Anda di halaman 1dari 7

Analisa QoS Pada Jaringan MPLS Ipv6 Berbasis Routing OSPF

Imas Dwi Rahmawati1,Akuwan Shaleh,SST2, Idris Winarno, S.ST, M.Kom2


1
Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi
2
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, Surabaya 60111
e-mail : im45_cut3@yahoo.com e-mail : akuwan@eepis-its.edu, idris@eepis-its.edu

Abstrak secara optimal apabila terdapat banyak


switching dalam sebuah jaringan, selain
Multi Protocol Label Switching itu jaringan MPLS akan terasa dampaknya
(MPLS), merupakan arsitektur jaringan jika pengiriman data dilakukan dalam
yang didefinisikan oleh IETF untuk kapasitas ber-gigabyte.
memadukan mekanisme label swapping di
layer dua dengan routing di layer tiga Kata Kunci: MPLS, IPv6, QoS
yang berguna untuk mempercepat
pengiriman paket Routing eksplisit
memberikan semua keuntungan MPLS,
1. Pendahuluan
termasuk kemampuan melakukan traffic
engineering dan routing kebijakan.
Riset dan inovasi dalam teknologi
Kecepatan transfer data menjadi
telekomunikasi dikembangkan atas
masalah yang sering dialami dalam
dorongan kebutuhan mewujudkan jaringan
jaringan komputer, sehingga diperlukan
informasi yang menyediakan layanan yang
proses yang cepat untuk mengatasi
beraneka ragam, memiliki kapasitas tinggi
pengiriman dan pengambilan data tersebut
sesuai kebutuhan yang berkembang
dengan mengutamakan efisiensi waktu,
mudah diakses dari mana dan kapan saja
sehingga user tidak perlu membuang
serta terjangkau harganya. Network yang
banyak waktu. Dengan demikian,
memenuhi kebutuhan itu adalah
dibuatlah sebuah jaringan komputer
broadband network yang menghantarkan
dengan memanfaatkan teknologi berbasis
data paket secara efisien, scalable,
Multiprotocol Label Switching (MPLS).
memungkinkan diferensiasi dalam satu
Jaringan MPLS ini merupakan jaringan
sistem, serta mampu diakses secara
yang akan menambahkan label pada setiap
mobile.
paket yang akan dikirimkan, dengan
Internet yang dengan protokol IP saat
pelabelan ini maka data yang akan
ini telah berkembang lebih cepat sehingga
dikirimkan akan menjadi lebih cepat
IP sangat baik dari segi skalabilitas, yang
sampai pada tujuan. Hal ini dikarenakan
membuat teknologi Internet menjadi cukup
router hanya akan menganalisa label yang
murah. Dalam proyek akhir ini diperlukan
diberikan pada tiap paket.
penggunaan IPv6 yang disebut sebagai IP
Pada tugas akhir ini akan
next generation, bagi penyelenggara
menitikberatkan pada pembangunan
telekomunikasi merupakan teknologi yang
aplikasi jaringan secara test-bed yang
perlu diantisipasi pertumbuhan demand
mampu merepresentasikan MPLS pada
dan implementasinya.
jaringan IPv6 berbasis OSPF beserta
Pada saat ini hampir semua aplikasi
analisis terhadap parameter QoS dari hasil
bisnis khususnya di segmen korporasi
pengukuran. Pada tugas akhir ini
masih memanfaatkan teknologi IP
menitikberatkan pada pembangunan
eksisting yakni IPv4, namun demikian
aplikasi jaringan secara test-bed yang
seiring berkembangnya zaman akan
mampu merepresentasikan MPLS pada
mengakibatkan IP pada versi4 dapat
jaringan IPv6 beserta analisis terhadap
mengalami overload (Kelebihan user)
parameter QoS. Dari hasil pengukuran
sehingga diperlukan solusi yang terdapat di
didapatkan bahwa jaringan MPLS (Multi
dalam desain IPv6 yang merupakan
Protocol Label Switching) akan bekerja
pemicu percepatan implementasi.Adapun

1
kelebihan-kelebihan yang ditawarkan IPv6 peningkatan network layer routing untuk
adalah sebagai berikut: IPv6 merupakan meningkatkan performansi jaringan. IETF
solusi bagi keterbatasan alamat IPv4 (32 membentuk kelompok kerja MPLS pada
bit). IPv6 dengan 128 bit memungkinkan tahun 1997 guna mengembangkan metode
pengalamatan yang lebih banyak, yang umum yang distandarkan. Tujuan dari
memungkinkan IP-nisasi berbagai kelompok kerja MPLS ini adalah untuk
perangkat (PDA, handphone, perangkat menstandarkan protokol-protokol yang
rumah tangga, perlengkapan otomotif). menggunakan teknik pengiriman label
Seperti dijelaskan di atas bahwa dalam swapping (pertukaran label).
segi skalabilitas IP sangat baik Internet Protokol versi 6(IPv6)
digunakan,sehingga IP membuat teknologi
Internet menjadi cukup murah. Namun IP IPv4 yang merupakan pondasi dari
memiliki kelemahan serius pada Internet telah hampir mendekati batas
implementasi QoS. Karena hal inilah maka akhir dari kemampuannya, dan IPv6 yang
dikembangkan beberapa metode untuk merupakan protokol baru telah dirancang
memperbaiki kinerja jaringan IP, antara untuk dapat menggantikan fungsi IPv4.
lain dengan MPLS yang bersifat alami Motivasi utama untuk mengganti IPv4
bagi dunia IP. Seperti kita ketahui bersama adalah karena keterbatasan dari panjang
bahwa MPLS adalah suatu teknologi addressnya yang hanya 32 bit saja serta
penyampaian paket pada jaringan tidak mampu mendukung kebutuhan akan
backbone (jaringan utama) berkecepatan komunikasi yang aman, routing yang
tinggi yang menggabungkan beberapa fleksibel maupun pengaturan lalu lintas
kelebihan dari sistem komunikasi circuit- data.
switched dan packet switched yang IP versi 6 (IPv6) adalah protokol
melahirkan teknologi yang lebih baik dari Internet versi baru yang didesain sebagai
keduanya. MPLS bekerja pada packets pengganti dari Internet protocol versi 4
dengan MPLS header, yang berisi satu (IPv4) yang didefinisikan dalam RFC 791.
atau lebih label. Header MPLS terdiri atas IPv6 yang memiliki kapasitas address
32 bit data, termasuk 20 bit label, 2 bit raksasa (128 bit), mendukung penyusunan
eksperimen, dan 1 bit identifikasi stack, address secara terstruktur, yang
serta 8 bit TTL. Label pada MPLS memungkinkan Internet terus berkembang
digunakan untuk proses forwarding, dan menyediakan kemampuan routing
termasuk proses traffic engineering. baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6
memiliki tipe address anycast yang dapat
2. Teori Penunjang digunakanuntuk pemilihan route secara
efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi
Multi Protokol Label Switching oleh mekanisme penggunaan address
secara local yang memungkinkan
Multi-Protokol Label Switching terwujudnya instalasi secara Plug&Play,
(MPLS) ,adalah arsitektur jaringan serta menyediakan platform bagi cara baru
(network) yang didefinisikan oleh IETF pemakaian Internet, seperti dukungan
untuk memadukan mekanisme label terhadap aliran data secara real-time,
swapping di layer dua dengan routing di pemilihan provider, mobilitas host, end-to-
layer tiga untuk mempercepat pengiriman end security, ataupun konfigurasi
paket. Arsitektur MPLS dirancang guna otomatis.
memenuhi karakteristik-karakteristik wajib
dari sebuah jaringan kelas carrier Representasi Alamat pada IPv6
(pembawa) berskala besar.
MPLS dikatakan sebagai multiprotocol Model x:x:x:x:x:x:x:x dimana ‘x‘
karena teknik ini mampu digunakan untuk berupa nilai hexadesimal dari 16 bit porsi
lebih dari sekedar network layer protocol. alamat, karena ada 8 buah ‘x‘ maka
Menurut kerangka dokumen Internet jumlah totalnya ada 16 * 8 = 128 bit.
Engineering Task Force (IETF) MPLS Contohnya adalah:
sebagai teknologi dasar label swaping,
yang diharapkan dapat menjadi solusi

2
FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:76 Kelas Ipv6
54:3210
Ada beberapa kelas IPv6 yang penting
Jika format pengalamatan IPv6 yaitu:
mengandung kumpulan group 16 bit a) Aggregatable Global Unicast
alamat, yaitu ‘x‘, yang bernilai 0 maka Addresses : termasuk di dalamnya
dapat direpresentasikan sebagai ‘::’. adalah alamat IPv6 dengan bit awal
Contohnya adalah : 001.
b) Link-Local Unicast Addresses :
FEDC:0:0:0:0:0:7654:3210 termasuk di dalamnya adalah alamat
IPv6 dengan bit awal 1111 1110 10.
Menghasilkan bentuk alamat: c) Site-Local Unicast Addresses :
FEDC::7654:3210 termasuk di dalamnya adalah alamat
IPv6 dengan bit awal 1111 1110 11.
Model x:x:x:x:x:x:d.d.d.d dimana d) Multicast Addresses : termasuk di
‘d.d.d.d’ adalah alamat IPv4 semacam dalamnya adalah alamat IPv6 dengan
167.205.25.6 yang digunakan untuk bit awal 1111 1111.
automatic tunnelling. Contohnya adalah :
Routing
0:0:0:0:0:0:167.205.25.6 atau
::167.205.25.6 Routing merupakan fungsi yang
0:0:0:0:0:ffff:167.205.25.7 atau bertanggung jawab membawa data
:ffff:167.205.25.7 melewati sekumpulan jaringan dengan
cara memilih jalur terbaik untuk dilewati
Jadi jika sekarang anda mengakses data. Tugas Routing akan dilakukan
alamat di internet misalnya 167.205.25.6 device jaringan yang disebut sebagai
pada saatnya nanti format tersebut akan Router. Router merupakan komputer
digantikan menjadi semacam jaringan yang bertugas atau difungsikan
::ba67:080:18. Sebagaimana IPv4, IPv6 menghubungkan dua jaringan atau lebih.
menggunakan bit mask untuk keperluan
subnetting yang direpresentasikan sama • Dynamic Routing
seperti representasi prefix-length pada
teknik CIDR yang digunakan pada IPv4, Dynamic routing adalah salah satu
misalnya : tipe routing, dimana terjadi proses
pembelajaran oleh router dan mengupdate
3ffe:10:0:0:0:fe56:0:0/60 table routing jika terjadi perubahan.
menunjukkan bahwa 60 bit awal 9 OSPF v3(Open Shortest Path
merupakan bagian network bit. Jika pada First versi 3)
IPv4 anda mengenal pembagian kelas IP
menjadi kelas A, B, dan C maka pada IPv6 Open Shortest Path First adalah
pun dilakukan pembagian kelas routing protokol yang digunakan pada
berdasarkan fomat prefix (FP) yaitu IPv6. OSPF ini berdasarkan atas Link-state
format bit awal alamat. Misalnya : dan bukan berdasarkan atas jarak. Setiap
node dari OSPF mengumpulkan data state
3ffe:10:0:0:0:fe56:0:0/60 dan mengumpulkan pada Link State
Packet. LSP dibroadcast pada setiap node
maka jika diperhatikan 4 bit awal yaitu untuk mencapai keseluruhan network.
hexa ‘3’ didapatkan format prefixnya Setelah seluruh network memiliki “map”
untuk 4 bit awal adalah 0011 (yaitu nilai hasil dari informasi LSP dan dijadikan
‘3’ hexa dalam biner). dasar link-state dari OSPF. Kemudian
setiap OSPF akan melakukan pencarian
dengan metode SPF (Shortest Path First)
untuk menemukan jarak yang lebih

3
efisien. Routing table yang dihasilkan 9 Losses
berdasarkan atas informasi LSP yang Losses adalah jumlah paket yang
didapat sehingga OSPF memberikan hilang saat pengiriman paket data ke
informasi LSP secara flood, karena OSPF tujuan, kualitas terbaik dari jaringan
sudah memiliki kemampuan untuk LAN / WAN memiliki jumlah losses
memilih informasi LSP yang sama maka paling kecil.
flood ini tidak mengakibat exhousted.
OSPF ini menggunakan protokol TCP 9 Availability
bukan UDP, mendukung VLSM (Variable Availability berarti ketersediaan suatu
Length Subnet Mask).OSPF menggunakan layanan web, smtp, pop3 dan aplikasi
algoritma Shortest Path First (SPF) oleh pada saat jaringan LAN / WAN sibuk
Dijkstra maupun tidak.
QoS Support
3. Perancangan Sitem
QoS adalah kemampuan dalam
Dari gambar rancangan sistem
menjamin pengiriman arus data penting
dibawah, diperlukan 1 buah server, 1 buah
atau dengan kata lain kumpulan dari
client, 3 buah LSR ( 2 buah LSR sebagai
berbagai kriteria performansi yang
ingress dan egress, 1 buah LSR
menentukan tingkat kepuasan penggunaan
intermediate). Server mengirimkan sebuah
suatu layanan. Networking Manager
data yang dapat berupa suara, file, maupun
membutuhkan QoS, karena berbagai hal
gambar. Trafik dari server menuju client 1
diantaranya adalah :
melalui mapping LSP 2 / LSP1. Untuk
a. Dapat menjamin jumlah bandwidth
dapat mengirimkan sebuah data dari server
yang pasti untuk beberapa aplikasi.
menuju ke client , maka akan melewati
b. Dapat mengontrol latency.
jalur LSR 1 ingress yang berfungsi untuk
c. Dapat menyediakan SLA yang dapat
mengatur trafik saat paket memasuki
dikuantifikasi.
jaringan MPLS. Sedangkan LSR 3 egress
d. Dapat membuat beberapa level QoS
berfungsi untuk mengatur trafik saat paket
untuk banyak langganan.
meninggalkan jaringan MPLS menuju ke
Sekarang kita bahas istilah – istilah LER. LER adalah router yang
dalam Quality of Service : menghubungkan jaringan MPLS dengan
jaringan lainnya seperti frame relay, ATM
9 Bandwidth dan ethernet.
Bandwidth adalah kapasitas atau daya
tampung kabel ethernet agar dapat
dilewati trafik paket data dalam
jumlah tertentu. Bandwidth juga bisa
berarti jumlah konsumsi paket data per
satuan waktu dinyatakan dengan
satuan bit per second [bps]. Bandwidth
internet di sediakan oleh provider
internet dengan jumlah tertentu
tergantung sewa pelanggan. Dengan
QoS kita dapat mengatur agar user
tidak menghabiskan bandwidth yang Gambar 1 Diagram jaringan MPLS
di sediakan oleh provider.
Dalam perencanaan ini diperlukan
9 Latency software pendukung yaitu sebagai berikut:
Jika kita mengirimkan data sebesar 3 1. System operasi Linux Fedora Core 5.
Mbyte pada saat jaringan sepi Sistem operasi yang digunakan pada PC
waktunya 5 menit tetapi pada saat Router serta adalah Linux Fedora Core 5
ramai 15 menit, hal ini di sebut 2.6.15-1.
latency. Latency pada saat jaringan 2. System operasi Linux Debian.
sibuk berkisar 50 – 70 msec.

4
Sistem operasi yang digunakan pada 4. Pengujian Dan Analisa
komputer server adalah Linux Debian
Lenny Kernel 2.6.26-2-686. A Delay
3. Paket MPLS yang akan digunakan adalah Berdasarkan data pada pengukuran test-
: bed secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa
a. linux-2.6.20.tar.bz2 perbandingan antara jaringan OSPF dan
b. mpls-linux-1.956.tar.bz2 jaringan MPLS adalah sebagai berikut. Untuk
c. ebtables-2.0.8- data delay TCP secara pengukuran testbed
0_mpls_1.956.i386.rpm dengan menggunakan jaringan OSPF terlihat
d. iproute-2.6.16- pada table di bawah ini:
1_mpls_1.956.i386.rpm
e. iptables-1.3.5-1_mpls_1.956.i386.rpm
4. Ping
5. Wireshark
Wireshark merupakan software yang Tabel 4-15 Nilai pengukuran delay pada paket
digunakan untuk melakukan analisa TCP
jaringan komputer, wireshark dapat Delay
digunakan untuk menganalisa beberapa OSPF MPLS
parameter QoS seperti jitter, delay, No Data
IPV6 IPV6
throughput, dan packet loss. Serta dapat meng-
capture protokol yang sedang berjalan dalam
(ms) (ms)
jaringan tersebut. 1 Test1.doc 0.682 1.544
6. Iperf 2 Test2.exe 0.712 1.24
Iperf adalah software berbasis console
yang digunakan untuk membangkitkan 3 Test3.exe 0.191 1.249
traffic UDP dan TCP, Iperf berjalan pada 4 Test4.exe 0.148 1.162
model client – server, server Iperf 5 Test5.exe 0.167 1.207
membangkitkan traffic UDP atau TCP
pada sisi client. TOTAL 0.380 1.280
7. Iptraf
Dari table tersebut diperoleh nilai rata –
Dibawah ini merupakan tabel rata delay pada jaringan OSPF sebesar 0.380
ms, dan nilai delay pada jaringan MPLS
pengalamatan IPv6 yang digunakan pada
sebesar 1.280 ms. Data tabel dapat ditampilkan
sistem di atas: dalam bentuk grafik sehingga menghasilkan
bentuk seperti di bawah ini:
No Nama Ipv6
komputer
1 Server Eth1:
2001:660:5503:276a::3/64
2 Router1(LER1) Eth0:
2001:660:5503:276a::4/64
Eth1:
2001:660:5503:276b::3/64
Eth2:
2001:660:5503:276c::3/64
3 Router2(LSR) Eth1:
2001:660:5503:276c::4/64
Eth2:
2001:660:5503:276d::3/64
4 Router3(LER2) Eth0:
2001:660:5503:276e::4/64
Eth1:
2001:660:5503:276b::4/64
Eth2:
2001:660:5503:276d::4/64
5 Client Eth0:
2001:660:5503:276e::3/64

Gambar 4.27. Grafik delay


pengukuran tcp keseluruhan

5
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa jaringan OSPF sebesar 26.457 MBit/sec
delay pada jaringan OSPF mengalami stabilan, sedangkan untuk jaringan MPLS sebesar
begitupun juga dengan delay pada MPLS. 12.022 MBit/sec. Data tabel dapat ditampilkan
Sehingga dapat dikatakan ketika proses dalam bentuk grafik sehingga menghasilkan
pengiriman data terjadi (dengan mengaktifkan bentuk seperti di bawah ini:
socket pada server dan client), data dialirkan
melalui router. Pada jaringan OSPF terdapat
jedah untuk peng-update-an database, peng-
update-an ini terjadi untuk memperbaharui
dabase yang terdapat pada router, yang
berguna sebagai pengidentifikasian neighbor
serta mpengidentifikasian nilai cost(jalur mana
yang memiliki jalur terpendek, sehingga data
yang dikirimkan akan cepat sampai)
Untuk jaringan MPLS, delay yang
dihasilkan sangat stabil(berkisar antara 1,1ms
– 1.7ms), delay tersebut digunakan oleh router
untuk pemrosesan data. Dimana router yang
paling aktif adalah router LER1 dan router
LER2, hal ini dikarenakan pada LER1
memerlukan waktu untuk mengganti
menambahkan label pada paket data sehingga
memerlukan waktu, jangka waktu yang
diperlukan pun cukup stabil antara 0.9ms – Gambar 4.28. Grafik throughput pengukuran
1ms, sedangkan untuk LER2 memerlukan tcp keseluruhan
waktu untuk melepaskan pelabelan tersebut
dan mengarahkan paket data sesuai dengan Dari hasil grafik tersebut dapat dilihat
tujuannya, sehingga wktu yang diperlukan oleh bahwa throughput MPLS mengalami
LER2 sekita 0,9ms – 1ms. kenaikan secara bertahap, dari 3MBit/sec
menjadi 43.591, sedangkan untuk jaringan
B. Throughput OSPF mengalami kenaikan secara perlahan
Berdasarkan data pada pengukuran test- juga dari 1.888 MBits/sec menjadi 59.182
bed secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa MBits/sec.
perbandingan antara jaringan OSPF dan
jaringan MPLS adalah sebagai berikut. Untuk 5. Kesimpulan
data throughput TCP secara pengukuran Setelah dilakukan pengujian dan analisa
testbed dengan menggunakan jaringan OSPF pada aplikasi data yang diimplementasikan
terlihat pada table di bawah ini: pada jaringan MPLS, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Tabel 4-16 Nilai pengukuran throughput pada 1. Jaringan OSPF IPV6 memiliki system
paket TCP kerja berdasarkan cost, sehingga
Throughput  diperlukan update database utnuk
OSPF IPV6  MPLS IPV6  melakukan pemilihan route yang
No  Data  terpendek.
(Mbits/sec)  (Mbits/sec) 2. Delay yang terjadi pada jaringan MPLS
lebih besar dari pada delay OSPF.Hal ini
1  Test1.doc  0.736  4.190 dikarenakan pada jaringan MPLS terdapat
2  Test2.exe  1.888  4.958 2 LER dimana pada router LER ini
3  Test3.exe  5.096  4.517 diperlukan beberapa pemrosesan, Karena
pada router inilah pelabelaan
4  Test4.exe  28.31  4.755 dimulai(untuk LER1) dan dilepaskan
5  Test5.exe  42.000  3.891 (Untuk LER2).
6  Test6.exe  47.990  18.254
7  Test7.iso  59.182  43.591

TOTAL  26.457  12.022

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa


throughput rata – rata yang dihasilkan oleh

6
Daftar Pustaka [7]URL:http://www.cisco.com/en/US/tech/tk436/tk
428/technologies_white_paper0
[1]Bachtiar.Dodi, ”Analisa Performansi Trafik 9186a00801281f1.shtml 08/29/2004.
Pada Jaringan MPLS”, EEPIS-ITS,Surabaya :
2009 [8]Rully Muttaqien, Bagus (NIM 23201167),
”Simulasi Jaringan MultiProtocol Label
[2]Watsuwibowo, Kuncoro (2003), ”Kuliah Umum Swithcing (MPLS)menggunakan Internet
Ilmu Komputer, Pengantar MPLS”,2003,pp 1- Protokol versi6(Ipv6)”,Surabaya: 2008
18.
[9]Kunihiro Ishiguro, et al.(2006), ”A routing
[4]Stallings, William,”MPLS and IPsec” Protocol software packages for TCP/IP networks Quagga
Journal. September 2001(2001):2-14. 0.99.4”
[5]Editor Staff.”” Packet Magazine. First Quarter [10]Joko Rubianto, Tri, ”Studi Quality of
2001:37-43. Servis(QoS) untuk penerapan Multiprotocol
[6]Cisco Sistem.”Internet Connectivity Label Switching(MPLS)pada jarina IP”,
Optios”White paper. Surbaya:2001

Anda mungkin juga menyukai