Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Karakteristik Responden

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
n=43
No. Variabel Jumlah Presentase(%)
Umur:
1. 20-35 4 9,3
2. >35 39 90,7
Pendidikan:
1. Rendah 30 69,8
2. Menengah 11 25,6
3. Tinggi 2 4,7
Pekerjaan:
1. Bekerja 14 32,6
2. Tidak Bekerja 29 67,4

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki umur >35 tahun, yaitu sebanyak 39 orang (90,7

%). Berdasarkan pendidikan, diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan rendah, yaitu sebanyak 30 orang (69,8%).

Selain itu berdasarkan pekerjaan, diketahui bahwa sebagian besar

responden tidak bekerja, yaitu sebanyak 29 orang (67,4%).

41
42

4.1.2 Analisis Univariat

a. Dukungan Keluarga

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Pada Pasien
Kemoterapi di Ruang Rawat Inap Kelas I
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung Tahun 2017
n=43
No. Dukungan Keluarga Jumlah Presentase(%)
1. Baik 20 46,5
2. Kurang Baik 23 53,5
Total 43 100

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki dukungan keluarga kurang baik, yaitu sebanyak

23 orang (53,5%).

b. Pola Makan

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pola Makan Pada Pasien Kemoterapi di
Ruang Rawat Inap Kelas I RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung Tahun 2017
n=43
No. Pola Makan Jumlah Presentase(%)
1. Baik 18 41,9
2. Kurang Baik 25 58,1
Total 43 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki pola makan kurang baik, yaitu sebanyak 25

orang (58,1%).
43

4.1.3 Analisis Bivariat

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pola Makan pada Pasien

Kemoterapi

Tabel 4.4
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pola Makan pada Pasien
Kemoterapi di Ruang Rawat Inap Kelas I RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017
Pola Makan Total OR
Dukungan P- (95%
Keluarga Baik Kurang Value CI)
Baik
N % N % N %
Baik 14 70 6 30 20 100 11,083
Kurang Baik 4 17,4 19 82,6 23 100
0,001 (2,623-
Total 18 41,9 25 58,1 43 100
46,838)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 20 responden

dengan dukungan keluarga baik, yang memiliki pola makan baik

sebanyak 14 orang (70%), sedangkan yang memiliki pola makan

kurang baik sebanyak 6 orang (30%). Selain itu dari 23 responden

dengan dukungan keluarga kurang baik, yang memiliki pola makan

baik sebanyak 4 orang (17,4%), sedangkan yang memiliki pola makan

kurang baik sebanyak 19 orang (82,6%).

Hasil analisa menggunakan chi-square, didapatkan p-value =

0,001, sehingga p-value < α (0,001< 0,05) maka Ho ditolak. Jadi dapat

disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga dengan pola makan

pada pasien kemoterapi di Ruang Rawat Inap Kelas I RSUD Dr. H.

Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Selain itu, dari

perhitungan didapatkan pula nilai odds ratio (OR) = 11,803. Maka

dapat disimpulkan bahwa responden dengan dukungan keluarga kurang


44

baik mempunyai risiko 11 kali lebih besar untuk memiliki pola makan

kurang baik jika dibandingkan responden dengan dukungan keluarga

baik.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Karakteristik Responden

a. Umur

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh karakteristik responden

berdasarkan umur yaitu sebagian besar memiliki umur >35 tahun, yaitu

sebanyak 39 orang (90,7 %).

Menurut peneliti, karakteristik responden berdasarkan umur dapat

mempengaruhi responden dalam hal pola makan. Berdasarkan hasil

wawancara kepada beberapa responden, responden yang berumur lebih

tua secara fisiologis cenderung memiliki kesulitan dalam pencernaan.

b. Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh karakteristik responden

berdasarkan pendidikan yaitu diketahui bahwa sebagian besar responden

berpendidikan rendah, yaitu sebanyak 30 orang (69,8%).

Menurut peneliti, karakteristik responden berdasarkan pendidikan

dapat mempengaruhi responden dalam hal pola makan. Pengaruh

pendidikan diantaranya responden yang berpendidikan rendah cenderung

memiliki kesadaran yang kurang dalam mengkonsumsi makanan.

c. Pekerjaan
45

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh karakteristik responden

berdasarkan pekerjaan yaitu diketahui bahwa sebagian besar responden

tidak bekerja, yaitu sebanyak 29 orang (67,4%).

Menurut peneliti, karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

dapat mempengaruhi responden dalam hal pola makan. Pekerjaan dapat

berpengaruh terhadap pola makan diantaranya dukungan dari rekan

sepekerjaan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saat menjalani

kemoterapi. Adanya kesibukan pekerjaan juga mengalihkan keluhan

mual akibat kemoterapi.

4.2.2 Analisis Univariat

a. Dukungan Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar

responden memiliki dukungan keluarga kurang baik, yaitu sebanyak 23

orang (53,5%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Given

et al. (2006), bahwa dukungan keluarga sangat penting dalam menunjang

pengobatan pasien termasuk pola makan pasien. Keluarga yang memiliki

anggota keluarga mengalami kanker akan berusaha merawat pasien

sesuai dengan kebutuhan pasien.

