Implementasi kewarganegaraan di dalam bidang gizi juga slalu dikaitkan dengan kode
etik yang berlaku pada profesional gizi. Secara garis besar kode etik (etika) ahli gizi adalah
berkewajiban untuk meningkatkan keadaan gizi, kesehatan, kecerdasan, dan kesejahteraan
rakyat, baik dalam lingkup institusi pelayanan gizi atau dalam masyarakat umum. Kewajiban ini
dilakukan agar masyarakat bisa saling menerima dan memberikan dukungan maupun
perlindungan.
2. Contoh implementasi kewarganegaraan dalam bidang gizi, terutama pada pelayanan gizi :
a) Sebagai ahli gizi berkewajiban untuk berusaha meningkatkan keadaan gizi, kesehatan,
kecerdasan, dan kesejahteraan rakyat. Ahli gizi harus menjalankan profesinya dengan
bersikap jujur, tulus, dan adil serta senantiasa menjaga kerahasiaan klien atau masyarakat
yang dilayaninya, baik ketika klien masih atau sudah tidak berada dalam pelayanannya,
bahkan juga setelah klien meninggal dunia.
c) Ahli gizi dalam menjalankan profesinya, berkewajiban untuk tidak boleh dipengaruhi oleh
kepentingan pribadi, termasuk menerima uang selain imbalan yang layak sesuai dengan
jasanya, meskipun dengan sepengetahuan pasien atau masyarakat.