Anda di halaman 1dari 18

TRANSFORMASI LINIER

Taufik Nizami, M.Kom.


PENGERTIAN
Jika F : V → W adalah sebuah fungsi dari
ruang vektor V ke dalam ruang vektor
W, maka F disebut Transformasi Linier
(pemetaan linier), jika :
1. F(u+v) = F(u) + F(v), untuk semua
vektor u dan v di V
2. F(ku) = kF(u) untuk semua vektor u
didalm V dan semua skalar k
CONTOH

Misal F : R2 → R3 adalah sebuah fungsi yang


didefinisikan oleh :
F(x,y) = (x, x+y, x-y)
Coba buktikan bahwa F adalah Transformasi Linier,
Jawab :
Misalkan u = (x1, y1) dan v = (x2, y2)
maka u + v = (x1 + x2, y1 + y2)
F(u) = F(x1, y1) = (x1, x1 + y1, x1 – y1)
F(v) = F(x2, y2) = (x2, x2 + y2, x2 – y2)
F(u) + F(v) = (x1, x1 + y1, x1 – y1) + (x2, x2 + y2, x2 – y2)
= (x1 + x2, x1 + x2 + y1 + y2, x1 + x2 - y1 - y2)
Dan,
F(u+v) = (x1 + x2,[ x1 + x2] +[ y1 + y2], [x1 + x2] – [y1 + y2])
= (x1, x1 + y1, x1 – y1) + (x2, x2 + y2, x2 – y2)
= (x1 + x2, x1 + x2 + y1 + y2, x1 + x2 - y1 - y2)
= F(u) + F(v) Syarat (i) dipenuhi

Misalkan k adalah sebuah skalar, ku = (kx1, ky1), maka :


F(ku) = (kx1, kx1+ky1, kx1 – ky1)
= k(x1, x1+y1, x1 – y1)
= k F(u) Syarat (ii) dipenuhi
Jadi F adalah sebuah Transformasi Linier.
MATRIKS PENYAJIAN UNTUK TRANSFORMASI LINIER

Misalkan T : Rn → Rm adalah transformasi linier dari ruang


vektor real V ke ruang vektor W, bila V dan W
berdeminsi, maka transformasi linier tersebut dapat
dinyatakan dengan suatu matriks yang disebut matriks
penyajian (representasi matriks)
Misalkan e1, e2, …, en adalah basis baku untuk Rn dan
misalkan A adalah sebuah matriks m x n yang dibentuk
oleh T(e1), T(e2), …, T(en) sebagai vektor-vektor
kolomnya, maka A disebut sebagai matriks penyajian
atau matriks baku
CONTOH
Jika T : R2 → R2 diberikan oleh :
X1 3X1 + 2X2
T =
X2 X1 - 2X2
Maka :
1 3 0 = 2
T(e1) = T = Dan T(e2) = T
0 1 1 -2
Jadi :
3 2
A= Adalah matriks penyajian untuk T di atas
1 -2
CONTOH
Jika T : R2 → R3 diberikan oleh :
3X1 + 2X2
X1
T
X1 + 2X2
=
X2 2X1 + X2
Maka :
3 2
1 0
T(e1) = T = 1 Dan T(e2) = T = 2
0 1
2 1
Jadi :
3 2
A= 1 2 Adalah matriks penyajian untuk T di atas
2 1
CONTOH
Jika T : R3 → R2 diberikan oleh :
X1 3X1 + 2X3
T X2 =
X3 X3 + 2X2
Maka :
1 3 T(e2) = T 01 = 0 T(e3) = T
0
0
= 2
T(e1) = T 0 =
0 0 0 2 1 1

Jadi :
A=
3 0 2 Adalah matriks penyajian untuk T di atas
0 2 1
VEKTOR KORDINAT DAN PERUBAHAN BASIS
Selama ini kita sering menggunakan basis baku sebagai basis
semua vektor. Padahal selain basis baku, ada basis-basis lain
yang bisa digunakan untuk menyatakan sebuah vektor.
Beberapa contoh basis baku :
1 0
Basis baku di ruang R2 : e1 = e2 =
0 1

