Anda di halaman 1dari 2

Oleh : Evi Wulandari

“Kringgggggg!!!”, bunyi nyaring alarm pagi ini menunjukan pukul 06.00 WITA ,
kembali membangunkan aku dari malam panjang yang ku rasakan singkat dan sangat sulit
untuk dijalani, bagaimana tidak, tugas-tugas kuliah yang menumpuk itu harus selesai dalam
semalam dan seakan-akan menekan semua sistem saraf di kepala ku, rasanya sakit menjalar
keseluruh tubuh, sehingga baru bisa terlelap sekitar pukul lima pagi. “Duhh¸ sudah pagi, baru
sejam yang lalu ku menutup mata, kenapa hari ini harus kuliah lagi” keluhan pertama di hari
pertama minggu itu yang ku ucapkan.
Pukul menunjukan 07.00 pagi bagian tengah, aku sudah berada diruangan kelas. 30
menit lagi kelas akan dimulai, dan ku lihat teman-teman mulai berdatangan. Pagi yang cerah
itu ku rasa suram, tidak sempat sarapan, dan hanya meminum sedikit susu untuk mengganjal
asam lambung yang mulai ingin bereaksi ria.
“Hai Vi, Semalam tidur gak?” sapa seseorang yang sangat ku kenal suaranya, panggil
saja dia Cici, sahabat terbaik untuk berkeluh kesah.
“ Enggak Ci, semalam aku harus kejar deadline, laporan ku untuk jam ke-dua nanti
juga belum selesai, baru setengah” Jawab ku lesu.
“Makanya, sudah tahu tugas banyak, di tumpuk terus sih, kan yang repot kamu juga.”
balas Cici dengan sedikit nada mengejek,
“kamu kan tahu Ci, aku juga sibuk yang lain” balas ku lagi.
Tidak lama kemudian dosen masuk ke ruangan dan perkuliahan pertama itu terasa
berat bagi ku, sudah puluhan kali aku menahan untuk tidak membuka mulut saat menguap
dan menahan mata yang perih menyangga kantuk yang luarbiasa.“Haduhhh,
membosankan”keluh ku kembali didalam hati.
Hari itu ditutup dengan senja yang indah dipukul lima sore, dan ya seperti biasa, aku
berjalan ke arah sepeda motor di parkiran kampus dengan badan terasa lelah.
“Sore mba Evi, kok lemes banget mba.” Sapa tukang Parkir yang ku panggil Amang
“Maklum Fullday mang, padat jadwal hari ini” sahut ku.
“Jaga Kesehatan mba Evi” Jawab Amang.
“Asyiappp amang” balas ku kembali. Kemudian kami tertawa
Sesampai di kost perut terasa sangat lapar, bau badan mulai semerbak dan muka yang
berminyak, sangat sempurna untuk sebuah definisi kelelahan. Ku letakkan ransel kuliah di
samping ranjang kemudian merebahkan badan sejenak ke kasur terempuk yang ku anggap
tempat ternyaman di dunia saat itu, kemudian menyusun rencana untuk apa yang ku harus
kulakukan malam itu sembari memejamkan mata.
“Astaga, ketiduran” ucap ku kaget, dan kemudian mengambil Hp untuk melihat jam
yang menunjukkan pukul setengah 9 malam. Aku bahkan belum ganti baju dari pulang kuliah
tadi, belum makan dan lain-lain. “Huhhh, lelah” lagi-lagi aku mengeluh untuk hari itu.
Setelah semua beres, aku kembali merebahkan badan yang masih terasa sedikit pegal.
Mengingat kembali tugas kuliah mana yang harus ku kerjakan malam ini, dan ku lihat tanggal
deadline tugas- tugas tersebut masih lama. Ku putuskan malam itu untuk mengistirahakan isi
kepala dan badan ku dengan bermain Hp. Mulai dengan menyimak kiriman berupa foto dan
video yang terdapat pada sebuah sosial media, mata ku tertuju pada sebuah video singkat
yang menceritakan kisah hidup seseorang yang sukses menjadi abdi negara. “Ahh, andai saja
itu aku, dan andai saja waktu itu aku lulus tes, tidak akan selelah ini kuliah”. Keluh ku
kembali.

Anda mungkin juga menyukai