METODOLOGI PENELITIAN
(Persero) Danau Kembar, yang beralamat pada Jln. Lintas Alahan Panjang Desa
Kayu Jao Kec. Gunung Talang Kab. Solok Provinsi Sumatera Barat. Telp.
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan menurut
yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang
1
Sedangkan penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2012:58) penelitian
dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini hubungan yang digunakan adalah
hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel
merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui sifat serta hubungan lebih
dari dua variabel dengan cara mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih
spesifik untuk memperoleh data sesuai dengan masalah yang ada tujuannya
dengan penelitian, dimana data tersebut diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut
dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik
kesimpulan.
motivasi kerja (X2) dan disiplin kerja (X3) sedangkan yang menjadi variabel
apa yang harus diamati peneliti dan bagaimana mengukur variabel atau konsep.
2
Berikut ini adalah defenisi operasional variabel dan indikator dari masing-masing
variabel yaitu:
3.4.1 Populasi
3
Menurut Sugiono (2016:117) mengatakan populasi adalah wilayah
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
populasi adalah sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
Danau Kembar. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-
benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek
atau subyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dibagian produksi
orang karyawan.
3.4.2 Sampel
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi
kurang dari seratus (<100), maka seluruh populasi dijadikan sampel sehingga
produksi.
4
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
2. Data Sekunder
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
1. Kuisioner
5
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan
2. Wawancara
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
sedikit/kecil.
3. Observasi
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.
6
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Skala Likert. Dengan Skala
Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-
item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap
item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain:
Pernyataan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2016:94)
7
pekerjaan dan tugas
4. Tingkat absensi 23-24
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat validitas suatu
kuesioner. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat
kesalahan kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai.
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada
objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Validitas atau
kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang
r xy =n ¿ ¿
Keterangan:
r xy = koefisien korelasi skor butir (X) dengan skor total (Y)
n = ukuran sampel (responden)
X = skor butir
8
Y = skor total
X2 = kuadrat skor butir X
Y2 = kuadrat skor butir Y
XY = perkalian skor butir X dengan skor butir Y
Sumber:Supardi (2017:146)
Rumus diatas dipergunakan untuk menguji korelasi skor butir dengan skor
total dengan derajat kebebasan α =0,05. Instrumen dianggap valid apabila r hitung
lebih besar dari rtabel. Setelah instrumen diujicobakan instrumen yang tidak valid
harus dibuang dan tidak dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
Sedangkan menurut Supardi (2017:155) alat ukur yang reliabl adalah bila
alat itu digunakan untuk mengukur suatu gejala yang berlainan senantiasa
menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi
2
k ∑ si
r 11= ( )(
k −1
1
∑ s2t )
Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
k = banyaknya butir tes
2
∑ si = skor total varians butir
2
∑ st = skor varians total
9
Sumber: Supardi (2017:156)
rhitung lebih besar rtabel maka instrumen angket dalam bentuk skala secara
keseluruhan dinyataka reliabel. Dan apabila rhitung lebih kecil dari rtabel maka
instrumen angket dalam bentuk skala tidak reliabel dan tidak layak untuk
Sebelum melakukan uji hipotesis, sesuai dengan ketentuan bahwa dalam uji
regresi linier harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu agar penelitian
tidak bias dan untuk menguji kesalahan model regresi yang digunakan dalam
penelitian. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, uji
Menurut Imam Ghozali (2013: 110) tujuan dari uji normalitas adalah untuk
Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik
parametrik tidak dapat digunakan. Dasar pengambilan untuk uji normalitas data
adalah:
10
1. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat
apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Pada penelitian ini
(DW test).
11
Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl≤d≤du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4–dl<d<4
Tidak ada korelasi negatif No Decision 4–du≤d≤4–dl
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak Ditolak du<d<4-du
Sumber: Imam Ghozali, 2013
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari residual satu pengamatan
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis
12
masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan.
dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) yang jelas akan menggunakan
statistik deskriptif. Metode deskriptif ini berupa uraian tentang masalah yang
Analisis korelasi merupakan analisis hubungan dua variabel atau lebih, yaitu
korelasi terdiri atas dua jenis yaitu: Bevariate Correlation and Multivariate
variabel yaitu satu variabel bebas dan satu lagi variabel terikat. Multivariate
Correlation yaitu: analisis hubungan antara lebih dua variabel bebas dengan satu
variabel terikat. Variabel terikat atau yang dipengaruhi disebut dengan dependent
Tingkat keeratan hubungan atau korelasi antar variabel dapat dilihat dari
angka koefisien korelasi yang dapat disajikan dalam bentuk tabel interpretasi
13
Korelasi
KK = 0 Tidak ada korelasi
0,00 < KK ≤ 0,20 Korelasi sangat rendah/lemah sekali
0,21 < KK ≤ 0,40 Korelasi rendah/lemah tapi pasti
0,41 < KK ≤ 0,70 Korelasi yang cukup berarti
0,71 < KK ≤ 0,90 Korelasi yang tinggi, kuat
0,91 < KK < 0,99 Korelasi sangat tinggi, kuat sekali, sangat diandalkan
KK = 1 Korelasi sempurna
3.9.3 Analisis Regresi Berganda
penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah gaya kepemimpinan (X1),
motivasi kerja (X2), disiplin kerja (X3) dan kinerja karyawan sebagai variabel
dependen (Y).
Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan :
Y = kinerja karyawan.
a = konstanta
b = koefisien Regresi
X1 = gaya kepemimpin
X2 = motivasi kerja
X3 = disiplin kerja
e = standar eror
14
3.9.4.1 Uji Parsial (Uji t)
terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji t pada tingkat
1. Jika nilai thutung < ttabel atau jika nilai sig. α > 0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
2. Jika nilai thutung > ttabel atau jika nilai sig. α < 0,05 maka H o ditolak dan Ha
diterima.
sebagai berikut:
n−2
t hitung = √
√1−r 2
Keterangan:
n = jumlah responden
gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja yang diteliti, mempunyai
karyawan dilakukan dengan membandingkan nilai fhitung dengan nilai ftabel. Menurut
15
f R2 /k
hiting=
( 1−R2 )/ ( 1−k−1)
Keterangan:
R2 = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel independent
n = jumlah anggota sampel
Kriteria keputusan:
1. Jika nilai fhiting > ftabel atau sig. < α =0,05, maka Ho ditolak dan Ha
a. Jika nilai fhitung < ftabel atau sig. > α =0,05, maka Ho diterima dan Ha
menggunakan model regresi. Jika nilai (R2) mendekati angka 1, maka variabel
bebas semakin dekat hubungannya dengan variabel terikat atau dapat dikatakan
ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan dari beberapa
variabel (X) terhadap variasi naik turunnya variabel (Y), yang sisanya dapat
sumbangan variabel (X) terhadap (Y) dapat ditentukan dengan rumus koefisien
16
determinan. Koefisien determinan adalah kuadrat dari koefisien PPM yang
dikalikan dengan 100%, dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel (X)
KP=r 2 x 100 %
Keterangan:
KP = nilai koefisien determinan
r = nilai koefisien korelasi
kinerja karyawan. Jadi semakin besar (R2) semakin tepat regresi yang
17