Makalah Zat Padat
Makalah Zat Padat
“SEMIKONDUKTOR “
Oleh :
NIM : 1701050019
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik
walaupun jauh dari kesempurnaan, dimana makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
Dengan terselesaikannya tugas ini, saya mengucapkan terima kasih terutama kepada
dosen mata kuliah Fisika Zat Padat yang telah menganjurkan kami mengerjakan tugas ini.
Saya menyadari bahwa hasil akhir dari tugas ini masih sangat jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan demi kesempurnaan
tugas ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca guna menambah ilmu dan perluasan
sehari – hari .
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara sederhana zat padat dikelompokkan sebagai isolator, semikondukor, dan
kondukor. Bahan Isolator adalah material yang susah menghantarkan arus lisrik,
sedangkan bahan konduktor adalah material yang dapat menghantarkan arus lisrik. Bahan
Semikondukor adalah sutau material dengan sifat konduktivitas di antara konduktor dan
isolator, contohnya silicon, germanium. Untuk menjelaskan konduktivias bahan seringkali
menggun`akan konsep pita energy. Ada dua pita energy yaitu pita valensi dan pita
konduksi. Pita valensi adalah pita energy yang mungkin diisi oleh electron dari zat padat
hingga komplit. Setiap pita memiliki 2N electron dengan N adalah jumlah atom. Bila
masih ada elektron yang tersisa akan mengisi pita konduksi. Pada suhu 0 K, pita konduksi
terisi sebagian untuk bahan konduktor, sedangkan untuk isolator dan semikonduktor tidak
ada elektron yang mengisi pita konduksi.
Bahan semikonduktor intrinsik (murni), yaitu yang terdiri dari unsur silikon saja atau
unsur germanium saja. Perlu diketahu bahwa semikonduktor yang digunakan dalam
pembuatan dioda dan transistor terdiri dari campuran bahan semikonduktor instrinsik
dengan unsur kelompok V atau kelompok III. Sehingga semikonduktor yang dihasilkan
adalah semikonduktor ekstrinsik.
Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor
murni. Bahan ini sifatnya berada diantara insulator (isolator) dan konduktor. Bahan-
bahan logam seperti tembaga, besi, timah, disebut sebagai konduktor yang baik sebab
logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa sehingga elektronnya dapat
bergerak bebas.
b Pengertian Khusus
2
2.2 Jenis- jenis dan Klasifikasi Semikonduktor
Berdasarkan murni atau tidak murninya bahan, semikonduktor dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik.
1. Semikonduktor Intrinsik
Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu unsur
saja, misalnya Si saja atau Ge saja. Pada Kristal semikonduktor Si, 1 atom Si yang
memiliki 4 elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya. Perhatikan gambar
berikut :
3
Ikatan kovalen silikon dalam dua dimensi
Energi yang diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah sebesar 1,1
eV untuk silikon dan 0,7 eV untuk germanium. Pada temperatur ruang (300K),
sejumlah elektron mempunyai energi yang cukup besar untuk melepaskan diri
dariikatan dan tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi menjadi elektron bebas
(gambar 2.2). Besarya energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari pita
valensi ke pita konduksi ini disebut energi terlarang (energy gap). Jika sebuah ikatan
kovalen terputus, maka akan terjadi kekosongan atau lubang (hole). Pada daerah
dimana terjadi kekosongan akan terdapat kelebihan muatan positif, dan daerah yang
ditempati elektron bebas mempunyai kelebihan muatan negatif. Kedua muatan inilah
yang memberikan kontribusi adanya aliran listrik pada semikonduktor murni. Jika
elektron valensi dari ikatan kovalen yang lain mengisi lubang tersebut, maka akan
terjadi lubang baru di tempat yang lain dan seolah-olah sebuah muatan positif bergerak
dari lubang yang lama ke lubang baru.
4
Struktur kristal silikon memperlihatkan adanya sebuah ikatan kovalen yang
terputus.