Selain itu, menurut Bomar (2004), dukungan keluarga merupakan

bentuk perilaku melayani yang dilakukan oleh keluarga, baik dalam

bentuk dukungan emosional (perhatian, kasih sayang, empati), dukungan

penghargaan (menghargai, umpan balik), dukungan informasi (saran,


46

nasehat, informasi) maupun dalam bentuk dukungan instrumental

(bantuan tenaga, dana, dan waktu).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rizani (2012) tentang hubungan dukungan keluarga dengan pola makan

diperoleh bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan

keluarga dengan ketaatan pola makan dengan (p-value=0,003).

Menurut peneliti sebagian besar responden memiliki dukungan

keluarga kurang baik dapat disebabkan kerena kurangnya kesadaran

keluarga dalam membantu pasien dalam mencapai kesembuhan dengan

memberikan dukungannya dalam hal membentu pasien memenuhi

nutrisinya. Bentuk dukungan dapat berupa dukungan emosional dengan

memberikan perhatian dan empati, dukungan penghargaan dengan

menghargai serta umpan balik, dukungan informasi berupa saran dan

nasehat, serta dukungan instrumental berupa bantuan tenaga, dana, dan

waktu.

b. Pola Makan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar

responden memiliki pola makan kurang baik, yaitu sebanyak 25 orang

(58,1%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh

Santosa dan Anne (2009), bahwa pola makan merupakan berbagai

informasi yang memberi gambaran mengenai macam dan jumlah bahan

makanan yang dimakan oleh setiap orang dan merupakan ciri khas untuk
47

suatu kelompok masyarakat tertentu. Pendapat pakar yang berbeda-beda

dapat diartikan secara umum bahwa pola makan adalah cara atau perilaku

yang ditempuh seseorang atau sekelompok orang dalam memilih,

menggunakan bahan makanan dalam konsumsi pangan setiap hari yang

meliputi jenis makanan dan frekwensi makan.

Menurut Nurachmah, E (2010), pola makan seseorang

dipengaruhi oleh kondisi kesehatan. Kesehatan seseorang berpengaruh

besar terhadap kebiasaan makan. Menurut Desen (2013), dimana banyak

obat antitumor sering menimbulkankan mual, muntah dengan derajat

bervariasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi pola makan pasien

kemoterapi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Caesandri (2015), tentang peranan dukungan pendamping dan kebiasaan

makan pasien kanker selama menjalani terapi di Rumah Singgah Sasana

Marsudi Husada Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur,

diperoleh bahwa sebanyak 15% responden yang memiliki good diet

memperoleh peran dukungan pendamping yang baik.

Menurut peneliti sebagian besar responden memiliki pola makan

kurang baik dapat disebabkan kerena salah satu efek samping dari

kemoterapi yang sering terjadi adalah perasaan mual dan muntah akibat

efek toksisitas jangka pendek dari obat kemoterapi yang merangsang

hipotalamus dan kemoreseptor otak, sehingga dapat mengurangi nafsu

makan dan menimbulkan kurang baiknya pola makan pasien. Selain itu,
48

kurangnya dukungan dari keluarga terhadap pola makan pasien, dimana

keluarga kurang memperhatikan tentang asupan makan pasien dapat juga

menimbulkan kurang baiknya pola makan pasien.

4.2.3 Analisis Bivariat

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pola Makan pada Pasien

Kemoterapi

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan

dukungan keluarga dengan pola makan pada pasien kemoterapi di Ruang

Rawat Inap Kelas I RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun

2017, dengan p-value = 0,001 dan odds ratio (OR) = 11,803.

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh

Friedman (2010), bahwa dukungan keluarga merupakan sikap, tindakan

penerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya, berupa dukungan

informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan

emosional. Dukungan keluarga terhadap seseorang dapat dipengaruhi oleh

tipe keluarga. Individu yang yang tinggal dalam keluarga besar (extended

family) akan mendapatkan dukungan keluarga yang lebih besar

dibandingkan dengan individu yang tinggal dalam keluarga inti (nuclear

family).

Kemudian Desen (2013), mengemukakan bahwa banyak obat

antitumor sering menimbulkankan mual, muntah dengan derajat bervariasi.

Menurut Kemenkes RI (2015), sebagai komponen yang tidak terpisahkan

dari masyarakat, keluarga memiliki peran signifikan dalam status kesehatan.


49

Keluarga berperan terhadap optimalisasi pertumbuhan, perkembangan, dan

produktivitas seluruh anggotanya melalui pemenuhan kebutuhan gizi dan

menjamin kesehatan anggota keluarga.

Menurut Santosa dan Anne (2009), pola makan merupakan

berbagai informasi yang memberi gambaran mengenai macam dan jumlah

bahan makanan yang dimakan oleh setiap orang dan merupakan ciri khas

untuk suatu kelompok masyarakat tertentu. Kesehatan seseorang

berpengaruh besar terhadap pola makan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Caesandri (2015), tentang peranan dukungan pendamping dan kebiasaan

makan pasien kanker selama menjalani terapi di Rumah Singgah Sasana

Marsudi Husada Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur, diperoleh

bahwa kebiasaan makan pasien kanker dipengaruhi oleh peranan dukungan

pendamping (p-value=0,000).

