PENDAHULUAN
Konsep dasar yang perlu kita pelajari sebelum kita membahas lebih
dalam bagaimana perilaku para pelaku ekonomi adalah analisis demand
(permintaan) dan supply (penawaran). Permintaan muncul dari sisi
konsumen. Dalam ekonomi mikro, pengertian konsumen sering mengacu
pada rumah tangga, disamping perusahaan. Permintaan rumah tangga
berupa barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Sedangkan
permintaan perusahaan berupa faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja,
modal, sumber daya alam dan sebagainya yang digunakan sebagai input
dalam proses produksinya.
Berkebalikan dengan permintaan (demand), penawaran (supply)
datang dari sisi produsen. Bila kita menggunakan kata rodusen maka
biasanya yang dimaksud adalah perusahaan. Sebenarnya rumah tangga bisa
juga disebut produsen jika ia menawarkan tenaga kerjanya, modal dan
sebagainya, kepada pihak lain yang membutuhkan. Jadi tergantung dari
sudut pandangnya.
Dalam praktek ekonomi sehari-hari, perilaku permintaan dan
penawaran relatif mendominasi dalam perekonomian, baik dalam skala mikro
maupunmakro. Kekuatan permintaan dan daya dorong penawaran
berdampak pada tingkat kemakmuran suatu rumah tangga atau negara.
Itulah sebabnya pembahasan materi permintaan dan penawaran yang
ditinjau dari segi determinasi harga terhadap permintan atau penawaran
(disebut teori harga) dan permintaan atau penawaran yang mendeterminasi
harga selalu menjadi pokok kajian utama dalam ilmu ekonomi terutama ilmu
ekonomi mikro. Determinasi harga terhadap permintaan atau penawaran
dengan mengasumsikan faktor-faktor yang mempengaruhinya dianggap tetap
(ceterus paribus) menghasilkan hukum permintaan atau penawaran,
1
sedangkan bila permintaan atau penawaran yang mendeterminasi harga
maka disebutlah ia sebagai teori permintaan atau teori penawaran (tanpa
asumsi ceterus paribus).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan harga pada masa yang akan
datang, tingkat teknologi yang digunakan dan lain sebagainya.
Apabila beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat penawarn diatas
dianggap tetap selain harga barang itu sendiri, maka penawaran diatas
dianggap tetap selain harga barang itu sendiri, maka penawaran hanya
ditntukan oleh harga. Artinya, besar kecilnya perubahan penawaran hanya
ditentukan oleh harga. Artinya, besar kecilnya perubahan penawaran
dideterminas/ditentukan oleh besar kecilnya perubahan harga. Dengan
demikian teori penawaran adalah perbandingan terbalik ntara penawaran
terhadap harga, yaitu apabila penawarannya naik, maka harga relatif akan
turun, sebaliknya bila penawaran turun, maka harga relatif akan naik.
4
terdapat beberapa perkecualian sehingga hukum permintaan ini tidak
berlaku, yaitu :
1. Kasus barang GIFFEN
Kasus barang Giffen adalah barang inferior, tetapi perlu dicatat bahwa
tidak semua barang inferir adalah barang giffen. Barang ini pertam kali
diperkenalkan oleh Robert Giffen dari hasil suatu penelitian. Ia
menemukan bahewa semakin tinggi tingkat harga menyebabkan
permintaan terhadap barang ini menunjukkan angka yang semakin
meningkat. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya harga
mengakinbatkan orang berpenghasilan rendah semakin tidak mampu
membeli barang yang kualitasnya lebih baik sehinnga transaksi
terhadap pembelian ini menjadi lebih banyak.
2. Kasus pengaruh harapan dinamis (Dynamic Expectational effect)
Dalam hal ini perubahan jumlah yang diminta dipengaruhi oleh
perubahan harga yang terkait dengan harapan konsumen. Artinya
kenaikan harga suatu barang hari ini justru akan diikuti kenaikan
permintaan terhadap barang tersebut, karena terselip adanya harapan
bahwa barang tersebut akan terus mengalami kenaikan. Contohnya
emas, valas dan lain sebagainya.
3. Kasus barang prestise
Pada kasus ini memasukkan kepuasan konsumen dalam pembelian
suatu barang. Semakin tinggi harga suatu barang semakin tinggi
kepuasan konsumen sehingga meningkatkan unsur prestise,
akibatnya semakin tinggi pula kesediaan konsumen untuk membayar
harga barang tersebut.
Dengan demikian, hukum permintaan adalah “bila harga suatu barang
naik, maka permintaan barang tersebut akan turun, sebaliknya bila harga
barang tersebut turun maka permintaannya akan naik.” Ingatlah bahwa
5
hukum permintaan ini hanya berlaku bila asumsinya terpenuhi, yaitu ceterus
paribus.
6
(penggunan kata teori penawaran hanya untuk membedakannya dengan
hukum penawaran).
7
Peningktan konsumen akan meningktkan permintaan suatu
barang di pasar.
c. Selera atau Preferensi Konsumen
Bila selera konsumen terhadap suatu barang naik, maka kurva
permintaan akan bergeser ke kanan, yang berarti di setiap
tingkat harga konsumen akan menambah konsumsinya.
d. Harga barang yang Terkait, yaitu :
Jika barang lain merupakan barang substitusi. Jika harga
barang substitusi misal harga gandum turun, maka
permintaan beras akan turun (kurva permintaan bergeser ke
kiri).
Jika barang lain merupakan barang komplementer. Misal, jika
harga gula naik, maka permintaan kopi akan turun (kurva
permintaan bergeser ke kiri
Harga
S
E1
P1
P0 E0 D1
P2 E2
D11 D0
0 Q2 Qe2 Q0 Qe1 Q1 Q
8
Apabila faktor lain selain harga, mengalami perubahan maka fungsi
permintaan akan ikut berubah pula. Misalkan selera konsumen meningkat
terhadap suatu barang maka fungsi permintaan akan bergeser ke kanan
atas, begitu pula sebaliknya bila selera konsumen berkurang maka fungsi
permintaan bergeser ke kiri bawah. Selain di sebabkan oleh selera,
pendapatan juga dapat mempengaruhi perubahan permintaan.
P S2S2 SS S1S1
P0
Q2 Q0 Q1 Q
Gambar. Pergeseran kurva penawaran
9
Pada gambar diatas pergeseran dari SS menjadi S1S1 bisa
disebabkan karena perbaikan teknologi sehingga proses produksi menjadi
lebih efisien. Sebaliknya bis terjadi, kurva penawara bergeser dari SS
menjadi S2S2 disebabkan oleh kenaikan harga input. Pergeseran SS
menjadi S1S1 menunjukkuan kenaikan jumlah yang ditawarkan, sedangkan
pergeseran dari SS menjadi S2S2 menunjukkan penurunan jumlah yang
ditawarkan pada harga tetap.
10
P
Eq
Pe
Q
Qe
Gambar. Keseimbangan Permintaan dan Penawaran
goods. Margolis (1982) mengatakan merit goods ini adalah setiap bentuk
11
akan tetapi sulit untuk diperhitungkan dengan menggunakan teori permintaan
yang biasa.
dengan konsep consumer sovereignity. Karenanya akan bisa salah kalau kita
need akan masuk dalam persoalan ini tetapi sering harus menghilangkan
dengan didasari oleh pengalaman yang selama itu dilalui seseorang. Dalam
pengertian tentang need tadi ialah perlunya lebih berhati – hati dalam
menggunakan istilah need yang mana yang akan kita bahas atau
12
tersebut. Bagi para ekonom, need adalah sesuatu pengertian yang evaluatif
seseorang pasien dengan kondisi yang dapat dirawat, maka (1) dia harus
dirawat dan (2) dia harus dirawat dengan cara terbaik yang bisa dilakukan.
Yang terbaik disini diartikan secara medis yang paling efektif. Kalau
pengertian ini dapat diterima, maka berarti seluruh need harus dilayani dan
sumber daya itu langka dan penggunaan sumber daya yang lebih baik akan
dapat diperoleh dari pemanfaatan pelayanan yang sedikit kurang efektif tetapi
bahwa value (dan itu berarti juga neednya sendiri) mungkin lebih sesuai
dikenakan keada semua orang daripada hanya kepada konsumen saja. Hal
nilai marjinal yang melakukan penilaian bisa siapa saja, atau sedikitnya tidak
13
maka kedua kurva tersebut adalah sama. Dalam prkateknya ; mengingat
komoditi kesehatan itu tidak homogen, yang dapat dilihat dari indikasi bahwa
mana need atau demand yang tepat akan bervariasi seseuai dengan
digarisbawahi ialah bahwa tidak seluruh need akan dapat dipenuhi. Dengan
paribus- kita akan lebih memilih satu need untuk dipenuhi dibanding need
yang lain, bila need yang dipilih tadi akan memberikan manfaat yang lebih
tinggi dibandingkan dengan yang tidak dipilih. Tapi mungkin asumsi cateris
persoalan biaya. Dengan konsep opportunity cost yang telah ada jelas bahwa
pemilihan need mana yang akan dipenuhi akan harus merupakan bagian dari
fungsi biayanya. Itu berarti dalam rangka memenuhi suatu need tidak perlu
mekanisme yang paling efektif yang harus dipilih. Sekali lagi mekanisme
yang paling efektif yang harus dipilih. Sekali lagi kemungkinan untuk
memenuhi seuatu need merupakan fungsi dari biaya dan manfaat yang
Need adalah sesuatu yang dinamis dan cenderung untuk terus tumbuh
14
need tersebut akan bisa dilihat merupakan sebagian dari perkembangan
absolut dan tidak untuk memenuhinya secara sempurna rasanya juga tidak
agak sulit untuk dipahami seketika. Akan tetapi sebenarnya dari uraian
tersebut dapat ditarik beberapa prinsip dasar yang dapat dilihat di bawah ini :
yang akan lebih diminati dibanding yang lainnya yaitu yang semakin jauh
3. Apa yang ingin didapat ialah suatu kombinasi yang paling sesuai pada
selalu berarti bahwa kelebihan sumber daya yang timbul seluruhnya akan
lebih eksplisit.
15
Apa yang telah diuraikan di atas merupakan pokok bahasan Culyer
tetapi perlu kiranya untuk mencatat beberapa ide pokok yang berkaitan
1. Selalu terdapat banyak kekaburan dan pemikiran yang tidak logis tentang
apakah hasil akhir yang ingin dicari serta jenis pelayanan kesehatan
ketidakefisienan.
bagi pihak ketiga yang terlibat ke dalam proses penilaian ; berbeda halnya
16
7. Need tidak harus diranking dan juga harus dihitung.
dasar pengertian bahwa need mana yang akan dipenuhi akan tergantung
yang utama terletak dari asumsinya tentang kedudukan pasien dalam model
17
1. Sebagai individu, kita semua sering mempunyai wants kesehatan
2. Sebagian dari kita tidak melakukan apa pun dengan wants tadi,
yang lebih baik yang seharusnya lebih kita perhatikan namun luput
Gambar 3.2.1
18
Tentunya sumber dari demand adalah wants, meskipun tidak semua
wants dinilai sebagai need, namun tidak semua need akan ditampung ke
dalam demand dan wants. Dengan demikian ada sumber need yang sama
sekali terpisah dari demand maupun wants tadi ; maksudnya ahli kesehatan
mungkin saja menentukan need tertentu yang tidak termasuk dalam demand
maupun wants.
Mungkin ada baiknya kalau kita melihat ketiga kotak tersebut di atas
Gambar 3.2.2.
19
Dari sudut pandang pasien demanded dan wanted needs tampaknya
memiliki nnilai yang lebih tinggi dari pada undemande wanted dan wanted
lebih tinggi akan tampak dinyatakan sebagai demand) ; namun mungkin tidak
demanded, wanted need atau undemanded, wanted need ; tapi sekali lagi hal
adanya data empiris nampaknya sulit bagi kita untuk melakukan urutan
tersebut. Hal yang sama, namun dari sudut pandang ahli kesehatan, kita
20
dilakukan perawatan terhadap penyakitnya tadi. Dia masuk dalam
undemanded need.
pendekatan ini dokter bertindak sebagai agen bagi pasiennya yang kurang
kesehatan. Kejadian ini tiada lain disebabkan oleh sifat komoditi pelayanan
dokter harus mengestimasi dampak biaya dari alternatif pilihan tadi, apalagi
bila harus menguraikan mana saja yang harus ditanggung oleh pasien.
21
Misalnya pada kasus pembayaran dokter menjadi salah satu variabel yang
dilakukan konsumen.
pasien, masih ada bentuk hubungan lain yang melibatkan group dokter
(dengan atau group ahli medis lainnya seperti perawat, bidan dan sebagainya
grup, yaitu prioritas sosial. Kalau demikian pada gilirannya akan timbul
22
2. Demand Menurut Model Grossman
dalam rangka memutuskan status kesehatannya yang optimal. Dalam hal ini
untuk pelayanan kesehatan. Jadi dalam dunia yang penuh dengan kepastian,
kehidupannya.
23
yang dibentuk dari flow jasa pelayanan kesehatan dan dari konsumsi barang
dengan marginal costnya. Return kepada individu ke ‘j’ disusun dari marginal
mj + aj = rj + dj …………… (I.1).
investasinya saja.
dari harian orang yang kita perhatikan tersebut pada tahuun ke ‘i’ (wji),
produk marginal kesehatan, yang diukur dalam jumlah hari sehat yang
dihasilkan oleh satu unit stok kesehatan (Gji), dan biaya marjinal dari ‘gross
24
yang termasuk biaya – biaya waktu dan uang (Cji-1). Gabungan dari ketiga
WjiGji
= mji = rji + dji …………….(I.2)
Cji-1
asimtotis menuju nol, sejalan dengan peningkatan kesehatan, maka kurva ini
kesehatan diukur dengan hari sehat (healthy days), mempunyai batas 365
hari per tahunnya. Return tersebut akan bisa menjawab persoalan disability
akan tetapi tidak membatasi persoalan debility (Cullis JG and West PA, 1979,
persamaan (I.2), kita dapat menguji pengaruh usia dan income terhadap stok
25
dan biaya marjinal dari ‘gross investmen’ adalah independen terhadap usia.
depresiasi kesehatan (d j). ini tidak berarti bahwa orang yang lebih tua akan
kurang sehat dibandingkan yang muda usia, tetapi untuk orang tertentu
kesehatan, juga menyamakan hasil marjinal dengan biaya yang lebih tinggi
lebih kecil pada tingkat stok kesehatan yang lebih tinggi). Dengan demikian,
memilih suatu status kesehatan yang lebih rendah pada setiap tahun
berurutan successive year. Hal ini akan mendorong orang tersebut terpaksa
yang dia perlukan, dan kalau hal itu sudah tercapai berarti dia akan mati.
26
tetapi harap diingat bahwa stok kesehatan dan flow gross investment tidak
harus terkait antara yang satu dengan yang lain. Menurunnya stok kesehatan
yang diperoleh dari satu unit gross investment pelayanan kesehatan. Artinya
mengingat gross investment pun pada akhirnya juga akan menghasilkan stok
dan investasi netto yang semakin berkurang. Hubunan yang tepat antara
permintaan kesehatan. Demand ini akan sangat tidak elastis bila produk
penuh maka bila kemudian terjadi depresiasi yang sedikit saja mengurangi
status kesehatan orang tersebut dari tingkat tertentu menjadi tingkat dimana
dia tidak bisa bekerja adanya sedikitnya produk marjinal dari kenaikan
kesehatan akan sangat besar artinya bagi orang tersebut. Jadi pada kasus
untuk menutupi depresiasi tadi. Sehingga status kesehatannya yang baru jadi
27
pengaruhnya kepada produk marjinal kesehatan, maka orang tadi akan
Gambar 3.2.2.
r + d1 2 3
r+d 1
Q kapital kesehatan
sederhana. Orang tersebut mulai pada status di titik 1. Setelah satu tahun
kesehatan baru yang lebih tinggi itu. Dalam kasus pada gambar I.1.9a.
28
depresiasi meningkat, maka orang yang bertindak seperti pada gambar
I.1.9.a akan menderita kerugian stok kesehatan lebih besar, mengingat level
absolutnya lebih tinggi, dan dia telah menginvestasikan lebih banyak dalam
karena jumlah kesehatan yang dihasilkan per unit pelayanan kesehatan akan
menurun sejalan dengan naiknya depresiasi. Hasil uraian yang kedua ini
jelas sangat berkebalikan dengan bila dia berada pada situasi gambar I.1.9.b.
29
Gambar 3.2.4.
3
2
1
Q kapital kesehatan
pelayanan kesehatan akan terdiri dari dua unsur. Produk marjinal kesehatan,
dihitung dari healthy days, jelas akan lebih berharga pada tingkat upah yang
lebih tinggi. Tapi waktu milik konsumen juga merupakan input bagi pelayanan
kesehatan, jika tingkat upah naik dengan Z persen maka biaya pelayanan
Wt
.Z<Z
Wt + Ph
Dimana : W = tingkat upah
t = Input waktu per unit pelayanan kesehatan
Ph = harga per unit input lainnya untuk pelayanan
kesehatan.
akan melampaui kenaikan biaya per unit dan return kepada kesehatan akan
naik di setiap level stok kesehatan. Itu berarti gambar marginal efficiency atau
tingkat kesehatan yang lebih tinggi pada setiap tingkat bunga dan tingkat
30
depresiasi. Pengaruh yang tepat dari upah yang meningkat tergantung pada
permintaan pelayanan kesehatan akan naik (atau dalam kasus yang ekstrem
dari pendekatan yang dia lakukan. Namun sebelum kita akhiri pembahasan
model pendekatan Grossman ini ada baiknya untuk sekali lagi memberikan
policy yang dapat ditunjukkan oleh model pendekatan Grossman ini ialah
31
dan sekaligus para penyedia pelayanan kesehatan dan juga tentang efisiensi
32
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Demand (permintaan) adalah banyaknya suatu komoditi yang ingin
dibeli dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat pada suatu saat
tertentu. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan
dari seorang inividu atau masyarakat terhadap suatu barang, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. harga barang yang dimaksud
2. tingkat pendapatan
3. jumlah penduduk
4. selera dan ramalan/estimasi dimasa yang akan datang
5. harga barang lain atau substitusi
Supply (penawaran) adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh
penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada harga
tertentu. Sebagaiman juga halnya dengan permintaan, maka pada teori
penawaran juga dikenal apa yang dinamakan jumlah barang yang ditawarkan
dan penawaran. Penawaran adalah gabungan seluruh jumlah barang yang
ditawarkan oleh penjual pada pasar tertentu, periode tertentu, dan pada
berbagai macam tingkat harga tertentu.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam
menawarkan produknya pada suatu pasar diantaranya sebagai berikut :
1. harga barang itu sendiri
2. harga barang-barang lain
3. ongkos dan biaya produksi
4. tujuan produksi dari perusahaan
5. teknologi yang digunakan
33
34