1 0 0
Basis baku di ruang R3 : e1 = 0 e2 = 1 e3 = 0
0 0 1
Misalkan : B = {e1, e2, …, en} adalah basis baku untuk Rn dan
sebuah titik X adalah adalah sebuah vektor yang dibentuk
oleh kombinasi linier dari basis tersebut, maka :
X = x1e1, x2e2, …, xnen
X = {x1, x2, …, xn} disebut vektor koordinat relatif
terhadap basis B
Bagaimana bila titik X tersebut dilihat basis lain (Basis B’
misalnya) ? Cara pandang sebuah titik vektor X dari basis B ke
basis lain B’ ini yang disebut dengan perubahan basis. Artinya
bila kita berada diacuan basis B, kemudian memandang titik X,
tentu saja hasilnya akan berbeda dengan bila kita berada pada
acuan basis B’, kemudian memandang titik X. Perhatikan
gambar di bawah ini. Titik X bila dipandang dari basis B
mempunyai koordinat (6, 3) tetapi bila dilihat dari basis B’
berada di koordinat (4, 1).
B’

4 2 X
E2
2
e2 0 E1 2 4 6

0 e1 2 4 6 8 10
CONTOH
Tinjau R3 dengan basis B = (e1, e2, e3) dan basis B’ = (E1, E2,
E3) dengan E1 = (1, 0, 1), E2 = (1, 1, -1) dan
E3 = (0, 1, 2).
Coba :
Bila titik X mempunyai vektor koordinat (1, -2, 3) terhadap
basis B’, tentukan vektor koordinat X terhadap basis B.
Jawaban
Kombinasi linear vektor koordinat X terhadap basis B harus
sama dengan kombinasi linier Vektor koordinat X terhadap basis
B’.
x1e1 + x2e2 + x3e3 = 1E1 - 2E2 + 3E3
1 0 0 1 1 0
x1 0 + x2 1 + x3 0 = 1 0 - 2 1 + 3 1
0 0 1 1 -1 2
Maka x1, x2, x3 memenuhi sistem persamaan linier
x1 1 1 0 1
x2 = 0 1 1 -2
x3 1 -1 2 3
Berdasarkan persamaan tersebut diatas dan setelah melalui
perhitungan diperoleh :

x1 -1
x2 = 1
x3 9
CONTOH LAGI
Diketahui dua buah basis di R3 berikut :
B = {(1, 0, 1), (0, 1, -1),(1, 2, 0)}
B’ = {(1, 0, 0),(-1, 1, 0), (1, -1, -1)}
Bila vektor koordinat X = (2, 4, 1) terhadap B, tentukan
vektor koordinat X terhadap B’
Jawab :
Kombinasi linier vektor koordinat X terhadap basis B’
harus sama dengan kombinasi linier Vektor koordinat X
terhadap basis B’
x1e1 + x2e2 + x3e3 = 2E1 + 4E2 + 1E3

1 -1 1 1 0 1
x1 0 + x2 1 + x3 -1 = 2 0 + 4 1 + 1 2
0 0 -1 1 -1 0
Maka x1, x2, x3 memenuhi sistem persamaan linier

1 -1 1 x1 1 0 1 2
0 1 -1 x2 = 0 1 2 4
0 0 -1 x3 1 -1 0 1
Berdasarkan persamaan tersebut dan setelah melalui
perhitungan diperoleh :

1 -1 1 x1 3
0 1 -1 x2 = 6
0 0 -1 x3 -2

Dari sini maka dihasilkan :


X3 = 2, X2 = 8, X1 = 9

Jadi Vektor koordinat X terhadap basis B’ adalah (9, 8, 2)

Anda mungkin juga menyukai