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat dituliskan
sebagai berikut “Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah akibat adanya
dua partikel masing-masing bermuatan positif dan negatif yang bergerak dengan arah
yang berlawanan akibat adanya pengaruh medan listrik”.
Akibat adanya dua pembawa muatan tersebut, besarnya rapat arus dinyatakan
sebagai:
J npqn p
Dimana:
n dan p = konnsentrasi elektron dan lubang (m-3)
n lubang (m2 V-1 s-1) p = mobilitas elektron dandan
n p q n p konduktivitas (S cm-1)=
Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka pada
semikonduktor murni, jumlah lubang sama dengan jumlah elektron.
Beberapa properti dasar silikon dan germanium diperlihatkan pada tabel dibawah
ini :
Properti Silikon Germanium
Energi terlarang/gap (eV) 1,1 0,67
Mobilitas elektron, (m2V-1s-1 ) 0,135 0,39
Mobilitas lubang, (m2V-1s-1 ) 0,048 0,19
Konsentrasi intrinsik, ni (m-3 ) 1,5 ´ 1016 2,4 ´ 1019
Resistivitas intrinsik, ( 9 m) 2300 0,46
5
2. Semikonduktor Ekstrinsik (Tak Murni)
a. Semikonduktor tipe-n
Dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor pentavalen
(antimony, phosphorus atau arsenic) pada silikon murni. Atom-atom pengotor
(dopan) ini mempunyai lima elektron valensi sehingga secara efektif memiliki
muatan sebesar +5q. Saat sebuah atom pentavalen menempati posisi atom silikon
dalam kisi kristal, hanya empat elektron valensi yang dapat membentuk ikatan
kovalen lengkap, dan tersisa sebuah elektron yang tidak berpasangan (lihat gambar
6
2.3). Dengan adanya energi thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan menjadi
elektron bebas dan siap menjadi pembawa muatan dalam proses hantaran listrik.
Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-n
karena menghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang netral. Karena
atom pengotor memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom
donor.
b. Semikonduktor tipe-p
7
Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe-n, semikonduktor
tipe-p dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor trivalen
(aluminium, boron, galium atau indium) pada semikonduktor murni, misalnya
silikon murni. Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi
sehingga secara efektif hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen. Saat sebuah
atom trivalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, terbentuk tiga
ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari atom silikon yang
tidak berpasangan yang disebut lubang (hole). Material yang dihasilkan dari proses
pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-p karena menghasilkan pembawa
muatan negatif pada kristal yang netral. Karena atom pengotor menerima elektron,
maka atom pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).
Pada bahan semikonduktor yang bertindak sebagai pembawa muatan dengan
sebagian terbesar berupa lubang-lubang yang dihasilkan dengan pemasukan tak
murni, dan sebagian kecil berupa electron-elektron bebas yang dihasilkan oleh
energi terminal. Dipihak lain, dalam semikonduktor tipe-n , sebagian terbesar dari
pembawa muatan adalah electron-elektron bebas dan hanya mengandung lubang-
lubang yang berjumlah kecil. Jika dipakai secara terpisah, baik semikonduktor tipe
n maupun semikonduktor tipe p, masing-masing tidak lebih berguna dari sebuah
penghambat (resistor) karbon. Tetapi, dengan memasukkan tak-murnian kedalam
suatu kristalsedemikian rupa hingga bertipe p, maka hasilnya berupa suatu
penghantar satu arah. Pembahasan berikut ini akan menjelaskan mengapa
demikian.
Kita tinjau suatu atom netral. Atom ini mempunyai elektron dan proton yang
sama jumlahnya. Misalkan bahwa ialah satu elektronnya disingkirkan. Sebagai
akibatnya, atom tersebut mempunyai suatu muatan positif dan disebut ion positif.
Sebaliknya, jika suatu atom netral diberi satu elektron tambahan, atom akan
bermuatan negatif dan dikenal sebagai ion negatif.
8
Pembawa-pembawa mayoritas dan ion-ion. Gb.1.lubang-lubang dan ion-ion
negative. Gb.2. elektron-elektron bebas dan ion-ion positif
Gambar tersebut menunjukkan suatu semikonduktor tipe p. Masing-masing
tanda plus lambang dari suatu lubang, sedangkan masing-masing tanda minus yang
dilingkari itu merupakan representasi suatu atom akseptor yang mengandung bahan
lubang-lubang tersebut. Secara bersama lubang dan atom akseptor merupakan
satuan yang netral. Namun bila suatu lubang menghilang karena terjadi
rekombinasi dengan suatu elektron, maka atom akseptor bersangkutan akan
mengandung muatan negatif yang berlebihan dan menjadi ion negative. Dalam
keadaan yang ditunjukkan gambar1, bahan tipe p tersebut netral karena jumlah
tanda plus sama dengan jumlah tanda minus.
Begitu pula dalam gambar 2 telah ditunjukkan semikonduktor tipe n. Disini
tanda minus melambangkan elektron bebas, tanda plus melambangkan elektron
bebas, sedangkan tanda yang dilingkari itu melambangkan atom donor yang
mengandung elektron bebas dalam orbitnya. Setiap elektron bebas bersama dengan
atom donor bersangkutan merupakan satuan yang netral. Jika salah satu elektron
tersebut meninggalkan orbitnyadari sekeliling atom donor dan pindah ke orbit atom
9
Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau lima
dalam tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium murni.
Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa digunakan
diperlihatkan pada berikut:
10
2. Jalur konduksi
Jalur konduksi adalah tempat elektron-elektron dapat bergerak bebas karena
pengaruh gaya tarik inti tidak diperhatikan lagi. Dengan demikian elektron dapat
bebas menghantarkan listrik.
3. Jalur larangan
Jalur larangan adalah jalur pemisah antara jalur valensi dengan jalur
konduksi.Yang membedakan apakah bahan itu termasuk konduktor, isolator, atau
semikonduktor adalah energi Gap (Eg). Satuan energi gap adalah elektron volt
(eV). Satu elektron volt adalah energi yang diperlukan sebuah elektron untuk
berpindah pada beda potensial sebesar 1 volt. Satu elektron volt setara dengan 1,60
x 10-19 Joule.
Energi gap adalah energi yang diperlukan oleh elektron untuk memecahkan
ikatan kovalen sehingga dapat berpindah jalur dari jalur valensi ke jalur konduksi.
Energi gap germanium pada suhu ruang (300K) adalah 0,72 eV, sedangkan silikon
adalah 1,1 eV. Bahan-bahan semikonduktor dengan energi gap yang rendah
biasanya dipakai sebagai bahan komponen elektronika yang dioperasikan pada
suhu kerja yang rendah pula.
11
2.5 Penggunaan Bahan Semikonduktor
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai
untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu
pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator)
dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan
sebagaisaklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai
12
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi
rangkaian-rangkaian lainnya.
2. Thermistor
13
3. SR (Silicon Control Rectifier)
14
pengoperasian suatu perangkat elektronik. Gabungan dari beberapa buah IC dan
komponen lain dapat diproduksi dengan menggunakan bahan semikonduktor
dalam bentuk chip. Chip multifungsi ini kemudian dikenal sebagai mikroprosesor
yang berkembang hingga sekarang.
Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah
mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik
terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai
oleh mikroprosesor adalah 60nm.
Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-
20 dalamfabrikasi alat semikonduktor dan penemuan eksperimen yang
menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan
oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke
dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi
perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan
"switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan kemudahan dalam
menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan tabung vakum.
Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana.
Radio, televisi, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang
merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya,
sistem transportasi, internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini.
Banyak skolar percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu
merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia.
5. Dioda
Pengertian Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat
semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat
arus dari arah sebaliknya. Diodasebenarnya tidak memiliki karakter yang
sempurna, melainkan memiliki karakter yang berhubungan dengan arus dan
tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi yang
digunakan serta parameter penggunaannya.
Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan tabung
hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari bahan
semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium. Di karenakan
pengembangannya yang dilakukan secara terpisah, dioda kristal (semikonduktor)
15
lebih populer di bandingkan dengan dioda termionik. Dioda termionik pertama kali
ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873, sedangkan dioda kristal
ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal Jerman, Karl Ferdinand Braun.
16
Macam-macam Semikonduktor dan Penggunaannya
17
dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena
sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers,ion) terbentuk.
Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak.
Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya
tidak bebas. Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator,
namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik , dengan sebuah proses
yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak
mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan electron bebas
dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik
memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4.
Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh
kelebihanelektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk
negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah
terbentuk. Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat
semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling
luarnya, pembawa muatanyang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan
positif), akan terbentuk di dalam tata letak Kristal silikon. Dalam tabung hampa,
pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah
katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa
membuat pembawa muatan positif (hole). Dapat disimak bahwa pembawa muatan
yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang
lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam
materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode
junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n
dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung
berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-
p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas
darimateri semikonduktor, asalkan tata letak kristal silikon tetap dipertahankan.
Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah
doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan
antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan
sifat penguatan arus (current gain)dari transistor tersebut.Jumlah doping yang
18
diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu
berbanding seratu juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor.
Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu
pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi
isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan.
Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu
menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada
satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan
untuk menyapu pembawa muatan dalams ejumlah besar semikonduktor dapat
dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik didalam metal adalah
inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam
semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan.
Semikonduktor dengan doping dapat dirubah menjadi isolator, sedangkan metal
tidak. Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa muatan,
yaitu electron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar
adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah
depletion zone. Depletion zone initerbentuk karena transistor tersebut diberikan
tegangan bias terbalik, oleh tegangan yangdiberikan di antara basis dan emiter.
Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh duadiode yang disambungkan,
sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode.
Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong Kristal
silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.
Prinsip Dasar Semikonduktor
19
ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron
valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya ‘jauh’ dari nucleus, ikatannya
tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini
mudah terlepas dari ikatannyaPada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas
bergerak atau berpindah-pindah dari satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi
tegangan potensial listrik, elektron-elektron tersebut dengan mudah berpindah ke
arah potensial yang sama. Phenomena ini yang dinamakan sebagai arus
listrik.Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah, dan
dibutuhkan energi yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini.Dapat
ditebak, semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki elektron
valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling “semikonduktor”
adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi
20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang berjudul Semikonduktor ini, dapat disimpulkan bahwa
semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator dan konduktor. Konduktivitas semikonduktor berkisar antara 103 sampai 10-
8 siemens per sentimeter dan memiliki dan celah energinya lebih kecil dari 6 eV. Dan
bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor, oleh karena itu
semikonduktor bisa bersifat setengah menghantar.
Semikonduktor memeliki dua karaktristik, yaitu semikonduktor elementer dan
semikonduktor gabungan. Semikonduktor juga diklasifikasikan menjadi
semikonduktor intrinsik dan semikonduktor intrinsik. Semikonduktor Intrinsik
terbentuk dari semikonduktor murni yang memiliki ikatan kovalen sempurna seperti
Si, Ge, C dan sebagainya, sedangkan. Semikonduktor Ekstrinsik Terbentuk dari
semikonduktor murni yang dikotori oleh atom dopping sebagai penghasil elektron
konduksi atau hole. Bahan semi kondukto dapat dimanfaatkan dalam pembuatan
komponen-komponen listrik seperti dioda, transistor, IC(Integated Circuit).
21
DAFTAR PUSTAKA
Owen Bishop.2004. Dasar-Dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga.
22