Kemudian penelutian yang dilakukan oleh Dyah (2015), tentang

pengaruh kemoterapi terhadap asupan makan dan status gizi penderita

kanker nasofaring, diperoleh hasil bahwa ada pengaruh kemoterapi terhadap

asupan lemak dan asupan karbohidrat (p-value=0,016).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa responden dengan

dukungan keluarga baik cenderung memiliki pola makan baik yaitu

sebanyak 70%, sedangkan responden dengan dukungan keluarga kurang

baik cenderung memiliki pola makan kurang baik yaitu sebanyak 82,6%.

Menurut peneliti hal ini dapat disebabkan karena dukungan keluarga


50

merupakan faktor yang mempengaruhi pola makan pasien. Dukungan dari

anggota keluarga akan memberikan motivasi bagi pasien untuk sembuh dan

mendorong pasien untuk menjaga pola makannya demi kesembuhan

penyakitnya. Dengan dukungan keluarga yang baik, efek samping dari

pengobatan berupa mual dan muntah akan lebih siap untuk dihadapi pasien

selama ia menjalani kemoterapi. Maka dengan motivasi tersebut walaupun

ada efek samping mual dan muntah, pasien akan tetap memiliki pola makan

baik. Demikian pula sebaliknya, bila dukungan keluarga kurang baik maka

pola makan pasien akan terganggu dengan adanya efek samping dari

kemoterapi berupa mual dan muntah.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh juga sebagian responden

dengan dukungan keluarga baik tetapi memiliki pola makan kurang baik

yaitu sebanyak 30%. Menurut peneliti hal ini dapat disebabkan karena pola

makan kurang baik tersebut disebabkan oleh faktor lain, misalnya pasien

dengan keluhan mual yang hebat akibat efek kemoterapi sehingga walaupun

diberikan motivasi oleh keluarga tetap saja tidak nafsu makan.

Selain itu terdapat pula sebagian responden dengan dukungan

keluarga kurang baik tetapi memiliki pola makan baik yaitu sebanyak

17,4%. Menurut peneliti hal ini dapat disebabkan karena pola makan yang

baik tersebut disebabkan oleh faktor lain, misalnya pengetahuan pasien yang

baik atau motivasi pasien yang tinggi untuk sembuh akan meningkatkan

pola makan walaupun dukungan keluarganya kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai

  • Lembar Konsul-2
    Lembar Konsul-2
    Dokumen2 halaman
    Lembar Konsul-2
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Yogi
    Jurnal Yogi
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Yogi
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Ernawati 2013 Suhu Tubuh
    Ernawati 2013 Suhu Tubuh
    Dokumen8 halaman
    Ernawati 2013 Suhu Tubuh
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • BAB II New Lagi 2
    BAB II New Lagi 2
    Dokumen24 halaman
    BAB II New Lagi 2
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner - Modifikasi
    Kuesioner - Modifikasi
    Dokumen6 halaman
    Kuesioner - Modifikasi
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Lampiran
    Lampiran Lampiran
    Dokumen6 halaman
    Lampiran Lampiran
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • NPar Tests
    NPar Tests
    Dokumen4 halaman
    NPar Tests
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan Demam Pada Anak
    Penatalaksanaan Demam Pada Anak
    Dokumen7 halaman
    Penatalaksanaan Demam Pada Anak
    Md Prie
    Belum ada peringkat
  • NPar Tests
    NPar Tests
    Dokumen4 halaman
    NPar Tests
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • BAB III ASKEP 2 New
    BAB III ASKEP 2 New
    Dokumen29 halaman
    BAB III ASKEP 2 New
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan Demam Pada Anak
    Penatalaksanaan Demam Pada Anak
    Dokumen7 halaman
    Penatalaksanaan Demam Pada Anak
    Md Prie
    Belum ada peringkat
  • BAB III New
    BAB III New
    Dokumen10 halaman
    BAB III New
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Ernawati 2013 Suhu Tubuh
    Ernawati 2013 Suhu Tubuh
    Dokumen8 halaman
    Ernawati 2013 Suhu Tubuh
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • BAB II New Lagi 2
    BAB II New Lagi 2
    Dokumen24 halaman
    BAB II New Lagi 2
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • BAB I New
    BAB I New
    Dokumen8 halaman
    BAB I New
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen3 halaman
    Bab V
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • BAB V New
    BAB V New
    Dokumen3 halaman
    BAB V New
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Pembahasan
    Bab Iv Pembahasan
    Dokumen9 halaman
    Bab Iv Pembahasan
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Informed Consent
    Informed Consent
    Dokumen1 halaman
    Informed Consent
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Askep 1
    Bab Iii Askep 1
    Dokumen26 halaman
    Bab Iii Askep 1
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab I Indah Umi
    Bab I Indah Umi
    Dokumen8 halaman
    Bab I Indah Umi
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Contoh Askep DM
    Contoh Askep DM
    Dokumen12 halaman
    Contoh Askep DM
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat