Pemeriksaan fisik neurologi merupakan pemeriksaan yang memerlukan ketelitiandan sistimatik sehingga
dapat menentukan diagnosis klinis dan topik, darikemungkinan diagnosis ini maka perencanaan
pemeriksaan penunjang dapatdilaksanakan secara rasional dan objektif.
Kesadaran adalah produk neurofisiologik dimana seorang individu mampu berorientasi secara wajar
terhadap waktu, tempat dan orang. Kesadaran adalahkeadaan sadar terhadap diri sendiri dan
lingkungan. Keadaan sadar adalahkeadaan terjaga dan waspada dimana sipenderita akan bereaksi
sepenuhnya danadekuat terhadap rangsangan visual, auditoris dan sensibel.
Koma adalah suatu keadaan tidak sadar total terhadap diri sendiri dan lingkunganmeskipun distimulasi
dengan kuat. Diantara keadaan sadar dan koma terdapat berbagai variasi keadaan/status gangguan
kesadaran.
Anatomi Kesadaran
b. Aspek
Berbagai proses intrakranial maupun ekstrakranial dapat disertai gangguankesadaran. Dalam hal ini naik
turunnya tingkat kesadaran dan lamanya gangguankesadaran merupakan salah satu petunjuk penting
dari maju mundurnya suatu penyakit.
-Pola pernafasan
-Pergerakan mata
1. Composmentis : Keadaan sisitim sensorik utuh, ada waktu tidur dan sadar penuh serta aktivitas yang
teratur.
2.Somnolen :Pasien dapat bangun spontan pada waktunya atau sesudahdirangsang tapi kembali tidur
setelah stimulasi dihilangkan.
3.Sopor : Pasien terlihat tertidur tapi dapat dibangunkan dengan rangsangverbal yang kuat, dapat
spontan hanya waktu singkat, sistem sensorik berkabut, dapat mengikuti beberapa perintah sederhana.
4.Soporokoma : Pasien tidak ada respon dengan rangsang verbal, denganrangsang nyeri masih ada
gerakan, reflek
5.reflek (cornea, pupil dll) masih baik dan nafas masih adekuat.
6.Koma : Gerakan spontan negatif, reflek reflek negatif, fungsi nafas terganggu atau negatif.
Tingkat kesadaran kualitatif kurang akurat karena merupakan hasil pemeriksaanindividual.
Aspek-aspek kesadaran yang dinilai secara kualitatif kurang seragam, kriterinyasering kurang tegas
sehingga bila digunakan untuk memonitor tingkat kesadaranseseorang seringkali dilakukan oleh
beberapa orang dengan hasil yang tidak konsisten. Untuk mengatasi hal ini Prof. Dr. Bryan Jennet dan
Teasdale, ahli bedah saraf dari universitas Glasgow pada tahun 1974 menilai tingkat kesadaransecara
objektif dari tiga aspek, yaitu kemampuan membuka mata,
kemampuanmotorikdankemampuanberkomunikasi.Pemeriksaan fungsi membuka mata, respon verbal
dan respon motorik terhadaprangsangan yang diberikan. Rangsangan berupa suara atau rangsangan
nyeri.Rangsangan nyeri dapat diberikan pada supra orbita, ujung kuku, manubriumsternum, prosesus
stilomastoideus dan papilla mamae.
A. Eye (Mata)
KERNIG SIGN
Pada pemeriksaan ini, pasien yang sedang berbaring difleksikan pahanya pada persediaan panggul
sampai membuat sudut 90 derajat. Setelah itu tungkai bawah diekstensikan pada persediaan lutut
sampai membentuk sudut lebih dari 135 derajat terhadap paha. Bila terdapat tahanan dan rasa nyeri
sebelum atau kurang dari sudut 135 derajat, maka dikatakan sering sign positif.