (General Control) dan
Pengendalian Aplikasi (Application Control).
3. Perancangan (Design)
Dalam tahap ini, pengembang sistem merancang SIA dalam DBMS (Database
Management System). Pengendalian atas risiko yang mungkin muncul, diterapkan dalam
rancangan aplikasi menggunakan DBMS dan membuat aplikasi berdasarkan rancangan
yang telah dibuat dan juga buku panduan penggunaan aplikasi agar mudah saat
melakukan training pada saat implementasi.
4. Implementasi (Implementation)
Dalam tahap ini, pengembang sistem mengimplementasikan SIA dalam organisasi.
Sebelum implementasi, lakukanlah persiapan secara matang mengenai perangkat keras,
perangkat lunak, ruangan dan fasilitas pendukung lainnya. Beberapa hal yang juga
penting diperhatikan dalam implementasi sistem adalah:
1. Konversi
Biasanya diperlukan konversi dari sistem lama ke sistem baru, apalagi jika
sebelumnya juga telah menggunakan aplikasi terkomputerisasi
2. Pelatihan
Lakukan pelatihan secara menyeluruh untuk setiap pihak yang menggunakan.
Jangan lupa lakukan sosialisasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam sistem
namun tidak menggunakan aplikasi sistem secara langsung.
3. Testing Penerimaan
Lakukan testing selama periode tertentu sebagai proses belajar.
5. Pemeliharaan (Maintaining)
Tahapan pemeliharaan sistem mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin
kelangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan sistem yang telah dioperasikan. Beberapa
hal yang harus dilakukan:
1. Pemantauan pengoperasian
Libatkan tim pengembang untuk memantau secara langsung pada waktuwaktu
tertentu mengenai bagaimana pihak-pihak pengguna mengoperasikan sistem yang
dibuat.
2. Antisipasi gangguan kecil (bug)
Biasanya selalu ada gangguan kecil dalam suatu aplikasi yang baru dikembangkan.
3. Lakukan penyempurnaan
4. Antisipasi faktor-faktor luar (Virus, kerusakan/kehilangan data, atau sistem
diakses oleh pihak luar).
Untuk mendapatkan sistem informasi yang baru, terdapat tiga cara yaitu dengan :
1.Membeli Software
Software massal (canned software) dibuat oleh perusahaan pengembang software dan dijual di pasar
terbuka untuk berbagai lapisan pemakai yang memiliki persyaratan yang hampir sama. Kelebihan membeli
software adalah kemudahan, ketersediaan software dan biaya yang lebih murah. Dan diperkirakan 80%
perusahaan saat ini yang memasang komputer, menggunakan atau mempertimbangkan untuk
menggunakan software missal. Sistem terima jadi (turnkey system), perusahaan menggabungkan software
dan hardware, serta menjual keduanya sebagai satu paket. Contohnya pada restoran, supermarket,
dan perbaikan mobil/ bengkel. Penyedia jasa aplikasi (application serice providers/ASP) menyediakan Web-
basedsoftware pada komputer mereka dan mengirim software ke klien melalui internet. Dalam hal, ini
perusahaan tidak harus membeli, memasang, dan mempertahankan software massal, melainkan
perusahaan “menyewa” software yang mereka butuhkan dari ASP.
Keuntungan dari cara ini adalah pengurangan biaya software dan overhead administrasi, pembaruan
software secara otomatis, penyesuaian dengan pertumbuhan bisnis, akses global ke informasi, dan akses
kepersonel ahli TI.
Perusahaan yang membeli software SIA, masih harus mengikuti proses SDLC sebagai berikut :
a) Analisis system.
Perusahaan harus melakukan penyelidikan awal, survey system, dansurvey kelayakan. Perusahaan
juga harus menetapkan persyaratan SIA.
b) Desain Konseptual Sistem.
Bagian yang penting dari desaian konseptual adalahmenetapkan apakah software yang memenuhi
persyaratan SIA telah tersedia.
c) Desain Fisik.
Beberapa tahap desain fisik, seperti pendesaian dan pengkodean programdapat dihilangkan, sedangkan
mendesain output, input, file, dan prosedur pengendaliantetap dilakukan.
d) Implementasi dan perubahan.
Perusahaan harus merencanakan implementasi danperubahan aktivitas, memilih dan melatih personel,
memasang dan menguji hardware dansoftware, mendokumentasikan prosedur, dan mengubah dari system
yang lama ke SIAyang baru. Tidak menguji modul software atau dokumen program computer itu sendiri.
e) Operasi dan Pemeliharaan.
SIA dioperasikan seperti software lainnya. Dan vendornya biasanya melakukan pemeliharaan atas software
tersebut.
Kelemahan:
a. Membutuhkan banyak waktu bagi pemakai dalam proses pengembangan sistem.
b. Jalan pintas yang digunakan untuk mengembangkan protipe dapat mengakibatkan sistem yang tidak
efisien dan sesuai dengan yang dibutuhkan.
f. Perulangan dan revisi tanpa akhir dalam perubahan sistem.
3. Computer Aided Software Engineering (CASE)
CASE adalah pengembang software yang mengembangkan software untuk orang lain, namun tidak
membuat software untuk mempermudah pekerjaan mereka. Alat Case tidak menggantikan desainer
terampil, melainkan menyediakan sekumpulan alat terpadu yangmendukung para pengembang secara
efektif untuk semua tahapan SDLC. Software pada umumnya memiliki alat-alat yang perencanaan
strategis, manajemen sistem dan proyek, desain database, tampilan layar dan laporan, dan pembuatan
kode secara otomatis.
Keuntungan: